Anda di halaman 1dari 43

Tugas Survey Lapangan

Pembangunan Bangunan 2 Lantai

DOSEN : Ir. NASRIL SIKUMBANG,M.T,IAI

ASISTEN DOSEN
• NADYA BESTNISSA,S.T
• ARIF YUSRIZAL,S.T
• RIZKI OKTAVIANDA,S.T

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PENGERTIAN BANGUNAN BERTINGKAT

 
Bangunan rumah bertingkat adalah bangunan yang mempunyai dua
lantai dengan banyak menggunakan pembesian dalam pembangunan
rumah bertingkat boleh dikatakan juga pembangunan suatu bangunan
/gedung yang mempunyai lahan yang sempit. 
DATA BANGUNAN
• Lokasi : Gn. Pangilun, Padang Utara, Kota Padang,
Jalan maluku,Ulak Karang,padang utara
Sumatra barat
• Luas Tanah : 14x16 M
• Luas bangunan : 12x16 M
• Jumlah lantai : 2 lantai
1.Pemasangan Bouwplank
Bouwplank (Papan Bangunan) berfungsi untuk membuat titik-titik as bangunan sesuai
dengan gambar denah bangunan yang diperlukan untuk penentuan jalur/arah pondasi
dan juga sebagai dasar ukuran tinggi/level/peil penentuan ketinggian lantai dalam rumah
dengan permukaan jalan.

1) Terdapat enam syarat yang harus dipenuhi agar pembuatan bowplank benar dan sesuai
ketentuan, di antaranya :
2) Kedudukan masing-masing patok kayu dibuat sedemikian rupa agar kekuatannya terjamin dan
tidak mudah goyah.
3) Posisinya berada di jarak yang cukup dari titik pembangunan sehingga tidak mengganggu atau
diganggu pekerjaan lainnya.
4) Keberadaannya bisa dilihat dengan jelas sehingga para pekerja bisa mudah menemukannya.
5) Penanda yang dipasang secara horizontal harus berada di satu bidang yang rata.
6) Arahnya harus diletakkan serempak menghadap ke dalam bangunan.
7) Benang merupakan penanda untuk garis tengah pondasi dan dinding.
Langkah kerja

1. Siapkan peralatan dan bahan yang


dibutuhkan.
2. Siapkan kayu untuk pembatas.
3. Ukur bagian yang akan dikerjakan.
4. Tancapkan kayu pertama dengan
menggunakan palu.
5. Pasang kayu penahan kayu utama
dengan menggunakan paku.
6. Ukur ketinggian batas bouwplank
dengan menggunakan alat
ukur(meteran).
7. Pasang kayu pada bagian pojok-
pojok bidang yang akan dikerjakan
dengan menggunakan unting-unting
supaya tegak.
8. Pasang tali pada batas bouwplank
tadi sampai kayu berikutnya.
9. Kemudian sambungkan tali-tali tadi
sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan.
10. Dan terakhir periksa kembali
ketinggian tali-tali tadi agar pas
dengan batas.
2. Pembersihan Lapangan
 
Pembersihan lapangan adalah pekerjaan yang terdiri dari semua
pohon, sampah-sampah, penggalian, perataan tanah, dan penimbunan.
Adapun tahap pembersihan lapangan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tahap pertama adalah melakukan survey pengukuran ,
2. Pekerjaan survey pengukuran dilakukan untuk menentukan batas-
batas daerah yang akan dibersihkan menggunakan peralatan seperti
pita ukur. Setiap batas diberikan tanda menggutakan patok yang
terbuat dari kayu atau bias juga menggunakan tali sebagai pembatas.
3. Tahap kedua adalah mebersihkan lahan dari berbagai penghalang
seperti pohon, gundukan, akar pohon, semak, dan lain-lain.
4. Tahap ketiga yaitu menutup atau penimbunan dan perataan lahan,
seperti bekas-bekas lubang dari pembongkaran akar atau tunggul
dengan menggunakan bahan timbunan dan kemudian dipadatkan dengan
alat pemadat yang memadai.
3. Penggalian Pondasi

  Pondasi adalah bagian struktur yang paling mendasar dari sebuah


bangunan dan berfungsi untuk sebagai penopang sebuah bangunan yang
berada diatas nya dan ini bertujuan untuk diteruskan secara bertahap.
• Penggunaan jenis pondasi rumah 2 lantai bermacam-macam jenis
tergantung dari jenis tanah pada lahan bangunan. Berikut contoh dari jenis-
jenis pondasi yang di gunakan untuk bangunan 2 lantai:
 
• Pondasi Batu Kali (Untuk jenis tanah keras)
• Untuk kedalaman galian pondasi batu kali yaitu sekitar 120 cm. Ukuran
lebar podasi adalah 30 cm dan 80 cm.
• Pondasi Tapak Gajah
• Sedangkan untuk kedalaman pondasi tapak gajah adalah 70 cm. sampai
mencapai tanah keras.
Pondasi batu kali Pondasi tapak gajah
3.Pemasangan sloof dan kolom

• Kolom adalah batang tekan vertikal dari


rangka struktur yang memikul beban dari
balok.
• Sloof adalah struktur bangunan yang terletak
di atas pondasi bangunan berfungsi
mendistribusikan beban dari bangunan atas
ke pondasi sehingga beban tersebar merata.
3.Pemasangan sloof

Ukuran sloof tinggi


30cm dan lebar
20cm. Bahan-bahan
yang digunakan: besi
tulangan, dan
campuran semen,
pasir, koral, dan air.
4.Pemasangan kolom
• Kolom
Kolom adalah batang
tekan vertikal dari
rangka struktur yang
memikul beban dari
balok.
Tahapan pemasangan kolom

Ukuran kolom : 25/35


Adapun Tahapan pemasangan kolom
sebagai berikut:
1. Penentuan As kolom,titk As diperoleh
dari hasil pengukuran dan
pematokan.
2. Pembesian Kolom.
3. Pemasangan bekisting kolom(papan
cetakan),pemasangan bekisting
kolom dilakukan apabila pelaksanaan
pembesian telah selesai dilaksanakan.
4. Tahap berikutnya adalah pengecoran
kolom.
5. Tahap yang terakhir adalah
pembongkaran bekisting
kolom,pembongkaran bekisting
dilakukan apabila coran kolom
tersebut telah kering.
5.Dinding
Dinding merupakan salah satui elemen bangunan yang berfungsi
memisahkan / membentuk ruang.Selain itu dinding juga
memiliki fungsi lain diantaranya sebagai penahan
cahaya,angin,hujan,debu dan suara-suara lain yang bersumber
dari alam dan juga sebagai pemambah keindahan dalam maupun
luar rumah.
Pengerjaan Dinding
(Pemasangan Batu Bata)

Batu bata yang digunakan adalah batu bata


merah berukuran 23x5x11. Sebelum memulai
proses pemasangan, batu bata yang akan
digunakan sebaiknya direndam menggunakan air
selama 5-10 menit hingga mencapai jenuh pada
permukaan kering bata, bertujuan untuk bata
tidak mudah lepas saat pemasangan. Sebagai
perekat bata digunakan bahan campuran dari
semen, pasir, dan air. Proses pemasangan :
1. tempatkakn campuran semen dan pasir pada
tempat yang telah di batasi oleh benang
setebal 1,5 cm.
2. ratakan sendok semen.
3. rekatkan bata di atasnya.
4. lakukan proses tersebut secara berulang.
6. Pemasangan Balok
Balok
Balok adalah struktur melintang
yang menopang beban horizontal
dan mentransfer beban menuju
kolom. Pemasangan ring balok 4
meter dari sloof. Dengan ukuran
lebar 15 cm dan tinggi 15
cm.tahapan pemasangan balok
adalah sebagai berikut:
• pekerjaan pengukuran.
• Pembesian balok.
• pembuatan bekisting.
• Pengecoran balok.
• Pembongkaran bekisting.
7. Kuzen

Kuzen adalah salah satu bagian dari


konstruksi bangunan yang berfungsi untuk
membentuk bingkai hubungan (bukaan), baik
antara sebuah dinding pasangan bata, beton
ataupun kayu dengan pintu atau jendela.
Bagian-bagian kuzen
Bagian-bagian kusen pintu memiliki fungsi masing-masing yaitu diantaranya :
a. Tiang kusen : berfungsi menggantungkan daun pintu dengan mengunakan engsel dan
menahan sebagian
beban yang berada di atas kusen. Pilihlah kayu solid yang kokoh sebagai tiang kusen.
b. Ambang kusen : berfungsi menahan beban di atas kusen.
c. Telingga kusen : untuk memperkokoh kedudukan pintu pada tembok.
d. Duk (Neut) : berfungsi mengatasi rembesan air pada kusen akibat air kapiler dan
rayap.
e. Besi bunga : untuk memperkokoh kedudukan tiang kusen dengan duk.
f. Angkur : berfungsi memperkuat hubungan kusen dengan tembok.
g. Penyiku : untuk menjaga hubungan tiang kusen dengan ambang kusen agar
sudutnya tetap 90°
h. Penyiku ukuran dalam : agar lebar kusen tetap sampai pada saat pemasangan.
j. Papan lis : untuk menutupi celah antara kusen dan tembok
k. Sponing pintu : untuk menggantungkan daun pintu pada kusen tanpa celah yang
terlihat dari dalam ruangan.
l. Sponing plesteran : untuk menyamakan lebar kusen.
Pemasangan Kuzen Pintu

• Siapkan alat dan bahan secukupnya


• Rentangkan benang berjarak separuh dari
tebal kuzen terhadap as bouwplank untuk
menentukan kedudukan kusen
• Pasang angker pada kusen secukupnya
• Dirikan kusen dan tentukan tinggi
kedudukan kusen yaitu 2 meter dari tinggi
bouwplank
• Setel kedududkan kusen pintu dengan
menggunakan unting-unting
• Pasang skur agar dapat menyatakan
kedudukan stabil
• Cek kembali kedudukan kusen
• Pembersihan area kusen
Pemasangan Kuzen Jendela
• Siapkan peralatan
• Rentangkan benang selebar
setengah ukuran batu bata dari
bouwplank
• Pasang bata setengah dari kusen
• rentangkan benang setinggi 2
meter dari bouwplank
• pasang kusen setinggi benang itu
• pastikan kusen benar-benar tegak
• pasang skur agar kedudukan nya
stabil dan kuat
• cek kembali kedudukan kusen
• pembersihan area kusen
8. Plesteran

Plesteran merupakan salah satu lapisan


penutup yang berfungsi untuk melindungi dan
menutupi permukaan batu bata agar permukaan
menjadi rata dan terlindung dari pengaruh
cuaca, sehingga bangunan menjadi lebih awet
dan sehat.
Pekerjaan plesteran dilakukan
setelah pekerjaan dinding
yang terbuat dari pasangan
bata merah selesai dilakukan
selanjutnya barulah dilakukan
pekerjaan acian sebagai
lapisan akhir dari struktur
dinding. Sebelum pelaksanaan
pekerjaan plesteran dilakukan,
bagian dinding yang akan
dipasangi plesteran disarankan
untuk dibasahi atau disiram air
terlebih dahulu kurang lebih
dua jam sebelum pekerjaan
plesteran dilakukan untuk
memberikan kelembaban yang
baik pada dinding.
Pengerjaan Acian
Tangga
Definisi Tangga
Tangga adalah sebuah konstruksi
yang dirancang untuk menghubungkan
dua tingkat vertikal yang memiliki jarak
satu sama lain.
Jenis Tangga berdasarkan sifat
permanensinya
Tangga dapat bersifat permanen
maupun non permanen
1. Tangga Permanen
Tangga permanen biasanya digunakan
untuk :
 Menghubungkan dua bidang
horizontal pada bangunan
 Menghubungkan lantai bangunan
yang berbeda.
Contoh tangga Permanen
Tangga Non Permanen
Tangga non permanen
biasanya digunakan
untuk mencapai bidang
horizontal yang lebih
tinggi,dan digunakan
hanya pada waktu-waktu
tertentu sehingga bisa
dipindahkan/disimpan.
Contoh tangga non permanen
Syarat-syarat Konstruksi Tangga
 Tangga harus bebas dari goncangan keras.
 Anak tangga tidak boleh licin
 Sudut tangga dengan horizontal tidak boleh lebih dari
50 derajat dan tidak kurang dari 20 derajat.
 Semua pegangan tangan harus memiliki permukaan
yang halus dan bebas dari serpihan.
Pengerjaan plat lantai
Plat lantai adalah lantai yang tidak
terletak di atas tanah secara langsung,
merupakan lantai tingkat pembatas
antara tingkat yang satu dengan
tingkat yang lain.
Lingkup Pekerjaan Pelat Lantai.
Pekerjan Pelat Lantai meliputi :
•Penentuan elevasi pelat lantai.
•Pembuatan tulangan pelat lantai
•Pemasangan bekisting pelat lantai
•Pemasangan tulangan pelat lantai
•Pengecoran pelat lantai .
•Pekerjaan perawatan pelat lantai
Tahapan pengerjaan plat lantai
• Pembuatan bekisting
• Dipasang tulangan bawah lapis 1 diatas beton dengan ketebalan
2cm
• Dipasang tulangan bawah lapis 2 diatas lapis 1 dengan arah tegak
lurus lapis 1 kemudian persilangan tulang di ikat dengan kawat
beton
• Untuk mendapatkan jarak tertentu antara tulangan atas dan bawah
di pasang tulangan kaki ayam yaitu potongan besi yang dipotong
sedemikian rupa sehingga dapat menjaga jarak antar tulangan atas
dan tulangan bawah antar plat.
• Tulangan atas lapis 2 dipasang.
• Pengecoran plat lantai
PLUMBING

• Plumbing adalah semua pekerjaan yang


berhubungan dengan pelaksanaan, pemeliharaan,
perawatan instalasi air, baik di perumahan maupun di
gedung.
Ada 3 jenis sistem saluran yang dikenal dengan sistem plumbing:
Sistem saluran air bersih
-penampungan air
-pemadam kebakaran
Menggunakan pipa jenis AW dengan kualitas terbaik (bahan yang tebal).
Pipa berukuran ½. ¾.
Sistem saluran air kotor
-Pembuangan air hujan
-saluran septictank
Menggunakan pipa jenis Tipe D dengan ketebalan medium.
Pipa berukuran 1,5.
Sistem AC saluran atau gas
Bahan yang digunakan adalah besi/baja dengan lapisan galvanis, plastic, pvc, porselen
dan beton bertulang
Rencana atap

• Konstruksi atap adalah bagian paling atas dan suatu


bangunan, permasalahan konstruksi atap tergantung pada
luasnya ruang yang harus dilindungi, bentuk dan konstruksi
yang dipilih, dan lapisan penutupnya.
Tahapan pengerjaan rencana atap

Proses pekerjaan Rangka Atap bisa dimulai


proses pembuatannya pada saat pemasangan
dinding dan kolom beton sebagian besar
sudah terpasang (kalau bangunan dua lantai
dinding dan kolom dibagian lantai atas).

Pembuatan Rangka Atap dari bahan kayu


adalah membuat kuda-kuda dan menyiapkan
teknik sambungan diujung balok Gording
yang akan disambungkan dengan Gording
disebelahnya.

Letakkan Kuda-kuda yang sudah dibuat diatas


balok beton keliling (ring Balok), kemudian
dipasang Balok Gording sebagai pengikat
antara kuda-kuda.
Setelah kuda-kuda terikat kuat dengan Gording,
kemudian dipasang balok "Ikatan Angin"
dengan ukuran 5cm x 10 cm secara silang
(diagonal) diantara kuda-kuda.
Apabila Balok Gording sudah terpasang, dapat
dilakukan pemasangan balok Kaso.
Jarak pemasangan Reng disesuaikan dengan
Type dan jenis Genteng yang akan digunakan,
karena setiap type dan jenis genteng
mempunyai ukuran yang berbeda, Reng dapat
mulai dipasang setelah balok kaso sudah
terpasang diatas gording.
Sebaiknya pemasangan Genteng dilakukan
setelah balok Kaso terpasang semua dan
sebagian besar Reng sudah terpasang pula,
karena dikhawatirkan kuda-kuda belum terikat
kuat oleh balok Gording dan balok Kaso dengan
kuat.
Tahap berikutnya bisa dimulai pembuatan
talang dari bahan seng atau karpet karet dan
pemasangan Genteng nok di wuwungan (paling
atas) atau dibagian jurai.
Rencana plafond

Plafon adalah bagian dari konstruksi bangunan yang berfungsi


sebagai langit-langit bangunan. Pada dasarnya plafon dibuat
dengan maksud untuk mencegah cuaca panas atau dingin agar
tidak langsung masuk ke dalam rumah setelah melewati atap.
Cara pengerjaan plafond
• Periksa tingkat kerataan permukaan dinding
bagian atas apakah sudah rapi atau belum.
Pastikan atap rumah tidak bocor sebab musuh
utama triplek ialah air. Disarankan memasang
lembaran plastik di bawah atap untuk melindungi
triplek dari kebocoran.
• Lakukan pengukuran ketinggian atau elevasi posisi
plafon yang dikehendaki. Tandai batas atas dinding
yang akan dipasangi rangka dan plafon. Cek
kembali ketepatan posisi tanda-tanda tersebut
memakai meteran.
• Pasang rangka plafon tepat pada tanda-tanda yang
sudah dibuat sebelumnya. Usahakan kayu usuk
yang digunakan mempunyai wujud yang lurus agar
tidak menyebabkan permukaannya
bergelombang.agar plafond tampak rapi maka
susunan tripleknya harus simetris antara bidang
kiri dan kanan.
• Sebelum triplek dipasangkan pada rangka, lakukan
ujicoba kekuatan rangka terlebih dahulu. Caranya
yaitu menggantungkan beberapa beban dengan
berat total yang sesuai dengan harapan. Bila
rangka mampu menahan beban dengan baik,
artinya rangka tersebut telah memenuhi syarat
kelayakan.
• Langkah selanjutnya adalah memasang triplek
di rangka plafon yang sudah terpasang.
Pemasangannya sebaiknya dimulai dari bidang
tengah kemudian menyebar ke pinggir ruangan
untuk menjaga kerapiannya. Usahakan pula
tidak ada celah yang terbentuk di antara kedua
lembaran triplek karena akan merusak
tampilannya.
• Langkah selanjutnya yakni pekerjaan finishing.
mengaplikasikan kompon di permukaan plafon
yang cacat untuk menutupinya. Permukaan
plafon yang mengalami keretakan, berlubang,
timbul, ataupun tidak rata harus diratakan
menggunakan kompon.
• Setelah kompon mengering, kini saatnya
menguaskan cat sesuai warna yang Anda sukai.
Klik Ide-ide Warna Cat Plafon untuk
mendapatkan inspirasi warna plafon yang
indah.
Pengerjaan Instalasi Listrik
– Membuat gambar perencanaan untuk jalur listrik, untuk rumah baru yang
dibangunn dari awal, rencanakanlah posisi sakelar, stopkontak dan fitting lampu
sebelum rumah dibangun karena tahapan awal pemasangan listrik dilakukan
setelah pemasangan bata dan sebelum pemasangan plesteran tembok, saat
itulah dipasang pipa-pipa untuk kabel listrik pada dinding yang belum diplester.
– Pemasangan pipa untuk kabel listrik, pasanglah pipa kabel di dinding yang belum
diplester berikut tedusnya, tedus ini adalah tempat untuk meletakkan sakelar
atau stop kontak agar menempel kuat di dinding tembok.Untuk dinding yang
belum diplester maka untuk pemasangan pipa ini plesterannya harus dilepas
dulu dengan cara dibobok menggunakan pahat, ukurlah ketinggian tedus yang
sesuai dengan kebutuhan.
– Pemasangan kabel jalur utama, pemasangan jalur utama ini di pasang mulai dari
tempat keluarnya kabel dari MCB sampai ujung stopkontak yang terakhir, jalur ini
dipasang pada kayu plapon melewati pipa listrik yang keluar dari tembok.
– Penyambungan kabel lampu, sakelar dan stopkontak.
Sambunglah semua kabel dengan benar dan aman,ukurlah
panjang kabel seoptimal mungkin, jangan sampai setelah
dipasang ternyata tidak mampu menjangkau sekrup terminal
pada fitting lampu, sakelar atau stopkontak, gunakanlah kabel
yang sesuai dengan peruntukannya.
– Pemasangan sakelar, dan stopkontak, pemasangan ini dilakukan
setelah pipa listrik sudah ditutup oles plesteran dan tembok 
sudah rapi dicat, tutuplah setiap sambungan yang terbuka
menggunakan isolasi khusus untuk kabel listrik, pasanglah setiap
ujung kabel yang terpasang pada setiap sekrup terminal dengan
kuat untuk menghindari perubahan letak yang mengakibatkan
konsleting dan tidak terkoneksinya arus listrik.
– Pemasangan fitting lampu beserta lampunya, pasanglah fitting
lampu dengan kuat menempel di plapon karena fitting ini akan
menahan beban sebuah lampu, pakailah fitting yang sesuai
dengan jenis lampu yang akan dipasang karena setiap lampu
mempunyai panas yang berbeda-beda, fitting lampu yang
terbuat dari bahan plastik yang tipis mudah sekali meleleh oleh
panas lampu.
– Proses uji coba, cobalah nyalakan MCB diikuti menyalakan
seluruh lampu dan memasukkan steker alat elektronik ke setiap
stopkontak, pemasangan dianggap berhasil bila  semua lampu
dapat dinyalakan dan dimatikan oleh sakelar secara normal dan
semua stopkontak dapat menyalakan/dipakai alat elektronik.
MCB
Rencana Instalasi Listrik
Finishing
FINISHING BANGUNAN :
Merupakan suatu cara / tehnik yang di gunakan untuk memberikan suatu sentuhan dalam
suatu bangunan, yang di aplikasikan untuk semua element bangunan. Dari finishing inilah
tampilan fisik suatu bangunan akan terlihat lebih menarik dan indah.
Jenis Material Finishing Bangunan :
1.  Material alami
Merupakan material yang berasal dari alam dan dapat langsung di gunakan sebagai material
finishing bangunan. Material dari alam ini terkadang telah di potong dengan ukuran yang standar
untuk memudahkan dalam mengaplikasikannya.
Contoh : -batu alam
2. material Proses
                Yaitu material yang di buat dari bahan alami tetapi telah melalui proses untuk siap di
gunakannya.
Contoh : -kayu lapis/multiplek
                  -Batu bata
3. Material sintesis
                Merupakan akhir/finishing material yang terbuat dari bahan-bahan sintesis/kiimia yang
tidak ada di alam kemudian di olah untuk dapat di aplikasikan menjadi bahan bangunan.
Contoh : -kaca
Pengolahan Material Finishing Bangunan
PENGOLAHAN MATERIAL FINISHING BANGUNAN
• Sebuah bangunan memerlukan sebuah finishing baik untuk bagian interior dan
eksteriornya.
• Dengan finishing ini sebuah interior dan eksterior akan tampil menjadi lebih mengikat
dan indah serta fngsional maka dalam mengaplikasikan finishing material bangunan
perancang harus memiliki kepekeen dalm memilih material yang akan di gunakan.
Diantaranya harus mempertimbangkan mengenai ukuran,tekstur,warna yang dimiliiki
oleh suatu material finishing bangunan.berikut ini beberapa pertimbangan yang harus
di perhatikan dalam memilih material bangunan :
a.       Fungsi dan jenis bangunan
b.      Penggunaan untuk interior dan eksterior
c.       Konsep dan gaya  bangunan
d.      Ukuran dari sebuah bangunan
e.      Biaya dalam membangun
f.        Perawatan material finishing

Anda mungkin juga menyukai