B. PEKERJAAN TANAH
1. Pekerjaan tanah pada galian pondasi dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja.
2. Tanah dimana diatasnya hendak dibuat bangunan, dibersihkan dan diratakan.
3. Galian tanah yang mengandung akar – akar pohon kayu agar dibersihkan dan dibuang.
C. PASANGAN BATU
- Menyiapkan Adukan Mortar/Spesi
Mortar adalah suatu bagian pasangan batu yang setara dengan
pasangan batu itu sendiri. Adukan berfungsi untuk membantali satuan
pasangan batunya, yang mendukungan penuh satu sama lain. Adukan
memberi perapatan antara satuan-satuannya untuk mencegah masuknya
air dan lain - lain. Adukan merekatkan satuan-satuan tersebut satu sama lain
untuk mengikatnya menjadi satuan struktural monolitik dan juga penting
untuk penampilan pasangan batu. Jenis adukan yang paling
karakteristik terbuat dari semen portland ( PC ), agregat (pasir), dan air.
Pasir harus bersih dan diayak untuk menghilangkan partikel yang
terlalu kasar atau terlalu halus.
Pasir merupakan bahan adukan, merupakan bahan batu batuan
dengan ukuran kecil (0,15 mm - 5 mm), syarat-syarat untuk pasir adalah
sebagai berikut :
1. Butir - butir pasir harus berukuran antara 0,15 mm - 5 mm.
2. Harus keras, berbentuk tajam, dan tidak mudah hancur oleh pengaruh
perubahan iklim.
3. Tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5%:
4. Bila mengandung lumpur lebih dari 5% maka harus dicuci.
5. Tidak boleh mengandung bahan organik, garam, minyak dan
sebagainya.
6. Pasir laut tidak boleh dijadikan bahan bangunan kecuali bila telah
diadakan penelitian dan petunjuk dari ahli bangunan.
Pasir untuk pembuatan adukan atau beton harus memenuhi
persyaratan di atas harus dibuat dari bahan/material yang baik, tahan
lama dan tidak mudah hancur.
3. Tidak boleh mudah terpengaruh oleh keadaan di luar pondasi, seperti
keadaan air dan lain-lain.
4. Pondasi harus terletak di atas tanah dasar yang cukup keras
sehingga kedudukan pondasi tidak mudah bergerak (berubah), baik bergerak
ke samping, ke bawah (turun) atau terguling.
E. PEKERJAAN BETON
UMUM
Pekerjaan beton meliputi Pengadaan dan pemasangan dari semua macam beton
baik beton betulang maupun beton tidak bertulang, harus lengkap dengan acian
( betesting ) maupun finising dan pekerjaan lainnya sesuai dengan gambar
rencana.
Beton tidak bertulang dengan campuran 1 Pc : 3 Psr : 5 Krl sedangkan untuk
beton bertulang dengan campuran 1 Pc : 2 Psr : 3 Krl. Standar – standar yang
dipakai untuk pekerjaan beton harus mengikuti PBI 1971.
BAHAN – BAHAN
Semua bahan yang diperlukan dalam pekerjaan harus diambil dari sumber yang
disetujui ahli.
Semen ( Jenis Semen )
Jenis semen yang dipakai harus disetujui oleh direksi untuk semua pekerjaan,
penyimpanan semen harus ditempatkan dalam tempat rapat air dan ditumpuk
sesuai persyaratan tumpukan semen menurut urutan pengiriman. Semen yang
rusak atau tidak memenuhi persyaratan tidak boleh dipakai lagi dan harus
disingkirkan dari lokasi pekerjaan.
Pasir
Pasir yang dipakai harus bersih dari lumpur tanah atau bahan organis dan harus
memenuhi persyaratan PBI 1971. Pasir harus ditimbun sedemikian rupa sehingga
dapat terhindar dan dilindungi terhadap kotoran.
Kerikil ( Batu Pecah )
Kerikil harus memenuhi persyaratan kekerasan, bentuk tidak bulat, licin dan pipih
berukuran maksimal 5 mm dan harus memenuhi persyaratan PBI 1971.
Air
Air yang dipakai harus jernih dan bersih dari lumpur, minyak, garam – garam, zat
kimia, zat organis dan tidak berbau. Air yang baik untuk campuran beton sesuai
dengan persyaratan air minum ( air PAM ) sesuai dengan persyaratan PBI 1971.
