Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan struktur kolom dan balok bertujuan untuk menghasilkan suatu


struktur yang stabil, cukup kuat, mampu menahan beban, dan memenuhi tujuan-
tujuan lainnya seperti ekonomi dan kemudahan pelaksanaan. Suatu struktur
disebut stabil apabila tidak mudah terguling, miring ataupun tergeser. Pada
struktur bangunan atas, kolom merupakan komponen struktur yang paling
penting untuk diperhatikan, karena apabila Struktur kolom ini mengalami
kegagalan, maka dapat mengakibatkan keruntuhan struktur bangunan atas dari
gedung secara keseluruhan. Untuk mendapatkan hasil perencanaan yang aman,
perencanaan struktur harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh
Pemerintah berupa Standar Nasional Indonesia (SNI).

Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perencanaan struktur


bangunan bertingkat adalah kekuatan struktur bangunan, dimana faktor ini
sangat terkait dengan keamanan dan ketahanan bangunan dalam menahan dan
menampung beban yang bekerja pada struktur tersebut. Oleh karena itu, dalam
perencanaan struktur gedung bertingkat harus direncanakan dan didesain sebaik
mungkin agar dapat digunakan sebaik-baiknya, nyaman dan aman serta tidak
mengalami keruntuhan.

Bangunan dengan beban yang besar juga membutuhkan struktur penopang


yang juga besar, sehingga mampu menahan beban yang ada pada bangunan.
Kolom dengan dimensi besar akan memberikan dampak terhadap bangunan,
dengan membuat ruangan bangunan terlihat sangat kecil, sedangkan kolom
dengan dimensi yang terlalu kecil, akan menyebabkan ruangan bangunan terlihat
sangat lebih besar, tetapi belum tentu kuat untuk menahan beban yang ada.
Sebagai alternatif, direncanakan struktur kolom dan balok bangunan gedung
bertingkat delapan lantai dengan variasi dimensi yang bermacam-macam dimulai
dari dimensi yang kecil hingga besar. Struktur kolom dan balok direncanakan
dengan bermacam-macam variasi dilakukan karena ingin merencanakan dan
mengetahui struktur yang aman dan paling ekonomis terhadap bangunan
delapan lantai tersebut.

1
2

Rumah Sakit Umum (RSU) Permata Hati adalah pengembangan dari Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Permata Hati. Berawal dari prakarsa Dr. Wayan
Murya, Sp.A dan Dra. Ni Ketut Sariyathi, MM untuk mendirikan klinik swasta dan
praktek bersama dokter spesialis, namun atas dorongan berbagai pihak dan
mengingat pada tahun 2000 di Kabupaten Klungkung sarana pelayanan
kesehatan swasta masih sangat kurang dibandingkan dengan kabupaten lainnya,
akhirnya diputuskan untuk mendirikan RSIA Permata Hati dibawah Yayasan
Permata Usadha. Diresmikan dan mulai beroperasi pada 12 September 2007.

Rumah Sakit Umum Permata Hati juga terdapat di wilayah Metro tepatnya
berada pada daerah desa Yosorejo kecamatan Metro Timur Kota Metro
Lampung, Rumah Sakit Permata hati ini merupakan rumah sakit umum swasta
yang sudah mulai banyak dikenal orang di daerah metro terkenal dengan
pelayanan yang baik sehingga membuat masyrakat banyak memilih Rumah Sakit
Permata ini, Sehingga membuat pelayanan masyarakat berkurang dikarenakan
hanya terdapat satu buah gedung yang masih sangat kurang dalam melayani
kesehatan masyrakat di wilayah metro ini, Maka di rencanakan suatu
pembangunan gedung bertingkat yang digunakan sebagai tambahan tempat
pelayanan untuk kesehatan dengan direncanakan suatau gedung bertingkat
dengan jumlah delapan tingkatan.

Pada Pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Permata Hati ini di latar


belakangi oleh kebutuhan Rumah Sakit yang semakin banyak untuk masyrakat
sehingga kurang efektif dalam upaya pelayanan kesehatan di daerah Metro ini.

B. Tujuan Pelaksanaan Pekerjaan

Tujuan pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Permata Hati


adalah menambah jumlah bangunan pada Rumah Sakit tersebut agar dapat
melayani kesehatan masyrakat wilayah Metro dan dari luar Metro agar dapat
mengoptimalkan pelayanan masyarakat dalam bidang kesehatan.

C. Tujuan Kerja Praktek

Adapun Tujuan Penulis melakukan kerja praktek adalah untuk mengetahui


proses pelaksanaan pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Permata Hati ini,
Kerja Praktek memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya sebagai
berikut :
3

1. Bagi mahasiswa, merupakan sarana untuk dapat mengenal


keanekaragaman, pemanfaatan, sekaligus perencanaan pembangunan guna
menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai pelaksana proyek dan dapat
meningkatkan wawasan mahasiswa terhadap kondisi nyata lapangan, dan dapat
menambah kemampuan mahasiswa di bidang Teknik Sipil.
2. Bagi Perusahaan, dapat menjalin kerja sama antara perusahaan dengan
dunia pendidikan terutama dalam menyalurkan tenaga kerja profesional dan
perusahaan dapat berbagi pengetahuan dengan mahasiswa mengenai
perkembangan teori terbaru berkaitan dengan bidang Teknik Sipil.

D. Metode Penulisan

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan pelaksanaan pekerjaan, maksud
dan tujuan kerja praktek, metode penulisan, lokasi pekerjaan kerja praktek,
uraian singkat pekerjaan yang dilaksanakan, batasan masalah, data umum
kegiatan, dan stuktur organisasi pelaksanaan kegiatan.
BAB II KAJIAN LITERATUR
Bab ini berisi tinjauan teori umum dan tinjauan teori pembahasan perencanaan
yang ada di tempat kerja praktek.
BAB III METODE PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas tentang pekerjaan yang diamati selama kerja praktek yang
mencakup metode pelaksanaan yang digunakan dalam proyek yang dikaji.
BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang simpulan dan saran sebagai akhir dari laporan kerja
praktek ini.
E. Lokasi Pelaksanaan Kerja Praktek
Pembangunan Rumah Sakit Permata Hati ini berada pada desa Yosorejo
Kecamatan Metro Timur, Kota Metro, Provinsi Lampung
F. Uraian Pekerjaan
Ruang lingkup pekerjaan Pembangunan Rumah Sakit Permata Hati hanya
dalam pekerjaan kolom, Memiliki tahap pekerjaan sebagai berikut :
1. Pekerjaan Persiapan
2. Pekerjaan Pemasangan Besi
3. Pekerjaan Pemasangan Bekisting
4. Pekerjaan Pengecoran
4

5. Pembongkaran Bekisting

G. Data Umum Kegiatan

Secara garis besar pekerjaan pembangunan meliputi kegiatan – kegiatan


sebagai berikut :
Data umum kegiatan
Nama Paket : Perencanaan Rumah Sakit Permata Hati
Pemilik Pekerjaan : Rumah Sakit Permata Hati
Konsultan Pengawas : PT VASTU PLAN CONSULTAN
Penyedia Jasa : PT VASTU PLAN CONSULTAN
H. Struktur Organisasi Proyek

PEMILIK PROYEK
RUMAH SAKIT PERMATA HATI

KONSULTAN PENGAWAS KONTRAKTOR


PT VASTU PLAN CONSULTAN PT VASTU PLAN CONSULTAN

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Keterangan :
Garis Koordinasi :

Garis Komando :

Gambar 1. Struktur Organisasi Proyek (Sumber : Data Proyek, 2021)

1. Pemilik Proyek/Owner

Pemilik proyek adalah orang atau badan hukum yang membiayai proyek dan
mempunyai hak atas pembangunan proyek. Dalam hal ini pemilik proyek adalah
5

Rumah Sakit Permata Hati Metro. Hak dan kewajiban pemilik proyek sebagai
berikut:
1. Melakukan kontrak dengan konsultan perencana, konsultan pengawas,
maupun kontraktor yang memuat tugas dan wewenang masing-masing
secara jelas.
2. Menyediakan dana yang diperlukan untuk pembangunan proyek tersebut.
3. Menerima atau menolak saran-saran kontraktor dalam kaitannya dengan
pembangunan proyek.
4. Menyetujui atau menolak penambahan, pengurangan dan perubahan
pekerjaan diluar dokumen kontrak yang diusulkan kontraktor.
5. Memberikan informasi dan penjelasan kepada kontraktor mengenai segala
hal yang dibutuhkan untuk kepentingan proyek.
6. Mencabut dan membatalkan kontrak terhadap kontraktor apabila kontraktor
menangguhkan pekerjaan proyek tanpa alasan yang dapat diterima.
2. Konsultan Perencana

Perencana adalah suatu badan atau perorangan yang ditunjuk atau dipercayai
secara resmi oleh pemilik proyek untuk merencanakan proyek. Perencana yang
ditunjuk oleh pemilik proyek untuk proyek pembangunan Kantor Gedung IGD,
OKA, dan Rawat Inap Rumah Sakit Permata Hati Metro adalah PT. Vastu Plan
Consultant Sebagai konsultan perencana. Adapun tugas dan wewenang dari
perencana antara lain sebagai berikut:

1. Perencana secara berkala meninjau lapangan untuk melihat kemajuan


pekerjaan dan ikut serta menilai kualitas pekerjaan yang dilakukan kontraktor
agar tidak menyimpang dari ketentuan atau bestek perencana.
2. Perencana memberikan konsultasi mengenai hal–hal estetika/ arsitektur
serta fungsional struktural jika terdapat keragu–raguan atas ketentuan dalam
dokumen kontrak.
3. Perencana apabila diperlukan berhak meminta pemeriksaan pengujian
pekerjaan secara khusus untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan.
3. Kontraktor

Kontraktor adalah pelaksana perorangan atau badan hukum yang telah


memenangkan tender atau ditunjuk oleh pemilik proyek untuk melaksanakan
pekerjaan konstruksi. Pada proyek pembangunan Gedung IGD, OKA, dan Rawat
Inap Rumah Sakit Permata Hati adalah PT. Vastu Cipta Persada sebagai
6

kontraktor yang memenangkan tender dalam proyek pembangunan gedung IGD,


OKA, dan Rawat Inap Rumah Sakit Permata Hati Metro. Pelaksana pekerjaan
memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai berikut :
1. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh atas kualitas pekerjaan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam RKS dan Gambar Kerja.
2. Kontraktor bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang timbul akibat
pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor berkewajiban memperbaiki kerusakan
tersebut dengan biaya kontraktor sendiri.
3. Kontraktor bertanggung jawab atas keamanan material / peralatan serta
keselamatan tenaga kerja yang dikerahkan dalam pelaksanaan pekerjaan.
4. Apabila pekerjaan telah selesai, kontraktor harus segera mengangkut bahan
bongkaran dan sisa-sisa bahan bangunan yang sudah tidak dipergunakan
lagi keluar lokasi pekerjaan.
I. Strukur Organisasi Perusahaan

Project Manager
Djoko Istiadji

Site Manager
G Agung Roni

Administrasi Drafter
Pelaksana Erry
Agatha

Mandor Logistik Mandor


Suyit Danur Benny

Pekerja
Lapangan

Gambar 2. Struktur Organisasi Perusahaan (Sumber : Data Proyek, 2021)

Struktur organisasi dibentuk untuk mendukung kelancaran pekerjaan

sehingga ada kejelasan penyelesaian tugas, wewenang dan tanggung jawab

masing-masing pelaksana proyek di lapangan. Unsur-unsur pelaksanaan pada

proyek ini adalah :


7

1. Pelaksana Administrasi

Pelaksana Administrasi adalah orang yang bertugas untuk membuat laporan

Harian,Mingguan,Bulanan untuk dilaporkan pada atasan, juga bertugas

menginput data-data seperti estimasi biaya,biaya operasional alat berat dan lain

lain

2. Quality Control

Quality Control adalah orang yang Mengerti, paham, dan mempelajari

spesifikasi teknis yang diterapkan dalam suatu proyek, menguji Item beton

precast dengan mutu nya, melakukan pemeriksaan alat yang digunakan dalam

pekerjaan

3. Mandor

Perorangan yang mengawasi pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh tukang

dan pekerja serta bertanggung jawab atas terlaksananya tugas yang diberikan

oleh pelaksana lapangan.

4. Tukang

Tukang adalah orang yang mempunyai keterampilan bangunan yang

bertugas menyelasaikan satu bagian pekerjaan atas perintah mandor.

5. Site Manager

Site Manager Adalah orang yang Site Manager adalah orang yang berperan

untuk membantu project manager untuk memeriksa setiap pekerjaan dilapangan

secara detail.

6. Drafter

Drafter Adalah orang yang bertanggung jawab dalam bidang memperbaiki

serta melengkapi detail gambar agar lebih mudah diterapkan dalam pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai