MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Ilmu Bahan Bangunan
yang dibina oleh Ibu Sri Agrariani Judowati
Oleh :
Rizqi Ruliyana Fitri
120521429003
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Metode Plesteran Dinding
Plesteran adalah membalut atau melapisi baik itu lantai atau dinding tembok
dengan adukan (spesi). Spesi (adukan) adalah campuran antara PC (Portlan
Cement) ditambah pasir + air.
Dalam membuat plesteran tembok atau dinding tidak bisa asal saja bila
ingin temboknya terlihat rapid dan kokoh ada aturannya. Syarat syarat
plesteran yang baik meliputi :
1. Permukaan rata dan halus
2. Tali air lurus dan rapi
3. Tidak keropos
4. Ketegakan dinding lurus dan rapi
5. Ketebalan plesteran hemat
Beberapa peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan
plesteran dinding antara lain :
1. Meteran
2. Jidar alumunium
4. Kertas semen
5. Benang
6. Bilah perata
8. Unting unting
9. Sekop
11. Cangkul
12. Cetok
13. Martil
Adapun bahan bahan yang digunakan untuk pekerjaan plesteran dinding yaitu :
Triplek
Air
Semen
Pasir
Langkah kerja setelah semua bahan , peralatan sudah lengkap sebagai berikut :
I.
II.
III.
IV.
V.
VI.
VII.
Setelah semuanya sudah dikerjakan , agar kita mendapatkan dinding yang baik
atau kokoh .berikut ini merupkan metode cara memperoleh plesteran dinding yang
baik seperti berikut :
a. Pasang dinding batu bata atau batako sesuai dengan rencana dinding yang
sudah dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi
karena akan menghemat pekerjaan plesteran.
b. Basahi permukaan dinding batu bata atau batako dengan menggunakan air
sampai basah dan rata dalam kondisi jenuh air.
c. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang
direncanakan.
d. pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk
keperluan penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali
ketegakan dan kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan
dengan rencana ketebalan plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm
e. tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam
plesteran, pastikan instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi
pekerjaan bobok pasang dikemudian hari
f. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan, selalu mengecek kerataanya
dengan menggunakan alat jidar.
g. setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama 7 hari
agar tidak terjadi keretakan dinding.
h. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benarbenar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan
acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing
dinding menjadi retak-retak rambut.
ruangan
harus
membantu
struktur
bangunan
yang
ada
dalam
penggunaan
semen
dibawah
standar
kebutuhan,
1.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan pada bab II, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benarbenar kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan
acian maka terjadi pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing
dinding menjadi retak-retak rambut.
DAFTAR RUJUKAN
Hafidz. Noer. 2011. Plesteran, (online),
http://noerhafidz.wordpress.com/2011/02/01/plesteran/, diakses 15
september 2012).
(online), http://www.ilmusipil.com/metode-cara-plesteran-dinding-yang-baik,
diakses 11 september 2012).