Anda di halaman 1dari 23

UNSUR BANGUNAN DARI

SEMEN
Bahan bangunan dari semen/ beton
• Bahan bangunan yang dibuat menggunakan perekat hidrolis baik dicetak
PENDAHULUAN dipabrik (pracetak) maupun ditempat (insitu).

 Merupakan bahan bangunan yang bahan utamanya terdiri dari : bahan


perekat hidrolis, agregat atau pengkurus, dan air dengan atau tanpa
bahan tambah (additive).
1. Semen portland
2. Kapur
3. Kapur dan pozzolan
4. Semen portland dan pozzolan
5. Semen portland dan kapur

+ water (& + coarse


admixtures) aggregate
→ cement →concrete
paste

Portland + fine
cement aggregate →
mortar
Bahan bangunan dari semen/ beton
PENDAHULUAN Agregat, terdiri dari:
1. Agregat anorganik alam, seperti tanah, tanah
yang bersifat tras/pozolan, pasir dan batu alam,
batu apung, serat asbes, dll
2. Agregat anorganik buatan, seperti terak tanur
tinggi, artificial light weight aggregate (ALWA),
serta fly ash dan sisa bakaran batu bara, dsb.
3. Agregat organik, seperti pulp, limbah kayu, limbah
industri, misalnya serat majun dari limbah industri
tekstil, limbah pertanian, serat sisal, jute dari
industri karung goni, serat ijuk sabut kelapa,
sekam padi, dsb.
Bahan bangunan dari semen/ beton
PENDAHULUAN Ditinjau dari berat volumenya, bahan bangunan semen/ beton
dibagi menjadi 2 kelompok besar:

1 Bahan bangunan beton berat: berat volume > 1.200 kg/m3

2 Bahan bangunan beton ringan: berat volume < 1.200 kg/m3

Bentuk unsur bangunan ini tergantung dari cara


pemakaiannya,
ada yang tebal, tipis, bentuk balok, lembaran, pipa, kepingan,
bentuk blok atau bata dll.
JENIS UNSUR BANGUNAN DARI SEMEN/ BETON
1 2 3 4
Bata bentuk Bentuk lembaran
Bentuk bata (block) Bentuk pipa
kepingan atau ubin

Batako (bata trass Serat semen untuk


Ubin semen biasa, Pipa beton tanpa
kapur), bata tanah langit-langit, semen
ubin terraso, tulangan, pipa beton
semen (soil cement asbes, untuk langit-
genteng beton atau dengan tulangan.
block), bata beton, langit, atap (rata /
semen asbes yang gelombang) atau
bata untuk lantai atau dibuat semacam
jalan (paving block) dll. dinding. 5
sirap. Bentuk balok atau
6 tiang
Bentuk-bentuk
khusus
Tiang kabel listrik,
Bak beton, closet, tiang pancang
septictank, talang, atau balok
balok tanda jalan, jembatan.
saluran terbuka dll.
A. UNSUR
BANGUNAN
BERBENTUK BATA/
BLOK
1. BATA TANAH STABILISASI
BAHAN UTAMA
PROSES PEMBUATAN
1. Tanah dikeringkan
Tanah yang distabilisasi
dengan PC atau kapur.
Tanah yang baik adalah
tanah yang mengandung
lempung 10%-35% sisanya
berupa tanah yang
mengandung pasir. 2. ayak tanah dengan mata ayakan < 5mm
1. BATA TANAH STABILISASI
PROSES PEMBUATAN
3. Tanah dicampur dengan PC/ kapur lalu diaduk kering 4. Campuran diaduk kering dan setelah itu
campuran dibuatdengan perbandingan berat : diaduk dengan ditambah air sehingga
a. Perekat kapur : tidak terlalu basah/kering (kadar air
- 3 Tanah : 1 Kapur optimum) atau sering disebut
- 1 Tanah : 2 Pasir : ½ Kapur “maximum moisture density”
- 3 Tanah : 2 Pasir : 1 Kerikil : 1 Kapur
b. Perekat semen :
- 10 Tanah : 1 Semen
( campuran paling gemuk 8 Tanah : 1 Semen)
- 8 Tanah : 2 Pasir : 1 Semen
- 9 Tanah : 3 Pasir : 6 Kerikil : 2 atau 1 Semen
c. Perekat kapur - semen :
- 4 Tanah : 1 Pasir : 1 Kapur : 1/2 Semen atau
- 2 Tanah : 1 Pasir : 1/2 Kapur : 1/4 Semen
1. BATA TANAH STABILISASI
PROSES PEMBUATAN
5. Pencetakan/pemadatan dengan cara dipukul pakai palu
kayu atau alat mekanis/ alat pengungkit Cinva Ram

6. Setelah dicetak disusun ditempat terlindung


(sebaiknya lembab).
2. BATA TRAS KAPUR/ BATAKO
Sejenis dengan bata
Bahan utama :
tanah stabilisasi
1. Tanah bersifat trass atau pozolan
hanya tanahnya
2. Perekat kapur padam
bersifat pozolan.

Agar hasilnya baik, kehalusan tras alam sebagai berikut

1. Untuk bata pejal :


• berbutir lolos ayakan 0,30 mm antara (30-60)%
• butir maksimum ¼ tebal bata (sebaiknya maksimum 10 mm)

2. Untuk bata berlubang :


• berbutir lolos ayakan 0,30 mm berjumlah (30-60)%
• butir maksimum 2/3 tebal bata serta tebal tertipis tidak kurang
dari 25 mm
2. BATA TRAS KAPUR/ BATAKO
Pembuatan Batako: proses produksi batako

⚫ Pasir diayak untuk mendapatkan pasir yang


halus dengan menggunakan mesin/manual.
⚫ Pasir dan semen diaduk sampai rata
dengan menggunakan mesin
pengaduk/manual dan setelah rata
ditambahkan air, sehingga didapat adukan
yang rata.

Komposisi :
Komposisi yang baik
1 kp : 4 – 6 tras alam = kuat tekan + 70 kg/cm2
Adukan lebih kurus
1 kp : 8 tras alam = kuat tekan 15 – 25 kg/cm2
2. BATA TRAS KAPUR/ BATAKO
Pembuatan Batako: proses produksi batako
• Sama seperti bata tanah stabilisasi dicetak dengan alat sederhana pres
ungkit Cinva Ram atau dipukul menggunakan palu kayu

• Proses berikutnya adalah mengeringkan batako mentah dengan cara


diangin-anginkan atau di jemur di bawah terik matahari
3. BATA BETON/ CONBLOCK
Bahan :
• PC, Semen Portland yang dipergunakan adalah jenis I
atau jenis semen hidrolis lainnya.
• agregat anorganik mineral (pasir dan kerikil),
Syarat agregat sama dengan syarat untuk beton biasa,
hanya besar butir dan gradasinya tersendiri
Agregat dari semua batuan beku, sedimen dengan
ketentuan :
1. Besar butir maksimum 10 mm atau 2/3 tebal
dinding tertipis bata berlubang
2. Kehalusan butir (FM) antara 3,45-3,70 atau
terkasar 4,25
3. Salah satu susunan butir agregat seperti
yang ditunjukkan pada tabel
3. BATA BETON/ CONBLOCK
Bahan :
• Air
Air pengaduk adalah air bersih, dengan jumlah air
biasanya dibuat f.a.s. :
1. Secara umum 0,4-0,5 (fas)
2. Untuk cetak dengan agregat padat dan getar
FAS ????? 0,33-0,35
3. Untuk cetak dengan agregat ringan dan getar
0,35-0,38
Dalam menentukan jumlah air dalam suatu
campuran beton dikenal suatu nilai yang
disebut nilai Faktor Air Semen (FAS).
Faktor air semen atau water to
cementious ratio, adalah rasio total berat air
(termasuk air yang terkandung dalam
agregat dan pasir) terhadap berat total
semen pada campuran beton.
3. BATA BETON/ CONBLOCK
Proses pembuatannya :
1. Membuat campuran dengan perbandingan berat :
a. Agregat alam :
- 1 Semen : 8-12 Agregat (Pasir+Kerikil)
- 1 Semen : 7-12 Agregat (Pecahan bt. kapur)
- 1 Semen : 8-12 Agregat (Terak tanur tinggi)

