Anda di halaman 1dari 11

75

BAB IV

RESUME PEKERJAAN

4.1. UMUM

Untuk fisik pekerjaan paket pembangunan sarana dan prasarana telah

berakhir sejak terhitung sejak tanggal 31 Desember 2019. Sehubungan waktu

dalam pelaksanaan Kerja Praktek Lapangan hanya 2 bulan, sehingga tidak

memungkinkan penulis untuk mengambil permasalahan yang utuh pada

pelaksanaan pekerjaan di MAN Sp 4.

Perkerasan jalan yang digunakan pada proyek akses jalan MAN SP4 ini

adalah perkerasan jalan dengan menggunakan Rigid Pavement sebagai bahan

perekat. Secara umum keadaan jalan yang akan di kerjakan merupakan jalan yang

belum pernah mengalami perkerasan jalan sebelumnya.

Oleh karena itu ruas jalan ini merupakan jalan dimana perkembangan

ekonomi masyarakat bergantung pada kelancaran arus barang dan manusia.

Sehingga dengan adanya proyek ini maka diharapkan dapat meningkatkan

kemampuan structural dari poros jalan tersebut dengan cara perkerasan jalan.
76

4.2. LOKASI DAN WAKTU PELAKSANAAN

Kerja Praktek ini secara umum dilaksanakan di kelurahan klamesi yang

berlokasi di madrasah MAN Sp 4 R, Kabupaten Sorong Barat. Waktu pelaksanaan

kerja praktek mulai dari 20 september 2019 sampai dengan 20 Desember 2019.

Gambar 3. Lokasi Kerja Praktek

4.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAN

Pada pelaksanaan suatu kegiatan proyek perlu menentukan dan mengatur

langkah-langkah dari setiap jenis pekerjaan diawal hingga penyelesaian pekerjaan.

Hal ini menyangkut dengan penentuan rencana kerja yang disusun berdasarkan

jenis dan volume pekerjaan. Sehingga dapat menghasilkan mutu pekerjaan yang

sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati.


77

Adapun ruang lingkup pekerjaan akses jalan MAN dari awal proyek

sampai akhir pekerjaan meliputi :

4.3.1. Pekerjaan Umum

Pada pekerjaan umum ini meliputi beberapa jenis pekerjaan yaitu

a. Mobilisasi

Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang


tercantum dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan
dimana peralatan tersebut akan digunakan. Peralatan yang digunakan antara lain
adalah : Exavator, Dump Truck, Vibrator Roller, Molen.
1) Excavator

Gambar 4. Excavator

Alat berat excavator digunakan untuk membantu melakukan pekerjaan


pemindahan material seperti pasir, batu pecah ke batching plan dengan mudah
sehingga dapat menghemat waktu dan tenaga sehingga pekerjaan menjadi efisien
78

2) Dump Truck

Gambar 5. Dump Truck

Dump Truck merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan


material hasil galian dari lokasi quary ke lokasi proyek. Alat tersebut biasanya
digunakan untuk mengangkut material lepas (loose material) baik berupa pasir,
gravel/kerikil, tanah, dan material mineral/batubara yang digunakan di dunia
konstruksi dan pertambangan.

3) Vibrator Roller

Gambar 6. Vibrator Roller

Alat Berat Vibration roller berfungsi untuk menggilas, memadatkan hasil


timbunan dimana cara pemampatanya menggunakan efek getaran, dan sangat
cocok digunakan pada jenis tanah pasir atau kerikil berpasir. Sebab Efisiensi
pemampatan yang dihasilkan sangat baik, karena adanya gaya dinamis terhadap
79

tanah. Butir butir tanah cenderung akan mengisi bagian bagian yang kosong yang
terdapat diantara butir- butirnya.

4) Molen / concret mixer

Gambar 7. Concret Mixer

Dalam pelaksanaan pekerjaan pengecoran ruas jalan D. Singkarak alat


yang sangat utama adalah Molen / concret mixer. Molen / concret mixer
merupakan mesin yang mengaduk semen, pasir, kerikil dan air sehingga bahan
material tersebut menjadi beton, dengan mesin ini hasil adukan akan tercampur
lebih merata dan sempurna.

4.3.1. Pekerjaan Tanah

Pekerjaan tanah yang di maksud pada proyek ini hanya meliputi pekerjaan
penyiapan badan jalan.
- Kontraktor harus melakukan pembersihan secara teratur untuk menjamin bahwa
tempat kerja, struktur jalan bebas dari sisa bahan bangunan, sampah, dan kotoran
lainnya.
- Bila mana dianggap perlu, kontraktor harus menyemprot material dan sampah
yang kering menggunakan air untuk mencegah debu atau pasir yang
berterbangan.
80

4.3.4. Pekerjaan Struktur

Untuk pekerjaan perkerasan beton semen ini memiliki volume 297,00 m³


dengan mutu beton K – 250 dengan panjang 330 m, untuk campuran betonnya
sendiri menggunakan semen dengan jenis semennya adalah Semen Tonasa PCC
50 Kg dan Aggregat Kasar yaitu batu pecah 2 - 3 dan 1 – 2 dari Quarry PI di
Saoka, serta Aggregat Halus pasir alami dari Malanu. Sedangkan ketebalan dari
beton rigid adalah 20 cm.

a. Pengukuran

1) Alat Ukur

Dari proses pengukuran ini menggunakan alat-alat pengukuran misalnya :

- Theodolit, adalah alat yang dipakai menentukan elevasi atau tinggi permukaan
tanah pada lokasi proyek.

- Meteran, adalah alat untuk mengukur areal lokasi jalan beton bertulang yang
akan dibangun dalam proyek pengerjaan jalan beton bertulang.

- Nilon (benang), adalah alat bantu untuk pembuatan bowblank As jalan.

2) Urutan Pekerjaan Pengukuran

- Mempersiapkan alat ukur

- Melakukan penyetelan alat ukur

- Melakukan pengukuran jarak jalan

- Melakukan pengukuran sudut tikungan

b. Material Bangunan

Material bangunan merupakan komponen utama yang diperlukan dalam


pekerjaan dalam pembuatan suatu bangunan dalam pekerjaan didalam membuat
suatu kegiatan proyek. Bahan bangunan yang digunakan harus memenuhi
persyaratan yang diijinkan sesuai dengan spesifikasi bahan yang di tawarkan
didalam penawaran pada saat pelelangan sebelumnya.
81

Pemilihan bahan bangunan didasarkan atas hal-hal sebagai berikut :

- Mutu dan kualitas material, yaitu seeperti agregat halus

- Ukuran atau gradasi untuk bahan tertentu

- Jarak angkut Material, yaitu jarak angkut dari Quari ke lokasi proyek.

Bahan-bahan (material) sebelum didatangkan ke lokasi di adakan


pengecekan fisik dari material tersebut sebelum dibawa ke lokasi proyek agar
tidak terdapat satu kecacatan dari material sesuai kebutuhan yang berlaku / sesuai
permintaan tim lapangan.

c. Jenis dan Macam-Macam Material Yang Digunakan

1) Semen (Portland Cement)

Gambar 12. Semen

Semen merupakan bahan bangunan yang pokok digunakan sebagai bahan


perekat hidrolik yang amat peka terhadap air. Apabila semen tercampur air dan
material lainnya maka akan saling mengikat dan terjadi pengerasan akan menjadi
satu kesatuan yang kuat, oleh karena itu semen perlu dilindungi dengan baik pada
saat pengangkutan maupun penyimpanannya.
82

2) Material Pasir

Gambar 13. Agregat halus / Pasir

Pasir adalah agregat halus dengan diameter butir lebih dari 5 mm. Pasir
digunakan untuk adukan beton / campuran semen menjadi beton, pasangan beton
dan plesteran harus memenuhi persyaratan dan ketentuan.

3) Air

Gambar 14. Air

Penggunaan air dalam pelaksanaan konstruksi dimaksudkan untuk


berbagai kegiatan, misalnya :

- Sebagai bahan baku campuran untuk mengikat pasir dengan semen sehingga
diperoleh kekuatan dan perkerasan yang baik.

- Untuk membersihkan bekisting pada saat pengecoran.


83

- Untuk membersihkan segala peralatan yang habis digunakan.

4) Material Kerikil

Gambar 15. Material Kerikil

Agregat kasar terdiri dari kerikil, batu pecah (split) atau kombinasi
keduanya. Material batu yang digunakan pengadaannya berasal dari Quari PI di
Saoka yang telah memenuhi standart ACI (American Concorate Institute)
khususnya untuk batu kerikil dengan ukuran 1-3 dan 2-3.

5) Material Besi

Gambar 16. Material Besi Beton

Besi yang digunakan sebagai tulangan yaitu :

- Besi dengan ukuran diameter 8 yang digunakan sebagai Begel.

- Besi dengan ukuran diameter 10 yang digunakan sebagai Dudukan.


84

- Besi dengan ukuran diameter 16 yang digunakan sebagai Dowel.

d. Peralatan

Peralatan yang digunakan pada Proyek Pengecoran jalan D. Singkarak ini


yaitu :

- Dump Truck, digunakan untuk memobilisasi / mengangkut material dari quari ke


tempat pelaksanaan proyek. Dump Truck juga digunakan untuk mengangkut sisa
atau galian yang tidak terpakai dan membuangnya ke tempat pembuangan akhir.

- Molen / concrete mixer, yaitu merupakan mesin pengaduk semen, pasir, kerikil,
dan air sehingga bahan material tersebut menjadi beton, dengan mesin ini hasil
adukan akan tercampur lebih merata dan sempurna.

- Alat Bantu, digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan agar lebih


mudah dikerjakan yang terdiri dari pacul, sekop, gerobak dan lain-lain.

e. Pengecoran

Gambar 17. Kondisi Pelaksanaan Pengecoran


85

Sebelum dilaksanakan penuangan beton cair harus dilakukan pemeriksaan


menyeluruh terlebih dahulu yang meliputi :

- Pemasangan Bowplank

- Pencampuran yang dilakukan menggunakan concret mixer (molen)

- Campuran harus 1:2:3 yang berarti 1 semen, 2 pasir, 3 kerikil.

- Kondisi campuran beton

- Kebersihan badan jalan yang akan dikerjakan

- Kelengkapan alat-alat

- Tenaga cor yang memadai

- Pelaksanaan pembetonan tidak boleh terkena sinar matahari langsung, untuk


mencegah retak-retak pada bidang beton

- Perawatan dilakukan dengan penyiraman air dimana untuk mencegah perubahan


suhu mendadak dan penguapan yang berlebihan serta retak plastis akibat
tegangan tarik beton setelah cor

- Pembetonan yang baru selesai dikerjakan bila sudah mengeras harus disiram
dengan air minimal empat jam setelah pengecoran selama kurang dari tujuh hari
agar di peroleh beton yang padat, halus, tidak keropos dan tidak retak-retak

- Pembasahan dapat dilakukan dengan cara siram atau di tutupi dengan karung-
karung basah

- Setelah pengecoran beton selesai dikerjakan perlu dijaga agar selama umur
beton mencapai 28 hari, diusahakan tidak dibebani beban berat juga benturan
yang berlebihan atau keras yang bisa berakibat merusak beton

- Panjang total jalan 330 meter, lebar 4,5 meter, dan tebal 20 cm.

Anda mungkin juga menyukai