Anda di halaman 1dari 5

METODE PELAKSANAAN

KEGIATAN : PEMBANGUNAN SALURAN DRAINASE/GORONG-GORONG

PEMBANGUNAN/PENINGKATAN SALURAN DRAINASE DUSUN 2 KAMP.


PEKERJAAN :
LAMA DESA PENAGAN KAB.BANGKA
LOKASI : DUSUN 2 KAMP. LAMA DESA PENAGAN KAB. BANGKA
SUMBER DANA : APBD 2016

1. PEK. PERSIAPAN

1.1 Mobilisasi

Peralatan teknik, Personil dan alat berat beserta bahan-bahan yang diangkut harus
mengetahui dan disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Pengelola Proyek yang
ditentukan sebagai berikut :
> Peralatan teknik dan Alat berat harus lah sesuai dengan spesifikasi di dalam
proses pengerjaan di proyek.
> Bahan-bahan yang memenuhi syarat dari galian lapangan.
> Bahan-bahan yang didatangkan dari luar lapangan yaitu jenis tanah yang
berbutir kasar, tidak mengembang dan bebas sampah-sampah, akar dan bahan-
bahan organik lainnya. Baik itu tanah puruh, pasir, batu dan lainnya.

1.2 Pengukuran & Pemasangan Bouwplank

~ Sebelum pekerjaan dimulai, harus menyiapkan ukuran pokok yang menunjukan peil + / -
0.00 lokasi pekerjaan, terbuat dari patok kayu yang ditempatkan ditempat tertentu yang
tidak terganggu oleh kegiatan selama pelaksaan. Pengukuran harus dilakukan dengan
cermat / teliti dengan mempergunakan alat ukur (meteran).
Patok profil setiap STA dari pengukuran, ditanam dengan kuat agar tidak hilang / berubah
dari tempatnya serta dicat yang jelas.

2. PEK. DRAINASE

2.1. PEK. TANAH

GALIAN TANAH

a. Melakukan pengukuran dan menentukan lokasi Galian tanah.


b. Dimensi galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar kerja.
c. Menggali / membuang lumpur, humus dari dalam lubang galian.
d. Dasar dari galian tanah harus waterpass dan bersih.
e. Bila dalam galian tanah saluran terdapat akar-akar pohon, maka harus digali dan
dikeluarkan sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir dan dipadatkan,
sehingga tercapai dasar yang datar dan padat untul lantai saluran nantinya.
f. Galian tanah tidak boleh dibiarkan lama, tapi setelah disetujui oleh Direksi Teknis dan
Konsultan Pengawas segera dimulai dengan tahap berikutnya.
g. Kontraktor bertanggung jawab apabila terjadi longsor atau kerusakan yang diakibatkan.

BONGKARAN

Pekerjaan Bongkaran adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan


direhabilitasi dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa
setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Cara Pelaksanaan
a. Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran pasangan baik itu pasangan batu,
beton ataupun bangunan yang ada diareal yang akan dilaksanakan rehabilitasi
b. Sampah bongkaran harus diatur dan dibuang disekitar lokasi yang dijamin tidak akan
mengganggu kegiatan pekerjaan. Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus
sesuai petunjuk Direksi.

2.2 PEK. BATU

PASANGAN BATU BELAH

a. Pada pelaksanaan pekerjaan pondasi dapat dilaksanakan menurut petunjuk direksi


dan bentuk maupun ukuran sesuai dengan gambar detail yang terlampir.

b. Memasang pasangan batu belah dan disesuaikan dengan lapangan.


c. Pekerjaan pasangan pondasi, bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar.
d. Pasangan batu gunung tidak boleh ada yang berongga atau kosong.
e. Mengukur kemiringan saluran agar air dapat mengalir dengan baik atau lancar.

Pas. Beton Tumbuk untuk Lantai tbl. 5 cm

a. Permukaan yang akan dipasang cor rabat beton harus rata dan padat serta harus bersih
dari segala kotoran untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
b. Menyiapakan pasir, batu dan krikil dengan adukan 1 Pcs : 3 Psr : 5 Krl.
c. Agar campuran sempurna pengadukan harus mengunakan molen.
d. Ketebalan beton rabat harus sesuai dengan gambar.
e. Membuat bekisting/cetakan cor rabat, sesuai dengan rencana dan petunjuk Direksi
Teknis dan Konsultan Pengawas.
f. Menyiram bekisting/cetakan dengan air sebelum di cor.
g. Pekerjaan cor rabat beton dan memadatkan adukan beton.
Memperbaiki hasil pengecoran beton yang kurang sempurna.

PERATURAN DAN BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI

A. AIR BERSIH
1. Air yang dipakai untuk pengecoran adalah air yang bebas dari kotoran-kotoran
organik dan air yang digunakan adalah air tawar.

B. PASIR
1. Pasir yang digunakan untuk pasangan batu gunung adalah pasir yang bersih dari
kotoran-kotoran organik, serta memenuhi syarat kehalusan dan kekasarannya.
2. Penggunaan pasir ini harus dengan persetujuan Direksi Teknis dan Konsultan
Pengawas.

C. KRIKIL / KORAL
1. Kerikil yang digunakn harus bersih dari kotoran-kotoran dan mempunyai butir yang
bermacam-macam, cukup kasar dan tidak cacat sebagai akibat dari iklim atau retak-
retak, koral yang memiliki pori-pori tidak boleh dipakai.

D. PORLAND CEMENT
1. Kualitas semen yang dipakai adalah mutu semen yang baik.
2. Semen yang beku dan berbongkah-bongkah tidak boleh dipergunakan.

Plint Plesteran

a. Pekerjaan plint plesteran dilaksanakan apabila pekerjaan dibawah lapisan plester


sudah sempurna dan permukaan yang akan plester harus bersih dari kotoran.
b. Pekerjaan plint plesteran mengunakan campuran 1 Pcs : 5 Psr.
c. Permukaan yang akan diplester haus disiram dengan air terlebih dahulu sehingga
gelembung udara yang terdapat didalam pori-pori batu/adukan dapat habis keluar.
d. Pada sisi dalam dan atas saluran diplester dengan ketebalan sesuai dengan Gambar
Kerja.
e. Ketebalan plint plesteran 15 mm.

PERATURAN DAN BAHAN-BAHAN YANG DIPAKAI

A. AIR BERSIH
1. Air yang dipakai untuk adukan adalah air yang bebas dari kotoran-kotoran
organik dan air yang digunakan adalah air tawar tidak mengandung garam yang
merusak.

B. PASIR
1. Pasir yang digunakan untuk pasangan batu kali adalah pasir yang bersih dari
kotoran-kotoran organik, serta memenuhi syarat kehalusan dan kekasarannya.
2. Penggunaan pasir untuk plesteran hanya boleh dipergunakan pasir galian yang
tajam.

C. PORLAND CEMENT
1. Kualitas semen yang dipakai adalah mutu semen yang baik.
2. Semen yang beku dan berbongkah-bongkah tidak boleh dipergunakan

3. PEKERJAAN PLAT-DUICKER

3.1 PEK. TANAH

- Galian Tanah u/ Pondasi

a. Melakukan pengukuran dan menentukan lokasi Galian tanah.


b. Dimensi galian tanah pondasi harus sesuai dengan gambar kerja.
c. Menggali / membuang lumpur, humus dari dalam lubang galian.
d. Dasar dari galian tanah dengan menggunakan tenaga pekerja (manual) harus bersih.
e. Bila dalam galian tanah saluran terdapat akar-akar pohon, maka harus digali dan
dikeluarkan sedangkan lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir dan
dipadatkan, sehingga tercapai dasar yang datar dan padat.
f. Galian tanah tidak boleh dibiarkan lama, tapi setelah disetujui oleh Direksi Teknis
dan Konsultan Pengawas segera dimulai dengan tahap berikutnya.
g. Kontraktor bertanggung jawab apabila terjadi longsor atau kerusakan yang diakibatkan.

- Urugan Pasir

a. Pekerjaan ini mencakup pekerjaan penyebaran, perataan dan pemadatan seperlunya


urugan pasir di bawah pasangan batu atau detai lain seperti yang ditunjukkan di
dalam gambar - gambar.
b. Urugan Pasir harus menggunakan pasir urug yang terdiri dari butir-butir yang
bersih dan bebas dari bahan organis, lempung, tanah/Lumpur dan disetujui oleh
Direksi Teknis.

- Buangan Tanah Eks. Galian

a. Menbuang tanah eks. Galian, lumpur, humus dari dalam galian.


b. Buangan Tanah dengan menggunakan tenaga pekerja (manual) harus bersih.
c. Buangan Tanah harus disingkirkan dari galian tanah, agar tidak turun ke galian
tanah.
d Kontraktor bertanggung jawab apabila terjadi longsor atau kerusakan yang diakibatkan.
3.2 PEK. BATU & BETON

- Pasangan Batu Belah

a. Pada pelaksanaan pekerjaan pondasi dapat dilaksanakan menurut petunjuk direksi


dan bentuk maupun ukuran sesuai dengan gambar detail yang terlampir.

b. Memasang pasangan batu belah dan disesuaikan dengan lapangan.


c. Pekerjaan pasangan pondasi, bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar.
d. Pasangan batu gunung tidak boleh ada yang berongga atau kosong.
e. Mengukur kemiringan saluran agar air dapat mengalir dengan baik atau lancar.

- PEK. PLAT BETON

Pekerjaan Bekisting
Sebelum dimulai pekerjaan bekisting Kontraktor harus terlebih dulu mengajukan
shop drawing tentang pekerjaan yang bersangkutan dan bila telah disetujui oleh
Konsultan Pengawas, maka pekerjaan dapat dilanjutkan. Persyaratan pekerjaan
bekisting harus disesuaikan dengan persyaratan bekisting untuk pekerjaan struktur
atas.
> Pekerjaan Pembesian
Pembesian harus dipasang sesuai dengan gambar atau atas petunjuk dari
Konsultan Pengawas.
> Pekerjaan Beton
Sebelum pelaksanaan pengecoran dimulai, Kontraktor harus mengajukan
permohonan pengecoran ke Konsultan Pengawas. Dalam permohonan pengecoran ini
harus dicantumkam berbagai hal yang akan berpengaruh terhadap konstruksi.
Permohonan pengecoran ini akan digunakan oleh Konsultan Pengawas untuk
mengecek persiapan ke lokasi yang akan dicor.

Pekerjaan ini meliputi penyediaan dan pendayagunaan semua tenaga kerja, bahan-bahan,
instalasi konstruksi dan perlengkapan-perlengkapan untuk semua pembuatan dan mendirikan
semua baja tulangan, bersama dengan semua pekerjaan pertukangan/keahlian lain yang ada
hubungannya dengan itu, lengkap sebagaimana diperlihatkan, dispesifikasikan atau
sebagaimana diperlukan.

Pangkalpinang, Juni 2016


Penawar,
CV. LORINDO BAGUS UTAMA

Salsun
Direktur

Anda mungkin juga menyukai