Anda di halaman 1dari 30

KONSTRUKSI BANGUNAN KELAS Q

ANGGOTA KELOMPOK 3 :
1. Novia Rahmadani 5013211009
2. Firda Dwi Heriyanto 5013211033
3. Yosen Andrea R 5013211085
4. Aisha Penyejuk Sukma 5013211114

TUGAS 2 DASAR STRUKTUR DAN KONSTRUKSI BANGUNAN


01
KONSTRUKSI BANGUNAN

Konstruksi bangunan adalah objek bangunan


secara keseluruhan yang terbentuk atas
kesatuan struktur-struktur. Contoh konstruksi
antara lain rumah, gedung, jembatan, dan jalan
raya.

STRUKTUR BANGUNAN RUMAH

1. Struktur Bawah
KONSTRUKSI BANGUNAN

2. Struktur Tengah
3. Struktur Atas
DECORUMA.COM
Struktur
02 Struktur Bawah

Bagian-bagian bangunan yang

Bangunan
terletak di bawah permukaan
tanah.

Rumah Struktur Tengah

Bagian-bagian bangunan yang


terletak di atas permukaan tanah
dan di bawah atap.

Struktur Atas

Bagian-bagian bangunan yang


terbentuk memanjang ke atas
untuk menopang atap.
03 Struktur Bawah

Pondasi

1. Pondasi Batu Kali 2. Pondasi Tapak 3. Pondasi Pancang

weightloss-medi.blogspot.com solusibetonreadymix.com
blogspot.com
04 Struktur Tengah

Lantai Dinding Kusen Jendela dan Pintu

buildingengineeringstudy.com
notquitesusie.com

blogspot.com
05 Struktur Atas

Atap dan penutupnya

blogspot.com
Pondasi
06
Sebagai dasar kekuatan dan kekokohan
bangunan. Juga sebagai penyalur beban
utama ke tanah

Dinding
Lanjutan dari pondasi. Untuk pemetakan
ruang.

Kusen Pintu dan Jendela


Saat konstruksi dinding, dibarengi dengan

Konstruksi Rumah
pemasangan kusen

Atap dan Penutup

Tinggal Lantai
Harus menjadi step paling terakhir

DASAR STRUKTUR DAN KOSTRUKSI BANGUNAN


07
Pondasi
Proses pembuatan pondasi batu kali :

1. Pemasangan bouwplank
2. Membuat galian tanah 3. Memasukkan pasir urug
pondasi
ke dalam galian

https://youtu.be/OVKOtma_IlA
08

4. Memasukkan batu kali dengan 5. Menutupinya dengan pasir urug 6. Disiram dengan air
ditata agar rapat ke dalam galian lagi

7. Pondasi dilanjutkan lagi

https://youtu.be/OVKOtma_IlA
09

8. Memasang besi sloof dan 9. Memasang bekisting sloof 10. Pengecoran sloof
besi kolom

11. Menambah tanah urug

https://youtu.be/OVKOtma_IlA
10

Konstruksi Dinding
Yang paling sering digunakan masyarakat awam = bata merah atau bata ringan

Marking
1. Lihat gambar teknik kontraktor yg telah di-approve
2. Bersihkan area lantai yang akan dibangun dinding
3. Beri tanda jalur yang akan diberi dinding dan yang
merupakan pintu
4. Gunakan chalk, spidol atau benang kenur
11

Konstruksi Dinding
Yang paling sering digunakan masyarakat awam = bata merah atau bata ringan

Pemasangan dinding (bata ringan)


1. Bersihkan jalur yang akan dipasangi dinding,
2. Pasang senar/benang kenur, secara vertikal dan horizontal sebagai
acuan pemasangan dinding,
3. SIapkan campuran spesi (lapisan antara lantai dengan bata ringan),
4. SIapkan pula campuran mortar,
5. Berikan campuran spesi setebal 2-3cm,
6. Pasang bata ringan di atas campuran spesi,
7. Ambil bata ringan dan oleskan campuran mortar pada bata ringan saat
campuran spesi mulai mengering,
8. Pasang bata ringan,
9. Ketok bata ringan menggunakan palu agar merekat dengan baik.
10. Berikan mortar di sisi bata ringan yang akan ditempelkan,
11. Pasang bata ringan, lalu ketok lagi agar menempel,
12. Untuk susunan selanjutnya, hanya dibutuhkan campuran mortar untuk
menyusun batu bata ringan menjadi dinding, lalu ketok menggunakan
palu,
13. Ulangi langkah ke-10 untuk pemasangan bata ringan berikutnya.
12

Konstruksi Dinding
Yang paling sering digunakan masyarakat awam = bata merah atau bata ringan

Finishing
1. Basahi dinding bata ringan yang telah
terpasang sebelumnya hingga jenuh air,
2. SIapkan adukan mortar pro-869,
3. Plester permukaan dinding yang ingin
diplester dengan ketebalan 5mm-6mm.
4. Ratakan menggunakan roskan,
5. Ratakan hingga permukaan rata,
6. Lakukan poin 3-5 untuk memplester
seluruh permukaan dinding.
13
Konstruksi Kusen JENDELA

