Anda di halaman 1dari 11

Alat Pemroses Beton dan Pengecoran Beton

Alat Pemroses Beton

1. Concrete Batching Plant, pabrik tempat pengolahan beton, yang semua peralatannya di
desain khusus untuk mencampur atau mengkombinasikan bahan-bahan material untuk
membentuk sebuah beton. Bahan-bahan yang di pakai meliputi campuran air, pasir,
agregat (batuan, kerikil, dll.), fly ash, silica fume, terak (ampas leburan logam, timah dan
sebagainya), dan semen. Manfaat d an kegunaan batching plant dimaksudkan untuk
memproduksi material beton cor dengan kapasitas yang besar dan kecepatan produksi
yang tinggi, namun tetap terjamin kualitas mutu dan campuran agregatnya (homogen).

Proses dan Pengolahan beton di Batching Plant berbeda-beda tergantung pada tempat,
kebutuhan, daerah, kondisi lokasi pengolahan itu sendiri. Pada umumnya menggunakan
wet mix plant sebagai standarisasi batching plant pengolahan beton. Langsung saja kita
rincikan proses dan pengolahannya.

a. Agregat Feeding System memasok semua bahan material dari bin dan agregat
bin. Tempat pengumpulan material kasar dan halus yang berasal dari
pengumpulan di base camp dibantu dengan wheel loader yang kemudian untuk
diangkat ke tempat pemisahan agregat kasar, menengah, pasir dan glide ash.

b. Vibrating Screen siap untuk menyeleksi dan menghilangkan material kasar yang
berlebihan atau berukuran besar yang sudah dikumpulkan.

c. Dibawa oleh conveyor yang berfungsi sebagai pengangkut bahan material yang
telah tersistem dari agregat feeding system.
d. Hasil dari penyeleksian material kemudian dibawa dengan conveyor ke Pugmill
Mixing. Unit pencampur ini ditempatkan di atas struktur tanah yang kuat agar
stabilisasi pengadukan dapat berjalan dengan baik.

e. Saat material bergerak masuk langsung disemprot dan dicampur dengan air dari
pipa yang berasal dari Water Tank. Jika terdapat fasilitas untuk menambahkan
semen, semen akan langsung ditambahkan ke dalam mixer dengan screw
conveyor dari Cement Silo yang digerakkan dengan kecepatan yang variabel.

f. Dikontrol dan diawasi dengan mesin pengontrolan yang dilengkapi dan modern di
di Control Cabin Unit. Untuk kenyamanan sepenuhnya kepada operator kabin
harus ditempatkan di lokasi yang strategis sehingga pandangan meluas ke seluruh
area batching plant.

g. Conveyor membawa kembali material hasil dari pencampuran ke Wet Mix


Storege Silo yang bisa menampung berat beton hingga 25 ton lebih untuk
menunggu truk mixer yang membawa hasil campuran beton cair ke lokasi proyek
pembangunan.

2 Jenis Batching Plant


Ada 2 jenis batching plant beton yang sering dipakai untuk keperluan
pembangunan beton di Indonesia, yaitu :
 Dry Mix Plants, Dry Mix Plants bisa juga dikenal sebagai Transit Mix
Plants, menimbang pasir, kerikil dan semen dengan skala digital atau
manual. Semua bahan kemudian dipindahkan ke saluran yang menuju truk
molen (Mixer Truck).Sementara itu, air ditimbang atau diukur secara
volumetrik dan dilepaskan melalui saluran pengisian yang sama ke dalam
truk molen (Mixer Truck). Bahan ini kemudian dicampur minimal 70
sampai 100 putaran selama perjalanan menuju lokasi proyek.
 Wet Mix Plants , menggabungkan beberapa atau semua bahan seperti Dry
Mix Plants tadi (termasuk air) di lokasi sentral menjadi Mixer Beton.
Bahan dan air dicampur pada Mixer Pan hingga mencapai Slump lalu di
pindahkan menuju truk molen (Mixer Truck).Jenis Wet Mix bisa
mengaduk untuk beton slump rendah atau rigid yang sudah siap, jadi bisa
diantar dengan keadaan mobil bak terbuka sekalipun.

Jadi perbedaan antara WET dan DRY adalah pada sistem pengadukan
saja, Wet Mix di aduk mengggunakan PAN MIXER – selesai di tempat –
lalu diantar. Sedangkan Dry Mix di aduk menggunakan truk molen sambil
di antar – selesai di lokasi proyek pembangunan (tergantung jaraknya).
DIBUAT PERTANYAAN AJA

2. Truck Mixer dan Agigator adalah kendaraan khusus yang dilengkapi dengan concrete
mixer yang berfungsi untuk mengaduk campuran beton ready mix dari tempat
pencampuran ke tempat proyek sambil menjaga konsistensi beton agar tetap cair dan
tidak mengeras dalam perjalanan. Truk jenis ini adalah Alat transportasi khusus untuk
beton cor curah siap pakai (Ready mix concrete) yang dirancang untuk mengangkut
campuran beton curah siap pakai dari Batching Plant (Pabrik Olahan Beton) ke lokasi
pengecoran. Biasanya truk ini digunakan dalam sebuah proyek besar.. Pada agigator
terdapat fungsi tambahan anatara lain memasukan partikel padat ke fluida, disperse gas
sebagai penggelembung dalam liquida, emulsifikasi dan menaikkan perpindahan panas
antar fluida. Selama pengangkutan mixer akan terus berputar dengan kecepatan 8-12
putaran/menit agar beton tetap homogen dan tidak mengeras. Beton yang diangkut
disebut sebagai beton plastis, kapasitas pada alat pengangkut ini antara 4,6 m^3 - 11.5
m^3. Truck Mixer, atau biasa juga disebut dengan truk molen memiliki beragam jenis
dengan fungsi sama, Cara Kerja Truk Mixer Pengangkut Beton Cor atau Truk Molen
yaitu di dalam Truk Molen diisi dengan bahan Material kering dan air yang proses
pengadukan (pencampuran) bahan material tersebut terjadi selama waktu transportasi ke
lokasi pengecoran. Untuk mempertahankan stabilitas kekentalan Beton cor yang berada
di dalam truk mixer ini melalui proses agitasi atau memutar drum (Tangki yang berada
diatas truk mixer) yang bagian dalam drum tersebut dilengkapi dengan spiral pisau satu
arah rotasi putaran, sebagai pengaduk material beton cor selama waktu transportasi ke
lokasi pengecoran.

3. Tilting Drum Mixer, terdiri dari sebuah drum yang berfungsi untuk menampung dan
mengaduk bahan-bahan beton dengan cara berputar. Drum akan menge luarkan adukan
beton dengan dimiringkan, kemiringan ini dapat mencapai 50 % sampai 60 % ke bawah.
Kapasitas alat ini dimulai dari 3,5 S s/d 16 S. Jenis lainnya dilengkapi dengan pisau yang
ada dalam drum, dan pisau ini lah yang berputar sehingga alat ini dinamai non-tilting
mixer. Kapasitas alat ini lebih besar, yaitu sekitar 28 S; 56 S; 84 S; 112 S.
Alat Pengecoran Beton
1. Concrete pump truck, Concrete pump truck adalah truk yang dilengkapi dengan pompa
dan lengan (boom) untuk memompa campuran beton ready mix ke tempat-tempat yang
sulit dijangkau. Untuk pengecoran lantai yang lebih tinggi dari panjang lengan concrete
pump truck dapat dilakukan dengan cara disambung dengan pipa secara vertikal sehingga
mencapai ketinggian yang diinginkan, pipa dan lengan ini dapat dipasang kombinasi
vertikal dan horisontal atau miring Sehingga pemompaan merupakan cara yang ſeksibel
pada lokasi yang sulit untuk memindahkan campuran beton ke sembarang tempat pada
bidang pengecoran. Resiko segregasi sangat kecil dan merupakan cara yang paling cepat
dibandingkan dengan pembawaan material beton dengan cara lainnya, Dalam
penggunaan alat ini perlu diperhatikan nilai slump dari campuran beton yang akan
dipompa. Sebab jika nilai slump terlalu kecil maka kerja pompa akan menjadi berat.
Slump adalah pengujian untuk mengetahui kadar air beton / kelecakan beton dengan
menggunakan kerucut abrams Pada proyek tempat penulis kerja praktek pengadaan
concrete pump truck menjadi tanggung jawab penyedia ready mix Concrete pump truck
biasanya digunakan untuk pengecoran lantai atau slab alat ini mempunyai kapasitas
pengecoran 10 s/d 100mg per jam sedangkan untuk pengecoran kolom menggunakan
concrete bucket dan pipa treme Keberadaan alat ini pun menjadi salah satu hal yang
penting dalam berjalannya suatu proyek.
Jenis concrete pump sendiri dapat dibedakan ke dalam beberapa kategori, diantaranya
berdasarkan jenis pompanya, meliputi:
1. Piston pump, metodenya dengan menghisap beton basah dari corong penerima dan
dikeluarkan melalui katup pengeluaran.
2. Pneumatic pump, menggunakan udara yang dimampatkan untuk kemudian menghisap
beton basah.
3. Squezza-pressure pump, memakai roda penggiling untuk menghisap beton basah.
Metodenya yaitu dengan memampatkannya lalu mengeluarkan beton basah tersebut lewat
pipa delivery.
Jenis-jenis Concrete Pump berdasarkan jangkauannya
Saat ini ada beberapa jenis concrete pump atau alat pompa adonan beton. Dalam proses
pembangunan, perlu diperhatikan pemilihan jenis alat pompa adonan beton yang sesuai dengan
kebutuhan agar alat pompa adonan beton bisa berfungsi dengan optimal. Berikut ini jenis-jenis
alat pompa adonan beton atau concrete pump berdasarkan jangkauannya.
 Alat pompa adonan beton longboom atau concrete pump longboom
Alat pompa adonan beton jenis ini cocok dipakai untuk pekerjaan konstruksi bangunan
bertingkat 4 dan bangunan-bangunan dengan ketinggian di atas 20 meter. Alat pompa beton ini
dilengkapi dengan belalai sepanjang 27 meter. Alat pompa beton ini berfungsi menaikan adonan
cor beton jadi dari truk mixer ke titik pengecoran. Concrete pump longboom ini berada di atas
sebuah truk dengan ukuran panjang kendaraan 12 meter dan lebar kendaraan 2.8 meter. Karena
itu, harus dipastikan tersedia jalan yang cukup lebar untuk dilalui oleh kendaraan yang
dilengkapi dengan alat pompa beton longboom.
 Alat pompa beton super longboom atau concrete pump super longboom
Fungsi alat pompa beton super longboom ini tak jauh berbeda dengan alat pompa beton
longboom. Perbedaannya hanya terletak pada panjang belalainya saja. Alat pompa beton super
longboom memiliki panjang belalai 32 meter hingga 36 meter. Dengan belalai yang lebih
panjang, alat pompa beton ini cocok digunakan untuk pengerjaan konstruksi bangunan bertingkat
5 atau 6.
 Alat pompa beton master longboom atau concrete pump master longboom
Sementara itu untuk konstruksi bangunan yang lebih tinggi telah tersedia alat pompa beton
master longboom. Alat pompa beton ini mampu mengirimkan adonan beton segar ke bangunan
dengan konstruksi sampai dengan 8 lantai. Alat pompa beton ini memiliki panjang belalai 46
meter. Sedangkan untuk ukuran kendaraannya sama dengan ukuran kendaraan alat pompa beton
longboom dan alat pompa beton super longboom yakni panjang kendaraan 12 meter dan lebar
kendaraan 2,8 meter.
 Alat pompa beton standar atau standard concrete pump
Jenis alat pompa beton ini merupakan jenis alat pompa beton yang paling banyak dipakai di
berbagai proyek konstruksi. Concrete pump ini bisa menjangkau tempat-tempat yang cukup
sempit dengan ukuran panjang kendaraan 8,2 meter dan lebar kendaraan 2,8 meter. Standard
concrete pump ini memiliki panjang belalai 18 meter hingga 21 meter sehingga bisa menjangkau
konstruksi bangunan yang cukup tinggi.

 Alat pompa beton mini atau mini concrete pump


Alat pompa beton ini berukuran mini seperti namanya. Panjang belalai concrete pump ini paling
pendek di antara alat-alat pompa beton yang memiliki belalai. Alat pompa beton ini panjang
belalainya sekitar 9 meter hingga 12 meter. Sedangkan kendaraan yang membawa alat pompa
beton ini berukuran panjang 7 meter dan lebar 2,4 meter. Karena itu, alat pompa beton ini cocok
digunakan untuk menjangkau tempat-tempat yang sulit dicapai kendaraan-kendaraan berukuran
besar.
 Alat pompa beton kodok atau portable concrete pump
Jika jenis-jenis alat pompa beton lainnya tak bisa menjangkau titik pengecoran, maka jenis alat
pompa beton kodok ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Portable concrete pump ini memiliki
jangkauan horizontal 120 meter hingga 170 meter. Alat pompa beton ini bisa dipindahkan
dengan ditarik menggunakan kendaraan lain atau kendaraan khusus yang dirancang untuk
mengangkut alat pompa beton tersebut. Sementara itu untuk menjangkau tempat yang tinggi, alat
pompa beton kodok ini bisa dipasangi dengan pipa vertikal menyesuaikan dengan lokasi
pengecoran beton.

Anda mungkin juga menyukai