Anda di halaman 1dari 13

9.

PEKERJAAN DINDING

1.Pasangan Tembok

a. Bahan pasangan tembok adalah Batu Bata ukuran minimal 50 x 100 x 200 MM
yang berkualitas baik, terbakar matang, cukup keras dan tidak keropos serta tidak
pecah-pecah melebihi 5%, mempunyai kekuatan tekan 60–80 Kg/CM2

b. Pasangan trasram dengan campuran 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk kaki tembok


mulai dari pasangan diatas sloef beton sampai 20 CM diatas permukaan lantai dan
semua pasangan batu bata yang berhubungan langsung dengan tanah.

c. Pasangan tembok adukan 1 Pc : 5 Ps, digunakan untuk pasangan tembok yang


tidak termasuk pada point “2” tersebut diatas.

d. Semua batu bata harus direndam atau disiram sebelum dilakukan pemasangan

e. Semua pasangan harus tegak lurus, rata secara horizontal maupun vertikal, dan
di l- akukan dengan menggunakan tarikan benang yang dipasang tidak lebih dari 30
cm diatas pasangan sebelah bawahnya dan batu bata yang patah tidak boleh
digunakan.

f. Spesi pasangan dibuat dengan tebal 2 cm untuk yang datar dan 1,5 cm untuk
tegak, kecuali jika ditentukan lain.

g. Setiap pasangan seluas 9 m2 atau dinding dengan lebar 3 m harus diberi kolom
praktis berukuran 12 x 12 cm; demikian juga halnya dengan pertemuan antara
pasangan atau pada dinding yang berdiri bebas

10.PEKERJAAN PLESTERAN DAN ACIAN

1.Plesteran adukan 1 Pc : 3 Ps, digunakan untuk :

a.Tembok trasram pada point “2” pasal 9 diatas.

b.Sloef luar, Kolom dan Balok beton yang nampak dan muncul.

c.Atap plat beton, Lesplank beton dan Sunscreen.

d.Pondasi yang muncul diatas permukaan tanah

2.Plesteran adukan 1 Pc : 5 Ps, digunakan untuk seluruh pasangan tembok


termasuk kolom dan balok beton yang rata dengan tembok/dinding.

3.Sebelum melaksanakan pekerjaan plesteran terlebih dahulu diadakan penyiraman


sam- pai jenuh pada daerah yang akan diplester.
4.Sebelum plesteran kering betul, dapat dilakukan Pengacian tembok bagian dalam
dengan campuran : 1Pc : 8Pc putih atau A Plus. Di aci dan digosok hingga per-
mukaannya licin dan rata, untuk tembok bagian luar diaci dengan adonan Portland
Cemen

PEKERJAAN PLAFOND

1.Rangka plafon dari bahan Kayu Kelas II (Meranti) berkualitas baik (lurus, tidak ber-
mata,berlubang serta cukup tua) dan ukuran kayu 4/6 CM dan 3/5 CM untuk balok
bagi, pada daerah tertentu menggunakan 5/7 CM (bila diperlukan).

2. Plafond / langit-langit dari bahan :

Kalsi board

tebal 3.5 MM, berkualitas baik, ukuran rangka 0,6 X 1.20 M digunakan untuk seluruh
plafond lantai satu dan plafond luar untuk lantai dua sebagimana te- lah ditetapkan
dalam gambar kerja.

Gypsun board

tebal 9 MM, berkualitas baik, ukuran rangka 0.6 X 1.20 M digunakan untuk Ruang
rapat dan Musallah

3.Cara pelaksanaan :

Sebelum pemasangan rangka plafon harus dileveling terlebih dahulu dengan


menggunakan alat bantu dan diuk ur sesuai dengan ketentuan yang digunakan.

Sebelum rangka plafon dipasang terlebih dahulu kayu tersebut dipersiapkan dan
bagian bawahnya harus diserut halus, kemdian diresidu pada seluruh permukaan
rangka.

Rangka plafond harus kuat dan tidak mudah melendut terutama pada bagian
tengah, untuk menghindari hal tersebut maka gantungan rangka plafond harus
diperhatikan dengan menggantungkan pada gording dan kuda-kuda atau pada stek
besi bila pemasangan plafond dibawah plat beton.

Pemasangan plafond harus rata dan rapih, bentuk dan ukuran sesuai gambar.

Sisi plafond dengan dinding, kolom dan lesplank digunakan penutup dari bahan kayu
les profil ukuran 4/4 CM, dipasang dengan rapih dan sambungan harus rapat.

Sisi plafond dan tembok bagian dalam menggunakan les profil Gypsum 15/15 cm.

PEKERJAAN LANTAI
Lingkup pekerjaan ini adalah permukaan lantai seluruh bangunan sebagimana yang
dinyatakan dalam gambar kerja.

1.Bahan lantai dan dinding lainnya menggunakan Tegel Kramik yang berkualitas
baik, siku, rata serta tidak pecah dan warna ditentukan kemudian.

2.Lantai ruang kerja dan Ruang Rapat mengunakan tegel Kramik 50 X 50 CM


berwarna

3.Lantai luar, Teras menggunakan Tegel Kramik 40 x 40 permukaan kasar

4.Tangga menggunakan Tegel Kramik Anti Sip 30 x 60 CM

5.Lantai KM/WC menggunakan tegel kramik 20 X 20 CM

6.Dinding KM/WC dan Kas menggunakan tegel kramik 20 X 25 CM setinggi 200 CM

7.Plint lantai menggunakan tegel kramik 10 X 50 CM dipasang pada pertemuan


antara lantai dan dinding tembok.

8.Untuk pemasangan lantai kramik baru menggunakan alas kramik (screed) dari
cam- puran 1 Pc : 5 Ps tebal 3 CM setelah pasir urug dipadatkan.

9.Nat tegel kramik yang diizinkan adalah 1 MM harus rata dan lurus dan
pemasangannya harus dileveling dengan memakai waterpass.

10.Semua kramik yang digunakan adalah produksi dalam Negeri yang sekualitas
dengan produksi ASIA atau INA (KW1).

11.Cara pemasangan tegel kramik :

a.Sebelum pekerjaan lantai dilaksanakan, kontraktor harus mengadakan persiapan


yang baik terutama pemadatan pasir urug yang menggunakan mesin stamper
dengan baik. Permukaan yang akan dipasang kramik harus bersih, cukup kering dan
rata air dan disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan, baik kontrol rencana peil
lantai yang d i- inginkan maupun leveling.

b.Tentukan patokan dengan mempertimbangkan letak-letak ruang, beda tinggi lantai


yang telah direncanakan.

c.Sebelum tegel kramik dipasang, terlebih dahulu harus dirend am dalam air.

d.Setiap jalur pemasangan kramik sebaiknya ditarik benang dan rata air.

e. Adukan semen kental untuk permukaan dasar kramik harus penuh dan rata.

f.Perbandingan adukan yang dianjurkan untuk lantai 1 Pc : 3 Ps dengan ketebalan r


a- ta-rata 0,5
– 1,5 CM diatas lantai.

g.Adukan pengisi Nat dari semen tegel spesial hingga terisi penuh dan dioles
dengan jari tangan atau dengan menggunakan bahan dari karet atau gabus agar
permukaan menjadi mulus dan mengkilap.

h.Pemasangan semen nat, dilaksanakan paling cepat 24 jam setelah pemasangan


kra- mik lantai.

i.Pemotongan tegel kramik sedapat mungkin dihindari, bila terpaksa harus dipotong,
maka potongan terkecil tidak boleh kurang dari ½ ukuran tegel. Pemotongan harus
dilakukan dengan hati-hati dan memakai alat pemotong elektrik.

j.Penggunaan Tegel Kramik dari setiap unit bangunan berdasarkan RAB dan
Gambar

k. Apabila mutu dan cara pemasangan tegel kramik tersebut tidak memenuhi mutu
standar atau contoh yang telah disepakati, maka Direksi/Pengawas wajib melakukan
perintah pembongkaran secara tertulis kepada pelaksana Kontraktor dilapangan

PEKERJAAN SANITAIR DAN INSTALASI AIR

A.Sanitair

1.KM/WC menggunakan Closet Duduk dan Closet Jongkok yang berkualitas baik
setara dengan Merk KIA/Amerikan Standar, Kran-kran air kamar mandi
menggunakan Stain- less Steel lengkap dengan floor drain/pembuangan pada sisi
dalam. Kemudian pada sisi luar dibungkus dengan pasangan batu bata, sesuai
gambar detail.

