BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Umum
Perencanaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting sebelum
dilaksanakannya suatu proyek. Tahapan awal ini dilakukan supaya tindakan yang
diambil dalam pelaksanaan suatu proyek tidak merugikan, oleh karena itu
perencanaan harus dibuat sematang mungkin dan dalam pelaksanaan harus
diserahkan pada orang atau badan usaha yang benar-benar ahli dan
berpengalaman dalam bidangnya serta mempunyai reputasi yang baik.
Tahap perencanaan merupakan tahap yang penting dalam proses
pelaksanaan suatu proyek karena perencanaan berkaitan dengan tahap
sebelumnya yaitu survey (pengamatan dan penyelidikan, selain itu tahap
perencanaan mempunyai kaitan ke depan, yaitu pada construction
(pelaksanaan), operation (pengoperasian atau pemakaian), maintenance
(pemeliharaan). Kegiatan ini sangat penting sebelum dimulainya sebuah proyek.
Perencanaan suatu proyek harus dibuat secermat dan seteliti mungkin, karena
bila terjadi kesalahan perencanaan ataupun urutan proses yang tidak benar
dapat menyebabkan terjadinya kerugian. Perencanaan yang matang sebelum
dimulainya suatu pekerjaan proyek tidak hanya menghemat biaya tetapi juga
dapat menghemat waktu dan tenaga.
Pelaksanaan di lapangan seringkali berbeda dengan perencanaan,
sehingga pengalaman kerja pelaksana di lapangan sangat dibutuhkan sebagai
unsur penunjang dalam menghadapi berbagai masalah yang ada di lapangan.
Perencanaan dan persiapan yang matang sebelum pelaksanaan proyek
merupakan tindakan yang seharusnya dilakukan Pemilik proyek untuk mengatasi
permasalahan yang terjadi di lapangan.
Perencanaan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Konstruksi Harus Kuat Dan Aman
2. Mutu Pekerjaan Terjaga Dengan Baik
3. Pekerjaan Selesai Sesuai Dengan Waktu Yang Direncanakan
4. Biaya Pelaksanaan Seefisien Dan Seekonomis Mungkin.
Perancangan proyek yang baik haruslah didukung komitmen bersama
untuk dapat melaksanakannya secara konsekuen. Untuk itulah perlu adanya
rapat-rapat koordinasi sehingga menghasilkan kesepakatan mengenai mutu
10
2. Tahap Perencanaan
Tahap ini terdiri dari uraian lanjutan dari gambar-gambar pra rencana dan
gambar-gambar dasar dengan skala yang lebih besar. Kemudian gambar-
gambar ini dikembangkan lagi menjadi gambar-gambar detail yang dilengkapi
dengan uraian kerja dan syarat-syarat serta perhitungan anggaran bangunan.
Besi dan beton dapat bekerja sama atas dasar beberapa hal :
3. Air
Air merupakan bahan utama dalam campuran beton karena air yang
mengakibatkan partikel-partikel semen saling mengikat baik mengikat antar
partikel maupun dengan tulangan besi.
4. Tulangan Besi
Tulangan besi secara umum terdiri atas 2 macam yaitu besi tulangan
polos dan besi tulangan berulir. Pembahasan berikut akan menitik beratkan
pada struktur balok beton bertulang segi empat sederhana, sebagai bahan
studi literatur penunjang penelitian yang akan dilakukan.
D. Pondasi
Pondasi adalah bagian dari struktur bawah gedung yang kekuatannya
ditentukan oleh kekuatan tanah yang mendukungnya, seperti pondasi telapak,
tiang pancang dan tiang bor (SNI-1726-2002).
Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah
disekitar bangunan tersebut, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh
letak tanah padat yang mendukung posisi. Apabila pondasi terletak pada tanah
miring lebih dari 10%, maka pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau
dibentuk tangga dengan bagian bawah dan atas rata. Adapun jenis terbagi
menjadi dua yaitu :
1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal (shallow footing) adalah pondasi yang digunakan pada
kedalaman 0,8–1 meter. Karena daya dukung tanah telah mencukupi, jenis-jenis
pondasi dangkal secara umum yaitu :
a. Pondasi Tapak
Pondasi tapak adalah pondasi yang mendukung bangunan secara
langsung pada tanah pondasi, bilamana terdapat lapisan tanah yang cukup tebal
dengan kualitas yang baik yang mampu mendukung bangunan itu pada
permukaan tanah atau sedikit dibawah permukaan tanah. Pondasi ini biasa
digunakan untuk bangunan bertingkat atau bangunan diatas tanah lembek.
pondasi ini juga dapat dipersiapkan untuk bangunan ditanah sempit yang
dikembangkan keatas. Pondasi ini terbuat dari beton bertulang dan letaknya
tepat dibawah kolom/tiang dan kedalamannya sampai pada tanah keras.
13
2. Pondasi Dalam
Pondasi dalam adalah pondasi yang ditanam didalam tanah dengan
kedalaman tertentu yang berfungsi meneruskan beban bangunan kedasar tanah.
Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3m di bawah
elevasi permukaan tanah. Pondasi dalam biasanya digunakan oleh bangunan
besar, jembatan, struktur lepas pantai, dan sebagainya.
Di antara macam jenis pondasi dalam antara lain :
a. Bored Pile
Bored pile adalah pondasi tiang dalam berbentuk tabung yang berfungsi
meneruskan beban bangunan kedalam permukaan tanah. Digunakan untuk
pondasi bangunan-bangunan tinggi. Pelubangan bored pile dimulai dengan
pelubangan tanah terlebih dahulu sampai kedalaman yang dibutuhkan, kemudian
pemasangan tulang besi yang dilanjutkan dengan pengeboran beton. Pondasi ini
berdiameter 20 cm keatas, dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang
diatasnya terdapat pile cap.
b. Tiang pancang
Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bor pile, hanya saja yang
membedakan bahan dasarnya. Tiang pancang menggunakan beton jadi yang
langsung ditancapkan ke tanah dengan menggunakan mesin pemancang.
Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku, oleh karena itu tiang
pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
14
c. Metode Casing
Metode ini di gunakan bila lubang bor sangat mudah longsor,
misalnya tanah di lokasi adalah pasir bersih di bawah muka air tanah.
Unntuk menahan agar lubang tidak longsor digunakan pipa selubung baja
(casing). Pemasangan casing kedalam lubang bor dilakukan dengan cara
memancang, menggetarkan atau menekan pipa baja sampai kedalaman
yang di tentukaan. Sebelum sampai menembus muka air tanah, pipa
selubung (casing) dimasukkan. Tanah didalam pipa selubung di keluarkan
18
4. Capping Beam
diantaranya kayu, multiplex, papan, dan paku yang mudah di dapat tetapi
masa pemakaiannya lebih pendek dikarenakan penyusutan yang besar.
Umumnya bekisting konvensional hanya dipaakai untuk satu kali pekerjaan,
namun jika material kayu masih memungkinkan untuk dipakai maka dapat di
gunakan kembali. Hasil akhir permukaan beton yang diperoleh dengan
menggunakan bekisting material kayu ini tidak terlalu baik, namun pemakaian
bekisting ini mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi.