DASAR
PENGETAHUAN UMUM
TENTANG BETON
Satuan Acara Perkuliahan (SAP)
1. TIU : mahasiswa dapat menghitung dan menganalisis
struktur Balok Bertulangan Tunggal, Balok Bertulangan
Rangkap, Balok T, Geser Balok, Torsi dan Pelat
2. TIK : Mahasiswa dapat menentukan jenis beton dan
bahan penyusun beton.
3. Nilai : Ujian Akhir Semester, Ujian Tengah Semester,
Absensi, Tugas
4. Literatur:
Gideon seri 1,2,3 dan 4
Beton Bertulang
Istimawan dll
DEFINISI
Beton (Concrete):
• Suatu campuran yang terdiri dari semen portland
atau semen hidrolis lainnya, agregat halus (pasir),
agregat kasar (kerikil), dan air dengan atau tanpa
bahan campuran tambahan (Admixture).
Beton
Matriks komposisi
Semen
+ Pasta
Semen
Air /grout
Mortar
+
Kadang kala beton masih ditambah lagi dengan bahan kimia pembantu (admixture) untuk
mengubah sifat-sifatnya ketika masih berupa beton segar (fresh concrete) atau beton keras.
Agregat (Aggregate) :
Bahan berbutir, seperti pasir, kerikil dan batu pecah yang
digunakan untuk media perekat untuk menghasilkan beton
atau mortar semen hidrolis.
Beton Normal:
Beton yang mengandung hanya agregat yang memenuhi
ASTM C33M atau mempunyai berat volume 2400 kg/m3
KOMPOSISI BAHAN
Pasir dan kerikil : sebagai bahan yang direkatkan
Catatan:
Air pencampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton
yang didalamnya tertanam logam alumunium, termasuk air bebas yang
terkandung dalam agregat tidak boleh mengandung ion klorida dalam
jumlah yang membahayakan
Macam – macam beton
• Beton Normal
• Beton Ringan
• Beton Berat
• Beton Massa
• Beton Non Pasir
• Beton Syklop
• Beton Hampa
Pengolahan Beton
1. Pengadukan Beton
– Pengadukan dengan tangan
– Pengadukan dengan mesin
2. Pengangkutan Adukan Beton
– Ember
– Gerobag dorong
– Truk molen
– Ban berjalan
– Pompa
– Tower crane
– backhoe
3. Penuangan Adukan Beton
– Adukan beton harus dituang secara terus menerus
agar diperoleh beton yang seragam dan tidak terjadi
garis batas
– Permukaan cetakan (bekisting ) harus diolesi minyak
agar beton tidak melekat pada cetakan
– Tinggi jatuh adukan tidak boleh > 1 m agar tidak
terjadi pemisahan bahan pencampurnya
– Pengecoran tidak boleh dilakukan pada waktu turun
hujan
– Tebal lapis beton setiap kali penuangan tidak lebih
dari 45 cm untuk beton massa dan 30 cm untuk beton
bertulang
– Harus dijaga agar beton yang masih segar tidak
diinjak
4. Pemadatan
a. Manual yaitu dengan menggunakan tongkat
baja / kayu
b. Alat getar
– Alat getar intern (Internal Vibrator)
– Alat getar cetakan (Exsternal Vibratorar)
5. Pekerjaan Perataan
– Cetok
– Papan perata
6. Perawatan Beton
– Menyelimuti permukaan beton dengan
karung basah
– Menggenangi permukaan beton dengan air
– Menyirami permukaan beton setiap saat
secara terus - menerus
7. Sifat beton segar
a. Kemudahan dikerjakan
– Jumlah air
– Gradasi campuran pasir dan kerikil
– Pemakaian butir agregat yang bulat
b. Pemisahan kerikil (segregrasi)
– Kurang semen
– Terlalu banyak air
– Semakin besar butiran kerikil
– Semakin halus permukaan kerikil
c. Pemisahan air
– Memberi lebih banyak semen
– Menggurang air
– Menggunakan pasir lebih banyak
TERIMA KASIH