2.Nat sambungan kramik baik vertikal maupun horizontal memakai ukuran serapat m
ung- kin sekitar 2 MM agar memberi kesan bersih.

3.Washtafel, Urinoir dan tempat sabun, yang berkualitas baik setara dengan Merk
Toto atau KIA/Amerikan Standar warna ditentukan kemudian dan sistim
pemasangannya berdasarkan gambar detail dan petunjuk teknis pemasangan dari
pabrik.

4.Septiktank memakai bahan pasangan batu bata, yang diplester licin dengan
campuran kedap air dan menggunakan perembesan/peresapan sesuai penjelasan
pada gambar detail.

5.Beerfut menggunakan bahan Gorong-gorong beton, bentuk dan ukuran sesuai


gambar.
6.Saluran keliling bangunan yang dilengkapi bak kontrol dengan menggunakan
bahan dari pasangan batu bata campuran 1 Pc : 3 Ps yang diplester licin, bentuk
dan ukurannya sesuai gambar kerja. Jika dibutuhkan penutup saluran, maka
digunakan plat beton cor dengan campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr. tebal 10 CM
ketinggian peil disesuaikan dengan kebutuhan.

B.Instalasi air terdiri dari beberapa jenis sebagai berikut :

1.Air Bersih

b.Semua Instalasi air bersih maupun sambungan-sambungannya menggunakan


Pipa PVC yang berkualitas AW, dan setara dengan produksi Maspion atau Wavin.

c.Pipa PVC diameter ½“ untuk daerah KM/WC dan tertanam, Untuk pipa PVC diam
e- ter ¾” dan 1“digunakan pada pipa distribusi dan suplay air bersih.

d.Sedangkan untuk pembuangan washtafel, dan air kotor cair menggunakan pipa
PVC diameter 2” dengan sistim sambungan Lem.

e.Penggunaan lem pada sambungan pipa PVC memakai bahan EX Jepang dalam
kaleng.

2.Air Kotor / Air Buangan Instalasi air kotor terdiri atas 2 (dua) jenis yaitu air Padat
dan air buangan cair dengan uraian sebagai berikut :

a.Instalasi air kotor padat

Instalasi air kotor padat menggunakan pipa PVC diameter 4”dengan standar
ketebalan“D” dan sambungan menggunakan ketebalan“A W” .

Penggunaan lem pada sambungan, pemasangannya seperti uraian pada pipa air
bersih (point 1). b.Instalasi air kotor cair

Instalasi untuk KM/WC baik vertikal maupun horizontal menggunakan pipa PVC
diameter 2.5” dengan standar ketebalan“D” dan sambungan menggunakan
ketebalan“AW” .

3.Seluruh instalasi tersebut diatas harus ditempatkan pada jalur yang telah
ditetapkan (Shap) dan memperhatikan kemiringan serta arah buangan air tersebut
sesuai petunjuk Direksi/Pengawas.

17.PEKERJAAN PENGUNCI DAN PENGGANTUNG


1.Lingkup Pekerjaan Pekerjaan pengunci dan penggantung dipasang pada semua
daun pintu dan jendela, s e- lanjutnya pada jendela dipasang grendel dan hak angin.

2.Persyaratan Bahan

a.Engsel-engsel dari Kuningan H – 777, POMEL 4” atau 5”

b.Kunci pintu dipasang merek Yale, Union 2 (dua) slaag (dua kali putar) atau yang
setara.

c.Grendel (sloot), tarikan jendela dan hak angin berkwalitas baik.

d.Grensel panjang merek alpha atau setara

3.Pedoman Pelaksanaan

a.Setiap daun pintu dipasang kunci tanam 2 (dua) slaag merk yale, yang berkwalitas
baik.

b.Engsel pintu dipasang 3 (tiga) buah setiap lembaran daun pintu. Pemasangan di l-
akukan dengan mur khusus untuk pintu, tidak dibenarkan melengketkan engsel ke
pintu dan kozen dengan menggunakan paku. Penguncian mur harus dilakukan
dengan memutarnya dengan obeng, sehingga seluruh batang masuk dan menempel
kuat ke kayu yang dipasang.

c.Untuk alat-alat tersebut diatas sebelum dipasang, Kontraktor wajib memperlihatkan


contoh terlebih dahulu untuk dimintakan persetujuan Konsultan pengawas.

d.Apabila pada waktu pemasangan alat-alat tersebut tidak sesuai dengan yang dis-
yaratkan, maka Konsultan pengawas berhak untuk menyuruh bongkar kembali dan
diganti dengan alat-alat yang disyaratkan atas biaya Kontraktor.

e.Grendel dan hak angin dipasang 2 (dua) buah untuk setiap daun jen dela.
Pasangan harus rapi dan dapat bekerja dengan baik. Untuk melengketkan alat
tersebut ke daun jendela harus menggunakan mur..

f.Grendel panjang dipasang pada daun pintu buka dua (dua lembar daun pintu pada
satu pintu.

18.PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1.Umum Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan,


baik dalam spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar kerja dimana bahan -
bahan dan peralatan yang dipergunakan harus sesuai dengan ketentuan pada
spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau
peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan, maka merupakan
kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga
sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa ada ketentuan tambahan biaya.

2.Lingkup Pekerjaan

a.Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam


keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

b.Garis besar lingkup pekerjaan listrik yang dimaksud adalah :

Sekring Kast dan MCB serta kelengkapannya.

Pentanahan / Grounding

Pengadaan dan Pemasangan kabel-kabel serta instalasi yang tertanam dalam


tembok, plat beton, plafond dan lain-lain.

Pengadaan dan Penyambungan Daya Listrik termasuk intalasi luar

c.Pelaksanaan pekerjaan ini adalah menyala.

3.Jenis Bahan

a. Panel tegangan rendah

1) Panel tegangan rendah harus mengikuti standar VDE/DIN serta mengikuti per a-
turan IEC dan PUIL.

2) Panel harus dibuat dari plat besi dengan tebal 2 MM dan seluruhnya harus di
Zinchromat di duco 2 kali dengan cat bakar, warna abu -abu, pintu dari Panel
tersebut harus dilengkapi dengan Master Key.

3) Konstruksi dalam panel serta letak dari komponen -komponen harus diatur
sedemikian rupa sehingga apabila diperlukan pada waktu perbaikan dan pe n-
yambungan komponen-komponen yang dimaksud dapat dengan mudah di l-
aksanakan tanpa mengganggu komponen yang lainnya.

4 )Setiap Panel harus mempunyai 5 (lima) Busbar Copper yang terdiri dari 3 (tiga)
Busbar Phase K-S-T 1 (satu) Busbar Netral dan 1 (satu) Busbar Grounding.
Besarnya Busbar harus diperhitungkan besar arus yang akan mengalir dalam
Busbar tersebut tanpa menyebabkan suhu lebih dari 65 derajat Celcius. Setiap
Busbar Copper harus diberi warna sesuai peraturan dari pihak PLN.

5)Ukuran dari tiap-tiap unit panel harus disesuaikan dengan keadaan dan keperl u-
an dan komponen-komponen pengaman yang digunakan harus sesuai dengan
gambar.
b.Kabel - kabel

6)Kabel-kabel yang dipakai harus dapat dipergunakan untuk tegangan minimal 0,6
KA dan 0,5 KV untuk kabel NYM dari merk yang lolos standar yang diizinkan.

7)Pada perinsipnya, kabel-kabel daya yang dipergunakan adalah jenis NYM dan
NYA untuk kabel penerangan.

8) Sebelum dipergunakan, kabel dan peralatan bantu lainnya harus dimintakan


persetujuan terlebih dahulu pada Direksi.

9)Penampang kabel minimum yang dapat dipergunakan adalah 2,5 MM.

c.Sakelar dan Stop kontak

Sakelar dan stop kontak yang akan dipasang pada dinding tembok adalah t ype
pemasangan masuk / Inbow dan kotak-kotak Inbow dipasang pada dinding sesuai
gambar.

Stop kontak biasa (inbow) yang dipasang mempunyai rating 10 A dan mengikuti
Standar VDE sedangkan Stop Kontak khusus 1 (satu) Phase (inbow), mempunyai
rating 15 A.

Stop kontak khusus 3 (tiga) phase (inbow) harus mempunyai rating minimal 15 A.

Stop kontak dinding dan Sakelar dipasang setinggi 150 CM dari permukaan la n-
tai.

d.Grouding

Kawat Grounding dapat dipergunakan kawat telanjang (BBC = Bare Copper Co n-


dector).

Besarnya kawat Grouding yang dapat digunakan, minimal berpenampang sama


dengan penampang kabel masuk (incoming feeder).

Electrode Pentanahan untuk Grounding digunakan pipa Galvanized dengan dia m-


eter minimal 1

”. Diujung pipa tersebut dipasang Copper Rod sepanjang 0,5 M. Electrode


Pentanahan dipantek kedalam tanah, minimal sedalam 6 M atau sa m- pai
menyentuh permukaan air tanah.

4.Persyaratan Teknis Pemasangan

a.Panel-panel

Panel-panel harus dipasang sesuai dengan petunjuk dari Pabrik pembuatannya


dan rata secara horizontal.
Setiap kabel yang masuk /keluar dari panel harus dilengkapi dengan Gland dari
karet atau penutup yang rapat tanpa adanya permukaan yang tajam.

Panel harus di-tanah-kan.

b.Kabel-kabel

Semua kabel pada kedua ujungnya harus diberi tanda dengan Cable Merk yang
jelas dan tidak mudah lepas, untuk mengidentifikasi arah beban.

Setiap Kabel Daya pada ujungnya harus diberi isolasi berwarna untuk mengide n-
tifikasi phasenya dengan PUIL.

Kabel Daya yang dipasang harus di Klem dan disusun dengan rapih

Setiap tarikan kabel tidak diperkenangkan adanya penyambungan, kecauli pada


kabel penerangan.

Seluruh kabel yang akan dipasang menembus dinding atau beton, harus dibua t-
kan sleeve dari pipa PVC dengan diameter minimum 2,5 kali penampang kabel.

c.Lampu-lampu penerangan

Pemasangan lampu penerangan harus disesuaikan dengan rencana Plafond dan


artistik serta disetujui oleh Direksi/Pengawas Lapangan.

Lampu tidak diperkenangkan memberikan beban kepada rang ka plafond.

Penggunaan lampu harus sesuai gambar kerja.

d. P e n t a n a h a n

Semua bagian dari sistim listrik harus ditanahkan.

Elektroda pentanahan harus ditanam dengan kedalaman sesuai standar.

Tahanan pentanahan maksimum adalah 2 Ohm.

e.P e n g u j i a n

Sebelum semua peralatan utama dari sistim listrik itu dipasang, terlebih dahulu
harus diadakan pengujian secara individual.

Peralatan tersebut dapat dipasang setelah dilengkapi dengan Sertifikat Pe n-


gujian yang baik dari pabrik yang bersangkutan dan LMK/PLN serta Instansi lain
yang berwenang untuk itu.

Setelah peralatan tersebut dipasang, harus diadakan pengujian secara meny e-


luruh dari sistem untuk menjamin bahwa sistem tersebut berfungsi dengan baik.
20 PEKERJAAN PENGECATAN

1.Ketentuan Umum

a.Sebelum memulai pekerjaan , bidang-bidang yang akan dilapisi/ dicat terlebih


dahulu disiapkan dengan baik. Bidang harus mempunyai permukaan yang rata dan
lurus atau mempunyai kemiringan sesuai dengan gambar rencana, bebas dari segal
macam kotoran, tidak retak atau pecah dan tidak lembab.

b.Pelaksanaan pekerjaan baru dapat dilaksanakan setelah bagian tersebut diperiksa


oleh Pengawas dan diizinkan pelaksanaannya.

c.Pelaksana harus mengajukan contoh-contoh bahan untuk disetujui oleh


Pengawas. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan contoh yang telah disetujui
dan dalam keadaan baru, dikemas dalam kaleng-kaleng yang masih disegel serta
tidak pecah atau bocor. Penggunaan bahan-bahan harus sepengetahuan pengawas
dan pelaksana bertanggung jawab atas keaslian dari warna dan bahan yang
digunakan.

d.Pelaksana harus memberikan jaminan tertulis bahwa hasil pekerjaan pengecatan


tidak menggelembung, mengelupas dan cacat-cacat lainnya selama 2 tahun
sesudah penyerahan pekerjaan.

2.Pengecatan Kayu

a.Semua sambungan-sambungan kayu, penampang ujung balok bagian yang akan


melekat pada tembok, harus dicat meni dengan kualitas setara dengan produksi
Glotex.

b.Cat kayu mengkilat digunakan merk Glotex., Avian atau berkualitas setara dan
sebelumnya harus menggunakan cat Dasar, Palmur dan Dempul. Tata laksana pe n-
gecatan harus mengikuti patent atau petunjuk dari Pabrik.

c.Bagian-bagian yang akan di cat Kayu adalah :

List-list profil kayu plafon

Lesplank papan, konsol-konsol dan segala pekerjaan yang nampak.

Realing tangga

d. Pelapisan cat dasar dilakukan minimal 2 (dua) kali jalan, kemudian diplamur dan
di ampelas lagi sampai rata sehingga lubang-lubang serat kayu sudah tertutup. Pe
n- gecatan akhir dilakukan minimal 3 (tiga) kali dengan s elang waktu minimal 6
(enam) jam sampai didapat permukaan yang halus dan warna yang rata tanpa
cacat.

3. Pengecatan Tembok dan Plafond


a. Cat tembok yang dapat dipergunakan adalah jenis cat bekualitas setara dengan
produksi Mowilex, Dulux (Ex. Indonesia) dan tata laksana pengecatan harus
mengikuti patent atau petunjuk Pabrik.

b. Sebelum dinding dicat, terlebih dahulu harus diplamur dengan plamur tembok
kemudian diamplas hingga halus, selanjutnya dilakukan pengecatan.

c.Bagian yang akan dicat tembok adalah :

Seluruh permukaan tembok yang nampak dan telah diaci dengan rata .

Seluruh plafond kalsi board maupun Gypsum board dan lesnya

Seluruh permukaan beton yang nampak (kolom, balok, sunscreen, bagian bawah
plat lantai, ring balk ) dan lain-lain

d.Pengecatan 2 atau 3 kali sampai merata, warna yang digunakan harus disetujui
oleh Direksi atau Pengawas Lapangan.

e .Warna akan ditentukan kemudian oleh Direksi atau Bouwheer.

21 PEKERJAAN LAIN– LAIN DAN PEMBERSIHAN

1. Setelah pelaksanaan pembangunan selesai dikerjakan, maka Kontraktor harus


membersihkan semua kotoran dan sisa-sisa material akibat kegiatan pelaksanaan
tersebut.

2. Memperbaiki kembali semua kerusakan-kerusakan, baik jalanan, maupun fasilitas


lainnya akibat pekerjaan ini.

3. Dalam masa Pemeliharaan, pembersihan tersebut harus tetap dilaksanakan


sampai Serah Terima Kedua.

Pasal 22 KETENTUAN TAMBAHAN

1. Selain Rencana Kerja dan Syarat-syarat ini, semua ketentuan Administrasi,


Pemeriksaan Bahan dan Mutu Pelaksanaan serta Ketentuan Lain dari pemeriksaan
yang menyangkut pelaksanaan pekerjaan ini, termasuk pula sebagai syarat-syarat
yang harus dipenuhi dan ditaati.

2. Semua bahan yang akan digunakan harus melalui persetujuan Direksi dengan
terlebih dahulu menunjukkan contohnya atau menggunakan Surat Keterangan
Persetujuan terutama bahan- bahan Produksi Industri yang mempunyai banyak jenis
Merk.

3. Semua akibat yang timbul dari pelaksanaan yang keliru, menjadi tanggung jawab
Kontraktor.
PemasanganPavingBlock

• Paving block dipasang dengan lebar sambungan minimum 1 mm dan


maksimum 4 mm, hati-hati jangan menggangu leveling base, jika paving block
mempunyai spacerbars, pasang paving block dengan tangan yang kencang
terhadap spacersbars. Gunakan benang untuk menjaga garis tangan yang lurus.
Pilih unit dari 4 atau lebih cubes untuk mencampur variasi warna dan texture. Is'gap
antara unit yang melebihi 4 mm dengan potongan unit yang dipotong agar serasi
dengan unit paving block yang utuh.

14. Bahan : Paving blok tebal 8 cm, natural, untuk jalan/sirkulasi kendaraan. Type
: Persegi panjang, lengkap dengan tipe tepi/pengakhir. Kuat tekan : Minimal 300
kg/cm2.

15. Getarkan dan padatkan paving block sampai dengan level yang diinginkan
dengan compactor machine (stamper) dengan plat permukaan 0,35-0,5 m2 dan
mempunyai gaya sentrifugal sebesar 16 sampai 20 KN dengan frekuensi getaran
75 sampai 100 Hz. Minimal 2 kali lintasan difungsikan untuk pemadatan pasir atas
dengan penurunan sekitar 5-25 mm dan getarkan dan padatkan lagi
bersamaan dengan pengisian dan dengan pasir minimal 2 kali lintasan. Getarkan
dengan kondisi-kondisi berikut:

• Setelah paving block pinggir (topi uskup) terpasang dan permukaan telah
selesai dan sebelum permukaan terkena hujan.

• Sebelum mengakhiri pekerjaan setiap kali, padatkan sepenuhnya paving block


yang terpasang yang berjarak lebih dari 1 m dari akhir pasangan. Tutup
lapisan yang terbuka dengan lembaran plastic yang bersih, lebihkan penutup 1,2 m
pada setiap sisi dari pasangan untuk pelindung terhadap hujan.

16. Sebarkan pasir secepatnya setelah menggetarkan paving block sampai


dengan level yang dikehendaki. Sapu dan getarkan pasir sampai sambungan-
sambungan betul-betul terisi setiap penuh, kemudian bersihkan pasir yang
tersisa. Ulangi proses pengisian sambungan 30 hari kemudian.

17. Tempatkan unit paving secara hati-hati dengan tangan mengikuti acuan
yang lurus untuk menjaga ketepatan dan keseragaman permukaan atas dengan
akurat. Lindungi unit paving yang baru dipasang dengan plywood sebagai tempat
berdiri para pekerja. Majukan panel pelindung seiring kemajuan pekerjaan tetapi
lindungi daerah tersebut sesuai dengan perpindahan selanjutnya diikuti dengan
perpindahan bahan-bahan dan peralatan untuk menghindari cakukan atau
mengganggu keserasian unit paving. Jika diperlukan tambahan ketinggian pada
paving yang kurang tinggi sebelum pekerjaan pengisian sambungan.
JointTreatment Pasang unit paving penyambungan dengan tangan secara
kencang isi dengan campuran kering dari 1 bagian semen Portland dan 3
bagian pasir dengan cara menyapur campuran tersebut diatas permukaan paving
sampai sambungan-sambungan tidak terlihat tanda-tanda penggantian.

18. Singkirkan dan ganti unit paving yang longgar, retak, patah, bemoda atau
kerusakan lain atau unit tidak serasi dengan unit sebelahnya seperti yang
dikehendaki. Sediakan unit-unit baru untuk mencocokan unit yang bersebelahan dan
pasang dengan cara yang sama seperti unit semula, dengan melakukan
pengisian sambungan yang sama agar tidak kelihatan tanda-tanda penggantian.

19. Sediakan perlindungan akhir dan jagalah keadaan tersebut dengan suatu
cara yang disetujui oleh aplikator yang menjamin pekerjaan unit paving tidak rusak
atau menjadi jelek pada saat Serah Terima Pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai