Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

(PRAKTIK PEKERJAAN PLESTERAN)


Di Workshop Batu & Beton DTSP FT UM

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Workshop Batu-Beton dan Finishing Bangunan
yang dibina oleh Musthofa Al Ansyorie, S.Pd, M.Pd

Oleh Kelompok 5 :

1. Alfiyyah Nur Tsabitah (220522704727)


2. Almer Irhab Zada (220522704122)
3. Arny Noor Nazirah (220522711414)
4. Dhastin Bramandha D (220522706035)
5. Early Aulia Azzahra (220522705796)
6. Evan Noverino (220522710284)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS VOKASI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA DAN PEMELIHARAAN
BANGUNAN SIPIL
November 2023
WORKSHOP KONSTRUKSI BATU & BETON
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D19 Lantai 1 Jl. Semarang No 5 Malang

A. Maksud Kegiatan
1. Memberi petunjuk kepada mahasiswa untuk mengetahui cara pemasangan
plesteran dengan baik dan benar.
2. Memberi petunjuk kepada mahasiswa bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan
dan proses pemasangan plesteran dan mampu menyiapkan bahan dan alat
tersebut dengan benar.
3. Dapat melakukan finishing dengan baik dan benar.

B. Bahan dan Alat


Bahan :
1. Benang
2. Semen
3. Pasir
4. Air
Alat :
1. Sendok spesi
2. Roskam
3. Skop
4. Cangkul
5. Waterpass
6. Ayakan pasir
7. Artco
8. Ember

C. Prosedur Pekerjaan
1. Menyiapkan alat dan bahan untuk melaksanakan plesteran.
2. Ayang pasir dengan menggunakan ayakan pasir.
3. Pindahkan pasir halus ke dalam arcto, kemudian letakkan di dekat lokasi plesteran.
4. Membuat campuran plester dengan perbandingan 3 pasir : 1 semen dengan air
secukupnya.
5. Menyiram permukaan dinding untuk melembabkan agar ikatan yang terjadi menjadi
lebih sempurna.
6. Pasang paku di setiap sisi pojok dinding pasangan bata.
WORKSHOP KONSTRUKSI BATU & BETON
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D19 Lantai 1 Jl. Semarang No 5 Malang

7. Tentukan ketebalan plesteran dengan menghubungkan benang antar paku satu sama
lain, diukur dari sisa ketebalan dinding pasangan bata yang muncul.
8. Buat kepala plesteran dengan cara memplester sisis kanan dan kiri sesuai tebal
benangan.
9. Memulai melakukan plesteran pada kepala plesteran yang telah dibuat dengan
melemparkan adonan plester ke permukaan menggunakan sendok semen.
10. Meratakan plesteran pada kepala plesteran dengan menggunakan roskam hingga
terlihat rapi dan rata.
11. Setelah mendiamkan beberapa saat, kepala plesteran yang telah dibuat dibuka dengan
hati-hati.
12. Memulai dengan melakukan plesteran pada lapisan dasar, dengan melemparkan
kembali adonan plester yang encer ke permukaan dinding pasangan bata dengan
menggunakan sendok semen mengikuti kepala plesteran yang tadi dibuat sebagai
patokan. Plesteran dimulai dari bawah.
13. Ratakan plesteran dengan menggunakan roskam dengan cara menggosokkan secara
melingkar hingga plesteran terlihat rapi dan rata.

D. Dasar Teori
Plesteran adalah pekerjaan membalut atau melapisi baik itu lantai ataudinding tembok
dengan adukan atau campuran. Pekerjaan plesteran dilakukanuntuk mendapatkan
pertambahan kekuatan baik lantai atau dindin, selain ituuntuk memperoleh kerapian dan
keindahan. Secara garis besar plesterandibagi menjadi tiga jenis yaitu :
 Plesteran kasar (Beraben), yaitu jenis pekerjaan pondasi yang nantinya diurug.
 Plesteran Halus, pekerjaan ini umumnya digunakan sebagai plesterandinding atau
lantai.
 Plesteran setengah halus, yaitu untuk pengerjaan kamar mandi, lantai,lapangan
olahraga, dsb.

E. Prosedur K3
1. Pakailah Cattlepack agar pakaian kita tidak kotor.
2. Pakailah safety shoes.
3. Teliti kembali gambar kerja sudah betul atau belum.
4. Jagalah alat-alat dan perlengkapan lainnya teratur dengan rapi.
WORKSHOP KONSTRUKSI BATU & BETON
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D19 Lantai 1 Jl. Semarang No 5 Malang

5. Bekerjalah dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi pada pekerjaan 8. Pergunakan alat
sesuai dengan fungsinya dan hindari bekerja sambil bergurau.

F. Dokumentasi
No Gambar Keterangan
.
1.

Proses mengayak pasir


untuk membuat
campuran

2.
Proses membuat
campuran dengan
perbandingan 3 pasir 1
semen dan air
secukupnya

3.
Meratakan plesteran
dengan menggunakan
roskam.

G. Referensi
Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Beton Bertulang dan
Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung. Yayasan Penerbit PU : Jakarta.

H. Kesimpulan
WORKSHOP KONSTRUKSI BATU & BETON
DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL & PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Gedung D19 Lantai 1 Jl. Semarang No 5 Malang

 Pembuatan campuran plesteran sesuai perbandingan agar campuran lebih mudah


merekat.
 Plesteran yang dibuat harus digosok menggunakan roskam agar terlihat rapi dan
rata.

I. Kendala
 Ketebalan tembok dinding yang berbeda mengakibatkan sulitnya menyamakan
ketebalannya karena kemampuan teknik saat pelaksanannya yang kurang.

Anda mungkin juga menyukai