Pintu dan Jendela


PINTU
14
Konstruksi Kusen
Pintu dan Jendela
BAGIAN-BAGIAN KUSEN

Angker: Panjang 20 cm, kait ujung 5 – 10 cm untuk memperkokoh


kedudukan kusen pada tembok.
Sponing: Tempat daun pintu menempel pada kusen, serta berfungsi
sebagai penutup celah. Biasanya berukuran 1-1,5 cm dan lebar 3-4 cm,
menyesuaikan dengan ketebalan daun.
Sponing kapur: Menciptakan daya ikat antara kusen dengan tembok,
lebar dibuat 3-6 cm, kedalaman 1-2 cm.
Sponing plesteran: Penutup celah susut kayu dan celah antara kusen
dengan tembok berukuran 1×1 cm.
Kupingan: Untuk memperkokoh kedudukan dan ikatan kusen dengan
tembok bagian atas. Ukuran panjang 10-15 cm.
Duk/Neut: Campuran beton pada bagian bawah kusen berbatasan
dengan muka lantai, mencegah masuknya air kedalam kayu kusen.
15
Konstruksi Kusen
Pintu dan Jendela
PEMASANGAN KUSEN PINTU

1. Siapkan alat dan bahan untuk memasang kusen pintu di tempat yang
mudah dijangkau.
2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan tempat duduknya kusen.
3. Pasang angker pada kusen.
4. Dirikan kusen, pastikan tinggi kedudukan kusen tepat diatas 0 lantai.
5. Setel kedudukan kusen pintu hingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
7. Pasang patok untuk diikat bersama skur agar kedudukan menjadi lebih
kokoh.
8. Periksa kembali kedudukan dari kusen pintu agar sesuai pada tempatnya,
tingginya, dan ketegakan dudukannya.
9. Setelah pemasangan kusen selesai, bersihkan tempat sekelilingnya.
16
Konstruksi Kusen
Pintu dan Jendela
PEMASANGAN KUSEN JENDELA

1. Siapkan alat dan bahan untuk memasang kusen pintu di tempat yang
mudah dijangkau.
2. Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as
bouwplank untuk menentukan tempat duduknya kusen.
3. Pasang angker pada kusen.
4. Dirikan kusen, pastikan tinggi kedudukan kusen tepat diatas 0 lantai.
5. Setel kedudukan kusen pintu hingga berdiri tegak dengan
menggunakan unting-unting.
6. Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
7. Pasang patok untuk diikat bersama skur agar kedudukan menjadi lebih
kokoh.
8. Periksa kembali kedudukan dari kusen pintu agar sesuai pada
tempatnya, tingginya, dan ketegakan dudukannya.
9. Setelah pemasangan kusen selesai, bersihkan tempat sekelilingnya.
17

Konstruksi Atap dan Penutup


lorem ipsum

Konstruksi Atap Struktur Atap

konstruksi yang terdiri dari balok


bagian bangunan yang menahan

melintang (penerima gaya tarik),


/mengalirkan beban-beban dari

balok penopang atau tiang


atap yang terbagi menjadi

(penerima gaya tekan) guna


rangka atap dan penopang

menyangga struktur penyusun atap rangka atap

(Y. Noorlaelasari, 2010) (Y. Noorlaelasari, 2010)


Struktur

18 Gordin

Penyusun Atap
Jurai

Sagrod

Usuk/kasau

Bubungan (nok)

Reng

Penutup
19

Konstruksi Atap bedasarkan Bentuk

Atap Datar Atap Sandar Atap Pelana Atap Lancip

Atap Perisai Atap Mansard Atap Menara Atap Piramida

Atap Minangkabau Atap Joglo Atap Kubah Atap Gergaji


20
Jenis Penutup

Atap Sirap Atap Genteng Atap Seng

Atap Dak Beton Atap Genteng Metal Atap Polycarbonate


21
Langkah Kerja Pemasangan
https://youtu.be/VqG0YTDsQ_0

Langkah 1 : Persiapan Kerja

1. Menyiapkan gambar rencana atap dan perletakkan


kuda- kuda, dan tidak diperkenankan menggunakan
gambar draft sebagai panduan.

2. Menyiapkan semua peralatan perlengkapan


keselamatan dan kesehatan kerja, dan
memperhatikan petunjuk tentang persyaratan
melakukan pekerjaan di atas ketinggian (lihat bagian
keselamatan kerja)

3. Menyiapkan semua perlengkapan untuk


pemasangan kuda-kuda, antara lain: bor dan
hexagonal socket,meteran, selang air (waterpass),
alat penyiku, mesin pemotong, gergaji besi, palu, dan
Gambar Rencana Atap
sebagainya.
22 Langkah 2 : Leveling dan Marking

1. Memastikan seluruh permukaan atas ring balok


dalam keadaan rata dan siku, dengan
menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku
sebagai alat bantu

2. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah


Menggunakan selang air untuk

mengikat semua bagian bangunan dan memastikan permukaan rata


tersambung secara benar (monolith) dengan
kolom yang ada di bawahnya.

3. Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda


(truss), sesuai dengan gambar rencana atap.

4. Mengukur jarak antar kuda-kuda

Mengukur jarak antar kuda kuda


Langkah 3 : Pengangkatan dan Pemasangan Kuda-kuda

23

1. Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak


mengakibatkan kerusakan pada rangkaian kuda-kuda 4. Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket),
yang telah selesai dirakit. dengan menggunakan 4 buah screw 12 – 14 x 20 HEX.

5. Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan


dynabolt, dan menambahkan balok penopang sementara,
agar posisi kuda-kuda tidak berubah.

2. Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak


terbalik.

6. Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan


semua kuda-kuda, sesuai dengan posisinya dalam gambar
kerja.
3. Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus
7. Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as
dengan ring balok menggunakan benang dan lot (unting-
(maksimum 1,2 meter).
unting)
Langkah 3 : Pengangkatan dan Pemasangan Kuda-kuda

24

8. Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-


kuda (Apex), dan memastikan garis nok memiliki 11. Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika
ketinggian yang sama (datar) bekerja beban angin. Bracing dipasang di atas top-chord
dan di bawah reng.

12. Bila menggunakan aluminium foil, lapisan ini dipasang


terlebih dahulu di atas truss, jurai dan rafter.

9. Memasang balok nok dan outrigger (gording tambahan


setelah kuda-kuda terakhir yang menumpu ringbalk).

13. Memasang reng (roof battens) dengan jarak


menyesuaikan jenis penutup atap yang digunakan.

14. Memasang ceilling battens dengan jarak antar masing-


10. Pemasangan jurai di-screw antara ujung kuda-kuda
masing ceilling battens adalah 120 cm.
dengan dudukan yang ada di ujung ringbalk.
25 Langkah 4 : Pemasangan Penutup Atap

1. Memeriksa ulang pemasangan kuda-kuda


sesuai dengan nomor, kedataran nok maupun sisi
atap, dan memastikan support overhang
terpasang dengan benar.
Pemasangan alumunium foil
2. Bila menggunakan Aluminium Foil, maka
lapisan ini dipasang terlebih dahulu di atas jurai
dan rafter,

3. Menentukan jarak reng sesuai dengan jenis


penutup atap yang digunakan, kemudian
Mengukur jarak antar reng
dilanjutkan dengan pemasangan reng (roof
battens) dengan screw 10 – 16 x 16 HEX.

4. Memasang satu jalur penutup terlebih dahulu


dari bawah ke atas. Pemasangan penutup atap
harus lurus dan rapi agar polanya menjadi rapi
dan tidak berbelok – belok. Pemasangan penutup
26
Konstruksi
Lantai Penjelasan Gambar

Prosedur (Pengecoran Lantai)

1. Pengambilan ancang-ancang pertama adalah di dekat


kusen karena pintu menjadi level sesungguhnya ketika
bangunan sudah jadi,
2. Ukur level lantai pada kusen. Ditarik 2m dari puncak,
kemudian ditarik kembali setinggi 9cm (5cm untuk cor, 4
cm untuk lantai keramik),
3. Pasang rambu lantai di level 5cm,
4. Lalu urug tanah/ levelisasi tanah di bawah 5cm,
5. Mulai pengecoran lantai dengan campuran 1kg semen: 2kg
pasir: 3kg split/koral,
6. Tebal pengecoran dan tanah urugan tadi adalah 5cm
(berada tepat di bawah garis rambu),
7. Ratakan seluruh permukaan lantai,
8. Tunggu sampai lantai cor kering.
Konstruksi
27 Penjelasan Gambar

Lantai
Prosedur (Pemasangan Keramik)

1. Pengukuran levelisasi lantai, ukur juga sesuai ukuran


keramiknya, beri tanda menggunakan benang rambu
2. Pasang benang pertama,
3. Tentukan sisi sikunya, kemudian pasang benang kedua, lalu
luruskan kembali benang rambunya
4. Rendam/siram keramik dalam air,
5. Siram dengan air semen, agar daya rekat keramik ke adukan
menjadi lengket,
6. Pasang adukan, dan pastika adukan benar benar bersih dari
kerikil,
7. Pasang keramik pertama, lalu ketok dengan palu, kemudian
ratakan,
28
Konstruksi Penjelasan Gambar

Lantai
Prosedur (Pemasangan Keramik)

8. Ambil keramik, kemudian siram adukan dengan air semen, lalu


pasang kembali keramik (pemasangan keramik pertama kali
adalah arah pintu)
9. Lalu pasang keramik selanjutnya sesuai jalur di benang rambu,
10. Kemudian lepaskan, lalu siram dengan air semen,
11. Lakukan secara berulang,
12. Bersihkan keramik agar semen tidak mengering di permukaan
keramik,
13. Ukur kemiringan menggunakan inclinometer,
14. Penambahan neut pada sambungan keramik (biasanya dengan
mortar putih).
Terima Kasih
Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai