Anda di halaman 1dari 22

SYARAT SYARAT BAHAN

PASIR
a. Butir butir pasir harus tajam dan keras, tidak nudah pecah /
hancur oleh pengaruh cuaca.
b. Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 5 % dari berat kering,
bilamana lebih dari 5 % pasir harus dicuci lebih dahulu.
c. Pasir untuk pekerjaan beton harus disaring, diayak dan dibersihkan.

SPLIT (BATU PECAH)


a. Split dari beton harus terdiri dari butir butir keras tidak berpori.
b. Pecahan yang pipih tidak boleh melebihi 20 % dari berat
seluruhnya.
c. Split tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % berat kering,
bilamana lebih dari 1 % maka harus dicuci.
d. Split tidak boleh mengandung zat zat organik yang dapat merusak
beton.
e. Besarnya split 2 2,5 cm`.

BATU
a. Batu untuk pekerjaan pasangan dilarang menggunakan batu
blondos, harus batu pecah dan berukuran 10 15 cm` sedikit
sedikitnya 2/3 luas bidang harus pecah.
b. Jenis batu harus keras tidak lapuk dan bersih dari kotoran yang
melekat.

SEMEN (PC)
a. PC yang dipakai harus memenuhi syarat teknis dan buatan pabrik
dalam negeri.
b. Penyimpanan PC dalam gudang harus diatur sesuai dengan
persyaratan persyaratan teknis, PC yang telah membatu tidak
boleh dipakai.

Dari bahan bahan yang dipakai akan diambil sempel yang akan
diteliti dalam laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati.
Apabila ternyata terbukti tidak sesuai standart maka bahan tersebut
segera dikeluarkandari tempat pekerjaan.

Semua bahan bahan yang tidak memenuhi persyaratan akan ditolak


oleh pengawas lapangan dan selanjutnya dalam waktu singkat harus
dikeluarkan dari lokasi lapangan.

Syarat bahan & teknis

SYARAT SYARAT TEKNIS


(Untuk Bab III Syarat syarat Teknis Pasal pasal yang sesuai saja yang
dimasukkan dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan)
1

PEKERJAAN UITZET DAN PASANG PROFIL


1.1.
Pengukuran uitzet, pasang profil dan pembersihan lapangan
harus menurut petunjuk Direksi.
1.2.

Profil profil dibuat dari kayu yang cukup kuat atau dari
bambu kering yang berkualitas baik, profil pada saluran
dipasang tiap jarak 50 m` ditempatkan yang lurus dan 10
25 m` di tempat belokan.

1.3.

Selama pekerjaan belum selesai pekerjaan profil harus tetap


baik tidak berubah atau hilang.

PEKERJAAN TANAH
2.1.
GALIAN
a. Penggalian tanah harus dilakukan sesuai dengan gambar,
lebar galian harus cukup memberikan ruang kerja, sesuai
dengan lebar bangunan yang akan dibuat.
b. Penggalian tanah dekat bangunan yang tidak akan
dibongkar harus dilakukan dengan hati hati.
c. Pekerjaan galian ini termasuk membersihkan segala kotoran
yang terdapat didalamnya.
d. Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ke tempat
lain sesuai petunjuk Direksi.
e. Dasar galian yang telah mencapai peil, penyedia jasa wajib
melapor pada Direksi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Foto dokumentasi galian saluran diambil 0 %, 50 % dan
100 % dengan jarak 250 m`.

2.2.

Syarat bahan & teknis

PEMADATAN PADA TIMBUNAN


a. Tanggul tanggul dan timbunan timbunan (urugan
urugan) yang direncanakan pada gambar gambar harus
dihampar dalam lapisan setebal 20 cm. Kegiatan - kegiatan
Penyedia Jasa dalam penggalian material yang
direncanakan untuk digunakan pada tanggul tanggul atau
urugan urugan yang dipadatkan harus dikerjakan
sedemikian rupa sehingga material tersebut berada dalam
keadaan baik waktu ditempatkan. Bagian dari tanggul
saluran yang pada gambar direncanakan untuk dipadatkan
harus dibangun dari material yang baik dan paling cocok
untuk memberikan kekedapan (impermeabilitas) dan
stabilitas waktu dipadatkan.

b. Sebelum dan selama kegiatan penempatan berjalan,


material harus mempuyai kelebihan optimum yang praktis
yang diperlukan untuk maksud maksud pemadatan,
seperti yang sudah ditentukan oleh direksi dan kelembaban
tersebut harus merata pada setiap lapisan. Selama dapat
dilaksanakan seperti yang ditentukan oleh direksi, material
harus dibuat agar mengandung kelembaban yang cocok
ditempat penggalian. Jika kelembaban kurang dari ukuran
optimum untuk ukuran pemadatan, pemadatan tidak boleh
dilanjutkan, kecuali ada persetujuan khusus dari direksi dan
kelembaban ditambah dengan memerciki air dan
mengolahnya ditempat pemadatan.
Jika kelembaban melebihi batas maksimum yang diijinkan
untuk pemadatan, pekerjaan pemadatan tidak boleh
dilanjutkan (kecuali ada persetujuan khusus dari direksi),
sampai material tersebut harus dikeringkan dengan
mengolahnya dan mencapurnya dengan bahan bahan yang
kering atau cara lain yang disetujui.
c. Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan lapisan
setebal tidak lebih dari 20 cm, setelah dipadatkan dan
pengamparan material tersebut harus dibuat sedemikian
rupa sehingga tanah yang dipadatkan homogen bebas dari
kantong kantong dan cacat lainnya.
d. Kegiatan - kegiatan penggalian dan penempatan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga material yang dipadatkan
akan cukup bercampur / berpadu dengan baik untuk
menjamin adanya tingkatan tingkatan pemadatan yang
baik sehubungan dengan kepadatannya dan stabilitasnya.
Segala jenis roller harus dilengkapi dengan batang
pembersih (cleaner bar).
e. Untuk bagian tanggul tanggul yang berbatasan dengan
bangunan, termasuk pipa pipa beton, dimana pemadatan
tanggul tanggul atau urugan yang diperlukan tidak
mungkin dilakukan dengan alat penggilas untuk
mendapatkan pemadatan yang cukup, maka tanggul atau
urugan harus dipadatkan dengan mesin penumbuk
(mechanicl tamper) dengan alat berat dan design cukup dan
mencapai kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau
urugan yang ada didekatnya.
Dalam tebal lapisan lapisan pemadatan tanah dan
kelembaban bahan bahan tersebut yang akan ditimbun
harus seperti spesifikasi diatas dan pemeliharaan khusus
harus dijalankan untuk menjamin agar ada ikatan yang
cukup dan tanggul tanggul dipadatkan didekatnya.

