Anda di halaman 1dari 8

INSTALANSI PEMBUANGAN AIR HUJAN

Kompetensi Dasar (KD) :


3.18. Menerapkan prosedur pembuatan gambar instalasi pembuangan air hujan
4.18 Membuat gambar instalasi pembuangan air hujan

A. Air Hujan
Pada penanganan limbah cair, air kotor yang berasal dari floor darain kamar mandi,
wastafel, tempat cuci piring dsb pada tiap lantai disalurkan ke bawah melalui pipa menuju ke
lantai dasar, lalu disalurkan menuju bak kontrol. Kemudian air dialirkan menuju sumur resapan
sebelum dibuang ke saluran kota.
Pada penanganan limbah padat, kotoran yang berasal dari kloset tiap lantai disalurkan
melalui pipa limbah padat secara vertikal menuju ke lantai dasar yang kemudian langsung
disalurkan ke dalam septic tank. Pipa limbah padat yang melintang secara horizontal harus
memiliki kemiringan minimal 5% tiap 1 meter untuk meminimalkan resiko tersumbat. Karena
hal ini, penempatan septic tank juga perlu diperhatikan, apabila jaraknya semakin jauh dari
letak kloset lantai dasar, maka penempatan septic tank akan membutuhkan kedalaman yang
semakin besar. Pada septic tank, limbah kemudian ditampung dan diendapkan, lalu air yang
tersisa dialirkan ke sumur resapan. Untuk penempatan septic tank beserta resapannya,
sebaiknya diletakkan berjauhan dengan sumur artesis maupun gorund water tank, minimal
berjarak 15 meter. Hal ini dilakukan agar jaringan air bersih tidak tercemar limbah dari septic
tank.

Untuk penanganan air hujan, digunakan talang yang disesuaikan dengan bentuk atap, yang
kemudian dialirkan secara vertikal melalui pipa menuju ke bak kontrol yang sama dengan yang
digunakan pada penanganan limbah cair di lantai dasar.
1. Air kotor, WC, Urinoir disalurkan ke septictank.
2. Air bekas,westafel dan floor drain disalurkan langsung ke saluran luar.
3. Air hujan disalurkan ke saluran lingkungan atau saluran kota.
4. Jaringan pembuangan air di dalam gedung dilengkapi dengan pipa udara (vent).
5. Semua pipa baik pipa air bersih maupun air kotor masuk ke shaft yang
disediakan,perletakan pipa-pipa disesuaikan dengan kondisi shaft sehingga memudahkan
pemasangan dan perbaikan bila ada perubahan.
6. Pipa –pipa di dalam shaft,harus diberi penguat,support dan access door untuk
maintenance.
7. Penggantung pipa harus terpasang kuat pada jaringan instalasi air bersihair buangan,pipa
udara dan pipa talang datar.
8. Pipa floor clean out,water closet,floor drain dan perlengkapan sanitair harus dipasang
penggantung yang kuat.
9. Air hujan yang melimpah pada area bangunan disalurkan ke drainase melalui instalasi
pembuanganSaluran air hujan seperti talang dan pipa saluran air.
Pelaksanaan/ bahan material :
1. Dilantai dasar pipa talang tegak harus diberi bantalan yang kuat.
2. Sambungan –sambungan antara pipa PVC diberi solvent cement dari kwalitas baik yang
disetujuioleh pengawas.
3. Bila terjadi pertemuan antara pipa PVC dan pipa ABS atau fitting logam,maka
menggunakan sambungan ulir atau flend dengan fitting antara lain : faucet , elbow, valve,
socket, faufet socket dan lain –lain dan sambungan tersebut diberi lem khusus.
4. Semua ujung pipa atau fitting yang terakhir yang tidak dilanjutkan lagi harus ditutup doop
atau plug dengan bahan material yang sama.
5. Pipa –pipa sebelum disambung harus ditestdahulu terhadap kebocoran hal ini dilakukan
sebelum pekerjaan finishing dilaksanakan.
6. Pipa PVC untuk saluran air bekas dan air kotor yang tertanam di tanah pada saat jarak 3
m harus diberikan pondasi bantalan beton 1 pc + 3 ps + 5 krl,pondasi ini jugadipasang
pada bagian sambungan pipa percabangan dan belokan.
7. Pipa tegak (riser ) harus diberikan bantalan beton pondasi pada bagian pertemuan antara
pipa tegak dan datar dilantai dasar.
Membangun rumah ,tidak sekadar membuat dinding-dinding pembentuk ruangan, kita
juga harus mempertahankan agar bangunan tetap berdiri kokoh, tidak cepat rusak,
selamat dari serangan hujan, panas, cuaca dan kelembaban udara, serta tetap selalu
terlihat indah.
Indonesia merupakan negara tropis dan kerap mengalami cuaca yang tidak bersahabat.Di
musim kemarau, cuacanya panas menyengat, disusul curah hujan tinggi di musim
penghujan. Dikala musim hujan tiba, rumah kerap memiliki masalah.
Agar Distribusi Air Hujan Mengalir Lancar.
Air hujan yang terus menerus menggenang di sekitar rumah akan menimbulkan berbagai
masalah lingkungan maupun struktur bangunan rumah. Harus ada cara mengalirkannya,
karena genangan air dapat menimbulkan tumbuhnya lumut hingga munculnya korosif dan
erosi pada pondasi.

Hujan turun dan jatuh di atap rumah, lalu turun melalui bidang miring atap. Jika kemiringan
atap 30 derajat dan berpenutup genteng, maka cukup aman. Karena seharusnya tidak
akan terjadi genangan dan air hujan dapat turun dengan baik. Jika atapnya datar (misal
atap dak beton), maka dibuat kemiringan minimal 1 persen agar air hujan mengalir ke
arah roof drain (saringan atap) yang menyambungke pipa pembuangan vertikal,jelas
arsitek Yudhi Yogaswara.
Namun, hujan yang sangat deras dan disertai angin akan menurunkan volume air yang
banyak. Kadang cucuran air dari atap bisa menjadi terlalu deras dan merembes kemana-
mana, sehingga mengganggu penghuni dan menyebabkan beberapa bagian rumah kotor
dan lama kelamaan menjadi bocor.
Untuk mencegah hal itu, maka digunakan talang. Talang air hujan adalah elemen
bangunan yang tidak bisa dianggap sepele. Tetapi seringkali talang terlupakan atau tidak
mendapat perhatian saat merencanakan atau membangun rumah, sehingga
menyebabkan kebocoran akibat talangtidak berfungsi dengan baik,tambah Yudhi

Untuk mengatasi hal tersebut berikut ada beberapa cara agar air hujan yang turun dari
atap tidak menggenang serta mencegah meluapnya air pada talang rumah.
1. Pemasangan talang di atap, berguna untuk mengumpulkan air hujan dari atap.
Biasanya talang air ini mempunyai bentuk cekung dan disesuaikan untuk dapat
menampung air hujan. Pasang pipa talang untuk saluran air yang terkumpul dari
talang menuju tanah.
2. Talang horizontal, terletak tepat berada pada sisi atap secara mendatar ini harus
dipasang dengan benar yaitu kemiringan yang tepat. Jika terlalu miring, air akan
mengalir dengan kecepatan tinggi sehingga talang vertikal tidak akan berfungsi
secara optimal karena tidak sanggup menerima aliran air yang terlalu cepat. Begitu
pula sebaliknya, jika kemiringan talang kurang, maka air akan berlama-lama pada
talang horizontal. Kedua hal tersebut dapat menyebabkan meluapnya air. Kemiringan
yang tepat adalah setiap 1 meter talang horizontal turun 2 centimeter, dengan
demikian air akan mengalir tidak terlalu cepat maupun terlalu lama.
3. Jumlah talang vertikal sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan. Semakin
panjangtalang horizontal maka akan semakin banyak membutuhkan talang vertikal.
Karena selain untuk menghantarair ketempat tujuan yang telah ditentukan, talang
vertikal juga berfungsi sebagai pemecah aliran air.

Jika memilih tidak menggunakan talang dan membuang air hujan langsung ke permukaan
tanah, bisa diantisipasi dengan meletakkantaburan batu koral atau kerikil yang tidak terlalu
besar. Taburan kerikil ini mengurangi cipratan tanah akibat cucuran dari atap. Bisa juga
dikurangi dengan merumputkan area-area tempat jatuhnya air.

Tanah yang ditanami rumput, membuat pantulan air lebih pelan, ketimbang jatuh dari
permukaan keras,seperti lantai semen atau beton. Membuat saluran drainase yang ditutup
grill logam berlubang di area jatuhnya cucuran air juga bisa dijadikan solusi. Air dari atap
bisa langsung jatuhke saluran yang mengarah ke drainase (selokan) lingkungan.
Rangkuman

 Distribusi air hujan pada area suatu bangunan ,akan dapat lancar mengalir apabila
sistem drainase dan instalasi saluran air hujan di buat dengan baik secara teknis.
 Pengurasan tangki septic dilakukan berturut-turut setiap 3 tahun sekali
 Tak membuang bahan-bahan kimia berbahaya kedalam tangki septik, seperti
insektisida, karbol pembersih lantai, pemutih pakaian.
 Lumpur peses hasil pengurasan tangki septik masih berbahaya untuk manusia dan
lingkungan, pengurasan sebaiknya dilakukan oleh orang / petugas yang memiliki
peralatan penguras yang memenuhi syarat.
 Lumpur hasil pengurasan tak boleh dibuang ke sungai, atau ketempat terbuka akan
tetapi harus dibuang ketempat yang sudah direncanakan untuk menampung lumpur
peses (misal Instalasi Pengolah Lumpur Peses/IPLT).
 Tangki septik hanya menerima buangan kakus/peses saja, tak untuk air bekas
(mandi dan cuci)
Soal Latihan

1. Jelaskan ruang lingkup pemasangan instalasi pembuangan air hujan dan


kelengkapannya.
2. Sebutkan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam instalasi pembuangan air hujan.
3. Buatlah gambar rencana instalasi pembuangan air hujan menggunakan denah yang
sudah diberikan pada pertemuan sebelumnya .( skala 1:100). *

Note : *Tugas gambar denah instalansi air hujan dikumpulkan pada pertemuan
selanjutnya

: Soal materi hari ini di SPI

Anda mungkin juga menyukai