Anda di halaman 1dari 15

METODE PLESTERAN DINDING

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Ilmu Bahan Bangunan
yang dibina oleh Ibu Sri Agrariani Judowati

Oleh :
Rizqi Ruliyana Fitri

120521429003

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN SIPIL
PRODI PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
September 2012

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Plesteran pada dinding merupakan termasuk pekerjaan finishing
dinding. Finishing dinding bukan hanya dengan diplester dengan acian
dinding saja, melainkan seperti mengecat tembok , menggunakan alumunium,
batu hias. Tapi di Era sekarang

finishing dinding bukan hanya itu saja

melainkan seperti menggunakan alumunium komposit yang sering digunakan


pada gedung gedung besar maupun apartement saja, akan tetapi sekarang
model rumah minimalis sekarang cenderung menggunakan alumunium.
Pekerjaan plesteran sangat mudah tapi didalam mengerjakann plesteran
dinding agar terlihat rapi dan terlihat bagus ada aturanya dan caranya sendiri.
ada banyak macam macam plesteran dinding yang digunakan di Indonesia
ini, bukan hanya menggunakan acian dinding tetapi melainkan menggunakan
kotoran hewan agar memperoleh kekokohan dinding.
Dari alasan diatas maka kami sepakat untuk membuat sebuah makalah
yang berjudul Metode plesteran dinding . Beberapa hal yang akan dibahas
dalam makalah ini diantaranya adalah tentang definisi plester, bahan untuk
plesteran, syarat syarat plesteran.
1.2 RumusanMasalah
1. Apa definisi tentang plesteran dinding ?
2. Bagaimana cara memperoleh dinding yang kokoh dan baik?
3. Bagaimana cara mengatasi dinding agar tidak retak ?
1.3 Tujuan
1. Tujuan makalah ini adalah untuk memperoleh definisi metode plesteran
secara rinci dapat dirumuskan sebagai berikut:
A. Bagi penulis
Untuk mengetahui definisi metode plesteran dinding
Untuk mengetahui memperoleh dinding yang kokoh dan baik
Untuk mengetahui cara mengatasi agar dinding tidak retak
B. Bagi pembaca
Untuk mengetahui definisi metode plesteran dinding
Mengetahui memperoleh dinding yang kokoh dan baik
Agar memperoleh dinding yang bagus dan tidak retak

PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metode Plesteran Dinding
Plesteran adalah membalut atau melapisi baik itu lantai atau dinding tembok
dengan adukan (spesi). Spesi (adukan) adalah campuran antara PC (Portlan
Cement) ditambah pasir + air.

Plesteran dinding merupakan pekerjaan pelapisan permukaan dinding dengan


meterial tertentu agar tercapai fungsi yang dikehendaki. Ketika menyebut
pelasteran dinding sering diasumsikan dengan Plesteran dan acian dinding,
penyebutan ini tidak sepenuhnya benar karena dalam keadaan tertentu pekerjaan
Plesteran tidak memerlukan acian. Misalnya ketika akan memasang keramik atau
batu temple pada dinding, pekerjaan Plesteran sering mendahului sebelum
pekerjaan lapis keramik dinding dan batu temple dinding.
Plesteran dinding landasan utama untuk untuk mencapai finishing dinding
yang baik, dengan kata lain Plesteran dinding merupakan landasan utama untuk
menciptakan wajah rumah anda yang baik. Bayangkan pembaca jika pekerjaan
Plesteran dinding anda bergelombang atau tidak rata, maka sebaik apaun cat yang
nanti akan digunakan tidaklah dapat menghilangkan permukaan dinding anda
yang bergelombang. Dapat dibayangkan jika wajah seorang yang memang dari
bawaan lahir sudah tidak rata pada sebagian besar wajahnya maka setebal
apapun, semahal apapun dan seahli apapun orang yang meriasnya tidak akan bisa
menjadikan wajah seorang tadi rata. Akan tetapi lain halnya jika pekerjaan
Plesteran sudah rata, hanya mungkin masih terdapat sedikit kasar saja pada
permukan yang diplaster tentunya hal ini masih bisa diatasi pada proses
pengecatan.
Pekerjaan plesteran dilakukan untuk mendapatkan pertambahan kekuatan
baik lantai atau dinding , selain itu untuk kerapihan dan keindahan plester. Secara
garis besarnya dibagi menjadi 3 jenis yaitu :

Plesteran kasar, yaitu untuk jenis pekerjaan pondasiyang nantinya diurug,


plesteran kasar juga disebut beraben(perbandingan 1pc : 8ps)

Plesteran setengah halus, yaitu untuk pekerjaan kamar mandi, lantai,


lapangan olahraga.

Plesteran halus, pekerjaan ini umumnya digunakan sebagai plesteran dinding


atau lantai.

2.2 Memperoleh Dinding yang Kokoh

Dalam membuat plesteran tembok atau dinding tidak bisa asal saja bila
ingin temboknya terlihat rapid dan kokoh ada aturannya. Syarat syarat
plesteran yang baik meliputi :
1. Permukaan rata dan halus
2. Tali air lurus dan rapi
3. Tidak keropos
4. Ketegakan dinding lurus dan rapi
5. Ketebalan plesteran hemat
Beberapa peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
plesteran dinding antara lain :
1. Meteran

2. Jidar alumunium

3. Roskam kayu atau roskam besi

4. Kertas semen

5. Benang

6. Bilah perata

7. Alat sifat datar

8. Unting unting

9. Sekop

10. Kotak adukan

11. Cangkul

12. Cetok

13. Martil

Adapun bahan bahan yang digunakan untuk pekerjaan plesteran dinding yaitu :
Triplek

Kawat ayam ( digunakan pada plesteran yang memerlukan perkuatan


khusus atau pada plesteran dengan ketebalan lebih dari 3 cm )

Air

Semen

Pasir

Kapur atau gamping

Langkah kerja setelah semua bahan , peralatan sudah lengkap sebagai berikut :
I.
II.
III.

Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.


Pasang benang benang dibagian tepi dari bidang muka tembok.
Usahakan benang benang tersebut menghasilkan bidang yang tegak dan
rata untuk tebal plesteran kurang lebih 1 cm.

IV.

Buatlah ditempatt tempat tertentu dibawah benang benang bulatan


bulatan plesteran dengan sisi-sisi 5-10 cm . jarak bulatan atau persegi lebih
kurang sama dengan panjang bilah perata.

V.

Buatlah kepala-kepala plesteran (tanggul-tanggul) yang menghubungkan


bulatan-bulatan atau persegi tersebut.

VI.

Plester bidang bidang diantara kepala kepala tersebut hingga penuh


ratakan dengan bilah perata hingga plesteran tersebut rata . gosokanlah
dengan alat lepa hingga rata dan halus.

VII.

Kerjakan terus menerus sehingga satu bidang penuh selesai diplester.

Setelah semuanya sudah dikerjakan , agar kita mendapatkan dinding yang baik
atau kokoh .berikut ini merupkan metode cara memperoleh plesteran dinding yang
baik seperti berikut :

a. Pasang dinding batu bata atau batako sesuai dengan rencana dinding yang
sudah dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi
karena akan menghemat pekerjaan plesteran.
b. Basahi permukaan dinding batu bata atau batako dengan menggunakan air
sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air.
c. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan.
d. pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk
keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali
ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan
dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm
e. tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam
plesteran, pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi
pekerjaan bobok pasang dikemudian hari
f. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan, selalu mengecek kerataanya
dengan menggunakan alat jidar.
g. setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama 7 hari
agar tidak terjadi keretakan dinding.
h. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benarbenar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan
acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing
dinding menjadi retak-retak rambut.

