Anda di halaman 1dari 24

TUGAS

PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEDUNG

ATTIQI MAZAYA ADANI RAMADIAN

171111006

3A-TKGE

DIPLOMA III PROGRAM STUDI KONSTRUKSI GEDUNG

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG


Berikut ini soal2 yang berkaitan dengan komponen arsitektur
1. Jelaskan pemeliharaan dan perbaikan atap genting, atap seng/asbes dan atap datar!
a. Pemeliharaan dan perbaikan atap genting
 Pemeliharaan atap genting dapat dilakukan dengan cara berikut:
1) Pemeliharaan secara berkala untuk membersihkan kotoran-kotoran
yang ada diatap.
2) Menata kembali posisi genting yang tidak tepat (terjadi perubahan)
karena angin atau lainnya.
3) Melakukan pengecatan genting apabila kekedapan genting
terhadap air sudah atau akan terjadi.
 Perbaikan atap genting:
1) Sering terjadi genting pecah, yang disebabkan mutu genting yang
tidak seragam karena jumlah genting yang cukup banyak sehingga
terjadi beberapa genting pecah sebelum umurnya. Genting yang
pecah harus dilakukan penggantian, untuk itu agar genting
pengganti sama dengan genting yang lama maka disarankan pada
saat pembelian genting jumlahnya dilebihi dan dilakukan
penyimpanan dengan baik.
2) Bila kondisi genting sudah baik dan masih terjadi kebocoran
biasanya disebabkan oleh jarak reng yang lebih panjang dari
standar sehingga panjang overlap lebih pendek. Perbaikan terhadap
kasus ini sebaiknya dilakukan pembongkaran genting dan
memperpendek jarak reng.
3) Bila diperlukan tambahan, maka dapat dilakukan penutupan
dengan lembaran aluminium foil yang dipasang dibawah genting
agar atap benar-benar tertutup dan tidak terjadi kebocoran walau
kecil.
b. Pemeliharaan dan perbaikan atap seng/asbes
 Pemeliharaan atap seng/asbes dapat dilakukan dengan cara berikut:
1) Pembersihan atap harus dilakukan secara berkala.
2) Kerusakan kecil yang paling sering terjadi adalah melebarnya
lubang paku/baut yang disebabkan oleh keausan, karat dan
gerakan-gerakan atap karena angin. Untuk mencegah kebocoran
karena lubang ini biasanya ditutup dengan bahan coating atau
bitumen.
3) Pada atap bahan logam pada umur tertentu (berkisar 10 tahun)
kadang tejadi lapisan tahan karatnya atau catnya sudah mulai
terkelupas. Untuk menghindari rusak karena karat dapat dilakukan
pengecatan.
 Perbaikan atap seng/asbes
Kebocoran pada atap seng maupun asbes sering disebabkan oleh
kurangnya panjang sambungan overlap. Untuk perbaikan kondisi
demikian dapat dilakukan dengan melepas atap dan memperpanjang
sambungan. Untuk sambungan kearah melintang sama dengan kearah
memanjang, umumnya kebocoran disebabkan oleh kurangnya panjang
sambungan. Sambungan melintang yang hanya overlap satu lekukan/
gelombang sering masih terjadi kebocoran disaat terjadi hujan lebat
disertai angin. Untuk lebih tahan terhadap kebocoran pada sambungan
kearah melintang disarankan sambungan sepanjang 2 lekukan/gelombang.
Seng yang telah lama (lebih 15 tahun) karena karat yang telah lama akan
terjadi lubang-lubang kecil pada lembaran seng. Kondisi demikian bila
dilakukan penutupan/pengecatan dengan coat maka sebentar kemudian
sudah bobor kembali. Jadi sebaiknya seng yang telah berlubang dilakukan
penggantian.
c. Pemeliharaan dan perbaikan atap datar
Pemeliharaan atap datar (dari plat beton bertulang) dapat dilakukan
dengan memberi lapisan waterproofing diatas permukaan atap. Untuk yang
mudah dilaksanakan berupa cairan yang dioleskan/dicatkan namun umurnya lebih
pendek (dua tahun sampai empat tahun). Pada bagian disekitar lubang pipa harus
dikerjakan dengan betul-betul baik sesuai/manual pabrik produsen bahan
waterproofing.

2. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada penutup lantai (ubin/keramik) dan
jelaskan perbaikannya!
a. Lantai amblas atau turun
Lantai amblas dikarenakan sifat asli dasar lantai berupa tanah atau pemasangan lantai
yang tidak benar. Bila didapati lantai yang amblas, maka harus segera diperbaiki
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Angkat lantai yang turun, termasuk adukan semen dan urugan pasir dasar hingga
permukaan dasar tanah terlihat.
2) Padatkan tanah dengan cara tumbuk. Bila permukaan tanah masih lembek,
tambahkan batu kerikil, lalu padatkan sampai rata.
3) Setelah benar-benar padat, taburkan pasir secara merata hingga ketebalan sekitar
10 cm dan siram sampai pasir memadat.
4) Untuk pemasangan lantai lama, terlebih dahulu bersihkan lantai dari sisa-sisa
perekat lama.
5) Siapkan spesi sebagai perekat lantai berupa campuran semen dan pasir dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir.
6) Letakkan spesi di atas pasir yang sudah padat, lalu ratakan.
7) Pasang lantai secara rapi dan hati-hati dengan memperhatikan kerataannya.

b. Lantai Menyembul (poping)


Salah satu penyebab keramik lantai terangkat adalah nat terlalu sempit, adukan
spesi tidak rata, dan spesi tidak menutupi seluruh permukaan bawah keramik. Berikut
cara memperbaiki lantai keramik yang terangkat:
1) Bongkar terlebih dahulu lantai keramik yang menyembul.
2) Setelah dibongkar, hancurkan lapisan semen perekat keramik yang tersisa
dengan menggunakan palu.
3) Periksa keramik lain dengan cara diketuk.
4) Bongkar bagian keramik yang bersuara kopong. Setelah itu, padatkan tanah
pada bagian tersebut.
5) Pasang kembali keramik dengan cara yang baik dan benar.
c. Lantai Retak
Lantai keramik yang sering pecah disebabkan oleh berbagai hal, diantaranya
dorongan air dari dalam tanah yang menembus lapisan addesive lalu mendorong ubin
serta adanya perubahan suhu sehingga ubin mangalami muai-susut. Oleh karena itu,
lantai harus berupa lapisan kedap air. Kedap air artinya dapat menahan air dalam
tanah untuk tidak menembus lapisan addesive. Langkah-langkah yang bisa dilakukan
untuk memperbaiki lantai yang retak yaitu:
1) Lepaskan nat dengan menggunakan pisau tajam.
2) Beri tanda ubin yang rusak dengan irisan cutter dari ujung ke ujung secara
menyilang dan lurus. Agar garisnya lurus, gunakan penggaris besi. Penggunaan
cutter di sini bukan untuk memotong, tetapi hanya untuk membuat garis yang
kemudian dipotong dengan nailset.
3) Retakan ubin yang sudah diiris tersebut dengan menggunakan nailset. Pertama-
tama pukul bagian tengah atau titik pertemuan garis diagonal.
4) Pecahkan retakan hingga bersih dengan menggunakan pahatan batu.
5) Bersihkan adukan yang sudah mengeras, lalu ratakan bagian dasarnya dengan
menggunakan kape. Setelah itu, bersihkan dari serpihan dan butiran batu atau
kerikil.
6) Letakkan adukan atau spesi yang baru, kemudian letakkan ubin baru dibagian
terssebut.
7) Beri nat di sekeliling ubin dan bersihkan dengan kain agar rapi.

3. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada dinding dan jelaskan perbaikannya.
a. Cat dinding memudar
Cat yang memudar biasanya terjadi pada dinding bagian luar bangunan.
Memudarnya cat ini terjadi akibat pemakaian cat yang kurang berkualitas.
Pudarnya cat dapat diatasi dengan cara pengecatan ulang pada dinding.
Pengecatan ini sebaiknya menggunakan cat bermutu atau cat khusus untuk
eksterior. Usaha pengaplikasiannya pun harus baik dan benar. Cat eksterior yang
banyak dijual di pasaran adalah jenis weatherproof, weathershield, weathercoat,
dan easyshield yang dilengkapi bahan kimia untuk melindungi keindahan warna
agar tahan lama.

b. Cat dinding mengelupas


Umumnya disebabkan oleh pengecetan awal yang salah dan lapisan cat
akhir tidak merekat kuat. Kerusakan tersebut sebenarnya dapat dihindari bila
proses pengecatan awal dilakukan dengan benar dan pemilihan cat yang sesuai.
Sebelum dilakukan pengecatan pun sebaiknya dinding dicat dengan cat dasar
walaupun akan menggunakan cat eksterior. Penggunaan cat dasar bermanfaat
untuk mencegah cat luar bersentuhan dengan alkali yang terkandung dalam
campuran semen, pasir, dan air. Berikut langkah-langkah untuk mengatasi cat
dinding yang mengelupas:
1) Kerok cat yang mengelupaas dengan menggunakan kape.
2) Ampelas permukaan dinding hingga sisa cat hilang.
3) Agar benar-benar bersih, lap dengan lap kering, kemudian dilanjutkan dengan
lap basah.
4) Aplikasikan cat dasar pada dinding yang telah dibersihkan dengan
menggunakan roller. Pengecatan cukup satu lapis, kemudian biarkan kering
selama 1-2 jam.
5) Sambil menunggu cat dasar kering, campurkan cat eksterior dengan air
sebanyak 10% dari jumlah cat. Aduk cat hingga rata, kemudian tuang
kedalam bak pengecatan. Celupkan roller ke bak cat, lalu gulirkan pada
permukaan bak.
6) Aplikasikan cat pada permukaan dinding yang telah diberi cat dasar. Gunakan
kuas kecil untuk mengecat pinggiran dinding atau lis.
7) Setelah lapisan pertama mengering, lanjutkan pengecatan lapisan kedua di
atas lapisan pertama.
c. Cat Dinding Menggelembung
Cat menggelembung diakibatkan oleh lapisan yang rapat dan plastis pada
cat bermutu tinggi. Bila ada air yang terjebak dibawahnya, air tersebut akan
tertahan dan menggelembungkan lapisan cat. Selain itu, pengecatan dinding yang
masih basah juga dapat menimbulkan gelembung. Kasus yang sering terjadi pada
pengecatan ulang dinding adalah lapisan pertama terlalu tebal sehingga
pengeringan tidak merata atau lapisan cat pertama belum benar-berar kering. Agar
penggelembungan tidak terjadi, lakukan pencegahan sedini mungkin dengan
melakukan langkah-langkah berikut:
1) Kerok bagian cat yang menggelembung dengan kape.
2) Bersihkan permukaannya dan biarkan sampai kering.
3) Setelah kering lakukan pengecatan.

d. Dinding berjamur dan berlumut


Adanya jamur pada dinding ditandai oleh noda hitam, sedangkan lumut
biasanya tampak suatu area berwarna hijau. Kedua masalah ini dapat membuat
dinding sedikit demi sedikit melapuksehingga berkurang kekuatannya. Bila jamur
dan lumut sudah tumbuh di dinding, sebaiknya segera diatasi dengan cara berikut:
1) Gunakan sarung tangan dan masker terlebih dahulu.
2) Bersihkan lumut dan jamur pada dinding dengan menggunakan kape skrap
dan sikat kering.
3) Semprot permukaan dinding dengan air bersih.
4) Campurkan 500 g kaporit atau larutan pemutih dangan 2 liter air
5) Usapkan lap ke dinding secara merata. Biarkan selama satu jam agar jamur
dan lumut mati.
6) Semprotkan air bersih ke dinding untuk memilasnya.
7) Setelah dinding menjadi kering, sapukan cairan antijamur dan antilumut
dengan kuas. Biarkan selama 2-6 jam. Cairan ini dapat diperoleh di toko
banguna atau toko cat.
8) Bilas lagi dengan air bersih. Biarkan selama satu hari supaya dinding benar-
benar kering.
9) Aplikasikan cat dasar dan tunggu sampai kering. Aplikasikan pula cat dinding
berupa cat khusus antijamur dan antilumut.

e. Dinding Retak
Ada dua jenis retak pada dinding, yaitu retek rambut dan retak struktur. Retak
rambut mengakibatkan dinding tidak enak dilihat, sedangkan retak sruktur dapat
membahayakan pengguna bangunan. Keretakan akibat struktur perlu penanganan
khusus sehingga harus diserahkan pada ahlinya. Lain halnya pada retak rambut,
perbaikannya dapat dilakukan sendiri. Berikut langkah-langkah pengerjaannya:
1) Kupas cat yang terdapat di sekitar retakan dinding dengan menggunakan kape
dan ampelas hingga terlihat dinding betonnya, lalu bersihkan dengan kain
hingga tidak berdebu
2) Siapkan wall sealer, lalu aplikasikan ke seluruh dinding dengan kuas atau
roller. Tujuannya agar permukaan dinding terlapisi dengan kuat sebagai awal
pengrjaan pelapisan selanjutnya. Seliter dempul tembok dapat menutupi
permukaan dinding seluas 10-13 m2.
3) Setelah kering, lakukan pengaplikasian dempul tembuk pada seluruh bagian
dinding yang retak dengan menggunakan kape. Setelah kering dinding
diampelas dan agar dinding siap di cat, lapisi lagi bagian yang didempul
dengan bahan pengikat tembok.
4) Agar pengerjaan terlihat rapi, lakukan pengecatan secara bertahap pada
bagian dinding yang sudah didempul. Mulailah dari bagian sisi luar atau tepi
bidang dinding yang berbatasan dengan plafon atau kusen. Lakukan
pengecatan dengan kuas. Untuk bidang yang luas, pengecatan dilakukan
dengan roller.
f. Plesteran Dinding Lepas
Plesteran pada dinding terlepas dapat diakibatkan oleh kualitas spesi saat
pengerjaan penutupan dinding kurang baik. Untuk itu, segera perbaiki kerusakan
tersebut dengan cara:
1) Lepas semua bagian plesteran pada dinding dengan kape sampai pada bagian
yang masih melekat kuat di dinding.
2) Basahi dinding agar plesteran baru dapat merekat kuat.
3) Lapisi dinding dengan plesteran yang berkualitas, yaitu perbandingan semen
dan pasir cukup.

4. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada plafon dan jelaskan perbaikannya.
a. Kayu rangka plafon keropos
Kayu rangka plafon yang keropos salahsatu penyebabnya karena rayap,
rayap memang binatang yang gemar memakan kayu. Sebagai pencegahan
serangan rayap, sebaiknya kayu-kayu penyusun rangka plafon dilumuri obat anti
rayap. Untuk rangka plafon yang sudah terlanjur keropos, maka mengatasinya
dapat dengan menyuntikan obat anti rayap melalui sisi kayu yang keropos. Atau
mengganti kayu rangka plafon dengan yang baru.

b. Sambungan Plafon Retak


Biasanya keretakan pada plafon terjadi pada sambungan antar lembaran
plafon yang satu dengan yang lainnya. Keretakan terjadi pada plafon yang
berbahan gipsum. Keretakan disebabkan oleh proses pemasangan bahan plafon
yang kurang baik.
Untuk mengatasi masalah keretakan tersebut, tambal plafon yang retak
dengan kompon. Kompon merupakan bahan pengisi sambungan yang dapat
membuat permukaan plafon gypsum menjadi rata. Setelah tertutup kompon,
ratakan kembali permukaan plafon dangan pangecatan ulang.
c. Plafon Melengkung
Penyebab plafon melengkung dapat terjadi karena pemasangannya salah,
bahan rangka tidak menggunakan kayu berkualitas cukup baik, ukuran kayu tidak
sesuai atau jarak antar rangka terlalu lebar, bentangan plafon terlalu lebar dan
tidak dibatasi sekat atau dinding pemisah, ataupun pemakuan antar kayu satu
dengan yang lain tidak kuat. Kayu dengan kualitas kurang baik akan mudah
memuai atau dimakan rayap. Kondisi ini bisa menyebabkan rangka plafon turun
sehingga plafon tampak melengkung.
Plafon yang melengkung dapat diperbaiki dengan cara seluruh bagian
rangka plafon diganti yang baru atau ditambahkan penyangga di bagian dalam
plafon untuk menghubungkannya ke rangka atap. Adanya penyangga diharapkan
akan mampu menarik lengkungan plafon tersebut. Bila plafon tampak
bergelombang, gunakan penyangga diberbagai titik yang mengalami pelendutan
atau penurunan. Dengan cara ini diharapkan permukaan plafon akan kembali rata.
Material penyangga yang biasa digunakan antara lain kayu dengan berbagai
ukuran sesuai dengan kebutuhan, besi hollow, dan kawat sling. Pemakaian
penyangga dari kawat sling lebih fleksibel atau lentur. Tinggi rendahnya pun
dapat diatur.

5. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada pintu dan jendela dan jelaskan
perbaikannya!
a. Gagang Pintu Longgar atau Goyang
Bila gagang pintu tidak bekerja, berarti ada kerusakan pada sistem
pengungkit pintu. Hal ini bisa terjadi akibat bagian dalam gagang sudah aus atau
besi penghubung kedua gagang patah. Agar sumber permasalahan dapat
ditemukan, gagang pintu perlu dilepaskan dari daun pintu. Bila ditemukan bagian
dalam gagang kunci pintu rusak, sebaiknya bagian ini diganti dengan yang baru.
b. Pintu Memuai dan Menyusut
Proses pemuaian umumnya disebabkan oleh perubahan cuaca selain factor
lain seperti kesalahan memilih material, proses pengolahan kayu yang tidak
sempurna, kayu masih basah saat digunakan, dan ujung pintu tidak siku atau tidak
presisi. Agar kembali presisi, pintu perlu dicopot, kemudian dipres.

c. Pintu dan Jendela Sulit Dibuka


Terkadang pintu dan jendela sulit dibuka atau macet dan berderit. Kondisi
ini tentu tidak disukai pengguna. Untuk mengatasinya, engsel pintu dan jendela
yang berderit cukup diberi pelumas. Sebagai pelumas, dapat digunakan minyak
goreng. Untuk pencegahan, sebaiknya secara berkala engsel pintu dan jendela
dilumasi. Selain menghindari dari bunyi derit dan sulit dibuka, pelumasan juga
berfungsi melindungi engsel dari karat.

d. Kusen Berjamur
Udara lembap merupakan pemicu tumbuhnya jamur pada kusen, pintu dan
jendela. Serangan jamur ini dapat menyebabkan kerusakan kusen dan
penampilannya tidak artistic. Mengatasi serangan jamur dapat dilakukan dengan
men\mbersihkan jamur pada bagian jamur yang terserang. Setelah bersih,
permukaan kusen dilapisi water repellent (sejenis pelitur, tetapi mengandung zat
anti jamur).

e. Kaca Berkerak
Perawatan kaca sering kali diabaikan, akibatnya sering timbul kerak pada
kaca sehingga merusak pemandangan. Bahkan, kaca yang tidak terawat secara
tidak langsung dapat mengganggu kesehatan. Kerak yang sudah parah merupakan
media berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit kulit. Adanya kerak
biasanya diikuti dengan tumbuhnya jamur. Kerak pada kaca disebabkan oleh
cipratan air hujan yang tidak segera dibersihkan sehingga kaca menjadi lembap.
Akibatnya, kaca mudah dihinggapi bakteri. Oleh karena itu, tindakan pencegahan
berkembangnya bakteri adalah membersihkan kaca secara rutin.
f. Kayu Kusen Retak
Retak kayu kusen, pintu, dan jendela dapat disebabkan oleh penyusutan
kayu. Penyusutan terjadi akidat kayu yang digunakan dalam pembuata kusen,
pintu, dan jendela masih basah. Bila terjadi retak pada kayu kusen, pintu, dan
jendela, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
1) Tutup bagianretak dengan dempul kayu.
2) Biarkan hingga kering, lalu ampelas permukaan kayu yang kurang rapi
hingga menjadi rata.
3) Lapisi permukaan kayu dengan pelitur.

g. Warna Kusen Memudar


Kusen, pintu, dan jendela sering kali berubah warna menjadi kusam akibat
diterpa sinar matahari, air hujan, atau terkena cairan asam. Untuk mengatasinya,
lakukan hal berikut:
1. Hindari kusen, pintu, dan jendela dari cairan yang mengandung asam, seperti
cuka. Asam cuka akan mengikis lapisan pernis atau pelitur.
2. Bila lapisan pernis atau pelitur sudah menipis, lakukan upaya pelapisan pernis
atau pelitur ulang. Dapat juga dilakukan pelapisan coating agar kayu terlihat
lebih mengkilap.
3. Bersihkan kusen, pintu, dan jendela secara teratur. Tidak disarankan dalam
pembersihan ini menggunakan kain basah karena akan membuat kayu tampak
kusam.
4. Bersihkan permukaan kayu dengan cairan pembersih kayu. Selain menjadi
bersih, penggunaan cairan pembersih ini juga dapat memberikan efek
mengkilap pada kayu kusen, pintu, dan jendela. Cairan pembersih kayu
banyak tersedia di pasaran dengan berbagai merek.
Berikut ini soal2 yang berkaitan dengan komponen struktur

1. Sebutkan dan jelaskan beban-beban yang bekerja pada gedung

a. Beban Vertikal

· Beban Hidup

Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau
penggunaan suatu bangunan, dan didalamnya termasuk beban-beban pada lantai
yang berasal dari barang-barang serta peralatan yang ada. Contoh beban untuk lantai
dan rumah tinggal sebesar 200 kg/m2.

· Beban Mati

Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu bangunan yang
bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, mesin dan peralatan tetap (fixed
equipment) yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bangunan. Contoh
berat adukan semen per cm tebal sebesar 21 kg/m2.

b. Beban Horizontal

· Beban Angin

Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada bangunan, atau
bagian bangunan, yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Tekanan tiup
harus diambil minimum 25 kg/m2, dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai
harus diambil minimum 40 kg/m2.

· Beban Gempa

Beban gempa adalah semua beban static ekivalen yang bekerja pada
bangunan atau bagian bangunan yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat
gempa itu. Ketika pengaruh gempa pada struktur bangunan ditentukan berdasarkan
suatu analisa dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa di sini adalah gaya-
gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu.
Setiap struktur bangunan, menurut tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
bangunan gedung pada SNI terbaru (SNI 03 – 1726 – 2019).

2. Bolehkan suatu ruangan bekas kantor di lantai atas dan selanjutnya digunakan
untuk gudang menyimpan semen pada saat renovasi. Jelaskan jawaban saudara.

Boleh saja, namun sebaiknya tidak dilakukan. Karena hal tersebut memberikan
beban yang jauh lebih besar dari beban sesuai fungsi yang direncanakan sehingga akan
menimbulkan bahaya terhadap ketidakkuatan gedung memikul beban. Pengguna gedung
perlu mengetahui beban yang diijinkan pada setiap ruang pada gedung. Sebelumnya bila
ragu taruhlah suatu alat/barang berat pada lantai dasar. Haruslah berhati - hati pada
ruang yang berubah fungsi dan menimbulkan beban yang lebih berat dari beban ijin
semula. Konsultasikan dengan ahli struktur bila akan merubah fungsi ruang/gedung
secara drastis. Hati-hati pada saat renovasi atau perbaikan gedung terhadap
pembongkaran dan penyimpanan bahan bangunan.

3. Sebutkan dan jelaskan cara-cara memperbaiki retakan beton

a. Perbaikan retakan dengan cara penyuntikan:

· Pertama adalah membersihkan dengan mengikis jalur retakan sebersih mungkin.

· Kemudian menutup retakan dengan bahan sealent dan beri lubang masuk dan keluar
bahan injeksi.

· Mencampur bahan epoxy

· Melakukan injeksi epoxy dengan pompa hidrolik dan pompa cat bertekanan atau pistol
udara bertekanan

· Meratakan permukaan sealent penutup.


b. Pengisian retakan dengan routing dan sealing
Cara ini digunakan dimana tidak diperlukan perbaikan struktur. Cara ini lebih sederhana
dari cara injeksi yaitu membersihkan retakan dan menutup retakan dengan sealent.

c. Perbaikan retakan dengan cara menjahit (stitching)


Cara ini dilakukan dengan membuat/mengebor 2 lubang pada posisi tegak lurus
garis retakan. Setelah itu diletakkan tulangan pada posisi bidang tarik penampang dan
kait tulangan berada pada 2 lubang bor tersebut. Selanjutnya diberi epoxy dan
penutupan dengan adukan semen pasir.

d. Perbaikan retakan dengan cara penambahan tulangan


Perbaikan retakan dengan cara menambah tulangan, Tulangan dimasukkan kedalam
lubang yang telah dibor terlebih dahulu, kemudian diisi dengan bahan non-shrinkage
atau epoxy dengan viskositas rendah. Jarak antar tulangan tambahan disesuaikan dengan
hasil perhitungan.

d. Pengisian retakan dengan cara grouting


 Dengan semen Portland.
Retakan lebar yang memungkinkan pengisian secara gravitasi
adukan semen dapat dilakukan. Cara ini hanya bisa untuk mencegah
kebocoran tetapi tidak efektif untuk mengikat retakan. Untuk
mendapatkan ikatan retakan yang efektif pada retakan yang agak lebar
dapat menggunakan semen + air dengan cara digrouting. Diupayakan
factor air semen serendah mungkin untuk mendapatkan kekuatan penutup
maksimal dan penyusutan minimal. Bahan pengurang air dapat digunakan
untuk mendapatkan workability. Untuk pekerjaan volume kecil dapat
menggunakan pompa tangan, untuk pekejaan volume besar dan retakan
cukup dalam sebaiknya digunakan tekanan dengan mesin sehingga
penetrasinya mecapai retakan paling dalam.
 Dengan bahan kimia
Bahan kimia yang digunakan diantaranya uretan, sodium silikat,
acrylomides dicampur dan akan menjadi gel, busa, lapisan padatan.
Dengan bahan kimia grouting bisa mengisi retakan kecil sampai 0,05 mm.

f. Perbaikan retakan dengan cara perendaman bahan polimer


Sistem monomer dapat digunakan untuk perbaikan retakan secara efektif. Bahan
ini berupa cairan yang terdiri dari monomer yang akan memolemorisasi menjadi
padatan. Monomer yang sesuai mempunyai variasi dalam voloatility, toksisitas dan
kemampuan terbakar. Bahan ini mempunyai viskositas rendah dan akan menyerap
kedalam beton kering, mengisi retakan, sebagaimana kemampuannya menyerap air.
Monomer yang paling umum untuk maksud ini adalah methyl methacrylate. Untuk
memperbaiki komponen struktur beton dapat dilakukan dengan membuat bekesting
yang kedap air pada komponen tersebut dan selanjutnya diisi bahan monomer. Untuk
retakan yang besar atau adanya honey comb dapat diperbaiki dengan mengisi agregat
kasar lalu bahan monomer dimasukkan untuk mengisi dan mengikat agregat terhadap
beton lama.

g. Perbaikan retakan dengan penanganan dan pelapisan permukaan


Uretan, epoxy, polyster dan acrylic telah digunakan dengan ketebalan 1-50 mm
sesuai kebutuhan. Kadang-kadang ditambahkan bahan butiran untuk menghindari licin
dan retak-retak. Lantai beton yang mengandung retakan mati dapat diperbaiki dengan
pelapisan seperti mortar atau beton dari bahan PC-Polimer modifikasi atau beton silica-
fume. Permukaan beton yang akan harus dibersihkan dari kotoran, debu, bahan lunak
atau terkarbonisasi, oli atau minyak. Karena cepat mengeras (15 menit pada udara
hangat) maka pencampuran, penuangan dan finishing harus dikerjakan dengan mesin.
Setelah selesai perlu pemeliharaan/penjagaan selama 24 jam.

4. Jelaskan cara perbaikan beton yang rusak permukaannya (terkelupas) dan beton
yang rusak sampai ke bagian dalam/inti.

a. Perbaikan kerusakan beton pada lapisan permukaan


Beton yang terkelupas permukaannya dapat dilakukan perbaikan dengan mortar
atau beton mikro. Perbaikan dilakukan dengan mengisi permukaan dengan bahan yang
tidak menyusut dan memiliki sifat cepat mengeras. Sebelum pelapisan permukaan beton
harus dibersihkan sampai permukaan yang keras dan untuk menambah daya rekat
diolesi terlebih dahulu dengan larutan premix.

b. Perbaikan kerusakan beton pada bagian dalam/inti


Sebagian dari komponen gedung struktur bertulang mengalami kerusakan sampai
bagian inti/tengah penampang. Bagian yang rusak mesti dibersikan atau dikeluarkan
semua untuk dilakukan pengganti an dengan beton biasa. Sebelum penggantian
dilakukan, perlu diberikan penopangan pada bagian yang akan dibongkar atau
pengangkatan komponen bila terjadi penurunan. Bila tulangan telah bengkok maka
harus diganti yang baru. Untuk memperkuat ikatan beton lama dan baru permukaan
sambungan diberi larutan premix. Pengecoran, bekesting samai pemeliharaan dilakukan
sesuai aturan yang berlaku terutama pemadatan dilakukan sebaik mungkin.

5. Jelaskan secara umum pemeliharaan dan perbaikan pada struktur baja.

Struktur rangka baja umumnya mempunyai kualitas yang lebih terjamin. Kelemahan
baja dibanding beton adalah lebih rentan terhadap bahaya kebakaran dan korosi.

a. Pemeriksaan terhadap kerusakan


 Periksa kondisi korosi, tekuk, lipat, lendutan bila terjadi.
 Periksa mutu baja bila pernah terjadi kebakaran atau gempa
 Periksa retakan atau sobekan pada sambungan baut dan kondisi las pada sambungan
las.
 Perkuatan dengan pengelasan
b. Metoda-metoda perbaikan
 Perkuatan dengan menambah baut
 Penambahan perkuatan baja pada bagian yang lemah
 Penambahan perkuatan baja pada bagian yang lemah

Berikut ini soal2 yang berkaitan dengan perbaikan dan perkuatan beton.

1. Sebutkan jenis-jenis pengujian beton keras beserta metode pengujiannya?


a. Pengujian destruktif
Metode pengujiannya dengan cara kuat tekan, kuat lentur dan kuat tarik
b. Pengujian non-destruktif
Metode pengujiannya adalah rebound hammer, penetration resistance, pull out,
ultrasonic pulse
c. Pengujian core drilling
d. Pengujian permeability dan pengujian carbonation

2. Sebutkan jenis-jenis pembebanan pada pengujian beton keras?


a. Pembebanan Langsung
b. Pembebanan Tidak Langsung

3. Jelaskan mengapa jenis pembebanan, kecepatan dan besar pembebanan, metode


pengujian dapat mempengaruhi kekuatan beton?
Karena setiap pembebanan, uji kecepatan dan besar pembebanan memiliki
kalibrasi yang berbeda-beda sehingga mempengaruhi kekuatan beton pada setiap
metode yang digunakan dalam pengujian beton.

4. Apakah yang anda ketahui tentang non-destructive test pada beton keras?
Non destructive test adalah pengujian beton yang dilakukan dengan tidak merusak
beton yang akan diuji. Uji tak rusak (NDT) adalah teknik analisis yang digunakan dalam
ilmu pengetahuan dan industri untuk mengevaluasi sifat dari komponen, material atau
sistem tanpa menyebabkan kerusakan. Karena NDT tidak permanen mengubah
anggaran yang diperiksa, itu adalah pengujian yang dapat menghemat uang dan waktu
dalam evaluasi produk, pemecahan masalah, dan penelitian. NDT umum metode ini
termasuk ultrasonik, magnetik-partikel, penetran cair, radiografi. NDT adalah alat yang
sering digunakan dalam rekayasa forensik, teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil,
rekayasa sistem, teknik penerbangan, obat-obatan, dan seni.

5. Sebutkan macam dan jenis pengujian non-destructive test?


a. Hammer test
b. Core drill
c. Ultra sonic velocity pulse (bisa untuk beton umur muda)
d. Acoustic emission testing
e. Leak testing
f. Liquid penetrant testing
g. Infrared and thermal testing

6. Apakah yang anda ketahui tentang beton mutu tinggi (high-strength concrete) dan
beton mutu ultra tinggi (ultra high-strength concrete)?

a. Beton mutu tinggi (high-strength concrete)

Beton mutu tinggi dapat diartikan sebagai beton yang berorientasi pada kekuatan
yang tinggi yang mempertimbangkan keawetan beton serta kemudahan pengerjaan
beton. Berdasarkan SNI Pd-T-04-2004-C beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat
tekan yang disyaratkan f'c 40 Mpa - 80 Mpa dengan benda uji standar silinder diameter
15 cm dan tinggi 30 cm pada umur 56 hari ataupun 90 hari atau tergantung waktu yang
ditentukan. Untuk menghasilkan beton dengan mutu (kuat tekan beton) tinggi
dibutuhkan Superplasticizer (high range water reducer) dan Aditif mineral yang bersifat
cementitious yaitu berupa : Abu terbang (fly ash), Pozzofume (super fly ash), dan
Mikrosilika (silicafume) dengan kadar yang tepat. Sebab bahan admixture dan aditif jika
dicampur dengan kadar yang tidak tepat hasilnya akan sebaliknya, yaitu tidak
meningkatkan kuat tekannya akan tetapi dapat menurunkan. Superplasticizer dalam hal
ini mutlak diperlukan karena kondisi fas yang umumnya sangat rendah pada beton mutu
tinggi atau sangat tinggi, untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang
optimal pada beton segar, sehingga bisa dihasilkan kinerja pengecoran beton yang baik.
Dengan beton mutu tinggi dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur
menjadi lebih ringan, hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara
keseluruhan menjadi lebih kecil pula, jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu
akan lebih menguntungkan. Disamping itu untuk bangunan bertingkat tinggi dengan
semakin kecilnya dimensi struktur kolom pemanfaatan ruangan akan semakin
maksimal. Porositas yang dihasilkan beton mutu tinggi juga lebih rapat, sehingga akan
menghasilkan beton yang relatif lebih awet dan tahan sulfat karena tidak dapat ditembus
oleh air dan zat perusak beton. Oleh sebab itu penggunaan beton bermutu tinggi tidak
dapat dihindarkan dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan.

b. Beton mutu ultra tinggi (ultra high-strength concrete)

Ultra-high performance concrete adalah beton generasi baru yang mempunyai


karakteristik sebagai material yang sangat padat dengan kuat tekannya bisa mencapai
antara 150 MPa sampai dengan 250 MPa. Beton baru ini memungkinkan diciptakannya
struktur beton yang ramping, ringan, disamping dapat menghemat energi dan baha alam.
Kepadatan UHPC yang tinggi memberikan pula keuntungan bahwasanya UHPC ini
mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap serangan zat cair ataupun gas yang
berbahaya. Tidaklah mengherankan bahwa para peneliti lebih suka menggunakan istilah
ultra-high Performance dibandingkan ultra-high Strength. Untuk itu, campuran UHPC
berbeda dengan campuran beton normal, yaitu ditinggalkannya penggunaan agregat
kasar dan halus berukuran makro, sebagai gantinya digunakan agregat yagn sangat halus
dengan rentang ukuran nanometer. Kuat tekannya yang tinggi berkorelasi dengan sifat
UHPC yang getas (brittle), tetapi dengan penulangan ataupun penambahan serat baja
yang tepat akan tetap dapat diperoleh struktur UHPC yang bersifat daktail dengan
struktur yang ramping, tetapi dapat memikul beban sekuat baja.
7. Apakah yang anda ketahui tentang beton yang bisa memadat sendiri (self-
compacting concrete)?

Self Compacting Concrete atau yang umum disingkat dengan istilah SCC adalah beton
segar yang sangat plastis dan mudah mengalir karena berat sendirinya mengisi
keseluruh cetakan yang dikarenakan beton tersebut memiliki sifat-sifat untuk
memadatkan sendiri, tanpa adanya bantuan alat penggetar. Beton SCC yang baik harus
tetap homogen, kohesif, tidak segregasi, tidak terjadi blocking, dan tidak bleeding.
Dengan beton SCC struktur beton repair menjadi lebih padat terutama pada daerah
pembesian yang sangat rapat, dan waktu pelaksanaan pengecoran juga lebih cepat.
Berdasarkan spesifikasi SCC dari EFNARC, workabilitas atau kelecakan campuran
beton segar dapat dikatakan sebagai beton SCC apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut yaitu:

· Filling ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir dan mengisi keseluruh
bagian cetakan melalui berat sendirinya.

· Passing ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah-celah
antar besi tulangan atau bagian celah yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya
segregasi atau blocking.

· Segregation resistance, adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap dalam
keadaan komposisi yang homogen selama waktu transportasi sampai pada saat
pengecoran.

8. Apakah yang anda ketahui tentang beton ringan (light-weight concrete)?

Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan
daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi
(Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated
Concrete/ AAC) yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur,
semen, air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat dengan
tekanan uap air. Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai
kebutuhan. Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3.
Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila
digunakan pada proyek bangunan tinggi (high rise building) akan dapat secara
signifikan mengurangi berat sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada
perhitungan pondasi.

Ada beberapa Kelebihan dari Beton ringan:

· Bobotnya yang ringan mengurangi biaya transportasi. Apalagi pabrik AAC dibangun
sedekat mungkin dengan konsumennya.

· Karena ringan, tukang bangunan tidak cepat lelah. Sehingga cepat dalam
pengerjaannya.

· Kuat tetapi ringan, karena tidak sekuat beton.

· Aman, karena tidak mengalami rapuh, bengkok, berkarat, korosi.

Ada beberapa Kekurangan dari Beton ringan:

· Perekat yang digunakan harus disesuaikan dengan ketentuan produsennya, umumnya


adalah semen instan.

· Nilai kuat tekannya (compressive strength) terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan
penggunaan untuk perkuatan (struktural).

· Harganya cenderung lebih mahal dari bata konvesional. Di pasaran, beton ringan dalam
bentuk bata dijual dalam satuan volume.

9. Apakah yang anda ketahui tentang beton serat (fibre reinforced concrete)? Apakah
yang anda ketahui tentang beton polymer?
· Beton serat merupakan campuran beton ditambah serat. Bahan serat dapat berupa serat
asbestos, serat plastik (poly-propyline), atau potongan kawat baja, serat tumbuh-
tumbuhan (rami, sabut kelapa, bambu, ijuk) (Trimulyono, 2004), menambahkan serat
yang betujuan untuk meningkatkan kuat tarik beton agar tahan terhadap gaya tarik yang
diakibatkan pengaruh iklim, temperatur dan perubahan cuaca yang dialami oleh
permukaan yang luas. Penambahan serat itu sendiri dapat mereduksi retak-retak yang
mungkin timbul akibat perubahan cuaca tersebut. Dalam pembagian beton serat, jenis
beton serat dapat kita bedakan menjadi 2 jenis, yaitu beton serat alami dan beton serat
buatan. Serat alam umumnya terbuat dari bermacam-macam tumbuhan. Karena sifat
umumnya mudah menyerap dan melepaskan air, serat alam mudah lapuk sehingga tidak
dianjurkan digunakan pada beton bermutu tinggi atau untuk penggunaan khusus. Yang
termasuk serat alam antara lain rami, ijuk, sabut kelapa dan lain-lain. Serat buatan
umumnya dibuat dari senyawa-senyawa polimer. Mempunyai ketahanan tinggi terhadap
perubahan cuaca. Mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan kuat lentur tinggi. Digunakan
untuk beton bermutu tinggi dan yang akan digunakan secara khusus. Dalam sifat fisik
beton, penambahan serat menyebabkan perubahan terhadap sifat beton tersebut.
Dibandingkan dengan beton yang bermutu sama tanpa serat, maka beton dengan serat
membuatnya menjadi lebih kaku sehingga memperkecil nilai slump serta membuat
waktu ikat awal lebih cepat juga. Sedangkan dalam sifat mekanis nya, penambahan serat
sampai batas optimum umunya meningkatkan kuat tarik dan kuat lentur, tetapi
menurunkan kekuatan tekan. Jenis serat tertentu yang dapat meningkatkan kinerja beton
adalah serat kawat (baja) dan serat tembaga.

· Dengan pemberian polimer sebagai bahan perekat tambahan pada campuran beton, akan
dihasilkan beton dengan kuat tekan yang lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih
singkat. Bahan yang ditambahkan bisa berupa latex maupun emulsi dari bahan lain.Jenis
ini cocok digunakan pada pekerjaan-pekerjaan pembetonan dalam keadaan darurat
seperti terowongan, tambang dan pekerjaan lain yang membutuhkan kekuatan beton
dalam waktu singkat bahkan dalam hitungan jam.Disamping itu, jenis beton polimer
bisa dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap bahan kimia tertentu.
Metode panambahan polimer selain pada campuran beton, bisa juga dilakukan pada saat
beton sudah kering dengan tujuan untuk menutup pori-pori beton dan retak kecil
(microcrac) karena pengeringan sehingga didapatkan beton yang kedap air
(inpermiable) sehingga keawetan beton bisa meningkat. Polimer adalah suatu zat kimia
yang terdiri dari molekul-molekul yang besar dengan karbon dan hidrogen sebagai
molekul utamanya. "Bahan polimer berasal dari limbah plastik yang didaur ulang,
kemudian dicampur dengan bahan kimia lainnya," kata penerima Piagam Penghargaan
Menteri Pengawasan Lingkungan Hidup (1983) itu. Penggunaan bahan tersebut
sekaligus bertujuan memanfaatkan limbah plastik, di samping mencari alternatif
pengganti semen. "Ketika itu harga semen masih melonjak-lonjak," katanya dengan
tutur kata halus. Beton polimer memiliki sifat kedap air, tidak terpengaruh sinar ultra
violet, tahan terhadap larutan agresif seperti bahan kimia serta kelebihan lainnya. Yang
lebih istimewa lagi, beton polimer bisa mengeras di dalam air sehingga bisa digunakan
untuk memperbaiki bangunan-bangunan di dalam air.

10. Jelaskan metoda dan prosedur asesmen struktur beton eksisting dan apa
kegunaannya?

Tahapan asesmen yaitu tahapan asesmen awal dan asesmen detail. Tahapan
analisis dilakukan terhadap kondisi kekuatan komponen struktur. Proses asesmen
dilakukan melalui pengujian lapangan dan laboratorium. Pengujian di lapangan
biasanya menggunakan peralatan Schmidt Rebound Hammer Test dan Ultrasonic Pulse
Velocitymeter untuk mengetahui kuat tekan beton; Theodolite, Waterpass, dan meteran
untuk pengukuran geometris bangunan; Microcrackmeter untuk mengetahui lebar dan
kedalaman retakan; dan Rebar Locator/R-bar meter serta Kaliper/Jangka Sorong untuk
mengetahui jumlah dan diameter baja tulangan terpasang. Pengujian di laboratorium
untuk uji tarik baja tulangan terpasang. Analisis data biasanya menggunakan progam
SAP 2000 v14.0.0 Advanced dan alat pendukung lainnya. Kegunaannya ialah bertujuan
untuk mengetahui kekuatan sisa, nilai defleksi, dan interstory drift pada komponen
struktur bangunan serta mengetahui tingkat keamanan struktur pada kondisi eksisting
beton/bangunan.

Anda mungkin juga menyukai