Anda di halaman 1dari 81

Pekerjaan ubin dan keramik

Pemasangan keramik dengan cara tipis bukanlah baru namun bagi tukang di Negara
kita belum banyak yag melaksanakan dengan method ini.
Disamping harga material yang mahal teknologi ini dianggap sulit.

Cara ini dilakukan dengan memplester dinding terlebih dahulu, plesteran harus benar –
benar rata, dan setelah kering baru dipasang keramik. Pasangan keramik menjadi lebih
mudah dan cepat, yaitu dengan cara meletakkan adukan khusus ke permukaan
plesteran atau pada tegelnya kemudian tegel ditempelkan pada plelsteran. Cara ini
sangat baik dilaksanakanpada pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan air
misalnya bak air. Lihat cara pemasangan pada gambar berikut :

Langkah kerja pemasangan tegel keramik sistim tipis adalah sebagai berikut :
Dinding yang akan dipasang keramik harus diplester dengan tegak lurus dan
rata.Aplikasi plesteran dengan campuran 1 pc : 2-3 ps terutama untuk daerah
basah

ika plesteran sudah kering lakukan pengukuran seperti pada sistim tebal dan
terikan benang sebagai acuan.

Kemudian aplikasikan adukan dengan roskam bergerigi pada dinding atau lantai.

Aplikasi adukan Pemasangan keramik

Materi Pelatihan Instruktur MTU 171


Pekerjaan ubin dan keramik

Aplikasi adukan pada dinding atau


lantai alur/ goresan dari roskam tidak
boleh ada yang terputus, bila terputus
harus diulang sampai alur kelihatan rata
seperti pada gambar disamping, arah
alur boleh sembarang kekiri, kanan ,
diagonal maupun melingkar

3. Pemasangan pada lantai


a. Lakukan pengukuran rencana tinggi lantai dengan membuat level pinjaman 1.00 m
pada dinding sebagai acuan

b. Tentukan as dari ruangan atau berdasarkan as pintu sebagai acuan.

c. Hitung jumlah keramik yang akan terpasang,dan perhatikan apakah terjadi pemo-
tongan pada kanan kiri sesuai dengan aturan minimal ½ dari lebar keramik,jika tidak
maka tentukan apakah as ruangan sama dengan as badan keramik atau digeser
tepat pada siar,sehingga didapat pemotongan yang baik.

d. Penetapan as pintu

172 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

e. Pasang benang sebagai kepala,benang yang terpasang sebaiknya dua sama lebar
dengan keramik sesuai titik duga lantai.

f. Lapisan dipasang membentuk salib


dan pada baris kedua dari ping-
gir.hal ini dimaksudkan agar
pemasangan keramik bagian ping-
gir lebih rapi.

g. Buatlah campuran untuk


memasang keramik dengan dray
mix mortar dalam kondisi plastis.

h. Pasang keramik dimulai dari bagian


kepala yang berlawan dengan pintu
keluar,agar keramik yang sudah
terpasang tidak diinjak-injak.

Pengisian nat
Corak garis – garis antara tegel –
tegel dinamakan NAT. Bahan pem-
bantu untuk jarak nat adalah
batang korekapi, paku dan spaiser
(tebal 2mm ) berbentuk plus /
tambah dan bahan dari plastik.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 173


Pekerjaan ubin dan keramik

a. Fungsi nat adalah :


Anti slip.
Penghubung tegel – tegel.
Menyamakan perbedaan ukuran tegel.
Menempatkan bahan pengisi jarak antara tegel.
Membentuk pola lantai dan dinding yang indah.
Memperkokoh / memperkuat duduk dan letak pasangan tegel.

b. Ukuran nat :
Jika pemasangan tegel tanpa jarak, disebut Nat dipress, cara ini kurang baik
(berdasarkan fungsi nat).
Ukuran Nat yang tetap adalah
2 mm. Sedangkan untuk tegel
yang besar (mis; 30 x 30 cm),
ukuran Nat boleh lebih lebar
lagi (melihat – lihat peratuaran
dari pabrik tegel).

Spasier

c. Macam-macam nat (siar) :

Mengisi sela-sela ubin.


Setelah ubin keramik terpasang, waktunya mengisi sela-sela ubin dengan grout.
Grout adalah material terbuat dari semen, pasir, air, dan sedikit warna. Ia diguna-
kan untuk mengisi sela-sela ubin dan merekatnya. Grout tersedia dalam berbagai
warna dan Anda dapat memilih yang sesuai dengan warna ubin.

Gunakan rubber grout float dan masukkan grout ke sela-sela ubin.


Gunakan grout float pada sudut sedemikian rupa sehingga Anda dapat mengisi
celah dengan sebanyak mungkin grout.

Setelah mengisi grout di sela-sela ubin keramik.


Gunakan spon basah untuk membersihkan grout yang berlebih. Bilas spon untuk
melarutkan grout yang berlebih supaya tiap ubin tetap bersih. Anda dapat mem-
bubuhkan sealant pada garis-garis grout setelah grout mengering.

Dan selesai! Mempelajari cara memasang ubin keramik itu mudah! Dengan mengi-
kuti langkah-langkah dasar ini, Anda juga dapat mewujudkan desain lantai kera-
mik Anda. Mempelajari cara memasang lantai keramik dengan benar akan mem-
berikan kepuasan tersendiri terhadap pekerjaan yang berhasil dilakukan dengan
baik, dan sebuah lantai keramik yang indah.

174 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

1. Nat yang kaku


Untuk Nat yang biasa, diisi dengan semen portland. Agar tidak terdapat retak –
retak mengkerut, maka cairan pengisi Nat ditambah stainmil. Nat yang dipress,
boleh diisi dengan cairan semen saja.

2. Nat elastis (meluaskan, melebarkan)


Nat elastis harus didisi dengan bahan yang lunak, misalnya silikon. Didalam
pemasangan tegel siar elastis dipakai untuk menghubungkan pemasangan bagian
bangunan yang berbeda, seperti kayu, logam, PVC, gelas dan sebagainya.

Fungsi dari nat elastis ini dapat untuk mengantisipasi dari keramik yang terangkat
(meledak) nat elastis ini dipasang setiap 50 m2 atau pada pertemuan antara dind-
ing dan lantai, bila dalam 1 ruangan luasnya kurang dari 50 m2.

Nat elastis (meluaskan, melebarkan)

Pemasangan nat menggunakan silen


pada sudut dan ruangan

Pemasangan pada sudut

Pemasangan keramik pada sudut tidak boleh saling menempel antara keramik
lantai dan dinding, tegel plin dan keramik harus ada jarak/ spasi ruang dan untuk
aplikasinya dapat diisi dengan bahan lunak ( kapur ) bahan ini untuk mengantisi-
pasi bila terjadi pergerakan dari keramik baik karena pemuaian/ penyusutan

3. Nat yang awet dengan bahan kimia


Nat yang diisi dengan adukan semen akan diserang dan dihancurkan oleh air
asamnya. Untuk mengawetkan Nat tersebut maka Nat dapat diisi dengan bahan
khusus, misalnya Araldite, Epoxi dan lain – lain.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 175


Pekerjaan ubin dan keramik

4. Nat berwarna
Warna dari Nat yang biasa adalah abu – abu (dari semen portland) dan putih (dari
semen putih). Terdapat pula Nat berwarna yang dibuat dari semen berwarna
ditambah semen biasa. Selain itu ada bahan khusus untuk mengisi Nat dalam
beberapa warna. Dapat juga membeli bahan berwarna untuk mengisi Nat yang
sudah dicampur oleh pabrik tegel teraso

d. Cara pengisian siar / nat

Pengisian nat/ siar pada pemasangan berperan sangat penting karena bagaian ini
adalah finising akir dari pemasangan dan akan terlihat terus ketebalan dari siar/ jarak
siar antara keramik, kerapian dari pengisian siar akan berpengaruh pada estetika
pasangan keramik. Peralatan yang dipakai,

Kapi / kape karet


Spon pembersih

Kain majun Tempat adukan

Setelah pemasangan keramik selesai dan perlu menunggu pasangan keramik kering
paling tidak dalam 1-2 hari maka perlu dipersiapkan pengisian nat.

Pada dasarnya pengisian nat atau grouting sangat sederhana namun membutuhkan
ketelitian agar nat bersih dan berarna sama sert terisi penuh.

176 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

Adapun langkah-langkah pengisian nat tersebut seperti dijelaskan berikuti


dibawah ini

1. Pengolesan adukan siar dengan kapi karet

Untuk Nat yang biasa, diisi dengan semen portland. Agar tidak terdapat retak –
retak mengkerut, maka cairan pengisi Nat ditambah stainmil. Nat yang dipress,
boleh diisi dengan cairan semen saja.
Adukan siar diletakkan
dengan cetok ke atas kapi/
roskam karet dan dioleskan
seluruhnya ke dinding tegel
sampai siar – siar penuh.
Pengolesan kapi karet selalu
pada arah diagonal, supaya
net terisi penuh. Instruksi
untuk pembuatan grout
mengikuti petunjuk dari
pembuatnya / pabrik, dapat
dilihat pada kemasan

Adukan siar diletakkan dengan cetok ke atas kapi/ roskam karet dan dioleskan
seluruhnya ke dinding tegel sampai siar – siar penuh. Pengolesan kapi karet
selalu pada arah diagonal, supaya net terisi penuh. Instruksi untuk pembuatan
grout mengikuti petunjuk dari pembuatnya / pabrik, dapat dilihat pada kemasan

2. Selama 3 hari pertama, perhatikan apakah keramik terpasang terhindar


dari benturan, getaran dan pekerjaan disekitarnya

3. Bersihkan permukaan keramik dan celah nat dari debu dan kotoran
lainya. Pembersihan tidak boleh dilakukan dengan benda keras

Materi Pelatihan Instruktur MTU 177


Pekerjaan ubin dan keramik

4. Campur pengisi nat secara bertahap ke dalam air aduk dengan rata
selama kurang lebih 2 menit. Biarkan 5-10 menit dan aduk kembali sebe-
lum digunakan .

5. Untuk jenis yang memiliki daya serap tinggi basahi dulu permukaan kera-
mik sebelun digrouting untuk mencegah keramik mengambil air dari
bahan grouting yang menyebabkan pengeringan tidak merata

6. Isi celah keramik dengan


menggunakan trowel karet
dengan gerakan diagonal /
melingkar.tekan kedalam agar
celah terisi penuh
Letakan trowel karet tegak
lurus dengan permukaan
keramik. Bersihkan sisa
pengisi nat dengan meng-
gosok trowel secara diagonal
terhadap garis nat

7. Membersihkan segera sisa grouting yang menempel dengan kuat pada


permukaan keramik Pembersian pada keramik setelah diisi siar adalah
sangat perlu dilakukan karena sisa dari adukan pengisi siar

Alat yang digunakan :


a. Spon pembersih
b. Kain majun
c. Bak air (ember)

Setelah adukan siar sudah agak kering ( ± 15 – 20 menit ), adukan yang


tersisa dibersihkan dengan spon.

Spon tidak boleh basah sekali. Spon dioleskan dengan arah diagonal
dan tanpa tekanan. Setelah permukaan dinding tegel kering, permukaan
dinding dibersihkan lagi dengan lap kain kering dan untuk merapikan siar
gunakan benda tumpul dari kayu untuk membentuk siar.

178 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan ubin dan keramik

8. Untuk perawatan setelah pengisian nat dilakuan dengan cara seperti


berikut ini, basahi celah dengan menggunakan lap basah setiap hari
setelah grouting mongering 24 jam selama jangka waktu 3 hari untuk
meningkatkan kualitas grouting. Gunakan karet busa yang sudah dibasa-
hi dengan air bersih, tekan dan gosok dengan gerakan melingkar

Perlindungan setelah pekerjaan pasang keramik


Setelah pekerjaan pasangan keramik dilaksanakan, perlu dilakukan perlindungan kera-
mik yang sudah terpasang terhadap kerusakan dan kotoran sehingga kondisi
pemasangan tetap baik pada waktu selesai pemasangan

Cara yang bisa dipakai untuk melakukan perlindungan tersebut adalah menutup
dengan triplek atau plastic atau menutup ruangan apabila pekerjaan diruangan terse-
but telah dianggap selesai

Materi Pelatihan Instruktur MTU 179


Waktu :

11
Teori : 5 JPL
Praktek : 35 JPL
Kompetensi Inti Kebutuhan material :

Pekerjaan Balok 6 x 15x400, 4 x 12 x 400,


4 x 25 x 400, 3 x 25 x 400,

Kusen & Daun


triplek 6 mm, lem pvc, engsel,
slot, sekrup ¾, dowel ddiameter
8mm
Pintu Jendela Kebutuhan peralatan :
Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku
goyang, gergaji potong, gergaji belah
dan gergaji punggung, ketam pendek
dan ketam panjang, meteran rol, mistar
baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua,
catut, benang, waterpas, palu besar,
palu kecil dan palu kayu, pahat
(8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam,
gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter,
mata bor kayu dan mata bor besi 1 set
Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Pekerjaan Kusen

Sebelum kusen dipasang, periksa dahulu apakah sudah benar-benar siku dan dipaku
dengan kayu pada sudut sikunya. Bagian yang menempel bata harus dimeni dulu agar tidak
meresap ke pori-pori kayu. Perhatikan pada sisi luarnya apakah satu garis dengan permu-
kaan pasangan bata paling luar atau harus ditonjolkan setebal plesteran agar nantinya
permukaan kusen rata dengan plesteran.

Cara penyeletelan kusen :


Pasang nit/duk di bagian bawah setinggi 10cm dari permukaan lantai, pasang angkur
kanan/kiri setiap 50cm atau minimal 3 buah, berdirikan dan pasang skur, luruskan dengan
tarikan benang serta kontrol tegak lurus dengan lot. Bila sudah benar tegak baru skur-skur
dimatikan.

Dimeni

Angkur

Dimeni
Alur
Kapur

Skur

Duk

Sloof

Materi Pelatihan Instruktur MTU 181


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Untuk pasangan di atas kusen agar dibuat konstruksi pasangan bata berdiri (rollag).
gunanya adalah agar beban dari atas tidak sepenuhnya menekan kusen tapi dipikul oleh
rollag tersebut dan dialihkan ke samping. Akan lebih baik lagi kalau rollag diganti dengan
balok latei (beton bertulang).

Keuntungan memasang balok latei adalah lebih kuat dan lebih mudah bila ingin mengganti
kusen yang sudah lapuk atau sekedar ingin mengganti model kusen baru. Balok latei juga
menambah ketahanan terhadap gempa.Agar tidak dimakan rayap sebaiknya kusen kayu
diberi lapisan finishing anti rayap.

Macam-macam kusen :

Kusen gendong
Kusen pintu

Contoh ukuran kusen :

Kusen pintu : 80 x 200cm


Kusen gendong : 150 x 200cm
Kusen jendela : 50 x 120cm
Kusen bouvenlight : 70 x 50cm

Kusen bouvenlight
Kusen jendela

182 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Proses pemasangan kusen pintu

Materi Pelatihan Instruktur MTU 183


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Proses pemasangan kusen jendela

184 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Bila kusen menggunakan kusen beton :


Pemasangan sama dengan kusen kayu, perlu dipasang skur-skur yang diikat dengan kawat
bindrat karena kusen beton sulit dipaku.

Bila kusen menggunakan aluminium :


Buatlah lubang dengan presisi ukuranya, perkuat tepi lubang dengan kolom praktis, bagian
atas dengan balok late. Setelah bekisting dibuka rapikan dengan plesteran/benangan.
Pemasangan kusen aluminium adalah setelah tembok semua rapi bahkan kalau perlu
tembok sudah dalam kondisi dicat barul kemudian dipasang kusennya. Kusen aluminium
dipasang dengan bantuan skrup dan fisher.

Sekrup kusen masuk


baru diserkrup

Lubang
Tembok
dirapikan

Kusen
Aluminium

Masukan
Kusen

Materi Pelatihan Instruktur MTU 185


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Pemasangan daun pintu


Tujuan :
1. Peserta dapat menggunakan peralatan tangan dengan baik
2. Peserta dapat memasang engsel pintu dengan benar
3. Peserta dapat memasang kunci pintu dengan baik
4. Peserta dapat menyetel pemasangan pintu pada kosen dengan baik

Waktu :
7 jam 45 menit

Peralatan :

a. Pahat d. Obeng (plus –minus) g. Siku-siku 90 derajat j. Mata bor kayu


b. Palu e. Pensil h. Gergaji Potong k. Tangga
c. Perusut f. Rol meter i. Mesin Bor l.

Gergaji potong
Palu Siku 90 derajat

Mesin bor Pahat Perusut

Mata bor kayu Obeng plus - minus Tangga

189 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Langkah kerja cara pemasangan

1. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.

2. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.

3. Ketam dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).

4. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan toleransi
kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.

5. Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu (sisi
tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm
(untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu dengan 3
engsel)

6. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik kedudukann-
ya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang sesuai
dengan engsel pada daun pintu.

7. Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen

8. Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya,


kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu pada
kusen pintunya.

9. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.

10. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan
pen.

11. Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata dan
lurus dengan kusen

12. Lepaskan daun pintu dan gambar posisi kunci pada daun pintu sesuai dengan
ketinggian yang dikehendaki.

13. Kerjakan bagian lubang kunci pintu dengan menggunakan mesin bor kemudian
diratakan dengan pahat agar bentuk lubang untuk menanam kunci terlihat rapi.

14. Masukan kunci pintu pada lubang dan letakan semua komponen pintu yang telah
tersedia dan sekrup semua bagian kunci yang ada.

15. Setelah kunci pintu terpasang dengan baik, kemudian kerjakan bagian lubang
lidah kunci yang terpasang pada kosen pintu.

16. Untuk mendapatkan posisi lubang lidah kunci pada kosen yaitu rapatkan bagian
pintu pada kosen dan beri tanda dengan pensil posisi lidah kunci dalam kondisi
keluar.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 187


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Keselamatan kerja

Hal-hal yang diperhatikan dalam proses kerja dalam upaya keselamatan dan kesehatan
kerja termasuk sikap kerja.

a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul

b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga peker-
jaan dapat berjalan lancar.

c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksanakan


pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah dijangkau.

e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.

f. Bahan yang rusak/tidak boleh di pakai

g. Meminta bantuan bila pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri

h. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.

i. Ikuti semua petunjuk instruktor.

Gambar
pintu

188 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Pemasangan engsel pintu bagian atas

Materi Pelatihan Instruktur MTU 189


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Pemasangan engsel pintu bagian bawah

190 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Pemasangan kunci pintu

Menggambar posisi kunci pintu

Mengebor lubang kunci pintu

Materi Pelatihan Instruktur MTU 191


Pekerjaan kusen dan daun pintu jendela

Mengerjakan bagian lubang untuk kunci pintu :

Lukis posisi kunci sesuai dengan yang diinginkan.


Lubangi dengan mesin bor agar mempermudah pemahatan

Membersihkan bagian lubang kunci

Membersihkan lubang kunci :


Bersihkan dan ratakan bekas dengan menggunakan pahat tusuk
Perhatikan agar lubang kunci dalam posisi tegak dan lurus.

192 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Waktu :
Teori : 4 JPL
Praktek : 20 JPL Kompetensi Inti
12
Kebutuhan material : Pekerjaan
Kuda-Kuda
8 x 12 x 400, 3 x 25 x 400, 3 x 5 x 400,
5 x 7 x 400, 2 x 20 x 400, genteng dan
bubungan, paku 2 “ 3”dan 4”, begel kalung,
begel strip, mur baut ½ dim, meni
Atap
Kebutuhan peralatan :
Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku
goyang, gergaji potong, gergaji belah
dan gergaji punggung, ketam pendek
dan ketam panjang, meteran rol, mistar
baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua,
catut, benang, waterpas, palu besar, palu
kecil dan palu kayu, pahat
(8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam,
gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter, mata
bor kayu dan mata bor besi 1 set
tangga Lipat 1 grup (2 buah

Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

Membuat kuda-kuda
Macam-macam bentuk kuda-kuda

Tujuan :
1. Peserta dapat mengetahui macam – macam bentuk kuda-kuda
2. Peserta dapat memilih kuda-kuda dengan benar

Waktu :
2 jam

Isi materi :

1. Ketam
Bentuk konstruksi kuda kuda berdasar lebar bentang.
Konstruksi kuda-kuda adalah susunan rangka batang yang berfungsi mendukung
beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus dapat memberikan bentuk
pada atap.Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini
termasuk dalam klasifikasi struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda
terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.

Kuda - kuda kayu digunakan sebagai pendukung atap dengan bentang maksi-
mal sekitar 12 m. Kuda - kuda bambu pada umumnya mampu mendukung
beban atap sampai dengan 10 meter.

Kuda - kuda baja sebagai pendukung atap, dengan sistem frame work atau
lengkung dapat mendukung beban atap sampai dengan bentang 75 meter,
seperti pada hanggar pesawat, stadion olah raga, bangunan pabrik, dll.

Kuda - kuda dari beton bertulang dapat digunakan pada atap dengan bentang
sekitar 10 hingga 12 meter.

Pada kuda - kuda dari baja atau kayu diperlukan ikatan angin untuk memperka-
ku struktur kuda-kuda pada arah horisontal.

Pada dasarnya konstruksi kuda - kuda terdiri dari rangkaian batang yang selalu
membentuk segitiga. Dengan mempertimbangkan berat atap serta bahan dan
bentuk penutupnya, maka konstruksi kuda - kuda satu sama lain akan berbeda,
tetapi setiap susunan rangka batang harus merupakan satu kesatuan bentuk yang
kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja tanpa mengalami
perubahan.

Kuda-kuda diletakkan diatas dua struktur beton/baja selaku tumpuannya. Perlu


diperhatikan bahwa tembok diusahakan tidak menerima gaya horisontal maupun
momen, karena tembok hanya mampu menerima beban vertikal saja ( dalam
perhitungan struktur tembok tidak diperhitungkan sebagai penerima beban tapi
hanya sebagai beban )
Beban-beban yang dihitung adalah :

194 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

1. Beban mati ( yaitu berat penutup atap, reng, usuk, gording, kuda - kuda, plafon
termasuk instalasi listrik, air bersih/air kotor dan instalasi lain yang berada diatas
plafon dengan posisi menggantung )

2. Beban hidup ( angin, air hujan, orang pada saat memasang/memperbaiki atap ).

Kuda - kuda berdasarkan bentang kuda-kuda dan jenis bahannya :

Bentang 3-4 Meter.


Digunakan pada bangunan rumah bentang sekitar 3 s.d. 4 meter, bahannya dari
kayu, atau beton bertulang

kuda-kuda bentang 3-4 meter

Bentang 4-8 Meter.


Untuk bentang sekitar 4 s.d. 8 meter, bahan dari kayu atau beton bertulang.

kuda-kuda bentang 4-8 meter

Bentang 9-6 Meter.


Untuk bentang 9 s.d. 16 meter, bahan dari baja (double angle).

Bentang 20 Meter.
Bentang maksimal sekitar 20 m, Bahan dari baja (double angle) dan Kuda-kuda atap
sebagai loteng, Bahan dari kayu

kuda-kuda bentang 20 meter

Materi Pelatihan Instruktur MTU 195


Pekerjaan kuda-kuda atap

kuda-kuda baja profil siku

kuda-kuda gabel profil WF

196 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

Untuk bentang lebih dari 9 m disarankan menggunakan tenaga ahli dalam menentukan
dimensi material yang digunakan.

Persyaratan bahan :

Semua kayu yang dipakai harus kering, berumur tua, lurus dan tidak retak, tidak
bengkok dan mempunyai derajad kelembaban kurang dari 15% dan memenuhi
persyaratan yang tercantum dalam PKKI 1970-NI.5.

Pekerjaan konstruksi atap

Kuda-kuda, gording, konsul, ikatan angin, klos, usuk, reng dan seluruh rangka atap
dibuat dari kayu kualitas baik tua, kering atau tidak pecah-pecah.

Papan lisplang bisa digunakan kayu atau woodplank

Baut, mur, besi strip dari bahan besi / baja

Pekerjaan konstruksi atap

Kaki kuda-kuda - ukuran 8/12 cm


Pengerat - ukuran 8/12 cm
Ander - ukuran 8/12 cm
Skoor - ukuran 8/12 cm
Nok - ukuran 8/12 cm
Pengapit - ukuran 2 x 6/12 cm
Gording - ukuran 8/12 cm
Konsol - ukuran 8/12 cm
Usuk - ukuran 5/7 cm
Reng - ukuran 3/4 cm / 2/3 cm tergantung jenis genteng yang dipakai
Listplank kayu - ukuran 3/30 cm / 2/20 cm

Pekerjaan konstruksi atap

Semua pekerjaan kayu yang harus diserut rata dan licin hingga memberikan penyel-
esaian yang baik dan sedikit penghalusan.

Kaso-kaso dipasang setiap jarak 50 cm, harus waterpass menurut kemiringan atap,
sedangkan reng dipasang setiap jarak sesuai dengan ukuran genteng.

Permukaan kayu yang tampak (papan lisplank, skoor) harus diserut rata dan licin,
setiap sambungan konstruksi atas agar diperhatikan adanya pen/joint yang
berfungsi pengunci.

Pekerjaan kayu harus rata, melentur, bengkok

Materi Pelatihan Instruktur MTU 197


Pekerjaan kuda-kuda atap

Membuat kuda-kuda dan penutup atap


Pekerjaan merakit kuda-kuda adalah membuat komponen-komponen dan merakit komponen
kuda-kuda Perakitan kuda-kuda yang dijelaskan disini adalah kuda-kuda tradisional/ konven-
sional dengan bentang 6 m dari as-as bangunan
Penyambungan balok kayu
Perakitan daun pintu/jendela papan kayu meliputi perakitan rangka daun pintu/jendela
sekaligus dengan papan kayu sebagai pengisinya.

Macam-macam bentuk kuda-kuda

Tujuan :
1. Peserta dapat mengetahui macam – macam bentuk kuda-kuda
2. Peserta dapat memilih kuda-kuda dengan benar

Waktu :
2 jam

Isi materi :

1. Kuda-kuda atap pelana

198 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

Materi Pelatihan Instruktur MTU 199


Pekerjaan kuda-kuda atap

Pembuatan bentuk sambungan kayu


Sambungan bibir miring berkait adalah salah satu sambungan kayu memanjang yang dapat
menahan beban lentur sehingga sambungan ini dapat digunakan untuk menyambung
batang tarik.

Langkah kerja menyambung balok tarik :

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai.

2. Siapkan bahan balok kayu 8/12 cm sebanyak 2 batang @ 400 cm dan balok kayu 8/12
cm sebanyak 1 batang @ 80 cm sebagai balok pengunci.

3. Ketam balok-balok tersebut diatas keempat bidangnya hingga menjadi rata, lurus,
halus dan siku.

4. Melukis/ menggambar sekeliling balok bentuk sambungan bibir miring berkait pada
kedua ujung balok sesuai gambar kerja. Lukisan dibuat sama, dimana ujung yang satu
dibuat menghadap keatas dan yang lainnya menghadap kebawah.

5. Melukis/ menggambar sekeliling balok pengunci sesuai gambar kerja.

6. Beri tanda bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya dengan cara
arsir).

7. Potong bagian kayu yang diberi tanda dihilangkan hingga membentuk sambungan bibir
miring berkait dengan menggunakan gergaji potong agar hasilnya dapat lurus dan rata.

Sambungan bibir
miring berkait

200 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

Sambungan bibir
miring berkait
diperkuat balok
pengunci diatas

Pembuatan sambungan pada titik simpul


Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok
tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung.

Identifikasi Sambungan pada Titik Simpul


Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok
tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung.

a. Sambungan kaki kuda-kuda dengan batang tarik (2 buah)


Kuda-kuda tradisional dengan bentang 6 m memerlukan sambungan 6 titik simpul. Balok
tekan terjadi pada kaki kuda-kuda, balok penyokong dan tiang penggantung.

Sambungan Batang Tarik


Dengan Kaki Kuda-Kuda

Materi Pelatihan Instruktur MTU 201


Pekerjaan kuda-kuda atap

b. Sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur (2 buah)


Hubungan kaki kuda-kuda dengan balok sekur dilaksanakan dengan konstruksi lubang
dan pen.

Sambungan Kaki
Kuda-Kuda Dengan Sekur

202 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

c. Sambungan kaki kuda-kuda dengan sekur (2 buah)


Hubungan kaki kuda-kuda dengan tiang penggantung dilaksanakan dengan konstruksi
lubang dan pen yang dilengkapi dengan gigi, sama dengan sambungan kaki kuda-kuda
dengan balok tarik.

Sambungan Kaki Kuda-Kuda


dengan Tiang Penggantung

Materi Pelatihan Instruktur MTU 203


Pekerjaan kuda-kuda atap

d. Sambungan antara balok tarik, tiang penggantung dengan sekur (1 buah)


Hubungan antara balok tarik dengan tiang penggantung dilaksanakan dengan sambun-
gan pen dan lubang. Tebal pen dan lubang pertemuan antara balok penggantung dengan
balok tarik diambail 1/3 dari tebal kayu. Dada sambungan tiang penggantung tidak
dipasang menempel dengan rapat pada sisi atas dan balok tariknya akan tetapi diberi
jarak sekitar 2 cm sebagai toleransi, agar balok penggantung tersebut tidak menekan
secara langsung pada balok tariknya. Perkuatan sambungan sudut rangka kuda-kuda
dilakukan dengan diberikan besi strip atau begel kalung yang dilengkapi dengan baut
mur.

Langkah kerja membuat kuda-kuda

Hal-hal yang harus dikuasai dalam pembuatan kuda-kuda, antara lain adalah :
1. Menghitung kebutuhan bahan
2. Melukis gambar kerja dari bermacam-macam sambungan kuda-kuda
3. Membuat bermacam-macam sambungan

204 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

3.1

Sambungan
balok tarik
menggunakan
sambungan
bibir miring
berkait dengan
balok pengunci
kuda-kuda

3.2

Sambungan
balok tarik
menggunakan
sambungan
bibir miring
berkait dengan
balok pengunci
kuda-kuda

3.3

Sambungan
balok tarik
dengan kaki
kuda-kuda
Menggunakan
pen dan lubang
dengan kemirin-
gan Sudut
derajat sesuai
gambar

Materi Pelatihan Instruktur MTU 205


Pekerjaan kuda-kuda atap

3.4

Sambungan
tiang dengan
kaki kuda-kuda
menggunakan
lubang dan pen
yang diperkuat
dengan dowel

3.5

Sambungan kaki
kuda-kuda
dengan skor
menggunakan
lubang dan pen
yang diperkuat
dengan dowel

3.6

Mencoba semua
sambungan di
masing masing
sudut sesuai
gambar kerja

206 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

3.7

Merakit
konstruksi kuda
kuda semua
sambungan
harus rapat dan
tidak baling

Pembuatan bentuk sambungan pada titik simpul

a. Sambungan balok tarik dengan tiang penggantung.

Alat
Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk,
klem, dan palu kayu.

Langkah Kerja
1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai
(tajam dan tidak dalam kondisi rusak).
2. Siapkan :
• Balok tarik yang telah disambung /dirakit dengan
panjang 6 m dari as ke as dinding ditambah 2 x 40
cm = 6,80 m.
• Tiang penggantung 8/12 panjang 4 m.

3. Ketam balok penggantung keempat sisi kayu (muka


I, II, III, dan IV) hingga rata, halus, lurus dan siku
antara muka yang satu dengan lainnya.

4. Lukis bentuk sambungan balok tarik dengan tiang


penggantung tepat di tengah-tengah bentang balok
tarik sesuai gambar kerja.

5. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilang


kan dengan jelas (misalnya dengan cara diarsir).

6. Buat pen pada tiang penggantung sesuai gambar


kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji
belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata,
siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan

Materi Pelatihan Instruktur MTU 207


Pekerjaan kuda-kuda atap

7. Buat lubang pada balok pengunci balok tarik meng


gunakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan
kedalaman masing-masing setengah tinggi kayu.

8. Stel konstruksi sambungan balok tarik dengan tiang


penggantung dan perhatikan secara seksama
bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi
agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak
baling) dan rapat.

9. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga


sambungannya benar-benar rata (tidak baling) dan
rapat.

b. Sambungan Kaki Kuda-Kuda dengan Balok Tarik dan Tiang Penggantung

Alat
Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang, pahat tusuk,
klem dan palu kayu.

Langkah Kerja

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam
kondisi rusak).

2. Siapkan bahan balok kaki kuda-kuda 8/12 panjang 4 m 2 buah.

3. Ketam balok kaki kuda-kuda keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga
rata, halus, lurus, dan siku antara muka yang satu dengan lainnya.

4. Dari titik pertemuan as tembok dan as kaki kuda-kuda buat sudut 30 derajad
memotong as tiang penggantung.

5. Tumpangkan bahan kaki kuda kuda diatas balok tarik dan topang gantung
dengan sudut 30 derajat bagian bawah, kemudian dilukiskan bentuk sambun-
gan antara balok tarik dengan kaki kuda-kuda dan balok tarik dengan tiang
penggantung sesuai gambar kerja.

6. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya
dengan cara diarsir).

7. Buat pen pada kaki kuda-kuda sesuai dengan gambar kerja dengan mengguna-
kan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk sampai hasilnya baik (rata,
siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan).

8. Buat lubangnya pada batang tarik dan tiang penggantung dengan mengguna-
kan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman masing-masing
setengah tinggi kayu.

208 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

9. Buat takikan pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan mengguna-
kan gergaji potong, gergaji belah, dan rapikan memakai pahat tusuk dan pahat
lubang.

10. Stel konstruksi sambungan kaki kuda-kuda dengan batang tarik dan tiang
penggantung, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang
masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling)
dan rapat.

11. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar


rata (tidak baling) dan rapat.

c. Sambungan kaki kuda-kuda dengan batang penyokong

Alat
Meteran, siku, pensil, gergaji potong, ketam, perusut, pahat pelubang pahat tusuk,
klem, dan palu kayu.

Langkah Kerja

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan hingga siap pakai (tajam dan tidak dalam
kondisi rusak)

2. Siapkan bahan balok penyokong 8/12 panjang 4 m, dibagi dua.

3. Ketam balok penyokong keempat sisi kayu (muka I, II, III, dan IV) hingga rata,
halus, lurus dan siku antara muka yang satu dengan lainnya

4. Stel balok tarik, tiang gantung dan kaki kuda kuda, hingga tepat pada ukuran
dan lukisan yang ditentukan.

5. Ukurlah panjang kaki kuda kuda dibagi sama panjang untuk meletakan balok
penyokong.

6. Himpitkan balok penyokong dibawahnya pada rangkaian kuda kuda yang telah
distel.

7. Ukurlah 8 cm dada purus topang gantung, tempelkan balok penyokong ujung


pertama dan ujung kedua pada garis pertengahan kaki kuda kuda.

8. Lukis bentuk sambungan kaki kuda-kuda dengan balok penyokong dan tiang
penggantung dengan balok penyokong sesuai gambar kerja.

9. Beri tanda bagian-bagian kayu yang akan dihilangkan dengan jelas (misalnya
dengan cara diarsir).

Materi Pelatihan Instruktur MTU 209


Pekerjaan kuda-kuda atap

10. Buat pen pada balok penyokong pada kedua ujungnya sesuai dengan gambar
kerja dengan menggunakan gergaji potong, gergaji belah, dan pahat tusuk
sampai hasilnya baik (rata, siku, dan tegak lurus mengikuti bentuk lukisan).

11. Buat lubangnya pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan menggu-
nakan pahat lubang mengikuti garis kerja dengan kedalaman setengah tinggi
kayu.

12. Buat takikan pada kaki kuda-kuda dan tiang penggantung dengan mengguna-
kan gergaji potong, gergaji belah, dan dirapikan memakai pahat tusuk dan
pahat lubang.

13. Stel konstruksi sambungan balok penyokong dengan kaki kuda-kuda dan kaki
kuda-kuda, dan perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang
masih perlu dibenahi agar menjadi bentuk sambungan yang rata.

14. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar


rata (tidak baling) dan rapat.

Penyetelan sementara sambungan pada setiap titik simpul

1. Stel sementara sambungan pada masing-masing titik simpul, dan perhatikan


secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar men-
jadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat.

2. Benahi kekurangan-kekurangan tersebut hingga sambungannya benar-benar


rata (tidak baling) dan rapat.

3. Stel kembali sambungan

4. Ratakan sambungan pada masing-masing titik simpul tersebut dengan meng-


gunakan ketam halus.

Perakitan kuda-kuda
Penyambungan komponen kuda-kuda
1. Balok tarik panjang bentang 6 meter dari as ke as dinding.
2. Sambungkan kedua balok dengan sambungan bibir miring berkait.
3. Kuatkan dengan balok pengunci berukuran panjang 80 cm diperkuat dengan 4 buah mur
baut
4. Setel tiang penggantung dengan balok tarik , tegak dengan penyiku. Pada dadapurus
diganjal 2 cm untuk tolenransi.
5. Setel kaki kuda-kuda pada balok tarik dengan sudut 30 derajad dan tiang penggantung
6. Stel balok penyokong dengan tiang penggantung dan balok tarik
7. Pengeboran untuk pasak sambungan
Berilah tanda pada masing-masing sambungan.
Lepaskan tiap tiap sambungan purus dan lubang

210 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

Pemeriksaan kekuatan
1. Periksa konstruksi sambungan balok tarik, tiang penggantung, kaki kuda-kuda dan balok
penyokong.
2. Perhatikan secara seksama bagian-bagian mana saja yang masih perlu dibenahi agar
menjadi bentuk sambungan yang rata (tidak baling) dan rapat.
3. Perbaiki semua sambungan yang masih kurang rapat, kurang rata dan masih baling
4. Setelah yakin sambungan sudah rapat dan tidak baling maka sambungan dapat
diperkuat dengan pemasangan pasak pada lubang-lubang bor dan pemasangan begel
pada sambungan-sambungan sesuai gambar rencana

Membuat atap
Macam-macam penutup atap

Tujuan :
1. Peserta dapat mengetahui macam – macam penutup atap
2. Peserta dapat memasang macam – macam penutup atap derngan benar

Waktu :
2 jam

Isi materi :

1. Atap sirip kayu

Sirap merupakan material penutup atap yang terbuat dari papan kayu dalam bentuk
lembaran. Jenis kayu yang digunakan sebagai atap sirap yaitu jenis kayu ulin kaliman-
tan atau yang lebih dikenal dengan sebutan kayu besi atau kayu bulian.

Jenis kayu ini memiliki ketahanan yang baik terhadap suhu dan kelembaban, selain itu
kayu ini dikenal tahan terhadap serangan hama rayap. Saat ini jenis kayu ulin merupa-
kan jenis kayu yang dilindungi dan dibatasi peredarannya oleh pemerintah.Hal ini men-
jadikannya semakin sulit untuk ditemukan dipasaran.Namun, sebagai alternatif peng-
gantinya terdapat jenis atap sirap yang berasal dari kayu merbau, kayu benuas dan
lainnya.

Keunggulan dari jenis atap ini ialah; daya penyerapan panas yang cukup baik sehing-
ga ruangan menjadi lebih sejuk, selain itu masa umur kayu yang tahan lama dapat
mencapai puluhan tahun.

Sedangkan kekurangannya ialah; membutuhkan perawatan yang ekstra, sulit untuk


melakukan pemasangan, penggantian dan perbaikan, rentan terhadap bahaya keba-
karan bila tidak dilapisi dengan lapisan anti panas, dan harga yang mahal.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 211


Pekerjaan kuda-kuda atap

Atap
sirip kayu

2. Genteng

Genteng tanah liat tradisional


Material ini banyak dipergunakan pada rumah umumnya.Gentang terbuat dari tanah
liat yang dipress dan dibakar.Kekuatannya cukup.Genteng tanah liat membutuhkan
rangka untuk pemasangannya.Genteng dipasang pada atap miring.

Genteng menerapkan sistem pemasangan inter-locking atau saling mengunci dan


mengikat.

Warna dan penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasan-
ya akan tumbuh jamur di bagian badan genteng.

212 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

3. Genteng keramik

Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah
mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat
diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut.

Umurnya bisa 20 – 50 tahun dapat ditanyakan ke distributor.Aplikasinya sangat cocok


untuk hunian modern di perkotaan.

4. Genteng beton

Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan
dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis
yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.

Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya
hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 213


Pekerjaan kuda-kuda atap

Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan
dasarnya adalah campuran semen PC dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis
yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.

Sebenarnya atap ini bisa bertahan hampir selamanya, tetapi lapisan pelindungnya
hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.

Genteng beton memiliki 2 (dua) bentuk, genteng beton bergelombang dan genteng
beton flat. Kedua bentuk tersebut memiliki daya tutup yang hampir sama sekitar 11
buah genteng/m² dengan sudut kemiringan minimum 20°, dan harganya bervariasi
bergantung pada merk.

Kelebihan genteng beton ialah lebih kuat dan lebih ekonomis, sementara kelemahan
dari genteng ini bobotnya yang berat sehingga membebani struktur.

5. Genteng metal

Bentuknya lembaran, mirip seng.Genteng ini ditaman pada balok gording rangka atap,
menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.

Pemasangannya tidak jauh berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja
yang lebih besar. Ukuran yang tersedia bervariasi, 60-120cm (lebar), dengan ketebal-
an 0.3mm dan panjang antara 1.2-12m.

214 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

Genteng metal dihasil-


kan dari lembaran metal
yang ditekan sehingga
berbentuk lembaran
lebar dan berpola
seperti genteng, namun
terdapat juga genteng
metal dalam bentuk
kepingan. Untuk
pemasangannya,
genteng metal lembaran
akan ditanam pada
balok gording rangka
atap dengan sekrup.

Genteng metal dihasilkan dari lembaran metal yang ditekan sehingga berbentuk
lembaran lebar dan berpola seperti genteng, namun terdapat juga genteng metal
dalam bentuk kepingan. Untuk pemasangannya, genteng metal lembaran akan ditan-
am pada balok gording rangka atap dengan sekrup.

Sementara pemasangan genteng metal bentuk kepingan hampir sama dengan


genteng keramik, hanya saja pada genteng metal terdapat pengkaitan antara satu
keping genteng dengan keping lainnya.

Untuk meredam kebisingan air hujan, mengurangi daya hantar panas, serta meng-
hilangkan kilap pada permukaan metal, maka pada permukaan bagian atasnya dilapisi
dengan butiran pasir dan aspal yang direkatkan.

Keunggulan dari genteng metal, yaitu memiliki bobot yang cukup ringan dibandingkan
jenis genteng keramik dan beton sehingga menghemat biaya rangka atap; ukuran
yang besar mempercepat proses pemasangannya, sudut pemasangan yang dapat
lebih landai daripada genteng beton dan keramik yaitu di angka minimum 5° , dan
keamanan kepingan untuk lepas dari struktur rangka.

Kelemahan dari genteng ini pada masa lalu ialah kemampuannya yang rendah untuk
menginsulasi bising saat hujan.Namun seiring dengan perkembangan zaman, telah
ditemukan teknologi yang membuat genteng ini mampu meredam bising dengan baik
sehingga genteng jenis ini layak menjadi pilihan.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 215


Pekerjaan kuda-kuda atap

Adapun cara pemeriksaaan genteng yang baik, dilapangan sebagai berikut :

a. Tinjauan terhadap pandangan luar :

1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itu dipukul, maka akan terdengar suara
yang nyaring.
2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya.
3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk.
4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama.

b. Tinjauan terhadap berat rata-rata :

1. Bila tiap-tiap bagian permukaan genteng itu dipukul, maka akan terdengar suara
yang nyaring.
2. Tidak terlihat adanya retak-retak diseluruh permukaannya.
3. Permukaan genteng itu rata dan tidak ada lekuk-lekuk.
4. Setelah dipasang akan terlihat di atas atap rapih dan berukuran sama.

c. Tinjauan terhadap rembesan

Sediakan sebuah genteng yang akan diperiksa dan sebuah kotak terbuka (kaleng)
yang pada bagian sisi atas dan bawahnya terbuka serta semua sisi sampingnya
tidak dapat tembus oleh air. Kotak ini direkatkan pada bagian atas permukaan
genteng, selanjutnya dibagian luarnya diberi perekat lilin agar rapat air.

Kotak ini diisi air kira-kira setinggi 6 cm. Setelah 3 jam lamanya dalam kotak, lalu
bagian bawah genteng diperiksa apakah terjadi rembesan atau tetesan air. Catat
dari 6 buah atau lebih genteng, berapakah yang tembbus air. Genteng yang baik
tidak akan tembus air

d. Tinjauan terhadap penampang patahan.

Genteng yang akan diperiksa dipatahkan pada arah panjang dan melintang. untuk
genteng yang baik akan terlihat seperti berikut :

216 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan kuda-kuda atap

6. Seng

Atap ini sebenarnya dibuat dari lembaran baja tipis yang diberi lapisan zinc secara
elektrolisa. Tujuannya untuk membuatnya menjadi tahan karat.Jadi, kata seng berasal
dari bahan pelapisnya.

Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun
ke-30-an.Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat.

7. Plat beton

Atap ini biasanya merupakan atap datar yang terbuat dari kombinasi besi dan
beton.Banyak digunakan pada rumah-rumah modern minimalis dan kontemporer.
Konstruksinya yang kuat memungkinkan untuk mempergunakan atap ini sebagai
tempat beraktifitas.Contohnya menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot.

Kebocoran pada atap dak beton sering sekali terjadi. Maka perlu pengawasan pada
pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya

Materi Pelatihan Instruktur MTU 217


Pekerjaan kuda-kuda atap

8. Plat kaca

Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam
rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan
cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah
rumah. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau
genteng kaca sesuai kebutuhan

9. Asbes

Asbes merupakan material


penutup atap yang terbuat
dari asbes/asbestos, yaitu
suatu biji mineral alami
yang diolah sedemikian
rupa dan menjadi suatu
bahan bangunan yang siap
untuk digunakan.Susunan
berbagai serat asbes yang
sangat halus dan kasat
mata dengan berat yang
sangat ringan.

Asbes memiliki karakteristik hampir sama dengan seng yang murah, ringan dan cukup
tahan lama. Namun, yang membedakannya dengan material seng, asbes ini tidak
menyerap panas sehingga membuat rumah lebih sejuk. Selain itu, ia memiliki cara
pemasangan yang lebih mudah dan tidak membutuhkan banyak reng dibandingkan
genteng.

Kelemahan asbes adalah penampilannya yang tidak menarik, mudah retak bila terinjak
dan dapat membahayakan kesehatan (memicu timbulnya kanker paru mesothelioma
dalam jangka panjang).Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, telah ada
produk menyerupai asbes yang bebas serat asbestos.

218 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Waktu :
Teori : 1 JPL
Praktek : 7 JPL Kompetensi Inti
13
Kebutuhan material : Pekerjaan
5 x 7 x 400, 6 x 12 x 400,
paku 2” dan 3 “, triplek 6 mm Plafon
Kebutuhan peralatan :
Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku goyang,
gergaji potong, gergaji belah dan gergaji
punggung, ketam pendek dan ketam
panjang, meteran rol, mistar baja 1 m,
perusut, crospen, kakak tua, catut, benang,
waterpas, palu besar, palu kecil dan palu
kayu, pahat (8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor,
ketam, gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter,
mata bor kayu dan mata bor besi 1 set
Pekerjaan plafon

Pemasangan dan penutup plafon


Kerangka dan penutup plafon

Tujuan :
1. Peserta dapat menjelaskan pengertian plafon dengan benar
2. Peserta dapat menjelaskan fungsi plafon
3. Peserta dapat menjelaskan bahan yang digunakan untuk penutup plafon
4. Peserta dapat mengetahui ukuran kayu yang digunakan untuk konstruksi plafon
5. Peserta dapat mengetahui ukuran yang digunakan untuk penutup plafon

Waktu :
2 jam

Isi materi :

1. Konstruksi plafon
Pengertian Plafon Atau Langit – Langit
Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka bangu-
nan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan tinggi
bangunan dibawah rangka atapnya. Plafon atau sering disebut juga langit-langit
merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan ( rumah ).

Fungsi Plafon :

Pengertian Plafon Atau Langit – Langit

Plafon adalah bagian konstruksi merupakan lapis pembatas antara rangka


bangunan dengan rangka atapnya, sehingga bisa sebagai atau dapat dikatakan
tinggi bangunan dibawah rangka atapnya. Plafon atau sering disebut juga
langit-langit merupakan bidang atas bagian dalam dari ruangan bangunan
(rumah).

Plafon berfungsi juga sebagai isolasi panas yang datang dari atap atau sebagai
penahan perambatan panas dari atap (aluminium foil).

Plafon dapat juga sebagai meredam suara air hujan yang jatuh diatas atap,
terutama pada penutup atap dari bahan logam.

Plafon sebagai finishing (elemen keindahan), mempunyai tempat untuk meng-


gantungkan bola lampu, sedang bagian atasnya untuk meletakkan kabel – kabel
listriknya (sparing instalasi).

Bahan dan konstruksi plafon :


Bahan untuk pembuatan plafon dapat dibuat dari kepang ( anyaman bambu
atau bilik ), papan kayu, asbes semen, tripleks, hardboard, selotex, acustek tile,
particle board, jabar wood dan pada saat ini banyak digunakan papan gipsum
dan lain-lain. Adapun kontruksi plafon terdiri dari :

220 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plafon

1. Rangka plafon
2. Penggantung rangka plafon dan stek
3. Bahan penutup plafon

Dan rangka plafon dapat dipasang denga cara menyiapkan :


1. Rangka kayu (galar 6/12; kaso 5/6; kaso 4/6)
2. Rangka profil aluminium

Penggantung rangka plafon, jika rangka atap dengan kuda – kuda kayu dapat
menggunakan kaso 5/7. Jika bahan profil aluminium cukup dengan kawat yang
dibelitkan atau diskrup pada atap rangka baja. Jika memakai dak beton, dapat
memakai stek untuk mengaitkan pada rangka plafonnya yaitu rangka kayu.

1. Tripleks dengan tebal 4 mm.


2. Asbes 3 mm.
3. Akustic tile atau soft board 15 mm.
4. Gypsum board.
5. Aluminium.
6. Papan / kayu.
7. Hard board.
8. Dan lain – lain.

Pola plafon hanger


Penggambaran rencana (gambar kerja) plafon meliputi gambar rencana plafon
dan detail plafon. Dalam pembuatan rencana plafon (terkadang disebut sebagai
rencana rangka plafon atau denah plafon) hal – hal yang perlu iperhatikan
adalah :

Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasnya ruangan yakni:

Untuk bahan penutup dengan tripleks 4 mm, sebaiknya menggunakan


ukuran dengan kelipatan 30 cm agar dapat efisien dalam penggunaan
bahan, misalnya; 1,20 x 1,20 atau 0,60 x 1,20.

Untuk bahan penutup dengan asbes, untuk efisiensi bahan menggunakan


ukuran 1,00 x 1,00 atau 1,00 x 0,50.

Sedangkan penggunaan jenis kabel untuk instalasi listrik sebaiknya mengguna-


kan jenis kabel Tranca; Kabelindo; Supreme; Eterna atau kabel metal.

Pemasangan instalasi listrik di dalam rangka plafon disebut in bouw sedangkan


jika pemasangan kabel diluar plafon disebut out bouw, kesannya seperti peren-
canaan ME (Mekanikal dan Elektrikal) tidak matang, atau kemungkinan tahapan
pekerjaan baru terpikirkan kemudian.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 221


Pekerjaan plafon

Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks 4 mm,
ada dua cara yaitu;

1. Memberikan naad (jarak) antara dua lembar triplek yang akan dipaku pada
rangka plafon dan list profil pada tepi dinding.
2. Memakai list, artinya pertemuan, umpama pakai eternit asbes, ditutup dengan
list untuk kekuatan pemasangan penutup plafon.

Pada ukuran kayu untuk rangka plafon dapat digunakan beberapa ukuran kayu
sebagai berikut:

1. Balok induk;
Ukuran 6/12 untuk bentangan 2 – 3 m
Ukuran 8/14 untuk bentangan 3 – 5 m

2. Balok pembagi pertama;


Ukuran 6/8 untuk bentangan 2 – 2,5 m
Ukuran 5/7 untuk bentangan 1 – 2 m

3. Balok pembagi kedua;


Ukuran 4/6 untuk bentangan

Variant / Detail Plafon

Perhatian pada perencanaan plafon dan keindahan untuk ruang dan interiornya,
hal yang perlu diperhatikan adalah kekuatan rangka plafon yang dihubungkan
dengan penggantungnya. Elevasi penutup plafon dan sistim penerangan perlu
diperhatikan juga khususnya untuk ruang rapat atau ruang pertemuan termasuk
ketinggian plafonnya.

Kerangka
plafon metal

222 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plafon

Detail
kerangka
plafon kayu

Rencana plafon

Dalam pembuatan rencana plafond (atau terkadang disebut sebagai rencana


rangka plafond atau denah plafond) hal – hal yang harus diperhatikan adalah:

Hal lain yang perlu diperhatikan pemasangan penutup plafon dengan tripleks 4
mm, ada dua cara yaitu;
Ukuran bahan yang akan digunakan terhadap luasan ruangan

1. Untuk bahan penutup


dengan tripleks, sebaiknya
menggunakan ukuran
dengan kelipatan 30 cm
agar dapat efisien dalam
penggunaan bahan. Misal-
nya; 1,20 x 1,20

2. Untuk bahan penutup


dengan asbes, untuk
efisiensi bahan mengguna-
kan ukuran 1,00 x 1,00
atau 1,00 x 0,50.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 223


Pekerjaan plafon

Detail
konstruksi
sambungan
kerangka
plafon kayu

Pemasangan langit-langit

Pada pemasangan langit-langit harus diperhatikan peraturan bangunan nasional


pasal II.303, ayat 4 s/d 7 yang pada bangunan perumahan menentukan tinggi
ruang/ kamar minimal sekurang-kurangnya 2.40 m dengan kekecualian kalau
langit-langitnya/ kasau-kasaunya miring sekurang-kurangnya ½ dari luas ruang
mempunyai tinggi ruang 2.40 m dan tinggi ruang selebihnya pada titik terendah
tidak kurang dari 1.75 m.

Pada ruang cuci dan kamar mandi/ kakus diperbolehkan sampai sekurang-kurang-
nya 2.10 m.

Konstruksi langit-langit biasanya terdiri dari dua lapis, yaitu rangka (penggantung)
dan penutup langit-langit. Konstruksi rangka langit-langit sebenarnya hampir tidak
berbeda apa pun dipilih sebagai penutup. Rangka langit-langit untuk kuda-kuda
biasa dibuat dari kayu ukuran 5/7,5 cm (2”/3”) yang dipasang berselang-seling.
Pada kuda-kuda untuk rangka langit-langit cukup dengan menggunakan kayu reng
berukuran ¾ cm.

Sebagai penutup langit-langit digunakan asbes semen (Eternit) yang datar, 4 mm


tebal dan biasanya dipasarkan dalam ukuran 100/100 cm. Pada bangunan yang
lebih sederhana digunakan bilik atau papan-papan kayu. Bilik dan papan
langit-langit, bila digunakan kayu yang tidak awet harus diawetkan dengan bahan
pengawet (obat) terlebih dahulu. Kemungkinan lain ialah penggunaan kayu triplek
setebal 4 mm atau 9 mm.

224 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plafon

Penutup langit-langit dari kayu triplek Penutup langit-langit dari pelat asbes semen.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 225


Pekerjaan plafon

Pemasangan pekerjaan plafon

Pemasangan Kerangka dan Penutup Plafon

Tujuan :

1. Peserta dapat menggunakan peralatan yang digunakan dalam pekerjaan plafon


2. Peserta dapat mengukur ketinggian plafon
3. Peserta dapat mengerjakan pembagian ukuran pentup plafon
4. Peserta dapat mengukur kedataran posisi plafon
5. Peserta dapat menentukani ukuran yang digunakan untuk penutup plafon
6. Peserta dapat mengerjakan pemasangan kerangka dan penutup plafon

Waktu :
8 jam 45 menit

Peralatan :

1. Pahat 7. Siku-siku 90 derajat 13. Mesin Bor Beton


2. Palu 8. Gergaji Potong 14. Mata bor beton ø 8 mm
3. Perusut 9. Kakak Tua/Tang 15. Mata bor kayu ø 7 mm
4. Obeng (plus –minus) 10. Slang Timbangan 16. Tangga/steger
5. Pensil 11. Waterpas
6. Rol meter 12. Benang sipatan

226 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plafon

Bahan :
1. Kayu usuk ukuran 5/7 cm 5. Sekrup Kayu 3 inch
2. Kayu pembagi 4/6 cm 6. Paku 2,5 inch
3. Kayu klos penahan 2/4/15 cm 7. Paku 1,75 inch
4. Fisher S 8

Alat pelindung diri (APD) :


1. Baju Kerja 3. Helm Proyek
2. Sepatu Kerja 4. Sarung Tangan

Langkah kerja :

1. Ketam semua kayu yang diperlukan sesuai dengan ukuran

2. Buatlah garis horizontal keliling tembok dimana akan dipasang penutup plafon dan
lakukan dengan terlebih dahulu diukur kedataran dengan slang timbangan.

3. Ketam semua kayu yang diperlukan sesuai dengan ukuran

4. Buatlah garis horizontal keliling tembok dimana akan dipasang penutup plafon dan
lakukan dengan terlebih dahulu diukur kedataran dengan slang timbangan.

5. Sisa pembagian dibagi dua kanan dan kiri.

6. Beri tanda pada masing-masing pembagian tersebut pada tembok dengan


pensil.

7. Lubangi kayu usuk 5/7 cm dengan mesin bor sebelum dimatikan keliling pada
tembok.

8. Pasang usuk 5/7 cm keliling dengan terlebih dahulu membuat lubang pada balok
beton yang ada untuk tempat fischer S8.

9. Letakkan batang-batang yang berukuran besar terlebih dahulu, baru kemudian


yang kecil.

10. Pembagian pada batang yang berukuran besar terhadap batang yang kecil
selalu menggunakan tarikan benang.

11. Perletakan kayu pembagi 4/6 menggunakan klos dari kayu ukuran 2/4/15 cm.

12. Pemasangan rangka selesai, selanjutnya memang penutup plafon dengan meng-
gunakan kayu lapis tebal 6 mm.

Hal-hal yang diperhatikan dalam proses kerja dalam upaya keselamatan dan kesehatan
kerja termasuk sikap kerja.

Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul

Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang mengganggu sehingga


pekerjaan dapat berjalan lancar.

Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu dalam melaksana-


kan pekerjaan.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 227


Pekerjaan plafon

Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh dan mudah
dijangkau.

Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.

Bahan yang rusak/tidak boleh di pakai

Meminta bantuan bila pekerjaan tidak bisa dikerjakan sendiri

Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.


Ikuti semua petunjuk instruktor.

Gambar kerja

Gambar kerja yang


ada meliputi :
1. Gambar denah
rencana plafon

2. Gambar
potongan A-A

3. Gambar detail
sambungan
kerangka plafon

Denah rencana
plafon dan
potongan

228 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan plafon

Detail sambungan balok tepi dengan balok utama

Materi Pelatihan Instruktur MTU 229


Pekerjaan plafon

Detail sambungan balok utama dan pembagi

230 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Waktu :
Teori : 3 JPL
Praktek : 3 JPL Kompetensi Inti
14
Kebutuhan material : Pekerjaan
Pengecatan
Cat kayu, Cat tembok (2,3,4), Cat besi,
roll, plamir, thiner, kuas 2” dan 3“, alkali,
kertas gosok kasar (100) dan halus (240)

Kebutuhan peralatan :
kape 1 set, Bak plastik
Pekerjaan pengecatan

Cat tembok (interior dan eksterior)


Pekerjaan pengecatan merupakan pekerjaan finishing yang harus dikerjakan dengan rapi,
sehingga harus dikerjakan oleh orang-orang yang memiliki kebiasaan bekerja dengan rapi
dan teliti. Pekerjaan pengecatan sebuah rumah biasanya terdiri dari cat tembok (interior &
eksterior), cat kayu, politur (sanding)

Setelah pekerjaan plamir selesai permukaan dinding perlu digosok sampai halus dengan
kertas gosok no. 1. Bagian-bagian yang masih kurang rata perlu diplamir ulang dan digosok
lagi.

Dengan campuran 1 kg lem PVAC : 1 kg semen putih : 2 kg kalsium sudah menghasilkan


campuran plamir yang cukup baik. Sebaiknya plafon diplamir lebih dahulu sebelum dinding.

Cat tembok memiliki kriteria cat tembok normal dan cat tembok yang tahan cuaca (weather
shield). Cat Wheater Shield lebih tahan terhadap hujan atau panas, karena mengandung
bahan yang lebih berkualitas.

Tahap pengerjaan pengecatan tembok :

Persiapan
Sebelum pekerjaan pengecatan dimulai hendaknya lantai diberi alas terlebih dahulu agar
mudah dalam pembersihan nantinya.

Plamir
Untuk plamir terdapat plamir yang sudah jadi buatan pabrik atau plamir campuran sendiri
dengan bahan lem putih (PVAC), semen putih dan kalsium. Perbandingannnya relatif berag-
am tergantung kebiasaan masing-masing orang/daerah. Namun kandungan kalsium yang
terlalu banyak menyebabkan tingkat penyerapan atau porositasnya tinggi sehingga mem-
boroskan cat dan waktu singkat warna cat berubah (memplak) karena warna aslinya terhis-
ap oleh kalsium.

Pengecatan
Pengecatan dapat dilakukan dengan menggunakan kuat atau rol. Alur dan arah pengecatan
harus searah tidak meloncat-loncat, misalnya saat mengecat dinding dari atas kebawah
hingga rata kemudian bergeser kesamping.

232 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pengecatan

Berikut ini beberapa tips pengecatan dan memilih warna untuk eksterior maupun interior :

1. Belilah cat yang berkualitas, dan biasanya harga lebih mahal. Cat yang berkualitas biasanya
memiliki standar yang ketat dan petunjuk yang jelas tentang cara penggunannya. Seringkali
justru cat-cat seperti ini memiliki pilihan warna lebih banyak.

2. Persiapkan dengan jeli, karena hal ini adalah kesuksesan pengecatan yang sempurna. Serin-
gakali kurangnya persiapan justru membuat kita mengalami kerugian yang banyak. Penem-
patan warna pada dinding misalnya, bisa lebih presisi jika kita memiliki gambar desain atau
skema warna yang sudah dipersiapkan.

3. Singkirkan barang-barang yang tidak perlu, seperti paku atau bekas isolasi yang menempel
di dinding.Pengecatan bsia lebih sepurna bila dinding rata, maka tutuplah lubang dengan
dempul atau semen sebelum pengecatan.

4. Jika ruangan memiliki dua warna berbeda, gunakan isolasi untuk alat bantu penutup pada
batas warnanya. Isolasi membuat sambungan warna lebih rata.

6. Lakukan pengecatan dari sisi dinding yang telah kering untuk mencegah pola roller tersisa
pada dinding.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 233


Pekerjaan pengecatan

Cat kayu
Tahapan pengecatan kayu adalah :
1. Pertama kayu yang akan dicat harus dalam kondisi kering.
2. Dilapisi meni, kemudian dikeringkan.
3. Dilapisi dempul/plamir kayu dan dikeringkan.
4. Dihaluskan dengan amplas hingga permukaan rata.
5. Tempelkan solasi kertas pada bidan kaca yang bersentuhan dengan cat.
6. Dilaksanakan pengecatan dasar, bila sudah kering dilapisi cat lagi hingga menghasilkan
warna permukaan yang sama.

Tips untuk hasil pengecatan kayu yang maksimal :


1. Bersihkan permukaan kayu yangakan di cat dari kotoran dan amplas searah
serat menggunakan kertas amplas No. 180.
2. Aduk cat kayu hinggarata, tambahkan thinner B secukupnya sesuai alat aplikasi
yang akan digunakan kemudian aduk cat tersebut untuk mendapat hasil yang seragam.
3. Aplikasikan sampai merata ke seluruh permukaan dengan alur yang searah.

Politur / sanding
Pada kusen atau pintu dengan kayu yang mahal seperti kayu jati, kayu kamfer atau kayu
yang memiliki serat yang bagus biasa dilaksanakan finishing dengan politur atau sanding.

Tahapan pekerjaan sanding adalah :

1. Kayu yang akan disanding harus dalam kondisi kering.


2. Tempelkan isolasi kertas pada bidang kaca yang bersentuhan dengan politur.
3. Lapisi kayu dengan wood filler, kemudian digosok.
4. Lapisi dengan sanding sealer kemudian digosok.
5. Lapisi dengan pelindung goresan (top coat) yang warnanya bening.

234 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pekerjaan pengecatan

Tips untuk hasil politur yang maksimal :

1. Pilihlah politur yang praktis dan nyaman dengan aplikasinya (misal yang berpen-
gencer air)
2. Tentukan posisi yang akan di politur.
3. Pilih alat aplikasi yang sesuai dan tepat dengan lokasi pengecatan.
4. Baca aturan pakai dan catat nomor produksi dari politur untuk menghindari jika
cat tersebut ada masalah.
5. Lakukan pengerjaan dan pengenceran sesuai aturan pada kaleng.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 235


Waktu :

15
Teori : 4 JPL
Kompetensi Praktek : 35 JPL
Khusus Kebutuhan material :

Pengetahuan Tidak ada

pemasangan Kebutuhan peralatan :


Tidak ada
utilitas

236 Panduan Praktek Pekerja Konstruksi dengan MTU


Agar pemasangan instalasi listrik dan air hasilnya rapi, sebelum tembok di plester harus ditanam
dahulu pipa-pipa instalasinya. Upayakan jangan membobol tembok lagi setelah plesteran dikerja-
kan hanya untuk memasang pipa air maupun listrik karena akan merusak permukaan plseteran.
Plesteran yang dibongkar kemudian dipasang lagi hasilnya tidak akan rata.

sebelum diplester, tanam


pipa listrik terlebih dahulu

saklar

150cm

stop kontak

20-30cm

Demikian pula untuk instalasi pipa air, baik air bersih maupun air kotor, semua diupayakan diinstall
sebelum plesteran dilaksanakan.

Untuk instalasi horizontal, penarikan kabel-kabel dilakukan ketika rangka plafon terpasang, sebe-
lum ditutup dengan eternit/triplek.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 237


pipa 1”

tandon atas
solar water
heater

pipa 3/4” pipa 1/5”


sumur

shower

kran
closet
washtafel

Skema instalasi & peredaran air :


1. Air dipompa dari sumur ke tandon dengan ketinggian 6 meter, menggunakan pipa 1”

2. Kemudian air dari tandon di bagi kebawah menuju Solar Water Heater, kran luar,
toilet, dapur dsb

3. Air panas dari Solar Water Heater dilarikan ke wastafel dan shower yang dicampur
dengan air dingin untuk diatur suhunya.

Pemasangan instalasi air baik air dingin, air panas maupun air kotor harus dipasang oleh tukang
plumbing yang berpengalaman agar hasilnya sempurna. Demikian juga pemasangan instalasi
listrik, harus dikerjakan oleh instalatur yang bersertifikat.

Instalasi air kotor :


Kemirian pipa pembuangan/pipa air WC harus diusahakan minimal 3% agar alirannya lancar,
sedang untuk air kotor dari KM minimal 1%.

100cm
3cm
Arti kemiringan 3 %

238 Materi Pelatihan Instruktur MTU


Pada belokan usahakan untuk
memasang bak kontrol, namun
apabila akan disambung maka
jangan menggunakan keni 90°,
karena rawan buntu. gunakan jenis
elbow yang besar radiusnya atau
keni 45° dua kali.

Untuk pemipaan air WC maka


upayakan tidak terjadi belokan
melebihi 180° agar aliran lancar
dan tak ada resiko buntu.

Bila mengunakan PVC maka mutu


yang dipilih:
-Untuk air bersih kualitas AW
-Untuk air kotor minimal kualitas D

Belokan pipa dari WC / toilet

Pakai knie 90
Pakai Elbow lebih baik Pakai Knie 2x45°
kurang baik,
radius lebih besar. lebih lancar
resiko buntu.

knie = 45°
T = 90°

y = 45°

Salah,
pemakaian T - 90° Benar, gunakan y = 45°
riskan terhadap dan knie 45° agar aliran
penyumbatan lebih lancar

Materi Pelatihan Instruktur MTU 239


Waktu :

16
Teori : 5 JPL
Kompetensi Praktek : 35 JPL
Khusus Kebutuhan material :

RAB Balok 6 x 15x400, 4 x 12 x 400,


4 x 25 x 400, 3 x 25 x 400,

(Rencana
triplek 6 mm, lem pvc, engsel,
slot, sekrup ¾, dowel ddiameter
8mm
Anggaran Kebutuhan peralatan :
Biaya) Pensil, Siku 90, Siku 45, dan Siku
goyang, gergaji potong, gergaji belah
dan gergaji punggung, ketam pendek
dan ketam panjang, meteran rol, mistar
baja 1 m, perusut, crospen, kakak tua,
catut, benang, waterpas, palu besar,
palu kecil dan palu kayu, pahat
(8,12,14,18,24,30 mm), mesin bor, ketam,
gergaji, amplas getar, jigsaw, ruter,
mata bor kayu dan mata bor besi 1 set

236 Panduan Praktek Pekerja Konstruksi dengan MTU


RAB (Rencana Anggaran Biaya)

Rencana Anggaran Biaya


Perhitungan Biaya atau biasa dikenal dengan Rencana Anggaran dan Biaya terdiri dari :
A. Biaya perijinan (Advice Planing / AP, Gambar, IMB)
B. Biaya bahan / material yang digunakan
C. Biaya upah pekerja, mandor, pengawas
D. Harga satuan pekerjaan

Apabila dikerjakan oleh pemborong maka harga di atas masih harus ditambah dengan biaya
administrasi meliputi pengadaan dokumen kontrak, biaya permodalan, asuransi dan resiko
untuk keuntungan pemborong sehingga tentu saja membangun sendiri lebih murah diband-
ing dibangunkan oleh pemborong apabila mengerti teknik membangun rumah. Namun
apabila kurang berpengalaman dalam membeli material, tidak bisa mengkoordinir tukang,
dan tidak menguasai teknik membangun maka membangun sendiri bisa lebih mahal dan
kualitasnya di bawah standar.

a. Biaya perijinan terdiri dari :


Biaya pembuatan Advice Planning (AP)
Biaya perencanaan (membuat gambar dan perhitungan konstruksi bila bangunan
bertingkat).
Biaya IMB (dihitung luas bangunan dikalikan biaya per meter persegi).

b. Biaya bahan, meliputi pembelian pasir, batu, bata, semen, besi, kayu, pipa PVC,
dsb dengan satuan yang bervariasi:

No Nama Bahan Satuan Kisaran Harga (Rp)


Tahun 2011 di Malang
01 Pasir urug M3 40.000 - 60.000
02 Pasir pasang M3 50.000 - 100.000
03 Pasir cor M3 70.000 - 150.000
04 Batu pecah / koral untuk cor M3 10.000 - 250.000
05 Bata merah biji 300- 500
06 Besi beton diameter 6 mm lonjor 15.000 - 22.000
07 Besi beton diameter 8 mm lonjor 20.000 - 35.000
08 Semen isi 40 kg zak 42.000 - 48.000
09 Semen isi 50 kg zak 52.000 - 60.000
10 Kayu untuk papan cor M3 1.100.000 - 3.000.000

Materi Pelatihan Instruktur MTU 241


(RAB) Rencana Anggaran Biaya

Harga bervariasi tergantung lokasi daerah karena menyangkut biaya transportasi dan
tingkat kesulitan mengangkut. Untuk mengangkt bangunan di gang sempit tentu lebih sulit
dan harus diangkut pakai kereta dorong sehingga sampai di lokasi akan menjadi mahal.

Untuk besi beton sangat tergantung dari ukuran yang nyata karena ukuran besi sangat
variatif. Kalau menyebutkan ukuran 6 mm maka tersedia diameter 4,5 mm - 5,1 mm - 5,4
mm - 5,7 mm jarang sekali ada yang benar-benar 6 mm demikian juga panjangnya, ada
yang hanya 9 m - 10 m - 10,4 m - 10,8 m - 11,1 m - 11,5 m - 11,7 m atau tepat 12 m.

Khusus kayu cor :


ada kayu randu, kayu sengon, kayu meranti dsb dengan harga yang sangat beraneka
ragam.

Cara menghitung volume

tinggi (t)

Volume = panjang (p) x lebar (l) x tinggi (t).


Satuan untuk panjang lebar maupun tinggi
harus sama, misal meter.
lebar (l)

panjang (p)

Contoh :

a. Harga pasir Rp. 75.000,-/m3. Misal bak truk berisi pasir dengan tinggi 50cm, panjang
bak 4,20 m lebar 1,90 m. Maka volumenya adalah : panjang x lebar x tinggi dalam satuan
m = 4,20 x 1,90 x 0,50 = 3,99 m3 = 4 m3. Harga 1 trk pasir menjadi 4 m3 x Rp 75.000,-
= Rp 300.000,-

b. Batu bata : hitung luas pasangan (panjang x tinggi) setiap detail tembok. Misal ketemu
luas dinding seluruhnya = 222 m2 bila kebutuhan rata-rata adalah 60 buah bata/ m2
maka bata yang dibeli adalah :

= 13.320
= 666 +
222 m² x 60 buah/m² = 13.986
Kehilangan / kerusakan = 5% = 14.000 buah
Total
Dibulatkan
Bila harga bata Rp. 350,-/buah= Rp. 4.900.000,-
Maka harga bata keseluruhan = 14.000 x Rp.350,-

242 Materi Pelatihan Instruktur MTU


RAB (Rencana Anggaran Biaya)

c. Cara menghitung harga 1m 3 beton :


Kebutuhan bahan beton untuk mengecor sloof ukuran lebar 15cm tinggi 20cm panjang
total 60 meter, dengan campuran 1 Semen : 2 Pasir : 3 Kerikil.

Volume = panjang x lebar x tinggi dalam satuan meter = 60 x 0,15 x 0,20 = 1,80 m³

Berdasarkan analisa SNI untuk membuat 1 m³ beton campuran 1 Semen : 2 Pasir : 3


Kerikil diperlukan :

1. Semen = 280 kg 2. Pasir = 0,52 m³ 3. Kerikil = 0,81 m³

Dengan demikian untuk membuat 1,80 m³ beton diperlukan :


Semen = 280 kg x 1,80 = 504kg, dibagi 50 kg / zak menjadi
504 : 50 = 10,08 zak atau dibulatkan 10 zak
Pasir = 0,52 m³ x 1,80 = 0,94 m³ dibulatkan 1,00 m³
Kerikil = 0,81 m³ x 1,80= 1,46 m³ dibulatkan 1,50 m³

Bila besi untuk sloof dibuat dari 4 tulangan pokok diameter


10mm dan beugel diameter 6mm, maka diperlukan:
Tulangan pokok : 4 buah x 60 meter = 240 meter
Tambahan kait, bengkokan, overlapping 5% = 12 meter +
Panjang = 252 meter

Bila besi beton yang akan dibeli panjangnya 11,50 meter maka kebutuhannya : 252 :
11,50 = 21,91 lonjor dibuatkan menjadi 22 lonjor. Jumlah beugel : ditentukan tebal
selimut beton. Tebal selimut minimal adalah 2 cm bila ukuran sloof 15 cm x 20 cm maka
setidaknya beugel berukuran 11cm x 16 cm dengan jarak 15 cm (0,15 m).

Panjang per beugel = lebar (2 x 11) + tinggi (2 x 16) + kait (2 x 5) = 22 + 32 + 10 = 64


cm = 0,64 m. Jumlah beugel diameter 6 mm = 60 m / 0,15 m = 400 buah. Panjang total
400 buah x 0,64 m = 256 m, bila panjang per lonjor besi diameter 6 mm panjangnya 11
meter maka diperlukan : 256 : 11,50 = 22,2 lonjor, dibulatkan 23 lonjor.

Papan bekisting :
Untuk mengecor sloof dapat dilakukan dengan 2 tahap agar menghemat kayu bekisting.
Papan ukuran 2/20 cm panjang 4 meter dengan jumlah : Panjang 60 meter x 2 (kanan /
kiri) = 120 meter, kebutuhannya 120 m dibagi panjang per batang 4m = 30 batang
ditambah 15 % estimasi terpotong / terbuang = 5 batang. Sehingga jumlahnya = 35
batang. Untuk pengepakan kanan/kiri diperlukan per m' reng ukuran 3/5 panjang 2
meter sebanyak 1 batang, jadi keperluan reng = 60 batang.

Materi Pelatihan Instruktur MTU 243


(RAB) Rencana Anggaran Biaya

Jumlah = Rp.3.256.000,-

Catatan : Papan dan reng bisa digunakan untuk pekerjaan beton yang berikutnya
(kolom dan ring balok), sehingga biaya untuk bekisting pada pekerjaan berikutnya
lebih murah, namun dalam analisa pekerjaan berikutnya dianggap membeli kayu baru
sehingga di sinilah letak penghematan bahan yang merupakan keuntungan untuk
pemborong.

d. Biaya upah
Untuk menghitung biaya upah diperlukan perhitungan yang jeli dengan bantuan jadwal /
rencana kerja. Contoh jadwal mengerjakan sloof 1 tukang + 2 pembantu.

No Uraian Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 Keterangan


01 Meluruskan, memotong 1 hari penuh memotong +
dan membengkok besi membengkok besi
02 Merangkai beugel, 1 hari besi rangkaian terpasang
menyetel di atas fondasi
03 Pemasangan bekisting 1 hari pasang bekisiting
04 Pengecoran secara 1 hari ngecor
manual
05 Pembongkaran 1 hari bongkar + menutup terpal
bekisiting, pembersihan
kayu

Dalam jadwal di atas direncanakan bahwa untuk membuat sloof diperlukan waktu 5 hari
dari Senin s/d Jumat, termasuk pembersihan kayu bekas cor.

244 Materi Pelatihan Instruktur MTU


RAB (Rencana Anggaran Biaya)

Perkiraan upahnya adalah :


- Tukang 1 orang x 5 hari @Rp. 50.000 = Rp. 250.000
- Pekerja 2 orang x 5 hari @Rp. 35.000 = Rp. 350.000

Jumlah upah = Rp. 600.000

e. Biaya lain-lain / peralatan


Dalam proses pengecoran masih ada biaya lain meliputi pembelian ember, keranjang,
sekop, cangkul dll yang harus disediakan
oleh pemberi pekerjaan, dengan perkiraan biaya:

Ember 10 buah @ Rp. 6.000 = Rp.60.000


Keranjang 5 buah @ Rp. 8.000 = Rp.40.000
Sekop, cangkul (10% x harga) LS = Rp.20.000
Bak air, selang (10% x harga) LS = Rp.25.000

Total = Rp.145.000

Total biaya pembuatan sloof :


Biaya bahan = Rp.3.256.000
Biaya upah = Rp.600.000
Biaya lain-lain = Rp.145.000
Total = Rp.4.001.000

Harga rata-rata beton untuk sloof = Rp.3.984.000 / 1.0 m3


= Rp.2.222.778,- / m3

Seperti diterangkan di atas bahwa apabila beton tersebut dikerjakan oleh pemborong
maka harga satuannya akan lebih mahal
karena ditambah biaya administrasi, bunga bank dan resiko / keuntungan yang secara
total besarnya bervariasi antara 20% - 40%
atau rata-rata 30%.
Harga beton apabila dikerjakan pemborong kurang lebih menjadi : 130% x Rp.
2.222.778,- / m3 = Rp. 2.889.611,-/m3

f. Harga satuan pekerjaan berdasarkan analisa


Harga satuan campuran beton per m 3
0,810 m³ Kerikil 2/3 cm @ Rp. 200.000 = Rp. 162.000
0,520 m³ Pasir cor @ Rp. 120.000 = Rp. 62.400
5,800 Zak Semen 50kg @ Rp. 55.000 = Rp. 319.000
0,025 Kepala tukang batu @ Rp. 55.000 = Rp. 1.375
0, 0250 Tukang batu @ Rp. 50.000 = Rp. 30.000
1,650 Pekerja @ Rp. 30.000 = Rp. 49.500
0,080 Mandor @ Rp. 60.000 = Rp. 4.800

Subtotal = Rp. 611.575

Materi Pelatihan Instruktur MTU 245


(RAB) Rencana Anggaran Biaya

Harga satuan pekerjaan bekisting per m²


0,045 m³ Kayu bekisting @ Rp. 1,300.000 = Rp. 58.500
0,300 kg Paku @ Rp. 12.000 = Rp. 3.600
0,026 Kepala tukang kayu @ Rp. 55.000 = Rp. 1.430
0,260 Tukang kayu @ Rp. 50.000 = Rp. 13.000
0,300 Pekerja @ Rp. 35.000 = Rp. 10.500
0,005 Mandor @ Rp. 60.000 = Rp. 300

Sub Total = Rp. 87.730

Harga satuan pekerjaan pembesian per kg


1,05 kg Besi beton @ Rp. 8.500 = Rp. 8.925
0,015 kg Kawat bendrat @ Rp. 12.000 = Rp. 180
0,0007 Kepala tukang @ Rp. 55.000 = Rp. 39
0,007 Tukang besi @ Rp. 50.000 = Rp. 350
0,007 Pekerja @ Rp. 35.000 = Rp. 245
0,0003 Mandor @ Rp. 60.000 = Rp. 18

Sub Total = Rp. 9.757

Kebutuhan bekisting per m³ :


Untuk 1,80 m³ memerlukan 60 m x 2 x 0,2 = 24 m2 berarti :
Kebutuhan per m³ = 24 m2 / 1,8 = 13,30 m2

Kebutuhan besi untuk sloof sebanyak 1,80 m³ :


Besi diameter 10 mm = 22 ljr
Berat = 22 ljr x 11,5 m x 0,617 kg/ m' = 156 kg
Besi diameter 6 mm = 23 ljr x 11,5 m x 0,222 kg/ m' = 59 kg
Total keperluan besi = 156 kg + 59 kg = 215 kg
Keperluan untuk 1 m³ beton = 215 kg / 1,8 m3 = 119,4 dibulatkan 120kg

Rekapitulasi harga satuan beton bertulang untuk sloof per m³ :


- Beton 1 m³ @ Rp. 611.575 = Rp. 611.575,-
- Besi 120 kg @ Rp. 9.757 = Rp. 1.170.840,-
- Bekisking 13,3 m² @ Rp. 87.730 = Rp. 1.166.809,-

Jumlah = Rp. 2.949.224,-

Bandingkan dengan prakiraan


harga pengalaman = Rp. 2.889.611,-
Selisih = Rp. 57.613,-
= 2,06 %

246 Materi Pelatihan Instruktur MTU


RAB (Rencana Anggaran Biaya)

Kesimpulan
Analisa RAB yang dibuat cukup aman untuk ditawarkan oleh pemborong karena masih
di atas dengan prakiraan berdasarkan pengalaman. Dalam pekerjaan resmi yang
dilelangkan maka semua menggunakan analisa Standar Nasional Indonesia yang dikelu-
arkan oleh Kementrian Pekerjaan Umum. Analisa ini harus disesuaikan dengan tingkat
kesulitan yang dihadapi, artinya apabila lokasinya sulit dan jauh maka harga bahan dan
upah dinaikkan agar harga akhir sesuai dengan kebutuhan karena besaran volumenya
tetap.

Contoh RAB selengkapnya dapat dilihat pada analisa SNI, karena untuk mempelajari
RAB / analisa diperlukan keahlian tersendiri. Yang penting bisa menghitung kebutuhan
bahan dan memperkirakan upah untuk berbagai macam pekerjaan seperti contoh anali-
sa di bawah:

Cara menghitung harga borongan galian tanah biasa:


Dalam analisa untuk galian tanah biasa, terdapat koefisien untuk upah sebagai berikut:
- 0,526 pekerja
- 0,052 mandor

Dari sisi pekerja


Kalau menelaah analisa di atas maka dalam 1 hari seorang pekerja minimal harus
menyelesaikan galian sebanyak : 1/0,526 = 1,9 m³. Kalau pekerjaan itu dikerjakan
secara harian tanpa pengawasan yang memadai, maka mungkin dalam 1 hari hanya
melesaikan 1 – 1,5 m³ artinya jauh di bawah analisa, tetapi dengan pengawasan mandor
yang disiplin dan bijaksana, seorang tukang gali bisa mengerjakan galian sampai 2-3 m³
bahkan tukang galian borongan bisa menggali sampai 3 – 4 m³ / hari karena ingin
mendapatkan upah lebih besar dibanding dengan pekerjaan harian.

Dari sisi mandor


Dalam 1 hari seorang mandor harus bisa mengawasi pekerja hingga mencapai volume
1/ 0,052 = 19 m³ atau setara dengan mengawasi pekerja sebanyak 19 m3 / 1,9 m³ = 10
orang pekerja.

Perbandingan
Bila dikerjakan secara harian (misal upah bekerja Rp. 35.000/hari dan mandor Rp.
60.000/hari) maka upah galian per m³ menjadi :

0,526 pekerja @ Rp. 35.000,- = Rp. 18.410,-


0,052 mandor @ Rp. 60.000,- = Rp. 3.120,-
Jumlah = Rp. 21.530,-

Sekarang kalau dicoba mandornya harian tetapi pekerjanya borongan dengan harga Rp.
15.000,-/m³ maka apabila pekerja tukang gali bisa menyelesaikan rata-rata 3,5 m³ /hari
maka upah yang di bawa pulang adalah: 3,5 m³ x R. 15.000 = Rp. 52.500,- lebih banyak
dibanding upah harian yang hanya Rp. 35.000/hari. Dri sisi pemberi pekerjaan ada

Materi Pelatihan Instruktur MTU 247


(RAB) Rencana Anggaran Biaya

penghematan biaya (18.410 – 15.000) = Rp. 3.410/ m³ atau sekitar (3.410/21.530) x


100% = 15%. Cara ini dilakukan oleh pemborong karena di dalam 15% tadi terkandung
biaya administrasi dan keuntungan pemborong.

pasangan
batu belah

galian fondasi

aanstamping

urugan pasir

Misalnya akan membuat fondasi sepanjang 60 m2 dengan ukuran sebagai berikut:


Dari gambar di samping dan halaman 26, maka dapat dihitung volume pekerjaan :
a. Galian fondasi = 60 x (0n70 +1n00) / 2 x 0,75 = 38,25 m3
b. Urugan pasir = 60 x (0,070 + 0,76) / 2 x 0,15 = 6,57 m3
c. Aanstamping = 60 x (0,76 + 0,84) / 2 x 0,20 = 9,60 m3
d. Pasangan batu belah = 60 x (0,50 + 0,30) / 2 x 0,60 = 14,40 m3

Dari volume pekerjaan bisa dihitung keperluan bahannya sebagai berikut :

Kebutuhan bahan menurut Kebutuhan bahan sesuai


analisa (m3 ) Volume volume yang ada
Jenis Pekerjaan
Batu Semen Batu Semen
Pasir Pasir
belah (zak) isi (m3) belah (zak) isi
(m3) (m3)
(m3) 50kg (m3) 50kg

1 Galian pondasi, analisa per m3 - - - 38,25 - - -

2 Urugan pasir analisa per m 3 - 1,200 - 6,57 - 7,884 -

3 Aantamping analisa per m 3 1,200 0,300 - 9,60 11,520 2,880 -

4 Pasangan batu kali, analisa per m3 1,100 0,520 3,260 14,40 15,840 7,488 46,944

Jumlah 27,360 18,252 46,944


(m3) (m3) zak

Rekapitulasi keperluan bahan untuk membuat fondasi :


- Batu belah = 27,360 m 3
- Pasir = 18,252 m 3
- Semen = 46,944 zak (dibulatkan 47 zak)

248 Materi Pelatihan Instruktur MTU


17
Waktu :
Teori : 2 JPL
Kompetensi
Praktek : 16 JPL
Khusus
Kebutuhan material :
Tidak ada Operasionalisasi
Kebutuhan peralatan : MTU
Tidak ada
Balai Pelatihan Konstruksi dan Peralatan
Direktorat Jenderal Bina Konstruksi
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Jalan Dr. Suratmo No. 1 - Jakarta Pusat


Tlp / Fax. 021 - 628 7842

Anda mungkin juga menyukai