Anda di halaman 1dari 2

NOTULENSI UKL-UPL PESONA LINGGAR

 PUTR :
1. Sudah ditempuh artr sudah keluar surat rencana tata ruang, kegiatan sudah masuk zonasi
permukiman
2. Tabel penggunaan lahan, rth sudah masuk standar maks 10%
3. Pra site plan, ada bak sedimentasi di plot di pra site plan, dimensi bak sedimentasi kekecilan
diperbesar
4. Disebelah timur yang berbatasan dengan tipe 30/60 sungai cimande, dibuat buffer zone, untuk
salurannya agak di treatment dipinggir drainase (keermir) takutnya ada abrasi dan erosi tanpa
mengurangi luasan
 Disperkimtan
1. Denah rumah, carportnya 4 m harus direvisi untuk carport rumah diperbesar, jangan mengambil
daerah milik jalan, carport > 4m
2. Di denah, sumur air dangkal di plot di denah, maksimal 70 m 3 1 titik, revisi denah sumur resapan
ganti sumur air dangkal, kalau engga dikomunulkan, diperjelas dalam dokumen karena dalam
dokumen 1 titik 1 rumah
3. TPU koordinasi dengan disperkimtan lokasinya, dituliskan lokasi TPU akan ada dimana
4. Proteksi kebakaran dijelaskan didokumen, koordinasi dengan dinas damkar. Jalur hydrant dll
 Sampah
1. Identifikasi di lapangan bagaimana pengelolaan sampah, apakah bisa kerjasama pengelolaan
sampahnya di eksisting
2. Atur jadwal sesuai dengan jenis sampah, apakah 2 hari sekali organic terus sisanya bagaimana
3. Karena besar >200 k, kapasitas TPS 3r, khususnya di desa linggar akan dibangun tps 3r untuk
kapasitas 3rw 200-600 k, di rw 09, bisa diintegrasikan sistem pengelolaan sampahnya dalam
kajian dokumen.
4. Kerjasama organic dikelola dikawasan jangan diluar kawasan, lebih bagus dikelolaan dengan
sistem tps 3r yaitu anorganik
 Pengendalian
1. Matriks, ada beberapa kegiatan seperti pemanfaatan dan pemeliharaan air hujan di rth privat,
diperbaiki dokumennya, koordinasikan apa yang lebi efektif dan cost di lapangan
2. Struktur organisasi, ditambahkan unit yg melaksanakan pengelolaan dan pemantauan
lingkungan. Ada penanggung jawab pengelola air limbah domestic, sumur resapan, lrb, sampah
dll. Bukan direktur. Ditambahkan siapa penanggung jawab pengelolanya
3. Jaringan air limbah prasarana -> bukan sarana, artinya harus disediakan terlebih dahulu,
diinformasikan dalam pemanfaatan lahan dan dikonsistenkan dengan peta pra-site plan
4. Air tanah, ada data mengenai ketersediaan air tanah disana, baik menggunakan peta
ketersediaan air tanah, di tambahkan
5. Pengelolaan air limbah domestic menggunakan bioreactor masing2 rumah, dengan sistem antara
black dan grey menyatu, apakah bioreactor yang dipilih sudah cocok atau belum? Karena
beberapa bioreactor ada yang tida efektif apabila dicampur. Diinformasikan lebih dalam
bioreactor yang dipilih dengan kapasitas yang terpilih. Pemilihan teknologi anaerob bisa
menurunkan hingga memenuhi bm, apakah hrs ada tambahan unit.
6. Teknologi dll dari pertek dilengkapi dan diakomodir ke dok UKL-UPL
7. Fasos fasum dalam neraca air diperjelas, menyediakan apa masjid, atau toilet umum atau
bagaimana? Didalam peta di plotting rencana bioreactor yang akan direncanakan
8. Di matriks, lokasi pemantauan udara upwind downwind, bukan menghasilkan terus menerus
emisi dan kebisingan, ga relevan, dimana lokasi terbaik untuk menentukan kualitas pemantauan
udara dan kebisingan
9. Pengolahan air limbah domestic saat konstruksi diperjelas kemana, pengangkutannya kemana,
kalau tidak ada harus ada solusi apakah ada pemanfaatan atau seperti apa
10. Tahap operasional disesuaikan dengan permenLH no 68
 Konservasi
1. Kolam retensi lokasinya di plot dan sumur resapan
2. Air tanah, tiap unit akan disediakan sumur dari 195 unit ada 1 sumur ada 195 sumur, perlu ada
kajian geolistrik atau pangpingbor dari 195 unit/sumur masing2 kedalaman 50, termasuk
mengekploitasi air tanah, didaerah linggar air tanah susah, >60 m, harus ada izin lain. Untuk
penggunaan air tanah perlu ada kajian lagi selain peta cekungan air tanah dalam dokumen
3. Di matriks pada tahap operasional, kegiatan penggunaan air bersih masih belum jelas berapa
titiknya antara matriks dan dokumen.
4. Apabila tidak akan digunakan titik untuk operasional -> bisa digunakan sumur imbuhan/sumur
injeksi utnuk langsung masuk ke akuifer, maka perlu kajian hidrogeologi air tanah
5. Denah lokasi rumah, diperbaiki plot tong sampahnya
6. Kolam retensi di rth, akan mengurangi rth, kalau bisa RTH >10%
7. Pemilihan tanaman untuk RTH bisa mengikuti zonasi mpts yang sudah disusun oleh LH, bisa coba
ditanamani manga, jambu batu, suku, matoa, keluih dll
 Wilayah :
1. Didaerah rw 08, di desa linggar sudah terleksana kegiatan, tolong diperhatikan dari pihak
kepemerintahan miss komunikasi, waktu pelaksanaan tidak pernah mendapat info, tidak ada
sosialiasi kepada daerah wilayah.
2. Dilapangan ada isu social, kebisingan getaran
3. Site plan titik air sumur dikaji kembali, karena akar berdampak pada 195 warga sekitar
4. Warga sekitar menggunakan jet pump, air sumur dalam
 Bu asri :
1. Konsisten dokumen, ketinggian, ruko, peta bidang tanah, perhitungan ritasi kalau 18 rit maka
berapa kendaraan di dokumen malah 6, nyambung ke matriks. Matriks pengelolaan lingkungan
peta petanya, peta pengelolaan tahap konstruksi beda dengan tahap operasi

Anda mungkin juga menyukai