Bidang peresapan harus diletakan jauh dari sumur-sumur, aliran air, dan objek lainya.
* Peletakan tanki septik harus dibawah dari sumber air
Gundukan Evaportranspirasi
Peruntukan :
Di daerah dengan muka air dangkal dan perlokasinya rendah
C=3xPxrxQ
= 3 x 6 orang x 1 hari x 1000 l/o/h
= 18000 Liter
Dasar Bangunan Tangki
Perlengkapan aliran masuk dianjurkan untuk mengguakan pipa tc atau
belokan dengan diameter > 10 cm
Saluran masuk diletakkan pada ketinggian tertentu di atas saluran keluar,
terendam di dalam air sedalam 20% di bawah permukaan
Terdapat lubang inspeksi.
Dapat dibuat dengan model dua ruangan maupun tiga ruangan
Bahan bangunan dapat terbuat dari beton bertulang, semen campur
(ferrocement), poliethylene, gelas fiber
Dinding penyekat, tee, dan belokan terbuat dari bahan tahan lama & anti
korosi seperti PVC, gelas fiber, dan pipa tanah liat
Saluran masuk dan saluran keluar harus ditutup dengan senyawa perekat
yang mengikat tangki dan pipa.
Penanganan (1)
Jika penyumbatan telah terjadi di daerah peresapan,
dapat dibuat daerah peresapan kedua untuk
menampung efluen yang ada
Daerah peresapan yang pertama akan mengering,
kapasitas peresapannya akan meningkat sesuai dengan
waktu.
Pergantian/pemelihan aliran ke daerah peresapan
pertama/kedua meningkatkan kapasitas keseluruhan
bidang untuk menyerap aliran air buangan
Penanganan (2)
Penyumbatan dapat terjadi jika akar-akaran yang mencari
air, menembus dasar sambungan yang terbuka
Dalam meletakan tangki septik harus berhati-hati, bidang
pengeringan dan sumur peresapan harus diletakan jauh
dari bangunan, sumber air atau akar tumbuhan dapat
merusakkan alat-alat tsb
Alternatif
Sumur peresapan atau tangki peresapan merupakan alternatif
pembuangan efluen dari tangki septik
Efluen mengalir ke dalam sumur yang memeiliki pasangan bata
dengan sambungan terbuka atau dinding batu yang dikelilingi
dengan batu-batuan
Efluen akan mengalir di dinding sumur dan menembus tanah
disekitarnya
Tangki peresapan ditutup dengan lempengan beton bertulang yang
direncanakan untuk menahan tanah diatasnya dan beban lalu lintas
Untuk sebuah rata-rata tangki peresapan biasanya berukuran cukup
besar, dengan diameter 2,5 m dan kedalaman 4 m.
Penyebab
Kekuragan dari parit-parit peresapan, bidanga atau tangki
peresapan biasanya akibat evaluasi keadaan setempat
yang buruk dan terutama akibat perkiraan kelulusan
tanah yang berlebihan
Dalam hal ini sulit untuk memperkirakan kapasitas
penyerapan tanah dalam jangka waktu lama
Parit-parit peresapan dapat bertahan sampai lebih dari 10
tahun teteapi kadang-kadang hanya dapat bertahan 3 atau
4 tahun.
Penyebab (2)
Pemeliharaan yang buruk dapat menyebabkan kerusakan
sistem ini
Pembuangan lumpur tangki yang tidak memenuhi dapat
menyebabkan ikut mengalirnya zat padat ke parit-parit
peresapan .
Hal ini akan menyebabkan penyumbatan pada sistem
Efluen dari tangki septikharus diperiksa secara periodik
untuk meyakinkan bahwa tidak busa atau padatan
tersuspensi yang keluar dari tangki.
Penyebab (3)
Akibat pemasangan tangki peresapan yang tidak
memenuhi syarat.
Untuk mengatasi muka air tanah yang tinggi tangki
septik dibangun diatas tanah.
Tanah dibawahnya dipilih lempung yang relatif tidak
lulus air
Akibatnya sumur peresapan menjadi tidak mampu untuk
menyerap efluen dari tangki dan akan meresap ke
permukaan tanah, membentuk genangan-genangan air.
Studi Kasus di Kelurahan Cijawura, Bandung
PERMASALAHAN AIR LIMBAH
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan dan hasil
wawancara dengan pihak Kelurahan Cijawura dan warga
sekitar menyatakan bahwa sebagian besar warga
membuang air limbah dari hasil mandi, cuci dan kakus
(MCK) dibuang ke sungai yang berada dekat dengan
rumah mereka
Berdasarkan hasil observasi, kondisi perumahan cukup
padat sehingga hanya sebagian kecil rumah yang
menggunakan septic tank karena kurangnya lahan.
ANALISIS PERMASALAHAN
Terdapat pengolahan limbah terpusat di salah satu RW yang ada
di Kelurahan Cijawura yang menggunakan IPAL Komunal.
IPAL Komunal ini terletak di RW 02 yang hanya melayani
warga dari RT 02. Kapasitas IPAL sendiri cukup untuk
menampung air limbah 150 KK.
Untuk sementara IPAL tersebut hanya melayani 50 KK yang
ada di RT 03.
Pembangunan IPAL sendiri dibiayai oleh Islamic Development
Bank (IDB) yang berasal dari Perancis.
IDB sendiri menghibahkan dana sebesar Rp 425.000.000 untuk
pembangunan IPAL.
PEMBANGUNAN DAN PEMELIHARAAN IPAL