Jenis Kloset :
Kloset umum
Kloset yang diperuntukkan bagi semua orang yang dalam kondisi normal, dengan
ukuran dan spesifikasi tertentu untuk manusia normal secara fisik.
Kloset anak-anak
Kloset yang diperuntukkan bagi anak-anak, dengan ukuran anak dan spesifikasi
tertentu.
Kloset difabel
Kloset yang diperuntukkan bagi orang yang mempunyai kebutuhan khusus, dengan
spesifikasi dan ukuran tertentu.
Kloset duduk dan jongkok
Kloset yang digunakan untuk keperluan umum sesuai kebiasaan dan standar yang
berlaku.
ii. Bidet
Penerapan bidet harus sesuai dengan standar berlaku. Pasokan air untuk bidet harus
dilindungi oleh perangkap udara atau sesuai ketentuan yang berlaku.
iii. Urinal
Urinal harus memiliki pemakaian air pembilas rata-rata tidak melebihi 4 Liter. Yang perlu
diperhatikan tentang urinal:
Jenis urinal palung harus memenuhi persyaratan penggelontoran;
Jenis urinal yang diterapkan harus dilengkapi dengan pancuran air;
Dinding dan lantai urinal
Dinding dan lantai yang berdekatan dengan urinal harus dari bahan yang tahan karat dan
rapat air sekurang-kurangnya sepanjang 30 cm di depan bibir urinal, 30 cm dari kedua
tepinya dan 120 cm diatas lantai. Dinding depan urinal dengan tinggi sekitar 20 cm untuk
menghindari percikan air;
Urinal yang dilarang
Urinal yang menyambung dan urinal dengan perapat tidak terlihat.
iv. Penggelontor
Alat penggelontor harus dipasang pada setiap kloset dan urinal sehingga dapat memberikan
kapasitas dan kecepatan air yang cukup untuk menggelontor kloset dan urinal dengan
sempurna.
1) Tangki penggelontor
Tangki penggelontor harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:
Tangki penggelontor harus dilengkapi dengan katup yang dibenarkan. Katup yang
berhubungan dengan air dalam tangki penggelontor harus dilengkapi dengan alat
pemecah hampa yang ditempatkan pada ketinggian sekurang-kurangnya 0,50 cm di
atas taraf peluap tangki;
Lubang pengeluaran katup yang tidak mengenai air dalam tangki harus ditempatkan
pada ketinggian sekurang-kurangnya 0,50 cm di atas taraf peluap tangki, sebagai
pengganti keperluan ini dapat juga dipasang pemecah hampa seperti ketentuan di
atas
2) Tangki penggelontor terpisah
Sebuah alat penggelontor dapat digunakan untuk menggelontor lebih dari satu
urinal dengan syarat bahwa alat penggelontor tersebut harus bekerja secara
otomatis dan mempunyai kapasitas yang cukup untuk menyediakan air yang
dibutuhkan guna penggelontoran dan pembersih urinal secara sempurna pada saat
yang bersamaan.
3) Pipa penggelontor dan penyambungan
Pipa penggelontor dan penyambungan yang menghubungkan tangki penggelontor
dengan kloset atau urinal harus mempunyai ukuran yang tepat dan dapat
menggelontor dengan sempurna.
4) Katup bola
Apabila jaringan air minum dihubungkan langsung dengan tangki penggelontor melalui
sebuah katup bola, maka katup bola tersebut harus dipasang sesuai dengan ketentuan pada
tangki penggelontor;
Katup bola di dalam tangki penggelontor harus dapat bekerja secara otomatis, mengisi
tangki setelah penggelontoran dan menutup secara sempurna jika tangki telah penuh;
Katup pada tangki penggelontor rendah, harus dapat menyalurkan air langsung ke
perangkap pada waktu tangki penggelontor terisi kembali.
5) Katup penggelontor pada tangki
Katup penggelontor pada tangki harus bekerja secara manual, kecuali alat lainnya dalam
tangki penggelontor bekerja secara otomatis;
Dudukan katup penggelontor dalam tangki harus sekurang-kurangnya 2,5 cm di atas bibir
kloset, kecuali pada kloset jenis tangki penggelontor dan kloset gabungan yang dibenarkan
dan dibuat sedemikian rupa, sehingga apabila kloset tersumbat pada waktu penggelontoran,
maka katup penggelontor tertutup rapat untuk mencegah air mengalir terus menerus
sampai meluap;
Peluap dalam tangki. Tangki penggelontor harus dilengkapi dengan peluap yang sesuai,
sehingga pada saat pengaliran yang maksimum air di dalam tangki tidak meluap. Peluapan
dari tangki harus dialirkan ke dalam kloset atau sampai meluap.
6) Katup penggelontor/flushometer yang dihubungkan langsung ke sistem penyediaan
air
Katup penggelontor yang dihubungkan langsung dengan saluran air minum harus dipasang
dengan baik dan diletakkan pada kloset yang mudah dijangkau;
Katup penggelontor harus mudah dicapai untuk dapat diperbaiki. Katup penggelontor harus
dilengkapi dengan alat yang memudahkan pengaturan kapasitas pada saat penggelontoran;
Katup penggelontor yang dibuka secara normal harus dapat bekerja memenuhi siklusnya;
membuka dan menutup kembali dengan sempurna pada tekanan yang tersedia serta harus
menyalurkan air cukup untuk penggelontoran secara sempurna dan mengisi kembali
penutup perangkap.
Ukuran pipa pembawa air menuju katup penggelontor minimal 1 inci.
vii. Shower
Dulang
Dulang harus berlantaikan rapat air dari bahan yang tahan lama, kecuali dulang yang
dipasang langsung di atas tanah atau yang mempunyai penampung logam berenamel
rapat air atau ekuivalen dan dibenarkan. Dulang tersebut harus mempunyai bibir yang
melengkung ke atas pada keempat sisinya setinggi 5 cm di atas lantai; lubang
pembuangnya harus disambungkan dengan baik dan rapat air pada pipa pembuangan.
Ukuran ruang shower
Ruang shower tunggal harus mempunyai luas lantai sekurang-kurangnya 1 m2 , bentuk
persegi panjang atau segitiga, dan harus mempunyai sisi sekurang-kurangnya 1 m.
Lubang pembuangan
Lubang pembuangan untuk ruang shower harus mempunyai saringan yang dapat dibuka
dan sekurang-kurangnya harus berdiameter 50 mm kecuali untuk bak mandi yang
merupakan penampung air dari shower pada pemakaian darurat yang tidak memerlukan
saluran pembuangan.
Floor drain ruang shower untuk umum dan bangunan lembaga
Tiap lantai ruang shower untuk umum dan hunian lembaga harus dikeringkan
masing-masing sedemikian rupa, sehingga air dari satu ruang shower tidak mengalir
melalui ruangan shower lainnya.
Penampung di atas tanah
Ruang shower yang langsung terpasang di atas tanah harus mempunyai lantai yang
halus dari bahan tahan karat, tidak menyerap air, rapat air, dan harus disambungkan
dengan baik serta rapat air pada pipa pembuangan.
Konstruksi dinding
Ruang shower harus mempunyai dinding yang halus dari bahan yang tahan karat,
tidak menyerap air dan rapat air, dengan ketinggian sekurang-kurangnya 1,80 m di
atas lantai.
Konstruksi dinding di atas bak mandi tertanam
Bak mandi tertanam yang dilengkapi dengan shower harus mempunyai hubungan
yang rapat air antara bak dengan dindingnya, dinding tersebut harus dibuat dari
konstruksi yang halus,tahan karat dan tidak menyerap air.
Konstruksi lantai
Lantai ruang shower harus halus, tidak licin, rapat air dengan ketinggian sekurang-
kurangnya 5 cm di atas lantai berkonstruksi baik dan aman