Pekerjaan acian semen pada dinding tembok merupakan langkah akhir dari rangkaian
pemasangan dinding, dimulai dari pekerjaan pasangan dinding batu bata, batako atau selcon
kemudian dilakukan plesteran dan diakhiri dengan acian. setelah acian dilakukan maka bisa
ditinggal begitu saja untuk mendapatkan nuansa dinding bertekstur batu buatan atau dilapisi
dengan cat agar dinding menjadi berwarna sesuai selera.
1. Perisapan bahan peralatan seperti air, semen, cetok, kertas bekas zak semen dan
bahan-bahan lainya sesuai kebutuhan.
2. Menyiapkan tempat penampungan air, bisa berupa ember cor, ember bekas tempat cat
atau tempat lainya yang dapat digunakan untuk menampung air acian.
3. Pelan-pelan menaburkan semen kedalam air, cukup ditaburkan saja dan tidak boleh
diaduk karena dapat menyebabkan semen menggumpal serta cepat kering sehingga
tidak dapat digunakan untuk bahan acian dinding.
4. Menyiram dinding yang akan diaci dengan air hingga basah, hal ini dimaksudkan agar
nantinya dinding tidak banyak menyerap air semen.
5. Melaburkan bahan acian semen yang sudah jadi ke permukaan dinding dengan
menggunakan cetok.
6. Menghaluskan pekerjaan acian dengan kertas bekas semen sehingga permukaan
benar-benar rata dan halus.
7. Usahakan agar hasil acian dinding tidak cepat kering, bisa dengan cara menyiram air.
karena pengeringan yang terlalu cepat dapat menyebabkan keretakan dinding.
8. Pekerjaan acian dinding selesai, namun perlu menunggu beberapa waktu untuk
melanjutkan ke pengerjaan pengecatan.
Sama seperti pada contoh cara menghitung volume pekerjaan plesteran dinding , caranya
sama yaitu dengan mencari luas pasangan dinding lalu dikalikan dua apabila acian 2 sisi.
untuk memperjelas mari kita buat perhitungan sederhana dengan ukuran dinding yang
berbeda. misalnya sebuah dinding kamar ukuran lebar 3m tinggi 3m akan diaci luar dalam,
berapa volume pekerjaan acian dinding? mari kita hitung
Demikian uraian tentang pekerjaan acian pada dinding tembok, semoga bermanfaat