Syarat bahan & teknis

Penyedia jasa harus bertangungjawab atas kerusakan


bangunan bangunan yang disebabkan operasi operasi
pemadatan bahan tanggul atau urugan yang berdampingan
dengan bangunan bangunan lain dan harus diperbaiki
dengan atas biaya Penyedia Jasa.
f. Pemadatan dengan tenaga manusia
Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan
lapisan lapisan horisontal dengan tebal tidak lebih
dari 20 cm dengan alat penumbuk dengan tangan
beratnya kurang dari 15 kg serta jarak jatuh bebas
(graving fall) untuk melaksanakan pekerjaan harus
30 cm.
Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang
diinginkan tercapai. Penumbuk tangan (hand tamper)
boleh dibuat dari besi atau beton, sedang penggunaan
kayu atau batang kelapa tidak diijinkan.
Penggunaan tenaga wanita dan anak anak dibawah
umur 16 tidak diijinkan
g. Dalam penempatan dan pemadatan urugan urugan tanggul
yang berdampingan dengan pipa beton, material harus
cukup, harus ditempatkan dengan hati hati pada setiap
sisi sisi pipa tersebut, serta harus ditumbuk sehingga
melekat erat erat pada pipa untuk menjaga garis arah dan
tingkat yang sesuai dengan pipa.
Material yang ditempatkan harus menurut spesifikasi ini
dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk
mencegah adanya pergeseran pipa pipa selama
penempatan dan pemadatan material tanah tersebut
h. Material timbunan pada tanggul yang dipadatkan dan
urugan kembali yang dipadatkan, harus dipadatkan sampai
betul betul padat.
Jika diperlukan direksi akan memerintahkan membongkar
tanggul bila hasil pemadatan tidak sempurna yang bisa
berakibat tanggul akan mudah longsor.
i. Dalam penempatan dan pemadatan urugan urugan tanggul
yang berdampingan dengan pipa beton, material harus
cukup, harus ditempatkan dengan hati hati pada setiap
sisi sisi pipa tersebut, serta harus ditumbuk sehingga
melekat erat erat pada pipa untuk menjaga garis arah dan
tingkat yang sesuai dengan pipa.
Material yang ditempatkan harus menurut spesifikasi ini
dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk
mencegah adanya pergeseran pipa pipa selama
penempatan dan pemadatan material tanah tersebut
Syarat bahan & teknis

j. Material timbunan pada tanggul yang dipadatkan dan


urugan kembali yang dipadatkan, harus dipadatkan sampai
betul betul padat.
Jika diperlukan direksi akan memerintahkan membongkar
tanggul bila hasil pemadatan tidak sempurna yang bisa
berakibat tanggul akan mudah longsor.
3

PEKERJAAN PASANGAN BATU


3.1.
Batu yang dipakai untuk pasangan harus berbentuk pecahan,
dan kotoran yang melekat harus dibersihkan.
3.2.

Pemasangan batu harus sebaik baiknya sehingga tidak


terdapat rongga tanpa terisi spesi / material, demikian pula
tidak boleh saling berimpitan.

3.3.

Pasangan tegak bidang belakangnya yang akan tertimbun tanah


diberaben lebih dahulu.

3.4.

Semua pasangan batu yang tampak dari luar bidangnya harus


rata tampak rapi dan seragam dengan menggunakan batu muka
(batu rai), ukuran batu rai lebar sisinya kurang lebih 10 15
cm` dan disiar dengan campuran 1 pc : 2 ps , kecuali
ditentukan lain.

3.5.

Bila pekerjaan dihentikan karena hujan, maka pasangan baru


harus dilindungi / ditutup dengan baik.

3.6.

Penyambungan pasangan yang terhenti, permukaan bidangnya


harus dibersihkan dulu dan disiram dengan air semen
secukupnya.

3.7.

Campuran spesi ditetapkan 1 pc : 4 ps kecuali pada bagian


bagian tertentu, yang ditetapkan campuran 1 pc : 3 ps sesuai
petunjuk Direksi.

PEKERJAAN PLESTERAN DAN SIAR


4.1.
Bongkar bidang dasar plesteran lama harus dibersihkan dan
disiram air semen sebelum dilakukan plesteran baru.
4.2.

Pekerjaan plesteran baru harus rata, lurus dan rapi.

4.3.

Bagian bagian konstruksi yang akan diplester akan


ditunjukkan oleh Direksi.

4.4.

Tebal plesteran 1,50 cm` dan campuran spesinya 1 pc : 3 ps.

4.5.

Pekerjaan siaran harus dikerjakan serapi rapinya dengan


lebar 1 1,5 cm` tebal siarannya 1 cm` dan bentuk tenggelam
1 cm` dari bidang mukanya.

4.6.

Dasar siaran harus dibuat kasar dengan dikorek supaya terjadi


ikatan yang kuat, campuran spesinya 1 pc : 2 ps.

Syarat bahan & teknis

PEKERJAAN BETON
5.1.
Pelaksanaan pekerjaan beton harus memenuhi syarat syarat
yang tercantum dalam P.U.B.B. dan P.B.I. yang berlaku.
5.2.

Detail beton konstruksi yang belum ada gambarnya maka harus


dibuat oleh penyedia jasa dan dimintakan persetujuan kepada
Direksi.

5.3.

Pengecoran beton harus ijin pembesian terlebih dahulu dan


pengecoran disaksikan oleh Direksi.

5.4.

Pengadukan beton menggunakan alat pengaduk / mesin molen


kecuali untuk konstruksi ringan dapat dikerjakan oleh tenaga
manusia dengan petunjuk Direksi.

5.5.

Campuran beton yang dipakai ialah 1 pc : 2 pc : 3 kr kecuali


ditetapkan lain.

PEKERJAAN LAIN LAIN


a. Pekerjaan tersebut diatas unit price
b. Persyaratan pekerjaan lain yang belum tercantum dalam uraian
diatas akan diatur dan ditentukan lebih lanjut sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.

JENIS PEKERJAAN
Spesifikasi ini bersifat umum sedangkan jenis pekerjaan masing
masing disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

Syarat bahan & teknis

SYARAT SYARAT TEKNIS


(Untuk Bab III Syarat syarat Teknis Pasal pasal yang sesuai saja yang
dimasukkan dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan)
1

PEKERJAAN UITZET DAN PASANG PROFIL


1.1.
Pengukuran uitzet, pasang profil dan pembersihan lapangan
harus menurut petunjuk Direksi.
1.2.

Profil profil dibuat dari kayu yang cukup kuat atau dari
bambu kering yang berkualitas baik, profil pada saluran
dipasang tiap jarak 50 m` ditempatkan yang lurus dan 10
25 m` di tempat belokan.

1.3.

Selama pekerjaan belum selesai pekerjaan profil harus tetap


baik tidak berubah atau hilang.

PEKERJAAN TANAH
2.1
GALIAN
a. Penggalian tanah harus dilakukan sesuai dengan gambar,
lebar galian harus cukup memberikan ruang kerja, sesuai
dengan lebar bangunan yang akan dibuat.
b. Penggalian tanah dekat bangunan yang tidak akan
dibongkar harus dilakukan dengan hati hati.
c. Pekerjaan galian ini termasuk membersihkan segala kotoran
yang terdapat didalamnya.
d. Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ke tempat
lain sesuai petunjuk Direksi.
e. Dasar galian yang telah mencapai peil, penyedia jasa wajib
melapor pada Direksi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Foto dokumentasi galian saluran diambil tiap 250 m`.
2.2.

Syarat bahan & teknis

PEMADATAN PADA TIMBUNAN


a. Tanggul tanggul dan timbunan timbunan (urugan
urugan) yang direncanakan pada gambar gambar harus
dihampar dalam lapisan setebal 20 cm. Kegiatan - kegiatan
Penyedia Jasa dalam penggalian material yang
direncanakan untuk digunakan pada tanggul tanggul atau
urugan urugan yang dipadatkan harus dikerjakan
sedemikian rupa sehingga material tersebut berada dalam
keadaan baik waktu ditempatkan. Bagian dari tanggul
saluran yang pada gambar direncanakan untuk dipadatkan
harus dibangun dari material yang baik dan paling cocok
untuk memberikan kekedapan (impermeabilitas) dan
stabilitas waktu dipadatkan.

b. Sebelum dan selama kegiatan penempatan berjalan,


material harus mempuyai kelebihan optimum yang praktis
yang diperlukan untuk maksud maksud pemadatan,
seperti yang sudah ditentukan oleh direksi dan kelembaban
tersebut harus merata pada setiap lapisan. Selama dapat
dilaksanakan seperti yang ditentukan oleh direksi, material
harus dibuat agar mengandung kelembaban yang cocok
ditempat penggalian. Jika kelembaban kurang dari ukuran
optimum untuk ukuran pemadatan, pemadatan tidak boleh
dilanjutkan, kecuali ada persetujuan khusus dari direksi dan
kelembaban ditambah dengan memerciki air dan
mengolahnya ditempat pemadatan.
Jika kelembaban melebihi batas maksimum yang diijinkan
untuk pemadatan, pekerjaan pemadatan tidak boleh
dilanjutkan (kecuali ada persetujuan khusus dari direksi),
sampai material tersebut harus dikeringkan dengan
mengolahnya dan mencapurnya dengan bahan bahan yang
kering atau cara lain yang disetujui.
c. Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan lapisan
setebal tidak lebih dari 20 cm, setelah dipadatkan dan
pengamparan material tersebut harus dibuat sedemikian
rupa sehingga tanah yang dipadatkan homogen bebas dari
kantong kantong dan cacat lainnya.
d. Kegiatan - kegiatan penggalian dan penempatan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga material yang dipadatkan
akan cukup bercampur / berpadu dengan baik untuk
menjamin adanya tingkatan tingkatan pemadatan yang
baik sehubungan dengan kepadatannya dan stabilitasnya.
Segala jenis roller harus dilengkapi dengan batang
pembersih (cleaner bar).
e. Untuk bagian tanggul tanggul yang berbatasan dengan
bangunan, termasuk pipa pipa beton, dimana pemadatan
tanggul tanggul atau urugan yang diperlukan tidak
mungkin dilakukan dengan alat penggilas untuk
mendapatkan pemadatan yang cukup, maka tanggul atau
urugan harus dipadatkan dengan mesin penumbuk
(mechanicl tamper) dengan alat berat dan design cukup dan
mencapai kepadatan yang setingkat dengan tanggul atau
urugan yang ada didekatnya.
Dalam tebal lapisan lapisan pemadatan tanah dan
kelembaban bahan bahan tersebut yang akan ditimbun
harus seperti spesifikasi diatas dan pemeliharaan khusus
harus dijalankan untuk menjamin agar ada ikatan yang
cukup dan tanggul tanggul dipadatkan didekatnya.

Syarat bahan & teknis

Penyedia jasa harus bertangungjawab atas kerusakan


bangunan bangunan yang disebabkan operasi operasi
pemadatan bahan tanggul atau urugan yang berdampingan
dengan bangunan bangunan lain dan harus diperbaiki
dengan atas biaya Penyedia Jasa.
f. Pemadatan dengan tenaga manusia
Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan
lapisan lapisan horisontal dengan tebal tidak lebih
dari 20 cm dengan alat penumbuk dengan tangan
beratnya kurang dari 15 kg serta jarak jatuh bebas
(graving fall) untuk melaksanakan pekerjaan harus
30 cm.
Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang
diinginkan tercapai. Penumbuk tangan (hand tamper)
boleh dibuat dari besi atau beton, sedang penggunaan
kayu atau batang kelapa tidak diijinkan.
Penggunaan tenaga wanita dan anak anak dibawah
umur 16 tidak diijinkan
g. Dalam penempatan dan pemadatan urugan urugan tanggul
yang berdampingan dengan pipa beton, material harus
cukup, harus ditempatkan dengan hati hati pada setiap
sisi sisi pipa tersebut, serta harus ditumbuk sehingga
melekat erat erat pada pipa untuk menjaga garis arah dan
tingkat yang sesuai dengan pipa.
Material yang ditempatkan harus menurut spesifikasi ini
dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk
mencegah adanya pergeseran pipa pipa selama
penempatan dan pemadatan material tanah tersebut
h. Material timbunan pada tanggul yang dipadatkan dan
urugan kembali yang dipadatkan, harus dipadatkan sampai
betul betul padat.
Jika diperlukan direksi akan memerintahkan membongkar
tanggul bila hasil pemadatan tidak sempurna yang bisa
berakibat tanggul akan mudah longsor.
i. Dalam penempatan dan pemadatan urugan urugan tanggul
yang berdampingan dengan pipa beton, material harus
cukup, harus ditempatkan dengan hati hati pada setiap
sisi sisi pipa tersebut, serta harus ditumbuk sehingga
melekat erat erat pada pipa untuk menjaga garis arah dan
tingkat yang sesuai dengan pipa.
Material yang ditempatkan harus menurut spesifikasi ini
dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk
mencegah adanya pergeseran pipa pipa selama
penempatan dan pemadatan material tanah tersebut
Syarat bahan & teknis

j. Material timbunan pada tanggul yang dipadatkan dan


urugan kembali yang dipadatkan, harus dipadatkan sampai
betul betul padat.
Jika diperlukan direksi akan memerintahkan membongkar
tanggul bila hasil pemadatan tidak sempurna yang bisa
berakibat tanggul akan mudah longsor.
3

PEKERJAAN PASANGAN BATU


3.1.
Batu yang dipakai untuk pasangan harus berbentuk pecahan,
dan kotoran yang melekat harus dibersihkan.
3.2.

Pemasangan batu harus sebaik baiknya sehingga tidak


terdapat rongga tanpa terisi mortel, demikian pula tidak boleh
saling berimpitan.

3.3.

Pasangan tegak bidang belakangnya yang akan tertimbun tanah


diberaben lebih dahulu.

3.4.

Semua pasangan batu yang tampak dari luar bidangnya harus


rata tampak rapi dan seragam dengan menggunakan batu muka
(rai), ukuran batu rai lebar sisinya kurang lebih 10 15 cm`
dan disiar dengan campuran 1 pc : 2 ps , kecuali ditentukan
lain.

3.5.

Bila pekerjaan dihentikan karena hujan, maka pasangan baru


harus dilindungi / ditutup dengan baik.

3.6.

Penyambungan pasangan yang terhenti, permukaan bidangnya


harus dibersihkan dulu dan disiram dengan air semen
secukupnya.

3.7.

Campuran spesi ditetapkan 1 pc : 4 ps kecuali pada bagian


bagian tertentu, yang ditetapkan campuran 1 pc : 3 ps sesuai
petunjuk Direksi.

PEKERJAAN PLESTERAN DAN SIAR


4.1.
Bongkar bidang dasar plesteran lama harus dibersihkan dan
disiram air semen sebelum dilakukan plesteran baru.
4.2.

Pekerjaan plesteran baru harus rata, lurus dan rapi.

4.3.

Bagian bagian konstruksi yang akan diplester akan


ditunjukkan oleh Direksi.

4.4.

Tebal plesteran 1,50 cm` dan campuran spesinya 1 pc : 3 ps.

4.5.

Pekerjaan siaran harus dikerjakan serapi rapinya dengan


lebar 1 1,5 cm` tebal siarannya 1 cm` dan bentuk tenggelam
1 cm` dari bidang mukanya.

4.6.

Dasar siaran harus dibuat kasar dengan dikorek supaya terjadi


ikatan yang kuat, campuran spesinya 1 pc : 2 ps.

Syarat bahan & teknis

PEKERJAAN LAIN LAIN


a. Pekerjaan tersebut diatas unit price
b. Persyaratan pekerjaan lain yang belum tercantum dalam uraian
diatas akan diatur dan ditentukan lebih lanjut sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.

JENIS PEKERJAAN
Spesifikasi ini bersifat umum sedangkan jenis pekerjaan masing
masing disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

Syarat bahan & teknis

PEKERJAAN PINTU AIR


1) Daun Pintu
a) Semua tipe pintu terdiri dari daun pintu air, kerangka
utama penyekat dan komponen lain yang diperlukan.
Pintu yang digunakan harus sesuai dengan Gambar
dengan konstruksi las, lebar dan tinggi bersih daun pintu;
b) Jika detail bangunan pintu tidak ditentukan dalam
spesifikasi ini maka Penyedia Jasa harus membuatnya
dengan persetujuan Direksi;
c) Pelat pintu air harus terletak di bagian hulu. Tebal
minimum pelat pintu air adalah 6 (enam) mm, termasuk
ke longgaran korosi 2 (dua) milimeter;
d) Kerangka utama mendatar terbuat dari profil U dengan
kelonggaran korosi 2 (dua) milimeter. Lendutan balok
pada beban penuh harus kurang dari 1/800 bentang pada
beban maximum;
e) Seal harus terdiri dari bahan karet yang diklem pada
pintu dengan baut, mur dan cincin baja. Seal harus
disambung pada ujungnya dengan cara divulkanisir agar
menerus. Tegangan tarik pada sambungan harus lebih
besar dari 50% (lima puluh persen) pada Bagian tanpa
sambungan. Seal harus dibentuk sedemikian sehingga
dapat menahan air dengan baik.
2) Kerangka Pintu
Setiap rangka pintu harus terdiri dari kerangka ambang
dasar pintu, kerangka atas dan kerangka tarik/sponing dan
semua komponen lain yang diperlukan pada pemasangan
rangka pintu yang lengkap dan memudahkan operasi pintu.
Jika konstruksi rangka pintu tidak dijelaskan secara rinci
disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa dengan
persetujuan Direksi Pekerjaan.
a) Kerangka Ambang
Kerangka ambang harus dibuat yang benar terhindar dari
puntir dan bengkokan agar tidak terjadi bocoran dibawah
pintu. Kerangka ambang harus direncanakan agar dapat
meneruskan gaya gaya yang terjadi pada beton atau
pasangan batu kali tanpa terjadi Pelenturan.
b) Kerangka Sponing
Kerangka sponing harus mampu meneruskan tekanan air
pada beton.
Permukaan rangka sponing harus betul dan rata.
Pelenturan maksimum permukaan terhadap permukaan
teoritis harus kurang dari 1 (satu) millimeter pada setiap
panjang 3 (tiga) meter. Permukaan harus dikerjakan
dengan mesin dan diperkeras untuk memberikan
perlindungan terhadap keausan.
c) Kerangka Atas
Balok atas harus diletakkan diatas rangka samping dan
harus mendukung pengangkat roda gigi. Balok atas harus
mampu menahan beban pengangkat.
3) Stang
a) Umum
Stang pintu berupa tipe mur penggerak yang

Syarat bahan & teknis

dioperasikan secara manual dan tenaga listrik, dipasang


pada balok atas pada rangka pintu untuk menaikkan,
menurunkan dan memegang pintu. Stang harus terdiri
dari peralatan mekanis/listrik, yaitu : tumpuan, mur
penggerak, roda gigi, handel pemutar dan komponen lain
yang memerlukan pengoperasian secara efisien. Stang
harus direncanakan agar mampu menahan beban yang
terjadi. Jika konstruksi stang yang perinciannya tidak
diterangkan disini, maka harus dibuat oleh Penyedia Jasa
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan.
b) Peralatan Mekanis, meliputi :
(1) Tumpuan/bantalan ;
Tumpuan harus berupa tipe bola, silinder atau datar
(2) Roda gigi reduksi ;
Semua roda gigi, kecuali roda gigi reduksi yang
terbuat dari brons pospor tuang, harus dibuat dari
baja tuang atau baja tempa. Roda gigi dan bantalan
harus cukup kaku terhadap gerakan. Roda gigi harus
mempunyai rumah yang dapat dilepaskan untuk
memudahkan pelumasan.
(3) Kloping ;
Kloping harus dilengkapi, dengan maksud untuk
penyesuaian dan pelekatan secara tetap pada tongkat
sesudah penyesuaian kedudukan pintu dilapangan.
(4) Ulir Pengangkatan
Ulir pengangkatan harus terbuat dari baja tempa atau
bahan lain yang
disetujui dan dikerjakan dengan mesin. Ulir
pengangkat yang dapat
dihubungkan dengan roda gigi pinggir harus terdiri
dari penopang roda gigi dan bantalan pemandu
sebagai penguat.
(5) Tongkat Penghubung
Tongkat penghubung dibuat dari batang baja.
(6) Handel Operasi Manual
Setiap sebatang harus dilengkapi dengan handel
operasi manual yang
dapat mengangkat beban penuh sebagaimana
direncanakan. Gaya untuk memutar alat harus lebih
kecil dari 15 (lima belas) kilogram.

4.2. Persyaratan Bahan


1) Pekerjaan Daun Pintu
a) Pelat Baja.
Persyaratan pekerjaan besi dan baja harus mengikuti sesuai dengan
SNI 03-6861-2-2002. Spesifikasi Bahan bangunan bagian B (bahan
bangunan dari
besi/baja
b) Kayu.
Tebal pintu kayu pada umumnya diprergunakan ukuran tebal 80 mm, 100
mm dan 120 mm. Kayu yang akan dipergunakan harus mempunyai
persyaratan kekuatan lentur yang pengujian sesuai SNI 0339591995,
Metode Pengujian Kuat Lentur Kayu di Laboratorium dan persyaratan
Syarat bahan & teknis

pengujian kuat Tekan sesuai SNI 0339581995, Metode Pengujian Kuat


tekan Kayu di Laboratorium dan sebelum dipasang harus diawetkan
terlebih dahulu sesuai SNI 0332331009, Tata Cara Pengawetan kayu
untuk bangunan rumah dan gedung.
2) Pekerjaan pengecatan
Semua komponen pintu beserta alat pengangkat, kerangka alur maupun
kerangka ambang baik yang tertanam di beton maupun yang terbuka agar
tahan terhadap cuaca harus dicat dengan coaltar epoxy resin, Pengecatan
Komponen
tersebut
harus
memenuhi
persyaratan
sesuai
SNI 06 6452 2000, Metode Pengujian cat bitumen sebagai lapis pelindung
3) Pekerjaan alat angkat
a) Stang pintu (alat pengangkat pintu) yang berupa tipe mur penggerak yang
dioperasikan secara manual/elektrik, dipasang pada balok atas pada rangka
pintu untuk menaikkan, menurunkan dan memegang pintu;
b) Bahan Stang Pintu beserta pelengkapnya yang berupa baut, Tongkat
batang Penghubung, Handel Operasi Manual, roda gigi, reduksi,
Tumpuan/bantalan, maupun rangka alur (sponning) harus memenuhi
persyaratan sesuai SNI 03-6861-2-2002 Spesifikasi Bahan bangunan
bagian B (bahan bangunan dari besi/baja;
c) Kerangka alur (sponning) harus mampu meneruskan tekanan air pada
beton. Permukaan rangka sponing harus betul dan rata. Pelenturan
maksimum permukaan terhadap permukaan teoritis harus kurang dari 1
(satu) millimeter pada setiap panjang 3 (tiga) meter.

Syarat bahan & teknis

SYARAT SYARAT BAHAN


1

PASIR
a) Butir butir pasir harus tajam dan keras, tidak nudah pecah /
hancur oleh pengaruh cuaca.
b) Kandungan lumpur tidak boleh lebih dari 5 % dari berat kering,
bilamana lebih dari 5 % pasir harus dicuci lebih dahulu.
c) Pasir untuk pekerjaan beton harus disaring, diayak dan dibersihkan.

SPLIT (BATU PECAH)


a) Split dari beton harus terdiri dari butir butir keras tidak berpori.
b) Pecahan yang pipih tidak boleh melebihi 20 % dari berat
seluruhnya.
c) Split tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1 % berat kering,
bilamana lebih dari 1 % maka harus dicuci.
d) Split tidak boleh mengandung zat zat organik yang dapat
merusak beton.
e) Besarnya split 2 2,5 cm`.

BATU
a) Batu untuk pekerjaan pasangan dilarang menggunakan batu
blondos, harus batu pecah dan berukuran 10 15 cm` sedikit
sedikitnya 2/3 luas bidang harus pecah.
b) Jenis batu harus keras tidak lapuk dan bersih dari kotoran yang
melekat.

SEMEN (PC)
a) PC yang dipakai harus memenuhi syarat teknis dan buatan pabrik
dalam negeri.
b) Penyimpanan PC dalam gudang harus diatur sesuai dengan
persyaratan persyaratan teknis, PC yang telah membatu tidak
boleh dipakai.

PINTU SORONG ULIR


Keterangan Lebar saluran B = 0,50 m s/d 1,20 m
Bahan yang digunakan
a) Rangka : Siku ; L = 80.80.8 - L = 100.100.10
b) Stang pengangkat : 12 cm x (40 60 cm) , Moer brons dia 1 ,
dan Blok besi cor
c) Daun Pintu : Plat 8 - 10 mm
d) Moer baut : dia x , dia x 5, dia x 2
e) Angkur : dia 10 - 12 mm
f) Ulir penggerak : dia 42 - 52 mm & jarak ulir 8 mm
g) Kecuali dari daun kayu akan ditentukan lain dan akan dijelaskan
lebih lanjut

Syarat bahan & teknis

Dari bahan bahan yang dipakai akan diambil sempel yang akan
diteliti dalam laboratorium Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pati.
Apabila ternyata terbukti tidak sesuai standart maka bahan tersebut
segera dikeluarkan dari tempat pekerjaan.

Semua bahan bahan yang tidak memenuhi persyaratan akan ditolak


oleh pengawas lapangan dan selanjutnya dalam waktu singkat harus
dikeluarkan dari lokasi lapangan.

Syarat bahan & teknis

SYARAT SYARAT TEKNIS


(Untuk Bab III Syarat syarat Teknis Pasal pasal yang sesuai saja yang
dimasukkan dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan)
1

PEKERJAAN UITZET DAN PASANG PROFIL


1.1.
Pengukuran uitzet, pasang profil dan pembersihan lapangan
harus menurut petunjuk Direksi.
1.2.

Profil profil dibuat dari kayu yang cukup kuat atau dari
bambu kering yang berkualitas baik, profil pada saluran
dipasang tiap jarak 50 m` ditempatkan yang lurus dan 10
25 m` di tempat belokan.

1.3.

Selama pekerjaan belum selesai pekerjaan profil harus tetap


baik tidak berubah atau hilang.

PEKERJAAN TANAH
2.1.
GALIAN
a. Penggalian tanah harus dilakukan sesuai dengan gambar,
lebar galian harus cukup memberikan ruang kerja, sesuai
dengan lebar bangunan yang akan dibuat.
b. Penggalian tanah dekat bangunan yang tidak akan
dibongkar harus dilakukan dengan hati hati.
c. Pekerjaan galian ini termasuk membersihkan segala kotoran
yang terdapat didalamnya.
d. Tanah galian yang tidak dipakai harus dibuang ke tempat
lain sesuai petunjuk Direksi.
e. Dasar galian yang telah mencapai peil, penyedia jasa wajib
melapor pada Direksi untuk dimintakan persetujuannya.
f. Foto dokumentasi galian saluran diambil tiap 0 %, 50 %,
100 % dan dengan jarak 250 m`.
2.2.

Syarat bahan & teknis

PEMADATAN PADA TIMBUNAN


a. Tanggul tanggul dan timbunan timbunan (urugan
urugan) yang direncanakan pada gambar gambar harus
dihampar dalam lapisan setebal 20 cm. Kegiatan kegiatan Penyedia Jasa dalam penggalian material yang
direncanakan untuk digunakan pada tanggul tanggul
atau urugan urugan yang dipadatkan harus dikerjakan
sedemikian rupa sehingga material tersebut berada
dalam keadaan baik waktu ditempatkan. Bagian dari
tanggul saluran yang pada gambar direncanakan untuk
dipadatkan harus dibangun dari material yang baik dan
paling
cocok
untuk
memberikan
kekedapan
(impermeabilitas) dan stabilitas waktu dipadatkan.

b. Sebelum dan selama kegiatan penempatan berjalan,


material harus mempuyai kelebihan optimum yang
praktis yang diperlukan untuk maksud maksud
pemadatan, seperti yang sudah ditentukan oleh direksi
dan kelembaban tersebut harus merata pada setiap
lapisan. Selama dapat dilaksanakan seperti yang
ditentukan oleh direksi, material harus dibuat agar
mengandung kelembaban yang cocok ditempat
penggalian. Jika kelembaban kurang dari ukuran
optimum untuk ukuran pemadatan, pemadatan tidak
boleh dilanjutkan, kecuali ada persetujuan khusus dari
direksi dan kelembaban ditambah dengan memerciki air
dan mengolahnya ditempat pemadatan.
Jika kelembaban melebihi batas maksimum yang
diijinkan untuk pemadatan, pekerjaan pemadatan tidak
boleh dilanjutkan (kecuali ada persetujuan khusus dari
direksi), sampai material tersebut harus dikeringkan
dengan mengolahnya dan mencapurnya dengan bahan
bahan yang kering atau cara lain yang disetujui.
c. Material yang dipadatkan harus ditimbun dengan
lapisan setebal tidak lebih dari 20 cm, setelah
dipadatkan dan pengamparan material tersebut harus
dibuat sedemikian rupa sehingga tanah yang dipadatkan
homogen bebas dari kantong kantong dan cacat
lainnya.
d. Kegiatan - kegiatan penggalian dan penempatan harus
dibuat sedemikian rupa sehingga material yang
dipadatkan akan cukup bercampur / berpadu dengan
baik untuk menjamin adanya tingkatan tingkatan
pemadatan yang baik sehubungan dengan kepadatannya
dan stabilitasnya.
Segala jenis roller harus dilengkapi dengan batang
pembersih (cleaner bar).
e. Untuk bagian tanggul tanggul yang berbatasan dengan
bangunan, termasuk pipa pipa beton, dimana
pemadatan tanggul tanggul atau urugan yang
diperlukan tidak mungkin dilakukan dengan alat
penggilas untuk mendapatkan pemadatan yang cukup,
maka tanggul atau urugan harus dipadatkan dengan
mesin penumbuk (mechanicl tamper) dengan alat berat
dan design cukup dan mencapai kepadatan yang
setingkat dengan tanggul atau urugan yang ada
didekatnya.
Dalam tebal lapisan lapisan pemadatan tanah dan
kelembaban bahan bahan tersebut yang akan ditimbun
harus seperti spesifikasi diatas dan pemeliharaan khusus
harus dijalankan untuk menjamin agar ada ikatan yang
cukup dan tanggul tanggul dipadatkan didekatnya.
Syarat bahan & teknis

Penyedia jasa harus bertangungjawab atas kerusakan


bangunan bangunan yang disebabkan operasi
operasi pemadatan bahan tanggul atau urugan yang
berdampingan dengan bangunan bangunan lain dan
harus diperbaiki dengan atas biaya Penyedia Jasa.
f. Pemadatan dengan tenaga manusia
Material yang akan dipadatkan harus dibuat dengan
lapisan lapisan horisontal dengan tebal tidak lebih
dari 20 cm dengan alat penumbuk dengan tangan
beratnya kurang dari 15 kg serta jarak jatuh bebas
(graving fall) untuk melaksanakan pekerjaan harus
30 cm.
Material harus dipadatkan sampai kepadatan yang
diinginkan tercapai. Penumbuk tangan (hand tamper)
boleh dibuat dari besi atau beton, sedang
penggunaan kayu atau batang kelapa tidak diijinkan.
Penggunaan tenaga wanita dan anak anak dibawah
umur 16 tidak diijinkan
g. Dalam penempatan dan pemadatan urugan urugan
tanggul yang berdampingan dengan pipa beton, material
harus cukup, harus ditempatkan dengan hati hati pada
setiap sisi sisi pipa tersebut, serta harus ditumbuk
sehingga melekat erat erat pada pipa untuk menjaga
garis arah dan tingkat yang sesuai dengan pipa.
Material yang ditempatkan harus menurut spesifikasi ini
dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk
mencegah adanya pergeseran pipa pipa selama
penempatan dan pemadatan material tanah tersebut
h. Material timbunan pada tanggul yang dipadatkan dan
urugan kembali yang dipadatkan, harus dipadatkan
sampai betul betul padat.
Jika diperlukan
direksi akan
memerintahkan
membongkar tanggul bila hasil pemadatan tidak
sempurna yang bisa berakibat tanggul akan mudah
longsor.
i. Dalam penempatan dan pemadatan urugan urugan
tanggul yang berdampingan dengan pipa beton, material
harus cukup, harus ditempatkan dengan hati hati pada
setiap sisi sisi pipa tersebut, serta harus ditumbuk
sehingga melekat erat erat pada pipa untuk menjaga
garis arah dan tingkat yang sesuai dengan pipa.
Material yang ditempatkan harus menurut spesifikasi ini
dengan cara bersamaan pada kedua sisi pipa untuk
mencegah adanya pergeseran pipa pipa selama
penempatan dan pemadatan material tanah tersebut
Syarat bahan & teknis

j. Material timbunan pada tanggul yang dipadatkan dan


urugan kembali yang dipadatkan, harus dipadatkan
sampai betul betul padat.
Jika
diperlukan
direksi
akan
memerintahkan
membongkar tanggul bila hasil pemadatan tidak
sempurna yang bisa berakibat tanggul akan mudah
longsor.
3

PEKERJAAN PASANGAN BATU


3.1.
Batu yang dipakai untuk pasangan harus berbentuk pecahan,
dan kotoran yang melekat harus dibersihkan.
3.2.

Pemasangan batu harus sebaik baiknya sehingga tidak


terdapat rongga tanpa terisi spesi / material, demikian pula
tidak boleh saling berimpitan.

3.3.

Pasangan tegak bidang belakangnya yang akan tertimbun tanah


diberaben lebih dahulu.

3.4.

Semua pasangan batu yang tampak dari luar bidangnya harus


rata tampak rapi dan seragam dengan menggunakan batu muka
(batu rai), ukuran batu rai lebar sisinya kurang lebih 10 15
cm` dan disiar dengan campuran 1 pc : 2 ps , kecuali
ditentukan lain.

3.5.

Bila pekerjaan dihentikan karena hujan, maka pasangan baru


harus dilindungi / ditutup dengan baik.

3.6.

Penyambungan pasangan yang terhenti, permukaan bidangnya


harus dibersihkan dulu dan disiram dengan air semen
secukupnya.

3.7.

Campuran spesi ditetapkan 1 pc : 4 ps kecuali pada bagian


bagian tertentu, yang ditetapkan campuran 1 pc : 3 ps sesuai
petunjuk Direksi.

PEKERJAAN PLESTERAN DAN SIAR


4.1.
Bongkar bidang dasar plesteran lama harus dibersihkan dan
disiram air semen sebelum dilakukan plesteran baru.
4.2.

Pekerjaan plesteran baru harus rata, lurus dan rapi.

4.3.

Bagian bagian konstruksi yang akan diplester akan


ditunjukkan oleh Direksi.

4.4.

Tebal plesteran 1,50 cm` dan campuran spesinya 1 pc : 3 ps.

4.5.

Pekerjaan siaran harus dikerjakan serapi rapinya dengan


lebar 1 1,5 cm` tebal siarannya 1 cm` dan bentuk tenggelam
1 cm` dari bidang mukanya.

Syarat bahan & teknis

4.6.

Dasar siaran harus dibuat kasar dengan dikorek supaya terjadi


ikatan yang kuat, campuran spesinya 1 pc : 2 ps.

PEKERJAAN BETON
5.1.
Pelaksanaan pekerjaan beton harus memenuhi syarat syarat
yang tercantum dalam P.U.B.B. dan P.B.I. yang berlaku.
5.2.

Detail beton konstruksi yang belum ada gambarnya maka harus


dibuat oleh penyedia jasa dan dimintakan persetujuan kepada
Direksi.

5.3.

Pengecoran beton harus ijin pembesian terlebih dahulu dan


pengecoran disaksikan oleh Direksi.

5.4.
Pengadukan beton menggunakan alat pengaduk / mesin molen
kecuali untuk konstruksi ringan dapat dikerjakan oleh tenaga
manusia dengan petunjuk Direksi.
5.5.
Campuran beton yang dipakai ialah 1 pc : 2 pc : 3 kr kecuali
ditetapkan lain.
6

PEKERJAAN PINTU AIR


Lingkup pekerjaan meliputi pengadaan dan pemasangaan pintu air
yang memenuhi spesifikasi sebagai berikut
a. Pintu air yang diperlukan adalah pintu air yang dapat menerima
beban tekanan air setinggi 4 m dengan berbagai posisi
b. Panjang dan lebar pintu air disesuaikan dengan gambar
perencanaan
c. Material yang digunakan adalah plat SS 400 atau SS 41. Ketebalan
plat minimum 8 mm
d. Finising pintu air harus dicoating anti karat
e. Pintu air yang didesain dan dipabrikasi harus memenuhi standar
yang ditentukan dalam dokumen lelang
f. Pengelasan pintu air sesuai dengan standar yang ditentukan
g. Penggunaaan komponen standar manufaktur yang disetujuai oleh
penguna barang/ jasa
h. Penggunaan komponen komponen dalam pelaksanaan pekerjaan
harus mengikuti pedoman atau petunjuk dari pabrik yang
memproduksi. Kelalaian dalam hal ini menjadi tanggung jawab
penyedia barang / jasa
PEKERJAAN LAIN LAIN
a. Pekerjaan tersebut diatas unit price
b. Persyaratan pekerjaan lain yang belum tercantum dalam uraian
diatas akan diatur dan ditentukan lebih lanjut sesuai dengan
persyaratan yang berlaku.
JENIS PEKERJAAN
Spesifikasi ini bersifat umum sedangkan jenis pekerjaan masing
masing disesuaikan dengan kebutuhan lapangan.

Syarat bahan & teknis

Syarat bahan & teknis

Anda mungkin juga menyukai