Anda di halaman 1dari 5

Menerapkan prosedur perawatan dan perbaikan saniter

Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan

SMKN 7 SEMARANG

Tujuan Pembelajaran

3.13.1.

Mengidentifikasi persyaratan perawatan dan perbaikan saniter

3.13.2.

Menentukan prosedur perawatan dan perbaikan saniter

SANITASI PADA BANGUNAN RUMAH

Sanitasi adalah suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah yang dapat menjamin agar
keadaan di dalam rumah selalu bersih dan sehat. Untuk menunjang syarat ini, bangunan harus
dilengkapi dengan fasilitas sanitasi, adanya penyediaan air bersih yang cukup dan pembuangan air kotor
yang lancar. Air bersih harus memenuhi persyaratan sebagai air minum yang berguna untuk kebutuhan
hidup manusia seperti minum, masak, cuci. Air harus jernih, bersih dari kuman penyakit dan kotoran
lain, tidak mengandung zat kimia aktif, tidak berbau dan tidak ada rasa.

Perlengkapan sanitasi dapat dibagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu :

1. Alat penerima air buangan : kamar mandi, WC, bak dapur, tempat cuci, talang air hujan

2. Saluran pembuang : dari pipa tanah atau pipa beton

3. Tempat pembuangan : riool kota, peresapan buatan

Perlengkapan sanitasi

Septic Tank
Air buangan dari WC tidak boleh langsung di buang ke tempat pembuangan, baik yang berupa riool kota
atau peresapan buatan karena membawa kotoran yang dapat menimbulkan wabah penyakit. Untuk
mencegah hal ini maka air buangan dari WC harus dimasukkan dulu  dalam sebuah bak penghancur
kotoran yang disebut septick tank. Septic tank harus selalu ada airnya untuk proses penghancuran
kotoran, karena itu bak harus dibuat rapat/kedap air. Kotoran-kotoran di dalam septic tank akan
dimakan oleh bakteri-bakteri penghancur dan untuk menjaga kehidupan bakteri ini septic tank harus
cukup udara yang segar. Untuk memperoleh udara segar, bak harus dihubungkan dengan udara luar
dengan sebuah pipa hawa.
Air yang mengandung sabun atau bahan pencuci lain, tidak boleh masuk ke dalam bak septic tank,
karena bahan deterjen dapat membunuh bakteri-bakteri penghancur.. Bak septic tank dibuat sedekat
mungkin dengan WC agar kotoran tidak terhambat di saluran pembuang, tetapi harus diusahakan
berjarak lebih dari 5 m dari sumur air bersih.
Bak Penangkap Lemak
Air buangan dari dapur kadang-kadang masih membawa sisa makanan yang mengandung lemak. Sisa
makanan ini tidak boleh langsung dibuang ke dalam sumur peresapan karena akan dapat menutup pori-
pori tanah yang mengakibatkan air buangan tidak lagi dapat meresap ke dalam tanah. Untuk mengatasi
dan mencegah sisa makanan ikut terbawa sampai ke sumur peresapan, maka air buangan dapat
ditampung dulu pada sebuah bak penangkap lemak. Pada bak ini semua sisa makanan akan tertinggal
yang dalam waktu-waktu tertentu dapat diambil untuk dibuang keluar.

Sumur Resapan  
Sumur resapan harus diletakkan pada sudut halaman yang terpencil, agak jauh dari tempat bermain
anak-anak dan ditutup dengan tanah atau rumput. Jarak sumur resapan harus lebih dari 10 m dari
sumur air bersih.

Pipa Saluran Pembuangan


Air dari kamar mandi tidak boleh dibuang bersama-sama dengan air dari WC maupun dari dapur.
Masing-masing harus dibuatkan pipa-pipa pembuang sendiri-sendiri. Untuk mengalirkan air buangan
dari alat penerima ke tempat pembuangan dapat dipakai pipa dari tanah, pipa beton, pipa galvani, pipa
pralon. Bila pipa ditanam dalam kolom sebaiknya menggunakan pipa galvani. Untuk air kotoran dipakai
pipa bulat yang dipasang rapat dan ditanam dalam tanah. Untuk air hujan dapat dipakai pipa dari beton
(Gravel) ½ lingkaran yang dipasang terbuka di atas tanah. Panjang pipa ini adalah 1 m, untuk
menyambungnya dipakain perekat 1 semen : 3 pasir dengan diberi landasan bata. Diameternya dapat
dipakai 10 cm, 15 cm, 20 cm, atau sesuai kebutuhan. Kemiringan pipa horizontal air kotor (sabun) min
2%, pipa kotoran (septictank) min.5%, pipa air bersih min.1%.

Bak Kontrol
Pada saluran pembuangan ini harus diberi bak-bak kontrol yang dipasang pada setiap jarak 3 m, pada
belokan, pada pertemuan beberapa pipa pembuang atau pada pergantian diameter pipa. Bak kontrol ini
berfungsi untuk menampung kotoran-kotoran yang terbawa air buangan dan sebagai tempat untuk
memeriksa saluran secara  berkala.

Pemeliharaan Saniter

Permeliharaan Toilet

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

A. Sebelum pekerjaan dimulai, siapkan peralatan kerja selengkapnya, yaitu: ember, toitet bowl
brush, kain majun, tapas, strck mop, bowl cleoner, tissue rofl sabun cair (liquid hond soop),
wiper gloss, floor cleoner,lap kaca, dan hond sproyer.
B. Sistem pembersihan searah perputaran jarum jam, mulai dari pintu masuk. Prosedur
pembersihan dilakukan dari bagian atas menuju ke bagian bawah.
C. Kosongkan dan bersihkan semua tempat sampah, asbak, atau stonding oshtroy yangada di toilet
dengan sempurna.
D. Bersihkan urinoir, wostofel, serta toilet bowl bagian luar dan bagian dalam. Untuk posisi yang
sulit dilihat, gunakan pantulan cermin. setelah bilas, lalu keringkan kembali.
E. Bersihkan daun p-[gtu, dinding, ruang kloset bagian luar atau dalam toilet dengan sempurna.
Setelah bilas, lalu keringkan kembali.
F. lsi kembali soap dispenser yang kosong atau kurang. Jika telah 2 (dua) minggu dispenser
dikosongkan dahulu/cuci bersih baru diisi kembali dengan sabun cair.
G. lsi kembali rolltissue yang sudah tipis atau basah terkena siraman air. Bersihkan tempat wudhu
berikut keran airnya. Buka saluran air pembuangan, lalu bersihkan kotoran yang menyumbat
saluran.
H. Bersihkan noda-noda pada dinding keramik toilet dengan menggunakan lap basah yang bersih
ditambah/oor cleoner, bilas, lalu keringkan'
I. Pemelihoroon Komponen Arsitekturol Bongunon
J. Bersihkan exhoustfon colmic, hond drier, dan rak lemari.
K. Bersihkan shower roomfkeran showerfshower/shower pon, bilas dan keringkan.
L. Bersihkan ember atau gayung toilet (kalau ada) secara periodik mingguan. Kosongkan ember
lalu cuci bersih berikut gayungnya dengan floor cleoner.
M. Bersihkan kaca cermin (wotl mirrotr) dengan lap bersih (wiper glass),lalu semprotkan gloss
cleoner dari dalam bottle sproyer.
N. Pel lantai keramik dengan air bersih dicampur ceromiccleoner dengan perbandingan 1:20. Posisi
dari dalam menyamping, lalu mundur ke arah pintu keluar.
O. Lakukan generol cleoning minimal sebulan sekali, terutama untuk pembersihan lantai keramik
dengan mesin poles. Gunakan scrubbing pod untuk membersihkan nat-nat lantai keramik. Poles
hondle pintu dengan metolpolish.
P. Bersihkan keset nomod entronce dengan pengisap debu (vacuum). Cuci setiap Sabtu.
Q. Lakukan pembersihan dan pengeringan toilet setiap kalidigunakan.

Saluran Air Kotor

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Periksa saluran tegak air kotor pada bangunan, terutama saluran yang menggunakan bahan PVC.
Periksa setiap sambungan yang menggunakan lem sebagai penyambungnya.

b) Bila ada kebocoran, segera tutup kembali. Cara perbaikannya adalah buat kasar permukaan yang
retak atau ujung sambungan dengan menggunakan ampelas kasar, selanjutnya beri lem PVC.

c) Pada saluran air kotor pada sekitar bangunan:

Lem kembali dengan lem PVC sejenis dengan pipa atau balut dengan karet bekas ban dalam motor
untuk darurat sehingga aliran tidak bocor.

Jalankan kembalialiran air bersih yang ada

Tempat Cuci Tangan (Wastafel), Bak Mandi (Bathtub), Sernprotan Air (Shouier), Kloset Duduk, dan Kloset
Jongkok

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Periksa wastafel dan saluran pembuangan air di toilet/WC, berfungsi dengan baik atau tidak.

b) Periksa bagian tersebut dari penyumbatan, kebocoran, dan sebagainya.


c) Periksa pula apakah keran-keran air sudah berfungsi dengan baik dan tidak menetes serta panel
pelindung tahan air pada dinding toilet/WC tidak rusak, lalu perbaiki atau ganti. Kencangkan bagian-
bagian yang rusak atau longgar,

d) Periksa kloset jika berfungsi dan dalam keadaan baik atau tidak tersumbat. Jika ada tempat
penampung air di atas kloset untuk membilas, pastikan alat-alat mekaniknya berfungsi dengan baik.

e) Periksa pipa-pipanya dari kebocoran. Perbaiki atau ganti bagian-bagian yang bocor atau rusak

f) Apabila menggunakan bak penampung air bersih, perika bak penampungan air bersih dari
kebocoran. Bersihkan bagian dalamnya jika perlu. Periksa pipa-pipanya dari kebocoran maupun
penyumbatan.

g) Perbaikiatau ganti, lalu kencangkan bagian-bagian pipa bila ada yang rusak atau longgar. Berilah
sambungan rapat (seol) pada bagian atas bak penampung jika bak menempel pada dinding supaya tidak
bocor jika diperlukan.

h) Alat kebersihan dapat menggunakan sabun atau bahan pembersih lain yang tidak korosif dan
dilakukan setiap hari.

i) Gosok dengan spon plastik atau gunakan sikat yang lembut. Bilas dengan air bersih. Kemudian,
keringkan dengan kain lap yang bersih.

j) Lengkapi dengan tempat sampah ruangan kamar mandiyang terse

Pemanas Air (Water Heater)

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Matikan aliran listrik, gas, atau sumber daya pemanas.

b) Alirkan dari keran J prnrr, air selama 10 menit agar kotoran yang ada dalam tangki waterheoter
menjadi bersih.

c) Adakan servis sesuai dengan petujuk pemasangan setiap 4 tahun sekali.

d) Usahakan pembersihan lebih sering bila menggunakan air sumur yang tidak diolah terlebih dahulu.

e) Apabila menggunakan sumber air sumur maka periode pembersihan tangki sebaiknya dilakukan
setiap 2 minggu, tetapi apabila menggunakan sumber air dari PDAM, dapat dilakukan setiap 2 bulan.

Keran Air Dingin, Keran Air Panas

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Periksa sekurangnya setiap 2 bulan setiap keran yang ada.

b) Kencangkan baut pengencang putaran keran.

c) Ganti bila perlu seol atau karet pada batang putar ulir keran.

d) Tidak menggunakan bahan pembersih keramik untuk membersihkan lapisan pernekel agar lapisan
initidak rusak.
Bak Cuci Piring

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Bersihkan setiap kali sesudah dipergunakan atau sekurangnya setiap hari.

b) Gunakan plastik spon yang halus dan sabun atau deterjen.

c) Jangan menggunakan ampelas (paper sond) untuk membersihkan permukaan.

Sepfik Tank

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Cegah setiap pembuangan bahan yang tidak larut ke dalam septik tank.

b) Jangan membuang air bekas mandi yang mengandung sabun atau deterjen ke dalam septik tank.

c) Periksa pada bak kontrol bila septik penuh dan sedot setiap 6 bulan sekali.

Saringan Air lantai

Pemeliharaan yang dilakukan antara lain:

a) Periksa setiap hari saringan air yang terdapat pada lantai kamar mandi atau WC.

b) Usahakan selalu terdapat air pada saringan yang bersangkutan untuk mencegah masuknya hawa
yang tidak sedap dalam ruangan (kamar mandi).

c) Perbaiki atau gantitutup saringan bila telah rusak.

d) Bersihkan dari bahan yang menempel pada lubang ujung saluran. Apabila kotor, bersihkan

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai