Anda di halaman 1dari 6

Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan konstruksi rangka dan dinding bangunan gedung

Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan

SMKN 7 SEMARANG

Tujuan Pembelajaran

1. Mengidentifikasi prosedur perawatan dan perbaikan konstruksi rangka dan dinding bangunan
gedung
2. Menjelaskan prosedur perawatan dan perbaikan konstruksi rangka dan dinding bangunan
gedung

PEMELIHARAAN STRUKTUR PADA DINDING

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:


1. Periksa bagian dinding luar bangunan (susunan bata atau blok, plesteran, dan sebagainya) dari
keretakan, pengelupasan, atau kerusakan lainnya. Kemudian, perbaiki sesuai kerusakannya.
2. Perhatikan bahwa retakan besar yang terjadi pada dinding terutama retakan vertikal mdmbelah
lurus dari atas ke bawah mungkin disebabkan oleh adanya pergerakan (penurunan atau
pergeseran) dari pondasi.
3. Segera lakukan pemeriksaan dan tindakan perbaikan jika diperlukan (seperti penyuntikan
pondasi).
4. Retakan-retakan kecil seperti rambut yang terjadi pada dinding perlu dicermati apabila terus
membesar karena menunjukkan tanda adanya masalah pada pondasi. Konsultasikan pada
konsultan konstruksi untuk menanganinya sesegera mungkin.
5. Retakan-retakan demikian umumnya tidak mempengaruhi kekuatan struktur dan tidak
berbahaya, tetapi bila retakan terkena udara luar dapat mengakibatkan masuknya air ke dalam
dinding sehingga menyebabkan kelembaban.
6. Retakan baru yang timbul harus diawasi dan bila retakan terus membesar maka tindakan
perbaikan harus segera dilakukan.
7. Retakan kecil pada plesteran dinding umumnya disebabkan kualitas adukan plesteran yang
kurang baik, seperti kurangnya semen, penggunaan pasir yang kotor, atau terlalu banyak air
yang digunakan.
8. Retakan besar agak sulit diperbaiki, tetapi ada satu cara yang dapat dipakai, yaitu: potong
plesteran pada dinding yang retak kurang lebih selebar 30 cm pada kedua sisi dinding, buka
retakan dengan pahat pada kedua sisi dinding, lalu isi dengan adukan beton (perbandingan
semen atau pasir L:4). Kemudian, pasang kawat ayam (chicken wire), yaitu anyaman yang
terbuat dari kawat tipis, dengan menggunakan paku beton pada retakan di kedua sisi dinding.
Setelah itu, plester kembali sehingga tampak sama dengan dinding di sekitarnya.
9. Jika plesteran dinding mengelupas dan jatuh, potong area dinding lalu plester kembali hingga
tampak sama dengan dinding disekitarnya.
10. Buatlah permukaan bata atau brok (pada area tempat presteran mengelupas) menjadi kasar
karena salah satu alasan plesteran lepas adalah permukaan bata atau blok yang terlalu halus
hingga sulit bagi beton untuk menempel.
11. Berilah zat aditif perekat atau cairan semen pada permukaan bata atau blok sebelum
mengerjakan plesteran.
12. Jika plesteran mengalami retakan kecil seperti rambut maka dapat diperbaiki dengan adukan
perbaikan (propriotery fiiler/ untuk bagian luar dinding atau menggunakan adukan semen atau
air.
13. Retakan yang lebih besar dapat menggunakan adukan semen atau pasir halus 1:1 dengan
ditambahkan lem pVA secukupnya.
14. Setelah area tempat retakan pada dinding diperbaiki, ampelaslah plesteran dinding supaya
harus, lalu beri cat dasar (meni) dengan cat emulsi (cat berbahan dasar air).
15. Kemudian, lapisi kembali dengan 2 lapis cat emulsi agar tampak sama dengan area dinding
disekitarnya.

Dinding Bata Merah atau Konblok

Dinding berfungsi hanya sebagai partisi atau dapat bersifat pura sebagai penahan beban (wall bearing).
Di lapangan kondisi dinding bata berbeda-beda. Kadang ditemui dinding yang selalu dalam keadaan
basah sehingga memungkinkan tumbuhnya lumut di permukaannya. Kondisi demikian kerap terjadi di
daerah dengan muka tanah tinggi atau retak dinding bangunan yang berfungsi sebagai penahan tanah
seperti di perbukitan (misalnya: vila atau paviliun peristirahatan). penyebabnya adalah mortar dinding
yang diletakkan diantara batu bata tidak menggunakan mortar yang kedap air.

Pemeliharaan pada saat prakonstruksi yang dilakukan antara lain:


 Pasangan batu bata harus dibasahi terus-menerus selama sedikitnya 7 hari setelah didirikan.
 Pasangan batu bata yang terkena udara terbuka, selama waktu hujan lebat harus mendapatkan
perlindungan dengan menutup bagian atas dari tembok.
 Siar atau celah antara dinding dengan kolom bangunan, dinding dengan bahan pengisi celah
seperti disebutkan dalam Persyaratan Teknis Pasangan Bata.
 Khusus pasangan dinding bata ekspos harus menggunakan bata super dengan permukaan yang
baik dan selama pelaksanaan harus dilindungi supaya tidak terkena adukan dan kotoran lainnya
yang bisa mengakibatkan perubahan warna ataupun tekstur bata ekspos.
Pemeliharaan pada saat pasca konstruksi yang dilakukan antara lain:
 Apabila dinding terjadi rembes air atau selalu basah.
 Hilangkan plesteran dinding terlebih dahulu.
 Ukur sekitar 15 sampai dengan 30 cm dari sloof dinding yang ada ke arah vertikdoal.
 Korek dengan sendok mortar atau alat pahat dan sebagainya, spesi yang terdapat di antara batu
bata setebal setengah dari ketebalan bata dalam arah horizontal sepanjang 1 meter.
 Gantikan mortar yang telah dikorek dengan spesi atau mortar kedap air (campuran 1 PC:3 pasir).
 Bila telah mengering, lanjutkan ke arah horizontal selanjutnya.
 Bila telah selesai satu sisi dinding, lakukan pada sisi yang lain hal serupa.
 Kemudian, plester kembali dinding dengan campuran yang sesuai.
 Apabila dinding retak:
 Untuk retak rambut, korek bagian permukaan dinding, tambal dengan saus semen, atau
gunakan semen grouting khusus untuk retakan dinding.
 Untuk retak konstruksi karena adanya perubahan bentuk struktur utama bangunan, sebaiknya
perbaikan yang dilakukan adalah perbaikan struktur atau penguatan bagian struktur yang
bersangkutan.
 Apabila dinding basah karena saluran air bocor :
 Pastikan letak kebocoran.
 Perbaiki kebocoran pipa air.

Dinding Beton
Bangunan yang menggunakan expose concrete seperti di dinding luar bangunan, lapisan luar kolom.
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
 Bersihkan permukaan expose concrete dengan menggunakan sabun, bilas sampai bersih, dan
lakukan setiap 6 bulan sekali.
 Lakukan pemberian cat transparan dengan warna 'doff atau ungrossy’ pada permukaan yang
ada sebanyak 2 lapis.

Struktur Rangka Atap Baja


Pemeliharaan yang dilakukan khusus terhadap struktur rangka atap baja antara lain:
 Untuk bangunan dengan atap rangka baja, periksa rangka dan sambungan bautnya dari karat,
pengelupasan, dan sebagainya.
 Perbaiki sesuai kerusakannya. Jika ingin mengecat ulang bagian-bagian tersebut, pastikan bagian
yang terkena karat telah dibersihkan terlebih dahulu.
 Perika lapisan pelindung karat pada baja dan baut-baut penguatnya, lalu ganti atau kencangkan
sesuai kebutuhan. Jika ingin mengecat ulang bagian-bagian tersebut, pastikan bagian yang
terkena karat telah dibersihkan terlebih dahulu.
 Perlu ada pemeriksaan setiap tahun dan bila ditemukan adanya karat maka harus segera
dilakukan perbaikan dengan cara mengampelas bagian berkarat dengan ampelas halus (terbuat
dari karbon dan silikon). Kemudian, lapisi dengan cat dasar besi (meni besi) terutama pada
bagian yang terbuka, lalu cat dengan menggunakan cat tahan air (gloss paint/weathershieId ).
 Daerah-daerah terbuka yang sering terkena air hujan dan sinar matahari langsung harus
mendapatkan perhatian khusus, seperti ujung kolom dan bagian atap, terutama bagian barok
datar rangka atap (gording) rusak bila atap mengalami kebocoran.
 semua bagian struktur rangka baja harus dicat ulang minimal setiap 4 tahun sekali.