2.3 Mengatasi Dinding Retak


Penyebab dinding sering terjadi keretakan yang biasa terjadi pada
dinding - dinding adalah sebagai berikut :
o Struktur bangunan (kolom, balok, pelat, pondasi ) tidak kuat.
Struktur bangunan yang tidak dalam mendukung beban rumah
menyebabkan pasangan dinding bata ikut menanggung beban yang terjadi,
pasangan batu bata yang seharusnya hanya berfungsi sebagai penyekat

ruangan

harus

membantu

struktur

bangunan

yang

ada

dalam

mempertahankan kestabilan rumah, hal inilah yang menyebabkan dinding


bata menjadi retak karena bekerja diluar kemampuanya dan akibat yang
paling fatal adalah keruntuhan bangunan.
o Penggunaan campuran pasangan batu bata yang tidak benar.
Misalnya

penggunaan

semen

dibawah

standar

kebutuhan,

penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan, penggunaan pasir yang


banyak mengandung lumpur atau dengan kadar zat organik tinggi.
Perbandingan campuran material pasangan batu bata yang tidak benar
dapat menyebabkan pasangan bata menjadi keropos, retak bahkan terjadi
keruntuhan bangunan.
o Adanya beban tambahan pada bangunan
Beban tambahan disini berarti beban yang diberikan pada sebuah
struktur rumah melebihi batas perencanaan awal, misalnya rumah yang
tadinya direncanakan 1 lantai kemudian ditingkat menjadi 2 lantai tanpa
adanya perkuatan struktur, adanya bencana alam seperti gempa, tanah
longsor, angin besar, banjir dan sejenisnya. Beban-beban tambahan yang
tidak dapat didukung oleh struktur tersebut dapat menyebebkan rusaknya
pasangan batu - bata.

o Proses pengeringan plesteran atau acian yang terlalu cepat


Proses pengeringan yang terlalu cepat dapat menimbulkan retakretak pada dinding bata, upaya pencegahanya dengan melakukan
penyiraman pada dinding yang diplester atau diaci setelah selesai
pekerjaan berlangsung.
Adapun cara mengatasi dinding yang mudah retak sebagai berikut :

1.

Selidiki terlebih dahulu penyebab keretakan dinding bata.

2. Jika penyebabnya adalah tidak kuatnya struktur, maka cara mengatasinya


adalah dengan memberi perkuatan terlebih dahulu pada struktur rumah
tersebut kemudian baru memperbaiki.
3. Jika penyebabnya adalah penggunaan material yang tidak benar, maka
solusi terbaik adalah mengganti dinding tersebut dengan pasangan yang
baru dengan kualitas material yang baik, karena perbaikan pada suatu titik
dapat berhasil namun pada titik lainya kemungkinan juga timbul masalah
baru.
4. Jika penyebabnya adalah retak biasa, maka cara memperbaikinya adalah
dengan terlebih dahulu membobok dinding yang retak, kemudian
menambalnya dengan campuran meterial yang baik, plesteran, acian,
kemudian di finish sesuai sisi dinding sekitarnya

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab II, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:

Plesteran dinding merupakan landasan utama untuk untuk mencapai


finishing dinding yang baik, dengan kata lain Plesteran dinding merupakan

landasan utama untuk menciptakan wajah rumah anda yang baik .


Plesteran membalut atau melapisi baik itu lantai atau dinding tembok
dengan adukan (spesi). Spesi (adukan) adalah campuran antara PC
(Portlan Cement) ditambah pasir + air.

pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benarbenar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan
acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing
dinding menjadi retak-retak rambut.

Jika penyebabnya adalah retak biasa, maka cara memperbaikinya adalah


dengan terlebih dahulu membobok dinding yang retak, kemudian
menambalnya dengan campuran meterial yang baik, plesteran, acian,
kemudian di finish sesuai sisi dinding sekitarnya .

DAFTAR RUJUKAN
Hafidz. Noer. 2011. Plesteran, (online),
http://noerhafidz.wordpress.com/2011/02/01/plesteran/, diakses 15
september 2012).
(online), http://www.ilmusipil.com/metode-cara-plesteran-dinding-yang-baik,
diakses 11 september 2012).

Anda mungkin juga menyukai