Baja ( Besi Tulangan )
Mutuh baja harus memenuhi ketentuan PBI 1971 dan memakai tulangan yang
berkwalitas U 24 diameter tulangan harus sesuai yang tercantum dalam gambar
rencana.
Pemborong hanya diperkenankan mengganti dengan diameter lainnya setelah
mendapat persetujuan dari Direksi, Pasangan besi bertulang harus sesuai dengan
gambar. Pengganjalan tulangan cor ( tahu beton ) terhadap bekisting harus
dipasang sesuai dengan tebal selimut beton dan mempunyai mutu yang beton
yang akan dicor.
KWALITAS BETON
Syarat kualitas memenuhi :
Beton harus syarat kwalitas K. 175 dan K. 225 dengan syarat – syarat di dalam
PBI – 1971 dan kontraktor diharuskan membuat campuran untuk mendapatkan
suatu campuran yang memenuhi syarat kekuatan dan atas persetujuan ahli.
Pemeriksaan kwalitas harus dilakukan terus menerus selama pekerjaan
berlangsung sesuai dngan peraturan PBI – 1971.
ACIAN ( BETESTING )
Untuk beton yang tidak diplester maka bekisting dibuat dari plywood setebal 12
mm yang dipekuat oleh rusuk – rusuk balok seperlunya. Jika tidak menggunakan
plywood maka harus dipergunakan papan kayu kelas II yang cukup tebal dan
kering serta bagian permukaan halus yang berhubungan dengan beton cor
bekisting harus kuat untuk menahan getaran – gataran yang akan terjadi akibat
beban yang diterimahnya.
PENGECORAN BETON
Pengecoran boleh dilaksanakan apabila telah mendapat persetujuan tertulis dari
ahli / Direksi. Ahli / Direksi menerimah pembertahuan tertulis minimal 2 x 24 jam
sebelum pengecoran dimulai agar pemeriksaan dan persetujuan dapat diberikan
pada waktunya.
Pengadukan beton harus digunakan molen dengan cara pengecoran harus
sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam PBI – 1971.
Campuaran beton tidak boleh dijatuhkan dari ketinggian 1,5 meter pada saat
pengecoran sementara berlangsung harus segera dipadatkan dengan alat
penggetar mekanis (vibrator)
Tempat penghentian pengecoran harus disetujui oleh ahli / direksi,
penyambungan harus dibersihkan dan dikasarkan kemudian disiram semua
dengan air.
Pembongkaran bekisting hanya boleh dilaksanakan setelah ijin tertulis dari ahli /
direksi.
G. PEKERJAAN ATAP
Bahan penutup atap adalah seng gelombang BJLS 30”, pertindihan kesamping
kiri dan kanan minimal 1,5 gelombang, kebawah sebesar 15 cm pemakuan harus
menggunakan paku seng dan dipakukan pada gording , jumlah paku 6 buah untuk
setiap lembar seng gelombang.
Bubungannya menggunakan seng plat BJLS. 30 dengan lebar 30 cm kearah
bawah dan diperkuat dengan paku seng payung.serta dikerjakan dengan baik dan
rapih.
Talang dengan salurannya dibuat dari seng plat Bjls.30”, pada sambungan tidak
boleh terdapat lubang atau kebocoran.
Papan talang/jurai dari kayu besi yang berkwalitas yang baik dengan tebal 2,5 cm
dan diawetkan dengan olie.
H. PEKERJAAN KACA
Untuk jendela menggunakan Jendela jungkit kaca bening dengan tebal 5 mm,
bingkai jendela dari kayu besi ukuran 3,5 / 7 cm yang berkwalitas baik serta tidak
cacat. Tiap bingkai/daun jendela dipasang 2 buah engsel kuningan ring besi
kuningan.
Jendela jungkit tidak boleh kandas diambang kosen dan harus dipasang dengan
rapih jangan sampai ada bidang gesekan dengan ambang kosen akhirnya
menimbulkan keretakan kaca.
I. PEKERJAAN CAT
Semua kayu yang menempel / tertanam pada pasangan, sambungan kayu, besi
bougel, bout – bout harus dicat dengan dua kali, sedangkan permukaan talang
bagian atas dicat dengan cat besi.
Untuk cat dinding tembok dipakai cat sigmatex yang berkwalitas yang baik dan
dilaksanakan 3 x pengecetan dengan permukaan halus dan mengkilap. Dalam
pelaksanaan pengecetan tidak bisa kena abu – abu atau harus bebas dari kotoran
sebelum dicat. Semua permukaannya harus rata, bersih, halus dan diplamur
dengan plamur yang setara dengan cat.
Untuk cat kayu digunakan cat kayu yang mengkilat sesuai dengan merk dan
warna yang telah ditentukan oleh pengawas / direksi, pengecetan kayu dilakukan
3 x cat. Sebelum pengecatan dimulai semua permukaan kayu didempul dan
digosok dengan kertas gosok sampai permukaan halus dan rata.
Untuk cat plafond dipakai cat sigmatex , dilakukan 3 x cat sampai halus dan rapih.
Cat yang kental dicampur dengan minyak cat sesuai dengan merk yang ada
dipasaran dan berkwalitas yang baik berdasarkan persetujuan pengawas / direksi.
J. PEKERJAAN SANITASI
Pipa pembuangan kotoran dari kamar mandi / Wc dipakai pipa PVC diameter 3
yang berkwalitas yang baik dan dipasang dengan kemiringan 3/ 1000 terhadap
panjang kesepticktank ( 3/1000 x L ).
Pipa pembuangan air cuci dari kamar mandi / Wc dipakai pipa PVC. Dengan
diameter 3 “ yang berkwalitas baik dan dipasang dengan kemiringan maksimal
3/1000 terhadap panjang ( 3/1000 x L ).
Pipa air bersih dipakai pipa besi/galvanis diameter 3 / 4 “ dan diameter 1/ 2 “
dimana setiap sambungan dilengkapi dengan alat sambung, kran air yang
dipasang harus disetujui oleh Pengawas / Direksi.
Kloset, Wastafel yang dipakai harus yang berkwalitas baik atau dengan merk KIA
atau setara dan dipasang rapih.
Septictank dibuat dari pasangan batu gunung dengan spesi 1 : 4 diplester bagian
dalam dengan campuran 1 : 3 dan ditutup dengan plat beton bertulang setebal 8
cm lengkap dengan pipa hawa diameter 1 / 2 “ tinggi 2 m dan diberi lubang
pengontrol 40 x 40 cm septictank dilengkapi dengan rembesan, detail gambar /
ukuran – ukuran untuk keperluan ini harus disediakan oleh pemborong dan
terlebih dahulu diperiksa oleh Pengawas / Direksi.
K. PEKERJAAN INSTALASI
Sumber listrik diperoleh dari PLN, untuk pemasangan instalasi listrik harus
dipasang oleh PLN atau instalatir yang telah disetujui olen PLN setempat. Semua
kabel / instalasi dipasang dengan rapih dan tersembunyi atau tertanam serta
pemasangan stopkontak dan saklar harus direncanakan dengan matang sehingga
muda dijangkau.
Pasangan lampu listrik dipakai lampu TL 40 watt dan lampu pijar 25 watt
dilengkapi dengan kabel stop kontak, saklar sesuai dengan kwalitas yang disetujui
oleh pengawas / direksi. Jumlah mata lampu, cuk dan saklar yang dipasang harus
sesuai dengan yang tertera dalam gambar rencana pekerjaan. pasangan kabel
dan sambungan harus aman, memakai alat isolasi untuk mengindari kebakaran /
koslet.
Sekring Box untuk meteran harus dilengkapi dengan penangkal petir ( arde )
sesuai dengan tegangan listrik yang diisinkan oleh PLN.
L. LAIN – LAIN
Apabila terdapat perbedaan ukuran atau keterangan antara gambar bestek dengan
dokumen ini, maka yang mengikat adalah gambar bestek. Perbedaan ini harus
disampaikan kepada direksi / konsultan dan baru dapat dilaksanakan setelah
mendapat persetujuan tertulis dari direksi. Hal-hal lain yang belum tercantum dalam
syarat-syarat teknis ini akan diadakan penambahan dalam penjelasan pekerjaan
( Aanwijizing ).
Konsultan Perencana
PT. NADJAMURTI PERKASA
KALVEN
Kuasa Direktur