I. REFERENSI
1.1 SNI 03-3958-1995 Metode Pengujian Kuat Tekan Sejajar Kayu di Laboratorium.
1.2 SNI 7973 : 2013 Spesifikasi Desain Untuk Konstruksi Kayu.
1.3 Peraturan Kontruksi Kayu Indonesia Nasional Indonesia 5-1961.
II. TUJUAN
Menentukan keteguhan tekan sejajar serat berbagai jenis kayu borneo serta
menentukan kelas kuat kayu berdasarkan nilai kuat tekan sejajar serat kayu.
III. DASAR TEORI
Kuat tekan kayu sejajar serat merupakan kemampuan kayu untuk menerima
tekanan yang diberikan sejajar dengan serat kayu persatuan luas bidang tekan.
Keteguhan yang diberikan dibedakan atas 2 yaitu : keteguhan tekan sejajar serat kayu
dan keteguhan tekan tegak lurus serat kayu .
Berdasarkan SNI 7973 : 2013 Spesifikasi Desain Untuk Konstruksi Kayu
bahwa nila kuat acuan secara mekanis dapat ditentukan berdasarkan modulus
elastisitas lentur (Ew), kuat lentur, kuat tarik sejajar serat, kuat tekan sejajar serat, kuat
tekan tegak lurus serat, dan kuat geser. Berikut tabelnya:
Menurut PPKI 1961 ada 3 jenis kadar air pada kayu yaitu :
c. Kecepatan pembebanan
Kecepatan pada saat pemberian beban dalam pengujian
d. Modulus elastisitas lentur
Angka yang digunakan untuk mengukur objek atau ketahanan bahan untuk
mengalami deformasi elastis ketika gaya diterapkan pada benda tersebut.
Menurut PPKI – 1961 kekuatan kayu sejajar serat dibedakan atas beberapa kelas
yaitu:
Kelas kuat Tegangan tekan // serat (σ tkn //) Elastisitas (E)
kayu (kg/cm2) (kg/cm2)
V < 215 _
PPKI - 1961
Kuat tekan sejajar serat dapat ditentukan dengan menggunakan rumus :
𝑃𝑚𝑎𝑥
𝜎𝑡𝑘∕∕ = ;
𝐴
Keterangan: 𝑃𝑚𝑎𝑥 = 𝐺𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑁)
𝐴 = 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑛𝑎𝑚𝑝𝑎𝑛𝑔 (𝑚𝑚2 )
𝐴 =𝑏𝑥ℎ
𝜎𝑡𝑘∕∕ = 𝐾𝑢𝑎𝑡 𝑇𝑒𝑘𝑎𝑛 𝑆𝑒𝑗𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑆𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑁/𝑚𝑚2 )
Untuk menghitung modulus elastis (E) dapat digunakan rumus :
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
E
P
A
l
l
Keterangan :
Timbangan,
1. Kapasitan min. 500 gr
ketelitian 0,01 gr .
Penggaris Siku
6.
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
4.2 Bahan
Kayu dengan ukuran 5 x 5 x 20 cm
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
V. PROSEDUR PELAKSANAAN
1. Siapakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Ukur bagian panjang, lebar, dan tinggi dari benda uji menggunakan jangka
sorong.
3. Catat hasil pengukuran panjang (L), lebar (B) dan tinggi (H) ke lembar kerja
4. Nyalakan mesin penekan dan letakkan kayu yang sudah diukur di bagian as
mesin penekan
5. Lalu ketika mesin pembebanan sudah berada tepat diatas kayu. Atur mikrometer
ke kondisi nol
6. Mulailah melakukan pembebanan dengan mesin penekan
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
H
B
L = 20,04 cm
H = 4,86 cm
B = 4,85 cm
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
6.2 Perhitungan
Kelompok 1
Pmax 8500
Kuat Tekan = tkn // max = = 359,872 kg/cm2
A 4.87 𝑥 4.85
𝛿𝑃 𝑥 𝑙 1000 𝑥 20.1
Modulus elastisitas = = = 5005,833 Mpa
𝛿𝑦 𝐴 0.17𝑥 4,87 𝑥 4.85
𝐵𝑈−𝐵𝐾 31−28.39
Kadar air = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 9.1 %
𝐵𝐾 28.39
1.2
1
Deformasi (mm)
0.8
0.6
0.4
0.2
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80 85
Beban (kN)
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 2
Pmax 8000
Kuat Tekan = tkn // max
= 4.85 𝑥 4.86 = 339,4 kg/cm2
A
𝛿𝑃 𝑥 𝑙 1000 𝑥 20.04
Modulus elastisitas = 𝛿𝑦 𝐴 = 0,14 𝑥 4,85 𝑥 4.86 = 6072,837 Mpa
𝐵𝑈−𝐵𝐾 27.1−24.2
Kadar air = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 11,9 %
𝐵𝐾 24.2
3.5
3
Deformasi (mm)
2.5
1.5
0.5
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
Beban (kN)
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
Kelompok 3
Pmax 8000
Kuat Tekan = tkn // max
= 4.87𝑥4.85 = 338,703 kg/cm2
A
𝛿𝑃 𝑥 𝑙 1000 𝑥 20
Modulus elastisitas = 𝛿𝑦 𝐴 = 0,18 𝑥 4,87 𝑥 4.85 = 4704,210 Mpa
𝐵𝑈−𝐵𝐾 31−28.4
Kadar air = 𝑥 100% = 𝑥 100% = 9,1 %
𝐵𝐾 28.4
1.2
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
Beban (kN)
Rata-rata kuat tekan sejajar serat dari ketiga bahan uji adalah sebagai berikut:
𝜎𝑡𝑘∕∕(𝑘𝑙𝑚𝑝𝑘 1) + 𝜎𝑡𝑘∕∕(𝑘𝑙𝑚𝑝𝑘 2) + 𝜎𝑡𝑘∕∕(𝑘𝑙𝑚𝑝𝑘 3)
Σ 𝜎𝑡𝑘∕∕ =
3
(359,872+339,4+338,703 ) kg/cm2
=
3
= 345,991 kg/cm2
Jadi, kayu tersebut termasuk kayu kelas III (PKKI 1961) dan kayu dengan kode
mutu E14 (SNI 7973 : 2013).
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung
VII. KESIMPULAN
Dari hasil pengujian kuat tekan sejajar serat di dapat :
Pmax
- Rata-rata tkn // max = 345,991 kg/cm2
A
- Rata-rata modulus elastisitas lentur = 5260,96 MPa
- Rata-rata kadar air (𝜔) = 10.03 %
Hasil pengujian dari ketiga bahan uji kuat tekan kayu sejajar serat sebesar
353,048 kg/cm2 termasuk kayu kelas kuat II (PKKI 1961) dengan kode mutu E14
(SNI 7973 : 2013) dengan modulus elastisitas lentur 11846,467 Mpa dan kadar air
7,86 % termasuk kondisi kadar air kering udara (PKKI 1961).
LABORATORIUM UJI BAHAN DAN KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext. 266 Bandung