171111006
3A-TKGE
2. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada penutup lantai (ubin/keramik) dan
jelaskan perbaikannya!
a. Lantai amblas atau turun
Lantai amblas dikarenakan sifat asli dasar lantai berupa tanah atau pemasangan lantai
yang tidak benar. Bila didapati lantai yang amblas, maka harus segera diperbaiki
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Angkat lantai yang turun, termasuk adukan semen dan urugan pasir dasar hingga
permukaan dasar tanah terlihat.
2) Padatkan tanah dengan cara tumbuk. Bila permukaan tanah masih lembek,
tambahkan batu kerikil, lalu padatkan sampai rata.
3) Setelah benar-benar padat, taburkan pasir secara merata hingga ketebalan sekitar
10 cm dan siram sampai pasir memadat.
4) Untuk pemasangan lantai lama, terlebih dahulu bersihkan lantai dari sisa-sisa
perekat lama.
5) Siapkan spesi sebagai perekat lantai berupa campuran semen dan pasir dengan
perbandingan 1 semen : 2 pasir.
6) Letakkan spesi di atas pasir yang sudah padat, lalu ratakan.
7) Pasang lantai secara rapi dan hati-hati dengan memperhatikan kerataannya.
3. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada dinding dan jelaskan perbaikannya.
a. Cat dinding memudar
Cat yang memudar biasanya terjadi pada dinding bagian luar bangunan.
Memudarnya cat ini terjadi akibat pemakaian cat yang kurang berkualitas.
Pudarnya cat dapat diatasi dengan cara pengecatan ulang pada dinding.
Pengecatan ini sebaiknya menggunakan cat bermutu atau cat khusus untuk
eksterior. Usaha pengaplikasiannya pun harus baik dan benar. Cat eksterior yang
banyak dijual di pasaran adalah jenis weatherproof, weathershield, weathercoat,
dan easyshield yang dilengkapi bahan kimia untuk melindungi keindahan warna
agar tahan lama.
e. Dinding Retak
Ada dua jenis retak pada dinding, yaitu retek rambut dan retak struktur. Retak
rambut mengakibatkan dinding tidak enak dilihat, sedangkan retak sruktur dapat
membahayakan pengguna bangunan. Keretakan akibat struktur perlu penanganan
khusus sehingga harus diserahkan pada ahlinya. Lain halnya pada retak rambut,
perbaikannya dapat dilakukan sendiri. Berikut langkah-langkah pengerjaannya:
1) Kupas cat yang terdapat di sekitar retakan dinding dengan menggunakan kape
dan ampelas hingga terlihat dinding betonnya, lalu bersihkan dengan kain
hingga tidak berdebu
2) Siapkan wall sealer, lalu aplikasikan ke seluruh dinding dengan kuas atau
roller. Tujuannya agar permukaan dinding terlapisi dengan kuat sebagai awal
pengrjaan pelapisan selanjutnya. Seliter dempul tembok dapat menutupi
permukaan dinding seluas 10-13 m2.
3) Setelah kering, lakukan pengaplikasian dempul tembuk pada seluruh bagian
dinding yang retak dengan menggunakan kape. Setelah kering dinding
diampelas dan agar dinding siap di cat, lapisi lagi bagian yang didempul
dengan bahan pengikat tembok.
4) Agar pengerjaan terlihat rapi, lakukan pengecatan secara bertahap pada
bagian dinding yang sudah didempul. Mulailah dari bagian sisi luar atau tepi
bidang dinding yang berbatasan dengan plafon atau kusen. Lakukan
pengecatan dengan kuas. Untuk bidang yang luas, pengecatan dilakukan
dengan roller.
f. Plesteran Dinding Lepas
Plesteran pada dinding terlepas dapat diakibatkan oleh kualitas spesi saat
pengerjaan penutupan dinding kurang baik. Untuk itu, segera perbaiki kerusakan
tersebut dengan cara:
1) Lepas semua bagian plesteran pada dinding dengan kape sampai pada bagian
yang masih melekat kuat di dinding.
2) Basahi dinding agar plesteran baru dapat merekat kuat.
3) Lapisi dinding dengan plesteran yang berkualitas, yaitu perbandingan semen
dan pasir cukup.
4. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada plafon dan jelaskan perbaikannya.
a. Kayu rangka plafon keropos
Kayu rangka plafon yang keropos salahsatu penyebabnya karena rayap,
rayap memang binatang yang gemar memakan kayu. Sebagai pencegahan
serangan rayap, sebaiknya kayu-kayu penyusun rangka plafon dilumuri obat anti
rayap. Untuk rangka plafon yang sudah terlanjur keropos, maka mengatasinya
dapat dengan menyuntikan obat anti rayap melalui sisi kayu yang keropos. Atau
mengganti kayu rangka plafon dengan yang baru.
5. Sebutkan kerusakan yang sering terjadi pada pintu dan jendela dan jelaskan
perbaikannya!
a. Gagang Pintu Longgar atau Goyang
Bila gagang pintu tidak bekerja, berarti ada kerusakan pada sistem
pengungkit pintu. Hal ini bisa terjadi akibat bagian dalam gagang sudah aus atau
besi penghubung kedua gagang patah. Agar sumber permasalahan dapat
ditemukan, gagang pintu perlu dilepaskan dari daun pintu. Bila ditemukan bagian
dalam gagang kunci pintu rusak, sebaiknya bagian ini diganti dengan yang baru.
b. Pintu Memuai dan Menyusut
Proses pemuaian umumnya disebabkan oleh perubahan cuaca selain factor
lain seperti kesalahan memilih material, proses pengolahan kayu yang tidak
sempurna, kayu masih basah saat digunakan, dan ujung pintu tidak siku atau tidak
presisi. Agar kembali presisi, pintu perlu dicopot, kemudian dipres.
d. Kusen Berjamur
Udara lembap merupakan pemicu tumbuhnya jamur pada kusen, pintu dan
jendela. Serangan jamur ini dapat menyebabkan kerusakan kusen dan
penampilannya tidak artistic. Mengatasi serangan jamur dapat dilakukan dengan
men\mbersihkan jamur pada bagian jamur yang terserang. Setelah bersih,
permukaan kusen dilapisi water repellent (sejenis pelitur, tetapi mengandung zat
anti jamur).
e. Kaca Berkerak
Perawatan kaca sering kali diabaikan, akibatnya sering timbul kerak pada
kaca sehingga merusak pemandangan. Bahkan, kaca yang tidak terawat secara
tidak langsung dapat mengganggu kesehatan. Kerak yang sudah parah merupakan
media berkembangnya mikroorganisme penyebab penyakit kulit. Adanya kerak
biasanya diikuti dengan tumbuhnya jamur. Kerak pada kaca disebabkan oleh
cipratan air hujan yang tidak segera dibersihkan sehingga kaca menjadi lembap.
Akibatnya, kaca mudah dihinggapi bakteri. Oleh karena itu, tindakan pencegahan
berkembangnya bakteri adalah membersihkan kaca secara rutin.
f. Kayu Kusen Retak
Retak kayu kusen, pintu, dan jendela dapat disebabkan oleh penyusutan
kayu. Penyusutan terjadi akidat kayu yang digunakan dalam pembuata kusen,
pintu, dan jendela masih basah. Bila terjadi retak pada kayu kusen, pintu, dan
jendela, langkah-langkah berikut dapat dilakukan:
1) Tutup bagianretak dengan dempul kayu.
2) Biarkan hingga kering, lalu ampelas permukaan kayu yang kurang rapi
hingga menjadi rata.
3) Lapisi permukaan kayu dengan pelitur.
a. Beban Vertikal
· Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau
penggunaan suatu bangunan, dan didalamnya termasuk beban-beban pada lantai
yang berasal dari barang-barang serta peralatan yang ada. Contoh beban untuk lantai
dan rumah tinggal sebesar 200 kg/m2.
· Beban Mati
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu bangunan yang
bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, mesin dan peralatan tetap (fixed
equipment) yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari bangunan. Contoh
berat adukan semen per cm tebal sebesar 21 kg/m2.
b. Beban Horizontal
· Beban Angin
Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada bangunan, atau
bagian bangunan, yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Tekanan tiup
harus diambil minimum 25 kg/m2, dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari pantai
harus diambil minimum 40 kg/m2.
· Beban Gempa
Beban gempa adalah semua beban static ekivalen yang bekerja pada
bangunan atau bagian bangunan yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat
gempa itu. Ketika pengaruh gempa pada struktur bangunan ditentukan berdasarkan
suatu analisa dinamik, maka yang diartikan dengan beban gempa di sini adalah gaya-
gaya di dalam struktur tersebut yang terjadi oleh gerakan tanah akibat gempa itu.
Setiap struktur bangunan, menurut tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk
bangunan gedung pada SNI terbaru (SNI 03 – 1726 – 2019).
2. Bolehkan suatu ruangan bekas kantor di lantai atas dan selanjutnya digunakan
untuk gudang menyimpan semen pada saat renovasi. Jelaskan jawaban saudara.
Boleh saja, namun sebaiknya tidak dilakukan. Karena hal tersebut memberikan
beban yang jauh lebih besar dari beban sesuai fungsi yang direncanakan sehingga akan
menimbulkan bahaya terhadap ketidakkuatan gedung memikul beban. Pengguna gedung
perlu mengetahui beban yang diijinkan pada setiap ruang pada gedung. Sebelumnya bila
ragu taruhlah suatu alat/barang berat pada lantai dasar. Haruslah berhati - hati pada
ruang yang berubah fungsi dan menimbulkan beban yang lebih berat dari beban ijin
semula. Konsultasikan dengan ahli struktur bila akan merubah fungsi ruang/gedung
secara drastis. Hati-hati pada saat renovasi atau perbaikan gedung terhadap
pembongkaran dan penyimpanan bahan bangunan.
· Kemudian menutup retakan dengan bahan sealent dan beri lubang masuk dan keluar
bahan injeksi.
· Melakukan injeksi epoxy dengan pompa hidrolik dan pompa cat bertekanan atau pistol
udara bertekanan
4. Jelaskan cara perbaikan beton yang rusak permukaannya (terkelupas) dan beton
yang rusak sampai ke bagian dalam/inti.
Struktur rangka baja umumnya mempunyai kualitas yang lebih terjamin. Kelemahan
baja dibanding beton adalah lebih rentan terhadap bahaya kebakaran dan korosi.
Berikut ini soal2 yang berkaitan dengan perbaikan dan perkuatan beton.
4. Apakah yang anda ketahui tentang non-destructive test pada beton keras?
Non destructive test adalah pengujian beton yang dilakukan dengan tidak merusak
beton yang akan diuji. Uji tak rusak (NDT) adalah teknik analisis yang digunakan dalam
ilmu pengetahuan dan industri untuk mengevaluasi sifat dari komponen, material atau
sistem tanpa menyebabkan kerusakan. Karena NDT tidak permanen mengubah
anggaran yang diperiksa, itu adalah pengujian yang dapat menghemat uang dan waktu
dalam evaluasi produk, pemecahan masalah, dan penelitian. NDT umum metode ini
termasuk ultrasonik, magnetik-partikel, penetran cair, radiografi. NDT adalah alat yang
sering digunakan dalam rekayasa forensik, teknik mesin, teknik elektro, teknik sipil,
rekayasa sistem, teknik penerbangan, obat-obatan, dan seni.
6. Apakah yang anda ketahui tentang beton mutu tinggi (high-strength concrete) dan
beton mutu ultra tinggi (ultra high-strength concrete)?
Beton mutu tinggi dapat diartikan sebagai beton yang berorientasi pada kekuatan
yang tinggi yang mempertimbangkan keawetan beton serta kemudahan pengerjaan
beton. Berdasarkan SNI Pd-T-04-2004-C beton mutu tinggi adalah beton dengan kuat
tekan yang disyaratkan f'c 40 Mpa - 80 Mpa dengan benda uji standar silinder diameter
15 cm dan tinggi 30 cm pada umur 56 hari ataupun 90 hari atau tergantung waktu yang
ditentukan. Untuk menghasilkan beton dengan mutu (kuat tekan beton) tinggi
dibutuhkan Superplasticizer (high range water reducer) dan Aditif mineral yang bersifat
cementitious yaitu berupa : Abu terbang (fly ash), Pozzofume (super fly ash), dan
Mikrosilika (silicafume) dengan kadar yang tepat. Sebab bahan admixture dan aditif jika
dicampur dengan kadar yang tidak tepat hasilnya akan sebaliknya, yaitu tidak
meningkatkan kuat tekannya akan tetapi dapat menurunkan. Superplasticizer dalam hal
ini mutlak diperlukan karena kondisi fas yang umumnya sangat rendah pada beton mutu
tinggi atau sangat tinggi, untuk bisa mengontrol dan menghasilkan nilai slump yang
optimal pada beton segar, sehingga bisa dihasilkan kinerja pengecoran beton yang baik.
Dengan beton mutu tinggi dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur
menjadi lebih ringan, hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara
keseluruhan menjadi lebih kecil pula, jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu
akan lebih menguntungkan. Disamping itu untuk bangunan bertingkat tinggi dengan
semakin kecilnya dimensi struktur kolom pemanfaatan ruangan akan semakin
maksimal. Porositas yang dihasilkan beton mutu tinggi juga lebih rapat, sehingga akan
menghasilkan beton yang relatif lebih awet dan tahan sulfat karena tidak dapat ditembus
oleh air dan zat perusak beton. Oleh sebab itu penggunaan beton bermutu tinggi tidak
dapat dihindarkan dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan.
Self Compacting Concrete atau yang umum disingkat dengan istilah SCC adalah beton
segar yang sangat plastis dan mudah mengalir karena berat sendirinya mengisi
keseluruh cetakan yang dikarenakan beton tersebut memiliki sifat-sifat untuk
memadatkan sendiri, tanpa adanya bantuan alat penggetar. Beton SCC yang baik harus
tetap homogen, kohesif, tidak segregasi, tidak terjadi blocking, dan tidak bleeding.
Dengan beton SCC struktur beton repair menjadi lebih padat terutama pada daerah
pembesian yang sangat rapat, dan waktu pelaksanaan pengecoran juga lebih cepat.
Berdasarkan spesifikasi SCC dari EFNARC, workabilitas atau kelecakan campuran
beton segar dapat dikatakan sebagai beton SCC apabila memenuhi kriteria sebagai
berikut yaitu:
· Filling ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir dan mengisi keseluruh
bagian cetakan melalui berat sendirinya.
· Passing ability, adalah kemampuan beton SCC untuk mengalir melalui celah-celah
antar besi tulangan atau bagian celah yang sempit dari cetakan tanpa terjadi adanya
segregasi atau blocking.
· Segregation resistance, adalah kemampuan beton SCC untuk menjaga tetap dalam
keadaan komposisi yang homogen selama waktu transportasi sampai pada saat
pengecoran.
Beton ringan adalah beton yang memiliki berat jenis (density) lebih ringan
daripada beton pada umumnya. Beton ringan bisa disebut sebagai beton ringan aerasi
(Aerated Lightweight Concrete/ALC) atau sering disebut juga (Autoclaved Aerated
Concrete/ AAC) yang mempunyai bahan baku utama terdiri dari pasir silika, kapur,
semen, air, ditambah dengan suatu bahan pengembang yang kemudian dirawat dengan
tekanan uap air. Tidak seperti beton biasa, berat beton ringan dapat diatur sesuai
kebutuhan. Pada umumnya berat beton ringan berkisar antara 600 – 1600 kg/m3.
Karena itu keunggulan beton ringan utamanya ada pada berat, sehingga apabila
digunakan pada proyek bangunan tinggi (high rise building) akan dapat secara
signifikan mengurangi berat sendiri bangunan, yang selanjutnya berdampak kepada
perhitungan pondasi.
· Bobotnya yang ringan mengurangi biaya transportasi. Apalagi pabrik AAC dibangun
sedekat mungkin dengan konsumennya.
· Karena ringan, tukang bangunan tidak cepat lelah. Sehingga cepat dalam
pengerjaannya.
· Nilai kuat tekannya (compressive strength) terbatas, sehingga sangat tidak dianjurkan
penggunaan untuk perkuatan (struktural).
· Harganya cenderung lebih mahal dari bata konvesional. Di pasaran, beton ringan dalam
bentuk bata dijual dalam satuan volume.
9. Apakah yang anda ketahui tentang beton serat (fibre reinforced concrete)? Apakah
yang anda ketahui tentang beton polymer?
· Beton serat merupakan campuran beton ditambah serat. Bahan serat dapat berupa serat
asbestos, serat plastik (poly-propyline), atau potongan kawat baja, serat tumbuh-
tumbuhan (rami, sabut kelapa, bambu, ijuk) (Trimulyono, 2004), menambahkan serat
yang betujuan untuk meningkatkan kuat tarik beton agar tahan terhadap gaya tarik yang
diakibatkan pengaruh iklim, temperatur dan perubahan cuaca yang dialami oleh
permukaan yang luas. Penambahan serat itu sendiri dapat mereduksi retak-retak yang
mungkin timbul akibat perubahan cuaca tersebut. Dalam pembagian beton serat, jenis
beton serat dapat kita bedakan menjadi 2 jenis, yaitu beton serat alami dan beton serat
buatan. Serat alam umumnya terbuat dari bermacam-macam tumbuhan. Karena sifat
umumnya mudah menyerap dan melepaskan air, serat alam mudah lapuk sehingga tidak
dianjurkan digunakan pada beton bermutu tinggi atau untuk penggunaan khusus. Yang
termasuk serat alam antara lain rami, ijuk, sabut kelapa dan lain-lain. Serat buatan
umumnya dibuat dari senyawa-senyawa polimer. Mempunyai ketahanan tinggi terhadap
perubahan cuaca. Mempunyai titik leleh, kuat tarik, dan kuat lentur tinggi. Digunakan
untuk beton bermutu tinggi dan yang akan digunakan secara khusus. Dalam sifat fisik
beton, penambahan serat menyebabkan perubahan terhadap sifat beton tersebut.
Dibandingkan dengan beton yang bermutu sama tanpa serat, maka beton dengan serat
membuatnya menjadi lebih kaku sehingga memperkecil nilai slump serta membuat
waktu ikat awal lebih cepat juga. Sedangkan dalam sifat mekanis nya, penambahan serat
sampai batas optimum umunya meningkatkan kuat tarik dan kuat lentur, tetapi
menurunkan kekuatan tekan. Jenis serat tertentu yang dapat meningkatkan kinerja beton
adalah serat kawat (baja) dan serat tembaga.
· Dengan pemberian polimer sebagai bahan perekat tambahan pada campuran beton, akan
dihasilkan beton dengan kuat tekan yang lebih tinggi dan dalam waktu yang lebih
singkat. Bahan yang ditambahkan bisa berupa latex maupun emulsi dari bahan lain.Jenis
ini cocok digunakan pada pekerjaan-pekerjaan pembetonan dalam keadaan darurat
seperti terowongan, tambang dan pekerjaan lain yang membutuhkan kekuatan beton
dalam waktu singkat bahkan dalam hitungan jam.Disamping itu, jenis beton polimer
bisa dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan terhadap bahan kimia tertentu.
Metode panambahan polimer selain pada campuran beton, bisa juga dilakukan pada saat
beton sudah kering dengan tujuan untuk menutup pori-pori beton dan retak kecil
(microcrac) karena pengeringan sehingga didapatkan beton yang kedap air
(inpermiable) sehingga keawetan beton bisa meningkat. Polimer adalah suatu zat kimia
yang terdiri dari molekul-molekul yang besar dengan karbon dan hidrogen sebagai
molekul utamanya. "Bahan polimer berasal dari limbah plastik yang didaur ulang,
kemudian dicampur dengan bahan kimia lainnya," kata penerima Piagam Penghargaan
Menteri Pengawasan Lingkungan Hidup (1983) itu. Penggunaan bahan tersebut
sekaligus bertujuan memanfaatkan limbah plastik, di samping mencari alternatif
pengganti semen. "Ketika itu harga semen masih melonjak-lonjak," katanya dengan
tutur kata halus. Beton polimer memiliki sifat kedap air, tidak terpengaruh sinar ultra
violet, tahan terhadap larutan agresif seperti bahan kimia serta kelebihan lainnya. Yang
lebih istimewa lagi, beton polimer bisa mengeras di dalam air sehingga bisa digunakan
untuk memperbaiki bangunan-bangunan di dalam air.
10. Jelaskan metoda dan prosedur asesmen struktur beton eksisting dan apa
kegunaannya?
Tahapan asesmen yaitu tahapan asesmen awal dan asesmen detail. Tahapan
analisis dilakukan terhadap kondisi kekuatan komponen struktur. Proses asesmen
dilakukan melalui pengujian lapangan dan laboratorium. Pengujian di lapangan
biasanya menggunakan peralatan Schmidt Rebound Hammer Test dan Ultrasonic Pulse
Velocitymeter untuk mengetahui kuat tekan beton; Theodolite, Waterpass, dan meteran
untuk pengukuran geometris bangunan; Microcrackmeter untuk mengetahui lebar dan
kedalaman retakan; dan Rebar Locator/R-bar meter serta Kaliper/Jangka Sorong untuk
mengetahui jumlah dan diameter baja tulangan terpasang. Pengujian di laboratorium
untuk uji tarik baja tulangan terpasang. Analisis data biasanya menggunakan progam
SAP 2000 v14.0.0 Advanced dan alat pendukung lainnya. Kegunaannya ialah bertujuan
untuk mengetahui kekuatan sisa, nilai defleksi, dan interstory drift pada komponen
struktur bangunan serta mengetahui tingkat keamanan struktur pada kondisi eksisting
beton/bangunan.