Anda di halaman 1dari 11

TUGAS MAKALAH PEKERJAAN PLESTERAN & ACIAN

Disusun oleh :

Rafi Akbar Prakasa / 230142107


7

Sheila Virly Fadhillah / 230142106


1

JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2024

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas berkah dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pekerjaan Plesteran & Acian.
Walaupun tidak luput dari kesulitan dalam pengerjaannya, namun berkat bantuan Allah SWT
dan anggota tim penulis penulisan makalah dapat selesai dengan tuntas. Serta tim penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada Bapak Yanuar Setiawan, ST.,M.T. selaku dosen
pengampu mata kuliah Konstruksi Batu.

Walaupun demikian, tugas makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak diperlukan demi hasil
tugas makalah yang lebih baik. Harapannya kepada para pembaca semoga makalah ini dapat
ditmengerti dan dapat memberikan ilmu yang bermanfaat. Terima kasih

Jakarta, 19 Januari 2024

Tim Penyusun Makalah

DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Dasar Teori

Plesteran adalah pekerjaan membalut atau melapisi baik itu lantai atau dinding
tembok dengan adukan atau campuran. Pekerjaan plesteran dilakukan untuk
mendapatkan pertambahan kekuatan baik lantai atau dinding, selain itu untuk
memperoleh kerapian dan keindahan. Secara garis besar plesteran dibagi menjadi tiga
jenis yaitu :
- Plesteran kasar (Beraben), yaitu jenis pekerjaan pondasi yang nantinya diurug.
- Plesteran halus, pekerjaan ini umumnya digunakan sebagai plesteran dinding
atau lantai.
- Plesteran setengah halus, yaitu untuk pengerjaan kamar mandi, lantai,
lapangan olahraga, dsb.
Acian adalah proses setelah plesteran dan sebelum pengecatan. Acian
berfungsi untuk menutup pori-pori yang terdapat pada plesteran dan menghaluskan
permukaan plesteran agar kelihatan lebih rapi, sehingga permukaan plesteran mudah
dicat dan memperindah penampilan dinding. Plamir adalah bahan pelapis dinding
sebelum cat, agar permukaannya rata dan halus. Wujudnya adalah seperti adonan
tepung yang akan dibuat kue, tidak encer juga tidak keras.

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan

● Mahasiswa dapat melaksanakan pekerjaan plesteran dan pengacian dengan


benar.
● Mahasiswa dapat melakukan dan mengetahui cara plesteran dinding yang
halus, merata dan rapi.
● Mahasiswa dapat melakukan finishing dengan baik dan benar.

1.4. Manfaat

Berikut adalah manfaat dalam menyelesaikan proses finishing plesteran tembok:.

1. Melindungi tembok dari terpaan cuaca

Tembok rumah yang terkena hujan setiap hari akan membuat batu bata dan
pasangannya menjadi lembab. Jika kondisi tersebut terjadi dalam kurun waktu yang
lama tentunya memunculkan lumut. Lumut tersebut membuat tembok rumah Anda
menjadi mudah rapuh. Oleh karena itu plester dinding yang dibuat dengan bahan
dasar berkualitas akan melindungi hunian dari pergantian cuaca.

2. Meratakan bagian permukaan tembok


Tembok yang halus bisa didapat dengan lapisan luar berupa plesteran. Pemilik
rumah dapat mengkombinasikan dinding rumah dengan berbagai macam gaya interior
dan eksterior setelah finishing plesteran selesai.

3. Menguatkan struktur tembok rumah

Struktur tembok rumah umumnya terbuat dari beberapa komponen seperti


adukan semen, pasir, batu bata, dan lainnya. Semua komponen bahan dasar tersebut
dirancang sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah tembok. Dalam kondisi
tertentu beberapa bencana seperti gempa bumi dapat menyebabkan tembok retak.
Keretakan akan langsung mengenai batu bata lantaran tidak adanya lapisan plesteran
di bagian luar. Padahal tatanan batu bata adalah fondasi utama pada struktur bangunan
rumah.

Sementara, acian pada tembok memiliki beberapa manfaat, antara lain melindungi
tembok dari cuaca ekstrem, memberikan tampilan estetis, dan menyamarkan cacat
pada permukaan tembok. Selain itu, acian juga dapat memberikan lapisan pelindung
terhadap pertumbuhan lumut atau jamur pada tembok.
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pekerjaan Memplester Dinding Rata

2.1.1 Indikator Pekerjaan


1) Peralatan dan Bahan dalam pekerjaan plesteran harus disiapkan dengan benar
sesuai rencana awal dalam melakukan pekerjaan.
2) Media dinding dipersiapkan dalam keadaan bersih serta disiram dengan air
agar adukan plester menjadi lebih mudah menempel pada permukaan dinding,
dikarenakan dinding dalam kondisi jenuh air.
3) Pekerjaan profil pada plesteran harus dibuat sesuai dengan gambar rencana
yang memperhatikan ketebalan serta ketegakan.
4) Jalur pekerjaan plesteran yang dibuat harus sesuai dengan gambar rencana.
5) Teknik dalam melakukan pekerjaan plesteran dikerjakan sesuai dengan standar
prosedur yang benar.
6) Hasil plesteran harus memenuhi standar ketegakan, kehalusan, dan kerataan.
7) Pada saat melakukan pekerjaan plesteran harus bekerja sesuai dengan standar
K3 yang berlaku untuk terhindar dari segala macam bahaya.
2.1.2 Standar Kerja
1) Gambar kerja yang dilakukan harus sesuai dengan gambar rencana yang
dibuat sebelumnya.
2) Bahan dan peralatan pada pekerjaan plester telah disiapkan dengan benar dan
telah sesuai dengan rencana awal pekerjaan.
3) Profil pada pekerjaan plesteran yang dibuat telah sesuai dengan gambar
rencana awal dan dengan memerhatikan ketegakan serta ketebalan.
4) Teknik dalam melakukan pekerjaan plester harus dikerjakan sesuai standar
prosedur yang benar.
5) Hasil dari pekerjaan plesteran telah memenuhi standar, kehalusan, kerataan,
dan ketegakan dengan nilai maksimum 2% tinggi dinding.
2.1.3 Alat dan Bahan
a. Alat
1. Ember
2. Sendok spesi/cetok
3. Cangkul
4. Ayakan pasir
5. Bak spesi
6. Waterpass
7. Waterpass selang
8. Roskam
9. Jidar
10. Besi penjepit
b. Bahan
1. Kapur
2. Pasir
3. Air
4. Semen
1. Lapisan Kamprot
1) Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2) Buat mortar dengan perbandingan 1 kapur : 2 pasir.
3) Tambahkan air hingga adukan menjadi encer.
4) Aplikasikan mortar ke seluruh permukaan dinding dengan melemparkannya
dimulai dari bawah ke atas, lakukan lemparan seperti memukul bola ping
pong.
5) Lakukan hingga merata, asumsikan ketebalan kamprot 4mm.
2. Lapisan plester (tebal 1cm)
1) Setelah menyelesaikan kamprot, tahap selanjutnya adalah membuat
plesteran. Buat adukan spesi dengan perbandingan 1 kapur : 3 pasir.
2) Selanjutnya buatlah pedoman plesteran dengan membuat 2 buah jalur
vertikal dengan ketebalan 1cm. Pasang jidar pada sisi atas dinding sebagai
cetakan siku dinding.
Mulailah dengan mengamprot pada kedua jalur tersebut, kemudian potong
kamprot yang berlebih menggunakan jidar lainnya dimulai dari bawah diangkat
ke atas. Lakukan hingga kedua permukaannya lurus dan sama rata.
3) Kemudian padatkan dan haluskan plesteran dengan roskam, jika ada
permukaan yang bolong atau kurang rata, maka tambahkan kembali spesi
lalu haluskan dengan roskam lagi. Gunakanlan waterpass untuk memastikan
kedua permukaan ini tegak lurus dan rata.
4) Setelah didapat pedoman plesteran, lanjutkan plesteran pada area tengah
dengan mengacu pada pedoman yang sudah ada. Lakukan dengan teknik
seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
5) Setelah area tengah selesai, selanjutnya memplester area samping
dan sponeng. Pada sisi samping pasanglah sebuah jidar seperti
berikut dan pastikan tegak lurus, kemudian lanjutkan plesteran pada
kedua sisi dinding (depan & belakang).
6) Selanjutnya jidar sebelumnya sudah bisa dilepaskan, kemudian apit sisi
samping dinding dengan dua jidar lalu jepit dengan besi penjepit, jangan lupa
diukur dengan waterpass agar sisi lurus dan tidak miring.
7) Isi dalam garis jidar dengan mortar sampai penuh lalu, potong spesi yang
berlebih, kemudian haluskan dengan roskam.
8) Jangan menunggu kering, setelah spesi memadat lakukan pelepasan papan
dengan cara di lepas ke arah belakang agak miring.
9) Sisi atas juga sama seperti cara meluruskan sisi samping kanan dan kiri
dinding.
10) Setelah spesi memadat, lepas jidar secara perlahan degan menariknya ke
bawah.
11) Jika masih ada sisi yang gompal maka tambal lagi dengan spesi hingga sisi
lurus dan halus.

3. Lapisan aci
1) Persiapkan bahan acian. Dengan menyiapkan ember yang terisi air
(perkiraan 10cm), kemudian masukan semen hingga permukaan semen dan
air dalam ember tersebut sama. Jangan pernah diaduk, biarkan selama 5
menit.
2) Sebelum melakukan pengacian, basahi permukaan plesteran yang sudah
kering sempurna. Pastikan semua permukaannya basah, sebagai upaya
untuk membuat acian dapat melekat dengan kuat serta upaya untuk
menghindari retak rambut.
3) Setelah 5 menit, bahan acian sudah bisa diaplikasikan. Gunakan roskam
untuk mengaplikasikannya ke dinding (jangan gunakan sendok spesi atau
yang lainya untuk mengaplikasikan bahan acian secara langsung ke tembok.)
Lakukan pengacian dengan teknik penggunaan roskam yang serupa dengan
teknik memplester. Dimulai dari bawah kemudian ke atas.
4) Lakukan pengacian hingga permukaan rata dan halus. Hindari penggunaan
sisa bahan acian yang sudah terjatuh, karena daya lekatnya kurang.

2.2

2.3

SOLUSI

SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai