Anda di halaman 1dari 21

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN RUAS JAILOLO –

MATUI PROVINSI MALUKU UTARA

Bagus Nur Handoko1), Puji Wiranto2), Arif Mudianto3)

Abstrak

Basis data produktivitas sumber daya memegang peranan penting dalam keberhasilan suatu proyek
konstruksi. Tingkat akurasi data produktivitas akan menentukan keandalan estimasi biaya dan
penjadwalan proyek. Data tersebut juga dapat dipakai sebagai tolok ukur terhadap realisasi
pelaksanaan di lapangan. Salah satu data produktivitas yang penting untuk dikumpulkan adalah
produktivitas alat berat Hydraulic Static Pile Driver (HSPD) yang sering digunakan dalam pekerjaan
pondasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis produktivitas HSPD. Pemancangan
menggunakan 1 unit HSPD berkapasitas 120 ton. Dalam pengukuran produktivitas digunakan
gabungan dari metode work sampling dan work process chart. Analisis mean dilakukan setelah uji
Kolmogorov menyatakan bahwa data sampel terdistribusi normal. Hasil analisis menunjukkan bahwa
produktivitas tertinggi 1.337 meter/menit, produktivitas terendah 0.990 meter/menit, dan produktivitas
rata-rata 1.143 meter/menit

Kata kunci : produktifitas pekerjaan tanah, alat berat kontruksi, HSPD

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang bangunan dan meneruskan beban bangunan


Keberhasilan suatu proyek konstruksi atas (upper structure/super structure) ke dasar
diukur dari 3 (tiga) aspek utama yaitu tanah yang cukup kuat mendukungnya
ketepatan mutu, biaya, dan waktu. (Gunawan, 1983). Pada umumnya, pekerjaan
Pengetahuan mengenai produktivitas pondasi ini menjadi predecessor aktivitas-
memegang peranan penting dalam aktivitas pada bangunan atas dengan hubungan
pencapaian keberhasilan tersebut. Data Finish to Start (FS) yang bermakna
produktivitas dibutuhkan dalam pelaksanaan konstruksi komponen-komponen
perencanaan dan pengendalian proyek. bangunan atas baru dapat dimulai apabila
Dalam perencanaan proyek, pekerjaan pondasi telah selesai. Hal tersebut
produktivitas sumber daya menjadi mengakibatkan seringkali jadwal pekerjaan
dasar untuk menentukan koefisien pondasi berada di jalur kritis (critical path)
dalam penyusunan Analisis Harga sehingga keberhasilan atau kegagalannya
Satuan Pekerjaan (AHSP). Data berdampak signifikan terhadap keberhasilan
produktivitas yang tepat akan proyek konstruksi secara keseluruhan.
menentukan seberapa kompetitif
Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang 1.2 Maksud dan Tujuan
disusun dalam rangka memenangi Maksud dari penulisan tugas akhir ini adalah
tender. Nilai produktivitas yang akurat untuk mengetahui kebutuhan alat berat yang
juga akan menentukan keandalan dipergunakan di lapangan sehingga menjadi
jadwal proyek yang disusun. Sementara lebih efisien dan ekonomis.
itu, dalam pengendalian proyek
konstruksi, nilai produktivitas rencana Tujuan adalah untuk mendapatkan hasil
dipakai sebagai tolok ukur realisasi di perhitungan produktivitas alat, jumlah alat
lapangan sehingga tim proyek dapat yang dibutuhkan, harga biaya alat tersebut
mengambil langkah antisipatif ketika dan menekan biaya operasional alat berat.
terjadi penyimpangan dari rencana.
Pada suatu pekerjaan konstruksi 1.2. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
bangunan terdapat pekerjaan pondasi. Ruang lingkup penulisan ini hanya dibatasi
Pondasi berfungsi meletakkan padamasalah manajemen peralatan dan
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 1
perkiraan biaya alat yang berkaitan
dengan
produktivitas dari kombinasi alat
bulldozer, excavator, dump truck,
motor grader dan three wheel rollers
yang dipergunakan pada
proyek/pekerjaan ruas jalan Jailolo-
Matui Provinsi Maluku Utara.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 2


2.1. Umum c. Kondisi padat (Solid Measure/SM), yaitu
Lingkungan kerja desain-engineering terkait kondisi tanah setelah di timbun kembali
erat dengan lingkup kerja konstruksi, dalam dan diadakan usaha pemadatan.
arti desain-engineering memberikan dan Perubahan volume pada keadaan ini
menentukan berbagai parameter dan produk terjadi karena adanya penyusutan rongga
yang akan dipakai sebagai dasar pegangan udara diantara partikel-partikel tanah
(referensi) kegiatan konstruksi melaksanakan tersebut. Nilai dari faktor-faktor tersebut
apa yang telah digariskan oleh hasil kegiatan dapat dicari dengan menggunakan
desain-engineering. Sepanjang siklus proyek persamaan berikut ini
dikenal beberapa tahapan desain-engineering
𝐵−𝐿
secara konseptual, pendahuluan, dan terinci. 𝑆𝑤 = 𝑥 100 %.........................( 2.)
𝐿
Yang terakhir ini dikerjakan pada tahap 𝐶−𝐵
𝑆ℎ = 𝑥 100 %.........................( 3.)
implementasi untuk menyiapakan spesifikasi, 𝐶
kriteria peralatan dan material yang akan Dimana:
dibeli, serta gambar cetak biru komponen- Sw = faktor kembang (%)
komponen fasilitas yang akan dibangun. Sh = faktor susut (%)
Pekerjaan tersebut melibatkan bermacam- B = kerapatan tanah asli (kg/m3)
macam disiplin ilmu teknik. L = kerapatan tanah lepas (kg/m3)
C = kerapatan tanah padat (kg/m3)
2.2. Sifat Kembang Susut Tanah
Volume dan kerapatan tanah secara umum 2.3. Faktor Konversi Volume Tanah
mengalami perubahan-perubahan yang cukup Volume banyaknya tanah tergantung dari pada
besar apa bila tanah itu digali, diangkut, apakah tanah tersebut dalam keadaaan asli
diletakan, dan dipadatkan. Volume pekerjaan (belum dikerjakan alat berat), apakah telah
tanah umumnya diukur dalam tiga kondisi: lepas karena telah terkena pekerjaan dengan
a. Kondisi asli (Bank Cubic Meter/BCM), alat-alat berat, atau apakah telah dipadatkan.
ukuran alam yaitu keadaan tanah yang Faktor konversi tergantung dari tipe tanah dan
masih sesuai dengan kondisi asli derajat pengerjaan.
alamnya. Dalam keadaan ini butiran-
butiran tanah masih terkonsolidasi dengan 2.4.Produksi dan Durasi Pekerjaan
baik. Dalam menentukan durasi suatu pekerjaan
b. Kondisi lepas (Loose Cubic Meter/LCM), maka hal-hal yang perlu di ketahui adalah
yaitu kondisi tanah sesudah mengalami volume pekerjaan dan Produktivitas alat
gangguan atau telah tergali, misalnya tersebut. Produktivitas alat bergantung pada
keadaan tanah didepan dozer blade di atas kapasitas dan waktu siklus alat. Dasar untuk
dump truck dan didalam bucket. Tanah mencari Produktivitas alat adalah:
.................
yang telah tergali dari tempat asalnya ini Produktivitas = kapasitas ( 4.)
CM
akan mengalami perubahan volume, yaitu Untuk memperoleh cycle time (CM)
ngalami pengembangan. Hal ini diperlukan sebagai berikut:
diakibatkan oleh adanya penambahan Cm = TL + TH + TD + TR + TW..........( 5.)
rongga udara butir-butir tanah, sehingga
volumenya menjadi besar. Besarnya Dimana :
penambahan volume tergantung dari Cm = siklus waktu (cycle time)
faktor kembang tanah (swelling factor) TL = waktu pemutaran
yang besarnya dipengaruhi oleh jenis TH = waktu pengangkutan
tanah. Volume dalam keadaan lepas dapat TD = waktu menumpahkan
dihitung dengan persamaan sebagai TR = waktu kembali
berikut: TW = waktu menunggu
LCM = BCM (SWELL x BCM)............( 1.) Untuk menghitung jumlah alat-alat lainnya
Dengan: menggunakan :
LCM = Volume dalam kondisi lepas (m3)
BCM = Volume dalam kondisi asli (m3) 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ
6.) 𝑎𝑙𝑎𝑡 = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 (
𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑙𝑎𝑡
SWELL = Faktor kembang tanah
Setelah jumlah masing-masing alat diketahui
maka selanjutnya perlu dihitung durasi
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 3
pekerjaan alat-alat tersebut. Salah satunya cara Koefisien traksi (KT) adalah faktor yang
dengan menentukan berapa Produktivitas total menunjukan berapa bagian dari saluran
alat setelah dikalikan jumlahnya. Kemudian kendaraan itu pada ban atau track yang dapat
dengan menggunakan Produktivitas jumlah dipakai untuk menarik atau mendarong. Jadi
alat maka durasi dapat dicari dengan KT adalah suatu faktor dimana jumlah berat
menggunakan rumus sebagai berikut : kendaraan pada ban penggerak itu harus
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 ............... ( 7.) dikalikan untuk menunjukan Rimpull
𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 = 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 maksimum antar ban dengan jalur jalan, tepat
𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙
sebelum roda itu selip.
2.5. Pengenalan Alat Berat
Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
Traksi Kritis (TK)W x ct (kg).................( 10.)
menggunakan alat berat terdapat faktor yang
Dimana :
mempengaruhi Produktivitas alat, yaitu
W = Berat kendaraan/ alat pada roda
efisiensi alat. Efektifitas alat bergantung pada
penggeraknya (kg)
beberapa hal berikut:
ct = Koefisien traksi
1. Kemampuan operator pemakaian alat
2. Pemilihan dan pemeliharaan alat
2.5.4. Pengaruh Ketinggian Daerah Kerja
3. Perencanaan dan pengaturan letak alat
4. Topografi dan volume pekerjaan (Altitude)
5. Kondisi cuaca Altitude adalah ketinggian suatu daerah diukur
6. Metode pelaksanaan alat dari permukaan air laut. Perubahan kadar
Ada beberapa faktor yang dominan oksigen dalam udara akan berpengaruh
mempengaruhi produksi alat berat. Gaya-gaya terhadap tenaga mesin suatu alat yang
tersebut antara lain : beroperasi pada suatu daerah dengan
ketinggian tertentu.
2.5.1. Tahanan Gelinding (Rolling Resistance)  Diesel 4 tak : alat dengan tenaga diesel
Tahanan gelinding adalah tenaga yang jenis ini, akan mengalami penurunan
menghambat gerakan alat pada alat beroda ban tenaga 1% pada setiap 100 meter
kerena pengaruh kondisi kontak antara ban kenaikan diatas ketinggian 300 meter dari
dengan jalan kerja. Tahanan kelandaian atau permukaan laut.
tanjakan yang disebut tahanan kemiringan di  Diesel 2 tak : alat dengan tenaga diesel
sebabkana karena tarikan daya berat alat atau jenis ini, akan mengalami penurunan
gaya berat total (daya beban) yang sejajar tenaga 1% pada setiap 100 meter
dengan permukaan jalan kerja. kenaikan diatas ketinggian 150 meter dari
permukaan laut.
Tahanan gelinding (kg) = W x r...............( 8.)  Turbo Charger : alat dengan tenaga turbo
Dimana : ini, akan mengalami penurunan tenaga
W = berat kendaraan (kg) 1% pada setiap 150 meter kenaikan, pada
r = koefisien tahanan gelinding ketinggian 1500 meter dari permukaan
laut.
2.5.2. Pengaruh Kemiringan(Kelandaian)
Medan Kerja 2.5.5. Efisiensi Operator
Tahanan kelandaian adalah tahanan yang akan
Faktor manusia sebagai operator alat sangat
dialami oleh setiap alat yang mendaki. Ini
sukar ditentukan dengan tepat, sebab selalu
timbul karena pengaruh gravitasi bumi.
berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan
Tahanan ini akan berubah menjadi bantuan
dari jam ke jam, tergantung pada keadaan
(bantuan kelandaian) apabila menuruni bukit.
cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana
Besarnya tahanan kelandaian ini dapat
kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan
dihitung dengan persamaan :
perangsang dalam bentuk bonus dapat
Tahanan kelandaian = W x %k (kg)..........( 9.) mempertinggi efisiensi operator alat.
Dimana : W = Berat Kendaraan (kg)
2.6. Klasifikasi Alat
% K = Kelandaian (%)
Alat berat dapat dikategorikan ke dalam
2.5.3. Koefisien Traksi beberapa klarifikasi. Klarifikasi tersebut
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 4
adalah klarifikasi alat berat dan klarifikasi Alat pengerak pada alat berat dapat berupa
operator alat berat. crawrel atau ban karet. Unuk beberapa jenis
alat berat seperti truk, screper atau motor
2.6.1. Klarifikasi Fungsional Alat Berat
greader, alat penggeraknya adalah ban karet.
Klarifikasi fungsional adalah pembagian alat
Untuk alat-alat seperti backhoe, alat
berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. penggeraknya bisa salah satu dari kedua jenis
Berdasarkan fungsi alat berat dapat dibagi di atas. Pada tabel berikut terdapat faktor-
sebagai berikut: faktor yang menjadi dasar pemilihan alat
a. Alat penggali, sepeti excavator, front dengan mengunakan roda ban dan roda
shovel, backhoe, dragline, dan clamshell. crawrel:
b. Alat pengangkut material, seperti balt truck
dan wagon. 2.9. Alat-alat berat
c. Alat pemindah material. Seperti loader dan
dozer. 2.9.1. Bulldozer
d. Alat pemadat, seperti tamping roller, Dalam melaksanakan pekerjaan pemindahan
pneumatic-tired roller, compactor, dan lain- tanah mekanis dengan mengunakan alat-alat
lain. berat. Bulldozer adalah suatu alat dimana
traktor menjadi alat penggerak sekaligus juga
2.6.2 Klasifikasi Operasional Alat Berat tempat dudukan alatnya. Kadang-kadang
Alat-alat berat dalam pengoprasiannya dapat bulldozer juga disebut traktor yang diberikan
dipindahkan dari satu tempat ke tempat lain suatu alat tambahan yang berupa pisau
atau tidak dapat digerakan (statis). Jadi pendorong.
klarifikasi alat berdaasarkan penggerakanya Untuk menghitung jumlah produksi per jam
dapat dibagi menjadi berikut : dari bulldozer yang melakukan pekerjaan
Alat dengan penggerak, seperti crawrel atau secara terus menerus digunakan sebagai
roda kelabang dan ban karet. berikut
Alat statis, seperti tower crane, batching plant, 𝑄 = 𝑞 𝑥 𝑁 𝑥 𝐸 = 𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸...............( 11.)
dan crasher plant. 𝐶𝑚
Dimana :
2.7. Efisiensi kerja Q = produksi perjam dari alat
Dalam merencanakan suatu proyek, (m3/jam)
Produktivitas per jam dari suatu alat yang q = produksi (m3) dalam satu
diperlukan adalah Produktivitas standar dari siklus kemampuan alat untuk
alat tersebut dalam kondisi ideal dikalikan memindahkan tanah lepas
dengan suatu faktor. Faktor tersebut N = jumlah siklus dalam satu jam
dinamakan efisiensi kerja. Efisiensi kerja Dimana : N = 60/Cm
tergantung pada banyak faktor seperti: E = efisiensi kerja
topografi, keahlian, oprator, pemilihan standar Cm = waktu siklus dalam menit
pemeliharaan dan sebagainya yang
menyangkut operasi alat.  Produksi per siklus
Produksi kerja bulldozer pada saat
Tabel 1. Efisiensi Kerja penggusuran adalah sebagai berikut :
Kondis Pemeliharaan mesin Produksi (q) = L x H² x a................( 12.)
operasi Baik Buruk Dimana :
alat sekali Baik Sedang Buruk sekali
L = lebar blade/ sudu
Baik
sekali 0.83 0.81 0.76 0.70 0.63 (m/yd) H = tinggi blade
Baik 0.78 0.75 0.71 0.65 0.60 (m)
Sedang 0.72 0.69 0.65 0.60 0.54 a = faktor blade
Buruk 0.63 0.61 0.57 0.52 0.45 Untuk menghitung Produktivitas standar
Buruk dari bulldozer, volume tanah yang
sekali 0.52 0.50 0.47 0.42 0.32 dipindahkan dalam satu siklus dianggap
Sumber : M. Sjachdirin, dkk, 1998 sama dengan lebar sudu x (tinggi sudu)².
Waktu siklus
2.8. Alat Pengerak 𝐷 𝐷
𝑐𝑚 = + + 𝑍 … … … … . . ( 13. )
𝐹 𝑅
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 5
Dimana :
D= jarak angkut/gusur (meter)

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 6


F = kecepatan maju (m/menit) 2. Waktu tempuh
R = kecepatan mundur (m/menit) TH = D/V1.....................................( 19.)
Z = waktu ganti persnelling (menit) Dimana:
D = jarak angkut (meter)
2.9.2. Excavator atau backhoe V1 = kecepatan rata-rata saat muata
Excavator/backhoe termasuk alat penggali penuh (menit)
hidraulis memiliki backet yang dipasang di 3. Waktu bongkar muat (TD)
depannya, yang dimaksud dengan alat Dimana bisa diperkirakan dan ini
penggali hidraulis adalah alat yang bekerja tergantung dari lokasi penumpahan.
karena adanya tekanan hidraulis pada mesin di 4. Waktu untuk kembali (TR)
dalam pengoprasiannya. Pada perhitungan TH = D/V2.....................................( 20.)
dalam mencari Produktivitas backhoe Dimana:
D = jarak angkut (meter)
𝑞 𝑥 3600 𝑥 𝐸 .......................... ( 14.) V2 = kecepatan kembali saat
𝑄=
Dimana 𝐶𝑚
muatan kosong (menit)
:
Q = Produktivitas per jam ql = kapasitas bucket alat pemuat (m3) K =
(m3/jam) q = Produktivitas per faktor kapasitas bucket
siklus (m3)
q = ql x k..............................................( 15.)
q1 = kapasitas penuh backet backhoe (m3)
k = faktor bucket
E = efisiensi kerja
Cm = waktu (detik)

2.9.3. Dump truck


Alat pengangkut atau lebih sering disebut
dump truck mempunyai fungsi untuk
mengangkut material seperti tanah, pasir,
batuan untuk proyek konstruksi. Untuk
menghitung jumlah produksi per jam dari
dump truck yang melakukan pekerjaan secara
terus menerus digunakan sebagai berikut :
𝑄 = 𝐶 𝑥 60 𝑥 𝐸.................................( 16.)
𝐶𝑚
Dimana untuk mencari nilai c maka
digunakan:
𝐶 = 𝑞 𝑥 𝑘.......................................( 17.)
Keterangan :
Q = Produktivitas (m3/jam)
C = Produktivitas per
siklus
E = efisiensi kerja dump truck
M = jumlah dump truck yang
bekerja q = kapasitas bucket
k = faktor bucket
Cm = waktu siklus dump truck (min)
Untuk menghitung cycle time dibutuhkan
beberapa perhitungan terlebih dahulu seperti :
1. Waktu muat (TL)
𝑇𝐿 = 𝐶𝑑 𝑥 𝑘 𝑥 𝐶𝑚.......................( 18.)
𝑞𝐼
Dimana:
Cm = siklus waktu (cycle time)
Cd = kapasitas damp truck (m3)
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 7
2.9.4. Motor Grader
Motor grader biasa digunakan sebagai
alat untuk membentuk permukaan tanah
sesuai dengan profil tanah yang
dikehendaki, membuat parit tepi jalan
dan perataan tanah.
Untuk menentukan waktu produksi
motor grader dipergunakan rumus
seperti :
df dr n
T = ( + ) ( menit).........( 21.)
vf vy E
Dimana :
df = Jarak lurus pergi persiklus (feet)
dr = Jarak kembali dalam grading
berikutnya (feet)
Vf = Kecepatan rata-rata pergi
(fee/menit) Vy= Kecepatan rata-rata
kembali (fee/menit) n = Jumlah pass
(lintasan)
E = Efisiensi
Jika jarak pekerjaan terlalu jauh,
sehingga persneling yang dipergunakan
tetap sama, maka kecepatan yang
dipergunakan dapat dipakai kecepatan
rata-rata Va, dengan demikian maka
rumus tersebut di atas menjadi:

2 dn
T= menit...............................( 22.)
Va E
 Perhitungan luas operasi
per-jam (m2/jam)
QA = V x (Le-Lo) x 1000 x E...........( 23.)
Dimana :
QA = Luas operasi perjam
(m2/jam) V =
Kecepatan kerja (km/jam)
E = Efisiensi kerja
 Perhitungan waktu untuk
perapihan medan
𝑁𝑥𝐷
𝑇= … … … … … … … . . … . ( 24.
)
𝑉𝑥𝐸
Dimana :
T = Waktu kerja (jam)

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 8


N = Jumlah trip Dimana :
D = Jarak kerja (km) Qa = Luas per jam tanah yang
V = Kecepatan kerja (km/jam) dipadatkan (m2/jam)
E = Efisiensi kerja W = Lebar efektif pemadatan
Jumlah (N) (m) V = Kecepatan operasi
Jika grader bekerja pada suatu site, dengan (km/jam) N = Jumlah lintasan
jalur-jalur leveling yang sejajar, maka pemadatan E = Effisiensi kerja
jumlah trip dapat dihitung dengan
menggunakan rumus : 2.10. Analisa Biaya
𝑊
𝑁= Dalam memperoleh alat berat ada tiga cara
𝑥 𝑛 … … . . … … . … . ( 25.
𝐿𝑒 − 𝐿𝑜 yang umum digunakan yaitu: membeli, sewa
Dimana : )
beli (leasing) dan menyewa. Perbedaan
W = Lebar total untuk pekerjaan leveling diantara cara-cara tersebut terdapat biaya total
(m) untuk memperoleh alat dan bagaimana cara
Le = Panjang efektif blade (m) pembayaran biaya tersebut selama priode
Lo = Lebar tumpang tindih tertentu.
(m)
n = Jumlah lilitan yang diperlukan untuk 2.11. Biaya Kepemilikan
mencapai permukaan yang Biaya kepemilikan adalah jumlah biaya dalam
dikehendaki rupiah yang harus diterima kembali oleh
pemilik alat karna telah mengeluarkan biaya
2.9.5. Three wheel rollers untuk pembelian alat, angkutan, pajak,
Biasanya Three wheel roller digunakan untuk asuransi, setiap jam selama umur ekonomis
memadatkan batuan yang berbutir kasar atau alat. Bunga modal juga harus diterima pemilik
batuan makadam. Untuk menambah berat alat setiap jam selama umur ekonomis alat.
maka biasanya roda-roda besi tersebut diisi Biaya kepemilikan terdiri dari
dengan air atau bahkan pasir, sehingga berat 1. Biaya penyusutan (Depresiasi)
mesin gilas dapat bertambah sekitar 15% 2. Bunga pinjaman bank
sampai 35% dari berat aslinya, dimana berat Besarnya suku bunga disesuaikan
mesin gilas ini biasanya berkisar antara 6 dengan suku bunga yang berlaku.
sampai 12 ton tergantung dari tipenya. Biaya bunga per-jam dihitunng dengan :
𝑖 (1+𝑖)ᶺ
.....................................
 Perhitungan produksi mesin gilas (1+𝑖)ᶺ −1 ( 28.)
Produktifitas mesin gilas didasarkan atas Dimana :
volume tanah atau berdasarkan luas tanah A = umur ekonomis alat
yang dipadatkan. Produksi pemadatan i = suku bunga bank
berdasarkan volume tanah. Rumus yang 3. Asuransi alat-alat berat
digunakan adalah : Asuransi alat-alat berat dimaksudkan
untuk melindungi terjadinya resiko-resiko
𝑊𝑥𝑉𝑥𝐻𝑥1000𝑥𝐸....................... cukup besar, adapun biaya untuk
Q= 𝑁 ( 26. ) mengasuransikan peralatan tersebut
Dimana : diberlakukan sebagai berikut:
Q = Volume tanah yang dipadatkan jam
(m3/jam) 𝑁+1 𝑥 𝐸 𝑥 𝐴𝑖] 𝑥 1
............ ( 29.)
W = Lebar efektif pemadatan tiap pass 𝐴𝑐 = [2 𝑥 𝑁 ℎ
(m) V = Kecepatan operasi (km/jam) Dimana :
H = Tebal pemadatan efektif untuk setiap Ac = biaya asuransi
lapis (m) N = umur ekonomis alat
N = Jumlah pemadatan (Jumlah pass oleh E = harga peralatan
mesin gilas) murni Ai = bunga
E = Effisiensi kerja dari pass-pass yang asuransi
Dilalui h = jam kerja peralatan per-jam
Produksi pemadatan didasarkan pada luas karena hanya pembelian, bunga modal,
tanah pajak, asuransi serta umur ekonomis alat
𝑊𝑥𝑉𝑥1000𝑥𝐸 merupakan bilangan tetap/konstan, maka
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 9
biaya kepemilikan disebut biaya tetap.
Qa = ( 27. )
𝑁.....................................

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 10


4. Biaya operasi III. METODOLOGI PENELITIAN
Biaya operasi adalah biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk keperluan-keperluan 3.1 Metode Pengumpulan Data
pengoprasian alat. Untuk mengitung
Metodologi penelitian adalah cara-cara yang
biaya operasi tersebut adalah
dipakai untuk melakukan penelitian hingga
T = F + G + H + J + K..................( 30.)
ditemukan kesimpulan. Dalam penentuan
Yang terdiri dari biaya-biaya untuk : syarat tersebut, ditentukan terlebih dahulu
obyek studi kasus yang akan diteliti untuk
a) Bahan bakar dan pelumas (H) menyesuaikan urutan penelitian yang paling
Pengunaan bahan bakar dan pelumas sesuai dengan objek yang diteliti. Secara
sangat tergantung dari daya dukung umum, penelitian ini akan dimulai dengan
mesin alat. Bahan bakar dan pelumas peninjauan lokasi. Untuk mendapatkan data
tersebut yang dimaksudkan adalah dalam penelitian ini dilakukan pengamatan
biaya untuk fuel dan oil + grease. secara terus menerus di proyek, secara
Untuk bahan bakar : langsung koreksi data dilakukan selama umur
Bahan bakar = proyek dan memdapatkan keyakinan antara
(12% - 15%) x Pw x Ms..............( 31.) kenyataan di lapangan dengan pelaporannya.
Sedangkan : Menggunakan data laporan harian, mingguan,
Pelumas = dan bulanan yang terekam dalam laporan
(2,5% - 3%) x Pw x Ms...............( 32.) harian dapat dihitung angka produktifitas kerja
b) Bengkel (G) alat. Dengan mengunakan perhitungan
Biaya bengkel untuk operasi alat per- aritmatika yang sederhana dan analisa statistik.
jam efektif dapat dihitung sebagai Langkah-langkah yang dapat dilakukan
berikut penelitian ini adalah :
(6,25% − 8,75%) 𝑥 𝐵
𝐺 𝑊 3.2 Data Proyek
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐺 𝐹................................... ( 33.) 1. Nama Proyek : Pembangunan Jalan Ruas
2
Dimana : Jailolo – Matui
B = biaya setempat (Rp) 2. Waktu Pelaksanaan : 240 Hari
W = jumlah jam kerja yang digunakan Kalender (8 bulan)
secara efektif setahun (jam) 3. Lebar Badan Jalan : 7 meter
c) Perawatan dan perbaikan (F) 4. Panjang Jalan : 8107 meter
Biaya perbaikan dapat diperkirakan 5. Jam Kerja : 7 jam/hari
sesuai dengan jam penggunaannya.
Tetapi pada umumnya biaya perbaikan 3.3. Jenis dan Volume Tanah
merupakan biaya rata-rata seluruh Jenis tanah yang terdapat dalam proyek
total biaya perbaikan selama waktu pembangunan jalan ruas Jailolo - Matui adalah
tertentu. jenis tanah clay sand. Volume tanah clay sand
(12,5% − 17,5%) 𝑥 𝐵
yang akan digali 98.117,015 m3 dan volume
𝐹= .............. ( 34.) timbunan 28.466,1 m3.
𝑊
Dimana :
B = biaya setempat (Rp) 3.4. Data Alat Berat
W = jumlah jam kerja yang Pada pelaksanaan pekerjaan jalan, digunakan
digunakan secara alat-alat yang mendukung pelaksanaan
efektif setahun (jam) pekerjaan tesebut, meliputi :
d) Gaji / upah operator / mekanik
Besarnya sangat tergantung dari 3.4.1. Alat Pembersih Lapangan atau
tempat /lokasi pelaksanaan pekerjan, Penggusuran
perusahaan yang bersangkutan dan Agar lokasi kerja proyek dapat digunakan,
peraturan peraturan yang ada, yang langkah awal biasanya menggunakan
berlaku di lokasi tersebut dan yang bulldozer untuk membersihkan lapangan.
berlaku antara operator dan Untuk menghitung jumlah produksi per-jam
perusahaan yang bersangkutan. dari bulldozer yang melakukan pekerjaan
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 11
secara terus menerus, digunakan data sebagai melakukan pekerjaan secara terus menerus,
berikut : digunakan data sebagai berikut :
Tipe alat : Tipe alat : Dump truck
Bulldozer Merk alat: Merk alat : Hino
Komatsu Tipe alat: D 65 Tipe alat : Dutro 130 HD
EX Tahun alat 2014 Tahun alat 2014
Ukuran blade : H : 1,425 m Kapasitas dump truck : 6 m³
L : 3,460 m Lokasi pembuangan tanah di desa Todahe
yang berjarak 35 km dari lokasi proyek
Tabel 2. Data waktu siklus bulldozer
pengerjaan jalan.
Pengamatan
Waktu (menit)
Tabel 4. Kecepatan laju dump truck
Kecepatan Kecepatan Waktu
Siklus
rata-rata rata-rata Jarak tukar
gusur Pengamatan
maju mundur persenelling
(km/jam) (km/jam) (meter) (menit) Siklus Waktu (menit)
1 3,601 3,412 20 0,067 Jarak Berangkat Kembali
2 3,421 3,551 20 0,04 (km) (40km/jam) (60km/jam) Loading
3 3 4 20 0,06 Perjalanan 35 52,5 35 0,25
Jumlah 10,024 10,963 60 0,167
Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016
Rata-
rata 3,341 3,654 20 0,056
Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016
3.4.4. Alat Perata atau Pembuat
Kemiringan Jalan
3.4.2. Alat Penggali Untuk meratakan jalan dan membuat
Pada pekerjaan penggalian tanah dipergunakan kemiringan jalan dipergunakan alat motor
alat bantu excavator, untuk pekerjaan grader. Untuk menghitung jumlah produksi
penggalian dan pemuatan material tanah. per-jam dari motor grader yang melakukan
Untuk menghitung jumlah produksi per-jam pekerjaan secara terus menerus, digunakan
dari excavator yang melakukan pekerjaan data sebagai berikut :
secara terus menerus, digunakan data sebagai Tipe alat : Motor grader
berikut : Merk alat : Komatsu
Tipe alat : Excavator Tipe alat : GD 555
Merk alat : Komatsu Tahun alat 2015
Tipe alat : PC-200 Ukuran blade : H : 0,645 m
Tahun alat 2015 L : 3,710 m
Volume bucket excavator : 0,8 m³ 3.4.5. Alat Pemadat
Untuk memadatkan tanah atau material yang
Tabel 3. Data waktu siklus excavator komatsu PC-200
Pengamatan akan di gunakan sebagai jalan, dipergunakan
Waktu (detik) alat three wheel rollers. Untuk menghitung
Siklus jumlah produksi per-jam dari three wheel
Putar
Gali Isi+putar Buang (kosong) Total rollers yang melakukan pekerjaan secara terus
1. 5 8 4,5 6 23,5 menerus, digunakan data sebagai berikut :
2. 5 7,5 5 5,5 23 Tipe alat : Three wheel rollers
3. 5 7 4 5,5 21,5 Merk alat : Sakai
Rata- Tipe alat : R2-2
rata 5 7,5 4,5 5,667 22,667 Tahun alat 2014
Sumber : PT. Anugrah Adyatama 2016 Kecepatan maksimal : 10 Km/jam
Lebar roda depan : 0.550 m
3.4.3. Alat Pengangkut Lebar roda belakang : 1 m
Material yang akan dibuang atau didatangkan Diameter roda : 1,620 m
ke lokasi proyek dapat diangkut menggunakan
dump truck. Untuk menghitung jumlah
produksi per-jam dari dump truck yang

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 12


IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 2) Waktu siklus (Cm)
4.1 Data Pekerjaan Proyek Kecepatan maju (F) = 3,341 km/jam =
Pada pelaksanaan proyek Pembangunan Jalan 55,683 m/menit
Ruas Jailolo – Matui yang berlokasi di Kecepatan mundur (R) = 3,654 km/jam =
Provinsi Maluku Utara di peroleh data sebagai 60,9 m/menit
berikut : Waktu ganti persnelling (Z) = 0,056
menit
 Volume tanah galian : 98.117,015 m3 D D
 Volume timbunan : 28.466,100 m3 Cm = + R + Z, menit
F 20
 Jarak pembuangan tanah : 35 km Cm = 20 + 0,056
 Jam kerja/hari : 7 jam/hari 55,683 + 60,9
 Faktor konversi tanah clay = 3,460 x (1,425)2 x 0,8 = 5,621 m3
sand : asli 1,00, lepas 1,25,
padat 0,90
 Waktu pelaksanaan : 240 hari kerja
kalender
 Waktu pelaksanaan pekerjaan galian
tanah : 154 hari kerja kalender
 Waktu pelaksanaan pekerjaan timbunan
tanah : 42 hari kerja kalender
 Waktu pelaksanaan pekerjaan penyiapan
badan jalan : 91 hari kerja kalender

4.2 Metode Pelaksanaan


a) Galian : Tanah digali dan digusur ke satu
titik oleh bulldozer, dimasukan oleh
excavator kedalam dump truck untuk di
buang ke lokasi pembuangan.
b) Timbunan : Material timbunan diambil
dari hasil galian di sepanjang pekerjaan
jalan. Diangkut oleh dump truck,
dihampar oleh motor grader dan
dipadatkan oleh three wheel roller.

4.3 Analisa Data


4.3.1 Alat Pembersih Lapangan atau
Penggusuran
1 Data alat bulldozer
 Tipe Alat : Komatsu D 65 EX
 Lebar blade (L) : 3,460 meter
 Tinggi blade (H) : 1,425 meter
 Faktor blade (a) : 0,80
 Status alat : Baik
 Kondisi operator : Baik
 Efisiensi kerja (E) : 0,75
 Jarak angkut/gusur (D) : 20 meter
 Kecepatan maju (F) : 3,341 km/jam
 Kecepatan mundur (R) : 3,654 km/jam
 Waktu ganti persnelling (Z) : 0,056 menit
2 Perhitungan
1) Produksi persiklus
q = lebar blade (L) x (tinggi blade)2(H)2 x
factor blade (a)
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 13
Cm = 0,744 menit
3) Produktivitas bulldozer untuk tanah asli
𝑞 𝑥 60 𝑥 𝐸 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 tanah
𝑄= C
m
5,621 𝑥 60 𝑥 0,75 𝑥 1
𝑄= 0,744
𝑄 = 339,98 𝑚³/𝑗𝑎𝑚
4) Produktivitas bulldozer untuk tanah lepas
q x 60 x E x faktor tanah
Q = C
m
5,621 x 60 x 0,75 x 1,25
Q= 0,744
Q = 424,975 m³/jam
5) Produksi bulldozer per hari
untuk tanah asli
= 339,98 x 7 jam = 2.379,86 m³/hari
6) Produksi bulldozer per hari
untuk tanah lepas
= 424,975 x 7 = 2.974,825 m³/hari
7) Waktu yang dibutuhkan
bulldozer pada pekerjaan galian
volume tanah galian
= produksi 𝑏𝑢𝑙𝑙𝑑𝑜𝑧𝑒𝑟 per hari
98.117,015
= = 41,253 ≈ 42 hari
2.379,86
8) Karena waktu pekerjaan galian
tanah 147 hari, maka jumlah
bulldozer yang dibutuhkan 1 unit
4.3.2 Alat Penggali
1 Data alat excavator/backhoe
 Tipe alat : Komatsu PC 200
 Volume bucket : 0,8 m³
 Kondisi alat : baik
 Faktor Bucket : 90% = 0,9
 Efisiensi kerja : 0,75
2 Perhitungan :
1) Volume tanah hasil galian
= 98.117,015 x 1.25 = 122.646,269 m³
2) Produktivitas per jam :
q x 3600 x E
Q= Cm

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 14


Mencari q : q = ql x k 2. Perhitungan
q = 0,8 x 0,9 = 0,72 o Pada pekerjaan galian
0,72 x 3600 x 0,75 1) Waktu muat (TL)
Q= 22,667 cd
Q = 85,763 m³/jam ≈ 86 m³/jam TL = x K x Cm
q1
3) Produksi per hari 6
TL = x 0,90 x 22,667
= produktivitas x jam kerja 0,8
= 86 x 7 jam = 602 m³/hari = 153,002 detik = 2,55 menit
4) Waktu yang disediakan untuk pekerjaan 2) Waktu pengangkutan
galian Th = D VI = 40 km/jam =
= hari kerja x jam kerja VI
= 154 x 7 = 1.078 jam kerja 666,667 meter/menit
5) Waktu yang dibutuhkan untuk tanah 35000
galian, 1 excavator Th = 666,66 = 52,5 menit
volume tanah yang digali 7
= produktivitas 3) Waktu kembali
Tr = D
V2
= 122.646,269 = 1.426,119 jam ≈ 1.427 V2 = 60 km = 1000 meter
86 jam menit
jam 3500
0
Karena waktu yag dibutuhkan lebih Tr = = 35 menit
besar daripada waktu yang disediakan, 1000 + waktu muat = 3 menit
4) Waktu bongkar
maka jumlah excavator harus ditambah. 5) Waktu bagi dump truck untuk
6) Excavator yang dibutuhkan mengambil posisi muat = 1 menit
pada pekerjaan galian 6) Waktu siklus dump truck
Waktu yang dibutuhkan Cm = 2,55 + 52,5 + 35 + 3 + 1 = 94,05
= Waktu yang disediakan menit
1.427
= = 1,324 ≈ 2 unit 7) Produksi per siklus
1.078 = q x k = 6 x 0,90 = 5,4 m3
Karena excavator yang digunakan 2 8) Produktivitas dump truck
unit, maka waktu yang dibutuhkan
q x 60 x E
dihitung ulang Q=
7) Waktu yang dibutuhkan untuk 5,4 xCm60 x 0,75
Q= = 2,584 m³/jam
tanah galian, 2 excavator 94,05
volume tanah yang digali 9) Produksi dump truck per hari
= produktivitas = 2,584 x 7 jam = 18,088 m³/hari
= 122.646,269 = 713,06 jam ≈ 714 jam 10) Jumlah dump truck yang dibutuhkan
2 X 86
714/7 = 102 hari site out put 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟
8) Site out put per hari = produksi per hari 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
1.204
2 unit x 602 = 1.204 m3/hari =
18,088 = 66,564 unit ~ 67 unit
4.3.3 Alat Pengangkut  Kapasitas dump truck (Cd) : 6 m³
1. Data Alat dump truck  Kapasitas bucket excavator (q1) : 0,8 m³
 Tipe Alat : Hino Dutro 130 HD
 Status alat : Baik
 Efisiensi kerja (E) : 0,75
 Jarak angkut dump truck : 35 km
 Kecepatan rata-rata saat muatan penuh
(V1) : 40 km/jam
 Kecepatan kembali saat muatan kosong
(V2) : 60 km/jam
 Faktor bucket excavator (K) : 0,90

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 15


2 unit untuk cadangan, jadi 69 unit
11) Waktu yang dibutuhkan pada
pekerjaan galian
=
vol. tanah galian−vol. timbunan (keadaan
lepas) 67 X produksi perhari 𝑑𝑢𝑚𝑝
𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘

(98.117,015 X 1,25)−(28.466,100 X 1,25)


= 67 X 18,088

122.646,269 − 35.582,625
= 67 X 18,088
= 71,592 hari ≈ 72 hari
karena pekerjaan galian tanah pada
excavator 102 hari, maka dump truck

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 16


juga menyesuaikan. Dan jumlah
volume tanah timbunan
kebutuhan dump truck dihitung kembali. = 27 X produksi per hari 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
12) Jumlah dump truck yang dibutuhkan = 35.582,625 = 29,467 hari ≈ 30 hari
volume tanah galian−volume timbunan = 27 X 44,723
produksi 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 102 hari
4.3.4 Alat Perata atau Pembuat Kemiringan
(98.117,015 X 1,25)−(28.466,100 X 1,25) Jalan
= 102 X 18,088
1. Data alat motor grader
122.646,269 − 35.582,625
= 102 x 18,088  Tipe alat : Komatsu GD 555
= 47,189 unit ~ 48 unit  Kondisi alat : baik
2 unit untuk cadangan, jadi 50 unit  Efisiensi kerja (E) : 0,75
 Ukuran blade: H : 0,645m
o Pada pekerjaan timbunan L: 3,710m
1) Waktu muat (TL)  Le-Lo (W) : 2910 mm
cd
TL = x K x Cm  Lebar total jalan : 11 meter berikut
q1 bahu jalan
6
TL =  Jarak kerja (D) : 8,1 km
x 0,90 x 22,667
0,8  Kecepatan kerja : 1,6 km/jam
= 153,002 detik = 2,55 menit  Lebar hamparan (t) : 0,25 m
2) Waktu pengangkutan
Th = D VI = 25 km/jam = 2. Perhitungan
VI o Pada pekerjaan timbunan
416,667 meter/menit
8107 1) Produktivitas per jam
Th = = 19,457 menit WXVXEXt
416,667 Q= N
3) Waktu kembali N = 𝑊
xn = 11
x1
Le−Lo 2,91
Tr =V2D V2 = 40 km/jam = = 3,78 ≈ 4
trip
666,667 meter/menit WXVXEXt
8107 N
Q=
Tr = = 12,025 menit 2,91 X 1,6 X 0,75 X 0,25
666,667 = 4 = 218,25 m3/jam
4) Waktu bongkar + waktu muat = 3 menit 2) Produktivitas per hari
5) Waktu bagi dump truck untuk Q = 218,25 x 7 = 1.527,75 m3/hari
mengambil posisi muat = 1 menit 3) Jumlah motor grader yang
6) Waktu siklus dump truck dibutuhkan pada pekerjaan timbunan
Cm = 2,55 + 19,457 + 12,025 + 3 + 1 tanah
= 38,032 menit
7) Produksi per siklus Site out put per hari 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟
= Produktivitas per hari 𝑚𝑜𝑡𝑜𝑟 𝑔𝑟𝑎𝑑𝑒𝑟
=qxk
1.204 = 0,788 ≈ 1 unit
= 6 x 0,90 = 5,4 m³ =
1.527,75
8) Produktivitas dump truck
4) Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan
q x 60 x E perataan hamparan pada pemadatan
Q=
5,4 𝑥Cm
60 𝑥 0,75 tanah timbunan
Q= = 6,389 𝑚³/𝑗𝑎𝑚
38,032
Volume tanah timbunan
9) Produksi dump truck per hari = produktivitas per hari

= 6,389 x 7 jam = 44,723 m³/hari


10) Jumlah dump truck yang dibutuhkan 35.582,625 = 23,29 ≈ 24 hari
site out put 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 = 1.527,75
= 2 unit untuk cadangan, jadi 29 unit
produksi per hari 𝑑𝑢𝑚𝑝 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘
1.204 11) Waktu yang dibutuhkan pada pekerjaan
= = 26,921 unit ~ 27 unit timbunan
44,723
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 17
o Pada pekerjaan penyiapan badan jalan
1) Waktu yang dibutuhkan untuk
pekerjaan penyiapan badan
jalan

Volume tanah pada penyiapan badan jalan


= Produktivitas per hari

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 18


8107 X 11 X 0,25 22.294,25
= = 89.177 = 42,465 ≈ 43 hari
1.527,75 1.527,75 = 2.100
5) Jumlah three wheel rollers yang
= 14,593 ≈ 15 hari dibutuhkan pada pekerjaan penyiapan
badan jalan 1 unit.
2) Jumlah motor grader yang dibutuhkan
pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1 4.4 Analisa biaya
unit.
Dari perhitungan analisa alat didapatkan biaya
4.3.5 Alat Pemadat pasti perjam, dan total biaya alat sebagai
1. Data alat Three wheel rollers berikut :
 Tipe alat : Sakai R2-2
 Kondisi alat : baik 1. Bulldozer
 Efisiensi kerja : 0,75 Biaya operasi per jam Rp 997.462,60 1
 Kecepatan : 2 Km/jam unit 42 hari = 294 jam kerja
 Lebar pemadatan efektif : 0,8 m Biaya yang dibutuhkan
(1 - 0,2) = Rp 997.462,60 x 294
= Rp 293.254.004,40
 Jumlah lintasan pemadatan : 4 lintasan
2. Excavator
 Lebar roda depan : 0,550 m
Biaya operasi per jam Rp 849.025,10
 Lebar roda belakang :1m
2 unit 102 hari = 714 jam kerja
 Diameter roda : 1,620 m Biaya yang dibutuhkan
 Tebal pemadatan : 1 m = 2 x (Rp 849.025,10 x 714)
= Rp 1.212.407.843,00
2. Perhitungan 3. Dump truck
o Pada pekerjaan timbunan tanah Biaya operasi per jam Rp 468.964,74)
1) Produktivitas per jam 50 unit 102 hari = 714 jam kerja, pada
W X V X 1000 X E X H pekerjaan galian
Qa = Dan 29 unit 30 hari = 210 jam kerja, pada
N
0,8 X 2 X 1000 X 0,75 X 1 pekerjaan timbunan
= 4 300 m3/jam
= Biaya yang dibutuhkan
2) Produktivitas per hari = 50 x (Rp 468.964,74 x 714) + 29 x (Rp
Qa = 300 x 7 = 2100 m3/hari 468.964,74 x 210)
3) Waktu yang dibutuhkan untuk 1 = Rp 19.598.036.490,00
three wheel rollers 4. Motor grader
Biaya operasi per jam Rp 711.664,20
Volume tanah timbunan
= Produktivitas per hari
35.582,625 = 16,944 ≈ 17 hari
= 2100 1 unit 15 hari, pada pekerjaan penyiapan
Karena motor grader membutuhkan Luas pemadatan
waktu 24 hari pada pekerjaan timbunan = Luas pemadatan per hari
maka three wheel rollers mengikuti.
4) Jumlah three wheel rollers yang
dibutuhkan pada pekerjaan
timbunan tanah 1 unit.
o Pada pekerjaan penyiapan badan jalan
1) Luas per jam tanah yang
dipadatkan W X V X 1000 X E
Qa
N
=
0,8 X 2 X 1000 X 0,75
= 4 = 300 m2/jam
2) Luas per hari tanah yang dipadatkan
= 300 x 7 = 2.100 m2
3) Luas pemadatan
= 11 x 8107 = 89.177 m2
4) Waktu yang dibutuhkan untuk 1 three
wheel rollers
Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 19
badan jalan
Dan 1 unit 24 hari, pada
pekerjaan timbunan
Jumlah jam kerja =
273 jam Biaya yang
dibutuhkan
= Rp 711.664,20 x 273
= Rp 194.284.326,60
5. Three wheel roller
Biaya operasi per jam Rp 436.942,40
1 unit 43 hari = 301 jam
kerja, pada pekerjaan
penyiapan badan jalan
dan 1 unit 24 hari = 168 jam kerja, pada
pekerjaan timbunan
Biaya yang dibutuhkan
= (Rp 436.942,40 x 301)
+(Rp 436.942,40 x 168)
= Rp 204.925.985,60

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 20


V. KESIMPULAN DAN SARAN alat, agar efisien dan ekonomis dalam
pekerjaan.
5.1 Kesimpulan 3 Ada baiknya semua alat yang digunakan
1 Produktivitas 1 unit bulldozer didapat ada cadangan unitnya, agar bila terjadi
sebesar 339,98 m3/jam untuk tanah asli, kerusakan tidak mempengaruhi durasi
dengan membutuhkan alat 1 unit selama pekerjaan.
42 hari, dengan harga sewa Rp
293.254.004,40.
2 Produktivitas 1 unit excavator didapat DAFTAR PUSTAKA
sebesar 86 m3/jam, dengan membutuhkan
alat pada pekerjaan galian tanah 2 unit 1 Buntarto, Alat Berat dan Sistem
selama 102 hari. Dengan harga sewa Rp Undercarriage, Pustaka baru press,
1.212.407.843,00. Yogyakarta, 2016
3 Produktivitas 1 unit dump truck didapat 2 Kholil, A, Alat berat, Bandung, rosda,
sebesar 2,584 m3/jam pada pekerjaan 2012
galian tanah dan 6,389 m3/jam pada 3 Rochmanhadi, Alat-alat Berat dan
pekerjaan timbunan tanah, dengan Penggunaannya, Badan Penerbit
membutuhkan alat 50 unit selama 102 Departemen Pekerjaan Umum,
hari pada pekerjaan galian tanah dan pada Jakarta, 1982
pekerjaan timbunan tanah 29 unit selama 4 Rochmanhadi, Perhitungan Biaya
30 hari. Dengan harga sewa Rp Pelaksanaan Pekerjaan dengan
19.598.036.490,00 Menggunakan Alat-alat Berat, Badan
4 Produktivitas 1 unit motor grader didapat Penerbit Departemen Pekerjaan
sebesar 218,25 m3/jam, dengan Umum, Jakarta, 1984
membutuhkan alat pada pekerjaan 5 Sjachdirin, M, dkk, Pemindahan
timbunan tanah 1 unit selama 24 hari dan Tanah Mekanis, Bagian Penertbit
pada pekerjaan penyiapan badan jalan 1 Institut Teknologi Nasional, Jakarta,
unit selama 15 hari. Dengan harga sewa 1998
Rp 194.284.326,60. RIWAYAT PENULIS
5 Produktivitas 1 unit three wheel roller
didapat sebesar 300 m2/jam pada 1. Bagus Nur Handoko, ST. Alumni (2017)
pekerjaan penyiapan badan jalan dan 300 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas
m3/jam pada pekerjaan timbunan tanah, Teknik, Universitas Pakuan Bogor.
dengan membutuhkan alat pada pekerjaan 2. Ir. Puji Wiranto, MT. (Pembimbing I)/
penyiapan badan jalan 1 unit selama 43 Staf dosen Program Studi Teknik Sipil,
hari dan pada pekerjaan timbunan tanah 1 Fakultas Teknik, Universitas Pakuan
unit selama 24 hari. Dengan harga sewa Bogor.
Rp 204.925.985,60. 3. Ir. Arif Mudianto, MT. (Pembimbing II)/
Staf dosen Program Studi Teknik Sipil,
5.2 Saran Fakultas Teknik, Universitas Pakuan
1 Hasil galian sebagian bisa digunakan Bogor.
untuk timbunan di lokasi sekitar agar
tidak memakan waktu untuk pembuangan
tanah, dengan lokasi yang cukup jauh dari
lokasi pekerjaan.
2 Alat-alat berat yang akan dipakai, harus
diketahui jelas fungsi dari masing-masing

Program Studi Teknik Sipil FT Unpak 21

Anda mungkin juga menyukai