1. Agregat Halus
Agregat dengan butiran antara 0,14 s/d 5,0 mm. Agregat halus untuk beton dapat berupa pasir
alam sebagai hasil disintegrasi alami dari batu-batuan atau berupa pasir buatan yang dihasilkan oleh alat-
alat pemecah batu. Agregat halus pada penelitian ini menggunakan jenis agregat halus yaitu pasir alami
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasir yang digunakan adalah pasir yang kasar,tajam , bersudut,
berpori dan bebas dari kandungan garam yang membahayakan karena tidak terkena air laut.
2. Agregat Kasar
Agregat dengan butiran >5mm. Beton selain untuk mengurangi volume dari pasta semen agregat
kasar juga memiliki fungsi sebagai penentu kekuatan suatu beton. Agregat yang digunakan adalah batu
pecah berukuran 40mm.
SemenPortland(PC)
Bahan penghidrasi semen, agar semen bisa berfungsi sebagai bahan pengikat.
Bahan pelumnas, yaitu mempermudah proses pencampuran agregat & semen serta mempermudah
pelaksanaan pengecoran beton.
1. Mesin Pengaduk.
2. Timbangan.
3. Sekop.
4. Media Cetak Beton.
5. Gelas ukur untuk tempat air yang diperlukan.
6. Alat Penusuk .
Bahan :
Pelaksanaan Percobaan :
UNIVERSITAS PANCASILA
LABORATORIUM SIPIL FAKULTAS TEKNIK
MEKANIKA TANAH – UKUR TANAH – JALAN & ASPAL – KONST BETON – HIDROLIKA
Jl. Lenteng Agung Raya, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan (12640) Telp. (021) 7864730
Ext 25 (021) 7270086 Ext, 326 Fax. (021) 7270128 email : teknik@univ.pancasila.ac.id
No/Jenis Material : Agregat, Semen, Air Dikerjakan Oleh : Farhan Rafliansyah Kel (III)
Tabel/Grafik
No Uraian Nilai
Perhitungan
1 Kuat tekan yang disyaratkan f’c Ditetapkan 25 N/mm² pada 28 hari Bagian cacat 5%
2 Deviasi standar (s) Ditetapkan 7N/mm² atau tanpa data
3 Nilai tambah (margin)
Kekuatan rata-rata yang ditargetkan
4 M= k+s 25 + 12 = 37 N/mm²
f’cr
5 Jenis semen Ditetapkan Portland Semen Tipe 1
Jenis agregat kasar : batu pecah alami Batu pecah alami
6
Jenis agregat halus : pasir alam Pasir alam
7 Faktor air semen bebas Tabel 2 Grafik 1 atau 2 0,42
8 Faktor air semen maksimum ayat 4.1.1.2.3.2 0,60
9 Slump Ditetapkan ayat 4.1.1.3 60-180 mm
10 Ukuran agregat maksimum Ditetapkan 40 mm
11 Kadar air bebas Tabel 6 185 kg/m³
12 Jumlah semen 11:07 440,47 Kg/m³
13 Jumlah semen maksimum Ditetapkan -
14 Jumlah semen minimum Ditetapkan ayat 4.1.1.2 275 kg/m³
Tidak perlu karena kebutuhan semen lebih
15 Faktor air semen yang disesuaikan Tabel 3,4,5
besar dari kebutuhan semen minimum
16 Susunan besar butir agregat halus Grafik 3 s/d 6 Daerah gradasi susunan butir no.2
Persen agregat halus 39%
17 Grafik 10 ski 12
Persen agregat kasar 61%
18 Berat jenis relatif agregat : - 2,622 kg/m³
19 Berat jenis beton Grafik 6 2370 kg/m³
20 Kadar agregat gabungan 19 - 9(12+11) 1744,53 kg/m³
21 Kadar agregat halus 17 x 20 680,367 kg/m³
22 Kadar agregat kasar 20 - 21 1064,367 kg/ m³
Ketentuan-Ketentuan Pembuatan Rencana Campuran
s = Deviasi Standart
= Kuat tekan yang didapat dari masing-masing benda uji.
n= Jumlah hasil uji yang ahrus diambil minimum 30 buah (satu hasil uji rata-rata dari 2 buah
benda uji
dua hasil uji yang akan digunakan untuk menghitung standar deviasi harus sebagai
berikut:
(1)mewakili bahan - bahan prosedur pengawasan mutu, dan kondisi produksi yang
serupa dengan pekerjaan yang diusulkan;
(2)mewakili kuat tekan beton yang disyaratkan f c yang nilainya dalam batas 7 MPa
dari nilai fcr yang ditentukan;
(3)paling sedikit terdiri dari 30 hasil uji yang berurutan atau dua kelompok hasil uji
diambil dalam produksi selama jangka waktu tidak kurang dari 45 hari;
(4)bila suatu produksi beton tidak mempunyai dua hasil uji yang memenuhi pasal
4.2.3.1 butir 1), tetapi hanya ada sebanyak 15 sampai 29 hasil uji yang
berurutan, maka nilai deviasi standar adalah perkalian deviasi standar yang
dihitung dari data hasil uji tersebut dengan factor pengali dari Tabel 1.
Tabel 1
Faktor pengali untuk deviasi standar bila data
hasil uji yang tersedia kurang dari 30
(5) bila data uji lapangan untuk menghitung deviasi standar yang memenuhi
persyaratan butir 4.2.3.1 1) di atas tidak tersedia, maka kuat tekan rata-rata yang
ditargetkan f cr harus diambil tidak kurang dari (f ‘c+12 MPa).
fcr= f ‘c+ M
fcr= f ‘c+ 1,64
Tabel 3
Perkiraan kadar air bebas (Kg/m³) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat kemudahan
pengerjaan adukan beton
Jumlah semen :
Kadar Air Bebas / Faktor semen bebas = 185/0,42 = 440,47 Kg/m³
1. Tarik tegak lurus Faktor air semen dititik 0,42 sampai mengenai grafik ke dua.
2. Tarik kearah sumbu horizontal ke kiri menggunakan mistar tegak lurus didapat 39%.
Faktor Air Semen
Persen Pasir terhadap Kadar Total Agregat yang dianjurkan Untuk ukuran butir maksimum
40mm
100%-39% = 61%
Berat jenis beton
Untuk menentukan berat jenis beton maka harus berdasarkan grafik 6 dengan cara :
- Tarik tegak lurus yang menunjukkan kadar air bebas (185 kg/m³ sampai batas berat jenis relative
agregat sebesar 2,622 kg/m³.
- Lalu tarik garis lurus arah horizontal kekiri maka didapat berat jenis beton 2370 kg/m³
V = π x r² x t
= 0,00529875 m³
= 0,0198703125 m³
= 0,0198703125 x 440,47
= 8,7522765469 kg
= 8,75kg
= 0.0198703125 x 185
= 3,676
= 3,7 kg
= 0.0198703125 x 680,367
= 13,5191049047 kg
= 13,5kg
= 0.0198703125 x 1064,163
= 21,1452513609 kg
= 21,2kg
Jadi proporsi campuran beton yang diperoleh adalah sebagai berikut :
Catatan : Jumlah air ditambah 25% dari keseluruhan jumlah air karena campuran beton terlalu kental.
Dokumentasi
Foto Dokumentasi Percobaan