Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi
pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam
pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis
kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan
menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi sumber utama
mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, "unit traktor", yang mendefinisikan kendaraan
truk semi-trailer.

Traktor bisa diklasifikasikan sebagai two wheel drive, four wheel drive, atau track
tractor. Traktor, ke

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Traktor


a) Traktor Roda Kelabang (Crawler Tractor)

Crawler traktor, yaitu traktor yang penggeraknya berupa roda rantai. Roda rantai
yaitu tipe penggerak yang berupa sabuk atau rantai panjang dan lebar yang kedua
ujungnya saling terhubung dan digerakkan dengan banyak roda gigi di dalamnya. Contoh
umum kendaraan dengan penggerak rantai adalah tank dan buldozer. Traktor tipe ini bisa
digunakan pada tanah yang kering dan berpasir atau tanah bersalju di mana roda biasa
memiliki risiko untuk selip. Bahan yang digunakan untuk membuat sabuk atau rantai
biasanya berupa baja atau karet. Yang saat ini umum digunakan adalah yang terbuat dari
karet, karena memiliki elastisitas yang cukup sehingga menngurangi terjadinya
pemadatan tanah.

b) Traktor Roda Ban ( Wheel Tractor )

Wheel tractor, yaitu traktor yang digerakkan dengan roda yang berbentuk bulat yang
umumnya terbuat dari karet. Ini adalah tipe traktor yang paling umum digunakan.
Ukuran roda dapat bervariasi tergantung keperluan dan posisi roda, namun umumnya
besar dan lebar untuk mencegah terjadinya pemadatan tanah karena besarnya tekanan
roda terhadap tanah. Untuk penggunaan di lahan basah seperti persawahan, roda yang
digunakan umumnya roda sangkar (cage wheel) untuk memungkinkan terjadinya traksi.

c) Half track tractor

Half track tractor, yaitu traktor yang bisa digerakkan dengan roda maupun roda
rantai sesuai keperluan.

2
2.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih traktor:
a) Ukuran yang diperlukan untuk pekerjaan tertentu, sehingga alat tersebut betul-betul
efektif.
b) Macam pekerjaan yang akan dikerjakan: menarik scrapper, mengerjakan ripping dan lain-
lain.
c) Kondisi tempat bekerja
d) Traksi yang tersedia pada traktor
e) Haul distance
f) Pengangkutan ke tempat kerja
g) Pekerjaan lanjutan setelah pekerjaan pertama selesai, dll
2.3 Alat berat yang menggunakan traktor
2.3.1.BULLDOZER
Pada dasarnya merupakan alat yang menggunakan traktor sebagai penggerak utama.
Disebut Bulldozer karena traktor dilengkapi dengan dozer attachment, dalam hal ini
attachmentnya adalah blade.
Bulldozer adalah merupakan salah satu jenis dozer untuk mendorong lurus ke depan,
selain ada juga jenis dozer yang dapat mendorong ke samping (biasanya sudut serongnya 25°)
 Fungsi dari Bulldozer antara lain:
 Membersihkan medan dari kayu-kayu, tonggak-tonggak pohon dan batu-batuan
 Membuka jalan kerja di pegunungan maupun di daerah bebatuan
 Memindahkan tanah yang jauhnya hingga 300 feet atau ± 90 m
 Menarik scrapper
 Menghampar tanah isian/urugan
 Menimbun kembali trencher
 Pembersihan sites/medan
 Pemeliharaan jalan kerja
 Menyiapkan material-material dari soil borrow pit dan quarry pit

3
2.3.2.LOADER
Loader adalah alat pemuat material hasil galian/gusuran alat lain yang tidak dapat
langsung dimuatkan ke alat angkut, misalnya Bulldozer, Grader, dll. Pada prinsipnya Loader
adalah alat pembantu untuk memuatkan dari stockpile ke kendaraan angkut atau alat-alat lain,
di samping dapat juga berfungsi untuk pekeriaan awal, misalnya clearing ringan, menggusur
bongkaran, menggusur tonggak kayu kecil, menggali fondasi basement, dan lain-lain. Sebagai
pengangkut material dalam jarak pendek juga lebih baik dari pada Bulldozer, karena pada
Bulldozer ada material yang tercecer, sedang pada Loader material tidak ada yang tercecer.
Loader bekerja dengan gerakan dasar pada bucket dan cara membawa muatan untuk
dimuatkan ke alat angkut atau alat yang lain. Gerakan bucket yang penting ialah menurunkan
bucket diatas permukaan tanah, mendorong ke depan (memuat /menggusur), mengangkat
bucket, membawa dan membuang muatan. Apabila material harus dimuatkan ke alat angkut,
misalnya truk, ada beberapa cara pemuatan ialah :
 V loading, ialah cara pemuatan dengan lintasan seperti bentuk huruf V,
 L loading, truk di belakang Loader, kemudian lintasan seperti membuat garis tegak
lurus,
 cross loading, cara pemuatan dengan truk juga ikut aktif,
 overhead loading, dengan Loader khusus, bucket dapat digerakkan melintasi di atas
kabin opeator.

4
2.3.3.PERALATAN PENGANGKUT (TRUK)
Truk adalah alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut karena kemampuannya,
misalnya dapat bergerak cepat, kapasitas besar dan biaya operasinya relatif murah. Alasan
lain penggunaan truk sebagai alat angkut ialah karena kebutuhan truk mudah diatur dengan
produksi alat-alat gali, sehingga truk sangat luwes dalam pengorganisasian dengan alat-alat
yang lain. Hal ini sangat bermanfaat bagi penghematan biaya operasi pelaksanaan proyek.
Salah satu syarat yang perlu dipenuhi agar truk dapat digunakan dengan baik dan efektif
adalah adanya jalan angkut yang rata dan cukup kuat atau keras. Khusus untuk jalan angkut
yang kurang baik dapat menggunakan truk yang disebut dengan cross country ability yang
harga dan biaya operasinya lebih tinggi dan pada truk biasa. Beberapa hal yang membedakan
macam truk adalah :
 ukuran dan bahan bakar yang digunakan,.
 banyaknya gigi perseneling (gear),
 banyaknya roda gerak, misalnya dua, empat dan enam,
 susunan roda-roda dan banyaknya sumbu (gandar),.
 kemampuan angkut, dalam ton atau m3,
 cara membuang muatan, misalnya rear dump, side dump dan bottom dump.
Untuk pekerjaan konstruksi sipil umumnya digunakan truk yang dapat membuang
muatan dari bak secara otomatis. Truk semacam ini disebut dengan dump truck atau tipping
truck. Penumpahan muatan (dumping) dilakukan dengan cara hidrolis yang menyebabkan bak
terangkat pada satu sisi, sedang sisi lain yang berhadapan berputar sebagai engsel. Dengan
membedakan arah muatan ditumpahkan dump truck dibedakan dalam 3 macam ialah :
 rear dump truck yang membuang muatan ke belakang,
 side dump truck yang membuang muatan ke samping
 bottom dump truck yang membuang muatan melalm bawah bak.

5
Dump truck yang ada terdiri dari berbagai ukuran dengan kapasitas angkut 3 ton sampai
20 ton, yang pemilihannya dapat disesuaikan dengan kondisi pekerjaannya.
Kemampuan truk untuk memuat dinyatakan dalam berat muatan, misalnya ton, atau dalam
kapasitas bak, misalnya m3. Untuk menyatakan kapasitas dibedakan dalam kapasitas peres
(struck) atau kapasitas munjung (heaped). Kapasitas munjung sangat dipengaruhi oleh
keadaan jalan angkut yang dilewati, karena bahan yang diangkut akan mudah tercecer jika
jalan angkut kurang baik, sehingga kapasitas munjung akan menjadi lain.

6
2.3.4.ALAT PAMPAT TANAH (COMPACTOR)
Untuk pekerjaan-pekerjaan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul-tanggul
stabilitas tanah mutlak diperlukan. Berbagai cara dilakukan dalam usaha pemampatan tanah
secara mekanis yaitu dengan cara penggilasan menggunakan roller (penggilas). Klasifikasi
roller yang banyak dikenal antara lain:
 Berdasar cara bergeraknya, ada yang bergerak sendiri (self propelled) dan ada
yang ditarik traktor (towed).
 .Berdasar bahan roda-roda penggilasnya, ada yang terbuat dari baja (steel wheel)
dan ada yang terbuat dari karet (pneumatic).
 Dilihat dari bentuk permukaan roda, ada yang bentuk permukaannya halus
(plain), segment, grid, sheepfoot (kaki domba) dan lain-lain.
 Dilihat dari susunan roda-roda gilas, ada yang beroda tiga (three wheel), tandem
roller (roda dua) dan three axle tandem roller.
 Alat penggilas khusus, misalnya vibrating roller bekerja menggunakan getaran
sebagai unsur utama dalam usaha pemampatan tanah.
Jenis-Jenis Compactor
1. Penggilas Roda Tiga
Penggilas roda tiga (three sheet roller) merupakan alat penggilas yang tertua
dan sampai sekarang masih digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan pemampatan.
Three wheel roller ini digunakan untuk usaha-usaha pemampatan lapisan yang terdiri
dari bahan-bahan yang berbutir kasar, misalnya untuk pembuatan jalan macadam
(sering disebut sebagai macadam roller).

7
2. Tandem Roller
Three axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berat
seperti mengerjakan landasan pesawat terbang dan lain-lainnya. Konstruksi dari three
axle tandem apabila ditambah satu roda depan (guide roll) yang dipasang pada
perpanjangan overhead frame disebut walking beam, yang dapat bergerak bebas naik
turun mengikuti ketidakrataaan permukaan jalan, sehingga satuan tekanan per satuan
lebar rol dapat dipertahankan besamya. Walking beam dapat juga dikunci, sehingga
dapat bergerak ke atas saja apabila permukaan jalan tidak rata.

3. Vibration Roller
Vibration roller adalah termasuk tandem roller, yang cara pemampatannya
menggunakan efek getaran, dan sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau
kerildl berpasir. Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya
gaya dinamis terhadap tanah. Butir-butir tanah cenderung akan mengisi bagian-bagian
yang kosong yang terdapat di antara butir-butimya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses pemampatan dengan vibration roller ialah
frekwensi getaran, amplitude dan gaya sentrifugal.

8
4. Meshgrid Roller
Pengaruh plain wheel roller, terhadap kemampatan yang dihasilkan adalah dan
atas ke bawah. yang artinya bagian atas akan mencapai kemampatan terlebih dahulu
dan pada bagian bawah. Hal ini karena penampang melintang pengaruh tekanan roda
gilas ke dalam lapisan tanah berbentuk trapesium (gambar di bawah), sehingga
tekanan per satuan luas di bagian atas lebih besar dari pada bagian bawah. Jika tebal
lapisan vang harus dipampatkan besar, maka tekanan per satuan luas ini untuk bagian
bawah sudah tidak cukup besar untuk mencapai kepampatan yang diharapkan.

5. Segment Roller
Untuk tanah yang banyak mengandung lempung (tanah liat), terutama tanah
yang basah, grid roller kurang memberi hasil yang baik, karena tanah akan tertinggal
di antara batang-batang besi anyaman roda. Untuk menghindari hal tersebut dapat
digunakan segment roller yang rodanya tersusun dari lempengan-lempengan baja
kecil-kecil. yang akan memberi tekanan per satuan luas cukup besar dan dapat masuk
ke dalam tanah, sehingga terjadi pemampatan langsung dari bawah.

9
6. Sheepfoot Roller
Sheepfoot roller ini termasuk adalah alat pampat yang melindas dari bawah.
Bagian utama roller ini berupa drum yang sekelilingnya diberi kaki-kaki, sehingga
tekanan roller dapat terpusat pada kepala kaki yang merupakan bidang-bidang kecil
dan memberikan tekanan per satuan luas yang besar.
Sheepfoot roller ini merupakan alat pampat yang ditarik, dan pada waktu ditarik kaki-
kaki domba akan masuk ke dalam lapisan tanah, dan dinding drum yang ada pada
permukaan lapisan akan memberikan kemampatan sementara. Sehingga tebal lapisan
yang efektif untuk pemampatan dengan sheepfoot roller ini antara 20 -25 sentimeter,
dan bahan tanah yang cocok untuk sheepfoot roller ini adalah tanah yang banyak
mengandung lempung.

10
2.3.5.EXCAVATOR
Alat-alat gali sering disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-bagian utama
antara lain:
 Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit),
 Bagian bawah untuk berpindah tempat (travelling unit), dan
 Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan yang
akan dilaksanakan.
Attachment yang penting kita ketahui adalah crane, dipper shovel, backhoe, dragline dan
clamshell. Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai (track/crawler) dan
ada yang dipasang di atas truk (truck mounted). Umumnya excavator mempunyai tiga pasang
mesin pengerak pokok yaitu :
 Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk gerakan menggali
mengangkat dan sebagainya,
 Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang dipasang
 Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat lain
Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada sumbu vertikal di
antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda ban (truck mounted), pada
kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda,
sering terjadi proyeksi pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari sistem
kendaraan, sehingga dapat menyebabkan alat berat tergulmg. Untuk mengurangi
kemungkinan terguling ini diberikan alat yang disebut out-triggers.

11
2.3.6.BACKHOE
Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel yang
khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan tanah atau di bawah tempat
kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk
fondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya. Keuntungan backhoe ini jika
dibandingkan dragline dan clamshell ialah karena backhoe dapat menggali sambil
mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena kekauan konstruksinya, backhoe ini
lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan memuatkan hasil galian
ke truk.
Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali dan
undercarriage nya.
Menurut alat kendali:
 .Dengan kendali kabel (cable controlled)
 Dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled)
Menurut undercarriage nya:
 Roda rantai (crawler mounted) .
 Roda karet (wheel mounted)
Cara Kerja Backhoe
Sebelum mulai bekerja dengan backhoe sebaiknya kita pelajari lebih dahulu
kemampuan alat seperti yang diberikan oleh pabrik pembuatnya, terutama mengenai
jarak jangkauan, tinggi maksimal pembuangan dan dalamnya galian yang mampu
dicapai, karena kemampuan angkat alat ini tidak banyak berpengaruh terhadap
kemampuan standar alatnya.
Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke tempat
galian, bila bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah
seperti dicangkulkan, kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya sehingga
lintasannya seperti terlihat pada gambar di bawah. Setelah bucket terisi penuh lalu
diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan material hasil
galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.

12
2.3.7.POWER SHOVEL
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang
disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa
bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat
ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena
diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya.
Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya
lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah
shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis
(hydraulic controlled).
Cara Kerja/Power Shovel
Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah:
 maju untuk menggerakkaa dipper menusuk tebing,
 mengangkat dipper/bucket untuk mengisi,
 mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing,
 berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan
 menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

13
2.3.8.DRAGLINE
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut.
misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada
umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi
dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket dragline.
Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk menggali,
tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang umumnya disebabkan
oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali. Dragline biasanya tidak perlu masuk
ke dalam tempat galian untuk melaksanakan pekerjaannya, dragline dapat bekerja
dengan ditempatkan pada lantai kerja yang baik, kemudian menggali pada tempat yang
penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus dimuat ke dalam truk, maka truk tidak
periu masuk ke dalam lubang galian yang kotor dan berlumpur yang menyebabkan
teriebaknya truk tersebut. Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit,
sungai yang tebingnya curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi
penggalian.
Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya
yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang
sama.
Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel mounted dan truck
mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai daya dukung
kecil sehingga floating-nya besar, tetapl kecepatan geraknya rendah dan biasanya
diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan.
Cara Kerja Dragline
Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi
menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan, sehingga bucket
jatuh tegak lurus ke bawah.
Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoist cable digerak-
gerakkan agar bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian sehingga dalamnya
lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass dapat teratur, dan terkumpul dalam bucket.
Kadang-kadang hoist cable dikunci pada saat penggalian, berarti pada saat drag cable
ditarik, bucket bergerak mengikuti lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas.
Keuntungan cara ini ialah bahwa tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal.

Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable dikunci
sehingga bucket terangkat lepas dari pennukaan tanah. Hal ini untuk menjaga agar
muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap tegang dan tidak berubah

14
kedudukannya. Kemudian dilakukan swing menuju tempat (dump)nya material dari
bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa sehingga swing tidak melewati
kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan truk, drag cable dikendrokan bucket akan
terjungkir ke bawah dan muatan tertuang.
CLAMSHELL
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal mengganti
bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan lepas,
seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan batubara dapat juga
diangkut secara massa oleh clamshell.
Clamshell bekerja dengan mengisi bucket, mengangkat secara vertikal ke atas,
kemudian gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki di
sekelilingnya untuk kemudian ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut lain, atau
hanya menimbun saja. Karena cara mengangkat dan membuang muatan vertikal, maka
clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper yang lebih tinggi letaknya.
Bucket Clamshell
Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai dua
macam bucket yakni :
 Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan
untuk penggalian
 Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigi-
gigi.
Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:'
 Water level capasity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam air
(digantungkan setinggi permukaan air)
 Plate line capacity, adaleh kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti! garis
sepanjang puncak clamshell
 Heaped capacity, adalah kapasitas bucket munjung

15

Anda mungkin juga menyukai