Anda di halaman 1dari 15

Atap Genteng Beton

A.

Deskripsi Bahan Genteng beton atau genteng semen merupakan bangunan yang dipergunakan untuk atap yang dibuat dari beton dan dibuat dari beton dan dibentuk sedemikkian rupa serta berukuran tertentu. Ada 2 macam genteng beton sesuai bahan pembentuknya yaitu: a. Genteng beton biasa yaitu genteng beton yang terbuat dari campuran bahan semen portland b. Genteng beton khusus yaitu genteng beton yeng terbuat dari campuran bahan semen portland, agregat halus, air dan kapur ditambah bahan lain yang mungkin berupa bahn kimia, serat ataupun bahn lainnya. Untuk selanjutnya genteng beton yang terbuat dari campuran bahan semen potland, agregat halus, air dan kapur ditambah serat disebut genteng beton serat.

B.

Cara Pembuatan Genteng Genteng beton dibuat dengan cara mencampur pasir dan semen ditambah air, kemudian diaduk sampai homogen lalu dicetak. Selain semen dan pasir, sebagai bahan penyusun genteng beton dapat juga ditambahkan kapur. Pembuatan genteng beton dapat dilakukan dengan 2 cara sederhana yaitu secara manual (tanpa dipres) dan secara mekanik (dipres). Untuk menghasilkan genteng beton yang berkualitas tinggi, dapat menggunakan bahan baku pasir beton, semen, fly ash dan cat/warna untuk pelapis permukaan genteng. Fly ash sebagai bahan pengisi (Filler) ditambahkan untuk memperbaiki gradasi butiran yang ada sehingga dapat memperpadat dan memperkuat genteng beton. Proses produksinya: 1. Bahan baku dimasukkan kedalam mesin pencampur melalui ban berjalan dengan komposisi campuran sbb : Semen : pasir : Fly Ash = 10 : 20 : 3. 2. Dalam mesin pencampur ini campuran digiling untuk menghancurkan gumpalan yang ada sehingga campuran menjadi benar-benar homogen. Dimesin ini juga dicampurkan air sehingga mencukupi 3. Dari mesin pencampur campuran dimasukan kemesin press untuk mencetak genteng beton tersebut

4. Keluar dari mesin Press genteng beton tadi di angin kan selama 1 hari, lalu direndam selama 5 hari dalam air. 5. Genteng dianggap jadi setelah diangkat dari bak perendaman dan dianginkan kembali selama 2 minggu. 6. Proses selanjutnya adalah pemberian warna/ Coating pada permukaan genteng. Pewarnaan ini dilakukan sesuai dengan pesanan yang masuk

C.

Cara Pemasangan

Pada dasarnya pemasangan atap dengan menggunakan genteng beton sama dengan pemasangan genteng biasa, seperti genteng tanah liat, genteng keramik, dll. Berikut langkahlangkah dalam pemasangan atap suatu bangunan : 1. Pembuatan Kuda-kuda. Volume dihitung dg satuan m3 , yaitu panjang total bahan dikalikan dimensi kayu yg dipakai. Contoh panjang total bahan yang digunakan untuk kuda-kuda adalah 25 meter. kayu yang digunakan 8/12, maka volume adalah 25 x 0.08 x 0.12 = 0.24 m3 . Untuk harga dapat dilihat analisa pekerjaan. 2. Pembuatan Gording. Yang dimaksud dengan pembuatan gording adalah pembuatan sambungan antara gording, satuan adalah m3 . Cara mencari volume sama dengan cara mencari volume pada perhitungan kuda-kuda. 3. Pembuatan Jurai. Pembuatan jurai prossesnya sama dengan pembuatan gording, 4. Pembuatan Balok Nok. Sama dengan pembuatan gording, dan jurai. Untuk ketiga item pekerjaan tersebut, dimensi kayu biasanya sama, hanya letak saja yang membedakan nama item pekerjaan.

5. Pasang Kuda-kuda. Yang dimaksud pasang kuda-kuda biasanya disebut erextion kuda-kuda, adalah pemasangan kuda-kuda di lokasi tempatnya kuda-kuda. Tidak membutuhkan material tambahan karena kuda-kuda dipasang setelah dibuat. Biaya biasanya diambil 50 % dari biaya pembuatan kuda-kuda. Begitu juga untuk pemasangan jurai, gording, balok nok. Satuan volumenya adalah m3 . 6. Pasang Papan Suri. Yang dimaksud dengan papan suri adalah, papan yang letaknya di atas balok nok, yang berfungsi untuk menahan kerpus. Ukuran yg digunakan biasanya 2/20, dapat juga lebih kecil atau lebih besar sesuai kebutuhan di lapangan. Satuan volumenya adalah m3 . 7. Pasang Usuk. Usuk biasanya menggunakan kayu ukuran 4/6 atau 5/7, yg sering digunakan adalah kayu ukuran 5/7. Untuk atap yg menggunakan asbes atau seng tidak memakai usuk, cukup dengan gording. Perhitungan usuk yaitu luas dengan satuan m2 . kebutuhan material dan upah lihat analisa pekerjaan. 8. Pasang Alumunium Poil. Pemasangan alumunium poil dimaksudkan untuk mengurangi panas dan mencegah tampias saat terjadi hujan yang disertai angin, bahan yang digunakan tidak mutlak alumunium poil, dapat diganti dengan karpet atau seng plat. Letak alumunium poil adalah di antara usuk dan reng. Satuannya adalah m2 . 9. Pasang Reng. Reng ukuran yang digunakan ada dua macam yaitu 2/3 atau ,t ergantung jenis genteng yang dipakai. Untuk genteng keramik bisa menggunakan ukuran 2/3 perhitungan reng adalah sama dengan menghitung usuk yaitu luas dengan satuan m2 (luas reng sama dengan luas dari usuk).

10. Pasang Genteng Genteng ada beberapa jenis, akan tetapi yang umum adalah genteng beton. Perhitungan volume adalah luas dengan satuan m2 . Biasanya sama dengan luas reng maupun usuk. 11. Pasang talang Talang ada beberapa jenis bahan yang digunakan, talang seng, talang PVC, talang beton, untuk setiap jenis bahan cara perhitungan volume berbeda-beda. Untuk talang yang terbuat dari seng volumenya adalah luas dengan satuan m2 , talang yang terbuat dari PVC volumenya adalah panjang dengan satuan m, sedangkan untuk talang beton dapat dihitung dengan m3 ataupun m2 . 12. List plank Ada beberapa jenis bahan yang digunakan, yaitu bahan dari kayu, beton, pvc, fiber dll. Tetapi saat ini list plank yang sering digunakan adalah terbuat dari kayu dan beton, perhitungan volume ada yang menggunakan m, m2 ,m3 . Perhitungan volume tidak mengikat.

D.

Keuntungan Bahan 1. Pas untuk rumah bergaya modern minimalis.

Gaya arsitektur modern minimalis sangat cocok kerena bentuk atap yang flat/datar dan punya garis-garis yang tegas. Dan yang bisa dengan baik memenuhi kebutuhan ini yakni genteng beton. Tak heran bahwa seiring menjamurnya rumah modern minimalis, permintaan terhadap genteng beton juga naik. Namun jika para konsumen menginginkan genteng beton yang selain berbentuk flat, genteng beton bergelombangpun juga ada di pasaran. 2. Genteng beton tidak mudah berubah bentuk. Hal ini dikarena dalam pembuatan, genteng tersebut dikeringkan tanpa proses pembakaran. 3. Karena dibuat dengan cetakan, genteng beton lebih punya ketepatan bentuk. Alhasil, pemasangan genteng tersebut di atap lebih mudah. Sudah begitu, kebocoran atap saat hujan terhindar karena pemasangan nan lebih rapat.

4. Umur genteng beton panjang, bisa mencapai 20 tahun. Maklum, genteng beton terbuat dari campuran semen dan pasir kasar, kemudian diberi lapisan tipis sehingga kedap air. 5. Tersedia dalam banyak warna. Ada warna natural seperti terakota dan cokelat, ada pula warna cerah seperti biru dan hijau. Jelas bahwa dengan warna-warna tersebut, satu rumah terlihat kian menarik. 6. Mampu memantulkan panas dengan baik. Genteng beton mampu memantulkan panas sang surya sampai 90%. Alhasil, rumah nan bermahkota genteng beton tentu lebih sejuk. 7. Bisa dicat ulang. Setelah beberapa tahun, genteng beton bisa dicat ulang. Dalam proses pengecatan ulang, permukaan genteng yang retak ataupun cacat bisa diperbaiki dengan pelapis tertentu. Kalau sudah cacat berat, ya sebaiknya genteng tersebut diganti. 8. Tidak mudah pecah.

E.

Kekurangan Bahan Selain kelebihan-kelebihan yang dimiliki genteng beton, genteng beton juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu : Pertama, harga genteng beton terbilang mahal. Kedua, bobot genteng beton lebih berat sehingga harus disandingi penampang atap yang kuat. Sekadar gambaran, per m2 bidang atap biasanya membutuhkan 10 biji genteng beton sementara bobot per buah genteng tersebut mencapai 4,5 kg.

F.

Perawatan Sebenarnya atap dengan menggunakan genteng beton bisa bertahan lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun. Untuk perawatan genteng beton cukup dengan melakukan pengecetan. Hal tersebut dilakukan untuk memperbarui lapisan pelindung genteng beton. Adapun tahapan kerja pengecatan ulang pada genteng beton sebaiknya sebagai berikut : 1. Lakukan pembersihan pada permukaan genteng untuk menghilangkan jamur serta sisa cat lama 2. Lakukan pengecekan apakah ada permukaan genteng yang retak atau cacat, bila kerusakan tidak terlalu parah bisa diperbaiki dengan menggunakan Mowilex Alcaproof, tapi bila kerusakannya parah sebaiknya diganti saja gentengnya. 3. Beri min. 2 lapis Waterproofing Wall Sealer dengan aplikasi bersilang ( horisontal-vertikal ) sebagai cat dasar yang juga berfungsi untuk mengikat partikel debu sisa pembersihan dan untuk menutup lubang pori-pori yang nantinya berpotensi rembesan. 4. Setelah lapisan sealer kering dapat dilakukan pengecatan dengan menggunakan cat roofpaint yang dipilih yang warnanya tentunya disesuaikan dengan bentuk rumah dan warna dinding. Atap Genteng Keramik

A. Deskripsi Bahan

Genteng keramik merupakan salah satu penutup atap yang bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah liat. Namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Aplikasinya sangat cocok untuk hunian modern di perkotaan. B. Proses Pembuatan Tahapan Awal Proses pembuatan genteng diawali dengan pengolahan bahan mentah berupa tanah. Pengambilan tanah sebagai bahan baku genteng harus berasaskan kelestarian lingkungan. Bagian lapisan paling atas dari tanah yaitu bunga tanah tidak digunakan sebagai bahan pembuat genteng, hal ini dikarenakan kandungan humus dan unsur hara yang sangat baik untuk tanaman. Pengambilan tanah dilakukan dengan cara menyingkirkan lapisan bunga tanah, dan tanah yang diambil adalah tanah dibagian bawah bunga tanah yaitu kurang lebih kedalaman 25 cm dari permukaan tanah.

Pengolahan Tanah Liat Setelah didapatkan tanah liat, proses selanjutnya adalah penggilingan. Tujuan dari proses ini adalah untuk memperoleh tanah liat yang homogen dengan partikel-partikel yang lebih halus dan merata. Proses penggilingan dilakukan dengan cara memasukkan tanah liat ke dalam mesin penggiling tanah atau lebih dikenal dengan nama molen, pada proses ini juga ditambahkan sedikit pasir laut. Tujuan penambahan pasir laut adalah supaya tanah tidak terlalu lembek sehingga mempermudah proses penggilingan. Penggilingan berlangsung dalam waktu yang singkat dengan output berupa tanah liat yang telah tercetak kotak-kotak sesuai dengan ukuran genteng yang akan dibuat. Pencetakan Genteng Pencetakan genteng dilakukan dengan cara memasukkan keweh ke dalam mesin cetak berupa mesin press ulir. Sebelum dimasukkan, pipihkan dulu hasil cetakan dengan cara dipukulpukul dengan kayu.

Proses Pengeringan Pengeringan genteng selanjutnya berlangsung di dalam tungku. Pengeringan dalam tungku berlangsung selama 2 hari atau 48 jam. Pengeringan dilakukan dengan cara memasukkan genteng ke dalam tungku kemudian dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar berupa kayu. Pengeringan ini merupakan pengeringan tahap akhir. Pengeringan ini juga sebagai pra pembakaran. Proses selanjutnya adalah pembakaran. Pembakaran berlangsung selama 12 jam dimana suhu ditingkatkan sampai dengan kurang lebih 800 derajat celcius kemudian ditahan pada suhu tersebut.

Pengglasuran Glassur berasal dari kata glass yang berarti kaca secara harfiah dapat juga dikatakan proses pengglasuran adalah penambahan lapisan kaca pada permukaan genteng, relatif sama dengan proses coating. Tujuan dari pengglasuran adalah supaya kenampakan genteng yang lebih indah dan artistik. Disamping itu dengan adanya lapisan glassur juga dapat menghindarkan genteng dari lumut. Bahan utama glassur adalah lead oksid atau pbo dengan penambahan matrik berupa fritz atau tepung kaca, penambahan sedikit kwarsa akan meningkatkan kekerasan. Bahan bahan glasur diaduk dengan air sebagai bahan pelarut sampai merata. Adonan bahan glasur kemudian dituangkan ke atas permukaan genteng dengan ketebalan tertentu.

Pembakaran Tahap II Proses selanjutnya adalah pembakaran tahap ke 2. Genteng natural yang telah dilapisi bahan glazur segera dimasukkan ke dalam tungku untuk mengalami proses pembakaran. Pembakaran tahap 1 dan 2 relatif sama yang membedakan adalah pada proses pembakaran tahap 2 tidak didahului dengan penggarangan. Pembakaran tahap 2 berlangsung selama 13 jam dengan suhu pembakaran dijaga supaya konstan pada suhu 900 derajat celcius. Tahapan Terakhir Tahap yang terakhir pada proses produksi genteng glasur adalah finishing. Output dari pembakaran tahap 2 berupa genteng glasur yang belum rapi, oleh karena itu diperlukan finishing sebelum genteng siap dipasarkan. Finishing yang dilakukan meliputi pengikiran pada tepi genteng, pengikiran bertujuan untuk merapikan permukaan genteng. Kemudian pengecatan yang bertujuan untuk menutupi bagian samping genteng yang tidak dapat tertutup oleh lapisan glasur.

Dan yang terakhir adalah pengepakan, genteng diikat dengan striping band dengan jumlah sepuluh, selain supaya rapi pengepakan ini juga akan memudahkan pengangkutan genteng. C. Proses Pemasangan Genteng Pemasangan genteng keramik sebenarnya prosesnya sama saja dengan proses pemasangan genteng lainya. Proses pemasangan atap dengan menggunakan genteng keramik yaitu : pembuatan kuda-kuda, pembuatan gording, pembuatan jurai, pembuatan pembuatan balok nok, pemasangan kuda-kuda, pemasangan papan suri, pemasangan usuk, pemasangan aluminium poil, pemasangan reng, pemasangan genteng, pemasangan talang, pemasangan genteng, pemasangan list plank. Dalam proses pemasangan genteng keramik harus memperhatikan faktor keselamatan kerja. Hal tersebut dikarenakan genteng keramik biasanya agak tajam sehingga dapat melukai pekerja jika kurang memperhatikan faktor keselamatan kerja.

D.

Keuntungan Genteng keramik tersedia dalam berbagai warna. Misalnya: hijau, cokelat,diamond, dan lainlain. Alhasil, seperti yang telah disebutkan, rumah yang memakai genteng tersebut kian indah. Genteng keramik terlihat mengkilap. Saat dibuat, genteng tersebut melewati proses finishing glazur sehingga mengilap saat dipandang mata. Jika dipandang lebih indah Genteng keramik lebih anti-bocor dan tak mudah terlepas. Itu karena genteng tersebut menggunakan sistem interlocking dalam pemasangan. Genteng keramik merek tertentu bahkan menggunakan sistem double interlocking. Genteng keramik lebih Tahan lama. Umur genteng keramik mencapai 50 tahun ataupun lebih. Alhasil, walau harga genteng keramik lebih mahal, dalam jangka panjang sang empunya rumah menghemat biaya. Genteng keramik tersedia dalam ukuran lebih besar ketimbang genteng lain. Jadi, pemakaian/pembuatan reng di atap lebih sedikit.

E.

Kekurangan Genteng Keramik Genteng keramik Harga nya lebih mahal. Genteng keramik kurang cocok untuk rumah bergaya arsitektur modern minimalis yang mengusung atap flat,. Maklum, genteng tersebut bergelombang, tak bisa flat.

Genteng keramik berbobot lebih berat sehingga memerlukan konstruksi kayu ataupun baja ringan yang lebih kokoh.

F.

Perawatan Genteng Keramik 1. Ibarat pepatah sedia payung sebelum hujan, persiapkan atap alias "payung" rumah kita sebelum musim hujan tiba. Sering-seringlah menengok ke atas atap, apakah ada genteng yang sudah perlu diganti atau merosot. 2. Untuk atap dari genteng keramik cermati kemungkinan adanya retak rambut. Jika ada, beri kawat kasa dan waterproof. Utuk retak besar, harus dibobok dan diplester kembali atau diganti. 3. Idealnya, pemeriksaan dilakukan minimal 2 - 3 bulan sekali. Sebab, retak rambut amat kecil dan tidak langsung menimbulkan kebocoran. Baru setelah3-4 kali hujan besar, atap bocor dan air yang merembes bisa membuat atap lapuk. 4. Daerah kerpusan (bubungan) atap juga butuh perhatian ekstra lantaran plester semen pada bagian tersebut kerap bocor. Prinsipnya, semakin dini diperbaiki, semakin murah biayanya. Plafon yang dibiarkan lembab gara-gara rembesan air, lama-lama bisa ambruk. Risikonya, biaya perbaikan lebih mahal. 5. Sedapat mungkin gunakan alumunium foil (1- 2 mili) sebagai pelapis antara plafon dan genteng. Selain mengurangi penyerapan panas, juga untuk menghindari tampias. Misalnya, jika ada ketidaksempurnaan dalam pemasangan genteng, alumunium berfungsi sebagai tameng bagi atap sehingga air akan turun ke plank dan tak masuk ke dalam rumah." 6. Cermati segi elevasi (sudut kemiringan) materi genteng guna membentuk ketahanan terhadap hujan. Misalnya, genteng keramik membutuhkan elevasi lebih dari 30 derajat, sedangkan asbes butuh lebih dari 15 derajat. Jika tak diindahkan, air hujan tetap bisa masuk lewat genteng. mengatasinya, gunakan overstek (lidah atap) sepanjang 1,2 meter untuk melindungi lantai teras dan dinding dari tampias hujan angin. 8. Untuk daerah tropis, materi yang paling pas adalah genteng keramik yang lebih kuat menghadapi perubahan cuaca dan suhu.

Genteng UPVC

A. Deskripsi Bahan UPVC merupakan kependekan dari Unplasticized Poly Vinyl Chloride. , terdiri dari 98% copolymers dan 2% Therymally Stabilizers, UPVC adalah thermolplastic yang diperoleh dari garam dan minyak mentah. UPVC adalah salah satu bentuk dari plastik yang menawarkan kekuatan dan keamanan. Material ini merupakan turunan dari pastik yang mengalami proses tertentu sehingga sifat lenturnya dapat dihilangkan. Hasil akhir material ini menjadi keras dan building material khususnya atap. Atap UPVC dilapisi dengan lapisan ASA/PMMA (Acrylic), atap dengan bahan tersebut memiliki koefisiensi penghantar panas sebesar 0,325 w/m, atau sepertiga kali dari atap tanah liat, seperlima kali dari atap semen. Dengan begitu ruangan akan menghasilkan udara yang nyaman dan jauh lebih sejuk. Atap yang terbuat dari bahan tanah liat, asbes, metal, atau aspal memang banyak di gunakan masyarakat Indonesia. Namun pada dasarnya dari bahan-bahan tersebut ada yang tidak tahan terhadap korasi ataupun ada yang mengandung zat beracun dengan tingkat toksisitas tinggi. Berbeda dengan atap yang berbahan dari UPVC, yang telah melalui proses uji coba dengan mencelupkan atap UPVC kedalam larutan HCL (Hydrochloric Acid) konsentrasi 6% dan NaOH ( Sodium Hydroxide/Caustic Soda) konsentrasi 20% selama 24 jam. Dan hasilnya, atap ini memiliki ketahanan terhadap korosi, yang biasanya disebabkan oleh asam, basa, solvent dan garam.

B. Cara Pembuatan Untuk menghasilkan bahan UPVC, yang pertama-tama harus dilakukan adalah mencampur copolymers dengan therymally stabilizers dengan perbandingan prosentase 98%:2%. Lalu

diekstruder selama 45 menit agar mendapatkan campuran yang benar-benar merata, kemudian di pres selama kurang lebih 2 jam dengan suhu di atas 150oC dengan tekanan 40 atm. Setelah bahan

jadi, kemudian dilapisi dengan ASA/PMMA. Hal ini dilakukan agar bahan menjadi lebih halus teksturnya dan lebih tahan terhadap panas. Untuk proses pembuatan atapnya sendiri mengguakan bahan UPVC yang sudah jadi, kemudian bahan di cetak sesuai bentuk genteng yang akan di pasarkan, dengan diberi motif-motif dan warna yang menarik. C. Cara Pemasangan Karena besifat ringan, kenyal, dan variable di dalam proses anti air dan tahan suhu, boleh digunakan serupa lapisan tunggal atau lapisan perkalian yang antara lapisan dapat disisipkan dengan rock wool atau busa karet sintetis. Untuk cara pemasangannya sendiri mula-mula mengebor dengan mesin bor listrik, lalu dipasang genteng dengan kokoh. Kemudian memasang paku dengan tenaga yang sesuai, tidak terlalu longgar atau terlalu erat. Setelah itu memotong dengan gergaji gigi halus. Jika salah bor, lobang dapat ditempel dan ditambal dengan adhesives (lem khusus).

D. Keuntungan

a. Dengan desain atap yang fleksibel di kedua sisinya, pemuaian dan penyusutan akibat
perubahan cuaca dapat diminimalisir.

b. Bahan ini tidak menghantarkan listrik sehingga tidak akan terbakar jika terkena petir. c. Menyerap panas dan mempertahankan suhu dalam ruangan. d. Tahan benturan dan tahan suhu rendah yang mempunyai resistensi terhadap benturan. e. Warna tahan lama karena mengandung high weather-resistance resin. f. Ramah lingkungan g. Bahannya ringan dengan berat 6.1kg/m2 h. Tidak korosi karena terdapat resin sintesis pada permukaan yang memiliki resistensi tinggi
terhadap korosi bahan kimia seperti asam, garam, alkali dan lain-lain.

i. Self-cleaning yang permukaannya licin, halus dan rapat sehingga jika ada debu hanya terkena
air hujan saja genteng akan bersih dengan sendirinya.

j. Tahan api karena rangka utamanya termasuk bahan yang bukan merupakan sumber api. k. Tidak menghantarkan listrik.
E. Kekurangan

a. Saat terjadi hujan suaranya agak bising

b. Genteng yang ringan rentan terhadap cuaca ekstrem c. Barang sulit didapat d. Harga relatif mahal
F. Perawatan Dalam hal perawatan, atap ini termasuk dalam kategori mudah. Hal tersebut dikarenakan atap UPVC akan bersih dengan sendirinya jika terkena air hujan. Apabila terjadi kebocoran ringan cukup ditambal menggunakan lem khusus (adhesives). G. Gambar

Atap Sirap

A. Deskripsi Bahan Sirap adalah kepingan papan tipis-tipis, biasanya dibuat dari kayu besi atau kayu ulin, dipakai untuk atap, dinding rumah, dan sebagainya Menurut sebuah literatur teknik sipil, pengertian sirap adalah kayu keras yang dapat ditemui di hutan-hutan kalimantan. Kayu tersebut dibuat menjadi lembaran-lembaran tipis dengan ukuran tertentu. Kayu ini sangat kuat dan awet sampai puluhan tahun. Kesan alami bangunan dapat ditampilkan dengan menggunakan bahan atap sirap ini. Di Indonesia kayu ini banyak ditemukan di Kalimantan. Atap sirap banyak dipasang untuk gazebo, villa, rumah tinggal, resort, hotel, restoran, dan gedung instansi pemerintah maupun swasta. Bentuk atap sirap biasanya berupa lembaran tipis memanjang yang dihasilkan dari belahan kayu ulin. Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman. Ukuran 1 lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (masing-masing dalam satuan cm). Lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan.

B. Cara Pembuatan Bahan penutup atap sirap dibuat dengan cara membelah belah kayu yang keras seperti kayu ulin atau kayu besi menjadi lembaran lembaran yang mempunyai ukuran tertentu. Ukuran ukuran sirap ada beberapa macam seperti :

Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 - 9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 - 4 m Atap sirap yang sudah diikat dapat menghasilkan luasan atap sebagai berikut. Atap sirap dengan ketebalan 0,3 cm (3 mm) dalam 1 ikat dapat menghasilkan luasan atap 1 m2 setelah terpasang. Atap sirap dengan ketebalan 0,5 cm (5 mm) dalam 1 ikat dapat menghasilkan luasan atap 0,5 m2 setelah terpasang.

C. Cara pemasangan Pemasangan atap sirap sama seperti memasang genteng tanah, yaitu dipasang bagian bawahnya terlebih dulu, kemudian ditumpuk dengan yang di atasnya. Berikut ini beberapa detail tentang pemasangan atap sirap. Untuk menjaga agar tidak renggang, sebelum dipasang, bilah-bilah kayu besi bahan atap sirap dipotong agar rapi dan benar-benar presisi. Seperti yang telah disebutkan, bilah-bilah kayu sirap dipasang seperti memasang genteng. Agar tidak melorot, bilah-bilah ini perlu dipaku. Karena jumlah bilah ini mencapai angka ribuan, gunakanlah pistol paku untuk memasang paku

D. Kelebihan Sirap memiliki keuntungan karena sifat bahannya yang ringan. Apabila atap sirap disusun secara teratur maka akan membentuk sesuatu yang artistik dan indah. Keuntungan atap sirap yang lain adalah karena berbahan dasar kayu maka dapat menjadi isolator panas yang baik, sehingga udara dalam ruangan menjadi tidak panas

E. Kekurangan Kerugian sirap jika digunakan sebagai atap adalah karena merupakan lembaran-lembaran yang kecil, sehingga air hujan mudah merembes ke sela-sela antara sirap yang satu dengan yang lainnya.

Kelemahan penggunaan bahan ini pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan membilut dan berubah bentuk menjadi cekung.

F. Perawatan Pemeriksaan atap setiap tahun untuk keretakan pada spasi di antara atap sirap tersebut. Hal ini bertujuan agar keretakan yang terjadi dapat di perbaiki dan tidak terjadi kebooran saat hujan. Pembersihan atap sirap dari kotoran maupun gangguan lainnya. Hal ini karena atap sirap terbuat dari bahan kayu yang mudah mengalami penjamuran dan rentan terhadap cuaa ekstrim

G. Gambar

Anda mungkin juga menyukai