Anda di halaman 1dari 4

Spesifikasi konstruksi sumur bor produksi ai r tanah untuk kapasitas 150 liter per menit sampai

dengan 300 lit er per menit

1. Ruang lingkup R.uang lingkup spesifikasi konstruksi sumur bor produksi air tanah untuk kapasitas
150 liter per menit sampai dengan 300 liter per menit ini mencakup acuan, pengertian, persyaratan
teknis dan spesifikasi bahan konstruksi sumur bor produksi yang harus dipenuhi dalam pembuatan
sumur bor produksi tersebut.

2. Acuan Penyusunan standarisasi konstruksisumur bor produksi air tanah ini mengacu pada :

a) SNI 03-2527-1991, Metoda pengujian karateristik akifer tertekan dengan u j i pemompaan Jacob
I..

b) SNI 03- 3641-1994, Metoda pemboran air tanah dengan alat bor putar sistem sirkulasi langsung.
c) SNI 07-0039-1987 Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng.

d) SNI 13-4687-1998, Spesiflkasi konstruksi sumur bor partau

e) SNI 15-2049-1994, Mutu dan cara uji portland semen je nis I.

f) SNI 06-0084-1994, Mutu dan cara uji pipa polyvinyl chloride.

g) ASTM - D 1785-73, Polyvinyl chloride pipe.

3. Pengertian Beberapa pengertian yang berkaitan dengan spesiflkasi konstruksi sumur bor
produksiini : 1dari 10

a). Air tanah adalah semua air yang terdapat di dalam lapisa n pcngandung a ir di bawah permukaan
tanah pada kondisi jenuh air, mencakup air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air,

b).Akuifer adalah lapisan batuan di bawah permukaan tanah yang dapat menyimpan dan
meneruskan air.

c). Akuifer potensial adalah akuifer yang mergandung cadangan a ir t a nah d alam jumlah cukup
besar.

d).Muka air tanah adalah permukaan airtanah di dalam sumur bor dihit ung dari muka tanah
setempat atau titik acuan lain .

e). Konservasi air tanah adalah pengelolaan air tanah unt uk menjamin pemanfaatannya secara
bijaksana dan menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara serta menjaga
mutunya.

f). Sumur bor produksi air tanah adalah sumur bor yang dibuat untuk mengambil air tanah pada satu
atau lebih lapisan akuifer tertentu .

g).Konstruksi sumur bor adalah instalasi sumur bor yang terpasang setelah proses pembuatan sumur
bor selesai, yang terdiri atas pipa lindung, saringan, pipa piezometer, pembalut kerikil, penyekat
lempung dan penyekat semen.

h).Pipa lindung adalah pipa yang dipasang di dalam lubang bor unt uk menaha n agar dinding lubang
bor tidak runtuh serta untuk menampung air tanah, yang terdiri dari pipa jambang danpipa naik.

i). Pipa jambang adalah susunan pipa dengan diameter tertentu pada bangunan konstruksi sumur
bor mulai dari permukaan tanah sampai kedalaman tertentu yang berfungsi untuk menampung air
tanah dan penempatan pompa 2 dari10
j). Pipa naik adalah susunan pipa dengan diameter tertcntu pada bangunan konstruksi sumur bor
yang terletak dibawah pipa jambang, be rfu ng si sebagai sarana air tanah naik sampai ke pipa
jambang.

k). Saringan adalah pipa yang berlubang-lubang atau bercelah-celah dengan ukuran tertentu di
bagian dindingnya dan berfungsi menyaring a ir t anah ke dalam sumur bor.

l). Pipa piezometer adalah pipa dengan lubang-lubang pada dindingnya dan ujung bawahnya
terbuka, yang dipasang diluar pipa lindung di dalam lubang bor untuk pemantauan muka air tanah.
m). Pembalut kerikil adalah pembalut yang terbentuk dari kerikil yang diisik an ke dalam ruang
antara dinding lubang bor dan saringan, yang berfungsi u nt uk menjaga kemampuan saringan dalam
meluluskan air dan menahan butir-butir batuan lepas yang akan masuk ke dalam sumur bor.

n). Penyekat lempung adalah penyekat yang terbentuk dari lempung yang dimasukan ke dalam
ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas dan dibawah pembalut kerikil.

o). Penyekat semen adalah penyekat yang terbentuk dari bubur semen yang diinjeksikan ke dalam
ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas penyekat lempung yang menutupi
pembalut kerikil. Penyekat semen bcrguna untuk mencegah tercemarnya air tanah, serta untuk
menahan agar d ind ing lubang bor tidak runtuh.

4. Persyaratan teknis

4.1 Spesifikasi konstruksi sumur bor produksi

4.1.1 Ukuran sumur bor produksi 3dari 10 Sumur bor produksi harus dibuat dengan pipa jambang
berdiameter 150 milimeter (6 inci) dan pipa naik serta saringan berdiameter maksimal 150 milimet
er (6 inci), dengan kedalaman maksimal mencapai 3 meter di bawah dasar lapisan akuifer yang
diijinkan disadap, ujung bawahnya tertutup. Bibir sumur atau ujung atas pipa lindung terletak
minimal 0,60 meter di atas muka tanah.

4.1.2 Lubang bor Lubang bor harus tegak lurus permukaan tanah. Diameter lubang bor min ima l
harus lebih besar 100 milimeter (4 inci) dari diameter pipa jambang, dan minima l harus lebih besar
150 milimeter (6 inci) dari diameter pipa naik dan saringan.

4.1.3 Penempatan saringan Saringan sumur bor harus ditempatkan tepat pada kedudukan akuifer
yang aka n disadap. Apabila akuifer tersebut mempunyai ketebalan lebih dari 3 meter, maka panjang
minimal saringan yang dipasang harus 3 meter, dit empatkan di bagian tengah akuifer.

4.1.4 Penempatan pipa piezometer Pipa piezometer berdiameter mi n ima l 19 milime te r (3 /4 i n c i


) ha ru s d i t e m p a t k a n tepat pada tengah-tengah la pis a n akuifer-akuifer yang d is a da p, u j u
n g b a g i a n b a w a h pipa piezometer terbuka sehingga a ir t a n a h dapat masuk k e d a l a m p i p
a.

4.1.5 Pcmbalut kerikil Ruang antara di n di ng lubang bor dan pipa saringan diisi dengan k e ri k i l s e
pa nj a ng s a ringan pada akuifer yang di ij i n k a n di am b i l, sehingga t e rb e n t uk p e m b a l u t k
e r i k il di s ekeliling pipa saringan. 4dari 10

4.1.6 Penyekat lempung Ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung di atas dan di bawah
pembalut kerikil harus diinjeksi dengan lempung penyekat, sehingga terbentuk penyekatpenyekat
lempung setebal minimal 3 meter di bawah pembalut kerikil dan setebal minimal 2 meter di atas
pembalut kerikil.
4.1.7 Penyekat semen Ruang antara dinding lubang bor dan pipa lindung diatas pembalut kerikil
mula i dari atas penyekat lempung hingga kedalaman 0,25 meter di bawah muka tanah harus
diinjeksi dengan bubur semen, sehingga terbentuk penyekat semen. Penyekat semen juga dilakukan
pada lapisan akuifer yang tidak disadap.

4.1.8 Lantai beton semen Di sekeliling sumur bor produksi harus dibuat lantai beton semen dengan
luas minimal 1 meter persegi, berketebalan minimal 0,50 meter mulai 0,25 meter di bawah muka
tanah hingga 0,25 meter diatas muka tanah. Adukan beton semen terdiri dari campuran semen,
pasir dan air dengan perbandingan 1 : 1 1 /2 : 2 1 /2.

4.1.9 Gambar konstruksi sumur bor produksi Beberapa contoh gambar yang memenuhi spesifikasi
konstruksi sumur bor produksi diatas dapat dilihat pada lampiran 1 dan lampiran 2. 5dari 10

4.2 Spesifikasi bahan konstruksi sumur bor produksi

4.2.1 Pipa lindung Pipa l i ndun g harus terbuat dari pipa baja berlapis seng berkete balan me di um
ya ng memenuhi SNI 07-0039-1987, Mutu dan cara uji pipa baja l a pis seng a t a u pi pa baja carbon
yang memenuhi SNI 07-0068-1987, Mutu dan cara uji pi pa baj a carbon atau pipa poli vinyl chloride
(PVC) jenis AW yang memenuhi SNI 06-0084-1994.

