Anda di halaman 1dari 123

 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

UNIVERSITAS GUNADARMA

PENULISAN ILMIAH / KERJA PRAKTEK

PROYEK PEMBANGUNAN IZZARA  APARTMENT  GTU


Masalah Khusus : Metode Pelaksanaan Dan Estimasi Biaya Pelaksanaan

Pekerjaan Pelat Lantai 11 Tower 2

Nama : Ari Muhamad Abdul Ajis F. B.


NPM : 11312064
Jurusan : Teknik Sipil
Pembimbing : Irmina Setyaningrum, ST., MT.

Diajukan Guna Melengkapi Syarat untuk Mencapai Gelar


Setara Sarjana Muda pada Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Gunadarma

2015

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 1/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Kerja Praktek : Metode Pelaksanaan dan Estimasi Biaya Pelaksanaan


Pekerjaan Pelat Lantai 11 Tower 2

Nama : Ari Muhamad Abdul Ajis Firmando Barkah

NPM : 11312064

Fakultas / Jenjang : Teknik Sipil dan Perencanaan / S1

Tanggal Sidang : 15 Januari 2015

Tanggal Lulus : 15 Januari 2015

Depok, 15 Januari 2015

Menyetujui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Proyek  

(Irmina Setyaningrum, ST., MT.) (Rudy Jakaria, ST.)

Koordinator Kerja Praktek Ketua Jurusan Teknik Sipil

(Diyanti, ST., MT.) (Dr. Heri Suprapto, MT.)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 2/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama : Ari Muhamad Abdul Ajis Firmando Barkah

NPM : 11312064

Judul Kerja Praktek : Proyek Pembangunan Izzara  Apartment  GTU


Masalah Khusus : Metode Pelaksanaan dan Estimasi Biaya Pelaksanaan

Pekerjaan Pelat Lantai 11 Tower 2

Tanggal Sidang : 15 Januari 2015

Tanggal Lulus : 15 Januari 2015

Menyatakan bahwa tulisan ini adalah merupakan hasil karya saya sendiri dan

dapat dipublikasikan sepenuhnya oleh Universitas Gunadarma. Segala kutipan

dalam bentuk apapun telah mengikuti kaidah dan etika yang berlaku. Mengenai isi

dan tulisan didalamnya merupakan tanggung jawab penulis, bukan Universitas

Gunadarma.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya dan dengan penuh kesadaran.

Depok, 15 Januari 2015

(Ari Muhamad Abdul Ajis F.B.)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 3/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

 ABSTRACT 

 Name : Ari Muhamad Abdul Ajis Firmando Barkah


NPM : 11312064
Title : Izzara Apartment GTU Build Project 
Specific Problem: Implementation Method and Estimated Cost of 
th
Work Implementation Slab Floor 11 Second Tower 
 Level : Bachelor’s Degree (S1) Majoring in Civil Engineering,

Keywords Gunadarma University
: Implementation Method, Slab, Estimated Cost 

(xix + 104 + Attachment )

Izzara  Apartment  GTU  project is located at  Jalan TB Simatupang Kav. 16-17
2 nd 
Cilandak  , South Jakarta. It was build on an area of 6,041 m  , has 2 towers with
th th
26   floors for the first tower and 29  floors to the second tower. The contract 
value of this project is Rp 345.000.000.000 ,-. The Development Project of  Izzara
st 
 Apartment GTU is started on 1 October 2013 and it is planned to be completed 
th
at 25 October 2015. Discussion of the specific problems in this report about theth
implementation method and estimated cost of work implementation slab floor 11
th
second tower at  Izzara Apartment  GTU  Project. In the 11  floor it has 1383.28 
2 th
m  , at the implementation of the 11  floor is divided into three zones.
th
 Implementation Method of the 11  floor using a combination between
conventional method and metal deck method. Based on the calculation, the
requirement for reinforce steel is 13.457 kg , ready mix concrete volume
3
requirement is 189 m  , plywood requirement is 205  sheet, smartdek requirement 
2 th
is 526.61 m and estimated cost total of work implementation slab floor 11
second tower at  Izzara Apartment GTU Project is Rp. 424.352.250, -.

 Literature 7 (2010-2014)

iv

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 4/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

ABSTRAK

Nama : Ari Muhamad Abdul Ajis Firmando Barkah


NPM : 11312064
Judul : Proyek Pembangunan Izzara Apartment GTU
Masalah khusus: Metode Pelaksanaan dan Estimasi Biaya
Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai 11 Tower 2
Jenjang : Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Gunadarma

Kata Kunci : Metode Pelaksanaan, Pelat Lantai, Estimasi Biaya

(xix + 104 + Lampiran)

Proyek Izzara  Apartment  GTU berlokasi di Jalan TB Simatupang Kav. 16-17


2
Cilandak, Jakarta Selatan. Apartemen ini didirikan di atas lahan seluas 6.041 m ,
memiliki 2 tower dengan 26 lantai untuk tower pertama dan 29 lantai untuk tower
kedua. Nilai kontrak proyek ini yaitu sebesar Rp 345.000.000.000,-.
Pembangunan Proyek Izzara  Apartment  GTU dimulai sejak tanggal 1 oktober
2013 dan direncanakan akan selesai pada tanggal 25 oktober 2015. Pembahasan
masalah khusus pada laporan ini mengenai metode pelaksanaan dan estimasi
biaya pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 11 tower 2 pada Proyek Izzara
2
 Apartment  GTU. Pelat lantai 11 mempunyai luas 1.383,28 m , dalam
pelaksanaannya pelat lantai 11 ini dibagi menjadi 3 zona. Metode pelaksanaan
pelat lantai 11 menggunakan gabungan metode konvensional dan metode  metal
deck . Berdasarkan hasil perhitungan, kebutuhan baja tulangan adalah 13.457 kg,
3
Kebutuhan volume beton   ready mix adalah 189 m , Kebutuhan  plywood  adalah
2
205 lembar, Kebutuhan  smartdek  adalah 526,61 m dan didapat total estimasi
biaya pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 11 tower 2 pada proyek Izzara Apartment 
GTU adalah sebesar Rp. 424.352.250,-.

Daftar Pustaka 7 (2010-2014)

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 5/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas

segala rahmat, taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kerja

praktek dengan baik. Penulisan laporan Kerja Praktek ini diajukan guna

memenuhi salah satu persyaratan akademis dalam menyelesaikan jenjang

pendidikan setara sarjana muda pada jurusan Teknik Sipil, Universitas

Gunadarma. Dalam penulisan laporan ini penulis banyak mendapatkan pelajaran

dan pengetahuan baru serta dapat memahami lebih mendalam mengenai dunia

Teknik Sipil.

Penulis menyadari banyak kesulitan dalam melaksanakan dan menyusun

laporan Kerja Praktek ini. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Prof. Dr. E. S. Margianti, SE., MM. selaku Rektor Universitas

Gunadarma.

2. Bapak Dr. Raziq Hasan, ST., MTArs. selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil

dan Perencanaan Universitas Gunadarma.

3. Bapak Dr. Heri Suprapto, MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil

Universitas Gunadarma.

4. Ibu Ir. Relly Andayani, ST., MM., MT. selaku Sekretaris Jurusan Teknik 

Sipil Universitas Gunadarma.

vi

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 6/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5. Ibu Diyanti ST., MT. selaku Koordinator Penulisan Laporan Kerja Praktek 

Jurusan Teknik Sipil Universitas Gunadarma.

6. Ibu Irmina Setyaningrum, ST., MT. selaku Dosen Pembimbing yang selalu

memberikan arahan, informasi, saran dan bantuan yang sangat bermanfaat

dalam penulisan laporan ini.

7. Keluarga Besar PT. PP (Persero), Tbk yang telah banyak membantu dan

membimbing penulis.

8. Keluarga besar Teknik Sipil khususnya angkatan 2012 Universitas

Gunadarma.

9. Orang Tua beserta Keluarga Besar yang telah memberikan doa serta

dukungan secara moril dan materil.

10. Seluruh pihak yang membantu selama kerja praktek.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada penulisan laporan ini

dikarenakan keterbatasan penulis dan referensi yang didapat, namun hal tersebut

tidak mengurangi usaha penulis untuk menyelesaikan laporan ini semaksimal

mungkin. Semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi masyarakat

umum dan mahasiswa Teknik Sipil khususnya.

Depok, 15 Januari 2015

Penulis

vii

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 7/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN   ............................................................................. ii

PERNYATAAN ORIGINALITAS DAN PUBLIKASI  ................................ iii

 ABSTRACT ........................................................................................................ iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v

KATA PENGANTAR  ...................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL   ............................................................................................ xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................xviii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK............................................ 1

1.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK ................................................................ 2

1.3 BATASAN MASALAH ......................................................................... 3

1.4 LOKASI KERJA PRAKTEK ................................................................ 3

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN............................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 LATAR BELAKANG PROYEK ........................................................... 6

viii

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 8/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

2.2 TUJUAN PROYEK ............................................................................... 7

2.3 DATA UMUM PROYEK ...................................................................... 8

2.4 DATA TEKNIS PROYEK...................................................................... 9

2.5 DATA ADMINISTRASI PROYEK ...................................................... 12

BAB 3 TINJAUAN PERANCANGAN MANAJEMEN PROYEK

3.1 MANAJEMEN PROYEK....................................................................... 13

3.1.1 Pekerjaan Persiapan..................................................................... 16

3.1.2 Pekerjaan Struktur ....................................................................... 16

3.1.3 Manajemen Kualitas.................................................................... 19

3.1.4 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) ................. 20

3.2 PERENCANAAN PROYEK ................................................................. 21

3.3 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK ................................................. 21

3.3.1 Pemberi Tugas/ Pemilik (Owner ) ................................................ 23

3.3.2 Konsultan .................................................................................... 24

3.3.3 Kontraktor ................................................................................... 25

3.4 MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK ....................................... 33

3.4.1 Laporan Harian............................................................................ 33


3.4.2 Laporan Mingguan ..................................................................... 34

3.4.3 Laporan Bulanan ........................................................................ 34

3.5 PENGENDALIAN MUTU, WAKTU DAN BIAYA............................. 35

3.5.1 Pengendalian Mutu Proyek ......................................................... 35

3.5.2 Pengendalian Waktu Proyek ....................................................... 40

ix

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 9/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3.5.3 Pengendalian Biaya Proyek ........................................................ 41

3.6 KONTRAK KERJA ............................................................................... 42

3.6.1 Tipe Kontrak yang Digunakan ................................................... 44

BAB 4 PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAN

4.1 KONDISI EKSISTING DI LAPANGAN............................................... 45

4.2 PERALATAN YANG DIGUNAKAN .................................................. 45

4.2.1   Theodolite  ................................................................................... 46

4.2.2   Waterpass  ................................................................................... 47

4.2.3   Excavator ..................................................................................... 48

4.2.4   Tower Crane (TC) ...................................................................... 49

4.2.5   Passenger Hoist ........................................................................... 50

4.2.6   Bar Bender ................................................................................... 51

4.2.7   Bar Cutter .................................................................................... 52

4.2.8   Air Compressor  ........................................................................... 53

4.2.9   Concrete Bucket ........................................................................... 54

4.2.10  Mixer Truck ................................................................................. 55

4.2.11   Scaffolding ................................................................................... 56


4.2.12   Vibrator ....................................................................................... 57

4.2.13  Concrete Pump ............................................................................ 58

4.2.14  Placing Boom .............................................................................. 59

4.2.15  Dump Truck ................................................................................. 59

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 10/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

4.3 MATERIAL YANG DIGUNAKAN DI LAPANGAN .......................... 60

4.3.1 Beton Ready Mix ......................................................................... 60

4.3.2 Baja Tulangan.............................................................................. 61

4.3.3 Tulangan Kaki Ayam .................................................................. 62

4.3.4 Beton Decking ............................................................................. 63

4.3.5   Smartdek ...................................................................................... 63

4.3.6   Plywood ....................................................................................... 64

4.3.7 Bata Powerblock .......................................................................... 65

4.3.8 Kawat Bendrat............................................................................. 65

4.3 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN.......................................... 66

4.3.1 Pekerjaan Struktur Atas (Upperstructure )................................... 67

4.3.1.1 Pekerjaan Kolom......................................................... 67

4.3.1.2 Pekerjaan Balok dan Pelat lantai................................. 72

BAB 5 MASALAH KHUSUS METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI

BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI 11

TOWER 2 PADA PROYEK IZZARA  APARTMENT  GTU

5.1 URAIAN UMUM .................................................................................. 79


5.2 TUJUAN MASALAH KHUSUS............................................................ 80

5.3 BATASAN MASALAH KHUSUS ........................................................ 80

5.4 TEORI PENUNJANG............................................................................. 81

5.4.1 Beton............................................................................................ 81

5.4.2 Baja Tulangan.............................................................................. 81

xi

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 11/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.4.3 Pelat Beton Bertulang.................................................................. 82

5.4.4 Bekisting...................................................................................... 83

5.4.5   Plywood ....................................................................................... 84

5.4.6   Smartdek ...................................................................................... 84

5.5 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI 11 TOWER

2 PADA PROYEK IZZARA APARTMENT   GTU ................................ 85

5.5.1 Material dan Alat yang Digunakan.............................................. 86

5.5.2 Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai 11 Tower 2 Proyek 

Izzara Apartment  GTU ................................................................ 86

5.5.3 Pengukuran ( Marking )................................................................. 88

5.5.4 Pemasangan Scaffolding .............................................................. 88

5.5.5 Pekerjaan Bekisting..................................................................... 89

5.5.5.1 Pekerjaan Bekisting Balok.......................................... 90

5.5.5.2 Pekerjaan Bekisting Pelat ........................................... 91

5.5.6 Pekerjaan Pembesian................................................................... 92

5.5.6.1 Pembesian Balok............................................................. 92

5.5.6.2 Pembesian Pelat............................................................... 93

5.5.7   Checklist  Tulangan ...................................................................... 94


5.5.8 Pembersihan Area Pengecoran.................................................... 94

5.5.9 Pengecoran .................................................................................. 95

5.5.10 Perawatan (Curing) ..................................................................... 96

5.5.11 Pembongkaran Bekisting............................................................. 97

xii

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 12/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.6 PERHITUNGAN KEBUTUHAN DAN ESTIMASI BIAYA TOTAL

PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI 11 PADA PROYEK

IZZARA APARTMENT  GTU ................................................................. 97

5.6.1 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Baja Tulangan....... 97

5.6.2 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Beton Ready mix ... 99

5.6.3 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Plywood ................ 100

5.6.4 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Smartdek ............... 101

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN ....................................................................................... 103

6.2 SARAN ................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xix

xiii

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 13/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Data Elevasi, Luas, dan Fungsi Bangunan Tower 1 ................... 10

Tabel 2.2 Data Elevasi, Luas, dan Fungsi Bangunan Tower 2 ................... 11

Tabel 4.1 Tipe dan Ukuran Kolom.............................................................. 68


Tabel 4.2 Tipe dan Ukuran Balok ............................................................... 73

Tabel 4.3 Tipe dan Tebal Pelat.................................................................... 73

xiv

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 14/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Lokasi Proyek Izzara Apartment  .............................................. 4

Gambar 3.1 Skema Pekerjaan Pembangunan Gedung ................................. 14

Gambar 3.2 Skema Hubungan Kerja Proyek................................................ 23


Gambar 4.1   Theodolite ................................................................................. 47

Gambar 4.2   Waterpass ................................................................................. 48

Gambar 4.3   Excavator .................................................................................. 49

Gambar 4.4   Tower Crane ............................................................................. 50

Gambar 4.5   Passenger Hoist ........................................................................ 51

Gambar 4.6   Bar Bender ................................................................................ 52

Gambar 4.7   Bar Cutter ................................................................................. 53

Gambar 4.8   Air Compressor ......................................................................... 54

Gambar 4.9   Concrete Bucket ........................................................................ 55

Gambar 4.10   Mixer Truck  .............................................................................. 56

Gambar 4.11   Scaffolding ................................................................................ 57

Gambar 4.12   Vibrator ..................................................................................... 58

Gambar 4.13   Concrete Pump ......................................................................... 58

Gambar 4.14   Placing Boom............................................................................ 59

Gambar 4.15   Dump Truck .............................................................................. 60

Gambar 4.16 Beton Ready mix ....................................................................... 61

xv

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 15/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.17 Baja Tulangan........................................................................... 62

Gambar 4.18 Kaki Ayam................................................................................ 62

Gambar 4.19 Beton Decking   ......................................................................... 62

Gambar 4.20   Smartdek ................................................................................... 63

Gambar 4.21   Plywood  .................................................................................... 64

Gambar 4.22 Bata Powerblock ....................................................................... 65

Gambar 4.23 Kawat Bendrat .......................................................................... 66

Gambar 4.24 Penulangan Kolom.................................................................... 69

Gambar 4.25 Pemasangan Beton Decking ..................................................... 69

Gambar 4.26 Pemasangan Bekisting Kolom.................................................. 70

Gambar 4.27 Pengecoran Kolom.................................................................... 71

Gambar 4.28 Pelepasan Bekisting Kolom...................................................... 72

Gambar 4.29 Pemasangan Scaffolding ........................................................... 74

Gambar 4.30 Pemasangan Bekisting Balok dan Pelat.................................... 75

Gambar 4.31 Pemasangan Tulangan Balok dan Pelat .................................... 75

Gambar 4.32 Pemasangan Beton Decking ..................................................... 76

Gambar 4.33 Pembersihan Area Pengecoran ................................................. 77

Gambar 4.34 Proses Pengecoran Balok dan Pelat .......................................... 77


Gambar 5.1 Denah Pelat Lantai 11 dan Pembagian Zona............................ 84

Gambar 5.2 Skema Pekerjaan Pelat Lantai .................................................. 85

Gambar 5.3 Pemasangan Scaaffolding ......................................................... 89

Gambar 5.4 Pekerjaan Bekisting Balok........................................................ 90

Gambar 5.5 Pekerjaan Bekisting Pelat ......................................................... 91

xvi

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 16/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 5.6 Pekerjaan Pembesian Balok...................................................... 92

Gambar 5.7 Pekerjaan Pembesian Pelat ....................................................... 93

Gambar 5.8   Checklist  Tulangan ................................................................... 94

Gambar 5.9 Pembersihan Area Pengecoran ................................................. 95

Gambar 5.10 Proses Pengecoran .................................................................... 96

Gambar 5.11 Tulangan Pelat Lantai ............................................................... 97

xvii

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 17/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

DAFTAR LAMPIRAN

Surat Persetujuan Kerja Praktek 

Surat Pernyataan Selesai Kerja Praktek 

Lembar Asistensi Kerja Praktek 

Daftar Hadir Kerja Praktek 


Tabel 2 Ukuran Baja Tulangan Beton Sirip

Denah Pelat Lantai 11 Tower 2 Proyek Izzara Apartment  GTU

xviii

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 18/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG KERJA PRAKTEK

Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

sangat pesat, khususnya dalam bidang konstruksi dan infrastruktur. Dengan

meningkatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih maka

diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat bersinergi

menghasilkan suatu konstruksi atau infrastruktur yang mempunyai kualitas yang

baik.

Dalam pemenuhan dan peningkatan sumber daya manusia yang

berkualitas diperlukan suatu usaha untuk dapat mencapainya. Oleh karena itu,

mahasiswa yang notabenenya calon sarjana dituntut memiliki keahlian yang

mumpuni agar bisa menjadi sumber daya manusia yang berkualitas. Berdasarkan

latar belakang tersebut, mahasiswa diharapkan bisa menguasai teori yang sudah

dipelajari di bangku perkuliahan dan dapat mengaplikasikannya di lapangan.

Salah satu cara untuk mencapainya yaitu dengan melakukan praktek kerja

lapangan atau kerja praktek.

Kerja Praktek merupakan kegiatan observasi yang dilakukan oleh

mahasiswa yang bertujuan untuk menerapkan teori yang didapat semasa

perkuliahan dengan praktek di lapangan. Oleh karena itu, ilmu yang didapatkan

dari kerja praktek ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bekal di dunia kerja.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 19/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Selain melakukan kerja praktek, mahasiswa juga diwajibkan untuk 

menyusun tulisan ilmiah berupa laporan kerja praktek, sebagai salah satu syarat

akademik mencapai gelar Sarjana Muda Teknik Sipil. Laporan kerja praktek ini

disusun berdasarkan data serta pengamatan langsung yang dilakukan di PT. PP

(Persero), Tbk selaku kontraktor utama pada pembangunan proyek Izzara

 Apartment GTU di Jalan TB Simatupang Kav. 16-17  –  Cilandak, Jakarta Selatan

selama ± 30 kali pertemuan (30 hari kerja).

1.2 TUJUAN KERJA PRAKTEK

Adapun tujuan dilaksanakannya kegiatan kerja praktek di proyek 

pembangunan Izzara Apartment GTU, yaitu :

a. Mengimplementasikan ilmu teknik sipil di lapangan, serta mengenal dunia

kerja bidang teknik sipil dengan mempraktekkan segala aspek dan cara kerja

secara nyata di lapangan dengan didasari ilmu rekasaya teknik sipil yang

didapat selama perkuliahan.

b. Memberikan wawasan dan pengalaman baru kepada mahasiswa mengenai

kehidupan di luar kelas berkaitan dengan bidang pekerjaan yang akan

menjadi profesinya dimasa yang akan datang.


c. Mengetahui metode-metode pekerjaan di lapangan, serta mengetahui fungsi

dan cara kerja alat-alat yang dipakai selama proses konstruksi.

d. Mengetahui urutan kerja (sequence) dalam suatu pekerjaan.

e. Dapat menyusun laporan kerja praktek sebagai salah satu syarat akademik 

mencapai gelar Sarjana Muda Teknik Sipil.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 20/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

1.3 BATASAN MASALAH

Pada pelaksanaan kerja praktek ini, proyek telah berjalan terlebih dahulu

sebelum waktu pelaksanaan kerja praktek dimulai. Adapun pelaksanaan pekerjaan

yang sedang berlangsung pada waktu pengamatan yang dilakukan saat tugas kerja

praktek di Tower 2 Proyek Izzara Apartment GTU, adalah sedang berlangsungnya

pembangunan struktur atas pada lantai 5.

Untuk lebih fokus dalam mengikuti kerja praktek ini, penulis hanya

mengamati bidang-bidang pekerjaan sebagai berikut :

a. Pekerjaan kolom

b. Pekerjaan pelat lantai

c. Pekerjaan balok 

d. Pekerjaan pengecoran beton.

Untuk masalah khusus yang akan dibahas pada BAB 5, penulis akan fokus

membahas mengenai metode pelaksanaan dan estimasi biaya pelaksanaan

pekerjaan pelat lantai 11 Tower 2 pada Proyek Izzara Apartment GTU.

1.4 LOKASI KERJA PRAKTEK

Lokasi tempat penulis melakukan kerja praktek yaitu di Jalan TB


Simatupang Kav. 16-17 Cilandak, Jakarta Selatan. Adapun batas-batas dari lokasi

Proyek Pembangunan Izzara Apartment GTU adalah sebagai berikut :

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 21/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

a. Sebelah utara : Jl. TB Simatupang

b. Sebelah selatan : Pemukiman

c. Sebelah timur : Pemukiman

d. Sebelah  barat :  High scope

G mbar 1.1 Lokasi Proyek Izzara Apartment 


Sumber : http://maps.google.co.id, 2014

1.5 SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika  enulisan pada laporan kerja praktek ini adalah sebagai

berikut :

BAB 1 PENDAHU UAN

Mejelaskan tentang latar belakang pelaksanaan kerja raktek, maksud

dan  tujuan kerja praktek, batasan masalah, lokasi kerja praktek, dan

sistematika  enulisan laporan kerja praktek.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 22/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

BAB 2 TINJAUAN UMUM PROYEK

Pada bab ini berisi mengenai latar belakang proyek, maksud dan tujuan

proyek, data umum proyek, data teknis dan data administrasi proyek 

yang akan didirikan.

BAB 3 TINJAUAN PERANCANGAN MANAJEMEN PROYEK

Membahas mengenai manajemen proyek, perencanaan proyek, organisasi

proyek, manajemen pelaksanaan proyek, serta pengendalian mutu, waktu

dan biaya.

BAB 4 PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAN

Bab ini berisi tentang peralatan dan material yang digunakan serta

metode pelaksanaan pekerjaan yang meliputi pekerjaan persiapan,

pekerjaan struktur bawah dan pekerjaan struktur atas.

BAB 5 MASALAH KHUSUS

Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode pelaksanaan pelat lantai

dan estimasi biaya pengecoran lantai 11 Tower 2 Proyek Izzara

 Apartment GTU.

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran penulis tentang apa yang telah dilakukan
selama melaksanakan kerja praktek di lapangan dan masalah khusus yang

dianalisis.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 23/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

BAB 2

TINJAUAN UMUM PROYEK

2.1 LATAR BELAKANG PROYEK

Sejalan dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern,

kebutuhan masyarakat mengalami peningkatan di berbagai aspek kehidupan, salah

satunya adalah kebutuhan lahan untuk hunian demi peningkatan kesejahteraan

hidup. Jakarta merupakan pusat perekonomian dan pendidikan di Indonesia,

karena Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia. Hal ini memicu warga

diberbagai daerah migrasi ke Jakarta. Akibatnya, Jakarta pun mengalami

peningkatan jumlah penduduk setiap tahunnya. Salah satunya adalah daerah

Jakarta Selatan.

Jakarta Selatan merupakan salah satu wilayah Kotamadya yang memiliki

tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi. Berdasarkan data yang dikeluarkan

oleh Badan Pusat Statistik pada tahun 2010, Jakarta Selatan menempati

urutan ketiga sebagai kota dengan tingkat kepadatan penduduk terbanyak di

Indonesia. Luas Wilayah Jakarta Selatan sesuai dengan Keputusan Gubernur

2
KDKI Nomor 1815 tahun 1989 adalah 145,37 km atau 22,41% dari luas DKI

Jakarta. Jakarta Selatan terdiri dari 10 kecamatan dengan jumlah penduduk 

1.893.705 jiwa. Jumlah penduduk terpadat berada di Kecamatan Tebet dan yang

2
terjarang adalah Kecamatan Cilandak. Kepadatan penduduk per km di Jakarta

Selatan mencapai 12.994 jiwa.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 24/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk menyebabkan meningkatnya

kebutuhan akan tempat tinggal sebagai salah satu kebutuhan primer manusia,

yang tidak diimbangi dengan luas lahan pemukiman. Hal ini menjadi masalah

yang harus diselesaikan oleh pemerintah kota Jakarta Selatan. Keterbatasan

 jumlah lahan untuk hunian dapat diatasi salah satunya dengan membangunan

rumah susun atau apartemen guna meningkatkan kualitas hidup para penghuninya.

Dengan lahan yang tidak terlalu besar rumah susun atau apartemen dapat

menampung banyak penduduk sehingga kebutuhan akan tempat tinggal yang

layak huni pun terpenuhi.

Berdasarkan latar belakang tersebut, PT. PP (Persero), Tbk melaksanakan

pembangunan Izzara   Apartment  GTU yang berlokasi di Jalan TB Simatupang

Kav. 16-17  –  Cilandak, Jakarta Selatan. Proyek pembangunan Izzara  Apartment 

ini dimulai pada tanggal 1 Oktober 2013 dan direncanakan akan selesai pada

tanggal 25 Oktober 2015.

2.2 TUJUAN PROYEK

Adapun tujuan didirikannya proyek Izzara Apartment  GTU adalah sebagai

berikut :
a. Membangun suatu hunian yang menyediakan berbagai fasilitas untuk 

penunjang secara lengkap.

b. Menyediakan hunian dalam jumlah banyak pada lahan yang terbatas di lokasi

yang memiliki tingkat kepadatan penduduk cukup tinggi.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 25/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

c. Turut berperan dalam mengembangkan jaringan perekonomian di suatu

wilayah dan meningkatkan kualitas hidup para penghuninya.

2.3 DATA UMUM PROYEK

1. Nama Proyek : Izzara Apartment GTU

2. Jenis Proyek/ Pekerjaan : Gedung Apartemen

3. Lokasi Proyek : Jalan TB Simatupang Kav. 16-17 – 

Cilandak, Jakarta Selatan

4. Pemilik Proyek : PT. Grage Trimitra Usaha

5. Konsultan Perencana Struktur : PT. Atelier 6 Struktur

6. Konsultan Perencana Arsitek : PT. Quadratura Indonesia

7. Konsultan Perencana ME : PT. Meltech Consultindo Nusa

8. Konsultan Manajemen Konstruksi : PT. Kandu

9. Konsultan Quantity Surveyor  : PT. Rekagriya Mitra Buana

10. Kontraktor Utama : PT. PP (Persero), Tbk  

11. Sub Kontraktor Struktur

a. Beton Ready Mix : PT. Pionir Beton Industri

b.  Tower Crane : PT. PJA


PT. Berkat

c.   Wiremesh : PT. Union Metal

d. Bata Ringan : PT. Powerblock Indonesia

e.   Plumbing : PT. Clarindo

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 26/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

12. Waktu Pelaksanaan : 1 Oktober 2013  –  25 Oktober 2015

(24 bulan)

13. Masa Pemeliharaan : 6 Bulan

14. Lingkup Pekerjaan Proyek : Persiapan, Struktur, Arsitek dan

Plumbing

2.4 DATA TEKNIS PROYEK

Adapun data teknis proyek pembangunan Izzara   Apartment  GTU ini

adalah sebagai berikut :

2
1. Luas Tanah : 6.041 m

2. Luas Bangunan

2
Tower 1 : 1.539 m

Tower 2 : 1.632 m2

3. Tinggi Bangunan

Tower 1 : ± 100 m

Tower 2 : ± 115 m

4. Jumlah Lantai

Tower 1 : 5 Basement , 1 Ground Floor , 26 lantai, 1 lantai


atap.

Tower 2 : 5 Basement , 1 Ground Floor , 29 lantai, 1 lantai

atap.

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 27/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Tabel 2.1. Data Elevasi, Luas, dan Fungsi Bangunan Tower 1

TOWER 1 ( NORTH TOWER


2 )
Nama Lantai Elevasi (m) Luas (m ) Fungsi
B5 -17,50 7.082,513 Area Parkir
B4 -14,00 7.082,513 Area Parkir
B3 -10,50 7.082,513 Area Parkir
B2 -7,00 7.082,513 Area Parkir
B1 -3,50 9.086,595 Area Parkir
GF 0,00 9.086,595 Lobi
1 5,00 1.190,05 Unit Apartemen

2 8,60 1.190,05 Unit Apartemen


3 12,20 1.190,05 Unit Apartemen
4 15,80 1.190,05 Unit Apartemen
5 19,40 1.190,05 Unit Apartemen
6 23,00 1.190,05 Unit Apartemen
7 26,60 1.190,05 Unit Apartemen
8 30,20 1.190,05 Unit Apartemen
9 33,80 1.190,05 Unit Apartemen
10 37,40 1.190,05 Unit Apartemen
11 41,00 1.190,05 Unit Apartemen
12 44,60 1.190,05 Unit Apartemen
13 48,20 1.190,05 Unit Apartemen
14 51,80 1.190,05 Unit Apartemen
15 55,40 1.190,05 Unit Apartemen
16 59,00 1.190,05 Unit Apartemen
17 62,60 1.190,05 Unit Apartemen
18 66,20 1.190,05 Unit Apartemen
19 69,80 1.190,05 Unit Apartemen
20 73,40 1.190,05 Unit Apartemen
21 77,00 1.190,05 Unit Apartemen
22 80,60 1.190,05 Unit Apartemen
23 84,20 1.190,05 Unit Apartemen
24 87,80 1.190,05 Unit Apartemen
25 91,40 1.190,05 Unit Apartemen
26 96,40 1.190,05 Unit Apartemen
Lantai Atap 101,40 1.190,05 Lantai Atap
Sumber : PT. PP (Persero) Tbk, 2014

10

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 28/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Tabel 2.2. Data Elevasi, Luas, dan Fungsi Bangunan Tower 2

TOWER 2 (SOUTH TOWER)


2
Nama Lantai Elevasi (m) Luas (m ) Fungsi
B5 -17,50 1.383,28 Area Parkir
B4 -14,00 1.383,28 Area Parkir
B3 -10,50 1.383,28 Area Parkir
B2 -7,00 1.383,28 Area Parkir
B1 -3,50 1.383,28 Area Parkir
GF 0,00 1.383,28 Lobi
1 5,00 1.383,28 Unit Apartemen
2 8,60 1.383,28 Unit Apartemen
3 12,20 1.383,28 Unit Apartemen
4 15,80 1.383,28 Unit Apartemen
5 19,40 1.383,28 Unit Apartemen
6 23,00 1.383,28 Unit Apartemen
7 26,60 1.383,28 Unit Apartemen
8 30,20 1.383,28 Unit Apartemen
9 33,80 1.383,28 Unit Apartemen
10 37,40 1.383,28 Unit Apartemen
11 41,00 1.383,28 Unit Apartemen
12 44,60 1.383,28 Unit Apartemen
13 48,20 1.383,28 Unit Apartemen
14 51,80 1.383,28 Unit Apartemen
15 55,40 1.383,28 Unit Apartemen
16 59,00 1.383,28 Unit Apartemen
17 62,60 1.383,28 Unit Apartemen
18 66,20 1.383,28 Unit Apartemen
19 69,80 1.383,28 Unit Apartemen
20 73,40 1.383,28 Unit Apartemen
21 77,00 1.383,28 Unit Apartemen
22 80,60 1.383,28 Unit Apartemen
23 84,20 1.383,28 Unit Apartemen
24 87,80 1.383,28 Unit Apartemen
25 91,40 1.383,28 Unit Apartemen
26 96,40 1.383,28 Unit Apartemen
27 101,40 1.383,28 Unit Apartemen
28 106,40 1.383,28 Unit Apartemen
29 111,40 1.493,45 Unit Apartemen
Lantai Atap 115,00 1.493,45 Lantai Atap
Sumber : PT. PP (Persero) Tbk, 2014

11

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 29/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5. Pondasi

Jenis pondasi yang digunakan pada proyek pembangunan Izzara

 Apartment GTU yaitu Raft Pondation atau pondasi rakit.

2.5 DATA ADMINISTRASI PROYEK

Data administrasi proyek pembangunan Izzara   Apartment  GTU adalah

sebagai berikut:

a. Total Kontrak : ± Rp 345.000.000.000,-

b. Jenis Kontrak : Lump Sump Fixed Price

c. Cara Pembayaran : Monthly Progress

12

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 30/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

BAB 3

TINJAUAN PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK

3.1 MANAJEMEN PROYEK

Terry dalam bukunya yang berjudul Principles of Management 

berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses yang terdiri dari perencanaan

( planning), pengorganisasian (organizing ), pelaksanaan (actuating) dan

pengawasan (controlling ) yang memanfaatkan ilmu pengetahuan (science) dan

seni (art ) untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan. Kemudian

yang dimaksud dengan proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara

yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya (dan biasanya

selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan),

untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya

untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai

nilai tambah.

Dapat disimpulkan bahwa manajemen proyek dapat diartikan sebagai

suatu proses kegiatan untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian,

pelaksanaan dan pengawasan serta pengendalian atas sumber daya organisasi yang

bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu dan sumber daya yang

telah ditentukan.

13

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 31/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Dengan  adan a manajemen proyek maka akan terlihat b tasan mengenai

tugas,  wewenang, dan tanggung jawab dari pihak-pihak yan terlibat dalam

proyek  baik langsun maupun tidak langsung, sehingga tidak ak n terjadi adanya

tugas  dan tangung  jawab yang dilakukan secara bersamaan. Apabila fungsi

manajemen  proyek dapat direalisasikan dengan jelas dan terstruktur, maka tujuan

akhir  dari sebuah proyek akan mudah terwujud, yaitu :

1. Tepat waktu

2. Tepat kuantit s

3. Tepat kualitas

4. Tepat biaya s suai dengan biaya rencana

5. Tidak ada gejolak sosial dengan masyarakat sekitar

6. Tercapainya  3 dengan baik 

Urutan  pekerjaan umum berdasarkan lingkup pekerjaa dan hubungan

timbal balik pekerjaan proyek gedung bertingkat dapat dilihat pada skema berikut:

Gamb r 3.1 Skema Pekerjaan Pembangunan Gedu g


Sumber: PT. PP (Persero) Tbk, 2014

14

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 32/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Dalam metode pelaksanaan ini, akan dibagi ke beberapa bagian atau

kelompok, yaitu :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Struktur

3. Pekerjaan Arsitektur

4. Pekerjaan Plumbing

Pada Proyek Izzara  Apartment  GTU ini paket pekerjaan mulai dari

pekerjaan persiapan, struktur, arsitektur, dan ME. Dalam pelaksanaannya

diperlukan beberapa manajemen pelaksanaan sebagai penunjang dalam rangka

mencapai target pelaksanaan proyek diantaranya yaitu:

1. Manajemen Koordinasi Pekerjaan

2. Manajemen Kualitas

3. Manajemen K3

4. Manajemen Lingkungan

5. Manajemen Housekeeping

6. Manajemen Tim Pelaksana Proyek 

7. Manajemen Masa Pemeliharaan.

Penjelasan ringkas mengenai metode pelaksanaan pada kelompok 


pekerjaan dan manajemen pengelolaannya dijelaskan dalam bagian-bagian

selanjutnya.

15

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 33/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3.1.1 Pekerjaan Persiapan

Mobilisasi personil, peralatan dan material ke lokasi Proyek Izzara

 Apartment  GTU akan diatur sesuai dengan rencana dalam jadwal waktu

pelaksanaan yang disepakati dan metode pelaksanaan yang disetujui. Pada bagian

awal akan didatangkan peralatan untuk pekerjaan pembersihan lapangan,

pembuatan instalasi pekerjaan sementara dan pekerjaan struktur bawah (pondasi

dan galian tanah). Selanjutnya pendatangan peralatan disesuaikan dengan

kebutuhan di lapangan dan peralatan yang tidak dipergunakan lagi akan

dikeluarkan dari lapangan. Hal ini dibutuhkan untuk mengatur mobilitas alat

dilapangan yang efisien. Bahan yang didatangkan juga disesuaikan dengan

kebutuhan penggunaannya agar kerusakan bahan karena penyimpanan di lapangan

yang terlalu lama dapat dihindari. Hal ini juga disebabkan karena terbatasnya

lahan pekerjaan.

Pada pekerjaan bangunan temporary facility seperti bangunan untuk kantor

kontraktor, los kerja, dan gudang, PT.PP (Persero) Tbk, telah memiliki desian

khusus yang praktis. Di samping itu, pengaturan tata letak bangunan tersebut

harus memperhatikan aspek kelancaran pekerjaan sehingga menjadi efektif dan

efisien.

3.1.2 Pekerjaan Struktur

Pekerjaan struktur gedung bertingkat merupakan pekerjaan yang

memerlukan perencanaan metode pelaksanaan yang lebih detil. Pekerjaan ini

menentukan lintasan kritis yang terjadi karena bentuknya yang bertingkat.

16

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 34/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Sehingga diperlukan perencanaan konsep metode,  zoning dan arah pekerjaan yang

tepat. Dalam bagian metode struktur akan disampaikan secara rinci mengenai

konsep metode,  zoning dan arah pekerjaan yang digunakan hingga urutan

pekerjaannya. Pekerjaan struktur dapat dikelompokkan berdasarkan material,

elemen strukturnya maupun posisinya terhadap elevasi tanah. Pengelompokan

pekerjaan struktur berdasarkan materialnya adalah :

a. Pekerjaan Pembesian

b. Pekerjaan Pengecoran

c. Pekerjaan Bekisting

Sedangkan berdasarkan elemen struktur yang dikerjakan, pekerjaan

struktur dikelompokkan adalah sebagai berikut:

a. Pekerjaan Pile Cap, tie beam dan pelat lantai basement

b. Pekerjaan Kolom

c. Pekerjaan dinding penahan tanah

d. Pekerjaan dinding shearwall / Corewall

e. Pekerjaan balok dan pelat lantai

f. Pekerjaan tangga

g. Pekerjaan ramp
h. Pekerjaan baja atap atau kanopi

Pengelompokkan pekerjaan struktur berdasarkan posisinya terhadap

elevasi tanah yaitu :

a. Pekerjaan substructure

b. Pekerjaan upperstructure

17

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 35/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Di samping pekerjaan di atas, terdapat pula pekerjaan yang terkait

langsung dengan pekerjaan struktur (sering disebut sebagai pekerjaan siteworks ),

dikerjakan sebelum dan atau selama pekerjaan struktur dimulai yaitu :

a. Pekerjaan dewatering

b. Pekerjaan tanah

Metode pelaksanaan pekerjaan struktur terdiri atas banyak macam.

Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Metode konvensional

b. Metode precast 

c. Metode Topdown

d. Metode Semi Top Down, dll.

Pada Proyek Izzara  Apartment  GTU metode pekerjaan yang digunakan

metode konvensional. Pemilihan metode sangat tergantung pada kondisi proyek 

yang akan dikerjakan. Dapat dimungkinkan untuk melakukan kombinasi atas

beberapa metode pelaksanaan pekerjaan struktur di atas. Banyaknya keterkaitan

antara suatu pekerjaan struktur dengan pekerjaan struktur yang lain dan antara

pekerjaan struktur dengan pekerjaan arsitektur maupun Mekanikal dan Elektrikal,

menuntut perencanaan dan pelaksanaan yang baik. Suatu pekerjaan struktur


tersebut harus dikerjakan berdasarkan urutan yang benar dan dihubungkan dengan

pekerjaan struktur lain juga dengan benar. Rincian suatu pekerjaan dan disusun

dengan urutan tertentu dinamakan work breakdown structure (WBS). Setiap

pekerjaan struktur dapat dibuat WBS berdasarkan elemen dan urutan

pekerjaannya.

18

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 36/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3.1.3 Manajemen Kualitas

Untuk garansi kualitas, PT.PP (Persero), Tbk menggunakan standar

internasional sistem menajemen kualitas dengan aplikasi dari ISO 9001-2008.

Komitmen PT.PP (Persero), Tbk untuk kualitas ditunjukkan dalam kebijakan

perusahaan. Dalam proyek konstruksi, kontrol dasar dari kualitas mengacu pada

beberapa standar, yaitu :

a. ISO 9001-2008

b. Spesifikasi teknik dari proyek 

c. Target kualitas PT. PP (Persero), Tbk 

d. Quality Management 

ISO 9001-2008 adalah standar internasional untuk kualitas sistem

manajemen dari perusahaan. Sistem ini menjadi benchmark  dalam hasil kontrol

kualitas dari konstruksi. Spesifikasi teknik dari proyek adalah dokumen yang

menjadi kualitas standar dari material, metode konstruksi, tes dan hasil konstruksi

yang harus dilaksanakan oleh kontraktor yang dibutuhkan oleh owner dari proyek.

Target kualitas PT.PP (Persero), Tbk, adalah hasil standar kualitas

pekerjaan dari tipe pekerjaan yang bervariasi yang ditetapkan oleh PT.PP

(Persero), Tbk, dengan tujuan untuk membuat hasil standar dari pekerjaan dan
meningkatkan kualitas dan menyeragamkan benchmark kualitas yang diinginkan.

Manajemen dari kualitas (quality management ) adalah pengaturan dari

kualitas yang harus dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana kualitas,

terget kualitas, papan penilaian, spesifikasi teknik dan ISO 9001-2008.

19

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 37/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Manajemen dari kualitas terdiri dari rencana kualitas, jaminan kualitas dan kontrol

kualitas. Penjelasan detail tentang rencana kualitas dijelaskan terlampir.

3.1.4 Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja (K3)

Untuk menjamin konstruksi berjalan dengan lancar dan meminimalisir

terjadinya kecelakaan, PT.PP (Persero), Tbk menggunakan standar sistem

managemen kualitas internasional ISO 18001-2007. PT.PP (Persero), Tbk 

menunjukkan komitmen keselamatan kerja dalam kebijakan perusahaan. Adapun

dalam pelaksanaan pekerjaan, kontrol dasar dari K3 mengacu pada beberapa

standar, yaitu :

a. OHSAS 18001-2007

b. Technical Specification of The Project 

c. Safety Target of PT. PP ( Persero), Tbk.

d. Safety Management 

OHSAS 18001- 2007 adalah standar internasional untuk sistem

menagemen keselamatan. Sistem ini menjadi benchmark dalam kontrol

keselamatan dalam konstruksi.

Spesifikasi teknik proyek adalah dokumen yang menjadi standar


keselamatan dari konstruksi yang harus dilakukan oleh kontraktor yang

dibutuhkan oleh pemilik proyek. Target keselamatan dari PT. PP (Persero), Tbk 

adalah standar keselamatan konstruksi yang ditetapkan oleh PT. PP (Persero), Tbk 

dengan tujuan untuk standarisasi keselamatan dan meningkatkan kondisi

keselamatan dan menyeragamkan benchmark  keselamatan yang diinginkan.

20

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 38/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Manajemen keselamatan adalah pengaturan dari keselamatan yang harus

dilakukan oleh tim proyek berdasarkan dari rencana keselamatan, terget

keselamatan, papan penilaian, spesifikasi teknik dan OHSAS 18001-2007.

Managemen keselamatan terdiri dari rencana keselamatan, pelaksanaan,

administrasi dan laporan rencana keselamatan. Penjelasan detail tentang rencana

keselamatan dijelaskan dalam bagian lain dalam metode pelaksanaan ini.

3.2 PERENCANAAN PROYEK

Perencanaan merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah

manajemen proyek. Secara umum, perencanaan adalah suatu tahapan dalam

sebuah proyek yang di dalamnya terdapat proses desain proyek yang akan

dibangun, baik dalam hal bentuk fisik, sruktur organisasi, teknis pekerjaan, waktu

maupun biaya, agar proyek tersebut berjalan sesuai apa yang diharapkan. Sebuah

manajemen proyek harus membuat langkah-langkah proaktif dalam melakukan

perencanaan yang baik agar sasaran dan tujuan dapat dicapai. Adapaun tujuan dari

perencaan proyek adalah untuk memenuhi persyaratan spesifikasi proyek yang

ditentukan dalam batasan biaya, mutu dan waktu ditambah dengan terjaminnya

faktor keamanan (safety).