b. Agregat ringan :
- 1 Semen : 6 atau 8 agregat (sisa bakaran batu bara)
- 1 Semen : 6 atau 9 agregat (lempung bengkah)
- 1 Semen : 4 atau 6 agregat (batu apung)
- 1 Semen : 5 atau 7 agregat (expanded slag)

c. Untuk lantai atau paving block :


- 1 Semen : 4 atau 6 agregat kasar (pasir)
3. BATA BETON/ CONBLOCK
Proses pembuatannya :
2. Pencampuran/pengadukan agregat, semen dan air. Alat pengaduk, menggunakan
alat aduk mekanis (rotary blade)

Proses pencampuran
Untuk agregat padat : Agregat dan semen
diaduk kering, baru ditambah seluruh air
pengaduk

Untuk agregat ringan : Agregat dulu,


tambah 2 /3 air, aduk, tambah air semua
3. BATA BETON/ CONBLOCK
Proses pembuatannya : 4. Perawatan dan pengerasan
Selesai dicetak dibiarkan mengeras
3. Pencetakan diatas penampan (dasar cetakan)
Dapat dilakukan dengan proses : selama 24 jam.
1. manual (tangan) Setelah itu dapat dikeraskan secara
2. masinal (dengan frekuensi alami membutuhkan waktu 21 hari (3
getar 1500 rpm) minggu). Jika pengerasan cara
Manual hasilnya kurang merata dan percepatan, cukup dengan tekanan uap
pengerjaannya terlalu berat, sedang dengan rendah (8 atm) selama 7 hari, sedang
mesin lebih baik dan lebih cepat (30 detik dengan tekanan tinggi cukup 12 jam.
penggetaran atau 10.000 – 15.000 bata/hari)
3. BATA BETON/ CONBLOCK
Pemakaian:
Untuk dinding, balok, elemen prategang,
lantai (paving block)
o Contoh bata beton berlubang/ berongga
3. BATA BETON/ CONBLOCK
o Contoh cara pemasangan paving
4. BETON GAS (CELCON/ HEBEL)

Bahan :
1. Kapur padam,
2. pasir silika halus dan
3. bubuk atau tepung alumunium 100 gr atau 300 gr
untuk setiap m3 beton dengan berat isi 0,32 atau
0,96 kg/dm3

Bahan dapat diganti kapur dengan PC dan pasir


dicampur dengan fly ash
4. BETON GAS (CELCON/ HEBEL)
Pembuatan
Tambahkan tepung
Kapur padam dan pasir Tambahkan air sampai
alumunium dalam
silika dicampur menjadi bubur agak cair
keadaan kering

Adonan akan
mengembang karena Masukkan ke dalam
Masukkan ke cetakan
reaksi kapur dan autoclave + 170°C
baja ½ – 1/3 volume
alumunium menjadi H2. dengan tekanan 8 – 14
cetakan.
Kemudian tunggu atm selama 8 – 12 jam.
sampai cetakan penuh

Setelah dingin, blok


beton busa dipotong
sesuai ukuran yang
dibutuhkan
4. BETON GAS (CELCON/ HEBEL)
Sifat Beton Gas/ Hebel
1. Ringan, susut muai kecil
2. Kuat tekan 70 – 100 kg/cm3
3. Daya serap air kecil, meskipun berpori, karena
seolah disekat oleh busa
4. Mempunyai daya isolasi suara dan panas yang
baik karena adanya pori-pori
5. Mudah digergaji dan dipaku
Sampai ketemu pada
Sub-bab berikutnya

Anda mungkin juga menyukai