Anda di halaman 1dari 2

 

Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan tertulis direksi. Selama pengecoran berlangsung pekerja dilarang berdiri dan
berjalan-jalan diatas penulangan. Untuk dapat sampai ketempat-tempat yang sulit dicapai harus digunakan papan-papan berkaki yang
tidak membebani tulangan. Kaki-kaki tersebut harus sudah dapat dicabut pada saat beton dicor. Pasang angkur dan lain-lain yang akan
menjadi satu dengan beton bertulang dan dicor pada saat yang bersamaan. Diperhatikan juga tempat klos-klos untuk kosen atau instalasi.
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit 14 (empat belas) hari. Perbaikan muka beton
pada saat pembongkaran bekesting/mal yang perlu diperhatikan adalah penambahan pada daerah yang kurang sempurna, kropos dengan
campuran adukan semen (cemen mortar) setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setelah mendapat persetujuan dan
sepengetahuan Direksi/Pengawas. Pengangkutan adukan beton dari tempat pengaduan ke tempat pengecoran harus dilakukan dengan
cara yang disetujui oleh direksi, yaitu : - Tidak berakibat pemisahanan kehilangan bahan-bahan. - Tidak terjadi perbedaan waktu pengikat
yang menyolok antara beton yang sudah dicor dan yang akan dicor, dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton harus memenuhi
tabel 4.4.1SK SNI T-15.1991.03. - Pengadukan pengecoran harus menggunakan Concrete Mixer. - Kontraktor harus memberikan
Jaminan atas kemampuannya membuat kualitas beton dengan memperhatikan data-data pelaksanaan dilain tempat atau dengan
mengadakan trial-mixer dilaboratorium yang ditunjuk oleh Direksi/Pengawas lapangan. - Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap
memenuhi syarat apabila dipenuhi syarat-syarat yaitu tidak boleh lebih dari 1 nilai diantara 3 nilaii hasil pemeriksaan benda uji berturut-
turut dan tidak boleh satupun nilaii rata-rata dari 3 hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut berkurang.
D. PEKERJAAN PASANGAN BATU BATA
- Pasangan batu bata untuk dinding keliling bangunan dipasang tembok ½ bata ( 12 cm ) - Pasangan bata dipasangan dengan rapi tegak
lurus dan water pass dengan spesi 1 s/d 1 ½ cm, bata yang akan digunakan berkualitas baik, cukup masak yang merata tidak mudah
patah. - Pemasangan dinding bata mulai dari permukaan sloof hingga peil + 0,20 dipasang tembok ½ batu dengan campuran 1 Ps : 2 Ps
dan campuran 1 Ps : 4 Ps . Dinding bata untuk bagian sanitasi dilaksanakan hingga ketinggian 160 cm di atas lantai pada dinding
KM/WC.
E. PEKERJAAN PLASTERAN
- Plesteran harus dikerjakan pada seluruh dinding dalam dan luar dari lantai sampai ke batas plafon. Plesteran harus rapi serta rata halus
pada seluruh permukaan. Ketebalan plesteran pada semua bidang permukaan harus sama tebal. Ketebalan berkisar antara 1,00 cm
sampai 1,50 cm.

 
- Sebelum pekerjaan plesteran dimulai akan dilakukan penyiraman pada dinding bata supaya plesteran lebih kuat dan tidak retak. -
Trassram dipakai campuran 1 Pc : 2 Ps dilakukan pada seluruh pasangan bata dibawah lantai dan diatas lantai hingga 20 cm atau pada
KM/WC dipasang setinggi 160 cm, baik pada bagian luar maupun bagian dalam. Semua dinding kecuali dinding trassram, diplester
dengan campuran 1 Ps : 4 Ps.
F. PEKERJAAN KUSEN, RANGKA ATAP DAN PLAFON
Pekerjaan Kusen : Kusen pintu dan jendela menggunakan Alumenium dengan ukuran yang telah ditentukan pada gambar, pemasangan
kusen dilakukan dengan menempatkan pada titik sesuai gambar, pemasangan dilakukan dengan mengunakan alat ukur seperti water
pass, pemasangan kusen harus tegak lurus dan siku, antara satu kusen dengan kusen lain harus sejajar. Pekerjaan Rangka Atap :
Konstruksi yang dipasang menggunakan baja ringan atau Smart Truss.jarak gording akan disesuaikan dengan ukuran matrial atap yang
akan digunakan. Setelah pemasangan rangka atap kemudian dilakukan pemasangan atap dengan menggunakan Baja ringan , atap
menggunakan genteng metal dengan ketebalan 3.5 mm. Setiap lembar pemasangan atap akan diletakkan pada tida buah gording dengan
jarak yang telah ditentukan disesuaikan dengan pemakaian dilapangan. Rabung atap yang dipasang dengan baik sehingga tidak terjadi
rembesan atau kebocoran atar celah - celah sambungan rabung tersebut. Sambungan tepi ujung atap antara ujung satu dengan ujung yang
lain diimpit dengan ketentuan impitan sisi sebelah bawah harus diimpit dengan sisi lebar sedangkan yang atas dengan ukuran minimal 10
cm setiap sambungan dipasang rapat dan rapi.
Pekerjaan Plafond
: Bahan untuk plafon menggunakan matrial Gypsum tebal 9 mm, dengan rangka Furing dan Top cross, Plafon GRC T= 6 mm dengan
menggunakan rangka Furing Pemasangan Plafon dipasang dengan datar dan menggunakan water pass dan siku . Gipsum dipasang
setelah pekerjaan istalasi kabel kabel listrik terpasang. Jarak penggantung plafon akan ditentukan sesuai standar pabrik yang
memprodukti matrial tersebut. Setiap pertemuan pemasangan Gypsum dengan dinding akan dipasang profill dengan motif yang telah
ditentukan.
G. PEKERJAAN LANTAI
Dibawah lantai, sub lapisan kerikil yang padat (8-16 mm) dengan ketebalan minimal 5 cm harus dihamparkan guna menghindari
lembab di bawah lantai. Untuk pekerjaan pengecoran lantai cor dipakai campuran 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dengan ketebalan 15 cm dan Aci
halus permukaannya. Untuk beton tumbuk 1 Pc : 3 Ps : 6 Kr dan diplester dengan campuran 1 Pc : 3 Ps.

 
Setelah pekerjaan pengecoran lantai dasar kemudian dilakukan pemasangan keramik dengan ukuran yang telah ditentukan pada gbr .
H. PEKERJAAN PENGECATAN
Sebelum dilakukan pengecatan terlebih dahulu didempul kalau pada kayu menggunakan dempul kayu dan pada beton menggunakan
plamur , setelah itu diamplas sehingga permukaan yang akan dicat rata dan terbebas dari lobang lobang dan pori-pori pada kayu. Setelah
permukaan rata dilakukan pengecatan minimal tiga kali ulang, penegcatan ulang dilakukan apabila cat lapisan pertama sudah kering. Cat
tembok yang digunakan 2 Jenis yaitu untuk bagian dalam menggunakan merek Vinyl Arcyle  Amulsion sedangkan tembok
bagian luar menggunakan merek Wathershield.
I. PEKERJAAN PEMASANGAN PAVING BLOK
Untuk pekerjaan halaman menggunakan paving Paving Blok, sebelum dilakukan pemasangan paving Blok ini terlebih dahulu
dikerjakan perataan permukaan tanah dan kemudian dilakukan pemadatan dengan penggunakan alat pemadat, pada permukaan yang
telah dilakukan pemadatan di hampar matrial pasir atau sirtu dengan ketebalan yang telah ditentukan pada gambar. Paving Blok
kemudian dipasang dengan menggunakan water pas dan benang sebagai pedoman, setelah paving blok dipasang maka pada permukaan
nya akan di hampar pasir halus untuk mengisi rongga antara satu paving blok dengan yang lainnyat.
J. PEKERJAAN ELEKTRIKAL
Pekerjaan intalasi listrik dilakukan oleh pekerja yang ahli dibidang ini dan mendapat izin oleh Perusahaan Listrik Negara ( PLN ) pada
daerah setempat. Pekerjaan Elektrikal meliputi semua sisitem instalasi listri atau penerangan secara komplik sehingga berfungsi secara
baik.Kawat atau kabel yang akan dipasang yang berkualitas , adapun bahan bahan yang akan digunakan sebagai berikut : - Lampu
Donwligh 18 wat - Lampu SL 23 WATT PHILIP - Lampu TL 2 X36 WATT Philip - Mirrow Louvre inbow - Stop kontak -
MCB 32 Amp 1 bh - Panel Listrik - Juinction Box iP 55 Legrand - Saklar Hotel

 
- Lampu Sorot - Saklar ganda - Saklar Listrik Nyala - Stop Kontak 24 bh - Instalasi penangkal petir - Pemasangan instalasi tata
suara gedung - Lampu barret
J. PEKERJAAN SANITASI
Sebelum dipasang pipa pembuang air kotor terlebih dahulu dilakukan penggalian tanah pada garis pemasangan pipa, pipa kemudian
ditanam supaya terhindar dari timpaan benda-benda lain, sedangkan untuk pemasangan pipa air bersih ditanam dalam dinding bata. Pipa
yang digunakan untuk air kotor atau pembuang ti
nja adalah paralon PVC Ø 3” yang tebal dan elastis , sedangkan pipa untuk air bersih digunakan pipa PVC Ø
1/2”. Pada sistem
penyambungan lurus pipa tersebut menggunakan socket dan dilem dengan lem pipa, untuk disambungkan dipasang elbow dan juga
menggunakan lem pipa. Pipa dipasang harus ada kemiringan ke arah pembuangan air. Pada lobang pembuangan air lantai pada kamar
mandi dipasang saringan (floor drain) supaya tidak masuk kotoran atau binatang kedalam pipa yang bisa mengakibatkan penyumbatan.
Pemasangan kran air pada drat dipasang lem atau isolasi tape khusus supaya tidak terjadi kebocoran. Septick tank dibuat pada tempat
yang telah ditentukan dengan kapasitas 3 m3, konstruksi dari pada bangunan ini juga dari beton bertulang dengan penutup dari plat beton,
lantai septik tank di pasang susun batu batu koral dan dinding dipasang pipa pembuang dari WC KM dan pipa pembuang ke resapan,
pada ruang resapan pasang ijuk supaya air kotoran dalam septik tank tidak mudah penuh.
K. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA
Pekerjaan pintu dan jendela terbuat dari Alumenium ukuran sesuai gambar dari jenis Alumenium cukup baik, serta tidak terdapat cacat
Alumenium yang akan mengurangi kekuatan serta keindahan konstruksi. Pintu/jendela panel terbuat dari Alumenium, sedangkan tebal
pintu dan jendela disesuaikan dengan gambar. Pintu dipasang dengan dua buah engsel secara baik, dimana tinggi antara lantai dengan
pintu 1 cm. Setiap daun pintu dipasang dua buah engsel, dengan bukaan dua arah kesebelah kiri dan kanan. Kaca untuk jendela dipasang
kaca Clear hijau dengan ketebalan 5 mm. Pasangan kaca harus memperhatikan muai susut baik dari kusen, maupun bahan kaca tersebut.
 
 
L. PEKERJAAN LAIN-LAIN
Setelah selesai semua pekerjaan, dilakukan pembersihan semua areal kerja baik dari kayu sisa bekisting, matrial yang menumpuk,
sampah-sampah bekas kantong zak semen dan membongkar semua konstruksi-konstruksi pembantu dalam pekerjaan ini sampai bersih
keseluruhannya.

Anda mungkin juga menyukai