Anda di halaman 1dari 4

Cara Mengaci Dinding yang Baik agar Tidak

Retak
Pada dasarnya, proses mengaci dinding atau tembok membutuhkan tingkat keuletan yang tinggi.
Bayangkan, anda diwajibkan melakukan suatu gerakan yang sama secara berulang-ulang sampai
seluruh dinding rumah tertutupi sempurna oleh adukan acian. Anda juga dituntut untuk selalu
teliti saat mengerjakan proses pengacian ini, karena meskipun kelihatannya simpel, ada banyak
sekali masalah yang harus dihadapi. Salah satunya adalah pada kualitas penerapan bahan acian
yang berpengaruh pada permukaan dinding yang rata, halus, dan tidak retak.
Alat dan Bahan :

Semen

Air

Roskam

Kuas

Kertas semen

Ember kecil

Langkah-langkah :
1. Bersihkan permukaan dinding yang akan diaci agar terbebas dari kotoran dan debu.
Pastikan tidak ada noda yang menempel karena akan berpengaruh pada permukaan
tembok yang tidak rata. Apabila dinding terlihat kering, siram dengan sedikit air untuk
membasahinya. Dinding yang basah memudahkan adukan acian dapat merekat dengan
kuat.
2. Buatlah adukan acian yang terdiri dari campuran semen dan air. Masukkan bubuk semen
ke dalam ember kecil secukupnya, lalu tuangkan air sedikit demi sedikit agar bubuk
semen berubah bentuk menjadi pasta. Jika semen masih padat tambahkan beberapa air
untuk mengencerkannya. Sebaliknya jika terlalu cair, tambahkan beberapa sendok semen
lagi untuk mengentalkannya.
3. Setelah adukan acian semen selesai dibuat, ambilah sejumput adukan tersebut memakai
roskam, lalu aplikasikan pada dinding berplester. Caranya, tekan roskam yang telah
terdapat adukan aci di dasarnya pada dinding, lalu sebarkan ke sisi sampingnya agar
adukan menutupi pori-pori tembok secara merata. Begitu seterusnya sampai seluruh

dinding rumah tertutupi oleh lapisan aci. Agar hasilnya tidak retak, ketebalan acian yang
disarankan adalah 1,5 mm sampai 3,0 mm.
4. Kesulitan terbesar saat menerapkan adukan acian ini terletak pada pelapisan sudut
tembok. Hal ini dikarenakan bidang sudut tembok berhimpitan 45 derajat dengan tembok
di sebelahnya, sehingga gerakan tangan menjadi terbatas. Untuk mengatasinya,
dianjurkan memulai proses pengacian dinding ini dari sudut tembok menggunakan
roskam berukuran kecil. Lakukan juga gerakan yang searah dari bidang sudut ke bidang
yang terbuka. Alternatif lain, anda bisa memanfaatkan kuas untuk mengoleskan adonan
acian pada sudut dinding yang sulit dijangkau.
5. Agar hasil acian dinding terasa halus, setelah proses pengacian rampung dan lapisan
semen terlihat agak kering, anda bisa mengampelas permukaannya. Kali ini anda bisa
memanfaatkan kertas bekas wadah semen atau kain bertekstur kasar sebagai ampelas.
Caranya sangat mudah, seperti proses pengampelasan pada umumnya, gosokkan kertas
semen tersebut dengan gerakan memutar dan merata pada seluruh permukaan dinding.
Tujuannya untuk mengikis lapisan acian tipis yang menggembung ke atas permukaan.
6. Periksa sekali lagi hasil acian yang telah anda terapkan pada dinding. Pastikan seluruh
permukaannya berbidang rata. Jika semuanya sudah beres, anda bisa mengecat dinding
tersebut dengan warna sesuai keinginan agar terlihat lebih indah.
Cara Mengaci Bata Ringan (Hebel) Layaknya Profesional

Bagaimana cara mengaci bata ringan hebel? Mengaci adalah proses menutupi pori-pori plesteran
dan menghaluskan permukaannya memakai bahan acian tertentu. Mengaci juga berguna untuk
meningkatkan kekuatan struktur dinding dan mencegah terjadinya rembesan air tanah. Dari segi
estetika, penerapan acian akan membuat penampilan dinding hebel terlihat semakin rapi,
memperindah tampilannya, serta mempermudah dalam proses pengecatan.

Kualitas suatu pengacian tidak hanya ditentukan oleh komposisi bahan-bahan acian, tetapi juga
teknik mengacinya. Apabila sampai terjadi kesalahan dalam mengaplikasikan acian tersebut,
maka cepat atau lambat akan timbul keretakan rambut pada dinding bata ringan tersebut. Lantas,
bagaimana sih caranya mengaci tembok yang terbuat dari bata ringan/hebel yang benar?
Alat dan Bahan :

Mortar semen

Mortar utama

Cetok

Ember

Roskam

Kuas 3 dim

Kertas semen

Air

Sapu

Cara Mengaci :
1. Buat adukan acian yang terdiri atas campuran mortar semen dan mortar utama dengan
perbandingan 1:1. Aduk campuran ini menggunakan cetok sampai benar-benar merata.
2. Tuangkan air sedikit demi sedikit ke dalam campuran di atas sambil terus diaduk.
Usahakan adukan acian yang terbentuk memiliki tekstur yang tidak terlalu kental maupun
terlalu encer. Sebagai gambarannya, Anda bisa menyamakan tekstur adukan acian
tersebut dengan adonan roti yang kalis.
3. Bersihkan permukaan dinding hebel yang hendak diaci untuk menghilangkan debu dan
kotoran yang menempel. Kemudian siram bidang dinding tersebut memakai air sampai
kondisinya cukup basah. Hal ini bertujuan untuk memudahkan acian menempel ke
dinding bata ringan.
4. Ambil bahan acian secukupnya menggunakan ujung cetok, lalu segera tempelkan ke
permukaan tembok bata ringan. Ratakan lapisan acian tersebut memakai roskam dengan
cara menekan acian kemudian menggosokkannya ke kanan dan kiri.
5. Jika lapisan acian dirasakan sudah cukup tipis, tambahkan lagi bahan acian di sebelahnya.
Setelah itu, haluskan kembali lapisan acian ini menggunakan roskam.
6. Ulangi pekerjaan menempelkan bahan acian ke dinding dan meratakannya memakai
roskam hingga seluruh permukaan tembok hebel tertutupi oleh acian. Agar hasilnya
memuaskan, disarankan untuk melaksanakan pekerjaan acian ini secara bertahap-tahap
per satu blok dinding.
7. Untuk meratakan dan menghaluskan acian selagi kondisinya masih basah, Anda bisa
memanfaatkan kuas yang telah dicelupkan ke dalam air seperlunya. Caranya yakni
sapulah bidang acian yang terlihat kurang rata memakai kuas tersebut dengan gerakan
searah sampai permukaannya lebih rata.

8. Setelah kondisi permukaan dinding hebel telah dukup kering, selanjutnya Anda dapat
menghaluskannya dengan kertas bekas bungkus semen. Usapkan kertas semen ini pada
bidang acian yang kurang sempurna dengan gerakan yang sama hingga acian semakin
rata dan makin halus.
Hindari mengaci dengan pola kerja yang meloncat-loncat karena bakal berakibat pada timbulnya
bekas sambungan yang dapat merusak keindahan tembok bangunan. Jangan pernah pula
menyimpan bahan acian dalam waktu yang terlalu lama sebab dapat mengurangi
kemampuannya. Hindari juga menerapkan lapisan aci yang terlalu tebal karena akan mempersulit
perataan nantinya serta memboroskan bahan acian. Tingkat ketebalan lapisan acian yang ideal
berkisar antara 1,5-3,00 mm.
Pengacian tidak dapat mengatasi masalah tembok yang retak maupun rusak. Jadi segala bentuk
perbaikan terhadap dinding harus dilakukan sebelum proses mengaci dimulai. Tembok akan
lebih tahan terhadap rembesan air tanah manakala Anda menambahkan lem putih PVAC ke
dalam adukan acian. Proses pengecatan tembok bata ringan baru boleh dilaksanakn pada saat
kondisi acian telah benar-benar mengering dalam waktu sekitar 2- 3 hari tergantung keadaan
cuaca.

Anda mungkin juga menyukai