Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Septic Tank

Septic tank, adalah bak untuk menampung air limbah yang digelontorkan dari WC (water closet),
konstruksi septic tank ada disekat dengan dinding bata dan diatasnya diberi penutup dengan pelat
beton dilengkapi penutup kontrol dan diberi pipa hawa T dengan diameter ø1 ½“, sebagai hubungan
agar ada udara / oksigen ke dalam septictank sehingga bakteri – bakteri menjadi subur. Sebagai
pemusnah kotoran – kotoran atau tinja yang masuk ke dalam bak penampungannya.

Fungsi septic tank adalah sebagai penampungan air limbah & proses penghancuran kotoran –
kotoran yang masuk, air limbah ini akan mengalir ke rembesan/ sumur peresapan yang jaraknya
tidak jauh dari septictank, begitu juga penempatan septic tank tidak terlalu jauh dari WC (water
closet)
Hubungan septictank dan rembesan, berupa pipa paralon yang diujungnya diberi lubang2
agar aliran air limbah dapat merata pada lubang rembesannya. Tidak semua saluran air kotor
dialirkan ke arah bak septic tank, jadi aliran air limbah yang masuk ke septic tank hanya dari WC
saja.
Perencanaan Septic tank

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan kontruksi septic tank:
1.Septic tank
Bisa digunakan secara individu maupun bersama (komunal ) sampai dengan 5 (lima) rumah, jika
menggunakan sumur resapan / bidang resapan tergantung dari ketersediaan lahan, jika digunakan
untuk pemakaian lebih dari 5 (lima) rumah bidang resapan yang diperlukan akan memerlukan lahan
yang cukup luas, untuk mengatasi kebutuhan lahan yang luas ini di bangun suatu Filter untuk
menggantikan fungsi bidang resapan. Dibuat pada lahan yang memudahkan untuk dilakukan
pengurasan

Ukuran dan volume hanya dipengaruhi oleh :


• Jumlah pemakai
• Periode pengurasan yang direncanakan
• Asumsi jumlah kotoran manusia/tahun yang masuk dan diolah tangki septik
Ukuran dan volume tangki septik tidak dipengaruhi oleh jenis tanah, daya serap tanah, maupun tinggi
muka air tanah. Air yang keluar dari septic tank masih harus diolah dalam bidang resapan , sumur
resapan atau filter.
2. Bidang Resapan / Sumur Resapan
• Kontruksi dan ukuran tergantung pada tinggi muka air tanah dan jenis tanah
• Jarak dengan sumber air bersih > 10 m
• Hanya digunakan untuk pelayanan sampai 5 rumah

3. Resapan air kotor/ rembesan;


Rembesan adalah lubang yang berdekatan dengan septictank, gunanya mendapatkan aliran air limbah
dari septictank. Konstruksi rembesan terdiri dari pelapisan dari macam-macam bahan dari pasir,
diatasnya dipasangkan ijuk, kemudian dipasangkan krikil atau split dipasangkan lagi ijuk diatasnya diberi
pasangan batu karang yang berongga diberi ijuk lagi dan pasir kembali dan seterusnya, yang perlu
diperhatikan sekeliling lubang diberi ijuk.

Pipa paralon ø 2 ½ “ yang di dalam rembesan diberi berlubang – lubang untuk memudahkan penyebaran
air limbah yang mengalir dari septictank ke rembesan. Jika akan memasang sumur pompa atau jet pump
agar dipasang lebih dari 10m’. dari penempatan septictank dan rembesan, untuk menghindari infiltrasi
air limbah dari rembesan.

Bak Kontrol
Bak kontrol merupakan bak kecil yang terpasang diantara pasangan saluran air kotor, gunanya sebagai
pengontrol setiap saat jika saluran air kotor terjadi hambatan atau terjadi genangan ait yang tidak kita
inginkan. Bak kontrol menggunakan penutup dari cor – coran beton tulang dilengkapi dengan besi
pegangan untuk membuka.

Dasar bak kontrol harus lebih dalam dari dasar saluran air kotor yang ada dimaksudkan agar endapan
yang terjadi mudah dibersihkan. Penempatan bak kontrol ada juga ditempatkan pada penutup septic
tank disamping sebagai pengontrol dapat juga untuk memasukkan slang penyedot air limbah di
septictank.
Pemeliharaan

• Tangki septik hanya menerima buangan kakus / tinja saja, tidak untuk air bekas (mandi dan cuci)
• Pengurasan tangki septic dilakukan secara berkala setiap 3 tahun sekali
• Tidak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti insektisida,
karbol pembersih lantai, pemutih pakaian.
• Lumpur tinja hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya bagi manusia dan lingkungan,
pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang mempunyai peralatan penguras yang
memenuhi syarat.
• Lumpur hasil pengurasan tidak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan tetapi harus
dibuang ketempat yang telah direncanakan untuk menampung lumpur tinja (misal Instalasi Pengolah
Lumpur Tinja /IPLT).

Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembuatan Septic Tank agar tidak mencemari air
dan tanah sekitarnya adalah :
1. Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10m.
2. Untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan dengan lantai septic
tank dibuat miring kearah ruang lumpur.
3. Septic Tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan jumlah air limbah
antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
4. Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
5. Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur yang dihasilkan setiap orang
rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.
6. Pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh 2.5 cm dari pipa air keluar.
7. Septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang penghawaan untuk
membuang gas hasil penguraian.

Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu diperhatikan :
1. Kemiringan Pipa Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah. Selisih
ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran minimal 2 %, artinya setiap 100cm
terdapat perbedaan ketinggian 2cm.

2. Pemilihan Pipa yang tepat Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi.
Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya menggunakan pipa yang lebih besar.
Perancangan saluran diusahakan dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat
membuat mampat.

3. Sesuaikan Kapasitas Septic tank Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup
dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2)m. bak endapan dan sumur resapan bias dibuat dengan
ukuran (1x1x2)m. semakin banyak penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.

4. Bak Harus Kuat dan Kedap Air Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi,
rapat air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-gaya yang timbul akibat
tekanan air, tanah maupun beban lainnya.

2. Sumur Resapan
Sumur resapan ini dinding sumur dari Buis,biasanya kedalaman sekitar 3 - 8 meter.Pada sumur
resapan ini nat pada buis jangan ditambal pakai semen dibiarkan berongga dengan fungsi untuk
meresap air limbah dan menjaga agar Sumur Peresapan tidak cepet penuh, pada tutup bagian atas
sebaiknya diberi lubang dengan pipa pralon 1 inch yang berfungsi membuang gas yang ada di Sumur
Peresapan agar tidak berbalik ke Closet.

Lebih baik lagi kalau dasar sumur peresapan diberi batu kecil, arang dari batok kelapa, ijuk dan yang
paling atas pasir dengan ketebalan masing-masing sekitar 10-15 cm, Air limbah yang meresap ke
penyaring tadi akan keluar menjadi air yang netral dengan parameter PH = 7 meresap menjadi air
yang ramah lingkungan.
Sumur Resapan Konvensionl ini ada 2 jenis :
1. Sumur Resapan Rumah Tangga
Untuk menampung air limbah bekas cucian dan air limbah kamar mandi.
2. Sumur Resapan Air Hujan
Untuk mengantisipasi genangan air hujan dihalaman rumah dan genangan air hujan dijalanan.

Manfaat pembangunan Sumur Resapan Air :


1. Mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air, sehingga mengurangi
terjadinya banjir dan erosi.
2. Mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air
3. mencegah menurunnya lahan sebagai akibat pengambilan air tanah yang berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai