Anda di halaman 1dari 5

SPESIFIKASI TEKNIS

RUANG LINGKUP PEKERJAAN


Pelaksanaan pekerjaan ini meliputi pekerjaan persiapan (pengukuran, mengangkut, mendatangkan dan
mengadakan bahan-bahan yang diperlukan, mengadakan tenaga kerja), pekerjaan tanah, pekerjaan
pasangan dan melaksanakan pekerjaan sampai selesai.

PENJELASAN PEKERJAAN

Pekerjaan persiapan

a. Persiapan
 Membuat rencana penanganan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan sesuai PKS;
 Membuat rencana penempatan personil / tenaga kerja dan peralatan yang diperlukan sesuai
dengan jadwal dan jenis pekerjaan; dan
 Lapangan kerja harus dijaga keamanan dan kebersihannya oleh P3A, serta tidak menganggu
dalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Mobilisasi dan Demobilisasi


 Mendatangkan tenaga kerja di lokasi desa setempat; dan
 Untuk pengangkutan bahan ke lokasi pekerjaan disamping menggunakan jalan-jalan yang sudah
ada, P3A membuat jalan-jalan kerja sesuai dengan keperluan dan jika tidak memungkinkan
menggunakan gerobag dorong atau dipikul

c. Pembersihan Lapangan
Pekerjaan pembersihan lapangan yang dimaksud adalah :
 Menebas / membersihkan sepanjang jalur / trace yang akan dikerjakan sesuai dengan kebutuhan,
kemudian hasil tebasan tersebut dikumpulkan dan dibuang ke suatu tempat yang ditentukan; dan
 Pekerjaan ini harus betul-betul rapi, sehingga jalur saluran terbebas dari pohon-pohon, semak-
semak, akar-akar dan kotoran lainnya yang akan mengganggu pelaksanaan pekerjaan.

d. Pengukuran / Pemasangan Patok


Pengukuran dan pemasangan profil yang dimaksud dalam pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan
sistem/metoda sebagai berikut :
 Memasang patok-patok, melaksanakan pengukuran, membuat gambar penampang memanjang
dan melintang menurut keadaan lapangan; dan
 Patok-patok harus dibuat dari kayu yang baik dengan ukuran diameter 10 – 15 cm, dipancang ke
dalam tanah 60 cm dan diatas tanah 40 cm.
e. Pengeringan
 Pelaksana lapangan harus memperhitungkan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan ini
memerlukan pengeringan, terutama pada pekerjaan bagian bawah. Pekerjaan pasangan batu,
beton dan sebagainya tidak boleh dilakukan dalam keadaan tergenang; dan
 Sebelum melaksanakan pekerjaan, P3A harus membuat rencana pengeringan atau kistdam.

Pekerjaan Konstruksi

A. Pekerjaan Galian Tanah


 Pekerjaan galian tanah dapat dimulai setelah pekerjaan pengukuran serta pemasangan patok
selesai dikerjakan dan telah dicek kebenarannya;
 Pekerjaan galian tanah untuk lobang pondasi, koperan dan lain-lain harus sesuai dengan gambar
konstruksi, baik mengenai ukuran dan bentuk penampang maupun elevasinya;
 Bila dijumpai galian tanah untuk pondasi / koperan, terdapat jenis tanah yang kurang baik atau
hal-hal yang meragukan harus segera dilaporkan pada TPM untuk mendapatkan persetujuan
mengenai cara-cara perbaikan tanah pondasi, misalnya dengan cara memperdalam galian
pondasi; dan
 Tanah bekas galian yang tidak dipakai harus diratakan di luar lokasi pekerjaan lainnya, serta
tidak mengganggu lingkungan sekitar.

