Anda di halaman 1dari 3

METODE PELAKSANAAN PLESTERAN

Plesteran merupakan penutup dinding yang terdiri dari bahan semen (semen
Portland/PC) dan pasir pasangan. Sedangkan acian adalah campuran antara semen PC dengan
air saja.

Permukaan dinding baik berupa dinding batu bata, batako dan dinding bata ringan dapat
ditutup dengan plesteran di bagian luarnya. Untuk menampilkan tekstur yang rapih dan rata
setelah diplester dilanjutkan dengan proses acian.

Pekerjaan plesteran dinding sebaiknya dikerjakan setelah selesai pemasangan instalasi listrik,
pipa dan plumbing seluruh bangunan.

Jika ingin mendapatkan mutu atau kualitas plesteran dan acian yang bagus, sebaiknya
lakukan pekerjaan acian setelah umur plesteran dinding mencapai umur 2 – 3 hari. Hal ini
dimaksudkan supaya plesteran sudah cukup kering untuk dilakukan pekerjaan acian.

Beberapa kasus sering terlihat retak-retak pada dinding, hal ini dikarenakan plesteran pada
dinding tersebut langsung diaci ketika kadar airnya masih jenuh. Supaya tidak terjadi kondisi
yang demikian maka diberi waktu yang cukup agar plesteran mengering dengan maksimal
kemudian baru dapat ditutup dengan acian.

Untuk plesteran dinding yang perlu kedap air atau pasangan bata dibawah permukaan tanah
sampai ketinggian 40 cm dari permukaan lantai dipakai perbandingan campuran PC dan pasir
pasang adalah 1pc : 2psr. Demikian juga untuk plesteran pada beton dan daerah basah seperti
dinding kamar mandi, wc atau toilet menggunakan jenis campuran tersebut. Sedangkan untuk
bidang lainnya menggunakan plesteran campuran 1pc:4psr.

Diusahakan supaya jarak waktu pencampuran adukan tadi dengan pemasangan tidak lebih
dari 30 menit terutama untuk adukan kedap air, untuk itu harus disiapkan sedemikan rupa
sehingga selalu dalam keadaan baik dan belum mengering.

Pada acian atau plesteran halus dipakai campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran
yang homogen, acian dapat dikerjakan sesudah plesteran kering benar.
Plesteran pada beton, sebelum diplester permukaannya dibersihkan dari sisa-sisa bekisting
dan semua lubang bekas pengikat bekisting harus tertutp dengan adukan plesteran.

Apabila dalam permukaan satu bidang datar terdapat pertemuan dengan bahan yang beda
jenis seperti dinding bata dengan kusen, harus diberi naat atau tali air dengan ukuran lebar 0,7
cm dengan kedalaman 1,0 cm.

Yang perlu diperhatikan lagi adalah toleransi kelengkungan atau cembung permukaan bidang
datar tidak boleh melebihi 0,5 cm untuk setiap jarak 2,0 m.

Berikut ini contoh metode cara plesteran dinding yang baik :

1. Pasang dinding batu bata / atau batako sesuai dengan rencana dinding yang sudah
dibuat sebelumnya, pastikan dinding benar-benar tegak dan rapi karena akan
menghemat pekerjaan plesteran.
2. Pasang kepala plesteran dengan jarak tertentu sebagai panduan untuk kerataan
plesteran. Pemasangan kepala dilakukan sehari sebelum pelaksanaan plesteran.
3. Basahi permukaan dinding batu bata/batako dengan menggunakan air sampai basah
dan rata dalam kondisi jenuh air.
4. Buat adukan untuk plesteran sesuai dengan perbandingan material yang direncanakan.
5. pasang benang untuk menentukan ketegakan horizontal dan vertikal untuk keperluan
penggunaan caplakan atau kepalaan plesteran dan cek kembali ketegakan dan
kerataanya, ketebalan kepalaan plesteran disesuaikan dengan rencana ketebalan
plesteran yaitu sekitar 1.5 cm s/d 3 cm.
6. tentukan letak instalasi mekanikal elektrikal yang tertanam dalam plesteran , pastikan
instalasi sudah terpasang semua agar tidak terjadi pekerjaan bobok pasang
dikemudian hari.
7. pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan , selalu mengecek kerataanya dengan
menggunakan alat jidar.
8. Setelah pekerjaan plesteran selesai lakukan penyiraman selama +/- 7 hari agar tidak
terjadi keretakan dinding.
9. pekerjaan acian dinding baru bisa dimulai setelah plesteran dinding benar-benar
kering, kuat, karena jika terlalu terburu-buru melakukan pekerjaan acian maka terjadi
pemanasan pada dinding yang menyebabkan finishing dinding menjadi retak-retak
rambut.
Syarat-syarat pekerjaan plesteran yang baik adalah:

 Permukaan rata dan halus


 tali air lurus dan rapi
 tidak keropos
 ketegakan dinding lurus dan rapi
 ketebalan plesteran hemat.

Anda mungkin juga menyukai