BUKU MAHASISWA
MODUL - 01
PRODUKSI PAVING
DENGAN ALAT CETAK MANUAL
A. INFORMASI UMUM
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu membuat paving dengan alat cetak manual
B.1. Pendahuluan
Paving block merupakan produk bahan bangunan dari semen yang digunakan
sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Paving
block dikenal juga dengan sebutan bata beton (concrete block) atau cone blok.
Berdasarkan SNI 03-0691-1996 paving block (bata beton) adalah suatu komposisi
bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat
hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu bata beton.
Sebagai bahan penutup dan pengerasan permukaan tanah, paving block sangat luas
penggunaannya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana
sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Paving block dapat
digunakan untuk pengerasan dan memperindah trotoar jalan di kota-kota,
pengerasan jalan di komplek perumahan atau kawasan pemukiman, memperindah
taman, pekarangan dan halaman rumah, pengerasan areal parkir, areal
perkantoran, pabrik, taman dan halaman sekolah, serta di kawasan hotel dan
restoran. Paving block bahkan dapat digunakan pada areal khusus seperti pada
pelabuhan peti kemas, bandar udara, terminal bis dan stasiun kereta. Di Indonesia
penggunaan paving block sudah banyak dijumpai, seperti pada trotoar jalan dan
alun-alun di ibukota provinsi atau kabupaten terlihat menggunakan paving block.
Diantara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah, paving block lebih
memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur
permukaan, serta kekuatan. Penggunaan paving block juga dapat divariasikan
dengan jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah lainnya.
Proses pembuatan paving block relatif mudah untuk dilakukan dan tidak
memerlukan persyaratan khusus lokasi. Karena itu untuk melakukan usaha
pembuatan paving block hampir merata dapat di lakukan di seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sumber bahan baku.
C.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan paving block meliputi peralatan
untuk penyiapan bahan, peralatan untuk pembuatan/pencampuran adukan
semen dan pasir, serta peralatan untuk mencetak paving
1. Ember/alat takar, yang juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran
perbandingan penggunaan semen dan pasir.
2. Ayakan pasir, terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang
diberi bingkai dan pegangan dari kayu. Ayakan pasir biasanya digunakan
untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan campuran bagian atas paving.
Pembuatan paving dapat dilakukan dengan cara manual. Pembuatan paving dengan
cara manual menggunakan peralatan sebagai berikut:
1. Alat cetakan/pembuat paving manual terbuat dari besi plat setebal lebih
kurang 0,5 cm dengan tinggi 6 - 8 cm. Bentuk cetakan beraneka macam
disesuaikan dengan jenis paving yang akan dibuat. Bentuk yang umum
ditemui adalah bentuk persegi (10 x 20 x 6 cm), bentuk hexagonal dengan
diameter 17 cm dan 20 cm, serta bentuk antik. Cetakan dapat diperoleh dari
pedagang peralatan bangunan lokal.
Cetakan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dasar yang terbuat dari
lempengan baja yang diberi motif dan dapat dilepas dan diganti, yang
berfungsi untuk memberikan motif bagian atas paving. Bagian atas cetakan
berfungsi untuk membentuk bagian dasar dan ketebalan paving serta juga
berfungsi untuk tempat pegangan tangan saat pencetakan dilakukan.
C.2. Material
Material atau bahan yang digunakan untuk mengerjakan praktikum ini, antara
lain:
1. Semen
2. Pasir
3. Abu Batu
4. Air
Campuran II
semen & pasir 1:6
Campuran I
Untuk lapis permukaan 1:1
Campuran I
1. Bahan untuk permukaan paving dari semen dan pasir, dimana
perbandingan antara semen dan pasir adalah 1:1
2. Pasir dan semen dicampur dalam keadaan kering secara merata.
KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman
1. Penyiapan bahan
- Penyiapan bahan dilakukan dalam dua bagian, yaitu untuk bagian atas
(kepala paving) dan untuk bagian bawah.
- Khusus untuk pasir yang akan digunakan untuk campuran bagian atas terlebih
dahulu diayak menggunakan ayakan pasir dengan ukuran lubang ayakan 0,5
cm x 0,5 cm.
- Pasir dan semen ditakar dalam alat takar sesuai dengan komposisi campuran
masing-masing.
- Takaran untuk bagian bawah terdiri dari satu bagian semen dan x bagian
agregat (1:x), disesuaikan sesuai pembagian tugas kelompok, seperti pada
Gambar 1.2.
- sedangkan takaran untuk bagian atas adalah 1 bagian semen dan 2 bagian
agregat atau bila ada tambahan abu batu campuran yang digunakan masing-
masing adalah satu bagian (1 semen:1 pasir:1 abu batu).
2. Pencampuran/pengadukan
- Pencampuran bahan (pasir dan semen) untuk bagian utama dilakukan dalam
dua tahap,
- pertama pencampuran dalam keadaan kering dan setelah campuran merata
Adukan pasir dan semen untuk bagian atas dimasukkan terlebih dahulu ke dalam
cetakan dengan ketebalan 1-1,5 cm, selanjutnya dimasukkan adukan pasir dan
semen bagian utama sampai penuh membumbung (lebih kurang 1,25 volume
cetakan). Selanjutnya dilakukan pengepresan. Pengepresan secara manual
dilakukan dengan memadatkan adukan dalam cetakan menggunakan plat besi yang
dipukul-pukulkan di atas permukaan cetakan.
Paving blok yang terbentuk di dalam cetakan selanjutnya dikeluarkan dari cetakan
sambil ditempatkan di atas tatakan kemudian diletakkan dan disusun di tempat
yang teduh.
Proses pemeliharaan berlangsung perlahan di tempat teduh, dan bila sudah mulai
mengeras paving dipindahkan dari tatakan. Sambil menunggu proses pengerasan
secara sempurna dilakukan penyiraman dengan air tiga kali sehari selama 3-4 hari.
Selanjutnya paving siap untuk dijual. Proses pengerasan paving berlangsung secara
sempurna setelah 28 hari.
D. EVALUASI
MODUL - 02
PRODUKSI PAVING
DENGAN ALAT CETAK MASINAL
A. INFORMASI UMUM
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu membuat paving dengan alat cetak masinal
B.1. Pendahuluan
Metode pembuatan paving block selain secara manual juga dilakukan secara
masinal (menggunakan mesin press). Tujuan pembuatan paving block menggunakan
mesin press adalah untuk memaksimalkan produksi paving, menyeragamkan dan
memastikan mutu paving yang tinggi
Ada tiga jenis type mesin cetak paving dari PT Surya Baja yaitu :
- SB 324 EF dengan kapasitas rata-rata produksi 1500 cycles/8 jam
- SB 306 TP dengan kapasitas rata-rata produksi 900 cycles/8 jam
- SB 305 dengan kapasitas rata-rata produksi 500 cycles/8 jam
C.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan paving block meliputi peralatan
untuk penyiapan bahan, peralatan untuk pembuatan/pencampuran adukan
semen dan pasir, serta peralatan untuk mencetak paving
a. Peralatan untuk penyiapan bahan terdiri dari:
1. Ember/alat takar, yang juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran
perbandingan penggunaan semen dan pasir.
2. Ayakan pasir, terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang
diberi bingkai dan pegangan dari kayu. Ayakan pasir biasanya digunakan
untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan campuran bagian atas paving.
b. Peralatan untuk pembuatan campuran/adukan semen dan pasir.
Pembuatan bahan campuran/adukan semen dan pasir dilakukan secara
sederhana (manual) dengan menggunakan cangkul dan skop.
c. Peralatan cetakan pembuatan paving.
1. Mesin press yang digunakan di laboratorium adalah Type 305 dengan
keluaran berjumlah 8 buah dengan dimensi paving 6 x10,5x21 cm
2. Alas sebagai tempat kerja pencetakan paving, terbuat dari multi pleks
setebal 18 mm.
C.2. Material
Material atau bahan yang digunakan untuk mengerjakan praktikum ini, antara
lain:
1. Semen
2. Pasir
3. Abu Batu
4. Air
paving
Proses produksi pembuatan paving blok mengunakan mesin press seperti tergambar
pada gambar 2.2.
Komposisi Bahan
Pengeringan (1 hari)
Pemeliharaan/Perkerasan
(disiram/direndam 3-4 hari)
1. Penyiapan bahan
- Pasir dan semen ditakar dalam alat takar sesuai dengan komposisi campuran
masing-masing.
- Takaran untuk bagian bawah terdiri dari satu bagian semen dan x bagian
agregat (1:x), disesuaikan sesuai pembagian tugas kelompok.
2. Pencampuran/pengadukan di molen
- Pencampuran bahan yang sudah ditakar (semen , pasir dan abu batu)
dimasukan ke dalam molen kemudian dilakukan pengadukan dengan molen
ditambahkan air sedikit demi sedikit dengan perkiraan 0,25-0,35 berat
semen sehingga campuran dianggap siap untuk dicetak.
- Cara sederhana untuk mengetahui pencampuran bahan sudah bisa
dilanjutkan untuk dicetak adalah : campuran yang sudah merata dikepal
dengan telapak tangan, kemudian dijatuhkan dari ketinggian kurang lebih
1,2 meter ke permukaan tanah keras. 2/3 bagian tetap mengumpul dan 1/3
lainnya menyebar
Gambar 2.3. Proses pengisian dan perataan bahan ke adukan ke alat cetak
D. EVALUASI
1. PT. Surya Baja Sentral Anugrah, Petunjuk Pengoperasian dan Instalasi Mesin
Mutu Block SB 305.
2. www.suryabaja.com
3. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1977, , Ilmu Bangunan Gedung 1,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.
4. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978, , Ilmu Bangunan Gedung 2,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.
MODUL - 03
PRODUKSI BATAKO
DENGAN ALAT CETAK MASINAL
A. INFORMASI UMUM
Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu membuat batako dengan alat cetak masinal
B.1. Pendahuluan
Metode pembuatan batako selain secara manual juga dilakukan secara masinal
(menggunakan mesin press). Tujuan pembuatan paving block menggunakan mesin
press adalah untuk memaksimalkan produksi batako, menyeragamkan dan
memastikan mutu paving yang tinggi
Ada tiga jenis type mesin cetak paving dari PT Surya Baja yaitu :
- SB 324 EF dengan kapasitas rata-rata produksi 1500 cycles/8 jam
- SB 306 TP dengan kapasitas rata-rata produksi 900 cycles/8 jam
- SB 305 dengan kapasitas rata-rata produksi 500 cycles/8 jam
C.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan batako meliputi peralatan untuk
penyiapan bahan, peralatan untuk pembuatan/pencampuran adukan semen
dan pasir, serta peralatan untuk mencetak batako.
a. Peralatan untuk penyiapan bahan terdiri dari:
1. Ember/alat takar, yang juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran
perbandingan penggunaan semen dan pasir.
2. Ayakan pasir, terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang
diberi bingkai dan pegangan dari kayu. Ayakan pasir biasanya digunakan
untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan campuran bagian atas batako.
b. Peralatan untuk pembuatan campuran/adukan semen dan pasir.
Pembuatan bahan campuran/adukan semen dan pasir dilakukan secara
sederhana (manual) dengan menggunakan cangkul dan skop.
c. Peralatan cetakan pembuatan batako.
1. Mesin press yang digunakan di laboratorium adalah Type 305 dengan
keluaran berjumlah 8 buah dengan dimensi batako 6 x10,5x21 cm
2. Alas sebagai tempat kerja pencetakan paving, terbuat dari multi pleks
setebal 18 mm.
C.2. Material
Material atau bahan yang digunakan untuk mengerjakan praktikum ini, antara
lain:
1. Semen
2. Pasir
3. Abu Batu
4. Air
Komposisi Bahan
Pengeringan (1 hari)
Pemeliharaan/Perkerasan
(disiram/direndam 3-4 hari)
1. Penyiapan bahan
- Pasir dan semen ditakar dalam alat takar sesuai dengan komposisi campuran
masing-masing.
- Takaran untuk bagian bawah terdiri dari satu bagian semen dan x bagian
agregat (1:x), disesuaikan sesuai pembagian tugas kelompok.
2. Pencampuran/pengadukan di molen
- Pencampuran bahan yang sudah ditakar (semen, pasir dan abu batu)
dimasukan ke dalam molen kemudian dilakukan pengadukan dengan molen
ditambahkan air sedikit demi sedikit dengan perkiraan 0,25-0,35 berat
semen sehingga campuran dianggap siap untuk dicetak.
- Cara sederhana untuk mengetahui pencampuran bahan sudah bisa
dilanjutkan untuk dicetak adalah : campuran yang sudah merata dikepal
dengan telapak tangan, kemudian dijatuhkan dari ketinggian kurang lebih
1,2 meter ke permukaan tanah keras. 2/3 bagian tetap mengumpul dan 1/3
lainnya menyebar
D. EVALUASI
1. PT. Surya Baja Sentral Anugrah, Petunjuk Pengoperasian dan Instalasi Mesin
Mutu Block SB 305.
2. www.suryabaja.com
3. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1977, , Ilmu Bangunan Gedung 1,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.
4. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978, , Ilmu Bangunan Gedung 2,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.