Anda di halaman 1dari 30

PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL

WORKSHOP PRAKTEK PRODUKSI BAHAN BANGUNAN


KODE MATA KULIAH RC 090338
SEMESTER VI

BUKU MAHASISWA

MODUL - 01
PRODUKSI PAVING
DENGAN ALAT CETAK MANUAL

A. INFORMASI UMUM

Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu membuat paving dengan alat cetak manual

Tujuan Pembelajaran Khusus


1. Mahasiswa mampu membuat komposisi bahan material penyusun
paving.
2. Memahami langkah kerja pembuatan paving manual.
3. Memahami perawatan paving sebelum digunakan.

Posisi Modul ini dalam Garis Waktu Perkuliahan


01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
X

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


1
B. MATERI

B.1. Pendahuluan
Paving block merupakan produk bahan bangunan dari semen yang digunakan
sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Paving
block dikenal juga dengan sebutan bata beton (concrete block) atau cone blok.
Berdasarkan SNI 03-0691-1996 paving block (bata beton) adalah suatu komposisi
bahan bangunan yang dibuat dari campuran semen portland atau bahan perekat
hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan lainnya yang tidak
mengurangi mutu bata beton.

Sebagai bahan penutup dan pengerasan permukaan tanah, paving block sangat luas
penggunaannya untuk berbagai keperluan, mulai dari keperluan yang sederhana
sampai penggunaan yang memerlukan spesifikasi khusus. Paving block dapat
digunakan untuk pengerasan dan memperindah trotoar jalan di kota-kota,
pengerasan jalan di komplek perumahan atau kawasan pemukiman, memperindah
taman, pekarangan dan halaman rumah, pengerasan areal parkir, areal
perkantoran, pabrik, taman dan halaman sekolah, serta di kawasan hotel dan
restoran. Paving block bahkan dapat digunakan pada areal khusus seperti pada
pelabuhan peti kemas, bandar udara, terminal bis dan stasiun kereta. Di Indonesia
penggunaan paving block sudah banyak dijumpai, seperti pada trotoar jalan dan
alun-alun di ibukota provinsi atau kabupaten terlihat menggunakan paving block.

Diantara berbagai macam alternatif penutup permukaan tanah, paving block lebih
memiliki banyak variasi baik dari segi bentuk, ukuran, warna, corak dan tekstur
permukaan, serta kekuatan. Penggunaan paving block juga dapat divariasikan
dengan jenis paving atau bahan bangunan penutup tanah lainnya.

Proses pembuatan paving block relatif mudah untuk dilakukan dan tidak
memerlukan persyaratan khusus lokasi. Karena itu untuk melakukan usaha
pembuatan paving block hampir merata dapat di lakukan di seluruh wilayah
Indonesia yang memiliki sumber bahan baku.

C. LEMBAR KERJA (JOB SHEET)

C.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan paving block meliputi peralatan
untuk penyiapan bahan, peralatan untuk pembuatan/pencampuran adukan
semen dan pasir, serta peralatan untuk mencetak paving

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


2
a. Peralatan untuk penyiapan bahan terdiri dari:

1. Ember/alat takar, yang juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran
perbandingan penggunaan semen dan pasir.
2. Ayakan pasir, terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang
diberi bingkai dan pegangan dari kayu. Ayakan pasir biasanya digunakan
untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan campuran bagian atas paving.

b. Peralatan untuk pembuatan campuran/adukan semen dan pasir.

Pembuatan bahan campuran/adukan semen dan pasir dilakukan secara sederhana


(manual) dengan menggunakan cangkul dan skop.

c. Peralatan cetakan pembuatan paving.

Pembuatan paving dapat dilakukan dengan cara manual. Pembuatan paving dengan
cara manual menggunakan peralatan sebagai berikut:

1. Alat cetakan/pembuat paving manual terbuat dari besi plat setebal lebih
kurang 0,5 cm dengan tinggi 6 - 8 cm. Bentuk cetakan beraneka macam
disesuaikan dengan jenis paving yang akan dibuat. Bentuk yang umum
ditemui adalah bentuk persegi (10 x 20 x 6 cm), bentuk hexagonal dengan
diameter 17 cm dan 20 cm, serta bentuk antik. Cetakan dapat diperoleh dari
pedagang peralatan bangunan lokal.

Cetakan terdiri dari dua bagian, yaitu bagian dasar yang terbuat dari
lempengan baja yang diberi motif dan dapat dilepas dan diganti, yang
berfungsi untuk memberikan motif bagian atas paving. Bagian atas cetakan
berfungsi untuk membentuk bagian dasar dan ketebalan paving serta juga
berfungsi untuk tempat pegangan tangan saat pencetakan dilakukan.

Gambar 4.1. Diagram Cetakan Paving Blok Bentuk Hexagonal

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


3
2. Alat pemukul/pemadatan campuran dalam cetakan. Alat ini berfungsi untuk
memadatkan campuran beton yang telah dituangkan ke dalam cetakan.

3. Alas sebagai tempat kerja pencetakan paving, terbuat multipleks 3 cm.

C.2. Material
Material atau bahan yang digunakan untuk mengerjakan praktikum ini, antara
lain:
1. Semen
2. Pasir
3. Abu Batu
4. Air

C.3. Keselamatan Kerja


Aspek keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan job ini,
antara lain:
1. Awali setiap pekerjaan dengan berdo’a
2. Pelajari modul dengan cermat dan telit
3. Kenakan pakaian kerja dengan baik dan benar
4. Letakkan alat-alat di tempat yang aman.
5. Pergunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.
6. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan peralatan yang sedang digunakan.
7. Bekerjalah dengan hati-hati dan mengikuti prosedur yang benar.
8. Ikuti petunjuk dosen/instruktur.
9. Akhiri pekerjaan dengan berdoa.

C.4. Langkah Kerja Pembuatan Paving

Untuk lapis permukaan


Campuran semen & pasir 1:6
Semen & pasir ayakan =1:1

Campuran II
semen & pasir 1:6
Campuran I
Untuk lapis permukaan 1:1

Gambar tampak samping Cetakan batako

Campuran I
1. Bahan untuk permukaan paving dari semen dan pasir, dimana
perbandingan antara semen dan pasir adalah 1:1
2. Pasir dan semen dicampur dalam keadaan kering secara merata.
KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


4
3. Bagian permukaan paving (lapisan top) diberi campuran semen pasir 1:1
dengan tebal lapisan sekitar ½ cm, agar permukaan paving tampak halus
maka pasir diayak dengan lolos ayakan 0.5 cm x 0,5 cm.
4. Bahan semen dan pasir yang sudah homogen dicampur dengan air sedikit
demi sedikit sebanyak kira-kira 1/12 dari volume campuran.
Campuran II
1. Bahan (semen + pasir) dengan perbandingan 1:6
2. Bahan dicampur dalam keadaan kering sampai homogen.
3. Siapkan campuran kering sebanyak volume cetakan dengan dilebihkan
sekitar ¼ dari volume untuk factor kembang susut (1,25).
4. Kemudian diberi air sedikit demi sedikit dengan volume air kira-kira 1/12
dari volume campuran pasir & semen.
5. Campuran dinyatakan siap dicetak apabila campuran dijatuhkan setinggi
1,2 m maka yang mengumpul 2/3 bagian sedangkan 1/3nya menyebar
atau jika campuran digenggam maka tidak terlihat guratan tangan.
Cara mencetak paving
1. Siapkan cetakan paving dalam keadaan bersih, kemudian cetakan diolesi
dengan solar agar campuran bahan tidak lengket.
2. Campuran I (lapis permukaan 1:1) ditaburkan merata (diurai) di cetakan
lebih dulu setebal kira-kira 0,5 cm, jangan dipadatkan agar permukaan
halus dan rata.
3. Kemudian campuran II dimasukkan cetakan, tiap 1/3 bagian dipadatkan
dengan cara dipalu dan dihentak-hentakkan agar padat, kemudian diisi
lagi sampai 2/3 dan dipadatkan lagi, lalu diisi sampai penuh, dipadatkan
lagi.Setelah itu diratakan.
4. Untuk melepaskan paving basah dari cetakan, maka cetakan dibalik
secara cepat, cetakan ditarik ke atas sehingga paving basah bisa lepas
dari cetakan.

Teknologi proses produksi pembuatan paving blok dibedakan menurut peralatan


produksi yang digunakan. Proses produksi ada yang dilakukan secara manual ada
pula yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu mesin. Secara umum proses
produksi pembuatan paving block seperti pada Gambar 1.1.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


5
Gambar 1.1 Flowchart pembuatan paving block

1. Penyiapan bahan

- Penyiapan bahan dilakukan dalam dua bagian, yaitu untuk bagian atas
(kepala paving) dan untuk bagian bawah.
- Khusus untuk pasir yang akan digunakan untuk campuran bagian atas terlebih
dahulu diayak menggunakan ayakan pasir dengan ukuran lubang ayakan 0,5
cm x 0,5 cm.

- Pasir dan semen ditakar dalam alat takar sesuai dengan komposisi campuran
masing-masing.

- Takaran untuk bagian bawah terdiri dari satu bagian semen dan x bagian
agregat (1:x), disesuaikan sesuai pembagian tugas kelompok, seperti pada
Gambar 1.2.

- sedangkan takaran untuk bagian atas adalah 1 bagian semen dan 2 bagian
agregat atau bila ada tambahan abu batu campuran yang digunakan masing-
masing adalah satu bagian (1 semen:1 pasir:1 abu batu).

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


6
Gambar 1.2. Penyiapan Bahan

2. Pencampuran/pengadukan

- Pencampuran bahan (pasir dan semen) untuk bagian utama dilakukan dalam
dua tahap,
- pertama pencampuran dalam keadaan kering dan setelah campuran merata

- kemudian dilakukan pencampuran dengan menambahkan sedikit air sampai


adukan homogen dengan kondisi campuran tidak terlalu basah dan tidak
terlalu kering.

- Cara sederhana untuk mengetahui pencampuran bahan sudah bisa


dilanjutkan untuk dicetak adalah : campuran yang sudah merata dikepal
dengan telapak tangan, kemudian dijatuhkan dari ketinggian kurang lebih
1,2 meter ke permukaan tanah keras. 2/3 bagian tetap mengumpul dan 1/3
lainnya menyebar

Gambar 1.3. Pencampuran Bahan

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


7
3. Pencetakan

Adukan pasir dan semen untuk bagian atas dimasukkan terlebih dahulu ke dalam
cetakan dengan ketebalan 1-1,5 cm, selanjutnya dimasukkan adukan pasir dan
semen bagian utama sampai penuh membumbung (lebih kurang 1,25 volume
cetakan). Selanjutnya dilakukan pengepresan. Pengepresan secara manual
dilakukan dengan memadatkan adukan dalam cetakan menggunakan plat besi yang
dipukul-pukulkan di atas permukaan cetakan.

Paving blok yang terbentuk di dalam cetakan selanjutnya dikeluarkan dari cetakan
sambil ditempatkan di atas tatakan kemudian diletakkan dan disusun di tempat
yang teduh.

4. Pemeliharaan dan Pengerasan

Proses pemeliharaan berlangsung perlahan di tempat teduh, dan bila sudah mulai
mengeras paving dipindahkan dari tatakan. Sambil menunggu proses pengerasan
secara sempurna dilakukan penyiraman dengan air tiga kali sehari selama 3-4 hari.
Selanjutnya paving siap untuk dijual. Proses pengerasan paving berlangsung secara
sempurna setelah 28 hari.

Gambar 1.4. Pencetakan Paving Block Secara Manual

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


8
Gambar 1.5. Pengeringan awal paving block menggunakan rak

Gambar 1.6. Penyusunan awal paving block

Gambar 1.7. Paving block dalam pengerasan 3-4 hari


KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI
Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


9
Gambar 1.8. Produk Paving block siap untuk dijual

D. EVALUASI

D.1. Latihan Soal


Jawablah soal-soal berikut ini:
1. ..........................................................................................
2. ..........................................................................................
3. ..........................................................................................
4. ..........................................................................................
5. ..........................................................................................

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


10
D.2. Petunjuk Penilaian

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


11
D. KEPUSTAKAAN

1. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978, , Ilmu Bangunan Gedung 2, Depdikbud,


Dikmenjur, Jakarta.
2. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1977, , Ilmu Bangunan Gedung 1, Depdikbud,
Dikmenjur, Jakarta.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


12
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
WORKSHOP PRAKTEK PRODUKSI BAHAN BANGUNAN
KODE MATA KULIAH RC090338
SEMESTER VI

MODUL - 02
PRODUKSI PAVING
DENGAN ALAT CETAK MASINAL

A. INFORMASI UMUM

Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu membuat paving dengan alat cetak masinal

Tujuan Pembelajaran Khusus


1. Mahasiswa mampu membuat komposisi bahan material penyusun paving.
2. Memahami langkah kerja pembuatan paving masinal.
3. Memahami perawatan paving sebelum digunakan.

Posisi Modul ini dalam Garis Waktu Perkuliahan


01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
X

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


13
B. MATERI

B.1. Pendahuluan
Metode pembuatan paving block selain secara manual juga dilakukan secara
masinal (menggunakan mesin press). Tujuan pembuatan paving block menggunakan
mesin press adalah untuk memaksimalkan produksi paving, menyeragamkan dan
memastikan mutu paving yang tinggi
Ada tiga jenis type mesin cetak paving dari PT Surya Baja yaitu :
- SB 324 EF dengan kapasitas rata-rata produksi 1500 cycles/8 jam
- SB 306 TP dengan kapasitas rata-rata produksi 900 cycles/8 jam
- SB 305 dengan kapasitas rata-rata produksi 500 cycles/8 jam

C. LEMBAR KERJA (JOB SHEET)

C.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan paving block meliputi peralatan
untuk penyiapan bahan, peralatan untuk pembuatan/pencampuran adukan
semen dan pasir, serta peralatan untuk mencetak paving
a. Peralatan untuk penyiapan bahan terdiri dari:
1. Ember/alat takar, yang juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran
perbandingan penggunaan semen dan pasir.
2. Ayakan pasir, terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang
diberi bingkai dan pegangan dari kayu. Ayakan pasir biasanya digunakan
untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan campuran bagian atas paving.
b. Peralatan untuk pembuatan campuran/adukan semen dan pasir.
Pembuatan bahan campuran/adukan semen dan pasir dilakukan secara
sederhana (manual) dengan menggunakan cangkul dan skop.
c. Peralatan cetakan pembuatan paving.
1. Mesin press yang digunakan di laboratorium adalah Type 305 dengan
keluaran berjumlah 8 buah dengan dimensi paving 6 x10,5x21 cm
2. Alas sebagai tempat kerja pencetakan paving, terbuat dari multi pleks
setebal 18 mm.

C.2. Material
Material atau bahan yang digunakan untuk mengerjakan praktikum ini, antara
lain:
1. Semen
2. Pasir
3. Abu Batu
4. Air

C.3. Keselamatan Kerja


Aspek keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan job ini,
antara lain:
1. Awali setiap pekerjaan dengan berdo’a

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


14
2. Pelajari modul dengan cermat dan telit
3. Kenakan pakaian kerja dengan baik dan benar
4. Letakkan alat-alat di tempat yang aman.
5. Pergunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.
6. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan peralatan yang sedang digunakan.
7. Bekerjalah dengan hati-hati dan mengikuti prosedur yang benar.
8. Ikuti petunjuk dosen/instruktur.
9. Akhiri pekerjaan dengan berdoa.
10. Praktikan wajib mengenakan perlengkapan pengaman (masker pelindung,
sarung tangan, penutup telinga, sepatu dan helm kerja)
11. Praktikan tidak boleh berambut panjang, tidak boleh mengenakan pakaian
(lengan panjang) yang terlalu longgar karena dapat tersangkut pada
bagian-bagian mesin yang bergerak.
12. Praktikan tidak boleh memamakai topi pet, akan menghalangi pandangan
ke arah atas.
13. Praktikan dilarang merokok.
14. Praktikan wajib menjaga area produksi harus selalu bersih dan bebas dari
bend-benda yang dapat mengakibatkan tersndung atau menghambat
jalannnya perlatan kerja yang lain
15. Praktikan wajib menjaga lantai tidak boleh basah yang dapat menjadi licin
dan menghantar listrik.
16. Praktikan dilarang memasukkan material ke dalam molen dengan tangan,
harus dengan alat bantu (sekrop kecil/timba)

C.4. Langkah Kerja Pembuatan Paving menggunakan Mesin Press.


1. Bahan : abu batu, pasir, semen, grosok (batu pecah dengan diameter 0,5
cm) dengan perbandingan 4 : 1 : 1 : 1 dimana terlebih dulu pasir diayak.
2. Siapkan mesin pencetak dan mixernya.
3. Semua bahan masukkan mixer kemudian diberi air sedikit demi sedikit.
Tekan tombol panel untuk menghidupkan conveyor. Jika campuran sudah
homogen, bukaan mixer dibuka, sehingga campuran bahan keluar menuju
conveyor, dan oleh conveyor dibawa kecetakan.
4. Alat cetak disiapkan, dikendalikan dengan tuas disampingnya. Ada empat
tuas yaitu:
 Ka = kereta untuk mengarahkan material campuran masuk ke cetakan.
Tarik (geser ke cetakan)
 Cerobong pengisian ( C ) = ditarik (buka), ditekan (tutup)
 Tumbuk = untuk menekan dan menumbuk campuran yang sudah siap
di cetakan, ada vibratornya sekitar 5 detik. Ditekan (menumbuk ke
bawah), tarik (ke atas).
 Cetakan = tempat untuk mencetak paving. Ditekan (angkat), sehingga
matras bisa diletakkan di bawah cetakan sebagai tempat paving hasil
cetakan.
5. Untuk hasil yang lebih halus permukaannya, maka bisa ditambahkan lapis
permukaan di atasnya atau bisa diberi pewarna yang dicampurkan dengan
campuran lapis atas dengan perbandingan campuran dan warna
adalah1:10. Kemudian ditaburkan merata diatas campuran yang sudah
dicetakan. Setelah itu ditumbuk hingga padat.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


15
6. Hasil cetakan paving diambil dari mesin. Satu matras menghasilkan 8
paving. Untuk campuran 4:1:1:1 dengan takaran berbentuk kotak ( = 25 kg
semen) menghasilkan 7 matras. Jadi campuran tsb menghasilkan kira-kira
56 buah paving.
7. Setelah 1 hari atau minimal 12 jam, paving dicuring selama 3 hari. Dengan
cara direndam dalam air atau paralon dilubangi sepanjang panjang barisan
paving. Paralon tsb dialiri air.
matras

paving

Proses produksi pembuatan paving blok mengunakan mesin press seperti tergambar
pada gambar 2.2.

Penyiapan Bahan Utama


(Semen, Pasir, Abu Batu)

Komposisi Bahan

Penambahan Air dengan


Pencampuran di molen perkiraan 0,25 - 0,35
berat semen

Pencetakan Paving dengan waktu


getar kurang lebih 5-6 detik

Pengeringan (1 hari)

Pemeliharaan/Perkerasan
(disiram/direndam 3-4 hari)

Paving siap pakai/ uji tekan

Gambar 2.1 Flowchart pembuatan paving block dengan mesin press

1. Penyiapan bahan

- Pasir dan semen ditakar dalam alat takar sesuai dengan komposisi campuran
masing-masing.
- Takaran untuk bagian bawah terdiri dari satu bagian semen dan x bagian
agregat (1:x), disesuaikan sesuai pembagian tugas kelompok.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


16
Gambar 2.1 Penyiapan Bahan

2. Pencampuran/pengadukan di molen

- Pencampuran bahan yang sudah ditakar (semen , pasir dan abu batu)
dimasukan ke dalam molen kemudian dilakukan pengadukan dengan molen
ditambahkan air sedikit demi sedikit dengan perkiraan 0,25-0,35 berat
semen sehingga campuran dianggap siap untuk dicetak.
- Cara sederhana untuk mengetahui pencampuran bahan sudah bisa
dilanjutkan untuk dicetak adalah : campuran yang sudah merata dikepal
dengan telapak tangan, kemudian dijatuhkan dari ketinggian kurang lebih
1,2 meter ke permukaan tanah keras. 2/3 bagian tetap mengumpul dan 1/3
lainnya menyebar

- Pengadukan bahan di dalam molen tidak boleh lebih dari 3 menit.

- Bahan adukan paving dikirim ke bagian mesin pengepresan dengan conveyor.

Gambar 2.2. Pencampuran bahan paving di molen

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


17
3. Pencetakan

Proses pengepresan bahan adukan mengalami beberapa tahapan yaitu :


- proses pengisian bahan adukan ke cetakan
- proses perataan permukaan paving
- proses penggetaran
- proses pengangkatan paving basah dengan palet (alas paving dari multipleks
tebal 18 mm)
Yang perlu diperhatikan untuk menjaga kepadatan paving adalah waktu
penggetaran yang akan mempengaruhi mutu paving, waktu penggetaran sekitar 5-6
detik.

Gambar 2.3. Proses pengisian dan perataan bahan ke adukan ke alat cetak

Gambar 2.4. Proses penggetaran

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


18
Gambar 2.5. Proses pengangkatan paving basah dengan palet

4. Pemeliharaan dan Pengerasan

Proses pemeliharaan dan pengerasan mempunyai beberapa tahap yaitu :


- Pengeringan tahap I ( 8 jam di ruang tertutup)
- Pengeringan tahap II ( 21 jam di ruang terbuka)
- Sambil menunggu proses pengerasan secara sempurna dilakukan penyiraman
dengan air tiga kali sehari selama 3-4 hari. Selanjutnya paving siap untuk
dijual. Proses pengerasan paving berlangsung secara sempurna setelah 28
hari.

Gambar 2.6. Proses pengeringan

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


19
Gambar 2.7. Proses perawatan dengan penyiraman

D. EVALUASI

D.1. Latihan Soal


Jawablah soal-soal berikut ini:
1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
4. ......................................................................................
5. ......................................................................................

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


20
D.2. Petunjuk Penilaian

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


21
D. KEPUSTAKAAN

1. PT. Surya Baja Sentral Anugrah, Petunjuk Pengoperasian dan Instalasi Mesin
Mutu Block SB 305.
2. www.suryabaja.com
3. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1977, , Ilmu Bangunan Gedung 1,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.
4. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978, , Ilmu Bangunan Gedung 2,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


22
PROGRAM STUDI DIPLOMA TEKNIK SIPIL
WORKSHOP PRAKTEK PRODUKSI BAHAN BANGUNAN
KODE MATA KULIAH RC 090338
SEMESTER VI

MODUL - 03
PRODUKSI BATAKO
DENGAN ALAT CETAK MASINAL

A. INFORMASI UMUM

Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu membuat batako dengan alat cetak masinal

Tujuan Pembelajaran Khusus


4. Mahasiswa mampu membuat komposisi bahan material penyusun batako.
5. Memahami langkah kerja pembuatan batako masinal.
6. Memahami perawatan batako sebelum digunakan.

Posisi Modul ini dalam Garis Waktu Perkuliahan


01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16
X

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


23
B. MATERI

B.1. Pendahuluan
Metode pembuatan batako selain secara manual juga dilakukan secara masinal
(menggunakan mesin press). Tujuan pembuatan paving block menggunakan mesin
press adalah untuk memaksimalkan produksi batako, menyeragamkan dan
memastikan mutu paving yang tinggi
Ada tiga jenis type mesin cetak paving dari PT Surya Baja yaitu :
- SB 324 EF dengan kapasitas rata-rata produksi 1500 cycles/8 jam
- SB 306 TP dengan kapasitas rata-rata produksi 900 cycles/8 jam
- SB 305 dengan kapasitas rata-rata produksi 500 cycles/8 jam

C. LEMBAR KERJA (JOB SHEET)

C.1. Peralatan
Peralatan yang diperlukan dalam pembuatan batako meliputi peralatan untuk
penyiapan bahan, peralatan untuk pembuatan/pencampuran adukan semen
dan pasir, serta peralatan untuk mencetak batako.
a. Peralatan untuk penyiapan bahan terdiri dari:
1. Ember/alat takar, yang juga berfungsi sebagai alat untuk mengukur takaran
perbandingan penggunaan semen dan pasir.
2. Ayakan pasir, terbuat dari kawat kassa dengan ukuran lubang 0,5 cm yang
diberi bingkai dan pegangan dari kayu. Ayakan pasir biasanya digunakan
untuk memperoleh pasir halus sebagai bahan campuran bagian atas batako.
b. Peralatan untuk pembuatan campuran/adukan semen dan pasir.
Pembuatan bahan campuran/adukan semen dan pasir dilakukan secara
sederhana (manual) dengan menggunakan cangkul dan skop.
c. Peralatan cetakan pembuatan batako.
1. Mesin press yang digunakan di laboratorium adalah Type 305 dengan
keluaran berjumlah 8 buah dengan dimensi batako 6 x10,5x21 cm
2. Alas sebagai tempat kerja pencetakan paving, terbuat dari multi pleks
setebal 18 mm.

C.2. Material
Material atau bahan yang digunakan untuk mengerjakan praktikum ini, antara
lain:
1. Semen
2. Pasir
3. Abu Batu
4. Air

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


24
C.3. Keselamatan Kerja
Aspek keselamatan kerja yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan job ini,
antara lain:
1. Awali setiap pekerjaan dengan berdo’a
2. Pelajari modul dengan cermat dan telit
3. Kenakan pakaian kerja dengan baik dan benar
4. Letakkan alat-alat di tempat yang aman.
5. Pergunakan peralatan kerja sesuai dengan fungsinya.
6. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan peralatan yang sedang digunakan.
7. Bekerjalah dengan hati-hati dan mengikuti prosedur yang benar.
8. Ikuti petunjuk dosen/instruktur.
9. Akhiri pekerjaan dengan berdoa.
10.Praktikan wajib mengenakan perlengkapan pengaman (masker pelindung,
sarung tangan, penutup telinga, sepatu dan helm kerja)
11.Praktikan tidak boleh berambut panjang, tidak boleh mengenakan pakaian
(lengan panjang) yang terlalu longgar karena dapat tersangkut pada
bagian-bagian mesin yang bergerak.
12.Praktikan tidak boleh memamakai topi pet, akan menghalangi pandangan
ke arah atas.
13.Praktikan dilarang merokok.
14.Praktikan wajib menjaga area produksi harus selalu bersih dan bebas dari
bend-benda yang dapat mengakibatkan tersndung atau menghambat
jalannnya perlatan kerja yang lain
15.Praktikan wajib menjaga lantai tidak boleh basah yang dapat menjadi licin
dan menghantar listrik.
16.Praktikan dilarang memasukkan material ke dalam molen dengan tangan,
harus dengan alat bantu (sekrop kecil/timba)

C.4. Langkah Kerja Pembuatan batako menggunakan Mesin Press.

Proses produksi pembuatan batako mengunakan mesin press seperti tergambar


pada gambar 3.2.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


25
Penyiapan Bahan Utama
(Semen, Pasir, Abu Batu)

Komposisi Bahan

Penambahan Air dengan


Pencampuran di molen perkiraan 0,25 - 0,35
berat semen

Pencetakan Paving dengan waktu


getar kurang lebih 5-6 detik

Pengeringan (1 hari)

Pemeliharaan/Perkerasan
(disiram/direndam 3-4 hari)

Paving siap pakai/ uji tekan

Gambar 2.1 Flowchart pembuatan batako dengan mesin press

1. Penyiapan bahan

- Pasir dan semen ditakar dalam alat takar sesuai dengan komposisi campuran
masing-masing.
- Takaran untuk bagian bawah terdiri dari satu bagian semen dan x bagian
agregat (1:x), disesuaikan sesuai pembagian tugas kelompok.

2. Pencampuran/pengadukan di molen

- Pencampuran bahan yang sudah ditakar (semen, pasir dan abu batu)
dimasukan ke dalam molen kemudian dilakukan pengadukan dengan molen
ditambahkan air sedikit demi sedikit dengan perkiraan 0,25-0,35 berat
semen sehingga campuran dianggap siap untuk dicetak.
- Cara sederhana untuk mengetahui pencampuran bahan sudah bisa
dilanjutkan untuk dicetak adalah : campuran yang sudah merata dikepal
dengan telapak tangan, kemudian dijatuhkan dari ketinggian kurang lebih
1,2 meter ke permukaan tanah keras. 2/3 bagian tetap mengumpul dan 1/3
lainnya menyebar

- Pengadukan bahan di dalam molen tidak boleh lebih dari 3 menit.

- Bahan adukan paving dikirim ke bagian mesin pengepresan dengan conveyor.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


26
3. Pencetakan

Proses pengepresan bahan adukan mengalami beberapa tahapan yaitu :


- proses pengisian bahan adukan ke cetakan
- proses perataan permukaan batako
- proses penggetaran
- proses pengangkatan paving basah dari palet (alas batako dari multipleks
tebal 18 mm)
Yang perlu diperhatikan untuk menjaga kepadatan batako adalah waktu
penggetaran yang akan mempengaruhi mutu batako, waktu penggetaran sekitar 5-
6 detik.

4. Pemeliharaan dan Pengerasan

Proses pemeliharaan dan pengerasan mempunyai beberapa tahap yaitu :


- Pengeringan tahap I ( 8 jam di ruang tertutup)
- Pengeringan tahap II ( 21 jam di ruang terbuka)
- Sambil menunggu proses pengerasan secara sempurna dilakukan penyiraman
dengan air tiga kali sehari selama 3-4 hari. Selanjutnya batako siap untuk
dijual. Proses pengerasan batako berlangsung secara sempurna setelah 28
hari.

D. EVALUASI

D.1. Latihan Soal


Jawablah soal-soal berikut ini:
1. ......................................................................................
2. ......................................................................................
3. ......................................................................................
4. ......................................................................................
5. ......................................................................................

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


27
D.2. Petunjuk Penilaian

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


28
D. KEPUSTAKAAN

1. PT. Surya Baja Sentral Anugrah, Petunjuk Pengoperasian dan Instalasi Mesin
Mutu Block SB 305.
2. www.suryabaja.com
3. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1977, , Ilmu Bangunan Gedung 1,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.
4. Soegihardjo, BAE, Pr. Soedibyo, 1978, , Ilmu Bangunan Gedung 2,
Depdikbud, Dikmenjur, Jakarta.

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


29
PETUNJUK SINGKAT PENGOPERASIAN
MESIN MULTI BLOCK SB 305

KURIKULUM 2004 – KERIKULUM BERBASIS KOMPETENSI


Nama Mata Kuliah Kode Penyusun Modul Instruktur Tanggal Kuliah Halaman

Produksi Bahan Bangunan RC090338 TEAM DOSEN TEAM INSTRUKTUR


30

Anda mungkin juga menyukai