Anda di halaman 1dari 4

SPESIFIKASI TEKNIS PELAKSANAAN PEKERJAAN

Kegiatan : Rehabilitasi / Pemeliharaan Jaringan Irigasi


Pekerjaan : Rehabilitasi/ Peningkatan Saluran Sekunder Tawang Sari Kec. Losari
Lokasi : Kecamatan Losari
Kabupaten : Cirebon
Tahun Anggaran : 2020

PEKERJAAN PERSIAPAN :
1. Papan Nama Proyek
a. Papan nama proyek alasnya terbuat dari triplek tebal 6 mm dengan ukuran 80 cm x 125
cm. Tulisan hasil cetak komputer (digital print) dengan tulisan berwarna hitam.
Informasi yang ditampilkan dalam papan nama proyek adalah :
a. Pemerintah Kabupaten Cirebon
b. Nama Kegiatan
c. Lokasi
d. Biaya dan Sumber Dana
e. Waktu Pelaksanaan
f. Pelaksana (Nama Perusahaan)
b. Papan nama proyek dipasang sebelum pelaksanaan kegiatan dimulai dan menjaganya
agar tetap dalam keadaan baik sampai dengan pelaksanaan selesai (serah terima
pekerjaan kedua – FHO). Penempatan Papan Nama Proyek diatur sedemikian rupa
sehingga mudah dilihat masyarakat.

2. Keselamatan dan Kesehatan Kerja


a. Pekerjaan ini dilakukan untuk mengusahakan agar tempat kerja, peralatan, lingkungan
kerja dan tata cara kerja diatur sedemikian rupa sehingga tenaga kerja terlindung dari
resiko kecelakaan.
b. Penyedia Jasa menjamin bahwa mesin mesin peralatan, kendaraan atau alat-alat lain
yang akan digunakan atau dibutuhkan sesuai dengan peraturan Keselamatan Kerja,
selanjutnya barang-barang tersebut harus dapat dipergunakan secara aman.
c. Mengadakan pengawasan terhadap tenaga kerja, agar tenaga kerja tersebut dapat
melakukan pekerjaan dalam keadaan selamat dan sehat.
d. Sebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa menjamin bahwa semua tenaga kerja telah
diberi petunjuk terhadap bahaya demi pekerjaannya masing-masing dan usaha
pencegahannya.
e. Menyediakan perlengkapan keselamatan kerja seperti Safety hat, Safety shoes, dan
Rompi.
f. Hal-hal yang rnenyangkut biaya yang timbal dalam rangka penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Penyedia Jasa.

PEKERJAAN POKOK :
1. Pekerjaan Bongkaran Pasangan Lama
a. Bongkaran dilakukan pada pasangan yang rusak atau terdapat tanda-tanda akan terjadinya
kerusakan sesuai kondisi setempat yang lebih lanjut ditentukan bersama pengawas
lapangan.
b. Pelaksanaan bongkaran dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak merusak pasangan
yang tidak rusak atau bangunan lain dan tidak menimbulkan kecelakaan.

2. Pekerjaan Pasangan Batu Bekas Bongkaran ad 1 pc : 4 ps


Bahan yang digunakan dalam pekerjaan pasangan batu bekas bongkaran ad, 1 pc : 4 ps ,
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
a. Batu
Batu bekas bongkaran yang dapat dipergunakan adalah batu belah (bukan blondos),
keras, tidak berpori, bersih dari tanah/lumpur dan tidak mengandung zat alkali.
b. Pasir Pasang
Pasir yang dipergunakan , berkualitas baik dan terdiri dari butiran yang tajam dan keras,
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari atau hujan, tidak
mengandung bahan organik dan kandungan lumpur tidak melebihi 5% (ditentukan dari
berat kering). Yang dimaksud dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat melalui
ayakan 0,063 mm. Apabila melebihi maka pasir , dicuci.
c. Portland Cement /Semen
, menggunakan semen yang memenuhi standar persyaratan Portland cement, mempunyai
butiran halus/tidak membatu. Semen overzak atau sweeping tidak diperkenankan untuk
pekerjaan ini.
d. Air
Air yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah air tawar, bersih dan tidak banyak
mengandung lumpur.
Sebelum pelaksanaan pasangan batu dimulai , dipasang profil yang terbuat dari kayu reng
3x4 cm yang bentuk dan ukuran disesuaikan dengan gambar rencana.
Pelaksanaan pekerjaan pasangan batu dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Tenaga kerja yang digunakan adalah tukang yang terampil dibantu pekerja secukupnya.
ii. Pembuatan spesi dalakukan dengan campuran 1 bagian semen : 4 bagian pasir ditambah
air secukupnya, diaduk menggunkan beton molen. Sebagai alat takar digunakan dolak
kayu.
iii. Hasil adukan dari beton molen sebelum digunakan ditampung dalam kotak kayu (ukuran
disesuaikan) agar tidak langsung menyentuh tanah dan tidak mengganggu kelancaran
pekerjaan.
iv. Batu yang akan dipasang dibasahi sampai jenuh sehingga tidak menyerap air dari spesi.
v. Pasangan batu , dibentuk rapih dan ruang antara batu , penuh terisi spesi/mortar (tidak
ada rongga).
vi. Pada bagian muka pasangan dibentuk sedemikian rupa sehingga rapih dan bersih, antara
batu ada nat ± 2,5 cm sehingga memungkinkan dilakukan pekerjaan siaran dengan baik.
vii. Apabila dasar pasangan bersentuhan langsung dengan tanah, maka , didasari dengan
spesi dengan campuran yang sama.
viii. Apabila diperkirakan akan turun hujan maka pasangan batu , ditutup dengan kertas
semen atau lainnya sehingga melindungi pasangan dari hujan yang menyebabkan
rusaknya pasangan tersebut.