Struktur Rangka Atap Baja Ringan


Khusus rangka atap baja ringan, kita perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
 Pilihlah rangka atap baja ringan dari produsen yang bertanggung jawab dan selalu menjaga
kualitas.
 Pikirkan konsekuensi dari risiko kegagalan dibandingkan selisih harga beli karena baja ringan
sifatnya hanya sekali pakai.
 Jangan terkecoh pada garansi yang ditawarkan karena terdapat produsen yang menganggap
garansi hanya selembar kertas yang gampang disiapkan.
 Tanyakan dokumen sertifikasiyang telah dimiliki.
 Teliti gambar kerja atau fabrikasi yang ada. Apakah setiap kuda-kuda, gording, usuk, dan eremen
penutup atap lainnya memiliki gambar fabrikasi dan ukuran untuk fabrikasi yang tercantum
dengan jelas.
 Tanyakan mengenai baut yang digunakan bukan baut eceran (non-struktural) tanpa spesifikasi
teknis.
 Mintakan rekomendasi dari pihak-pihak yang memahami konstruksi seperti konsultan
perencana.
 Tanyakan pengetesan atau pengujian terhadap struktur kuda-kuda secara utuh.
 Tanyakan kualitas tukang pemasangnya.

Pemeliharaan terhadap baja ringan sebagai berikut:


Untuk mengurangi risiko karat, maka baja ringan mendapatkan lapisan Galvalum dan galvanis. semakin
banyak dan bagus pelapisannya, semakin kuat pula kotahanannya terhadap serangan karat.
Struktur Rangka Atap Kayu
Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:
 Untuk bangunan dengan atap rangka kayu, periksa bagian-bagian kayu dari pembusukan,
serangan rayap, dan sebagainya. Kencangkan atau ganti baut atau paku yang longgar atau
hilang.
 Perika bagian-bagian bangunan yang terbuat dari kayu dari serangan rayap dan pembusukan.
Perbaiki, ganti, atau cat ulang sesuai kebutuhan.
 Berilah cat dasar pada bagian kayu yang terkena udara luar langsung (exposed)sebelum
mengecat (baik baru maupun cat ulang).
 Periksa bagian-bagian kayu pada beranda dan perbaiki sesuai kerusakan sama seperti di atas.
 Pada langit-langit ruangan (plafon) pasti terdapat bukaan menuju bagian bawah rangka atap.
Periksa bagian rangka atap yang terdapat pada ruangan paling sedikit setahun sekali. Perbaiki
bagian-bagian yang rusak pada ruang rangka kuda-kuda atap ini.
 Bila kayu-kayu penyusun rangka atap terserang rayap atau serangga, atau mengalami
pembusukan akibat lembab atau kebocoran, segera lakukan tindakan perbaikan.
 Jika serangan rayap atau serangga tergolong ringan maka dapat diatasi dengan membersihkan
sarang rayap atau serangga dan menggunakan oli mesin untuk mencegah serangan rayap
berikutnya (cara ini cukup mudah dan efektif).
 Jika kerusakan yang terjadi lebih serius maka tindakan lebih besar harus dilakukan.
 Sangat sulit melakukan perbaikan atau penggantian struktur rangka kayu atap seperti kaki kuda-
kuda, balok datar kuda-kuda (gording), penahan plafon, dan sebagainya tanpa membongkar
penutup atap (genteng, fiber, dan sebagainya) dan bagian langit-langit. pekerjaan demikian
membutuhkan biaya besar. Hal yang mungkin dilakukan adalah membongkar penutup atap
hanya pada area kerusakan (setempat), tetapi bila tidak bisa maka terpaksa dilakukan
pembongkaran atap.
 Beri balok penopang terlebih dahulu, lalu potong atau pasang balok tambahan pada daerah
kayu yang rusak.
 Perbaikan balok penahan langit-langit (plafon) mungkin memerlukan penahan dahulu yang
tergantung pada rangka kuda-kuda atap.
 Beri pemeliharaan terlebih dahulu terhadap bagian kayu yang rusak atau beri balok pengganti,
lalu bautlah pada ujung-ujungnya dengan menggunakan baut M berdiameter 12 mm yang
dilengkapi cincin atau ring karet (sealer). Periksa sambungan pada rangka atap dan perbaiki bila
terdapat kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai