PEKERJAAN KONSTRUKSI
Seiring dengan semakin memasyarakatnya penggunaan alat berat ini maka perlu
diketahui secara mendalam hal-hal yang berhubungan dengan peralatan berat, yang
meliputi perhitungan biaya pemilikan dan operasi serta poduktivitas peralatan tersebut.
Jika hal ini tidak diperhatikan maka investasi peralatan akan merugikan. Bagi seorang
kontraktor yang akan menginvestasikan modalnya dalam industri pemindahan tanah,
pemilihan menggunakan alat berat tidak hanya sekedar dapat menyelesaikan pekerjaan
tepat waktu dengan kualitas memadai saja, melainkan juga harus benar-benar
mendatangkan keuntungan semaksimal mungkin. Dengan kata lain membeli alat berat
harusnya merupakan alternative investasi yang paling menguntungkan, diantara banyak
pilihan dan peluang yang ada. Pengoperasian alat berat seharusnya tidak hanya dapat
memberikan kepuasan secara teknis tetapi sekaligus mendatangkan keuntungan
secara ekonomis.
Oleh karena itu pertimbangan teknis juga harus dibarengi dengan pertimbangan
ekonomis agar keputusan yang dibuat untuk menggunakan alat berat merupakan suatu
keputusan yang tepat. Pertimbangan teknis sangat diperlukan untuk melihat apakah
pemilihan alat benar-benar dapat menjamin bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dalam
waktu yang ditentukan dengan memenuhi persyaratan kualitas yang berlaku.
Sedangkan pertimbangan ekonomis memunculkan pertanyaan apakah pengoperasian
alat berat untuk menyelesaikan pekerjaan akan mendatangkan keuntungan yang lebih
prospektif dibandingkan dengan investasi di bidang lain.
Beberapa alasan mengapa diperlukan alat berat dalam proyek konstruksi, antara lain
yaitu :
Perlawanan ini tidak sama pada setiap jenis material dan perlawanan inilah yang
biasanya menunjukan tingkat kesulitan pengolahannya. Untuk itu harus diketahui
terlebih dahulu jenis material yang akan diolah agar dalam perhitungan produksi kerja
alat didapatkan hasil yang lebih akurat. Jenis tanah atau material yang akan diolah ini
perlu diketahui agar dapat menetukan tingkat kemudahan dan kesulitan pengolahannya
seperti kemudahan pemuatan, kemudahan penggusuran, kemudahan penggalian dan
lain sebagainya.
Kemudahan atau kesulitan pengolahan material akan mempengaruhi lamanya waktu
yang diperlukan. Misalnya bila suatu material dapat digali dan dimuat dengan mudah,
maka material tersebut memiliki tingkat “loadibility” yang tinggi. Sebaliknya jika sukar
dimuat maka material tersebut dianggap memiliki “loadibilty” yang rendah. Untuk
kemudahan memuat ini biasanya dalam perhitungan produksi kerja dinyatakan dalam
bentuk angka factor yang sering disebut “factor muat”. Sedangkan menggali dan
menggusur dinyatakan dalam bentuk “factor koreksi”. Pada beberapa jenis tanah liat
dianggap sangat mudah dimuat, sedangkan jenis material lainnya seperti batu-batuan
dan jenis lapisan tanah keras harus dibongkar dengan ripper atau bahan ledakan
terlebih dahulu sebelum dipindahkan.
Penggunaan peralatan menuntut pengelolaan yang baik dan ketat untuk menghindari
pemborosan dan meningkatkan efisiensi, untuk itu diperlukan suatu manajemen
peralatan sehingga pengelolaan peralatan menjadi lebih menguntungkan.
Material yang berada dipermukaan bumi ini sangat beraneka ragam, baik
jenis,bentuk dan lain sebagainya. Oleh karenanya alat yang dapat dipergunakan untuk
memindahkannya pun beraneka ragam juga. Yang dimaksud dengan material dalam
bidang pemindahan tanah ( earth moving ), meliputi tanah, batuan, vegetasi
( pohon,semak belukardan alang-alang ) dimana kesemuanya mempunyai karakteristik
dan sifat masing-masing yang berpengaruh besar terhadap alat berat, terutama dalam
hal :
a. Menentukan jenis alat yang akan digunakan dan taksiran produksi atau
kapasitas produksinya.
b. Perhitungan volume pekerjaan.
c. Kemampuan kerja alat pada kondisi material yang ada.
1. Pengembangan material.
2. Berat material.
3. Bentuk material.
4. Kekerasan material.
5. Daya dukung tanah.
Perlu diketahui bahwa angka-angka yang tertera di tabel 1.1 diatas adalah tidak
pasti, tergantung dari beberapa faktor yang dijumpai secara nyata dilapangan. Selain itu
perlu diketahui faktor tanah yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas alat berat,
yaitu : berat material, bentuk material,kekerasan, dan daya ikat (cohesivity). Sebagai
contoh untuk tabel diatas adalah sebagai berikut :
Disamping itu dikenal pula cara perhitungan volume dari berbagai keadaan tanah
sebagai berikut :
Sw= ( B−L
L )
x 100 %
Sw= ( BL −1 ) x 100 %
1
¿ −1 x 100 %
L
( )
B
1
¿ −1 x 100 %
LF
Daftar Load Factor, prosentase swell dan berat dare berbagai jenis material dapat
dilihat pada Tabel 1-3.
Tabel1-3. Daftar Load Factor, Prosentase Swell dan Berat dari Berbagai Bahan
Contoh Soal :
1. Bila 300 BCM (Bank Cubic Meter) tanah biasa asli digemburkan, maka
berapakah volumenya sekarang ?
Jawab :
Dari Tabel faktor konversi, diperoleh data bahwa tanah biasa, faktor konversi dari
tanah ke gembur adalah 1,25 maka,
Volume gembur = Volume asli X faktr
= 300 X 1,25
= 375 LCM (Loose Cubic Meter)
2. Terdapat 400 LCM tanah asli yang sudah digemburkan. Jika kemudian tanah ini
dipadatkan dengan Compactor, maka berapakah volumenya sekarang ?
Jawab :
Kembali lihat Tabel. Kemudian akan diperoleh faktor konversi tanah biasa dari
gembur ke padat sebesar 0,72, maka :
Volume padat = Volume gembur X faktor
= 400 X 0,72
= 288 CCM (Compacted Cubic Meter)
TUGAS #1
Daya dukung tanah didefinisikan sebagai kemampuan tanah untuk mendukung alat
yang berada diatasnya. Jika suatu alat berada di atas tanah, maka alat tersebut
akan memberikan “ground pressure”, sedangkan perlawanan yang diberikan oleh
tanah adalah “daya dukung”. Jika ground pressure alat lebih besar dari daya dukung
tanah, maka alat tersebut akan terbenam. Demikian pula sebaliknya, alat akan
berada dalam keadaan aman untuk dioperasikan jika ground pressure lebih kecil
dari daya dukung tanah dimana alat tersebut berada.Hal ini perlu dicermati oleh
setiap pelaksana di lapangan untuk menghindari “loose” atau kerugian yang diderita
oleh perusahaan.
Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara pengukuran (test) langsung di
lapangan. Alat yang umum digunakan untuk test daya dukung tanah disebut “cone
penetrometer”. Untuk mengetahui alat berat apa yang sesuai berdasarkan daya
dukung tanahnya dapat dilihat pada Tabel 1.4.
Tabel 1.4. Tabel Daya Dukung Tanah Untuk Alat Berat KOMATSU