PENDAHULUAN
Adapun maksud dan tujuan dari dilaksanakannya kerja praktek ini adalah:
Ruang lingkup pembahasan pada laporan kerja praktek ini adalah penulis melakukan
kegiatan kerja praktek pada proyek pembangunan Rumah Sakit Harapan Mulia. Kegiatan
yang penulis lakukan selama kerja praktek berlangsung adalah survey lapangan,
memperoleh data dari pembimbing kerja praktek di perusahaan PT. Mulia Graha Estetika,
membuat desain fasad dan alternatif desainnya, dan membuat desain 3D.
Kerja praktek dilaksanakan di PT. Mulia Graha Estetika yang berlokasi di Kel.
Jatimulya, Kec. Cilodong, Grand Depok City, Sektor Melati, Blok C3 No. 4, Tirtajaya,
Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat 16413.
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup pembahasan,
lokasi pelaksanaan kerja praktek, dan sistematika penulisan pada kegiatan kerja praktek.
Meninjau mengenai bidang konsultan perencana tentang hak, kewajiban, tugas, dan
wewenang, serta membahas mengenai data yang berkaitan dengan kegiatan kerja praktek.
Tinjauan umum dibagi menjadi dua, yaitu tinjauan umum makro dan mikro. Pada tinjauan
umum makro membahas tentang profil perusahaan yang penulis tempati sebagai tempat
pelaksanaan kerja praktek. Sedangkan pada tinjauan umum mikro membahas secara garis
besar proyek yang penulis dapatkan saat pelaksanaan kerja praktek.
Membahas secara teknis keseluruhan kegiatan yang penulis lakukan selama sebulan
dimulai dari awal hingga akhir kerja praktek di PT. Mulia Graha Estetika.
BAB V KESIMPULAN
Merupakan kesimpulan dari keseluruhan tentang pelaksanaan kegiatan kerja praktek pada
proyek Rumah Sakit Harapan Mulia.
TINJAUAN PUSTAKA
Konsultan Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk
melaksanakan pekerjaan perencanaan. Perencana dapat berupa perorang atau badan
usaha baik swasta maupun pemerintah. Konsultan Perencana bertugas merencanakan
struktur, mekanikal elektrikal, arsitektur, landscape, rencana anggaran biaya (RAB),
serta dokumen-dokumen pelengkap lainnya.
Menurut IAI (Ikatan Arsitek Indonesia) dan keputusan Dirjen Cipta Karya 1991
mengenai hubungan kerja antara arsitek dan pemberi tugas, perencana mempunyai
beberapa hak antara lain:
Suatu proyek merupakan suatu lingkup pekerjaan dan organisasi yang sangat
kompleks susunannya terdapat bagian yang masing-masing merupakan ahli dalam
bidangnya. Pembagian semacam ini adalah bertujuan untuk menciptakan suatu
mekanisme kerja yang teratur dan rapi sehingga pelaksanaan proyek tersebut dapat
berlangsung dengan lancar. Adapun pihak yang terlibat dalam pekerjaan ini adalah
sebagai berikut:
1. Pemberi tugas
Adalah seseorang atau badan hukum, baik itu swasta maupun pemerintah yang
mempunyai gagasan untuk membuat suatu bangunan serta menyampaikan keinginannya
pada seorang ahli bangunan untuk merencanakan apa yang dikehendaki serta besarnya
biaya yang diperlukan dalam proyek tersebut.
2. Konsultan perencana
Adalah seseorang atau badan hukum sebagai pihak yang menirima tugas dari pemilik
proyek untuk merencanakan dan memberikan penjelasan yang tertuang dalam bentuk
gambar rencana dalam batas yang telah ditentukan baik itu secara teknis maupun
administratif. Adapun pihak yang bergabung dalam konsultan perencana ini meliputi
bidang keahlian khusus, seperti:
a. Arsitektural
b. Struktur dan konstruksi
c. Mekanikal dan elektrikal
1. Programming (Pemograman)
a. Pengumpulan dan mengaturan informasi yang diperlukan untuk rancangan
bangunan
b. Menetapkan hal-hal yang menjadi perhatian klien dan apa yang sesungguhnya
diperlukan klien
2. Planning (Perencanaan)
Menyatakan masalah umum klien menjadi sejumlah masalah “standar” yang lebih
kecil, yang diketahui pemecahannya atau yang mudah dipecahkan.
3. Design (Perancangan)
a. Menggunakan informasi dari kedua tahapan sebelumnya sebagai tuntutan dalam
mengembangkan suatu gagasan keseluruhan, dan suatu usul bagi bentuk dan
konstruksi bangunan
b. Penyusunan rancangan terperinci dan membuat gambar-gambar serta persyaratan-
persyaratan yang dipakai unutk konstruksi
TINJAUAN UMUM
Logo Perusahaan :
Alamat : Kel. Jatimulya, Kec. Cilodong, Grand Depok City, Sektor Melati,
Blok C3 No. 4, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat
16413
Telp/Fax : (021)87906929
E-mail : moeliagraha@yahoo.com
PT. Mulia Graha Estetika adalah perusahaan yang berdiri sebagai perusahaan
penyedia jasa Perencana dan Konstruksi di seluruh Indonesia. Yang ditunjang dengan
tenaga kerja yang terampil di bidangnya dan pengalaman di proyek-proyek Rumah
Tinggal, Ruko & Rukan, Jembatan, Sarana Pendidikan, Office dan Rumah Sakit. PT.
Mulia Graha Estetika didirikan pada tanggal 23 November 2004 di Depok Jawa Barat
berdasarkan Data Isian Akta Notaris Rudy Fitriyadi, SH.
- Irwan NA
- Ahmad Junaedi
- Suhendra
- Ari Sutanto
- Nuki Pudyastoro
- Ari Bowo
Logo Perusahaan :
E-mail : info@rumahsakit-harapanmulia.com
Website : www.rumahsakit-harapanmulia.com
Berikut adalah struktur organisasi pada proyek Rumah Sakit Harapan Mulia,
Cibarusah:
Pihak yang membimbing penulis selama kegiatan kerja praktek ini adalah:
1. Bapak Ir. Masyuri Kurniawan, IAI selaku Direktur Utama PT. Mulia Graha
Estetika;
2. Bapak Priyanto S, ST selaku Project Manager, Bapak M. Adib Widhianto
selaku Manager Konstruksi, Bapak Ari Bowo selaku Sipil, dan Bapak Imam
D.R selaku Mekanikal Elektrikal yang sudah membimbing penulis selama
survey lapangan;
3. Bapak Freddy Sumanto selaku Arsitek yang telah memberikan data proyek
dan tugas kepada penulis.
Pada kegiatan kerja praktek hari pertama penulis bertemu dengan Direktur Utama
PT. Mulia Graha Estetika, yaitu Bapak Ir. Masyuri Kurniawan, IAI yang telah
mengizinkan penulis untuk melakukan kerja praktek di perusahaan ini. Penulis
dijelaskan mengenai proyek yang sedang dijalankan oleh PT. Mulia Graha Estetika,
yaitu proyek Rumah Sakit Harapan Mulia yang berlokasi di Jalan Raya Cibarusah.
Penulis melakukan survey lapangan pada hari berikutnya. Pada kegiatan survey
lapangan penulis dapat melihat langsung kondisi proyek. Pada proyek Rumah Sakit
Harapan Mulia ini penulis ditugaskan oleh pembimbing untuk mengerjakan desain
fasad Rumah Sakit Harapan Mulia.
Berikut adalah gambar proyek Rumah Sakit Harapan Mulia yang penulis dapatkan
selama melakukan kegiatan kerja praktek di PT. Mulia Graha Estetika:
Tugas yang diberikan pembimbing kerja praktek kepada penulis adalah membuat
desain fasad bangunan Rumah Sakit Harapan Mulia. Penulis diberikan gambar for
construction yang dibutuhkan penulis selama mendesain fasad Rumah Sakit Harapan
Mulia. Penulis menggunakan aplikasi AutoCad untuk pengerjaan tugas tersebut. Cara
yang penulis gunakan untuk membuat tampak adalah dengan memproyeksikan denah
bangunan menjadi sebuah tampak bangunan. Selama pengerjaan tampak penulis harus
detail dalam peletakan pintu, jendela, ventilasi, dan blower ac. Rumah Sakit Harapan
Mulia ini menggunakan air conditioner (ac) split, oleh karena itu penulis harus meletakan
blower ac yang pas, agar fasad bangunan tetap terlihat baik. Pada tahap pengerjaan desain
fasad ini tentunya terjadi beberapa perubahan, mulai dari perubahan jendela maupun
warna yang digunakan.
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Pada desain fasad alternatif kedua terjadi perubahan nuasa warna karena
permintaan dari klien untuk menggunakan warna hijau, merah, dan kuning agar
lebih bervariasi dan rumah sakit terkesan lebih ‘fun’.
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
4.4.2.4 3D Eksterior
Sumber: Penulis
Sumber: Penulis
KESIMPULAN
Kesimpulan yang penulis dapatkan pada kegiatan kerja praktek di PT. Mulia
Graha Estetika yang bergerak di bidang perencanaan dan konstruksi ini selama satu bulan,
penulis mendapatkan banyak pembelajaran dan ilmu pengetahuan yang diperoleh penulis.
Penulis dapat merasakan langsung pengalaman dalam lingkup perancangan pada proyek
Rumah Sakit Harapan Mulia, khususnya dalam mendesain eksterior bangunan. Penulis
juga mendapatkan pengalaman langsung untuk turun ke lapangan melihat pengerjaan
bangunan Rumah Sakit. Saat di lapangan, gambar rencana belum tentu sesuai dengan
yang di lapangan, atau terjadi kesalahan karena kompleksitas yang lebih tinggi. Tentunya
dalam mendesain gambar juga diperlukan ketelitian dan kesabaran agar desain sesuai
dengan keinginan klien.
Keputusan Dirjen Cipta Karya. 1991. Pedoman Hubungan Kerja Antara Arsitek
dan Pengguna Jasa IAI.