B. Pekerjaan Timbunan Tanah


Pekerjaan timbunan tanah pada tanggul dan dalam bangunan dapat dimulai setelah pemasangan
patok.
 Tanah timbunan harus dari tanah yang telah dibersihkan dari segala kotoran seperti akar-akar,
rumput-rumput dan sebagainya, tanah yang terlalu kering harus diairi air secukupnya;
 Tanah untuk timbunan harus diambil dari suatu tempat yang tidak mengganggu lokasi tempat
pekerjaan;
 Sebelum ditimbun permukaan tanah dasar harus dikupas dan dibuat gigi sehingga hubungan
antar tanah dasar dan tanah timbunan dapat bersatu. Penimbunan pada tanggul, bangunan dan
urugan kembali lobang-lobang pondasi dan lainnya harus dilakukan lapis setebal 20 – 30 cm dan
dipadatkan sampai padat;
 Untuk mencegah adanya genangan air hujan, maka setiap lapisan permukaan pemadatan tanah
harus dibuat rata dan sedikit agak miring keluar; dan
 Setiap penggalian yang semata-mata hanya untuk membantu kelancaran pekerjaan, selain yang
ditentukan dengan gambar design, harus ditimbun kembali dan dirapikan sesuai dengan rencana
kerja dan syarat-syarat.
Semua pekerjaan tanah (galian tanah, pengambilan tanah dari borrow area, pengangkutan, perapihan
dan pemadatan menggunakan peralatan, kecuali jika tidak mungkin dibuat jalan kerja untuk
pengangkutan bahan/tanah timbunan secara manual (dengan tenaga manusia).
C. Pekerjaan pasangan
Pekerjaan pasangan meliputi pasangan batu kali, plesteran dan bronjong, ketentuan dan persyaratan
umum yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pasangan harus memuat :

a. Toleransi

1. Pasangan Batu, Pasangan Batu dengan Mortar, dan Adukan Semen.


 Sisi muka masing-masing batu dari permukaan pasangan batu dengan mortar tidak boleh
melebihi 1 cm dari profil permukaan rata-rata pasangan batu dengan mortar di sekitarnya;
 Untuk pelapisan selokan dan saluran air, profil permukaan rata-rata selokan dan saluran air
yang dibentuk dari pasangan batu dengan mortar tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari
profil permukaan lantai saluran yang ditentukan atau disetujui, juga tidak bergeser lebih dari
5 cm dari profil penampang melintang yang ditentukan atau disetujui;
 Tebal minimum setiap pekerjaan pasangan batu dengan mortar 15 cm: dan
 Profil akhir untuk struktur kecil yang tidak memikul beban seperti lubang penangkap dan
lantai golak tidak boleh bergeser lebih dari 2 cm dari profil yang ditentukan atau disetujui.

2. Pasangan Batu kali dan Bronjong


 Ukuran batu, 85% minimal ukurannya sama;
 Rongga antara batu dalam bronjong tidak boleh lebih dari 40%;
 Lebar dan tinggi bronjong sebesar ± 5%, sedangkan terhadap panjangnya ±3%; dan
 Kelebihan / tambahan pada tepi pasangan batu kosong yang horizontal dibuat selebar 30 cm
dari batu-batu yang terpilih.

b. Persyaratan Bahan
 Batu
 Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus dari jenis yang
diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk menghilangkan bagian yang tipis atau
lemah;
 Batu yang digunakan adalah batu belah atau batu bulat, batu kali yang dipecah salah satu
sisinya tidak rapuh tidak keropos, tidak berpori;
 Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat ditempatkan saling mengunci bila
dipasang bersama-sama;
 Untuk batu dari hasil galian, harus dibersihkan dari lapisan tanah yang menyelimuti agar
permukaan batu bersih:
 Berat jenis batu yang digunakan tidak boleh kurang dari 2,5 t/m3 dengan ukuran batu
berkisar antara diameter 15-30 cm. Batu bulat atau batu kali hanya boleh digunakan setelah
salah satu sisinya dipecah atau sesuai persetujuan Direksi Pekerjaan dan digunakan bersama-
sama dengan batu belah; dan
 Terkecuali diperintahkan lain oleh TPM, batu harus memiliki ketebalan yang tidak kurang
dari 15 cm, lebar tidak kurang dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak
kurang dari satu setengah kali lebarnya.
 Pasir
 Pasir yang dimaksud disini lebih diutamakan pasir alam yang diambil dari sungai atau
sumber lain; dan
 Tempat penimbunan penyimpanan harus bersih dari sampah organik, sampah kimia, bebas
dari banjir serta tidak terkontaminasi dengan bahan lainnya, seperti air laut/garam dan lain-
lainnya yang akan menurunkan mutu pasangan batu.
 Adukan
Adukan harus adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari bagian adukan semen dari
spesifikasi ini.

c. Pasangan Batu Kali dan Bronjong

 Kawat Bronjong
 Haruslah kawat dengan Lapisan galvanisasi dengan diameter 3 mmii. Anyaman : Anyaman
haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan dengan lubang kira-
kira 80 mm x 60 mm yang dibuat sedemikian rupa hingga tidak lepas-lepas dan dirancang
untuk diperoleh kelenturan dan kekuatan yang diperlukan. Keliling tepi dari anyaman kawat
harus diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada
kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman; dan
 Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensi yang disyaratkan
dalam Gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim ke lapangan sebelum diisi
dengan batu.

 Batu
Batu untuk pasangan batu kali dan bronjong yang didapat dari sungai atau belahan batu gunung.
Batu untuk pasangan batu kali haruslah bersudut tajam, berat tidak kurang dari 40 kg dan
memiliki dimensi minimum 300 mm.

 Landasan
Landasan haruslah rata atau sesuai dengan gambar.

D. Pekerjaan Pasangan Batu Kali


a. Pasangan batu kali dipasang lapis perlapis, diisi / diikat dengan adukan 1 PC : 5 Pasir untuk
pondasi, lantai, dinding dan lain-lain baik pada bangunan bendung dan bangunan sesuai dengan
rencana kerja dan syarat-syarat / petunjuk Direksi;
b. Pada pasangan tembok tegak harus dipasang pipa-pipa suling diameter 1 inchi dengan jarak
minimal 1 meter; dan
c. Batu kali yang digunakan adalah batu kali dengan ukuran antara Ø 15 -20 cm dan mendapat
persetujuan dari Direksi./ Pengawas Lapangan.

E. Pekerjaan Plesteran

Plesteran dilakukan dengan adukan 1 PC : 3 Pasir pada bagian permukaan atas bangunan, lantai dan
lain-lain baik pada bangunan bendung dan bangunan lainnya.
F. Pekerjaan Siaran
Siaran dilakukan dengan adukan 1 PC : 3 Pasir pada bagian permukaan dinding, dan lain-lain baik
pada bangunan bendung dan bangunan lainnya.

Dokumentasi
a. P3A harus membuat foto-foto dokumentasi dengan ketentuan sebagai berikut :
 Sebelum pekerjaan dimulai, menunjukkan keadaan lapangan semula (alam lapangan) atau foto
0%.
 Sedang dalam pelaksanaan pekerjaan atau foto 50%.
 Setelah selesai pelaksanaan pekerjaan atau foto 100%.
 Setiap mengajukan pencairan dana agar dilampirkan.
b. Lokasi foto diambil pada satu titik dan arah yang sama pada kondisi 0%, 50%, dan 100%, dimana
dianggap perlu oleh P3A dan TPM.

Gambar As Built Drawing/ Gambar Purna Laksana

Maksud pekerjaan. As Built Drawing dimaksudkan adalah gambar purna laksana dimana semua
kegiatan yang dilaksanakan sesuai kontrak atau perubahannya digambar kembali pada gambar-gambar
pelaksanaan sebagai acuan untuk menghitung volume pekerjaan yang akan dibayar.

Anda mungkin juga menyukai