Anda di halaman 1dari 64

DATA II

SYARAT – SYARAT TEKNIS

UNTUKPENGADAAN JASA KONSTRUKSI

PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG IGD TERPADURSUD LEUWILIANG KABUPATEN


BOGORTAHUN ANGGARAN 2015

KONSULTAN PERENCANABOGORMEI 2015

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  I  -  1

BAB IPENJELASAN UMUM

I. URAIAN UMUM

1.1. PEKERJAAN

a.

Pekerjaan ini adalah meliputi Pekerjaan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUDLeuwiliang
Kabupaten Bogor. Jangka waktu pelaksanaan fisik adalah 4 (empat) bulan.b.

Istilah “Pekerjaan” mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tukang,buruh dan
lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperlukan dalampelaksanaan
pekerjaan termaksud.c.

Pekerjaan harus diselesaikan seperti yang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambarRencana, Berita
Acara Rapat Penjelasan Pekerjaan serta Addenda yang disampaikanselama pelaksanaan.

1.2. BATASAN/PERATURAN

Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada :a.

Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksib.

 
Undang – Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedungc.

Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang /Jasa
Pemerintah.d.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Jasa Konsultasi No. 07/PRT/M/2011 tentangStandar dan
Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksie.

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 45/PRT/2007 tentang Pedoman TeknisPembangunan


Bangunan Gedung Negara.f.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang PersyaratanTeknis Bangunan


Gedungg.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tentang PersyaratanTeknis Aksesibilitas


pada Bangunan Umum dan Lingkunganh.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan TeknisPengamanan


Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungani.

Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan TeknisManajemen


Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan j.

Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permukiman Departemen Permukiman danPrasarana


Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Petunjuk Teknis Rencana TindakanDarurat Kebakaran pada
Bangunan Gedung.k.

Peraturan umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56)l.

Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971 (PBI 1971)m.

Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982)n.

Peraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)o.


 

Peraturan-peraturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja)p.

SKSNI T-15-1991-03q.

Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI)r.

Algemenee Voorwarden (AV)s.

Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung SNI 1726-2002

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  I  -  2 

t.

Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung SNI T-15-1991-03 danSNI 03-XXXX-


2002u.

Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung SNI 03-1729-2002v.

Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung, SKBI – 1.3.53.1987

1.3. DOKUMEN KONTRAK

a.

Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri atas :

Surat Perjanjian Pekerjaan

 
Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran

Gambar-gambar Kerja/Pelaksanaan

Rencana Kerja dan Syarat-syarat

Addenda yang disampaikan oleh Pengawas Lapangan selama masa pelaksanaanb.

Kontraktor wajib untuk meneliti gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnyayang
berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS dangambar-gambar
pelaksanaan, atau antara gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajibuntuk
memberitahukan/melaporkannya kepada Pengawas Lapangan.Persyaratan teknik pada gambar dan
RKS yang harus diikuti adalah :1.

Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan gambar detail, maka gambardetail yang
diikuti.2.

Bila skala gambar tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angkayang diikuti, kecuali
bila terjadi kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akanmenyebabkan
ketidaksempurnaan/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkankeputusan Konsultan Pengawas
lebih dahulu.3.

Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diikuti kecuali bilahal tersebut
terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas mengakibatkankerusakan/kelemahan konstruksi,
harus mendapatkan keputusan KonsultanPengawas.4.

RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan lengkapsedang RKS tidak,
maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya.5.

Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelahmendapatkan
perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan.c.

 
Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pelaksananpekerjaan, terjadi
ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan,maka Kontraktor Pelaksana harus
melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksiyang sudah dilaksanakan tersebut dan
memperbaiki/melaksanakannya kembali setelahmemperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa
ganti rugi apapun dari pihak-pihaklain.

II. LINGKUP PEKERJAAN

2.1 KETERANGAN UMUM

1.

Pekerjaan Pembangunan Gedung IGD Terpadu RSUD Leuwiliang Kabupaten Bogortersebut secara
umum meliputi pekerjaan standar maupun non standar.

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  4 

Bahan mortar yang dipakai adalah produk PT. Dry Mix atau setara.5.

Beton BertulangBeton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu : sloof, kolom
praktis danringbalk.Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (sloof, kolom praktis, ringbalk)
adalah 1 pc : 2pasir : 3 kerikil.Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu
merek untuk seluruhpekerjaan). Pasir beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur dan zat-zat
organik lainnya.Kerikil/split dari pecahan batu keras dengan ukuran 1 - 2 cm, bebas dari kotoran.
Baja tulanganmenurut ketentuan PBI 1971.6.

Bahan Penutup dan Pengisi Celah.Bahan penutup dan pengisi celah harus memenuhi persyaratan
Spesifikasi Teknis.

3.5.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan didirikan menurut masing-
masing ukuran

ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan seperti yang ditunjukkan dalam gambar.1.

 
Sloof, kolom praktis dan ringbalk.Ukuran rangka penguat dinding bata (non struktural) : sloof 15 x 20
cm, kolom praktis 12 x 12cm dan 10 x 10 cm untuk dinding bata ringan, ringbalk dan balok latai 12 x
12 cm dan 10 x
10cm untuk dinding bata ringan Kolom praktis dan ringbalk diplester sekaligus dengan dindingbata
sehingga mencapai tebal 15 cm dan 10 cm untuk dinding bata ringan. Bekisting terbuatdari kayu
terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm yang rata dan berkualitaspapan
baik.Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus rapat sehinggatidak
ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton mengalamiproses
pengerasan.2.

Pasangan dinding bata.Bata yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai
jenuh.Tidak diperkenankan memasang batu bata :1.

Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan kebutuhan lainpara
pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin.2.

Yang ukurannya kurang dari setengahnya3.

Lebih dari 1 (satu) meter tingginya setiap hari di satu bagian pemasangan4.

Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap5.

Setiap luas pasangan dinding bata mencapai

12 m2 harus dipasang beton praktis (kolom,dan ring balk)Bata dipasang tegak lurus dan berada pada
garis-garis yang seharusnya dengan bentangbenang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup
kuat dan benar-benar dipasang tegaklurus.

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  5 

Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker besi setiap jarak 40 cm.Permukaan
beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diatas kusen harus dibuat balok lantai12/12 atau
dilengkapi dengan pasangan rollaag. Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baikdalam arah vertikal
maupun horizontal. Sela-sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk3.

 
Pasangan Bata RinganBata ringan yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu
sampai jenuh.Tidak diperkenankan memasang batu bata ringan:1.

Yang ukurannya kurang dari setengahnya2.

Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap3.

Setiap luas pasangan dinding bata ringan mencapai

12 m2 harus dipasang beton praktis(kolom, dan ring balk)Bata ringan dipasang tegak lurus dan
berada pada garis-garis yang seharusnya denganbentang benang yang sipat datar. Kayu penolong
harus cukup kuat dan benar-benar dipasangtegak lurus.Dinding yang menempel pada kolom beton
harus diberi angker besi setiap jarak 40 cm.Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata
ringan diatas kusen harus dibuat baloklatei 10/10. Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik
dalam arah vertikal maupunhorizontal. Sela-sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk4.

Perawatan dan Perlindungan.Pasangan batu bata harus dibasahi terus menerus selama sedikitnya 7
hari setelah didirikan.Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu – waktu hujan
lebat harus diberiperlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.Siar atau celah antara
dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan bukaan dinding ataudinding dengan peralatan,
harus ditutup dengan bahan pengisi celah.5.

Plesteran dan Pengacian.Plesteran dan pengacian harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi
Teknis.

3.6.

DINDING PARTISI3.6.1.

LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini mencakup pngangkutan, pengadaan bahan, tenaga kerja dan alat kerja
sertapemasangan partisi dan perlengkapannya, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis
ini.

3.6.2.

STANDAR / RUJUKAN

o
 

Standar Nasional Indonesia (SNI)

3.6.3.

PROSEDUR UMUM

1.

Contoh Bahan dan Data Teknis.Sebelum pengadaan bahan, Kontrktor harus menyerahkan contoh
dan data teknis/brosur bahanyang akan digunakan, untuk disetujui Konsultan MK.2.

Gambar Detail Pelaksanaan.Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib membuat dan menyerahkan


Gambar Detail Pelaksanaankepada Pengawas Lapangan untuk diperiksa dan disetujui.Gambar Detail
Pelaksanaan harus memperlihatkan dimensi, tata letak, detail-etail pertemuan,cara pengencangan
dan penyelesaian, dan detail penyelesaian lainnya.3.

Pengiriman dan Penyimpanan

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  6 

3.3.1

Semua bahan yang didatangkan harus disimpan ditempat yang terlindung sehinggaterhindar dari
kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan.3.3.2

Bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan label, dat teknis dari pabrikpembuat untuk
menjamin bahwa bahan yang didatangkan tersebut sesuai denganyang telah disetujui.

3.6.4.

BAHAN - BAHAN

1.

 
UmumSemua bahan yang akan digunakan untuk pekerjaan partisi harus berasal dari produk
yangdikenal seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini yaitu Jayaboard, Knauff tebal 12 mm
sertainsulasi rockwool dan sesuai dengan persetujuan Konsultan MK.2.

Rangka Metal.Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu panel partisi harus terbuat dari bahan
baja ringanlapis seng dan alumunium seperti Zincalume atau Galvalum, dalam bentuk dan ukuran
yangdibuat khusus untuk pemasangan papan gipsum (92,35 & 32), sebagai rangka partisi,
buatanJayaboard, Knauff atau yang setara3.

Papan Gipsum.Papan gipsum untuk panel partisi harus dari tipe standar yang memiliki ketebalan
minimal 12 mmsesuai petunjuk dalam Gambar Kerja.

3.6.5.

PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.

Umum.Pabrikasi partisi harus dilaksanakan sesuai dengan pentunjuk Gambar Detail Pelaksanaan
yangtelah disetujui, serta sesuai petunjuk Konsultan MK serta Konsultan Perencana.Setiap kesalahan
yang disebabkan karena kesalahan pengukuran dimensi harus menjaditanggung jawab Kontraktor,
tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek.Partisi pertama yang dibuat harus disetujui Konsultan MK
sebelum memulai produksi masal.2.

Pemasangan.Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, semua panel partisi dari papan gipsum
dan kacaakan terdiri dari :

Rangka Metal :

Batang tegak,

Batang tepi atas, bawah dan tengah/pembagi.

 
Dengan bentuk, dimensi dan ketebalan sesuai standar pabrik pembuatminimal lebar 92 tinggi 35, 32
tebal 0.75 BMT.

Alat pengencang.

Panel dari papan gipsum dan kaca.Panel partisi harus dipasang dengan cara sedemikian rupa untuk
mengurangi jumlahsambungan sebanyak mungkin.Setiap pertemuan papan gipsum harus dikerjakan
sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.Panel partisi kemudian dipasangkan ke rangka metal dan
dikencangkan dengan sekrupkhusus standar yang direkomendasikan pabrik gypsum dan rangka
stutnya.Metode pemasangan dan pengencangan harus sesuai dengan rekomendasi dari
pabrikpembuat papan untuk panel partisi dan sesuai dengan Gambar Detail Pelaksanaan yangtelah
disetujui.Pertemuan dengan atap, lantai dan dinding atau kolom bangunan harus diselesaikan
denganhati-hati dan rapi sesuai petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  7 

Bahan pengisi celah harus diaplikasikan dengan cara yang rapi pada setiap pertemuan.3.

Perlindungan dan Pembersihan.Panel partisi, bingkai atau rangka partisi dan bagian yang
bersebelahan harus dilindungi darikerusakan setiap saat. Setelah selesai pekerjaan, semua daerah
kerja harus dibersihkan danditinggalkan dalam keadaan bersih tanpa bekas.4.

Penyelesaian.Panel Partisi.Panel partisi dari papan gipsum harus diselesaikan dengan cara-cara
yangdirekomendasikan pabrik pembuat papan gipsum, seperti disebutkan dalam
SpesifikasiTeknis.Kecuali ditentukan lain, semua permukaan panel partisi berbahan papan gipsum
harus diberilapisan cat dalam warna yang sesuai ketentuan Skema Warna yang diterbitkan
kemudian,atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan. Bahan cat dan cara pelaksanaannya
harussesuai ketentuan Spesifikasi Teknis.

3.7.

DINDING PEMISAH TOILET

Bahan yang digunakan adalah panel solid phendic berkualitas tinggi yang diperuntukan untuk
daerahbasah / tingkat kelembaban tinggi produk Lokal .Karakteristik bahan sebagai berikut :a.

 
Permukaan panel dengan finishing melamine (malt/dof) yang tahan terhadap bahan
kimia,disifectant, dan bahan pembersih lainnya termasuk bara / api rokok.b.

Kaki panel terbuat dari nylon atau baja ringan anti korosi.c.

Tinggi panel terpasang 2150 mm, termasuk 100 mm peninggian dari atas lantai KM/WCd.

Ketebalan panel minimum 13 mme.

Hardware yang digunakan adalah yang disyaratkan oleh pembuat panel kompartemen
toilettersebut.f.

Produk bahan memakai Pro-Cubix type Yupiter

IV.

PEKERJAAN PLESTERAN

4.1.

KETERANGAN

Kecuali disebutkan lain, bahan penyelesaian atau penutup permukaan dinding/tembok bata dan
adalahplesteran. Pekerjaan plesteran mencakup pembuatan dan pemasangan plesteran pada
dinding-dindingtembok bata dan bidang-bidang beton expose, meliputi penyediaan bahan, tenaga
kerja danperalatannya. Semua permukaan plesteran dicat dengan cat tembok, kecuali disebutkan
lain.

4.2.

BAHAN

Komposisi bahan adukan sesuai dengan persyaratan, yaitu :a.

1 pc : 3 pasir untuk permukaan beton, dinding trasram atau daerah basah dan dinding luaryang tidak
tertutup atap.b.

1 pc : 2 pasir dan sudut dindingc.


 

1 pc : 5 pasir untuk dinding bata bagian dalam gedungSemen PC yang dipakai adalah produk lokal
yang terbaik (satu merek untuk seluruhpekerjaan).d. Plesteran untuk penutup dinding bata ringan
menggunakan Dry-Mortar : 3 kg/m

, ketebalan 3mm. Ketebalan dapat diatur sesuai dengan grade : kasar, sedang, halus. Produk setara :
MU,Plester Mutiara, atau Cipta Mortar

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  9 

Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan plesteran (kasar dan halus), seperti
dinyatakandalam Gambar Kerja atau disyaratkan dalam Spesifikasi Teknis ini.

5.2.

STANDAR / RUJUKAN

American Society for Testing and Materials (ASTM)American Concrete Institute (ACI)Peraturan Beton
Bertulang Indonesia (NI-2,1971)Standar Nasional Indonesia (SNI)American Association of State
Highway and Transportation Officials (AASHTO)

5.3.

PROSEDUR UMUM

1.

Contoh Bahan.Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada MK untuk disetujui
terlebih dahulusebelum dikirim ke lokasi proyek.2.

Pengiriam dan Penyimpanan.Pengiriman dan penyimpanan bahan semen dan bahan lainnya harus
sesuai ketentuanSpesifikasi Teknis.Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran
air, dengan kata lain daerahsekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yang memadai,
dan bebas dari benda –benda asing. Tinggi penimbunan tidak lebih dari 1200 mm agar tidak
berhamburan.

5.4.

BAHAN - BAHAN
1.

Adukan dan Plesteran Dibuat di Tempat.Semen.Semen tipe I harus memenuhi standar SNI 15-2049-
1994 atau ASTM C 150-1995, seperti SemenIndocement, Semen Padang, Tiga Roda atau yang
setara.Semen yang digunakan harus berasal dari satu merek dagang.Pasir.Pasir harus bersih, keras,
padat dan tajam, tidak mengandung lumpur atau kotoran lain yangmerusak.Perbandingan butir –
butir harus seragam mulai dari yang kasar sampai pada yang halus, sesuaidengan ketentuan ASTM C
33.Bahan Tambahan.Bahan tambahan untuk meningkatkan kekedpan terhadap air dan menambah
daya lekat harusberasal dari merek yang dikenal luas, seperti Super Cement, Febond SBR, Cemecryl,
BarraEmulsion 57 atau yang setara.2.

Adukan dan Plesteran Siap Pakai .Adukan dan Plesteran Khusus Pasangan Batu Bata Ringan.Adukan
khusus untuk pemasangan bata ringan harus terdiri dari bahan semen, pasir silikadengan besar butir
maksimal 3 mm, bahan pengisi untuk meningkatkan kepadatan, dan bahantambahan yang larut air,
yang dicampur rata dalam keadaan kering sehingga adukan siap pakaidengan hanya menambahkan
air dalam jumlah tertentu, seperti plester buatan PT Dry MixIndonesia atau setara.Acian
Khusus.Acian khusus untuk permukaan pasangan batu bata harus terdiri dari bahan semen, tepung
batukapur dan bahan tambahan lainnya yang telah dicampur rata dalam keadaan kering sehingga

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  10 

adukan siap pakai dengan hanya menambahkan air dalam jumlah tertentu, seperti acian buatanPT
Dry Mix Indonesia, Mortar Utama atau setara.3.

Air.Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat – zat organik yang bersifat merusak.Air
dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidak perlu diuji. Pada dasarnya semua air,kecuali
yang telah disebutkan di atas, harus diuji sesuai ketentuan AASHTO T26 dan / ataudisetujui
Konsultan MK.

5.5.

 
PELAKSANAAN PEKERJAAN

1.

Perbandingan Campuran Adukan dan / atau Plesteran.Campuran 1 semen dan 3 pasir digunakan
untuk adukan kedap air, adukan kedap air 150 mm dibawah permukaan tanah sampai 500 mm di
atas lantai, tergambar atau tidak tergambar dalamGambar Kerja, plesteran permukaan beton yang
terlihat dan tempat – tempat lain sepertiditunjukkan dalam Gambar Kerja.Campuran 1 semen dan 5
pasir untuk semua pekerjaan adukan dan plesteran selain tersebut diatas.Bahan tambahan untuk
menambah daya lekat dan meningkatkan kekedapan terhadap air harusdigunakan dalam jumlah
yang sesuai dengan petunjuk penggunaan dari pabrik pembuat.2.

Pencampuran.Umum.Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alat
pencampur yangdisetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untuk kemudian ditambahkan
sejumlah air danpencampuran dilanjutkan kembali.Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan
waktu pencampuran minimal 1 sampai 2 menitsebelum pengaplikasian.Adukan yang tidak digunakan
dalam jangka waktu 45 menit setelah pencampuran tidak diijinkandigunakan.Adukan Khusus.Adukan
khusus untuk pasangan batu bata ringan harus dicamput sesuai petunjuk danrekomendasi dari
pabrik pembuatnya.3.

Persiapan dan Pembersihan Permukaan.Semua permukaan yang akan menerima adukan dan / atau
plesteran harus bersih, bebas dariserpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang
mengganggu.Pekerjaan plesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan instalasi
listrik dan airdan seluruh bagian yang akan menerima plesteran telah terlindung di bawah atap.
Permukaanyang akan diplester harus telah berusia tidak kurang dari dua minggu. Bidang permukaan
tersebutharus disiram air terlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan siar telah dikerok sedalam 10
mmdan dibersihkan.4.

Pemasangan.Plesteran Batu Bata.

Pekerjaan plesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan dan pembersihan selesai.

Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna, bidang plesteran dibagi – bagidengan
kepala plesteran yang dipasangi kelos – kelos sementara dari bambu.

 
Kepala plesteran dibuat pada setiap jarak 100 cm, dipasang tegak dengan menggunakankepingan
kayu lapis tebal 6 mm untuk patokan kerataan bidang.

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  11

Setelah kepala plesteran diperiksa kesikuannya dan kerataannya, permukaan dinding barudapat
ditutup dengan plesteran sampai rata dan tidak kepingan – kepingan kayu yangtertinggal dalam
plesteran.

Seluruh permukaan plesteran harus rata dan rapi, kecuali bila pasangan akan dilapis denganbahan
lain.

Sisa – sisa pekerjaan yang telah selesai harus segera dibersihkan.

Tali air (

naad 

) selebar 4 mm digunakan pada bagian-bagian pertemuan dengan bukaandinding atau bagian lain
yang ditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat dengan menggunakanprofil kayu khusus untuk itu yang
telah diserut rata, rapi dan siku. Tidak diperkenankanmembuat tali air dengan menggunakan baja
tulangan.Plesteran Permukaan Beton.

Permukaan beton yang akan diberi plesteran harus dikasarkan, dibersihkan dari bagian –bagian yang
lepas dan dibasahi air, kemudian diplester.

Permukaan beton harus bersih dari bahan – bahan cat, minyak, lemak, lumur dansebagainya
sebelum pekerjaan plesteran dimulai.

Permukaan beton harus dibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah plesteran selesaidan mulai
mengeras, permukaan plesteran dirawat dengan penyiraman air.

Plesteran yang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak – retak, tidak tegak lurus
dansebagainya harus diperbaiki.5.

Ketebalan Adukan dan Plesteran.Tebal adukan dan / atau plesteran 10 – 25 mm, kecuali bila
dinyatakan lain dalam Gambar Kerjaatau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan.6.

Pengacian.Pengacian dilakukan setelah plesteran disiram air sampai jenuh sehingga plesteran
menjadi rata,halus, tidak ada bag yang bergelombang, tidak ada bag yang retak dan setelah
plesteran berumur8 (delapan) hari atau sudah kering betul.Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian
selesai dilakukan, Kontraktor harus selalu menyirambagian permukaan yang diaci dengan air sampai
jenuh, sekurang – kurangnya dua kali setiapharinya.7.

Pemeriksaan dan Pengujian.Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa dan diuji.
Kontraktor setiap waktu harusmemberi kemudahan kepada Pengawas Lapangan untuk dapat
mengambil contoh pada bag yangtelah diselesaikan.Bagian yang ditemukan tidak memuaskan harus
diperbaiki dan dikerjakan dengan cara yangsama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari
Pemilik Proyek.

VI.

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

6.1.

KETERANGAN

Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, daun pintu
dan jendela dengan bahan-bahan dari Aluminium, termasuk menyediakan bahan, tenaga dan peralat
anuntuk pekerjaan ini,.

6.2.

STANDAR DAN RUJUKAN6.2.1.

 
Standar Nasional Indonesia (SNI)

SNI 07-0603-1989 – Produk Alumunium Ekstrusi untuk Arsitektur.

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  12 

6.2.2.

British Standard (BS)

BS 5368 (Part 1) – Air Inflitration

BS 5368 (Part 2) – Water Inflitration

BS 5368 (Part 3) – Structural Performance

6.2.3.

American Society for Testing and Materials (ASTM).

ASTM B221M-91 – Specification for Alumunium-Alloy Extruded Bars, Rods, Wire Shapes andTubes.

ASTM E-283 – Metode Pengujian Kebocoran Udara untuk Jendela dan Curtain Wall

 
ASTM E-330 – Metode Pengujian Struktural untuk Jendela dan Curtain Wall

ASTM E-331 – Metode Pengujian Kebocoran Air untuk Jendela dan Curtain Wall

6.2.4.

American Architectural Manufactures Association (AAMA).

AAMA – 101 – Spesifikasi untuk Jendela dan Pintu Alumunium

6.2.5.

Japanese Industrial Standard (JIS)

JIS H – 4100 – Spesifikasi Komposisi Alumunium Extrusi

JIS H – 8602 – Spesifikasi Pelapisan Anodise untuk Alumunium

6.3.

DESKRIPSI SISTEM6.3.1.

Kriteria Perencanaan

Faktor PengamanKecuali disebutkan lain, bagian – bagian alumunium termasuk ketahanan kaca,
memenuhi faktorkeamanan tidak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan angin yang disyaratkan.

ModifikasiDapat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan atau
ketahanandari material dan harus tetap memenuhi kriteria perencanaan.
6.3.2.

Pergerakan Karena Temperatur

Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara maupun
terjadipatahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah, sealant yang tidak merekat dan hal – hal
lain.Sambungan kedap air harus mampu menampung pergerakan ini.

6.3.3.

Persyaratan Struktur

Defleksi : AAMA = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2 cm.Beban Hidup : Pada bagian –
bagian yang menerima hidup terutama pada waktu perawatan, seperti :meja (stool) dan cladding
diharuskan disediakan penguat dan angkur dengan kemampuan menahanbeban terpusat sebesar 62
kg tanpa terjadi kerusakan.

6.3.4.

Kebocoran Udara

ASTM E – 283 – Kebocoran udara tidak melebihi 2,06 m3/hari pada setiap m’ unit panjang
penampangbidang bukaan pada tekanan 75 Pa.

6.3.5.

Kebocoran Air

ASTM E – 331 – Tidak terlihat kebocoran air masuk ke dalam interior bangunan sampai tekanan
137Pa dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 L/m2/minimal.

6.4.

PROSEDUR UMUM

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  39 

14.2.

LINGKUP PEKERJAAN
Lingkup pekerjaan ini mencakup pengangkutan dan pengadaan semua peralatan, tenaga kerja
danbahan-bahan yang berhubungan dengan pekerjaan pengecatan selengkapnya, sesuai dengan
GambarKerja dan Spesifikasi Teknis ini.Kecuali ditentukan lain, semua permukaan eksterior dan
interior harus dicat dengan standarpengecatan minimal 1 (satu) kali cat dasar dan 2 (dua) kali cat
akhir.

14.3.

STANDAR / RUJUKAN

Steel Structures Painting Council (SSPC).Swedish Standard Institution (SIS).British Standard


(BS).Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat.

14.4.

PROSEDUR UMUM14.4.1.

Data Teknis dan Kartu Warna.

Kontraktor harus menyerahkan data teknis/brosur dan kartu warna dari cat yang akan digunakan,
untukdisetujui terlebih dahulu oleh Konsultan MK.Semua warna ditentukan oleh Konsultan MK dan
akan diterbitkan secara terpisah dalam suatu SkemaWarna.

14.4.2.

Contoh dan Pengujian.

Cat yang telah disetujui untuk digunakan harus disimpan di lokasi proyek dalam kemasan
tertutup,bertanda merek dagang dan mencanbtumkan identitas cat yang ada didalamnya, serta
harusdisetrahkan tidak kurang 2 (dua) bulan sebelum pekerjaan pengecatan, sehingga cukup dini
untukmemungkinkan waktu pengujian selama 30 (tiga puluh) hari.Pada saat bahan cat tiba di lokasi,
Kontraktor dan Pengawas Lapangan mengambil 1 liter contoh darisetiap takaran yang ada dan
diambil secar acak dari kaleng/kemasan yang masih tertutup. Isi darikaleng/kemasan contoh harus
diaduk dengan sempurna untuk memperoleh contoh yang benar-benardapat mewakili.Untuk
pengujian, Kontraktor harus membuat contoh warna dari cat-cat tersebut di atas 2 (dua)potongan
kayu lapis atau panel semen berserat berukuran 300mm x 300mm untuk masing-masingwarna. 1
(satu) contoh disimpan Kontraktor dan 1 (satu) contoh lagi disimpan Pengawas Lapanganguna
memberikan kemungkinan untuk pengujian di masa mendatang bila bahan tersebut ternyata
tidakmemenuhi syarat setelah dikerjakan.Biaya pengadaan contoh bahan dan pembuatan contoh
warna menjadi tanggung jawab Kontraktor.

14.5.

BAHAN – BAHAN14.5.1.

 
Umum.

Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel, dan masih jelas
menunjukkannama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor takaran pabrik,
warna, tanggalpembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik dan nama pabrik pembuat, yang semuanya
harus masih absahpada saat pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan Spesifikasi yang
disyaratkan pada daftarcat.

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  40 

Cat dasar yang dipakai dalam pekerjaan ini harus berasal dari satu pabrik/merek dagang dengan
catakhir yang akan digunakan.Untuk menetapkan suatu standar kualitas, disyaratkan bahwa semua
cat yang dipakai harusberdasarkan/mengambil acuan pada cat-cat hasil produksi Mowilex, ICI, Jotun
atau setara.Cat dust proof digunakan untuk permukaan dinding sesuai gambar rencana dan skedule
finishingdengan ketebalan 600 mikron untuk dinding dan 1000 mikron untuk lantai. Bahan yang
digunakanadalah setara Mowilex setara.

14.5.2.

Cat Dasar.

Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara :

Water-based sealer 

 untuk permukaan pelesteran, beton, papan gipsum dan panelkalsium silikat.

Masonry sealer 

 untuk permukaan pelesteran yang akan menerima cat akhir berbahandasar minyak.

-
 

Wood primer sealer

untuk permukaan kayu yang akan menerima cat akhir berbahandasar minyak.

Solvent-based anti-corrosive zinc chomate

 untuk permukaan besi/baja.

14.5.3.

Undercoat.

Undercoat

digunakan untuk permukaan besi/baja.

14.5.4.

Cat Akhir.

Cat akhir yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut, atau yang setara :

Emulsion

 untuk permukaan interior pelesteran, beton, papan gipsum dan panel kalsiumsilikat.

Emulsion

 khusus untuk permukaan eksterior pelesteran, beton, papan gipsum dan panelkalsium silikat.

High quality solvet-based high quality gloss finish

 untuk permukaan interior pelesterandengan cat dasar

masonry sealer 
, kayu dan besi/baja..

14.6.

PELAKSANAAN PEKERJAAN14.6.1.

Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal Permukaan.

Umum.

Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, permukaan polesanmesin, pelat,
instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang berhubungan langsungdengan permukaan yang
akan dicat, harus dilepas, ditutupi atau dilindungi, sebelumpersiapan permukaan dan pengecatan
dimulai.

Pekerjaan harus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang tersebut.

Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan ataupelaksanaan
pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kainbersih dan zat
pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyaladiatas 38

C.

Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa sehingga debudan pecemar
lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh diataspermukaan cat yang baru dan
basah.Permukaan Pelesteran dan Beton.Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dicat sesudah
sedikitnya selang waktu 4 (empat)minggu untuk mengering di udara terbuka. Semua pekerjaan
pelesteran atau semen yang cacat

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  41


 

harus dipotong dengan tepi-tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-
tepinyabersambung menjadi rata dengan pelesteran sekelilingnya.Permukaan pelesteran yang akan
dicat harus dipersiapkan dengan menghilangkan bunga garamkering, bubuk besi, kapur, debu,
lumpur, lemak, minyak, aspal, adukan yang berlebihan dantetesan-tetesan adukan.Sesaat sebelum
pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secaramenyeluruh dan seragam
dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini dapat dicapai denganmenyemprotkan air dalam
bentuk kabut dengan memberikan selang waktu dari saatpenyemprotan hingga air dapat
diserap.Permukaan Gipsum.Permukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan
permukaan yang cacattelah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai.Kemudian permukaan gipsum
tersebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum,untuk menutup permukaan yang
berpori, seperti ditentukan dalam Spesifikasi Teknis.Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan
dengan pengecatan sesuai ketentuan Spesifikasi ini.Permukaan Barang Besi /Baja.a.

Besi/Baja Baru.Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya
harusdibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan pasir/

sand blasting 

 sesuaistandar Sa2

.Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya harus dibersihkan dengan zat pelarutyang
sesuai dan kemudian dialp dengan kain bersih.Sesudah pembersihan selesai, pelpisan cat dasar pada
semua permukaan barang besi/bajadapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan.b.

Besi/Baja Dilapis Dasar di Pbrik/Bengkel.Bahan dasar yang diaplikasikan di pabrik/bengkel harus dari
merek yang sama dengan catakhir yang akan diaplikasikan dilokasi proyek dan memenuhi ketentuan
dalam butir 4.2. dariSpesifikasi Teknis ini.Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel
harus dilindungi terhadap karat,baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera
merawat permukaan karat yangterdeteksi.Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut untuk
menghilangkan debu, kotoran,minyak, gemuk.Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus
dibersihkan dengan sikat kawat sampaibersih, sesuai standar St 2/SP-2, dan kemudian dicat kembali
(

touch-up

) dengan bahan catyang sama dengan yang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang
disyaratkan.c.

Besi/Baja Lapis Seng/Galvani.Permukaan besi/baja berlapis seng/galvani yang akan dilapisi cat warna
harus dikasarkanterlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang diproduksi untuk maksud tersebut,
ataudisikat dengan sikat kawat. Bersikan permukaan dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-
sisapengasaran, sebelum pengaplikasian cat dasar.

14.6.2.

Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan.

Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus
mendapatkanlapisan pertama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat mungkin setelah
persiapan-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan sebelum
terjadi kerusakanpada permukaan yang sudah disiapkan di atas.

14.6.3.

Pelaksanaan Pengecatan.

Spesifikasi  Umum,  Administrasi  dan  Teknis  Halaman  :  II  -  42 

Umum.

Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran punggung cat, tetesan cat,penonjolan,
pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warna dan tekstur.

Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempurna dan semualapisan harus
diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sama.

Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian tepi,sudut dan
ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama denganpermukaan-permukaan
di sekitarnya.

 
Permukaan besi/baja atau kayu yang terletak bersebelahan dengan permukaan yangakan menerima
cat dengan bahan dasar air, harus telah diberi lapisan cat dasar terlebihdahulu.Proses Pengecatan.

Harus diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya untuk
memberikankesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan kedaan cuaca dan
ketentuandari pabrik pembuat cat dimaksud.Penecatan harus dilakukan dengan ketebalan minimal
(dalam keadaan cat kering), sesuaiketentuan berikut.1)

Permukaan Interior Pelesteran, Beton, Gipsum.Cat Dasar : 1 (satu) lapis

water-based sealer.

 Cat Akhir : 2 (dua) lapisan

emulsion.

2)

Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton, Panel Kalsium Silikat.Cat Dasar : 1 (satu) lapis

water-based sealer.

 Cat Akhir : 2 (dua) lapisan

emulsion

 khusus eksterior 

3)

Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan Dasar Minyak.Cat Dasar :
1 (satu) lapis

masonry sealer.

 Cat Akhir : 2 (dua) lapisan

high quality solvent-based high quality gloss finish.

4)

Permukaan Besi/Baja.Cat Dasar : 1 (satu) lapis

solvent-based anti-corrosive zinc chromate primer.Undercoat :

1 (satu) lapis
undercoat.

Cat Akhir : 2 (dua) lapisan

high quality solvent-based high quality gloss finish.

Ketebalan setiap lapisan cat (dalam keadaan kering) harus sesuai dengan ketentuan dan/ataustandar
pabrik pembuat cat yang telah disetujui untuk digunakan.Penyimpanan, Pencampuran dan
Pengenceran.

Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentukselaput yang
berlebihan dan tanda-tanda kerusakan lainnya.

Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga agar seragam konsistensinyaselama
pengecatan.

Bila disyaratkan oleh kedaan permukaan, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka catboleh
diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yangdiberikan pembuat
cat dan tidak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4liter cat.

Pemakaian zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untukmemperoleh daya
tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya).Metode Pengecatan.

Cat dasar untuk permuakaan beton, pelesteran, panel kalsium silikat diberikan dengankuas dan
lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol.

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

1
PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN
STRUKTUR3 PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN3.1 Lingkup Pekerjaan

3.1.1 Penyediaan tenaga kerja, bahan, fasilitas pelaksanaan dan kebutuhan-kebutuhan lainnya yang


diperlukan untuk melaksanakan pekerjaantanah yang sesuai dengan gambar-gambar dan
spesifikasi.3.1.2 Pekerjaan galian tanah meliputi pekerjaan penggalian ataupembuangan tanah, batu-
batuan atau material lain yang tidak bergunadari tempat proyek, pembuangan lapisan tanah atas,
pembuanganbekas-bekas longsoran, yang kesemuanya disesuaikan denganspesifikasi
ini.3.1.3 Pekerjaan pengurugan kembali sesuai lingkup pekerjaan sampai padaelevasi yang telah
ditentukan di dalam gambar rencana kerja.

3.2 Persyaratan Pekerjaan

3.2.1 Tata LetakKontraktor bertanggung jawab atas tata letak yang diperlukan untukmelaksanakan


pekerjaan. Sebelum penataan, Kontraktor harusmenyerahkan rencana tata letak untuk mendapat
persetujuan dariKonsultan MK dan Direksi.3.2.2 PengawasanSelama pelaksanaan pekerjaan tanah
ini, Kontraktor harus diwakili olehseorang pengawas ahli yang sudah berpengalaman dalam
bidangpekerjaan penggalian / pengurugan, yang mengetahui semua aspekpekerjaan yang harus
dilaksanakan sesuai
kontrak.3.2.3 Pekerjaan Pembersihan dan Pembongkaran.3.2.3.1 Semua benda di permukaan seper
ti pohon, akar dan tonjolan bekasbangunan lama, serta rintangan-rintangan dan lain-lain yang
berada didalam batas daerah pembangunan yang tercantum dalam gambar,harus dibersihkan dan
atau dibongkar kecuali untuk hal-hal di bawah ini:3.2.3.2 Sisa-
sisa pohon yang tidak mengganggu dan akar-akar serta benda-benda yang tidak mudah rusak, yang
letaknya minimal 1 meter disamping / di sisi bangunan tidak perlu di bersihkan /
dibongkar.3.2.3.3 Pembongkaran tiang-tiang, saluran-saluran dan selokan-selokan hanyasedalam
yang diperlukan dalam penggalian di tempat tersebut.

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

23.2.3.4 Kecuali pada tempat-tempat yang harus digali, lubang-lubang bekaspepohonan dan lubang-


lubang lain, harus diurug kembali denganbahan-bahan yang baik dan
dipadatkan.3.2.3.5 Kontraktor bertanggung jawab untuk membuang sendiri bekastanaman-tanaman
dan puing-puing ke tempat yang di tentukan olehKonsultan MK dan
Direksi.3.2.3.6 Kontraktor harus melestarikan semua benda-benda yang ditentukantetap berada
pada
tempatnya.3.2.4. Pembuangan Humus3.2.4.1 Sebelum mulai pekerjaan penggalian, lapisan humus d
an rumput harusdibersihkan, harus bebas dari sisa-sisa tanah bawah (subsoil), bekas-bekas pohon,
akar-akar, batu-batuan, semak-semak atau bahan-
bahanlain.3.2.4.2 Humus yang didapat dari pengupasan tersebut harus dibuang ketempatyang sudah
ditentukan oleh Konsultan MK dan
Direksi.3.2.5 Pekerjaan Galian3.2.5.1 Sebelum proses penggalian Kontraktor terlebih dahulu harus m
engecekstabilitas lereng, apakah dapat digali secara open cut atau denganbentuk slope (mengecek
tinggi kritis dan kemiringan
slope).3.2.5.2 Sebelum pelaksanaan pekerjaan galian basement, Kontraktor harusmemperhatikan
pengaturan arah manuver alat berat dan
dump truck

yang baik yang dilakukan dengan memperhatikan

site installation

yangada.3.2.5.4 Jalan kerja pada pekerjaan galian basement harus memenuhi syarat.3.2.5.5 Pemiliha
n, jumlah, dan komposisi alat gali yang digunakan berdasarkanwaktu pelaksanaan lokasi
proyek.3.2.5.6 Pemilihan, jumlah, dan komposisi alat gali yang digunakan berdasarkanwaktu
pelaksanaan lokasi proyek.3.2.5.7 Galian tahap IPenggalian dilakukan dengan

Backhoe

dan material langsungdidumping ke

dump truck

(posisi

dump truck

yang optimal di manasudut

swing bucket backhoe

45° - 90°), tinggi galian sesuai denganperhitungan tinggi kritis.

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

33.2.5.8 Galian tahap 2Lereng hasil penggalian tahap 1 harus diproteksi dari gerusan air


hujandengan menggunakan terpal plastik (

  plasic  sheet 

) dan galian tahap 2dapat dilaksanakan dengan metode yang sama pada tahap
1.3.2.5.3 Selama proses penggalian, lapangan harus dijaga agar selalumendapatkan sistem drainase
yang baik, atau jika dilanjutkan sampaielevasi rencana, untuk penggalian di bawah permukaan air
tanahdilakukan pekerjaan
dewatering.3.2.5.5 Kontraktor harus membuat turap sementara yang cukup kuat untukmenahan
lereng-lereng tanah galian sehingga lereng-lereng galiantersebut tidak ambruk, dan agar tidak
mengganggu pekerjaan.Turap sementara tersebut harus dapat menjaga bangunan-bangunanyang
berada didekat lereng galian, tetap stabil, dan ada persetujuandari Konsultan MK dan
Direksi.3.2.5.6 Apabila terjadi kerusakan bangunan (roboh) yang diakibatkan olehpekerjaan galian,
maka Kontraktor harus bertanggung jawab terhadapkerusakan bangunan tersebut dan harus
menggantinya atas
biayakontraktor.3.2.5.7 Kontraktor harus melakukan perlindungan dan perawatan yang cukupuntuk
bagian-bagian pekerjaan diatas maupun di bawah tanah,drainase, saluran-saluran pembuang dan
rintangan-rintangan yangdihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan. Semua biaya yang
ditimbulkanmenjadi tanggung jawab
Kontraktor.3.2.5.5 Kemiringan galian harus dibuat minimal dengan perbandingan 1 (satu)horizontal
dengan 1 (satu) vertical, kecuali diperlihatkan lain dalamgambar
rencana.3.2.5.6 Macam GalianPenggalian dibagi dalam macam-macam jenis
yaitu:1. Galian tanah biasa2. Galian batu3. Galian konstruksi / obstacleDari ketiga pekerjaan galian
tersebut harus dikerjakan sesuai denganspesifikasi.Syarat-syarat kerja yang menyangkut bidang lain,
mengikuti ketentuan-ketentuan letak, peil, dan dimensi seperti yang dicantumkan dalamGambar
Rencana atau petunjuk Konsultan MK dan Direksi.3.2.5.7 Galian Tanah BiasaGalian tanah biasa harus
mencakup semua galian yang bukan galianbatu, galian konstruksi atau galian material dan bahan
baku lainnya.Galian tanah untuk basement harus menggunakan alat berat(Excavator).

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

43.2.5.8 Galian BatuGalian batu terdiri dari pekerjaan menggali / membongkar batu-batuanpada


daerah galian termasuk batu-batuan konglomerat yang menurutpendapat Konsultan MK dan Direksi
harus dilakukan
pembongkaran.3.2.5.9 Galian Konstruksi / Obstacle3.2.5.9.1 Galian Konstruksi adalah semua galian, 
selain dari galian tanah dangalian batu dalam batas pekerjaan yang disebut dalam Spesifikasi iniatau
tercantum dalam Gambar Rencana. Semua galian yang disebutsebagai galian Konstruksi terdiri dari
galian lantai bangunan, galianpondasi bangunan existing, galian perkerasan jalan/halaman,
galianpipa/ kabel listrik, pipa gas, saluran-saluran serta konstruksi-konstruksilainnya, selain yang
disebutkan pada Spesifikasi
ini.3.2.5.9.2 Pekerjaan ini juga termasuk pekerjaan untuk mengisi kembali lubang-lubang bekas
galian dengan material-material yang baik dan dari jenisyang disetujui Konsultan MK dan Direksi,
membuang kelebihanmaterial, pengeringan yang perlu, pemompaan, pembongkaran
yangdiperlukan sehubungan dengan pekerjaan tersebut
diatas.3.2.5.10 Sebelum memulai pekerjaan galian, Kontraktor harus memberi tahukansecara tertulis
kepada Konsultan MK dan Direksi. Sehingga dalampekerjaan galian konstruksi ini, penampang, peil
dan pengukurannyadapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum terganggu.Galian untuk poer,
balok sloof atau konstruksi lainnya harus digalisampai pada batas-batas kedalaman dan kemiringan
serta peil yangtercantum pada Gambar Rencana atau atas petunjuk Konsultan MK danDireksi. Galian
tersebut harus mempunyai ukuran yang cukup agarpenempatan konstruksi dengan dimensi yang
sesuai dengan GambarRencana, dapat dengan mudah dilaksanakan.Direksi dapat menentukan
perubahan dimensi atau peil dari dasargalian bila dipandang perlu. Dalam perubahan tersebut
Direksi akanberkoordinasi dengan Konsultan Perencana dan Konsultan MK Sesudahgalian selesai
dilakukan, Kontraktor harus memberi tahu Konsultan MKdan Direksi. Batu-batuan keras, bahan-
bahan lain yang cukup keras danyang diperbolehkan untuk menjadi bagian dari dasar konstruksi,
harusdibersihkan dari bahan-bahan lepas dan dipotong pada bentuk yangkokoh, rata sesuai dengan
petunjuk dari Konsultan MK dan Direksi.Semua retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan
dan diisidengan spesi.Semua material lepas, batu-batuan lapuk dan lapisan-lapisan yang tipisharus
dibuang.3.2.5.11 Pembuangan galianSebelum melaksanakan pekerjaan pembuangan, terlebih
dahuluKontraktor harus memperoleh persetujuan dari Konsultan MK danDireksi.

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


215.3.11.3 Penyangga cetakan (steiger) harus bertumpu pada pondasi yang baikdan kuat sehingga
tidak akan ada kemungkinan penurunan cetakanselama
pelaksanaan.5.3.12 Pengangkutan BetonCara-cara dan alat-alat yang digunakan untuk pengangkutan
betonharus sedemikian rupa sehingga beton dengan komposisi dankekentalan yang diinginkan dapat
dibawa ke tempat pekerjaan, tanpaadanya pemisahan dan kehilangan bahan yang
menyebabkanperubahan nilai slump.5.3.13
Pengecoran5.3.13.1 Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan, ukuran danletak
baja tulangan beton sesuai dengan gambar pelaksanaan,pemasangan sparing-sparing instalasi,
penyokong, pengikatan dan lain-lainya selesai dikerjakan. Sebelum pengecoran dimulai permukaan-
permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus sudahdisetujui oleh
MK.5.3.13.2 Segera sebelum pengecoran beton, semua permukaan pada tempatpengecoran beton
(cetakan) harus bersih dari air yang tergenang,reruntuhan atau bahan lepas. Permukaan bekisting
dengan bahan-bahan yang menyerap pada tempat-tempat yang akan dicor, harusdibasahi dengan
merata sehingga kelembaban/air dari beton yang barudi cor tidak akan diserap.5.3.13.3 Permukaan-
permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu, dimanaakan dicor beton baru, harus bersih dan
lembab ketika dicor denganbeton baru. Pada sambungan pengecoran ini harus dipakai perekatbeton
yang disetujui oleh MK. Pembersihan harus berupa pembuangansemua kotoran, pembuangan
beton-beton yang mengelupas ataurusak, atau bahan-bahan asing yang menutupinya. Semua
genangan airharus dibuang dari permukaan beton lama tersebut sebelum beton
barudicor.5.3.13.4 Perlu diperhatikan letak/jarak/sudut untuk setiap penghentianpengecoran yang
akan masih berlanjut, terhadap sistemstruktur/penulangan yang
ada.5.3.13.5 Beton boleh dicor hanya waktu Konsultan MK / Direksi atau wakilnyayang ditunjuk
serta staf Kontraktor yang setaraf ada di tempat kerja,dan persiapan betul-betul telah
memadai.5.3.13.6 Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus diusahakan agarpengangkutan
ketempat posisi terakhir sependek mungkin, sehinggapada waktu pengecoran tidak mengakibatkan
pemisahan antara kerikildan spesinya. Pemisahan yang berlebihan dari agregat kasar dalam

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

22beton yang disebabkan jatuh bebas dari tempat yang cukup tinggi, atausudut yang terlalu besar,
atau bertumpuk dengan baja-baja tulangan,tidak diijinkan. Kalau diperkirakan pemisahan yang
demikian itumungkin akan terjadi, Kontraktor harus mempersiapkan tremie ataualat lain yang cocok
untuk mengontrol jatuhnya
beton.5.3.13.7 Pengecoran beton tidak boleh dijatuhkan lebih tinggi dari 2 meter,semua penuangan
beton harus selalu lapis-perlapis horizontal dantebalnya tidak lebih dari 50 cm. Konsultan MK /
Direksi mempunyai hakuntuk mengurangi tebal tersebut apabila pengecoran dengan teballapisan 50
cm tidak dapat memenuhi spesifikasi
ini.5.3.13.8 Pengecoran beton tidak diperkenankan selama hujan deras atau lamasedemikian rupa
sehingga spesi/mortar terpisah dari agregat kasar. Selama hujan, air semen atau spesi tidak
boleh dihamparkan padaconstruction joint dan air semen atau spesi yang hanyut terhamparharus
dibuang sebelum pekerjaan dilanjutkan.5.3.13.9 Ember-
ember/gerobak dorong beton yang dipakai harus sanggupmenuang dengan tepat dalam slump yang
rendah dan memenuhisyarat-syarat campuran. Mekanisme penuangan harus dibuat
dengankapasitas minimal 50 liter. Juga harus tersedia peralatan lainnya untukmendukung lancarnya
pengecoran dimana diperlukan terutama bagilokasi lokasi yang
terbatas.5.3.13.10 Setiap lapisan beton harus dipadatkan sampai sepadat mungkin,sehingga bebas
dari kantong-kantong kerikil, dan menutup rapat-rapatsemua permukaan dari cetakan dan material
yang diletakkan. Dalampemadatan setiap lapisan dari beton, kepala alat penggetar (vibrator)harus
dapat menembus dan menggetarkan kembali beton pada bagianatas dari lapisan yang terletak di
bawah. Lamanya penggetaran tidakboleh menyebabkan terpisahnya bahan beton dengan airnya.
Semuabeton harus dipadatkan dengan alat penggetar type immersonberoperasi dengan kecepatan
paling sedikit 3,000 putaran per menitketika dibenamkan dalam beton.5.3.14 Waktu dan Cara-
cara Pembukaan Cetakan5.3.14.1 Waktu dan cara pembukaan dan pemindahaan cetakan harus men
gikutipetunjuk Konsultan MK / Direksi. Pekerjaan ini harus dikerjakan denganhati-hati untuk
menghindarkan kerusakan pada beton.Beton yang masih muda/lunak tidak diijinkan untuk dibebani.
Segerasesudah cetakan-cetakan dibuka, permukaan beton harus diperiksadengan teliti dan
permukaan-permukaan yang tidak beraturan harussegera diperbaiki sampai disetujuiKonsultan MK /
Direksi.5.3.14.2 Umumnya, diperlukan waktu minimum dua hari sebelum cetakan-cetakan dibuka
untuk dinding-dinding yang tidak bermuatan dan

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

23cetakan-cetakan samping lainnya, tujuh hari untuk dinding-dindingpemikul dan saluran-saluran,


21 hari untuk balok-balok, plat lantai platatap, tangga dan
kolom.5.3.15 Perawatan (Curing)5.3.15.1 Semua beton harus dirawat (cured) dengan air seperti dite
ntukan dibawah ini. Konsultan MK / Direksi berhak menentukan cara perawatanbagaimana yang
harus digunakan pada bagian-bagian
pekerjaan.5.3.15.2 Permukaan beton yang terbuka harus dilindungi terhadap sinarmatahari yang
langsung minimal selama 3 hari sesudah pengecoran.Perlindungan semacam itu dilakukan dengan
menutupi permukaanbeton dengan deklit atau karung bekas yang dibasahi dan harusdilaksanakan
segera setelah pengecoran
dilaksanakan.5.3.15.3 Perawatan beton setelah tiga hari, yaitu dengan melakukanpenggenangan
dengan air pada permukaan beton paling sedikit selama14 hari terus menerus. Perawatan semacam
ini bisa dilakukan denganpenyiraman secara mekanis atau dengan pipa yang berlubang-lubangatau
dengan cara lain yang disetujui Konsultan MK / Direksi sehinggaselama masa tersebut permukaan
beton selalu dalam keadaan
basah. Air yang digunakan dalam perawatan (curing) harus memenuhipersyaratan spesifikasi air
untuk campuran beton.5.3.16 Perlindungan (Protection)Kontraktor harus melindungi semua beton
terhadap kerusakan-kerusakan sebelum penerimaan terakhir oleh Konsultan MK /
Direksi.5.3.17 Perbaikan Permukaan Beton5.3.17.1 Jika sesudah pembukaan cetakan ada permukaan 
beton yang tidaksesuai dengan yang direncanakan, atau tidak tercetak menurut gambaratau diluar
garis permukaan, atau ternyata ada permukaan yang rusak,hal itu dianggap sebagai tidak sesuai
dengan spesifikasi ini dan harusdibuang dan diganti oleh Kontraktor atas bebannya sendiri. Kecuali
bilaKonsultan MK / Direksi memberikan izinnya untuk menambal tempatyang rusak, dalam hal mana
penambalan harus dikerjakan seperti yangtelah tercantum dalam pasal-pasal
berikut.5.3.17.2 Kerusakan yang memerlukan pembongkaran dan perbaikan ialah yangterdiri dari
sarang kerikil, kerusakan-kerusakan karena cetakan, lobang-lobang karena keropos, ketidak rataan
dan bengkak harus dibuangdengan pemahatan atau dengan batu gerinda. Sarang kerikil dan
betonlainnya harus dipahat, lobang-lobang pahatan harus diberi pinggiranyang tajam dan dicor
sedemikian sehingga pengisian akan terikat(terkunci) ditempatnya. Semua lubang harus terus
menerus dibasahiselama 24 jam sebelum dicor, dan seterusnya disempurnakan.

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

245.3.17.3 Jika menurut pendapat Konsultan MK / Direksi hal-hal tidak sempurnapada bagian
bangunan yang akan terlihat jika dengan penambalan sajaakan menghasilkan sebidang dinding, yang
tidak memuaskankelihatannya, kontraktor diwajibkan untuk menutupi seluruh dinding(dengan spesi
plesteran 1pc : 3ps) dengan ketebalan yang tidakmelebihi 1 cm demkian juga pada dinding yang
berbatasan, (yangbersambungan) sesuai dengan instruksi dari Konsultan MK / Direksi.Perlu
diperhatikan untuk permukaan yang datar batas toleransikelurusan (pencekungan atau
pencembungan) bidang tidak bolehmelebihi dari L/1000 untuk semua komponen.

6 PEKERJAAN BETON KOLOM6.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dansemua peralatan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini, yang terdiri dari :a. Beton kolom portalb. Beton kolom praktis

6.2. Jenis dan Mutu Bahan

a. Beton kolom portal1. Mutu beton K-2502. Mutu baja BJTD U-40 (untuk tulangan diameter

 13 mm)3. Mutu baja BJTP U-24 (untuk tulangan diameter

 12 mm)b. Beton kolom portal bervote1. Mutu beton K-250

7 PEKERJAAN BETON BALOK7.1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan semuaperalatan untuk
menyelesaikan pekerjaan ini, yang terdiri dari
:a. Beton balok portalb. Beton balok pengikat (ringbalk)c. Beton balok praktis

7.2. Jenis dan Mutu Bahan

a. Beton balok portal

Mutu beton K-250

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR


3310.2.2.4 Kedap air dan uap, termasuk juga pada bagian over-lapping.10.2.2.5 Memiliki ketahanan 
yang baik terhadap gesekan dan tekanan.

10.3 Pengujian

10.3.1 Bila diperlukan, wajib mengadakan test bahan tersebut padaLaboratorium yang Independent,


baik mengenai komposisi, konsentrasidan hasil yang ditimbul-kannya.Untuk ini Kontraktor/Supplier
harusmenunjuk syarat rekomendasi dari lembaga resmi yang ditunjuktersebut sebelum memulai
pekerjaan.

10.3.2 Pada waktu penyerahan, Kontraktor harus memberikan jaminan atasproduk yang digunakan


terhadap kemungkinan bocor, pecah dan
cacatlainnya, selama minimal 5 (lima) tahun termasuk mengganti danmemperbaiki segala jenis
kerusakan yang terjadi. Jaminan yang dimintaadalah jaminan dari pihak pabrik untuk mutu material,
serta jaminandari pihak pemasang (applicator) untuk mutu
pemasangan.10.3.3 Kontraktor diwajibkan melakukan percobaan-percobaan dengan caramemberi
air di atas permukaan yang diberi lapisan kedap air danpelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan
setelah mendapat persetujuandari Konsultan MK dan Direksi.

10.4 Syarat-Syarat Pelaksanaan

10.4.1 Persyaratan Umum10.4.1.1 Semua bahan sebelum dikerjakan harus ditunjukkan kepada Kons
ultanMK dan Direksi. untuk mendapatkan persetujuan, lengkap denganketentuan / persyaratan
pabrik yang bersang kutan. Material yang tidakdisetujui harus diganti tanpa biaya
tambahan.10.4.1.2 Jika dipandang perlu diadakan penukaran/penggantian maka bahan-bahan
pengganti harus yang disetujui Konsultan MK dan Direksi.berdasarkan contoh yang diajukan oleh
Kontraktor.

10.4.1.3 Sebelum pekerjaan ini dimulai permukaan bagian yang akan diberilapisan ini harus


dibersihkan sampai keadaan yang dapat disetujui olehDireksi dengan cara-cara yang telah disetujui
oleh Konsultan MK danDireksi. Peil dan ukuran harus sesuai gambar.10.4.1.4 Cara-
cara pelaksanaan pekerjaan harus mengikuti petunjuk danketentuan dari pabrik yang bersangkutan,
dan atas petunjuk KonsultanMK dan
Direksi.10.4.1.5 Bila ada perbedaan dalam hal apapun antar gambar, spesifikasi danlainnya,
Kontraktor harus segera melaporkan kepada Konsultan MK dan

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

34Direksi sebelum pekerjaan dimulai.Kontraktor tidak dibenarkan memulaipekerjaan disuatu tempat


dalam hal ada kelainan / perbedaan ditempatitu, sebelum kelainan tersebut diselesai kan.

 
10.4.2 Cara Pelaksanaan10.4.2.1 Pelaksanaan pemasangan harus dikerjakan oleh ahli yangberpengal
aman (ahli dari pihak pemberi garansi pemasangan) danterlebih dahulu harus mengajukan "metode
pelaksanaan" sesuaidengan spesifikasi pabrik untuk mendapat persetujuan dari KonsultanMK dan
Direksi.

10.4.2.2 Khusus untuk bahan waterproofing yang dipasang di tempat yangberhubungan langsung
dengan matahari tetapi tidak mempunyai lapispelindung terhadap ultra violet atau apabila
disyaratkan dalam gambarpelaksanaan atau spesifikasi arsitektur, maka di bagian atas dari
lembarwaterproofing ini harus diberi lapisan pelindung sesuai gambarpelaksanaan, dimana lapisan
ini dapat berupa screed maupun
materialfinishing.10.4.3 Gambar Detail Pelaksanaan10.4.3.1 Kontraktor wajib membuat shop drawin
g (gambar detail pelaksanaan)berdasarkan pada gambar dokumen kontrak dan telah
disesuaikandengan keadaan di lapangan.

10.4.3.2 Kontraktor wajib membuat shop drawing untuk detail-detail khususyang belum tercakup


lengkap dalam gambar kerja / dokumen
kontrak.10.4.3.3 Dalam shop drawing harus jelas dicantumkan semua data yangdiperlukan termasuk
keterangan produk, cara pemasangan ataupersyaratan khusus yang belum tercakup secara lengkap
didalamgambar kerja/dokumen kontrak sesuai dengan spesifikasi pabrik. Shopdrawing sebelum
dilaksanakan harus mendapat persetujuan terlebihdahulu dari Direksi.

10.5 Kontraktor dan Tanggungjawabnya

10.5.1 Kontraktor bertanggung jawab atas kesempurnaan pekerjaannyasampai dengan saat-saat


berakhirnya masa
garansi.10.5.2 Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat padauraian dan syar
at-syarat maupun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan- peraturan yang
berlaku.10.5.3 Kontraktor harus menempatkan tenaga ahli di lapangan yang setiapsaat diperlukan bi
sa berdiskusi dan dapat memutuskan setiappersoalan di lapangan, baik teknis maupun
administratip.

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

35

10.6 CONTOH

10.6.1 Kontraktor wajib mengajukan contoh dari semua bahan, brosur lengkapdan jaminan dari


pabrik, kecuali bahan yang disediakan oleh
proyek.10.6.2 Contoh bahan yang digunakan harus diserahkan kepada Direksisebanyak minimal 2
(dua) produk yang setara dari berbagai merkpembuatan atau kecuali ditentu kan lain oleh
Direksi.10.6.3 Keputusan bahan jenis, warna, tekstur dan merek yang memenuhispesifikasi akan
diambil oleh Direksi dan akan diinformasikan kepadaKontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari
kalender setelahpenyeraan contoh-contoh bahan tersebut.
 

10.7 Pengujian Mutu Pekerjaan

10.7.1 Kontraktor diwajibkan untuk melakukan percobaan/pengetesanterhadap hasil pekerjaan atas


biaya sendiri, seperti dengan caramemberi siraman di atas permukaan yang telah diberi lapisan
kedapair.10.7.2 Pekerjaan percobaan dapat dilakukan setelah mendapat persetujuandari
Direksi.10.7.3 Pada waktu penyerahan maka Kontraktor harus memberikan jaminanatas semua
pekerjaan perlindungan terhadap kemungkinan bocor,pecah dan cacat lainnya, akibat kegagalan dari
bahan maupun hasilpekerjaan yang berlaku, selama 10 (sepuluh) tahun termasukmengganti dan
memperbaiki segala jenis kerusakan yang terjadi.

10.8 Syarat Pengamanan Pekerjaan

10.8.1 Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pemasanganyang telah dilakukan,


terhadap kemungkinan pergeseran, lecetpermukaan atau kerusakan
lainnya.10.8.2 Kalau terdapat kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan Pemilikatau pemakai
pada waktu pekerjaan ini dilakukan / dilaksanakan makaKontraktor harus memperbaiki /
mengganti sampai dinyatakan dapatditerima oleh Direksi. Biaya yang timbul untuk pekerjaan
perbaikan iniadalah tanggung jawab kontraktor.

11. PEKERJAAN BONDING AGENT

11.1 Bonding AgentDipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan /dicor


secara terputus, untuk mendapatkan sistem struktur yang kokoh

  PERSYARATAN TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

36sesuai dengan desain dan perhitungannya. Cara pemakaiannya harussesuai petunjuk pabrik dan
atas persetujuan Konsultan MK dan Direksi.11.2
Admixture Admixture dipergunakan apabila keadaan memaksa untukmempercepat pengerasan
beton. Bahan admixture yang dipakai adalahsetara dengan merek Feb, Cormix, atau
Sika,Penggunaan bahan admixture tersebut harus mendapat persetujuandari Konsultan MK dan
Direksi.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 19

Exhaust dan return register harus dibuat sama dengan supply register dengankekecualian dari jenis


single deflection.d. Grilles,Harus memenuhi ketentuan yang sama dengan register dengan
kekecualian tanpa volumedamper.

Dampera.

Volume damper,

Volume damper harus dari jenis louvers volume dampers kecuali bila
dinyatakansecara jelas di dalam gambar sebagai splitter dampers.

Splitter dampers dipasang pada setiap percabangan untuk saluran udarasupply/return/exhaust.

Louvers volume dampers dipasang pada percabangan saluran udara utama,percabangan pada plenu
m atau lainnya sesuai dengan indikasi pada gambar.

Kelengkapan dampers, harus dilengkapi casing, blades dari baja galvanis tebal min.1,2 mm, worm
gear, extension rod assy dan kelengkapan lainnya untukpengoperasian.

Louvers dampers harus factory fabricated

Splitter dampers harus dibuat ditapak dari BjLS 100-K dengan self locking
operatingassy (threaded swivel assy on threaded steel rod) dengan universal joint untuksambungan
antara batang dengan pelat.b.

Backdraft dampers,

Material Blade harus dari jenis yang material yang ringan ( Alumunium sheet )

Dari jenis shop/factory fabricated backdraft damper.

Blades harus balans secara statis sehingga dapat terbuka/ tertutup dengan sendirinyaakibat adanya
aliran udara dan akan menutup secara gravitasi bila aliran terhenti.

Noise Silencera.

Jenis : Prefabricated sound attenuatorsb.

Infill : Eurolon atau sejenis dengan,

flame spread rating kelas 1 pada BS.476.

toxic gases/smoke nigligible.c.

Casing Galvanized mild steel sheet dengan tebal minimum 1.4 mm, dicat denganbahan cat anti


corrosive paint dan cat finish.d.

Ujung akhir: flange, dengan lubang mur-baut, diberi perapat dari jenis neoprene rubbergasket.e.

Jaminan, harus disertai dengan sertifikat/jaminan pabrik terhadap hasil


pengujian yangmenunjukkan,

Dynamic insertion loss daam satuan dB,


 

Static isertion loss dalam satuan dB,

Self generated noise dalam satuan dB,

Pressure loss dengan metoda pengujian sesuai BS.4718.f.

Insertion loss minimum yang harus dipenuhi oleh silencer pada setiap band frequenciesharus
memenuhi ketentuan berikut,

pada 500 Hz : IL = 32 dB

pada 1000 Hz : IL = 42 dB

pada 2000 Hz : IL = 38 dBg.

Kecepatan aliran udara maksimum adalah 2000 fpm pada NC 25.

Lain-lainAccess door untuk saluran udara,a.

Harus dipasang pada sisi hulu dan hilir setiap filter, coil, damper, dan peralatan lainnyasesuai dengan
indikasi pada gambar untuk keperluan pengaturan,pemerik saan danpembersihan.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 20 

 
b.

Dibuat dengan ukuran 46x46cm atau sebesar mungkin sesuai dengan ukuran ductingkecuali
dinyatakan lain.c.

Panel pintu harus dari baja tebal 1.4 mm, 2(dua) lapis dengan lapisan isolasi di tengahnyadengan
engsel dan bukaan pintu dari bahan baja galvanis dengan rubber gasket pada tepi-tepi pintu.d.

Dilengkapi dengan jendela (observation windows) dengan double glass.

3.11.4

Persyaratan Pemasangan

Pemasangan saluran udaraa.

Segala yang tercantum pada gambar adalah gambar perancangan dan bukan merupakangambar
untuk pelaksanaan seperti definisi gambar yang dijelaskan di depan.b.

Kontraktor harus memperhitungkan adanya jalur-jalur instalasi lain pada daerah jalursaluran udara
terutama jalur pemipaan dan fixture penerangan.c.

Seluruh saluran udara harus dibuat dari pelat BjLS yang baru dan bersih / bebas darikarat atau cacat-
cacat lainnya dan berasal dari tempat penyimpanan yang dilindungi atapdan dinding.d.

Dimensi yang ditulis / disebut dalam gambar maupun buku spesifikasi adalah ukuranbersih sisi dalam
saluran, dengan demikian untuk saluran dengan infill lining harusdiberikan koreksi terhadap dimensi
saluran baja tersebut.e.

Dinding saluran udara harus bebas dari gelombang maupun gelembung-gelembungsetempat, untuk
itu pemotongan dan penekukan/lipatan pelat harus dibuat dengan mesin(mesin potong pelat atau
mesin tekuk).f.

Perubahan ukuran dan belokan.g.


 

Pembersihan saluran udara,

Pembersihan saluran udara harus dilakukan sebelum outlet terminal dipasang dansebelum ceiling
dan carpet pada Pekerjaan Finishing dipasang.

Sebelum fan dijalankan, saluran udara harus dibersihkan dari segala kotoran yangmelekat, debu,
lemak, bekas-bekas pengerjaan dan segala jenis kotoran lainnya.

Selama pekerjaan berlangsung, saluran yang telah selesai dikerjakan harus ditutupdengan rapat
menggunakan pelat baja untuk menghindarkan kotoran masuk ke dalamsaluran.

Bila ditemukan kotoran yang cukup mengganggu maka saluran udara harusdibongkar untuk


dibersihkan dan kemudian bila masih memungkinkan dapat dipasangkembali.h.

Perapat untuk saluran udaraSeluruh sambungan pada saluran udara harus diberi perapat dari


jenis fire resistant ductsealer untuk mendapatkan saluran udara yang kedap terhadap kebocoran.
Sealanttersebut harus dioleskan pada saat fabrikasi.i.

Sambungan dan detail sambungan

Saluran udara harus dibuat dengan konstruksi mengikuti ketentuan yangdikeluarkan oleh SMACNA


'Sheet Metal and Air-Conditioning National Association'dengan detail konstruk-si seperti yang
dicantumkan pada buku SMACNA 'LowVelocity Duct Construction Standard'.

Pemasangan semua peralatan di dalam saluran udara harus mengikuti ketentuanyang diberikan oleh
SMACNA.


 

Sambungan saluran udara dengan outlet-terminals harus benar-benar kedap udara,dengan bantuan
sealant atau neoprene sponge rubber gasket pada sambungantersebut.

Semua slip-joint harus dibuat dengan arah yang sama terhadap arah aliran udarasehingga tidak
menyebabkan turbulensi pada aliran udara. j.

Konstruksi saluran udara segi empat.

Sambungan pelipit (seams), Groove, Pittsburgh lock seams dan Slip joints harusdigunakan pada
seluruh sambungan saluran udara, kecuali dinyatakan lain dalambuku ini maupun dalam gambar.

Khusus untuk kitchen exhaust duct dan bath room exhaust duct, sambungan dibuatdengan solder


atau dapat juga dengan sealing packing seams.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 21

Sambungan (connection) antara saluran.

Sambungan antara saluran harus dengan sambungan flange, dari bahan besi sikuyang diikat dengan
paku keling terhadap saluran udara, dan diberi sealing packinguntuk menjamin kedap udara.Baja
siku yang digunakan harus mengikuti ketentuan seperti tabel berikut

UkuranSisi terpanjangSaluran saluran(inch)Flange paku keling SambunganBaja Siku(mm)Jarak dia.


Pitch dia. Pitch

s/d 12" 25x25x3 1800 4.5
65 8.0 10013" - 18" 30x30x3 1800 4.5 65 8.0 10019" - 30" 40x40x3 1800 4.5 65 8.0 10031" - 42" 40x4
0x3 1800 4.5 65 8.0 10042" keatas 40x40x5 1800 4.5 65 8.0 100
k.

Penguatan saluran udaraBaja siku atau pelipit yang digunakan untuk perkuatan saluran udara harus
mengikutiketentuan seperti pada tabel berikut ini :Perkuatan melebar (Width reinforcement)

ukuran sisi terpanjangsaluran (INCH)standard seam reinforced air ductinggi seam arak maks.

s/d 12" 25 120013" - 18" 25 900

Ukuran sisi terpanjangsaluran (INCH)angle steel seam reinforced air duct


(mm)inggi seam arak maks.

19" - 30" 30 x 30 x 3 90031" - 42" 40 x 40 x 5 90042" ke atas 40 x 40 x 5 900

Perkuatan arah memanjang (Longitudinal reinforcement)

ukuran sisi terpanjangsaluran (INCH)dimensi siku(mm)Standing seam (mm)

70" - 88" 40x40x5 1(satu) buah perkuatan di tengah88" ke atas 40x40x5 2(dua ) buah perkuatan di te
ngah

l.

Penumpu / Penggantung saluran


udara.Baja siku penggantung harus mengikuti ketentuan seperti pada tabel di bawah ini :
 

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 22 

Ukuran sisiTerpanjang saluran(inch)Fitting penggantungfitting (mm)penumpuJarakMaks.Baja


siku(mm)baja rod )

s/d 12" 25x25x3 9 25x25x3 270025x25x3 9 25x25x3 270013" - 18" 25x25x3 9 25x25x3 270025x25x3


9 25x25x3 270019" - 30" 30x30x3 9 30x30x3 270030x30x3
9 40x40x3 270031" - 42" 40x40x3 9 40x40x3 270040x40x5 12 50x50x6 270042" ke atas 50x50x6 12 5
0x50x6 270050x50x6 12 60x60x6 2700


 

Pemasangan Inside Duct Liniera.

Pemasangan duct liner harus mengikuti persyaratan yang tercantum dalam bukuSMACNA, Duct
Liner Application Standard.b.

Duct liner dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan indikasi dalam gambar.c.

Seluruh bagian dalam saluran udara termasuk sambungan melintang maupunmembujur harus
tertutup seluruhnya dengan lining material, tidak diperkenankan adanyacelah atau lining yang
terputus.d.

Lining material dilekatkan kepada dinding saluran dengan menggunakan bahanadhesive dengan
adhesive – coverage = 100 % demikian juga untuk daerah sambunganmelintang maupun
membujur.e.

Adhesive material yang digunakan harus mengikuti persyaratan dari ASC-A-7001A-1971 Adhesive
Sealant Council atau standard lain yang setaraf dan disetujui.f.

Lining material tersebut selanjutnya diikat dengan pin (mechanical fastener) denganbahan yang
sesuai dengan MF-1-1971 Mechanical Fastener Standard atau standardlain yang setaraf dan
disetujui.g.

Pada sisi-sisi sudut saluran, bahan lining tersebut harus dipotong sedemikian rupasehingga dalam
pemasangannya akan terjadi sistem pemasangan saling tindih dantekan
(overlapped and compressed).

Pemasangan Noise silencera.

Noise silencer harus dipasang pada tempat yang telah diberi indikasi pada gambar.b.

Noise silencer harus memiliki flange-end dan berlubang untuk baut pengikat denganducting.c.

 
Ducting yang akan disambung dengan noise silencer harus diberi flange - end dengancara menekuk
dan diperkuat menggunakan besi strip dengan ukuran yang sesuaiterhadap flange end dari silencer.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 73

1.24.6

Active Combiner

Function: Combined and amplifier 12 input channels

Frequency Range: 47 - 454 MHz

RF Input Level: 95 to 115 dB uV per port

RF Output Level: 110 dB uV per channel

Gain: 15 dB

Ferequency Response: ± 1 dB

Port to port Isolation :

>
 25 dB

Input/Output Impedance: 75 Ohms; Connector

1.24.7

Splitter /Spur (Distributor)

Distribution Lost: 3,7 dB to 11dB

Isolation: 17 dB to 45 dB

VSWR: 1,1 - 2,6

1.24.8

Tee Unit (Coupler)

Tap Value: 9,5 to 21,5 dB

Through Lost: 0,7 dB to 6,2 dB

Isolation: 16 dB to 45 dB

VSWR: 1,1 - 2,6


1.24.9

TV Outlet

Model: Single

Side/ Coupling Lost: 0,6 dB to 1dB

1.24.10

Television Receiver Set

Video Input: 1 Volt P-P

Input Antenna: VHF; 75 Ohms

Receiver System: CCIR, Multi System

Dimension Screen: 20 inch

Facility: Audio Video Programs

TV System: 525 line 60 field NTSC & PAL input, 625 line 50 field output


 

Output: Composit Video IV nom 75 Ohm

1.24.11

Messages/Character Generator

 Alternatiæ 1

Input data :Pre-Programmed text for local information and advertising campleted with time data and
movingtext display system

 Alternatif 2

Input Data :Pre-Programmed text and simple graphic message for local information and advertising .

1.25

Persyaratan Bahan / Material1.25.1

Umum

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 74

a.

Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan materialtersebut khusus
untuk pemasangan di daerah tropis, serta sebelum pemasangan harusmendapat persetujuan tertulis
dari MK/Perencana.b.

Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena menyimpangdari


spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut tanpa biaya extra.c.

Komponen-komponen dari material yang mungkin sering diganti harus dipilih yang mudahdiperoleh
dipasaran bebas.

1.26

Daftar Material
No. Material Merk

1. Link Amplifier Fagor, Irco, Ikusi, Televas2.
Receiver Fagor, Irco, Ikusi, Televas3. IF Modulator Fagor, Irco, Ikusi, Televas4. Activa Combiner Fagor, 
Irco, Ikusi, Televas5. Tap Off Fagor, Irco, Ikusi, Televas6. Coaxial Cable Sinar, Belden, Hubbell7. Outlet 
MK, Hager, Mennekes8. Conduit EGA9. Rack Interack, Elpro10. Video casete Sony, Philips

1.27

SISTEM JARINGAN KOMPUTER (

Peralatan Utama Interkoneksi Existing)

 1.27.1

Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pemasangan semua peralatan serta bekerjanya semuasistem
jaringan komputer di seluruh bangunan blok I,II dan III termasuk pengaadaan kabel dariTerminal Box
computer tiap blok I,II dan III ke MDF dan disampung ke Server Utama (existing).pada tempat-
tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis ini.Tercakupdalam lingkup
pekerjaan sistem telekomunikasi ini meliputi tetapi tidak terbatas pada :

Pengadaan dan Pemasangan Outlet Komputer RJ 45.

Pengadaan dan Pemasangan Jaringan Kabel UTP Category 5.

Pengujian seluruh sistem jaringan komputer.

1.27.2

Standar / Rujukan

National Electric Code (NEC).


 

Standar Industri Indonesia (SII).

Verband Deutscher Electrotechniker (VDE).

Spesifikasi Teknis Sistem Elektrikal.

1.27.3

ProsedurUmum

a.

Contoh Bahan, Data Teknis dan Daftar Bahan


 

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 75 

Sebelum diadakan/didatangkan ke lokasi, contoh dan/atau brosur/data


teknisbahan/barang/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajukan terlebih dahulu kepadaPengawas
Lapangan untuk disetujui.

Kontraktor harus membuat daftar yang lengkap untuk bahan, barang, dan peralatan yangakan
digunakan, dan menyerahkannya kepada Pengawas Lapangan untuk mendapatpersetujuan dengan
dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan data teknis sertaperformance dari peralatan.

Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus disertai dengan SuratKeterangan
Keaslian Barang (Letter of Origin) dari pabrik pembuatnya (Manufacturer)atau agen utamanya
(Authorized Dealer/Agent).

b.

Gambar Detail Pelaksanaan (Shop Drawing)


Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sistemelektrikal kepada
Pengawas Lapangan untuk disetujui.

Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan agar diperolehcukup waktu
untuk pemeriksaan dan tidak ada tambahan waktu bagi Kontraktor bilamengabaikan hal ini.

Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan berisi detail-detail yang diperlukan.

Bila ada perbedaan antara Gambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja yang lain atauantara
Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, Kontraktor harus melaporkannya kepadaPengawas
Lapangan untuk dicarikan jalan keluarnya.

Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukan tata letak bahan dan peralatan, jalur
kabeldan sambungan-sambungan. Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seksama.Dalam
mempersiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak yangdigambarkan dalam
Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yangberkaitan, harus diperiksa.

Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan Kontraktor lain yangmungkin
bekerja pada lokasi yang sama untuk memastikan bahwa semua peralatan dapatdipasang pada
tempat yang telah ditentukan.

c.

Pengiriman dan Penyimpanan

Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, baru, bebasdari segala
cacat dan dilengkapi dengan label, data teknis dan data lain yang diperlukan.

Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontraktor harus disertai dengan
surat jaminan keaslian barang (Letter of Origin) dan mempunyai jaminan serta garansi(Warranty).

Semua bahan dan peralatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat yang amandan
terlindung dari kerusakan.

d.

Ketidaksesuaian

Pengawas Lapangan berhak menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasangyang tidak
memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan/atau Spesifikasi Teknis.

Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengganti setiap pekerjaan yang tidaksesuai, tanpa
tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda denganyang
ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan tertulis yangmenjelaskan usulan
penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera diadakan

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : I - 76 

penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertanggung jawabmelaksanakan


pekerjaan sesuai Gambar Kerja.

1.27.4

Bahan - bahana.
 

Umum

Semua bahan yang didatangkan dan akan dipasang harus baru, bebas dari segalacacat/kerusakan,
kualitas terbaik dari produk yang dikenal dan sesuai untuk daerah tropis.

b.

Bahan Sistem Jaringan Komputer

Kecuali ditentukan lain dalam Gambar Kerja, Kabel UTP Category 5 harus memilikiukuran sesuai
Gambar Kerja, dan harus sama atau setara dengan produk Belden, LucentTechnologies atau
yang setara.

Outlet Data harus dari Clipsal, Legrand,MK atau yang setara.

Pipa konduit untuk kabel data harus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja ataudisesuaikan dengan
jumlah kabel yang akan ditempatkan di dalamnya.

1.27.5

Pelaksanaan Pekerjaana.

Umum

Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang dengan kontraktor lain untuk memastikansemua
peralatan dan perlengkapannya dapat dipasang pada tempat yang telahditentukan.

Kontraktor harus segera memperbaiki setiap pekerjaan yang dinilai tidak sesuai olehPengawas
Lapangan.


 

Kontraktor secara teratur harus membuang kotoran dan bahan tak terpakai agar dapatbekerja
dengan aman.

Kontraktor harus menyediakan semua alat kerja, peralatan pemasangan, peralatanpengujian serta
mencatatnya.

b.

Pemasangan

Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel

Kabel dengan 5 (lima) warna yang berbeda (misalnya kuning/putih, putih/hitam,putih/hijau,


putih/merah, putih/biru) harus digunakan untuk kode warna pekerjaanmarshalling.

Kontraktor harus menyiapkan diagram pemasangan kotak terminal

Semua kabel data harus ditempatkan di dalam konduit.

Tinggi pemasangan outlet data 0,3 m dari lantai.

Outlet data harus dipasang dan ditempatkan sesuai petunjuk dalam Pengawas Lapangan.

c.

Lapisan Pelindung

Semua bahan yang dipasang harus sudah memiliki lapisan pelindung.

Konduit kabel data harus diberi cat dalam warna sesuai skema warna yang akan
diberikemudian. Bahan konduit kabel harus sesuai dengan ketentuan Spesifikasi TeknisElektrikal.

d.

Pengujian dan Uji penampilan

Halaman : I - 77 

Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu olehPengawas
Lapangan untuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi denganbaik dan memenuhi
semua persyaratan.

Kontraktor harus menyediakan peralatan pengujian dan perlengkapannya agar tetapdalam kondisi
baik selama waktu pengujian.

Hasil pengujian harus dicatat oleh kontraktor dan diserahkan secara resmi kepadaPengawas
Lapangan sebelum serah terima pekerjaan.

Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan ditentukan oleh PengawasLapangan.

Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan, bukuasli
pengoperasian/pemeliharaan peralatan berikut salinannya dalam jumlah tertentu,sesuai
persyaratan kontrak.

Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan,Surat Jaminan
(Warranty) atas produk sistem telepon tersebut, dengan jangka waktumasa garansi sesuai standar
dari pabrik pembuat.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : V - 1

BAB VPENUTUP

1.

Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tetapi
didalampelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada
perintahtertulis dari Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dalam pekerjaan tambahan.2.

Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi oleh Konsultan Perencana perludikerjakan
dan sudah termuat dalam Daftar Rencana Anggaran Biaya, tetapi menurutpertimbangan Pemberi
Tugas yang dapat dipertanggungjawabkan tidak perlu lagidilaksanakan, maka atas perintah tertulis
dari Pemberi Tugas pekerjaan tersebut tidakdilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai
pekerjaan kurangan.3.

Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya,maka
sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus diadakan rapat terlebih dahulu untukmendapatkan
kepastian.Mengetahui / Menyetujui

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)Helmi Adam

NIP.

 19730902 199303 1 001

Bogor, April 2015

Konsultan Perencana,

PT. Gelarbuana PersadaH. Djoko Rudiyantoro, SE

Direktur Utama

Anda mungkin juga menyukai