Anda di halaman 1dari 36

ASPHALAT FINISHER

Asphalt finisher adalah alat untuk menghamparkan campuran aspal hot mix yang
dihasilkan dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant [AMP] pada permukaan
jalan yang akan dikerjakan. Terdapat dua jenis Asphalt Finisher yaitu jenis crawler yang
menggunakan track dan jenis roda karet (Wheeled). Pada Asphalt Finisher jenis track,
penghamparannya lebih halus serta lebih datar dibandingkan Asphalt Finisher yang
menggunakan roda karet dengan ukuran yang sama.

Asphalt Finisher Memiliki roda yang berupa kelabang atau dimaksud dengan crawler
track dengan hopper yang tidak beralas. Sedangkan dibawah hopper terdapat pisau
yang juga selebar hopper. Ketika sistem penghamparan, awalannya diawali dengan
memasukkan aspal ke hopper. Lalu aspal bakal segera turun ke permukaan serta disisir
oleh pisau. Untuk memperoleh tingkat kerataan yang dikehendaki bakal ditata oleh
pisau tersebut.

Asphalt hot mix dari dump truck, dituangkan secara berangsur-angsur ke hopper
finisher yang dapat menampung volume dari alat pengangkut tersebut.
Pada kondisi jalan yang lebar, posisi paving dan screw dapat ditambah lebarnya
(extention) sampai maksimum sesuai spek alat, demikian pula ketebalan dari hamparan
asphalt dapat di sesuaikan.
Posisi yang dikehendaki dari operasi alat ini adalah hasil paving yang seragam, sama
dari ukuran ketebalannya, sama dalam lebarnya, sama dalam kemiringannya, serta
permukaan yang rata.
Peran kerja Asphalt Finisher sangat besar terutama pada pekerjaan perkerasan dan
pelapisan ulang. Alat ini juga dapat mengantisipasi segala macam jenis aspal.
beberapa contoh pekerjaan berikut ini :

1. Pada pembangunan jalan baru Asphalt Finisher akan mencampur material


pada permukaan yang baru dibuat. Jalan baru biasa kondisinya baik, karena
kerikil, batuan yang dipakai masih tinggi stabilitasnya. Bagi finisher pekerjaan
ini tidak rumit, karena subgrade dibuat dengan baik, lereng tidak curam, base
telah disiapkan dengan material yang baik juga. Bila permukaan base tidak
beraturan akibat penghamparan pertama masih dapat diperbaiki pada
hamparan kedua bersamaan dengan pemadatannya.
2. Pelapisan ulang Jalan Raya berarti pemberian lapisan bituminous yang sudah
lama dan jalan dalam keadaan tidak memenuhi syarat konstruksi jalan.
Pelapisan ulang selain dilakukan pada jalan yang rusak, juga dilakukan untuk
maksud memperpanjang usia jalan membuat lapisan anti slip. Sebab Asphalt
finisher berjalan di atas permukaan, maka pada pekerjaan pelapisan ulang
harus diperhatikan traksi crawler traktor tersebut.
3. Menyelaraskan Perkerasan. Pada pekerjaan sambungan lapisan pada lapisan
lama, penggunaan sedikit overlap akan mencegah pengurangan tebal. Saat
penyelarasan lapisan dilakukan, tebal overlapping harus cukup sehingga
pemadatan ulang dari roller akan membuat lapisan baru turun hanya sampai
level lapisan lama, karena akan terjadi pertemuan dan sobekan di bawah
screed.

https://pusatsparepartalatberat.com/artikel/fungsi-alat-asphalt-finisher/
BULLDOZER

Bulldozer berfungsi untuk meratakan material seperti tanah, pasir, dan kerikil dengan
tenaga dorong yang besar. Alat berat ini sering digunakan untuk menggali, mendorong,
menggusur, hingga menarik beban. Bulldozer sangatlah tangguh karena bisa bekerja di
berbagai medan seperti lahan basah dan kering.

Secara umum, bulldozer bekerja menggunakan traktor sebagai penggerak utamanya


yang dilengkapi dengan alat tambahan atau blade. Secara rinci, berikut adalah
kegunaan bulldozer untuk pengelolaan lahan.

1. Pembabatan Lahan

Bulldozer sanggup untuk membersihkan lokasi dari semak belukar, menebang pohon
besar, dan mengangkat sisa pohon yang sudah ditebang. Selain itu, alat berat ini bisa
mengangkut tanah atau bebatuan yang menghangi pekerjaan. Pembabatan bisa
dikerjakan dengan menarik atau mendorong.

2. Perintisan Lahan

Fungsi kedua yaitu melakukan perintisan (pioneering). Pekerjaan ini baru bisa dilakukan
setelah proses pembabatan selesai. Pada proses ini, kamu bisa meratakan tanah atau
membuat jalan darurat yang aman dilalui, dan membuat saluran air.
3. Penggalian dan Pengangkutan

Bulldozer juga bisa digunakan untuk menggali dan mengangkut untuk jarak pendek.
Untuk jarak jauh, kamu bisa menggunakan Excavator. Jarak yang bisa bulldozer
tempuh untuk penggalian dan pengakutan jarak pendek yaitu sekitar 200 kaki.

4. Menyebarkan Material pada Lahan Proyek

Selain itu, bulldozer dapat digunakan untuk menyebarkan material. Misalnya


menyebarkan tanah yang menumpuk di suatu titik dengan tujuan pemerataan lahan.

5. Melakukan Penimbunan Kembali

Bulldozer juga bisa berperan untuk melakukan penimbunan kembali lubang-lubang


bekas galian. Seperti menutup gorong-gorong bawah tanah, penimbunan lobang
pondasi atau tiang penyangga untuk bangunan-bangunan besar, dan lain sebagainya.

https://blog.ibid.astra.co.id/detail/ini-5-manfaat-penggunaan-bulldozer-alat-berat-untuk-
pengolahan-lahan-O8w
CONCRETE BATCHING PLAN

Dalam sebuah pembangunan suatu bangunan diperlukan bahan yang mumpuni,


berkualitas dan memiliki mutu tinggi. Salah satunya adalah beton, bahan yang satu ini
juga hadir dalam beberapa macam pilihan. Beton terbaik untuk bahan dasar konstruksi
adalah beton yang terbuat menggunakan alat batching plant.

Terdapat alasan tersendiri mengapa produk beton yang dibuat menggunakan alat
tersebut memiliki keunggulan yang lebih banyak ketimbang beton jenis konvensional
atau dibuat dengan metode manual. Apa yang menjadi kelebihan dari alat pembuat
beton tersebut? hal ini tentu membuat menimbulkan tanda tanya.

Mengapa dinamakan Batching Plant?


Seperti sebelumnya telah disebutkan mengenai pabrik beton ini yaitu sebuah alat yang
berfungsi dan digunakan untuk mencampur serta memproduksi beton ready mix dalam
skala besar. Alat ini dipakai agar produksi beton tetap dalam kualitas yang baik meski
dibuat dalam jumlah yang banyak.

Selain kualitas, alat ini mampu menjaga standar dari beton yang dibuat, kemudian nilai
slump test dan kekuatannya juga stabil sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan
banyak masayrakat, meski demikian terdapat satu hal yang harus diperhatikan oleh
para pembuat beton yakni komposisi material harus sesuai.
Jenis beton yang baik adalah yang segar, cara mengetahuinya beton ini dapat diaduk,
diangkut, dituang dan dipadatkan. Tidak ada kecenderungan terjadi pemisahan kerikil
dari adukan maupun pemisahan air dan semen dari adukan tersebut. Hal ini mampu
menghasilkan beton yang kuat, tahan lama, kedap air, tahan aus dan kembang
susutnya kecil.

Terdapat dua tipe pembuatan beton dengan alat ini, pertama yang fungsinya hanya
untuk menimbang saja, dengan adukan beton ready mix yang dilakukan pada concrete
mixer truck. Semua material yang diaduk telah ditimbang sesuai dengan mix desain
yang juga dihitung kandungan air dalam material baik agregat kasar maupun agregat
yang halus seperti pasir.

Jenis Beton Produk Batching Plant


Hasil dari pembuatan beton menggunakan alat ini dapat dipastikan berkualitas, memiliki
karakter yang bisa disesuaikan dengan kondisi dari permukaan konstruksi. Kemudian
disesuaikan dengan kondisi transportasi yang ada, berikut beberapa jenis produk beton
yang dibuat menggunakan alat ini.

1. Dry Mix Concrete Plants


Produk beton yang satu ini juga dikenal dengan nama Transit Mix Plants, beton ini
terbuat dari pasir, kerikil dan semen, masing-masing sudah memiliki takaran sesuai
dengan kebutuhan. Bahan itu kemudian dijadikan satu dalam mixer truk, kemudian
pemberian air disesuaikan dengan volume yang diperlukan pada batching. Bahan
diaduk dengan minimal 70 hingga 100 putaran.

 Beton Basah
Beton jenis ini juga merupakan produk yang dihasilkan oleh alat tersebut, para pembuat
beton menggabungkan beberapa bahan atau bahkan semua bahan yang dibutuhkan
dalam pembuatan beton termasuk air. Keunggulan dari beton basah adalah campuran
yang lebih konsisten dalam waktu singkat, pada umumnya hanya membutuhkan 5
menit saja.

Komponen pada Batching Plant


1. Cemen Silo, adalah tempat penyimpanan semen dan menjaga semen agar tetap dalam
kondisi yang stabil dan baik.
2. Belt Conveyor, benda ini berfungsi menarik bahan atau material seperti agregat kasar
dan halus ke atas, dari bin ke wadah bin.
3. Bin, merupakan tempat pengumpulan bahan atau material agregat, terbuat dari
penumpukan bahan di base camp dengan bantuan wheel loader untuk dapat ditarik
keatas.
4. Storage Bin, adalah alat pemisah fraksi agregat, benda ini dibagi menjadi empat
diantaranya agregat butir kasar/split, butir menengan atau screening, butir halus atau
pasir dan fly ash.
5. Timbangan pada alat pembuat beton ini terdapat tiga macam, yakni diantaranya
timbangan untuk agregat, untuk semen dan timbangan untuk air.
Beton ready mix hasil buatan batching plant memiliki keunggulan yang lebih banyak
dan kualitas tinggi ketimbang beton konvensional lainnya. Jangan ragu untuk
menggunakan beton jenis ini untuk kemudian dipakai dalam pembuatan bangunan.

https://mitrareadymix.com/apa-itu-batching-plant/
EXCAVATOR

Excavator adalah sebuah alat berat dengan rangkaian lengan atau batang atau arm,
tongkat atau bahu, bucket atau keranjang yang berfungsi sebagai alat keruk, serta
tenaga penggerak hidrolik.

Alat ini digerakkan oleh mesin diesel yang ada di bagian atas track shoe atau roda
rantainya. Alat berat satu ini adalah yang sangat serbaguna serta sanggup menangani
berbagai pekerjaan alat lain.

Tapi pekerjaan utama alat ini adalah menggali, memuat material ke dalam dump truck
atau loading, menciptakan kemiringan atau sloping, dan juga memecahkan batu atau
breaker.

Alat yang satu ini pertama kali diciptakan di dunia sebanyak 7 unit pada 1840 dan
merupakan perkembangan dari alat penggaruk bertenaga uap yang disebut dengan
nama power shovel.

Beberapa kegunaan atau kemampuan dari alat berat yang serbaguna ini antara lain
adalah:

 Mengeruk, menggali, serta mengangkut berbagai macam material, misalnya


bebatuan, lumpur, dan tanah.
 Mengeruk sedimentasi atau lumpur di sungai, danau, dan juga di daerah tepian
dermaga.
 Menggali saluran air seperti parit dan yang lainnya.
 Memadatkan dan meratakan tanah.
 Menghancurkan atau membongkar material.
 Menciptakan lubang berukuran besar, untuk menancapkan batang pondasi atau
tiang pancang misalnya.
 Membantu pekerjaan yang berkaitan dengan kehutanan dan aktivitas
pertambangan.

https://stellamariscollege.org/excavator/

MOTOR GRADER
Motor Grader adalah alat berat yang dipakai untuk meratakan jalan. Alat berat ini
dilengkapi dengan pisau yang berukuran panjang. Pisau inilah yang dipakai di dalam
proses meratakan jalan.

Secara umum, Motor Grader bergerak dengan roda ban dan memilliki alat berat
bernama blade. Di beberapa negara termasuk Filipina, Motor Grader sudah dilengkapi
dengan blade yang berada di bagian depan. Sementara itu, rentang kapasitas dari
blade mulai dari 2.50 sampai dengan 7.30 mm dari total rentang kapasitasnya
mencapai 97 sampai 373 KW atau 125 sampai 500 HP.

Beberapa Motor Grader ada yang sudah dilengkapi dengan kemampuan mampu
mengoperasikan alat berat tambahan yang lain. Biasanya hal ini dipakai di dalam
membantu proyek pekerjaan bawah tanah seperti penambangan. Selain itu, alat berat
yang satu ini juga kerap dipakai di dalam pemerataan dan pemeliharaan jalan tanah
yang berkelrikil.

Apakah Motor Grader dapat digunakan untuk jalan yang beraspal? Tentu saja bisa.
Untuk keperluan jalanan beraspal, grader dapat dipakai di dalam menyiapkan landasan.
Dengan begitu, permukaan datar yang ada pada aspal dapat dilapisi. Fungsi lain dari
grader adalah bisa digunakan dalam membentuk landasan dari fondasi tanah.
Beberapa fungsi lain dari Motor Grader yaitu: membuat parit dan meratakan permukaan
miring pada jalan.

Komponen Motor Grader


Lalu apa saja komponen yang terdapat di dalam Motor Grader? Perlu kamu tahu bahwa
beberapa komponen pada Grader antara lain sebagai berikut:

 Blade lift cylinder


 Blade
 Rear wheel
 Drawbar lift cylinder
 Articulate cylinder
 Ripper
 Cab
 Articulate cylinder
 Head lamp
 Front wheel

Sementara itu, beberapa perlengkapan kerja yang sering dipakai pada Motor Grader
akan kami jelaskan di bawah ini:

1. Front Blade

Front Blade merupakan salah satu perlengkapan kerja yang selalu dibutuhkan.
Perlengkapan kerja yang satu ini kerap dimanfaatkan dalam pekerjaan yang berkaitan
dengan penaburan atau spreading. Sesuai dengan namanya, front blade merupakan
blade yang letaknya berada di depan.

2. Front Pull Hook

Perlengkapan kerja yang juga digunakan oleh Motor Grader adalah front pull hook.
Tidak jauh berbeda dengan front blade, perlengkapan kerja ini juga dipasang di bagian
depan. Lalu apa fungsi front pull hook? Fungsinya adalah untuk menarik. Ada dua jenis
hook yang digunakan yakni Ushape bracket welded on front axle dan front weight with
nails.

3. Push Plate
Perlengkapan kerja yang ketiga dinamakan push plate. Perlengkapan ini dipakai untuk
merobohkan atau mendorong pohon pada saat kondisi terjebak di lumpur. Push plate
juga dipakai sebagai pemberat atau counterweight. Dengan begitu, roda bagian depan
tidak sampai terangkat pada saat Motor Grader digunakan dalam menjalankan
tugasnya.

4. Scarifer

Scarifer merupakan perlengkapan yang dipakai untuk keperluan menggali material.


Material seperti lapisan es dan aspal yang tidak dapat digali hanya dengan
menggunakan blade. Scarifer dilengkapi dengan gigi dimana jumlah gigi tersebut akan
menyesuaikan dengan seberapa keras material yang akan digali.

5. Extension Blade

Lalu bagiamana dengan extension blade? Ketika kamu menggunakan extension blade?
Maka kamu bisa memanjang blade baik di satu sisi maupun dua sisi. Hasilnya,
pekerjaan yang dilakukan menggunakan blade akan lebih efisien. Namun perlu diingat
bahwa extension blade ini hanya boleh kamu gunakan untuk menjalankan pekerjaan
yang ringans aja.

6. Hydraulic Blade Tip Control

Perlengkapan kerja Motor Grader yang keenam dinamakan Hydraulic blade tip control.
Dengan menggunakan perlengkapan kerja yang satu ini, maka sudut potong pada
blade dapat diatur secara hidrolik. Cara pemotongannya nanti akann diatur melalui
kabin.

7. Rear Mounted Ripper

Perlengkapan Motor Grader yang dipakai untuk menggali batu adalah rear mouted
ripper. Bagian ini juga dipakai untuk menggali material yang keras yang tugasnya tidak
dapat dijalankan oleh scarifer. Jadi, baik scarifer maupun rear mounted ripper akan
saling berganti tugas dengan menyesuaikan seberapa keras material yang akan digali.

Cara Kerja Motor Grader

Setelah memahami pengertian, fungsi, dan bagian-bagiannya, informasi yang tidak


kalah penting adalah bagaimana cara kerja dari alat berat yang satu ini. Sesuai yang
sudah kami jelaskan bahwa Motor Grader merupakan alat berat yang dipakai untuk
meratakan tanah untuk itu Motor Grader berjalan dengan kecepatan yan rendah kurang
lebih 2800 rpm. Kemudian, operator yang ada di ruang kontrol bertugas untuk mengatur
proses kerja Motor Grader agar sesuai dengan kebutuhan.
Untuk menjalankan tugasnya, Motor Grader akan digerakkan maju dan mundur berkali-
kali sampai di rasa tanah yang diratakan benar-benar sesuai yang diinginkan. Grader
bekerja dengan mendorong bidang menggunakan pisau yang berukuran besar dan
tajam. Ketika Motor Grader digerakkan maju, maka pisau akan diturunkan. Kemudian
ketika Motor Grader digerakkan mundur, maka pisau akan terangkat dan begitu
seterusnya. Pisau tersebut posisinya berada di antara hidrolik yang bekerja dengan
memuar dan juga mengangkat.

Demikian informasi yang bisa kami sampaikan mengenai Motor Grader. Kesimpulannya
bahwa Motor Grader adalah alat berat yang digunakan untuk meratakan jalan. Alat ini
dilengkapi dengan pisau yang berukuran besar dan juga tajam. Pisau inilah yang
digunakan untuk membantu dalam membuat permukaan jalan menjadi rata.

https://arparts.id/fungsi-motor-grader-dan-cara-kerja-motor-grader/

PNEUMATIC TIRE ROLLER


Alat ini biasa juga disebut dengan Universal Compactor, roda-roda penggilasnya terdiri
dari ban karet yang dipompa (pneumatic). Penggilas dengan ban ini memiliki ciri khusus
dengan adanya kneading effect, dimana air dan udara dapat ditekan keluar (pada tepi-
tepi ban) yang segera akan menguap pada keadaan udara yang kering, kneading effect
ini sangat membantu dalam usaha pemampatan bahan-bahan yang banyak
mengandung lempung atau tanah liat.

Fungsi pneumatic tired roller


Pada pekerjaan penimbunan lahan biasanya setelah dilakukan penimbunan maka pada
lahan tersebut dilakukan pemadatan. Hal ini dilakukan untuk memadatkan permukaan
yang rata dan padat. Penggunan alat ini umumnya untuk mendapatkan permukaan
yang halus. Alat berat ini digunakan pada penggilasan bahan yang bergranular, baik
digunakan pada penggilasan lapisan hot mix sebagai “penggilas antara”. Dimana Roda-
rodanya dapat bergerak maju dan dapat pula digetarkan atau digerakkan naik turun
untuk memberikan tumbukan yang kuat.

Sebaiknya Alat berat pneumatic tired roller tidak digunakan untuk menggilas lapisan
yang berbatu dan tajam karena akan mempercepat kerusakan pada roda-rodanya.
Bobotnya dapat ditingkatkan dengan mengisi zat cair atau pasir pada dinding -dinding
mesin. Jumlah roda pada alat berat ini biasanya 9 sampai 19 buah, dengan konfigurasi
9 buah (4 roda depan dan 5 roda belakang), 11 buah (5 roda depan dan 6 roda
belakang), 13 buah (6 roda depan dan 7 roda belakang), 15 buah (7 roda depan dan 8
roda belakang). Alat ini beratnya kira-kira 80 ton, dalam satu kali lintasan mampu
memadatkan material timbunan sedalam 24 inci.
LOADER
Salah satu jenis alat berat yang sering digunakan pada proyek konstruksi
yaitu Loader. Dalam pengertiannya loader adalah alat berat yang digunakan untuk
memuat hasil galian atau timbunan dari alat lain untuk dipindahkan ke alat pengangkut
lain namun dengan jarak yang tidak terlalu jauh.
Fungsi Loader dapat digunakan untuk pekerjaan seperti land clearing, penggusuran
tanah, perataan timbunan material, mengangkut bahan material, mengelupas
permukaan tanah, dan finishin dengan menghaluskan atau meratakan bidang
pekerjaan.
Pada pengerjaannya, produktivitas Loader dapat dipengaruhi oleh beberapa hal dapat
menentukan hasil kerja. Hal tersebut diantaranya adalah jenis dan kondisi material, tipe
bucket dan kapasitasnya, jangkauan wilayah pergerakan loader, durasi siklus loader,
dan waktu efisien loader.

Cara Kerja dan Fungsi Loader


Untuk mengoperasikan Loader tentu operator harus mengetahui komponen- komponen
beserta cara kerja yang terdapat pada unit ini. Terlebih pada kegiatan pengisian bucket
Loader dan bongkar muat loader agar alat ini dapat bekerja dengan efisien dan hemat
waktu.

Loader bekerja dengan mengguanakan sistem hidrolik. Penggunaan tenaga hidrolik


memiliki daya atau tenaga yang sangat besar, sehingga bisa memungkinkan untuk
mengeruk, mengangkut material atau benda yang berukuran besar.
Cara kerja Loader adalah pada saat pengisian bucket, pada awalnya ujung bucket
menyentuh permukaan tanah atau material kemudian loader maju perlahan seperti
mengeruk hingga material tersebut masuk ke dalam bucket dan bergerak turun. Pada
saat material sudah masuk ke bucket maka bucket diangkat agar material tidak keluar.
Pada saat bongkar muat seperti untuk membongkar muatan bucket ke truk atau bak
truk maka loader bergerak maju dan arm beserta bucket diangkat hingga posisi bucket
di atas truk. Kemudian bucket diputar ke bawah secara perlahan hingga material
mengisi bak truk. Setelah bucket kosong putar kembali bucket ke atas dan mundur
perlahan.
Pada saat pengisian terdapat tiga metode untuk memuat material dari loader ke dalam
truk yaitu I Shape loading, V shape Loading, dan Pass Loading.

https://www.globaltransport.co.id/mengenal-alat-berat-loader/

POWER SHOVEL
Power Shovel merupakan alat berat gali dan muat tambang yang sering digunakana
berupa skop mekanasi yang amat besar. Alat ini digerakkan oleh mesin uap, mesin
bensin, mesin diesel,atau dapat juga motor listrik. Ukuran alat ini ditentukan oleh
besarnya sekop yang dapat digerakkan, baik dalam arah horizontal maupun vertikal.
Ukuran skop Power Shovel kecil berkisar ½ sampai 2 yard3 (1 yard = 3 ft = 90 cm) atau
sekitar 0,36 m3 sampai 1,56 m3; ukuran sedang berkisar 2 sampai 8 yard3 ( 1,56-18,2
m3), dan ukuran besar 8 – 35 yard3 (18,2 – 25,5 m3).

Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang
disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa
bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat
ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling).
Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh
keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel
di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari
tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan
kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic
controlled).

Penggunaan Power Shovel

1. Sebagai Alat Gali


Penggunaan “power shovel” sebagai alat gali adalah :

i. Membuat tanggul (embankment digging)


ii. Menggali secara datar (digging on horizontal plane)
iii. Membuat lereng (dressing slopes)
iv. Menggali ke arah daerah yang lebih rendah (digging below grade)
v. Membuat parit (digging shallow trench)

2. Sebagai Alat Muat


Penggunaan “power shovel” sebagai alat muat adalah :

i. Memuat ke alat angkut (loading haul units)


ii. Membuang material ke samping (side casting)
iii. Menimbun ke atas tumpukan material (dumping onto spoil banks)
iv. Menimbun ke dalam “hopper” (dumping into hoppers)

TRIDUM ROLLER
Alat berat ini memiliki 3 roda penggilas, satu dibagian paling depan dan berukuran
paling besar, sedangkan dua lainnya berjajar di belakang. Fungsi dari alat berat ini
adalah untuk memadatkan material yang kasar.
DOUBLE DRUM ROLLER

Fungsi adalah untuk memadatkan perkerasan jalan asphalt hot mix agar dapat dicapai
suatu nilai kepadatan yang diinginkan sesuai dengan beban atau muatan serta
frekuensi lintasan yang akan dilalui oleh material yang dipadatkan tadi.

Penggunaan dari alat berat ini umumnya adalah untuk mendapatkan permukaan yang
agak halus, contohnya pada penggilasan aspal beton dan lain-lain. Double Drum
Compactor Alat ini memberikan lintasan yang sama pada masing-masing rodanya, kira-
kira beratnya antara 8-14 ton, penambahan berat yang diakibatkan oleh pengisian zat
cair (ballasting) berkisar antara 25% – 60% dari berat penggilas

SHEEP FOOT ROLLER


Sheep Foot Roller Memadatkan Tanah

Fungsi ini sebenarnya telah di bahas sejak awal, sheep foot roller merupakan alat berat
yang dikenal untuk memadatkan tanah. Alat ini sangat tepat digunakan pada area tanah
yang berpasir ataupun tanah yang kohesif.

Sebelum proyek pembangunan dimulai, kepadatan tanah harus terlebih dahulu


dipastikan agar sesuai dengan kebutuhan proyek. Jika tidak dilakukan, maka bangunan
yang dibangun menggunakan proyek tersebut akan berisiko mengalami keamblasan
karena tanah yang dijadikan lokasi pondasi tidak kuat.

Mengurangi Risiko Distorsi dan Settlement Tanah

Kondisi sebuah lahan yang akan dijadikan sebagai lahan proyek tidak semuanya bisa
diterima dengan kondisi seadanya. Pada beberapa wilayah perlu dilakukan perbaikan
kondisi permukaan tanah dan kekuatan dari tanah lahan tersebut.

Meski pada dasarnya proses pemadatan tanah bisa dilakukan secara manual, namun
risiko distorsi dan settlement tanah karena pemadatan manual lebih tinggi. Dengan
memadatkan tanah menggunakan sheep foot roller, kedua risiko kerusakan tanah ini
lebih mudah untuk dihindari.
Hasil pemadatan tanah menggunakan alat berat ini memiliki kualitas yang baik dengan
tingkat kekuatan tanah yang cukup tinggi. Dengan kekuatan tanah yang tinggi, maka
kualitas lahan proyek juga akan lebih baik.

Itulah beberapa peran tamping roller dengan sheep foot dalam sebuah proyek


konstruksi. Wilayah Indonesia yang cenderung memiliki area tanah yang luas sehingga
perlu menggunakan alat berat yang tepat untuk mengondisikan area lahan konstruksi
sebelum proses pembangunan dimulai.

Penggunaan sheep foot roller sebagai alat berat di fase awal persiapan proyek


konstruksi akan membuat lahan lebih siap dibangun dan berbagai proyek konstruksi
bisa selesai dengan kualitas yang tinggi. Kualitas konstruksi yang tinggi akan
meningkatkan taraf infrastruktur di Indonesia sehingga berbagai sarana untuk
masyarakat bisa tersedia dengan kualitas yang baik.
VIBRO ROLLER

Vibro roller atau yang juga dinamakan vibratory roller adalah alat berat yang digunakan
untuk pekerjaan yang berkaitan dengan pemadatan tanah. Alat berat yang satu ini
banyak digunakan untuk menggilas dan juga memadatkan hasil timbunan. Sesuai
dengan namanya, alat ini dilengkapi dengan vibrator untuk menjalankan tugasnya
tersebut.  Ketika kamu menggunakan vibro roller, maka tanah yan dipadatkan mejnadi
lebih sempurna dan juga permukaan tanah menjadi lebih dinamis.

Alat ini bermanfaat untuk membuat permukaan tanah menjadi lebih solid dan optimal
dimana butiran-butiran tanah akan saling mengisi bagian yang kosong. Berbagai
pekerjaan yang memerlukan pemadatan biasanya akan menggunakan vibro roller.
Maka dari itu, alat berat ini bisa digunakan baik untuk konstruksi bersakal besar
maupun kecil.

fungsi dari vibro roller yang harus kamu ketahui:

 Digunakan untuk memadatkan dan juga meratakan struktur permukaan tanah agar
lebih kuat menyangga beban yang ada di atasnya.
 Digunakan sebagai pencegah terhadap berbagai tumpukan kotoran yang berasal
dari kerikil maupun debu yang ada di permukaan tanah.
 Alat ini juga digunakan sebagai pembasah terhadap medan agar debu-debu tidak
berterbangan. Alat ini juga sudah dilengkapi dengan tangki air yang kapasitasnya
mencapai 25 liter.
 Vibro roller juga berfungsi sebagai media penggilas aspal beton untuk pembangunan
jalan raya. Dengan begitu, jalan rata tersebut permukaannya akan lebih rata dan
juga kuat sehingga mampu dilewati berbagai jenis kendaraan, terutama kendaraan
besar.
Perlu kamu tahu bahwa bahwa vibro roller tergolong sebagai tandem roller. Artinya, alat
ini mampu menggilas sampai dengan memadatkan seluruh hasil timbunan. Proses
pemadatan tanahnya dilakukan dengan berbagai pemampatan sampai dengan
menggunakan metode getaran sehingga sangat sesuai digunakan pada jenis tanah
berpasir maupun tanah yang berkerikil pasir. Melalui kegunaan vibro roller ini kita bisa
mengetahui seperti apa hasil pemampatan yang dilakukan sehingga sangat cocok
untuk pembuatan jalan.

Selain itu, secara umum vibro roller dibagi menjadi dua yaitu single drum dan juga
double drum. Keduanya memiliki perbedaan dimana pada single drum mempunyai satu
silinder dan double drum mempunyai dua silinder. Untuk tekanannya, double drum
mempunyai tekanan yang lebih besar jika dibandingkan dengan single drum.
STONE CRUSHER

Mesin stone crusher merupakan sebuah alat yang didesain untuk memecahkan batu
dari ukuran besar menjadi ukuran lebih kecil, di Indonesia lebih dikenal dengan sebutan
mesin pemecah batu. Batu-batu yang besar agar dapat dimanfaatkan sebagai
campuran dalam pembuatan beton dan aspal.

Berikut beberapa fungsi dan kegunaan stone crusher, yaitu:

1. Memecah batuan alam menjadi ukuran lebih kecil sesuai spesifikasi (persyaratan
gradasi) yang dibutuhkan, selain memecahkan batuan.
2. Memisahkan butir-butir batuan yang telah dipecahkan screen atau saringan
dikelompokkan sesuai ukuran.
Tahap Pemecahan

Pada pekerjaan crushing diperlukan beberapa tahap pengerjaan pemecahan, antara


lain:

1.  Primary crusher
Terdapat beberapa tipe crusher, yaitu:

a. Jaw crusher (pemecah tipe rahang) merupakan mesin penekan (compression),


mengurangi besar butiran pada tingkat pertama, paling efektif digunakan untuk
batuan sedimen hingga batuan yang paling keras seperti granit atau basalt.

2.  Secondary Crusher

Tipe crusher yang dipergunakan, yaitu:

a. Cone crusher, dapat digunakan untuk pasir dan kerikil serta material yang memiliki
butiran asal (sebelum dipecah) 20-25 cm, tidak memerlukan crusher primer.
b. Roll crusher, menghasilkan produk ukuran tertentu dan variasi pemecahan yang
lebih besar dibanding jenis crusher lain, kapasitas tergantung dari jenis batuan,
ukuran crusher primer, ukuran batuan yang diinginkan, lebar roda dan kecepatan
roda berputar. Terdapat beberapa macam tipe yaitu:
c. Single roll (silinder tunggal), memecah batuan yang lembab dan tidak
menguntungkan untuk memecah batuan abrasif. Rasio pemecahan maksimum 7:1.
d. Double roll (silinder ganda), memiliki rasio pemecahan 2-2,5:1.
e. Triple roll (silinder tiga), memiliki rasio pemecahan 4-5:1.
f. Hammer mill (pemecah tipe pukulan), digunakan untuk batu kapur berkualitas tinggi
dengan kadar abrasif kurang dari 5% menghasilkan material halus dalam jumlah
besar. Hammer mill menerima feed material berukuran sampai dengan 20 cm dan
memiliki rasio pemecahan 20:1.

3.  Tertiary Crusher

Menggunakan tipe crusher sebagai berikut:

a. Roll crusher (pemecah tipe silinder), sebagai crusher sekunder dimana roll crusher
dapat juga digunakan sebagai crusher tersier.
b. Rod mill (pemecah tipe batang), untuk mendapatkan material yang lebih halus.
c. Ball mill (pemecah tipe bola), mendapatkan material yang lebih halus. Dalam praktek
di lapangan, pekerjaan crusher dilakukan hanya sampai pada tahap kedua. Tipe
crusher yang dipakai umumnya menggunakan tipe jaw to jaw, yaitu jaw pertama
sebagai primary crusher untuk pemecahan tahap pertama, jaw kedua sebagai
secondary crusher guna pemecahan tahap kedua, disebabkan antara lain:
d. Konstruksi sederhana.
e. Tenaga relatif kecil dan ekonomis.
f. Kapasitas produksi besar tergantung lebar bukaan pada jaw dan ukuran butir yang
dikehendaki.

https://arparts.id/mengenal-mesin-stone-crusher/#:~:text=Mesin%20stone%20crusher
%20merupakan%20sebuah,dalam%20pembuatan%20beton%20dan%20aspal.

TOWER CRANE
Tower crane adalah jenis alat berat yang berguna untuk memindah atau mengangkat
material, baik bergerak ke arah vertikal maupun secara horizontal.

Tower Crane bisa mengangkat aneka jenis material. Material konstruksi yang dapat
dipindahkan dalam proyek pekerjaan bangunan bertingkat contohnya adalah besi beton
dan multiplex.

Alat ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alat pengecoran balok, kolam, atau pelat lantai.
Dalam proyek ini, penggunaan crane harus dilakukan secara hati-hati agar adonan
beton bisa tepat sasaran.

Pada saat project manager membuat rancangan jadwal pemindahan material, material
tersebut telah disiapkan di tempat tertentu. Selanjutnya, operator mengoperasikannya
sesuai jadwal yang dibuat.

Petugas operator harus mengoperasikan alat berat ini sesuai instruksi project manager.

Mulai dari membawa material ke lokasi yang ditentukan (slewing dan travelling),
menggeser muatan (trolleying), mengangkat muatan (lifting), dan menahan material
yang diangkut agar tetap berada di atas.
Kapasitas muatan alat ini memiliki batasan beban maksimum yang didasarkan atas
beberapa faktor. Jika alat ini mengangkut muatan berlebihan, risikonya adalah
mengalami jungkir.

Mekanisme kerja dari alat ini adalah berdasarkan prinsip kerja tali yang digunakan
untuk menurunkan muatan atau material ke tempat tertentu.

Puncak tiang dari alat ini terdiri dari winch dan rotation boom yang fungsinya untuk
menarik material atau muatan ke bawah atau ke atas.

Alat berat satu ini tentu terdiri dari berbagai macam bagian, yang mana memiliki fungsi
masing-masing. Inilah bagian-bagiannya:

1. Tiang Utama (Mast), yaitu sebuah tiang vertikal yang posisinya berdiri di atas base
(dasar).
2. Jib (Boom), yaitu bagian lengan dari alat berat ini yang tersusun atas rangka besi.
Susunan rangka besi tersebut memiliki panjang yang menentukan jangkauan
horizontal crane bisa tercapai.
3. Counter Jib, yaitu sebuah komponen yang fungsinya untuk menyeimbangkan jib
(boom). Dengan adanya komponen ini, maka tie bar dan tower crane bisa bergerak
dengan seimbang.
4. Trolley, yaitu alat yang bekerja untuk menggeser muatan atau material sepanjang
jib. Alat ini juga dilengkapi dengan kait atau hook yang bisa bergerak secara
vertikal untuk mengangkat muatan.
5. Hoist, yaitu komponen crane yang fungsinya sebagai alat untuk mengangkat dan
menurunkan material atau muatan.
6. Seling, yaitu sebuah alat yang berupa kawat baja atau kabel. Komponen ini
termasuk bagian dari hoist. Diameter seling bisa diubah sesuai dengan kebutuhan
di lapangan.
7. Tahukah Anda bahwa alat berat satu ini juga terdiri dari berbagai macam jenis?
Jika belum, maka simak ulasannya berikut ini:

1. Free Standing Tower Crane

8. Jenis crane yang satu ini didirikan di luar bangunan tanpa diikat pada struktur
bangunan. Kelebihan dari penggunaan alat ini adalah waktu pembongkaran dan
pemasangannya lebih cepat.
9. Posisi badan dari alat ini berdiri dan diangker pada posisi atas pondasi yang
sudah direncanakan. Namun, penggunaan alat ini dibatasi hanya sampai
ketinggian 100 meter saja.
2. Tied-In Tower Crane

10. Jika konstruksi bangunan mencapai ketinggian di atas 100 meter, maka alat ini
harus diikatkan pada struktur bangunan tersebut. Ikatan dilakukan menggunakan
besi baja di ketinggian tertentu.
11. Proses pengikatan bermanfaat untuk mengurangi panjang tekuk dari alat
tersebut. Biasanya hal ini dapat terjadi karena adanya beban angin atau terpaan
angin yang mengenai struktur crane.

https://stellamariscollege.org/tower-crane/

MOBILE CRANE
Mobile crane adalah alat pengangkat yang sudah dilengkapi dengan sejumlah
komponen seperti drum tali dari baja serta rantai guna mengangkat maupun
menurunkan material secara vertikal dan memindahkannya secara horizontal. 

Alat berat ini sudah dilengkapi dengan sejumlah peralatan guna mempermudah
pekerjaan maupun pergerakkan dari crane. Crane umum sekali digunakan pada industri
bidang transportasi guna memuat maupun membongkar muatan barang, peti kemas
maupun yang lainnya.

Pada industri konstruksi bangunan, mobile crane ini dipakai untuk memindahkan
material bangunan serta memasang peralatan lainnya di atas ketinggian tertentu. Alat
berat ini tentunya bisa menjadi pilihan paling efektif bagi perusahaan konstruksi. 

Jenis-jenis mobile crane tersebut diantaranya:

1. Hydraulic Mobile Crane


Derek bergerak ini menggunakan sistem internal bersifat hidrolik serta sangat
memungkinkan guna mengangkut beban yang jauh lebih berat. Secara umum, jenis
derek ini dipakai guna memindahkan trailer traktor maupun peti kemas dengan beban
berat. 

Derek bergerak ini bekerja baik dengan memanfaatkan kekuatan yang diberi cairan
pada bagian bawah tekanan. Cairan ini umumnya berbentuk oli ringan atau air. Cairan
tersebut digunakan sesuai dengan kebutuhan. 

2. All Terrain Mobile Crane


All terrain mobile crane dirancang secara khusus untuk bisa beroperasi dalam berbagai
macam situasi maupun kondisi tempat dan cuaca. Derek crane ini juga bisa bergerak
secara mudah melalui permukaan pasir atau bebatuan seperti permukaan jalan raya
beraspal. 

Alat berat ini bisa mengangkat variasi beban berkisar mulai dari 40 sampai 1000 ton.
Kemudian ketinggian yang bisa dicapai sekitar 500 kaki. Jenis mobile crane ini sangat
banyak dijumpai di berbagai proyek konstruksi skala berat. 

3. Rough Terrain Mobile Crane


Jenis derek rough terrain mobile crane digunakan untuk melakukan akses serta
pemindahan ke area pengangkatan yang cukup terbatas. Crane ini mampu menjangkau
wilayah tanah yang tidak rata maupun pada medan yang sulit. 

Bagian penopangnya bermanfaat sebagai stabilisator ketika melakukan pengangkatan


material. Pada alat berat ini juga ditempatkan komponen penting lainnya seperti hoist
dan hydraulic boom. Komponen ini akan membantu untuk mengangkat beban berat
menuju ketinggian yang sangat luar biasa. 

4. Crawler Mobile Crane

Crawler merupakan jenis alat berat mobile crane yang sudah dilengkapi dengan roda
rantai di bagian undercarriage. Jenis alat berat ini begitu bermanfaat untuk stabilisator
serta mobilisato. Umumnya crawler dipakai untuk kebutuhan konstruksi bangunan.

Alat berat berupa mobile crane ini juga tersedia di dalam berbagai macam kapasitas
pengangkatan. Bahkan termasuk jenis pengangkatan konstruksi khusus pondasi
bangunan dengan skala kategori yang cukup berat. 

5. Carry Deck Crane


Carry deck merupakan jenis derek kecil yang mempunyai empat roda. Selain itu, carry
deck juga sudah dilengkapi dengan rotating boom sehingga mampu melakukan
perputaran mencapai sudut 360 derajat. Jadi, perputaran sudutnya satu kali lingkaran
penuh.

Pada alat berat ini terdapat pelat geladak datar yang ada di bagian atas roda dengan
ukuran ideal. Nantinya komponen ini berguna untuk memindahkan material. Hal ini
membuat carry deck sangat cocok untuk berbagai macam pekerjaan. 

https://www.pengadaan.web.id/2021/05/mobile-crane.html

Anda mungkin juga menyukai