Struktur dinding adalah bagian integral dari setiap bangunan yang bertanggung jawab untuk memberikan kekuatan,
stabilitas, dan dukungan struktural dan penyekat antarruang bangunan
Jenis dinding
1 struktural : Merupakan bagian bangunan yang menjadi struktur tetap,kokoh,dan stabil dalam
menanggung beban. Bahan Dinding Struktur yang biasa digunakan pada suatu bangunan adalah
Batu Bata.
2. non struktural: adalah dinding yang tidak menopang beban, hanya sebagai pembatas, apabila
dinding dirobohkan maka bangunan tetap berdiri. Beberapa material dinding non-struktural di
antaranya seperti batu bata, bata ringan, batako, kayu, kaca, dan lain-lain
3. partisi : Dinding penyekat adalah batas vertikal yang ada di dalam ruangan (interior), bahan-
bahan yang digunakan untuk dinding partisi ini diantaranya seperti gypsum, triplek, kaca dll
Ada 3 Jenis Pemasangan Batu Bata Merah, yaitu :
Pasangan ½ bata: Pemasangan bata secara memanjang dengan lebar bata merah sebagai
tebal dinding.
Pasangan 1 bata: Pasangan bata secara melintang dengan panjang bata sebagai tebal
dinding.
Pasangan rollag: Pasangan bata secara miring melintang Untuk penempatan Kusen di
bagian atas dari ambang atas kusen.
Pasangan batu bata untuk dinding – dinding luar pada bangunan umumnya dapat dipakai
pasangan batu bata ½ batu.
Dinding Pengisi dari pasangan bata ½ bata harus diperkuat dengan sloof, kolom praktis, rolag/
menahan beban dari bagian atas kusen agar beban tersebut
BALOK LATAI (fungsinya
tidak langsung membebani kusen secara langsung). dan ring balok yang berfungsi untuk
mengikat pasangan bata dan menahan/menyalurkan beban struktural pada bangunan agar
tidak mengenai pasangan dinding bata tersebut.
Campuran spesi pada pasangan tembok harus cukup kedap air agar tembok tidak mudah
basah jika terkena air hujan.
Untuk penempatan Kusen di bagian atas dari ambang atas kusen dipasangkan batu bata
berdiri atau disebut sebagai rollag
1. Basahi terlebih dahulu dinding bata yang telah terpasang sebelumnya hinggah jenuh air
3. Lakukan plesteran pada permukaan dinding yang mau diplester dengan ketebalan 3 mm – 5 mm.
4. Ratakan adukan mortar yang terdapat pada dinding dengan menggunakan roskan
5. Ratakan hingga permukaan plesteran menjadi rata lakukan ke seluruh permukaan dinding bata.
Plesteran kemudian dilapisi dengan campuran aci semen, agar permukaan dinding halus dan mulus. Ummumnya
perbandingan campuran aci adalah 3 semen : 1 air