Anda di halaman 1dari 8

SPESIFIKASI TEKNIS

1. Pekerjaan Persiapan
Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, penyedia jasa wajib melakukan persiapan
dilapangan berupa pembersihan lokasi pekerjaan, pengukuran awal dan
pematokan, Pemasangan papan nama proyek, Mobilisasi peralatan dan
mobiliasi pekerja.

A. Pembersihan lokasi
Penyedia jasa melaksanakan pembersihan lokasi dari material yang tidak
di ijinkan. Seperti tumpukan pasir, rumput-rumput di area pekerjaan,
genangan air dan material lain yang tidak disetujui oleh direksi pekerjaan.

B. Pengukuran Awal dan Pematokan.


Area yang akan dikerjakan wajib diukur bersama dengan direksi lapangan.
Lokasi pekerjaan harus di ukur sesuai dengan volume yang sesuai gambar
kerja dan disetujui bersama dengan direksi lapangan. Tiap satuan ukur
pekerjaan akan di tandai dengan patok yang terbuat dari dolken/cerucuk
yang diberi tanda cat atau papan informasi. Tiap patok mewakili setiap
stasion (STA) yang disetujui oleh direksi lapangan.

C. Pemasangan Papan Nama Proyek.


Papan Nama proyek dibuat oleh penyedia jasa yang berisi informasi
Nama Kegiatan, Pagu anggaran, tanggal kontrak, nomor kontrak dan
waktu pelaksanaan pekerjaan. Ukuran papan nama proyek dibuat dengan
ukuran 120 x 80 cm agar dapat dilihat secara baik dan jelas.
Papan Nama proyek di letakkan di titik awal pekerjaan. Jika diperlukan,
papan nama proyek

D. Mobilisasi Peralatan dan Mobiliasi pekereja.


Mobilisasi dapat dilaksanakan setelah mendapat persetujuan direksi
lapangan untuk memulai pekerjaan.

SEKSI 2.1
PASANGAN BATU

2.1.1. UMUM
1) Uraian
a) Pekerjaan ini harus mencakup pembuatan struktur yang ditunjukkan
dalam Gambar atau seperti yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan,
yang dibuat dari pasangan batu. Pekerjaan harus meliputi pemasokan
semua bahan, galian, penyiapan pondasi dan seluruh pekerjaan yang
diperlukan untuk menyelesaikan struktur sesuai dengan Spesifikasi ini
dan memenuhi garis, ketinggian, potongan dan dimensi seperti yang
ditunjukkan dalam Gambar atau sebagaimana yang diperintahkan
secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
b) Umumnya pasangan batu harus digunakan hanya untuk struktur
seperti dinding penahan, gorong-gorong pelat, dan tembok kepala
gorong-gorong besar dari pasangan batu yang digunakan untuk
menahan beban luar yang cukup besar. Bilaman fungsi utama suatu
pekerjaan sebagai penahan gerusan, bukan sebagai penahan beban,
seperti lapisan selokan, lubang penangkap, lantai gorong-gorong
(spillway) atau pekerjaan pelindung lainnya pada lereng atau di
sekitar ujung gorong-gorong maka kelas pekerjaan di bawah
Pasangan Batu (Stone Masonry) dapat digunakan seperti Pasangan
Batu dengan Mortar (Mortared Stonework) atau pasangan batu
kosong yang diisi (grouted rip rap) seperti yang disyaratkan masing-
masing dalam Seksi 2.2 dan 7.10.
2) Penerbitan Detil Pelaksanaan
Detail pelaksanaan untuk pasangan batu yang tidak disertakan dalam
Dokumen Kontrak pada saat pelelangan akan diterbitkan oleh Direksi
Pekerjaan setelah Kontrktor menyerahkan hasil survei lapangan sesuai
dengan Seksi 1.9 dari Spesifikasi ini.
3) Toleransi Dimensi, Pengajuan Kesiapan Kerja,
Persetujuan, Jadwal Kerja, Kondisi Tempat Kerja, Perbaikan Atas
Pekerjaan Yang Tidak Memenuhi Ketentuan atau Rusak.
Ketentuan yang disyaratkan untuk pekerjaan pasangan batu dengan
mortar dalam Seksi 2.2 dari Spesifikasi ini harus digunakan.
2.1.2. BAHAN
1) Batu
a) Batu harus bersih, keras, tanpa bagian yang tipis atau retak dan harus
dari jenis yang diketahui awet. Bila perlu, batu harus dibentuk untuk
menghilangkan bagian yang tipis atau lemah.
b) Batu harus rata, lancip atau lonjong bentuknya dan dapat
ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama-sama.
c) Terkecuali diperintahkan lain oleh Direksi Pekerjaan, batu harus
memiliki ketebalan yang tidak kurang dari 15 cm, lebar tidak kurang
dari satu setengah kali tebalnya dan panjang yang tidak kurang dari
satu setengah kali lebarnya.
2) Adukan
Adukan haruslah adukan semen yang memenuhi kebutuhan dari Seksi 7.8
dari Spesifikasi ini.
3) Drainase Porous
Bahan untuk membentuk landasan, lubang sulingan atau kantung
penyaring untuk pekerjaan pasangan batu harus memenuhi kebutuhan
dari Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.

2.1.3. PELAKSANAAN PASANGAN BATU


1) Persiapan Pondasi
a) Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan
syarat untuk Seksi 3.1, Galian.
b) Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada Gambar, dasar
pondasi untuk struktur dinding penahan harus tegak lurus, atau
bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari dinding. Untuk
struktur lain, dasr pondasi harus mendatar atau bertangga yang juga
horizontal.
c) Lapis landasan yang rembes air (permeable) dan kantung penyaring
harus disediakan bilamana disyaratkan sesuai dengan ketentuan
dalam Seksi 2.4, Drainase Porous.
d) Bilamana ditunjuk dalam Gambar, atau yang diminta lain oleh Direksi
Pekerjaan, suatu pondasi beton mungkin diperlukan. Beton yang
digunakan harus memenuhi ketentuan dari Seksi 7.1 dari Spesifikasi
ini.
2) Pemasangan Batu
a) Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm
tebalnya harus dipasang pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum
penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar
pilihan harus digunakan untuk lapis dasar dan pada sudut-sudut.
Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan
batu yang berukuran sama.
b) Batu harus dipasang dengan muka yang
terpanjang mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar
dengan muka dinding dari batu yang terpasang.
c) Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak
menggeser atau memindahkan batu yang telah terpasang. Peralatan
yang cocok harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar
dari ukuran yang dapat ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan
atau menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang tidak
diperkenankan.
3) Penempatan Adukan
a) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan
dan dibasahi sampai merata dan dalam waktu yang cukup sehingga
untuk memungkinkan penyerapan air mendekati titik jenuh. Landasan
yang akan menerima setiap batu juga harus dibasahi dan selanjutnya
Landasan dari adukan harus disebar pada sisi batu yang
bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.
b) Tebal dari landasan adukan harus pada
rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan
minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang
dipasang terisi penuh.
c) Banyaknya adukan untuk landasan yang
ditempatkan pada suatu waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya
dipasang pada adukan yang baru yang belum mengeras. Bilamana
batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai
pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan
adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan
adukan yang baru.
4) Ketentuan Lubang Sulingan dan Delatasi
a) Dinding dari pasangan batu harus dilengkapi dengan
lubang sulingan. Kecuali ditunjukkan lain pada Gambar atau
diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, lubang sulingan harus
ditempatkan dengan jarak antara tidak lebih dari 2 m dari sumbu satu
ke sumbu lainnya dan harus berdiameter 50 mm.
b) Pada struktur panjang yang menerus seperti dinding
penahan tanah, maka delatasi harus dibentuk untuk panjang struktur
tidak lebih dari 20 m. Delatasi harus 30 mm lebarnya dan harus
diteruskan sampai seluruh tinggi dinding. Batu yang digunakan untuk
pembentukan sambungan harus dipilih sedemikian rupa sehingga
membentuk sambungan tegak yang bersih dengan dimensi yang
diisyaratkan di atas.
c) Timbunan di belakang delatasi haruslah dari bahan
Drainase Porous berbutir kasar dengan gradasi menerus yang dipilih
sedemikian hingga tanah yang ditahan tidak dapat hanyut jika
melewatinya, juga bahan Drainase Porous tidak hanyut melewati
sambungan.
5) Pekerjaan Akhir Pasangan Batu
a) Sambungan antar batu pada permukaan harus
dikerjakan hampir rata dengan permukaan pekerjaan, tetapi tidak
sampai menutup batu, sebagaimana pekerjaan dilaksanakan.
b) Terkecuali diisyaratkan lain, permukaan horizontal dari
seluruh pasangan batu harus dikerjakan dengan tambahan adukan
tahan cuaca setebal 2 cm, dan dikerjakan sampai permukaan tersebut
rata, mempunyai lereng melintang yang dapat menjamin pengaliran
air hujan, dan sudut yang dibulatkan. Lapisan tahan cuaca tersebut
harus dimasukkan ke dalam dimensi struktur yang diisyaratkan
c) Segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu adukan
masih baru, seluruh permukaan batu harus dibersihkan dari bekas
adukan.
d) Permukaan yang telah selesai harus dirawat seperti
yang diisyaratkan untuk pekerjaa Beton dalam pasal 7.1.5.(4) dari
Spesifikasi ini.
e) Bilamana pekerjaan pasangan batu yang dihasilkan
cukup kuat, dan dalam waktu yang tidak lebih dini dari 14 hari setelah
pekerjaan pasangan selesai dikerjakan, penimbunan kembali harus
dilaksanakan seperti disyaratkan, atau seperti diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan, sesuai dengan ketentuan yang berkaitan dengan
Seksi 3.2, Timbunan, atau Seksi 2.4, Drainase Porous.
f) Lereng yang bersebelahan dengan bahu jalan harus
dipangkas dan untuk memperoleh bidang antar muka rapat dan halus
dengan pasangan batu sehingga akan memberikan drainase yang
lancar dan mencegah gerusan pada tepi pekerjaan pasangan batu.

2.1.4. PENGUKURAN DAN PEMBAYARAN


1) Pengukuran untuk Pembayaran
a) Pasangan batu harus diukur untuk pembayaran dalam meter kubik
sebagai volume pekerjaan yang diselesaikan dan diterima, dihitung
sebagai volume teoritis yang ditentukan oleh garis dan penampang
yang disyaratkan dan disetujui.
b) Setiap bahan yang dipasang sampai melebihi volume teoritis yang
disetujui harus tidak diukur atau dibayar.
c) Landasan rembes air (permeable bedding), penimbunan kembali
dengan bahan porous atau kantung penyaring harus diukur dan
dibayar sebagai Drainase Porous, seperti yang disebutkan dalam pasal
2.4.4 dari Spesifikasi ini. Tidak ada pengukuran dan pembayaran
terpisah yang harus dilakukan untuk penyediaan atau pemasangan
lubang sulingan atau pipa, juga tidak untuk acuan lainnya atau untuk
galian dan penimbunan kembali yang diperlukan.
2) Dasar Pembayaran
Kuantitas, ditentukan sebagaimana diuraikan diatas, harus dibayar
dengan Harga Kontrak per satuan dari pengukuran untuk Mata
Pembayaran yang terdaftar di bawah dan ditunjukan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga, dimana harga dan pembayaran tersebut harus
merupakan kompensasi penuh untuk penyediaan dan pemasangan semua
bahan, untuk galian yang diperlukan dan penyiapan seluruh formasi dan
pondasi, untuk pembuatan lubang sulingan dan konstruksi, untuk
pemompaan air, untuk penimbunan kembali sampai elevasi tanah asli dan
pekerjaa akhir dan untuk semua pekerjaan lainnya atau biaya lain yang
diperlukan atau lazim untuk penyelesaian yang sebagaimana mestinya
dari pekerjaan yang diuraikan dalam Pasal ini.
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
2.1 Pemasangan Batu Meter kubik

SEKSI 2.1
PEKERJAAN KAYU

2.1.1. Umum
A. Lingkup Pekerjaan Kayu
Pekerjaan Kayu meliputi penyediaan tenaga kerja yang terampil sesuai
dengan jenis pekerjaan, penyediaan bahan yang cukup, peralatan tukang
baik yang mesinan maupun manual guna kelancaran pekerjaan ini.
Macam pekerjaan kayu yang akan dilaksanakan dalam pekerjaan ini
terdiri atas :
 Pekerjaan Struktur Bangunan Bawah
B. Persyaratan Bahan
1. Kayu yang dipakai harus sesuai dengan PPKI 1961 (NI – 5) lampiran
1, kayu berkualitas baik, kering tidak cacat, tidak pernah pecah, dan
tidak terdapat kayu muda (spint) sesuai pasal III PPKI 1961 untuk
kayu mutu A.
- Semua ukuran yang tertera dalam gambar maupun tersebut dalam
pasal ini adalah ukuran jadi, yaitu ukuran setelah kayu dikerjakan /
dipasang.
C. Klasifikasi Bahan dan Macam Pekerjaan
Klasifikasi bahan berdasarkan PPKI dan macam pekerjaan untuk jenis
pekerjaan kayu halus, dapat dilihat dalam tabel ini :
Tabel 2.1. Pekerjaan Kayu Kasar
Kelas Kuat Jenis Kayu Penggunaan dan bahan – Keterangan
Kayu bahan (cm)
1 2 3 4
Kelas I Balok Belian Tiang Tongkat
Balok Keep
Gelegar
Selempang Silang
Selempang Melintang
Balok Pasi / Air
Alas / Laci
Papan Turap
Papan Bendung
Papan Lantai
Bekesting / Mall
D. Syarat Pelaksanaan
 Pekerjaan Struktur Bangunan Bawah
- Pekerjaan ini di dahului dengan meruncing tiang dan membuat pen
serta lubang
- Dan huibungan tiang tongkat dengan laci dibuat sistem lobang laci
dan dibaut
- laci yang digunakan sistem ganda atau Gapit
- Sebelum pemancangan tiang tongkat terlebih dahulu dilakukan
pengeteran dan pemancangan dilakukan dengan Hammer /
penumbukan minimal seberat 50 kg.
- pemberhentian tumbukan pada tiang tongkat hanya dialkukan setlah
mendapatkan persetujuan dari direksi / pengawas.
- Balok Keep dipasang diatas pondasi dimana hubungan balok keep
dengan perkuatannya menggunakan beugel dan di baut sehingga
kedudukan keep cukup kokoh.
- Pada setiap sambungan balok keep harus menggunakan sambungan
bibir berkait, sedangkan sambungan balok keep memanjang dan
melintang menggunakan sambungan ekor burung dengan panjang
lidah sesuai gambar dan diperkuat dengan baut.
- Pemasangan balok pasir dan balok air serta selempang silang dan
melintang harus diperkuat dengan baut.

Anda mungkin juga menyukai