Penangkap Mata Air (PMA) adalah bangunan untuk menangkap dan melindungi mata air
terhadap pencemaran yang dilengkapi dengan bak penampung.
a. Data Teknis
Evaluasi Hasil Survei Mata Air:
1) Kuantitas (jumlah) Air dari Mata Air
Kapasitas air maksimal dan minimal pada periode tahunan dan periode 10 tahunan.
2) Kualitas (mutu) Air dari Mata Air
Meliputi kualitas fisik dan kimia sesuai dengan standar ketentuan air baku yang berlaku sebagai
berikut:
Kualitas Fisik:
• Kekeruhan, perhatikan bilamana terdapat kekeruhan yang
tinggi dalam periode lama, maka untuk menggunakan mata air ini perlu
dipertimbangkan biaya investasi dan operasi serta pemeiliharaannya;
• Rasa, perlu dilakukan tes rasa, payau atau asin. Cek juga kandungan klorida, jika tidak
ada maka mata air dapat digunakan sebagai sumber air minum; dan
• Warna dan bau, periksa air terhadap warna dan bau jika air ditemukan berbau, maka
penyebab timbulnya bau tersebut harus diperiksa. Perlu dilakukan uji tes bakteriologi di
laboratorium.
Kualitas Kimia:
• Perhatikan hasil pemeriksaan kualitas kimia apakah memenuhi ketentuan yang telah
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
• Evaluasi lokasi mata air dan daerah pelayanan, meliputi:
1. Hitung jarak mata air ke lokasi pelayanan (pemakai) kurang dari 3 km, maka mata air
dapat dipakai;
2. Perhatikan mata air, jika mata air berada di desa lain, maka mata air belum dapat
digunakan sebelum ada izin penggunaan airnya; dan
3. Bandingkan beda tinggi mata air dengan daerah pelayanan (pemakai) dapat
dikatagorikan berdasarkan hal sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
b. Cara Pembuatan
1) Pembuatan Fondasi:
• Buat patok dari bambu atau kayu sesuai ukran badan fondasi dan dipasang pada jarak
30 cm ujung;
• Hubungkan patok yang satu dengan yang lain dengan benang atau tali hingga
mempunyai ketinggian yang sama;
• Gali tanah untuk fondasi hingga kedalaman 60 cm pada lereng tebing dan 30 cm pada
sisi lain dari bak PMA;
• Tebarkan pasir dan padatkan setebal 5 cm;
• Pasang fondasi batukali dengan campuran 1 semen : 4 Pasir;
• Isi lubang bekas galian dengan tanah urug.
2) Pemasangan Dinding:
• Lakukan pemasangan batu kali dengan adukan 1 semen : 4 pasir;
• Pasang pipa peluap dan pipa keluar yang menembus dinding fondasi;
• Plester dinding dalam dan luar fondasi dengan 1 semen : 2 pasir.
4) Pemasangan Turap:
• Buat turap dari batu kali dibagian dinding sepanjang bangunan PMA dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir;
• Buat badan saluran yang terbuat dari batu kali dengan perbandingan adukan 1 semen :
4 pasir;
• Plester badan saluran dengan perbandingan adukan 1 semen : 2 pasir.
5) Penyambungan Pipa:
• Sambungkan pipa peluap dengan pipa keluar;
• Sambungkan pipa keluar sampai ke bak penampung.
Dafpus
Petunjuk Konstruksi Infrastruktur Air Minum. 2020. Jakarta: Kementerian Pekerjaan Umum Dan
Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Cipta Karya