Anda di halaman 1dari 5

Maya Rosmita

1A-KGE
181111017

Drainage Effluent
Efluen dapat didefinisikan sebagai apa yang mengalir keluar. Menurut KBBI,
efluen merupakan sampah padat, cair atau gas yang memasuki lingkungan sebagai suatu
produk samping (tambahan) dari kegiatan manusia atau dapat didefinisikan juga dengan
pengaliran atau pencurahan air tanah atau air di bawah permukaan.
Drainase menurut KBBI merupakan seuah penyaluran air atau saluran air. Di dalam
gedung ada tiga bentuk limbah drainase, yaitu:
1. Subsoil Air, yaitu air yang dikumpulkan melalui saluran khusus dari bumi terutama
untuk menurunkan tingkat permukaan air di bagian bawah tanah. Itu dianggap
bersih karena tidak membutuhkan perawatan dan dapat langsung dibuang ke
tempatnya.
2. Air Permukaan, yaitu efluen yang dikumpulkan dari permukaan seperti atap dan
area beraspal dan seperti air bawah tanah yang dianggap bersih dan dapat dibuang
langsung langsung ke air

3. Air Tanah, yaitu yang terkontaminasi oleh limbah domestic dan membutuhkan
perawatan sebelum dibuang ke saluran air agar bersih.
Sistem pembuangan air limbah ada dua tipe sistem penyaluran atau pembuangan air
limbah:
1. Sistem Terpisah
a. Sistem penyaluran air limbah, yaitu menyalurkan air limbah dari perumahan
dan fasilitas umum, ada juga yang digabung dengan air limbah industri
b. Sistem penyaluran air hujan, yaitu drainase membawa air limpasan dari hujan
yang jatuh di atap gedung, jalan, dan permukaan lainnya
2. Sistem Gabungan, yaitu membawa kedua jenis air tersebut dalam satu sistem

Pengolahan limbah domestik, dikenal dengan:


1. Sistem pengolahan terpusat (off site sanitation), yaitu sistem dimana air limbah
disalurkan melalui sewer (saluran pengumpul air limbah) lalu kemudian masuk ke
instalasi pengolahan terpusat menggunakan salah satu dari jenis pengolahan yang
telah diterangkan sebelumnya
2. Sistem pengolahan setempat (on sire sanitation), yaitu sistem dimana penghasil
limbah mengolah air limbahnya secara individu, misalkan dengan menggunakan
tangki septik

Subsoil Drainage
Pembuangan saluran bawah tanah, Peraturan bangunan C2 mensyaratkan lapisan
tanah drainase yang harus dipersiapkan jika diperlukan untuk menghindari:
a. Berlalunya kelembaban tanahg ke bagian dalam bangunannya
b. Kerusakan pada kain bangunan
Pembuangan saluran bawah tanah juga dapat digunakan untuk meingkatkan
stabilitas tanah, menurunkan kelembaban, dan meingkatkan hortikulturnya properti.
Saluran drainase bawah tanah terdiri dari pipa berpori atau berlubang. Pipa berpori
memungkinkan saluran melewati badab pipa sedangkan pipa berlubang yang memiliki
serangkaian lubang di bagian bawah membiarkan salurannya naik ke pipa. Bentuk tanah
ini dikontrol hingga kedalaman 1.500, jika meja air perlu diturunkan ke kedalaman yang
lebih besar lainnya maka metode pengendalian air tanah harus dipertimbangkan.
Air yang dikumpulkan oleh sistem drainase bawah tanah harus dibawa ke tempat
yang cocok seperti sungai, danau, atau permukaan saluran air atau saluran pembuangan.
Dalam semua kasus, izin untuk membebaskan air bawah tanah akan diperlukan dari
otoritas atau pemilik. Dan dalam kasur sungai atau danayu, perlindungan di pembuangan
mungkin diperlukan untuk mencegah erosi.

Saluran drainase yang bertujuan mengalirkan air limpasan permukaan melalui media
dibawah permukaan tanah (pipa-pipa), dikarenakan alasan-alasan tertentu. Alasan itu antara
lain tuntutan artistik, tuntutan fungsi permukaan tanah yang tidak memperbolehkan adanya
saluran di permukaan tanah seperti lapangan sepak bola, lapangan terbang, taman dan lain-
lain.
Drainase bawah permukaan tanah ditujukan untuk mencegah masuknya air ke dalam
struktur jalan dan mengeluarkan air dari struktur jalan, sehingga tidak menimbulkan
kerusakan pada jalan.
Fungsi drainase adalah untuk mengurangi kelebihan air dari suatu Kawasan atau
lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Sebagai pengendali air ke
permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki daerah yang becek genangan air atau banjir
dan juga mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.
Sistem drainase bawah tanah merupakan lay out dari saluran air tanah yang akan
tergantung pada keperluan untuk menguras seluruh situs atau hanya substruktur bangunan
yang perlu dilindungi. Yang terakhir ini dilakukan dengan memasang saluran pembuangan
di sekitar substruktur untuk mencegah aliran air dan mengalihkannya dari lokasi gdeung,
sehingga sistem drainase di bawah tanah dapat dibuat menggunakan kelengkapan standar
atau dengan menempatkan ujung pencabangan ke saluran utama.
Koneksi ke saluran pembuangan air permukaan dapat dilakukan saat inspeksi ruang
atau langsung ke saluran pembuangan menggunakan konektor pelana yang mungkin perlu
memiliki jebakan untuk menjebak lumpur apapun.

.
DAFTAR PUSTAKA

Chudley, R & Greeno, R. (2008). Building Construction Handbook. USA: Elsevier,


Publishers.

http://kuliah.ftsl.itb.ac.id/wp-content/uploads/2009/03/sistem-penyaluran-air-limbah-dan-
drainase-1.pdf (Diakses tanggal 30 November 2018)

https://support.prezi.com/hc/en-us (Diakses tanggal 5 Desember 2018)

Anda mungkin juga menyukai