3. Pekerjaan Pipa suling-suling


a. Pipa yang dipakai paralon ukuran dia. 2 inchi.
b. Di belakang pipa suling-suling dipasang injuk dan kerikil agar tidak tertutup tanah.
c. Jumlah dan jarak antar pipa suling suling disesuaikan dengan gambar rencana.
4. Pek. Beton mutu fc’= 14.5 Mpa (setara K-175/ad. 1:2:3) slump (12+2) cm wc.0.66
(manual)
Bahan yang dipergunakan dalam pekerajaan ini , memenuhi ketentuan sbb.
a Batu pecah (Agregat kasar)
Batu pecah yang dipergunakan pada pekerjaan beton bertulang , berupa batu pecah
mesin/split (minimal memiliki dua bidang pecah), keras, tidak berpori, tidak berwarna
merah, kandungan lumpur tak boleh lebih dari 1 % (ditentukan terhadap berat kering), .
b Pasir Beton
Pasir yang dipergunakan , berkualitas baik, terdiri dari butiran yang tajam dan keras,
tidak pecah atau hancur oleh pengaruh cuaca seperti terik matahari atau hujan, tidak
mengandung bahan organik. Kandungan lumpur tidak boleh melebihi 5 % (ditentukan
dari berat kering). Yang dimaksud dengan lumpur adalah bagian-bagian yang dapat
melalui ayakan 0,063 mm. Apabila melebihi maka pasir , dicuci. Tidak diperkenankan
menggunakan pasir laut dalam pekerjaan ini.
c Porland Cement/Semen
, menggunakan semen yang memenuhi standar persyaratan portland cement, mempunyai
butiran halus/tidak membatu.
d Air
Air yang digunakan dalam pekerjaan ini adalah air tawar, bersih dan tidak banyak
mengandung lumpur.
Pelaksanaan pekerjaan beton bertulang 1 : 2 : 3 , memenuhi ketentuan sbb.
a. Dalam pekerjaan ini, campuran yang digunakan adalah 1 bagian semen : 2 bagian pasir :
3 bagian batu pecah (split) yang ditakar dengan dolak kayu ditambahkan air
secukupnya.
b. Pengadukan dilakukan menggunakan alat pengaduk beton (molen)
c. Pengadukan , rata dan sama kentalnya setiap kali membuat adukan, sisa adukan yang
mengeras tidak dapat digunakan lagi.
d. Tenaga kerja yang digunakan adalah tukang yang terampil dibantu pekerja secukupnya.
Pengecoran dapat dilakukan apabila bekisting sudah dipasang sesuai dengan gambar
kerja, penulangan (pembesian) telah terpasang dengan benar, antara bekisting dengan
besi beton telah dipasang beton decking/ganjal dengan adukan 1pc : 3ps dicetak
kotak/semacam tahu lengkap dengan tali kawat dan sisi dalam bekisting sudah bebas
dari segala macam kotoran.

5. Pekerjaan Pembesian dengan besi polos atau ulir


a. Besi tulangan yang digunakan , bebas dari minyak, kotoran, cat, karat lepas dan lain-lain
yang mengurangi kekuatan lekatnya.
b. Ukuran, bentuk, panjang, posisi dan jumlah besi tulangan sesuai dengan gambar atau
ditentukan lain sesuai dalam penjelasan pekerjaan.
c. Besi tulangan , diikat dengan kawat pengikat besi tulangan (dari jenis baja lunak)
dengan kuat sedemikian rupa hingga sebelum dan selama pengecoran letak posisi
tulangan tidak berubah dari tempatnya.
d. Besi tulangan , ditempatkan dengan teliti pada posisi sesuai rencana, dan , dijaga
jarak antara tulangan dengan bekisting untuk mendapatkan tebal selimut beton
(beton deking) sebagaimana pada gambar rencana atau sebagaimana ditentukan
pengawas.

6. Pekerjaan Bekisting Untuk Lantai Beton Biasa dengan Multiplex 12 mm atau 18 mm


(Tanpa Perancah)
a. Bahan utama bekisting adalah multiplek 12 mm atau 18 mm yang diperkuat oleh balok-
balok kayu 5/7 cm atau 5/10 cm dari kayu kelas kuat III.
b. Penggunaan papan kayu sebagai bekisting dengan alasan apapun tidak diperbolehkan.
c. Pengantian material bekisting dengan material selain yang disebutkan pada point 1 harus
dengan persetujuan pengawas.
d. Permukaan bekisting harus dilumuri atau dioleskan dengan cairan Residu atau cairan Ter
supaya hasil campuran beton tidak menempel pada bekisting waktu akan dibuka sehingga
dapat menghasilkan permukaan beton yang rapi.
e. Bentuk bekisting harus menghasilkan konstruksi akhir sesuai rencana.
f. Bekisting harus kokoh dan rapat sehingga pada waktu diisi dengan campuran beton tidak
bocor atau berubah bentuknya.
g. Hasil pekerjaan bekisting harus diperiksa kembali oleh kontraktor maupu pengawas

Cirebon, 2020
CV. ...........................

....................................
Direktur

Anda mungkin juga menyukai