4.2.2 Pipa saringan Pipa saringan harus dari jenis saringan yang terbuat dari min ima l ba han besi
dengan kadar karbon rendah (Low carbon steel) yang memenuhi Standar Nasio na l Indonesia, atau
bahan PVC yang memenuhi SNI 06-0084-1994 at au menurut Standar ASTM D 1785-73. Ukuran celah
saringan ditentukan dengan melihat sebaran besar butir akuifer berdasarkan hasil analisa ayak.
Sebagai pedoman umum untuk akuifer yang tersusun oleh pasir halus, ya it u yang berbutir mulai
dari 0,06 mm - 0,125 milimeter, dipakaisaringan bercelah maksimal 0,50 mm, sedangkan untuk
akuifer yang tersusun oleh pasir sedang yang berbutir antara 0,25 - 0,50 milimeter dipakaisaringan
bercelah maksimal 1,00 mm.

4.2.3 Pipa piezometer Pipa piezometer harusterbuat dari pipa baja lapis seng berketebalan medium
yang memenuhi SNI 07-0039-1987. Mutu dan cara uji pipa baja lapis seng atau pipa PVC jenis AW
yang memenuhi SNI 06-0084-1994. 6dari 10

4.2.4 Kerikil Kerikil untuk membentuk pembalut kerikil harus dipilih yang masih segar, t ak berubah-
berubah, tidak lapuk, berbutir bundar, diutamakan yang mempunyai kandungan silika tinggi, dan
tidak mengandung gamping, zat organik, lumpur dan kotoran lainnya, atau kerikil artifisial. Sebagai
pedoman umum pembalut kerikil untuk saringan bercelah 0,50 mm dibuat dengan mengisikan kerikil
berukuran 1,50 milimeter sampai 3,00 milimeter, sedangkan untuk saringan bercelah 1,00 milimeter
dipakai kerikil berukuran dari 2,50 milimeter sampai 6,00 milimeter.

4.2.5 Penyekat lempung Untuk pembuatan penyekat lempung harus dipakai lempung yang
memenuhi syarat atau yang diproduksi khusus untuk keperluan konstruksisumur bor.

4.2.6 Bubur semen Untuk penginjeksian semen harus dipakai bubur semen dengan komposisi 40
kilogram semen setiap 22 liter air. Semen yang digunakan harus memenuhi SNI 15-2049-1994, Mutu
dan cara uji portland semen jenis I. 7dari 10

5 Daftar bacaan Penyusunan standar konstruksi sumur bor produksi air tanah berkapasitas150 lit e r
menit sampai dengan 300 liter per menit ini dibuat dengan memperhatikan da ft a r bacaan berikut :
a. Anderson, Keith E., Water Well Hand Book, Missouri Water Well-driller's Assosiation, Missouri,
U.S.A., 1951.
b. Bennison, E.W., Groundwater, its Devolopment, Uses and Conservation, Edward E. Johnson Inc.,
St.Paul 4, Minnesota, U.S.A. 1947.

c. Driscol, F.G., Groundwater and Wells, Saint Paul, Minnessota, USA, 1986.

d. Edward E: Johnson, Inc, Ground Water and Well, Saint Paul, Minnesota, U.S A, 1966.

e. Many design criteria for design and instalation of monitoring well in aquifers. International
Ground Water Technology, V.I. No. 1, 1995.

f. Manual of Water Well Constraction Practices, Environtmental Protection Agency, United Stated,
1977.

g. Well screen their use and selection, Australian Groundwater Consultant Pty Limited, 1980. 8dari
10

Lampiran 1

Gambar 1 Penampang tegak konstruksi sumur bor produksi untuk kapasitas 150 lt/menit sampai
dengan 300 lt/menit. tipe 1 9dari 10 Lampiran 2

Anda mungkin juga menyukai