Pengawasan untuk pekerjaan finishing atau penutup adalah suatu pekerjaan yang
membutuhkan ketelitian yang tinggi dan kesabaran, karena pekerjaan penutup ini
merupakan upaya mempercantik kinerja bangunan sehingga memenuhi syarat untuk
mencapai nilai estetika yang diharapkan.
Jika rencana permukaan akhir berupa lapis kertas dinding (wallpaper) atau lapisan vinil
tipis, maka permukaan dasarnya harus sehalus dan serata mungkin. Akan tetapi bila akan
ditutup dengan plesteran atau pasangan batu marmer dan sejenisnya, maka dibutuhkan
permukaan dasar yang rata dan kasar sehingga dapat merekat dengan baik.
Pekerjaan penutup ini dapat bagi menjadi tiga bagian antara lain :
1) Pekerjaan plesteran.
2) Pekerjaan lantai dan dinding.
3) Pekerjaan pengecatan.
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 214
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Hal demikian perlu ditekankan karena dalam pelaksanaan sering kali dicampur aduk,
demi untuk menutupi kelemahan dan cacat struktural. Apabila memang terdapat
cacat struktural seperti beton kropos-kropos misalnya, harus segera diperbaiki
dengan menggunakan prosedur dan metode yang benar hingga memenuhi syarat
secara struktural.
Prosedur perbaikan bisa jadi harus menggunakan alat suntik beton (grouting), atau
membobok sementara lubang untuk kemudian ditambal lagi dengan adukan beton,
atau harus menambal dengan menggunakan zat tambahan (additives), dsb.
Bagi kontraktor yang mempunyai riputasi baik, semangat untuk membuat kerangka
struktur yang mulus sudah merupakan obsesi sejak awal, karena menyadari bahwa
dengan bentuk struktur mulus tanpa cacat, tanpa ada kolom yang miring, terpuntir,
beton kropos, atau bunting, maka pekerjaan plesteran atau penutup selanjutnya akan
lebih mudah dan murah.
Campuran materialnya dapat terdiri dari pasir dan semen, atau campuran pasir,
semen ditambah dengan kapur, tetapi jenis campuran yang kedua ini sekarang jarang
dipakai karena sering timbul lubang-lubang kecil akibat letupan-letupan dari bahan
kapurnya.
Penutup dengan plesteran yang dipasang pada permukaan batu, bata, ataupun beton
umumnya dilakukan dalam dua tahap (lapis), lapis pertama adalah plesteran kasar
setebal 10mm atau 15mm dan tahap kedua merupakan lapisan tipis setebal 2mm -
3mm yang sering disebut dengan acian. Bila dipasang dengan menggunakan kawat
kasa pengerjaannya menjadi tiga lapis, dengan lapis pertama setebal ± 7mm melekat
pada kawat.
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 215
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Sebagai pekerjaan penutup maka hasil akhir dari pekerjaan plesteran harus rata,
lurus dan halus, tetapi kadang-kadang di beberapa tempat sering terjadi kegagalan
terutama pada sekitar sudut-sudut tegak lurus 90 o dan 270o, baik arah tegak maupun
mendatar sering timbul retak-retak.
Untuk mengatasi atau mengurangi retak-retak, selain yang bersumber dari masalah
struktural, maka seluruh pekerjaan plesteran diusahakan sebagi berikut:
2) Pada bidang yang akan diplester harus dibasahi dengan air sampai
jenuh.
Material yang sering digunakan selain diplester untuk penutup lantai dan dinding
adalah keramik, porselen, batu granit , marmer dan sejenisnya
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 216
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Penutup lantai atau dinding umumnya dipasang langsung pada permukaan beton,
pasangan batu, bata, batako, dengan tebal spesi antara 10mm – 15mm
sedangkan volume pekerjaan diukur berdasarkan pada satuan luas meter persegi.
Campuran spesinya terdiri dari 1 bagian semen deng 6 bagian pasir, lantai yang
akan dipasang penutup dibasahi dengan air sampai jenuh dan dibersihkan terlebih
dahulu dari kotoran-kotoran (minyak, kertas, serpihan-serpihan kayu), sebelum
dipasang bahan penutup lantai di rendam dalam air hingga jenuh pula. Hal ini
perlu dilakukan untuk menghindari kurang merekatnya antara bidang lantai
dengan penutup lantai.
Pada pemasangan penutup lantai dari keramik setelah berselang beberapa lama
dibagian-bagian tertentu sering dijumpai pasangan keramik tersebut terangkat
keatas (meledak), ini disebabkan karena adanya udara yang terjebak di bawah
pasangan keramik, udara ini timbul karena proses kimia dalam adukan yang
kurang sempurna dan bisa juga karena mutu pasangan yang kurang baik.
2. Permukaan lantai yang akan ditutup dengan keramik disiram dengan air
hingga jenuh.
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 217
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Material yang akan dicat, sebelum dicat dasar seluruh permukaan material harus
dihaluskan dengan digosok menggunakan ampelas dan lubang-lubang kecil atau
pori-pori harus ditutup dengan pengisi (filler), Kemudian lubang-lubang pada
permukaan kayu harus ditutup dengan dempul yang umumnya diperlukan 0,80kg
untuk setiap 10m2 luas permukaan.
Sedangkan untuk plesteran atau tembok membutuhkan 2kg material plamur untuk
menutup lobang-lubang dan meratakan 10m2 luas permukaan, khusus untuk
permukaan logam harus dibersihkan dari kerak-kerak karat dengan ampelas atau
sikat baja, baru dicat dengan cat dasar (meni). Secara umum cat dapat dibedakan
menjadi cat minyak yang dipakai untuk kayu dan besi, serta cat bukan minyak
yang dipakai untuk tembok dan beton.
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 218
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Sedang untuk menghitung banyaknya cat yang diperlukan untuk setiap meter
persegi tergantung pada :
1) Teknik pengecatan.
2) Kekentalan cat.
3) Suhu udara.
4) Pori-pori permukaan yang dicat.
Khusus untuk rangka baja (tower transmisi, menara antena dll), istimasi
didasarkan atas luas permukaan pengecatan, nilainya berkisar antara 20m2 –
40m2 untuk setiap ton struktur.
Secara kasar istimasi waktu yang diperlukan untuk sekali pengecatan struktur
rangka baja sekitar 80 menit – 100 menit untuk setiap ton.
Alat yang dipakai untuk pengecatan dapat berupa kuas sikat, kuas gelinding, atau
semprotan, mengecat dengan semprotan waktunya lebih cepat tetapi
membutuhkan keahlian untuk mendapatlkan hasil yang rata, disamping banyak
menghabiskan bahan cat.
Untuk pengecatan bidang permukaan yang luas lebih baik memakai kuas gelinding
yang kecepatannya bisa mencapai ± 25m2/jam/orang., tetapi sulit untuk
menjangkau tempat-tempat yang sempit atau sudut kolom.
Umumnya lokasi pembangunan gardu induk tidak selalu ditepi jalan raya, bahkan
ada gardu induk dibangun didaerah areal persawahan, tegalan ataupun daerah
perkebunan yang jauh masuk kedalam dari jalan raya, maka dari itu perlu
dibangunan prasaran jalan masuk yang mampu menahan beban gandar minimum
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 219
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
10 ton. Oleh kerena itu pengawas pekerjaan spil harus memahami pembuatan
jalan yang sesuai dengan standar.
Umumnya tanah saja dipadatkan dengan baik dan drainase yang sempurna, akan
memberikan jalan yang cukup baik, tetapi sebaliknya apabila fondasi dan lapisan
permukaan jalan telah dikerjakan dengan baik, tetapi drainasenya tidak baik maka
akan sia-sialah pengeluran biaya dan tenaga yang begitu besar.
Oleh karena itu sebelum pekerjaan pelapisan penutup permukaan dengan aspal
dikerjakan, maka perlu diawasi dengan ketat apakah perkerjaan sebelumnya
(fondasi dan drainase dll) telah terlaksana dengan baik.
1) Badan Jalan.
b) Lapisan fondasi.
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 220
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
ukuran 10/15 (disebut Mac Adam) disusun berdiri dan dikunci dengan
batu ukuran 5/7, kemudian digilas dengan mesin gilas hingga merata.
2) Drainase.
Drainase jalan ini sangat penting, karena bila drainase ini tidak bisa
mengalirkan air yang ada di permukaan jalan maka akan timbul genangan air
dan konstruksi jalan akan cepat rusak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum badan jalan ditutup dengan aspal:
b. Kemiringan bahu jalan harus cukup untuk mengalirkan air dengan cepat.
Punggung Kucing
Sirtu (slope)
Fondasi jalan
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 221
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
3) Pengaspalan.
a. Priming.
b. Pengolesan (tacking)
d. Pelapisan permukaan lebih dari satu lapis (dua atau tiga lapis).
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 222
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 223
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
8) Pemadatan Pertama.
Atau Pemadatan bisa dipakai alat pemadat dari mesin gilas dengan roda besi,
beroda 2 (Tandem Roller) dengan berat 5 – 8 ton, pemadatan dengan
tandem roller cukup 2 passing (dua mundur dan dua maju).
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 224
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Caranya sama dengan penghamparan batu pertama hanya ukuran batu lebih
kecil yaitu antara 2,5mm sampai 1cm.
Pemadatan kedua sama dengan yang pertama, dimana pemadatan ini segera
dimulai setelah penghamparan batuan, pada saat aspal masih dalam proses
pengerasan (masih relatif panas).
Alat pemadatan yang dipakai bisa dengan mesin tandem roller yang ringan.
Bahan yang dipakai sebagai bahan penutup adalah pasir kasar (ukuran <
3mm), pasir ini dihamparkan secara merata dan dapat menutup semua
permukaan jalan.
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 225
PT PLN (Persero)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Pekerjaan Finishing
Dan apabila ada kendaraan yang lewat, selalu dijaga lapisan penutup itu
bergfungsi dengan baik dengan cara selalu meratakan kembali lapisan batuan
tersebut.
Triyoso♣ Berbagi dan Menyerbarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 226