Anda di halaman 1dari 14

PRODUKTIVITAS PENGGUNAAN EXCAVATOR PADA

PEKERJAAN GALIAN PEMBUATAN AREA PARKIR PROYEK


“PENGEMBANGAN INDUSTRI TEKNOLOGI KEPOLISIAN KSA
T.A”
Masruri
Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Persada Indonesia YAI.
Email : masruri1134@gmail.com

Abstrac
In every contruction work required by contruction equipment used to help work in
accodace with the function of the equipment, the use of an eeficient tool will affect the
amount of production capacity of the tool itself. Machine productivity depends on the
type of equipment, work methods, and time needed to complete a job.
This research aims to increase the productivity of the tool used in the project
“Pengembangan Industri teknologi Kepolisian KSA T.A” in Bojong Gede, Bogor,
Province Wes Java. The evaluation is done by calculating the ideal production capacity
based on and comparing with the work capacity to do work in the field. The object
research is the work of making a parking area using excavator type heavy equipment.
Thus the coclusion of this research is about the capacity of the production of tools used
and can be explained factors of work efficientcy that incrase the working capacity of the
tools.
Keywords : Tool work capacity, work efficientcy factor

PENDAHULUAN berat.
Pada proyek konstruksi
Latar Belakang
penggunaan alat berat untuk membantu
Proyek konstruksi merupakan jalannya pekerjaan sering dilakukan.
suatu kegiatan yang berlangsung dalam Penggunaan alat berat di proyek
waktu yang terbatas dengan sumber berfungsi untuk mempersingkat waktu
daya tertentu untuk mendapatkan hasil dan dapat mengoptimalkan suatu
konstruksi dengan standar kualitas yang pekerjaan dalam proyek tersebut.
baik. Dalam usaha pencapaian hasil Walaupun penggunaan alat berat dalam
pekerjaan konstruksi yang baik terdapat sebuah proyek konstruksi dapat
beberapa elemen yang dapat membantu perkerjaan, tetapi
mendukung. Salah satu caranya adalah penggunaan alat berat harus diawasi
dengan menggunakan bantuan alat untuk mencapai kinerja yang efektif,
maka dari itu diperlukan evaluasi penelitian terhadap studi kasus
terhadap penggunaan alat berat. dilapangan.
Skripsi ini akan membahas 2. Bagi akademisi, dapat menjadi bahan
tentang produktivitas penggunaan alat bacaan dan literature untuk penulisan
berat pada pekerjaan penggalian untuk karya ilmiah yang berhubungan
area parkir proyek “Pengembangan dengan optimalisasi penggunaan alat
Industri Teknologi Kepolisian KSA berat pada proyek.
T.A” yang terletak di Bojong Gede 3. Bagi pelaku konstruksi, dapat
Bogor Provinsi Jawa Barat. Penggunaan menjadi bahan bacaan dalam
alat berat tersebut akan di evaluasi mempertimbangkan tentang evaluasi
berdasarkan data – data dilapangan, tingkat operasional kerja alat berat
sebagai bahan koreksi untuk pekerjaan dan penataan peralatan secara
selanjutnya yang menggunakan efisien, memberikan produktivitas
peralatan konstruksi. yang tinggi dari masing-masing
peralatan.
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
1. Berapa kapasitas kerja alat secara
perhitungan teori? 1. Objek penelitian adalah proyek
2. Apakah kapasitas kerja alat di “Pengembangan Industri Teknologi
lapangan sudah mencapai kapasitas Kepolisian KSA T.A” yang berada di
ideal menurut teori? Bojong Gede Bogor, Provinsi Jawa
3. Bagaimana faktor effisiensi kerja Barat.
pada kapasitas kerja alat ? 2. Hal – hal yang ditinjau antara lain
kapasitas produksi alat secara teori,
kapasitas kerja alat berdasarkan data
Tujuan Penelitian lapangan dan faktor – faktor yang
mempengaruhi effisiensi kerja.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
3. Pekerjaan yang ditinjau adalah
mengevaluasi produktivitas alat berat
pekerjaan galian untuk persiapan
yang terjadi dilapangan yang harus
lahan parkir
dicapai untuk mendapatkan kapasitas
4. Persamaan atau rumus-rumus yang
produksi yang ideal secara teori dan
digunakan berdasarkan buku
sebagai bahan koreksi untuk pekerjaan
Peralatan Konstruksi (Ir.
selanjutnya yang menggunakan perlatan
Prijasambada MT, Dr. Ir Dwi
konstruksi.
Dinariana MT ).
Manfaat Penelitian Landasan Teori
Alat Penggali
1. Bagi penulis, menjadi sarana untuk
Excavator
menerapkan ilmu pengetahuan yang
Sesuai dengan namanya, alat ini
diperoleh dari bangku perkuliahan
di buat agar dapat berfungsi sebagai alat
yang dituangkan dalam suatu
prnggali, maupun pemuat tanah tanpa
harus banyak berpindah tempat dengan
menggunakan tenaga Power Take-off Kapasitas per siklus adalah
dari mesin yang dimiliki. kemampuan alat untuk menghasilkan
Backhoe sering juga disebut pull
sesuatu dalam satu kali produksi.
shovel, atau lebih popular lagi dengan
sebutan hydraulic excavator. Karakter
Produksi (q) = q1 x K
penting dari hydraulic excavator adalah
pada umumnya menggunakan tenaga dimana:
diesel engine dan full hydraulick sistem.
Excavating operation paling effisien q1 = Kapasitas Bucket dalam keadaan
adalah menggunakan metode heel dan munjung / headped (m3)
toe (ujung dan pangkal), mulai dari atas
sampai bagian bawah. Bagian atas bis K = Faktor Bucket/pemuata
berputar 360 derajat.
q diatas masih harus dikalikan dengan
Kapasitas Kerja Alat faktor muat (load faktor) dan faktor isi
(fill faktor).
kapasitas kerja alat adalah
kemampuan alat untuk menghasilkan Waktu Siklus
sesuatu persatuan waktu. Kapasitas
Dalam setiap pekerjaan
produksi dari backhoe dinyatakan dalam
pemindahan material, alat berat
volume pekerjaan yang di kerjakan (m3)
beroperasi menurut pola siklus tertentu ;
Per siklus waktu (jam). Rumus yang di
memuat, mengangkut, membuang, dan
gunakan untuk mencari kapasitas
kembali ke tempat pemuatannya. Waktu
produksi alat adalah sebagai berikut
siklus adalah jangka waktu yang
3600 dibutuhkan alat untuk merampungkan
Q=q x xE
Cm
serangkaian operasi kerja. Untuk
dimana : menaksir waktu siklus suatu alat berat
yaitu dimulai ketika alat sudah siap
Q = Produksi per jam
beroperasi.
(m3/jam)

q = Produksi per siklus Effisiensi Kerja


3
(m ) Berdasarkan peraturan mentri

Cm = Waktu siklus (Detik) pekerjaan umum No. 11/PRT/M/2013


tentang pedoman Analisis Harga Satuan
E = Effisiensi Kerja
pekerjaan bidang Pekerjaan Umum,
Kapasitas Per Siklus hasil produksi yang sebenarnya dari
suatu peralatan yang di gunakan tidak 2. Kondisi Lepas ( Loose Cubic Meter /
akan sama dengan hasil perhitungan LCM ), yaitu tanah yang telah
berdasarkan data kapasitas yang tertulis mengalami pengembangan.
pada brousur, karena banyaknya faktor Bersarnya penambahan volume
– faktor yang mempengaruhi proses tergantung dari faktor kembang
produksi. Faktor – fsktor tersebut yaitu tanah (Swelling Faktor) yang
sebagai berikut : besarnya dipengaruhi oleh jenis
 Faktor Operator tanahnya.
 Faktor cuaca
 Faktor Kondisi Medan / lapangan
 Faktor Manajemen Kerja Volume dalam keadaan lepas dapat

 Faktor keadaan mesin yang di hitung dari persamaan :

digunakan LCM : BCM + ( % Swell x BCM )


 Faktor kedalaman galian dan sudut Dimana :
swing LCM: Volume dalam Kondisi
Lepas(m3)
BCM: Volume dalam keadaan asli
Sifat Kembang Susut Tanah
(m3)
Yang dimaksud dengan sifat Swell: Faktor kembang tanah (%)
kembang susut tanah adalah perubahan 3. Kondisi Padat ( Solid Measure /
baik penambahan atau pengurangan SM )
volume tanah setelah diubah atau diolah Yaitu keadaan tanah setelah
dari bentuk aslinya. Karena adanya ditimbun kembali kemudian
perubahan volume pada kondisi dipadatkan. Volume tanah setelah
tersebut, maka perlu di ketahui dan diadakan pemadatan, mungkin lebih
ditetapkan volume adanya di tempat besar atau lebih kecil dari volume
aslinya, dalam keadaan lepas dan keadaan bank, hal ini tergantung
setelah dipadatkan. Seperti yang telah usaha pemadatan yang kita lakukan.
diketahui tanah dibagi dalam tiga Untuk menghitung perubahan
kondisi sebagai beriku : volume pada kondisi lepas dari
1. Kondisi Asli ( Bank Cubic Meter / bentuk aslinya ke bentuk padat
BCM ) setelah dipadatkan perlu dikalikan
faktor kembang atau faktor susut. Daya lekat material
Faktor – faktor tersebut dapat dicari
Daya lekat atau kehesivitas
menggunakan persamaan:
material adalah kemampuan untuk
B−L saling mengikat di antara berat material
SW= x 100 %
B
itu sendiri. Sifat ini jelas berpengaru
C−B terhadap faktor luber (spillage factor),
Sh= x 100 %
C misalnya tanah liat akan cenderung
Dimana, munjung (headped/ menggunung)
diatas permukaan bucket atau blade
SW : Faktor Kembang (%)
dibanding pasir yang mempunyai daya
Sh : Faktor Susut (%) lekat rendah, atau pasir yang akan
menempati bidang datar dari permukaan
B : Berat jenis tanah keadaan asli
bucket (rata/peres). di bawah ini di
L : Berat jenis
berikan suatu gambaran faktor pengisi
tanah keadaan lepas
dari suatu bucket excavator untuk
C : Berat jenis tanah keadaan padat berapa jenis material.

Berat Bentuk tanah METODE PENELITIAN

Berat material dihitung dalam Tinjauan Umum


satuan berat (kg,ton,lb) per m3. Berat
Pembuatan lahan parkir masjid
material ini akan berpengaruh terhadap
pada proyek pembangunan
kemampuan alat untuk melakukan
“Pengembangan Industri Teknologi
pekerjaanya (mendorong,
Kepolisian KSA T.A” menggunakan
menggali,mengangkat dan
peralatan kontruksi jenis Excavator.
mengangkut). Berat material ini akan
Dengan dilakukan penelitian ini di
berpengaruh terhadap volume yang
harapkan di ketahui kapasitas produksi
dikerjakan ini dalam hubunganya
dari alat yang berguna untuk evaluasi
dengan Drawbar Pull (DBP) atau tenaga
dari penggunaan alat tersebut pada
Tarik. Semakin berat material maka
suatu peoyek.
tenaga yang harus disediakan alat untuk
bekerja.
Terdapat alat berat yang a. Data Primer
digunakan untuk mengerjakan
Data primer adalah data utama
pekerjaan galian, maka dari itu dari
yang diperlukan dalam penelitian
penelitian ini dapat memberikan
masukan agar sumber daya alat berat ini.Data primer ini diperoleh dari
dalam pekerjaan ini bisa effisien dan
proyek. Data pimer yang
efektiv dalam pembuatan lahan parkir
diperlukan untuk penelitian
tersebut.
adalah: Gambar, jam kerja alat,
Objek Penelitian
volume pekerjaan perhari, jenis
Objek yang diambil pada
penelitian tugas akhir ini adalah alat, volume pekerjaan.
pembuatan lahan parkir area masjid b. Data Sekunder
pada proyek “Pengembangan Industri
Data sekunder merupakan data
Teknologi Kepolisian KSA T.A”
pendukung yang dapat dijadikan
Data penelitian
refrensi dalam melakukan
Metode pengumpulan data adalah
penelitian. Data sekunder ini
teknik atau cara cara yang digunakan
berupa data data yang diperoleh
peneliti untuk mengumpulkan data.
dari studi literature baik buku,
Dalam mengumpulkan data diperluukan
jurnal, data alat-alat berat.
juga instrument pengumpulan data yaitu
2. Teknik Pengupulan data pada
alat bantu yang dipilih dan digunakan
penelitian ini yaitu :
oleh peneliti dalam kegiatannya
a. Studi Pustaka
mengumpulkan data agar kegiatan
Studi pustaka dilakukan dengan
tersebut menjadi sistematis.
mempelajari berbagai macam
1. Data yang digunakan dalam
buku referensi, jurnal ilmiah serta
penelitian terdiri dari dua jenis yaitu:
hasil penelitian sebelumnya yang
sejenis yang berguna untuk membatasi batasan – batasan masalah.
Pada penelitian ini peneliti akan
mendapatkan landasan teori
mencoba membahas tentang kapasitas
mengenai masalah yang akan
produksi dari alat berat dan faktor faktor
diteliti. yang mempengaruhinya.

b. Tanya jawab

Tanya jawab merupakan cara

pengumpulan data yang


Alur penelitian.
digunakan untuk memperoleh

informasi langsung dari

sumbernya. Tanya jawab ini

dilakukan juka peneliti ingin

mengetahui secara lebih

mendalam mengenai subjek

penelitian.

Kerangka Pemikiran

Pada tahap ini merupakan


bagian penting dari rangkaian kegiatan
yang ada sebagai langkah awah untuk
memulai seluruh kegiatan penelitian
secara keseluruhan. Adapun rangkaian
kegiatan tersebut mencakup antara lain
melakukan studi literature yang
bertujuan untuk mendapatkan
pandangan yang lebih spesifik tentang
studi ini, ada beberapa tahap yang
dilakukan yaitu mengidentifikasi
masalah, menentukan tujuan serta
7 21-Apr-19 8.5 4.43 4.07
8 22-Apr-19 8 5.70 2.30
9 23-Apr-19 8.5 5.55 2.95
10 24-Apr-19 8.5 4.47 4.03
11 25-Apr-19 8.5 3.00 5.50
12 26-Apr-19 8 4.90 3.10
13 27-Apr-19 8 4.95 3.05
14 28-Apr-19 8 4.38 3.62
15 29-Apr-19 8 4.57 3.43
16 30-Apr-19 8.5 2.95 5.55
17 1-May-19 4 2.10 1.90

PEMBAHASAN

Data – data

1. Jenis alat yang digunakan Excavator


5. Jumlah Produktivitas Per Hari (M3)
keluaran dari Caterpilar type 320 GS
2. Jenis Material tanah biasa dalam
Jumlah
keadaan asli No Tanggal Produktivitas Per
Hari (m3)
3. Volume pekerjaan
     
Luas = 1898 M2 1 12-Apr-19 242
Tinggi = 2.3 M 2 13-Apr-19 308
3 14-Apr-19 286
Volume Galian = 1898 M2 x 2.3
4 18-Apr-19 352
M 5 19-Apr-19 308
3
= 44365 B. M 6 20-Apr-19 220
7 21-Apr-19 330
4. Jam Kerja Excavator
8 22-Apr-19 506
Jam Jam Kerja 9 23-Apr-19 462
Jam
Kerja Tidak 10 24-Apr-19 330
N Kerja
Tanggal Efektif Efektif
o Excavator 11 25-Apr-19 286
Excavator Excavator
(Jam)
(Jam) (Jam) 12 26-Apr-19 352
          13 27-Apr-19 374
1 12-Apr-19 8 3.02 4.98 14 28-Apr-19 330
2 13-Apr-19 8 3.78 4.22 15 29-Apr-19 352
3 14-Apr-19 8 3.25 4.75 16 30-Apr-19 220
4 18-Apr-19 8 4.33 3.67 17 1-May-19 176
5 19-Apr-19 8 3.93 4.07
6 20-Apr-19 8 2.78 5.22
Sifat Kembang Susut Tanah q = 0.9 M3 x 0.8 x 0.826 x 110%

Sifat kembang susut tanah adalah q = 0.652 M3


perubahan baik pengembangan atau
Nilai – nilai tersebut di ketahui dari
pengurangan volume tanah setelah di
tabel berikut :
olah dari bentuk aslinya.
1. Kapasitas Bucket = 1.18 cu.yd = 0.9
Diketahui :
M3
 Volume Galian = 4365 B. M3
 Beraj Jenis Tanah

2. Faktor Pemuatan (F) = 0.8

 Faktor Kembang

B−L
SW= x 100 %
B 3. Load Faktor = 0.826
1900−1510
SW= x 100 %
1900

SW =21 %

 Volume dalam Keadaan lepas


LCM = BCM + ( % Swell x BCM )
LCM = 4365 M3 + ( 21% x 4365
M3 )
LCM = 5261 M3

Produktivitas Excavator Teori

Kapasitas Kerja Alat


q = q1 x K x Load Factor x Fill Factor
2. Waktu Putar

3. Waktu Buang

4. Waktu Putar Kembali

4. Fill factor = 110%

Dari 4 gerakan yang


mempengaruhi waktu siklus tersebut
maka dapat di ketahui total waktu :

 Waktu gali : 7 detik


 Waktu memutar : 5 detik
 Waktu buang : 4 detik
 Waktu memutar balik : 4 detik
+

Waktu Siklus Total waktu 1 siklus : 20 detik


1. Waktu Gali
Dengan kedalaman gali 2.3 M
Effisiensi Kerja
Hasil produktivitas dari backhoe kedalaman gali
x 100
Kedalaman gali optimum
secara total per satuan waktu sangat
tergantung dari berbagai macam kondisi 7.55 ft
x 100 % = 88.8%
yang mempengaruhinya atau disebut 8.3 ft

faktor effisiensi kerja, fator – faktor Faktor Swing


tersebut antara lain dari
1. Kondisi operasional alat &
pemeliharaan mesin : 0.83

2. Faktor kondisi Pekerjaan dan Tata Dengan kedalaman gali optimum

Laksana 88.8% dapat diinterpolasikan


berdasarkan tabel di atas dan didapat
nilai 0.99

Faktor – faktor di atas mempengaruhi


produktivitas alat dalam melakukan
3. Faktor Sudut Swing pekerjaanya.
Faktor Kedalaman
Nilai Effisiensi kerja = 0.83 x 0.81 x
0.99

= 0.66

Kapasitas Kerja Alat


Ukuran Bucket = 1.18
cu.yd Kapasitas kerja alat adalah
Kedalaman gali optimum = 8.3 ft kemampuan kerja alat untuk
Kedalaman gali optimum didapat menghasilkan sesuatu, sehingga dapat
dengan menginterpolasi ukuran dikatakan bahwa kapasitas kerja alat
bukcket dari data tabel di atas. adalah kemampuan alat untuk
menghasilkan sesuatu persatuan waktu.
3600 16 30-Apr-19 220 2.95 74.58
Q=q x xE 17 1-May-19 176 2.10 83.81
Cm
Dari tabel diatas dapat di ketahui :

3600 1. Rata – rata poduksi per hari


Q=0.652 x x 0.66
20 = 319.65 M3
2. Rata – rata jam kerja efektif per hari
Q=78.13 M3 / Jam = 4.01 Jam
Secara teori kapasitas kerja alat 3. Rata – rata kapsitas kerja alat per
dalam satuan waktu idealnya adalah hari = 80.12 M3/Jam
78.13 M3 / Jam.
Kapasitas Per siklus (q)
Produktivitas Excavator
Kemampuan alat dalam
Berdasarkan Data Lapangan
melakukan perkerjaan dalam satu kali
Kapasitas Produksi Alat (Q) produksi dapat dihitung dengan cara
sebagai berikut :
Pada penelitian ini telah
didapatkan data – data lapangan selama q = q1 x K x Load Factor x Fill
proses pekerjaan berlangsung, data Factor
tersebut digunakan untuk mengevaluasi
q = 0.9 M3 x 0.8 x 0.826 x 110%
kapasitas kerja alat yang terjadi
dilapangan dengan kapasitas kerja alat q = 0.652 M3

yang sudah dihitung secara teori oleh


peneliti.
Waktu siklus
Jam
Jumlah Kerja Waktu siklus ini didapatkan dari
Q
No Tanggal Produktivitas Efektif
(M3/Jam)
Per Hari (M3) Excavato pengamatan secara langsung
r (Jam)
1 12-Apr-19 242 3.02 80.22 dilapangan, dalam satu kali siklus yaitu
2 13-Apr-19 308 3.78 81.41
3 14-Apr-19 286 3.25 88.00
4 18-Apr-19 352 4.33 81.23  Menggali
5 19-Apr-19 308 3.93 78.31
6 20-Apr-19 220 2.78 79.04  Memutar
7 21-Apr-19 330 4.43 74.44
8 22-Apr-19 506 5.70 88.77
9 23-Apr-19 462 5.55 83.24
 Membuang muatan
10 24-Apr-19 330 4.47 73.88
11 25-Apr-19 286 3.00 95.33  Memutar kembali
12 26-Apr-19 352 4.90 71.84
13 27-Apr-19 374 4.95 75.56 diperoleh waktu siklusnya selama 17
14 28-Apr-19 330 4.38 75.29
15 29-Apr-19 352 4.57 77.08 detik.
Nilai Faktor Effisiensi kerja KESIMPULAN DAN SARAN

Faktor effisiensi kerja merupakan


Kesimpulan
salah satu nilai yang memepengaruihi
1. Berdasarkan hasil pembahasan
alat dalam melakukan pekerjaannya.
kapasitas kerja alat excavator secara
Nilai faktor effisiensi kerja tersebut
dapat dihitung dengan cara di bawah teori sama dengan 78.13 M3 / jam.
ini.
2. Berdasarkan pembahasan dari data
3600 lapangan besar kapasitas kerja alat
Q = q x x
Cm
excavator adalah 80.12 M3/Jam.

3600 3. Nilai faktor efisiensi kerja


80.12 = 0.652 x x
17
a. Nilai faktor effisiensi kerja teori =
80.12 0.66
E = 3600
0.652 x  Kondisi operasional baik
17
E = 0.58 sekali, Pemeliharaan mesin

Dengan nilai E = 0.58 maka dapat di baik sekali = 0.83


ketahui :
 Kondisi pekerjaan baik sekali,
1. Kondisi operasional baik, Tata laksana baik = 0.81
pemeliharaan mesin baik sekali =
 Kedalaman optimum, dan
0.78
2. Kondisi pekerjaan baik, Tata sudut swing
Laksana sedang = 0.76
= 0.99
3. Kedalaman optimum dan faktor
b. Nilai faktor effisiensi kerja
swing
Dengan rata – rata kedalaman gali lapangan = 0.58
2.3 M dan kapasitas bucket 1.18
 Kondisi operasional baik,
cu.yd
Pemeliharaan mesin baik
Maka didapatkan nilai 0.99
sekali = 0.78
 Kondisi pekerjaan baik, Tata

laksana sedang = 0.76

 Kedalaman optimum, dan

sudut swing = 0.99

4. Kapasitas ideal kerja alat sudah

tercapai akan tetapi jumlah

produktivitas alat perhari seharusnya

bisa lebih besar, dengan menaikan

jam kerja efektif mengatur tata

laksana pekerjaan di lapangan yang

lebih baik.

SARAN

Berdasarkan analisa peneliti, ada

beberapa hal yang harusnya dapat di

siasati berikut ini adalah saran dari

peneliti:

1. Perlu adanya pengawasan pada tata

laksana di lapangan lebih baik lagi

2. Perlu adanya komunikasi yang baik

dengan pemilik armada alat

pengangkut supaya kedatangan dan

jumlah armada dapat di sesuaikan

lagi untuk mendapatkan menambah

jam kerja efektif excavator.

Anda mungkin juga menyukai