Anda di halaman 1dari 3

Teknik Pembuatan Paving Block secara Manual

Bagaimana teknik pembuatan paving block secara manual? Paving block adalah bahan
bangunan yang biasa digunakan untuk lapisan perkerasan permukaan tanah. Paving block
berbentuk balok yang memiliki ukuran tertentu dan cara pemasangannya dilakukan dengan
menyusunnya sesuai pola yang diinginkan. Paving block banyak dipilih karena mudah
dipasang, harganya cukup murah, dan memiliki daya resap air yang bagus.

Bahan baku pembuatan paving block terdiri atas pasir yang mempunyai tingkat kekerasan
yang baik dan semen portland sebagai material pengikat. Beberapa produsen ada pula yang
kerap menambahkan abu batu (fly ash), kerikil, dan admixture ke dalam komposisi campuran
paving block untuk menghasilkan material dengan spesifikasi yang berbeda.

Menurut SNI 03-6861.1-2002 tentang Spesifikasi Bahan Bangunan bagian A mengenai bahan
bangunan bukan logam menyebutkan bahwa agregat-agregat yang dipakai dalam pembuatan
beton (termasuk paving block) harus memenuhi persyaratan di antaranya :

1. Butirannya keras dan tajam


2. Kekal terhadap pengaruh cuaca yang ekstrim
3. Tidak mengandung lumpur
4. Modulus halus butir sesuai ketetapan gradasi
5. Khusus beton yang sangat awet, agregat halus tidak boleh reaktif pada alkali
6. Pemakaian agregat halus dari rantai harus seizin lembaga pemeriksa yang diakui
Ada tiga teknik pembuatan paving block yaitu teknik konvensional, teknik semi-mekanis, dan
teknik mekanis. Pada pembuatan paving block dengan teknik konvensional, seluruh
pekerjaanya masih dilakukan secara manual dengan tangan. Berbeda halnya dengan teknik
semi-mekanis dan teknik mekanis yang memungkinkan pencetakan paving block dikerjakan
memakai bantuan mesin mixer serta mesin press.

Pada prinsipnya, proses pembuatan paving block secara manual dilakukan dengan
memasukkan adukan ke dalam cetakan. Kemudian adukan tersebut dipadatkakn
menggunakan alat pemukul yang berbentuk seperti tameng. Proses selanjutnya adalah
mengeluarkan paving block mentah lalu menjemurnya sampai benar-benar kering.

Alat dan Bahan :

 Cetakan (segi empat, segi enam, cacing, dan sebagainya)


 Tongkat pemukul
 Pasir kualitas baik yang telah diayak dan dicuci
 Semen portland
 Abu batu
 Air

Cara Membuat :

1. Buat adukan pertama sebagai bahan baku paving block terlebih dahulu. Caranya
dengan mencampurkan semen dan pasir memakai perbandingan 1:3, 1:4, 1:5, atau
1:6. Perlu diketahui, komposisi bahan-bahan penyusun ini berpengaruh besar terhadap
kuat tekan paving block yang dihasilkan.
2. Tambahkan air secukupnya ke dalam adukan beton tadi. Pastikan hasil adukannya
tidak terlalu basah. Periksa kelayakan adukan tersebut dengan menggenggamnya
memakai tangan, lalu rasakan apakah sudah cukup kuat.
3. Bikin lagi adukan kedua dengan mencampurkan pasir dan semen secukupnya lalu
percikkan air sedikit saja agar semen bisa mengikat pasir. Aduk campuran ini hingga
benar-benar merata dan kondisinya agak basah. Adukan kedua ini berguna untuk
membungkus adukan pertama sehingga tidak lengket pada cetakan.
4. Masukkan adukan kedua ke dalam cetakan sedemikian rupa. Setelah itu, hamparkan
adukan pertama di atasnya. Jika mau, Anda bisa menambahkan bahan campuran di
tengah-tengah lapisan kedua adukan tersebut untuk menghasilkan paving block yang
berkarakteristik tertentu.
5. Jangan lupa atur terlebih dahulu posisi bagian-bagian cetakan dan pastikan semuanya
beres. Gunakan tongkat untuk memadatkan adukan paving block di dalam cetakan
dengan memukulnya berkali-kali sampai diperoleh tingkat kepadatan yang
diinginkan.
6. Proses selanjutnya adalah mengeluarkan hasil cetakan yang telah jadi, lalu
menempatkannya di ruang pengeringan. Sebaiknya paving block mentah ini
diletakkan di bidang yang mempunyai permukaan rata.
7. Pengujian kualitas bisa dilakukan dengan mengubah posisi paving block yang baru
saja dicetak menjadi berdiri. Paving block yang bermutu bagus ditandai dari
bentuknya yang tetap dan tidak mengalami perubahan/kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai