Anda di halaman 1dari 5

BAB VII

PLESTERAN DINDING

6.1 Finishing Pasangan Dinding

Untuk finishing suatu pasangan dinding bata memerlukan sejumlah


tahapan yang harus dikerjakan. Jika tidak ingin tampilan dinding yang terekspos,
terdapat langkah penting yang perlu dilakukan saat  finishing, yakni
mengaplikasikan plester dinding.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai plester dinding, kelebihan, serta


daftar alat-alat yang wajib dimiliki, simak ulasan dari Kania di bawah ini

Gambar 7.1 Finishing Plesteran

Plester dinding merupakan salah satu tahapan  finishing yang dilakukan


untuk melapisi dinding rumah menggunakan material tertentu sehingga hasilnya
lebih rapi. Pekerjaan ini dikerjakan setelah pemasangan dinding batu bata
maupun bahan lain dan merupakan tahapan yang sangat penting karena dapat
mempermudah proses pengecatan sehingga pengaplikasiannya tidak boleh
dilakukan secara asal-asalan.

Selain mempermudah pengerjaan saat pengecatan, plester dinding pun


memiliki fungsi lain, yakni untuk melindungi dinding dari panas matahari dan
tumpahan air hujan yang dapat menyebabkan keretakan mapun rembes pada
tembok. Bahkan, ia juga dapat menambah kekuatan dinding dan dapat sekaligus
menjadi peredam suara yang meminimalisir suara bising dari lingkungan luar
rumah.

Gambar 7.2 Finishing Plesteran dan Acian

Dalam pengerjaan plester dinding, wajib menyiapkan bahan utama, yakni


semen dan pasir. Kedua material tersebut diaduk menggunakan air bersih
secukupnya hingga mengikat secara sempurna.

Dalam pemilihan kedua bahan utama dari plester dinding, pastikan


memilih material dengan kualitas terbaik sehingga hasilnya lebih rapi dan tahan
lama.

6.1.1 Alat Pendukung Pembuatan Plester Dinding

Selain bahan utama semen dan pasir, perlu menyiapkan sejumlah


alat pertukangan sehingga pengerjaan plester dinding mendapatkan hasil
akhir yang rapi. Berikut adalah daftar perkakas yang wajib dimiliki:

1. Ayakan untuk menyaring pasir dari batu dan kotoran.

2. Cangkul untuk mengaduk bahan utama plester dinding.

3. Sendok adukan untuk menempelkan adukan plester.

4. Lot sebagai alat bantu agar pengerjaan plester dinding dilakukan secara

datar.
Gambar 7.3 Alat Untuk Plester dan Acian

5. Ondrong/kasut untuk meratakan plesteran saat sudah ditempelkan pada


batu bata.

6. Jedar yang merupakan alat berbahan kayu untuk meratakan adonan


plesteran yang sudah ditempelkan menggunakan sendok adukan.

7. Ember untuk menakar adukan plester dinding dan mengambil air saat
proses penggabungan semen dan pasir.

7.1.2 Tahapan Pengerjaan Plester Dinding

Pengerjaan plester dinding dilakukan dalam tiga tahapan yaitu :

1. Mengaplikasikan lapisan kamprotan yang terdiri dari semen


dan pasir dengan perbandingan 2 Semen dibanding 5 pasir
atau 3 semen dibanding 5 pasir. Waktu pengerjaan umumnya
singkat, namun pastikan dinding batu bata dalam kondisi yang
lembap sehingga plester dapat merekat dengan mudah.
Gambar 7.4 Plesteran tahap Pertama

1. Tahapan selanjutnya adalah badan plesteran yang dilakukan


untuk membuat permukaan dinding menjadi rata. Masih
menggunakan bahan utama berupa semen dan pasir, tahapan
ini memerlukan hasil campuran yang lebih tebal, yakni sekitar
6 hingga 10 milimeter.

Gambar 7.5 Plesteran tahap Kedua

2. Sementara itu, proses terakhir adalah pengaplikasian lapisan aci


sehingga permukaan dinding menjadi lebih halus. Dalam tahapan
ini, pengerjaan lapisan aci harus dilakukan secara hati-hati agar
dapat melekat secara sempurna dan memiliki ukuran ketebalan
yang dapat diatur sesuai kebutuhan.

Gambar 7.6 Plesteran tahap ketiga

Setelah proses plester dan aci, selanjut bisa mengampelas lapisan yang
sudah setengah kering agar hasilnya lebih halus dan memudahkan saat proses
terakhir, yakni pengecatan.

Anda mungkin juga menyukai