3.3 STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

Salah satu bagian dari manajemen proyek yang memegang peranan cukup

penting adalah organisasi proyek. Sebuah proyek akan berjalan baik dan berhasil

 jika di dalamnya terdapat sebuah organisasi proyek yang baik. Pengorganisasian

21

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 39/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

dalam proyek bertujuan untuk melakukan pengelolaan proyek dengan tujuan

mengatur tahap-tahap pelaksanaan pekerjaan dalam mencapai tujuan proyek 

tersebut. Sedangkan organisasi dalam proyek merupakan sebuah sistem yang

melibatkan banyak pihak yang saling bekerja sama dan melengkapi dalam

melaksanakan serangkaian kegiatan. Oleh karena itu unsur-unsur yang terlibat

dalam organisasi proyek tersebut harus saling bekerja sama dan bersinergi dan

 juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap tugas, kewajiban serta wewenang

yang telah diberikan sesuai dengan keahlian dan bidang masing-masing.

Secara garis besar pihak-pihak yang terlibat dalam proyek pembangunan

mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap pelaksanaan dapat dibagi

menjadi tiga pihak :

1. Pemilik proyek (owner )

2. Pihak konsultan (perencana/ pengawas)

3. Pihak kontraktor (pelaksana)

22

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 40/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

OWNER

PT. GRADE TRAMITRA USAHA

KONSULTAN PERENCANA KONSULTAN MK

PT. ATELIER 6 STRUKTUR PT. KANDU

KONTRAKTOR PELAKSANA

PT. PP (PERSERO) TBK

SUB KONTRAKTOR SUB KONTRAKTOR SUB KONTRAKTOR

Keterangan:

Garis Instruksi :

Garis Koordinasi :

Gambar 3.2 Skema Hubungan Kerja Proyek 


Sumber: PT. PP (Persero) Tbk, 2014

3.3.1 Pemberi Tugas/ Pemilik (Owner)


Pemilik (owner ) dapat berupa perorangan, perusahaan atau pemerintah

yang mempunyai ide atau gagasan untuk membangun suatu bangunan konstruksi

dan akan mewujudkan ide atau gagasannya tersebut menjadi suatu bangunan.

23

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 41/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Tugas dan wewenang pemilik antara lain :

1. Menyediakan biaya untuk seluruh proses pembangunan yang akan

dikerjakan pada proyek tersebut.

2. Menunjuk konsultan perencana, pengawas, dan kontraktor utama.

3. Menentukan jumlah pembayaran dan waktu pembayaran.

4. Memiliki kedudukan tertinggi untuk memberikan keputusan mengenai

proyek.

3.3.2 Konsultan

a. Konsultan Pengawas

Dalam pelaksanaan pekerjaan, pemilik proyek menunjuk suatu perusahaan

yang berbadan hukum untuk mengawasi kegiatan yang dilakukan atau

dilaksanakan oleh kontraktor agar segala pekerjaan yang dilakukan oleh pihak 

kontraktor sesuai dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya serta mutu dari

pekerjaan dapat sesuai rencana secara maksimal. Pemilihan pihak konsultan

manajemen konstruksi didasarkan atas akreditasinya dan pengalamannya.

Konsultan manajemen konstruksi akan memberikan laporan harian, mingguan dan

bulanan tentang perkembangan pelaksanaan proyek kepada pemilik proyek dan


pimpinan proyek.

Tugas dan tanggung jawab konsultan manajemen konstruksi yaitu :

1. Membantu pengelolaan proyek dalam mengembangkan sasaran yang akan

dicapai dari aspek biaya, waktu, dan mutu pekerjaan.

24

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 42/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

2. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan

kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu, dan keselamatan dalam

pekerjaan.

3. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing).

4. Memeriksa laporan dan hasil pekerjaan kontraktor.

b. Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah suatu perusahaan (Badan Usaha) yang

ditunjuk oleh pemilik ( owner ) untuk mewujudkan ide atau gagasannya kedalam

suatu gambar perencanaan yang lengkap termasuk spesifikasi serta anggaran

biayanya.

Tugas dan wewenang konsultan perencana adalah :

1. Melakukan perhitungan konstruksi, perhitungan taksiran anggaran biaya

dan rencana kerja.

2. Membuat rancangan bangunan yang meliputi gambar arsitektur, gambar

struktural serta gambar kelengkapan lainnya sesuai dengan keinginan

pemilik (owner ) yang disesuaikan menurut peraturan daerah yang berlaku.

3. Melakukan pengawasan pelaksanaan konstruksi secara berkala.

3.3.3 Kontraktor

Kontraktor adalah badan yang menerima pekerjaan dan menyelenggarakan

suatu pekerjaan sesuai dengan tugas dan biaya yang telah ditetapkan berdasarkan

gambar rencana dan peraturan serta syarat yang telah ditetapkan.

25

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 43/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Hak dan kewajiban kontraktor :

1. Melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan perencanaan, peraturan dan

syarat-syarat, risalah penjelasan pekerjaan, dan yang telah ditentukan.

2. Membuat laporan hasil pekerjaan yaitu laporan harian, mingguan, bulanan.

3. Membuat gambar pelaksanaan yang disahkan oleh konsultan pengawas.

4. Menyediakan alat keselamatan kerja untuk menjaga keselamatan pekerja.

5. Menyerahkan pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan ketetapan.

Selain pihak-pihak tersebut, masih ada pihak lain yang membantu

Pelaksanaan Proyek Izzara Apartment GTU, yaitu :

1. Project Manager 

Project Manager  adalah pemimpin tertinggi dalam proyek yang

mempunyai tugas dan tanggung jawab langsung memimpin pelaksanaan

kegiatan proyek sesuai kontrak. Project Manager  dituntut untuk 

memahami dan menguasai rencana kerja proyek secara keseluruhan dari

segi mutu, waktu dan biaya. Tugas dan wewenang dari Project Manager 

adalah sebagai berikut :

a. Kepemimpinan seorang Project Manager  harus ditunjukkan dalam

semua tahapan proyek.


b. Project Manager memiliki kebebasan dalam mengatur proyek.

c. Project Manager  bersama dengan tim manajemen proyek harus

mengkoordinir berbagai organisasi yang ada dalam proyek.

d. Project Manager bersama dengan tim manajemen proyek bertanggung

 jawab menentukan kualitas dan nilai proyek.

26

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 44/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

e. Project Manager  wajib mengetahui proyek dan seluk-beluknya.

Project Manager  harus selalu ditugaskan sebelum dimulai

perencanaan proyek dilaksanakan.

f. Project Manager  juga mempunyai tanggung jawab kepada sumber

daya manusia untuk menerima dan melepas bawahannya.

g. Project Manager  wajib membuat pelaporan rangkap kepada manajer

fungsional dan timnya sendiri.

h. Project Manager  dan tim manajemen risiko memberi tanggapan

kepada pemilik proyek terhadap resiko yang dilaporkan.

i. Project Manager  yang diusulkan harus bersertifikat Project 

 Management Profesional (PMP) atau memiliki dokumentasi

pengalaman kerja sebelumnya.

2. Site Manager 

Site Manager  mempunyai tanggung jawab langsung kepada Project 

 Manager  maupun bertindak atas nama Project Manager  dalam

melaksanakan pekerjaan proyek jika Project Manager  berhalangan hadir.

Tugas dan wewenang Site Manager adalah sebagai berikut :

a. Membantu Project Manager  menangani Technical Planning di


lapangan juga menaati Project Quality Plan.

b. Mengevaluasi kemajuan proyek secara berkala bersama seluruh tim

proyek.

c. Mengadakan surat menyurat dengan wakil owner  dan konsultan

pengawas berkaitan dengan kegiatan di lapangan.

27

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 45/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

d. Memeriksa dan mengevaluasi biaya subkontraktor bersama Project 

 Manager .

e. Membahas hasil rapat dengan owner dan konsultan pengawas.

f. Membuat dan mengontrol Rencana Anggaran Biaya (RAB) bersama

Project Manager .

g. Menyelenggarakan rapat-rapat intern.

h. Memeriksa laporan biaya proyek.

3. Quality Control Staff 

Quality Control Staff  adalah sekelompok orang yang bertugas menjaga

standarisasi kualitas produk mulai dari persiapan, penyimpanan, produksi,

sampai tahap pemakaian. Tugas dan wewenang Quality Control Staff 

adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan dan mengendalikan prosedur proyek dengan baik.

b. Mengarsipkan catatan-catatan untuk dokumen.

c. Mengawasi perbaikan atas prosedur kegiatan yang tidak sesuai.

d. Mempersiapkan informasi kebutuhan material serta dana kepada sub

kontraktor yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek, baik dalam

bentuk volume, jenis dan Shop Drawing.


e. Menjamin pelaksanaan inspeksi dan pengujian secara berkala dengan

akurat sesuai tahapan pekerjaan proyek.

f. Memastikan bahwa tahapan pekerjaan dapat dilanjutkan jika telah

memenuhi standar mutu yang telah disyaratkan.

28

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 46/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

4. Quantity Surveyor Staff 

Quantity Surveyor Staff  adalah orang yang bertugas menangani kontrak 

yang dibuat demi kelancaran suatu proyek. Quantity Surveyor Staff 

biasanya bekerja pada tahapan perencanaan. Tugas dan wewenang

Quantity Surveyor Staff adalah sebagai berikut :

a. Melakukan market survey untuk mendapatkan harga material bahan

bangunan yang akan digunakan dengan mengacu pada Techincal

Spesification dan dokumen bestek.

b. Menentukan kisaran harga bahan bangunan yang digunakan

sebelumnya.

c. Melaporkan hasil penerapan sistem ke kantor pusat/ cabang serta

menjamin laporan tersebut sesuai ketentuan prosedur.

d. Mengendalikan semua dokumen sistem manajemen mutu dan K3 yang

dipakai sebagai acuan kerja proyek.

e. Melakukan perhitungan terhadap analisa harga satuan (AHS) berikut

harga satuan pekerjaan (HSP) sesuai dengan kebijakan manajemen

proyek.

5. Safety Supervisor 
Bertanggung jawab atas terselenggaranya program Kesehatan dan

Keselamatan Kerja (K3) di suatu proyek. Berikut adalah tugas dan

wewenang dari Safety Supervisor :

a. Memantau dan menyelenggarakan system K3 dengan baik.

b. Mempersiapkan rambu-rambu K3 yang diperlukan pada tempatnya.

29

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 47/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

c. Mempersiapkan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.

d. Memberikan briefing pada pembantu pelaksana, mandor, dan sub

kontraktor.

e. Mengambil tindakan terhadap kecelakaan kerja yang terjadi.

f. Menyelenggarakan apel safety dan kampanye K3.

6.  Engineering Team

 Engineering Team adalah sebuah kelompok kerja yang tugasnya

berhubungan dengan gambar kerja. Berikut adalah tugas dan wewenang

 Engineering Team :

a. Berkoordinasi dengan Site Manager dan MEP Coordinator .

b. Mengantisipasi masalah yang timbul selama kegiatan engineering

berlangsung terhadap hasil pekerjaan di lapangan.

c. Mengendalikan pembuatan shop drawing yang meliputi struktural,

arsitektur dan landscape sesuai jadwal.

d. Mengevaluasi data teknis supplier 


 / sub kontraktor dalam rangka

proses persetujuan manajemen konstruksi/ owner .

e. Memonitor proses kegiatan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan

segera mengusulkan adanya langkah koreksi bila terjadi


penyimpangan kepada Chief Engineer .

7.  Drafter 

 Drafter  adalah orang yang bertugas membuat, memperbarui, dan

mendistribusikan gambar kerja ( shop drawing), gambar terpasang (as built 

drawing) untuk di lapangan dan di kantor pusat sebagai laporan akhir.

30

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 48/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar yang dihasilkan harus mendapat persetujuan dari konsultan.

Berikut tugas dan wewenang Drafter :

a. Membuat gambar-gambar kerja sesusi pengarahan  Engineer  proyek 

dan jadwal yang ditetapkan.

b. Memeriksa kelengkapan dan sistem gambar sesuai standar yang telah

ditetapkan.

c. Memeriksa kesesuaian gambar untuk  construction dari konsultan/ 

owner  terkait dengan bidang kerja lainnya (MEP, sipil, arsitek,

landscape dan lain-lain).

d. Membuat dan menyiapkan dokumen As Built Drawing.

8. Supervisor

Supervisor adalah seseorang yang mengawasi pekerjaan di lapangan agar

sesuai dengan gambar kerja serta kualitas yang telah ditetapkan. Ada 2

 jenis supervisor yaitu supervisor struktur dan finishing.

9. Surveyor 

Tugas dan tanggung jawab surveyor  adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pemeriksaan/ pemeliharaan rutin terhadap alat ukur

yang digunakan.
b. Menentukan titik referensi awal proyek.

c. Mengkalibrasi secara berkala dan pemeriksaan alat ukur selama

pelaksanaan proyek.

d. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan pada saat pengukuran.

e. Menjamin keakuratan hasil pengukuran.

31

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 49/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

f. Melaksanakan marking untuk keperluan pelaksanaan proyek.

g. Menjamin segala arsip-arsip baik mengenai alat ukur dan hasil

pengukuran agar terdokumentasi.

10. SEM (Site Engineer Manager)

Tugas dan wewenang Site Engineer Manager yaitu :

a. Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada dilapangan.

b. Memberikan cara-cara penyelesaian atas usul-usul perubahan desain

dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja,

sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kemajuan pelaksanaan

di lapangan.

c. Melakukan pengawasan terhadap hasil kerja apakah sesuai dengan

dokumen kontrak.

11. SAM (Site Administration Manager )

Tugas Site Administration Manager  yaitu :

a. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan.

b. Mebuat laporan keungan mengenai seluruh pengeluaran proyek.

c. Membuat secara rinci pembukuan keungan proyek.

d. Memeriksa pembukuan arsip-arsip selama pelaksanaan proyek.


12. SOM (Site Operation Manager )

Tugas Site Operation Manager yaitu :

a. Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

b. Melaksanakan kegiatan sesuai dokumen kontrak.

32

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 50/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

c. Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan

pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.

3.4 MANAJEMEN PELAKSANAAN PROYEK

Pada manajemen pelaksanaan proyek membahas mengenai  progress

pekerjaan yang digambarkan melalui laporan harian, mingguan, dan bulanan.

Pada proyek ini, laporan harian, mingguan, dan bulanan dibuat oleh kontraktor.

Setelah itu dilaporkan kepada pengawas dan disesuaikan dengan laporan

pengawas.

3.4.1 Laporan Harian

Laporan harian dibuat oleh kontraktor pelaksana. Kontraktor pelaksana

mempunyai kewajiban untuk membuat dan menyimpan laporan harian yang berisi

hal-hal sebagai berikut :

1. Kuantitas dan macam bahan yang ada dilapangan.

2. Penempatan tenaga kerja untuk setiap macam tugas dan keterampilannya.

3. Jumlah, jenis dan kondisi peralatan yag tersedia.

4. Taksiran kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan.


5. Jenis dan uraian pekerjaan yang dilaksanakan.

6. Catatan-catatan lain yang berkenaan dengan pelaksanaan, perubahan

desain, gambar kerja, spesifikasi teknis dan kelambatan pekerjaan

dibanding dengan rencana serta upaya pemecahannya.

33

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 51/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3.4.2 Laporan Mingguan

Laporan mingguan dibuat setiap minggu yang berisikan rangkuman dari

laporan harian dan berintikan jenis dan kemajuan fisik kumulatif pekerjaan dalam

periode satu minggu, serta hal-hal atau kejadian-kejadian penting. Laporan

mingguan ini dibuat oleh Kontraktor.

3.4.3 Laporan Bulanan

Laporan bulanan merupakan hasil rekapitulasi dan monitoring dari laporan

harian dan mingguan yang menunjukkan gambaran mengenai kemajuan dan

prestasi kerja selama kurun waktu satu bulan. Sehingga dengan begitu pemilik 

proyek dapat mengontrol kegiatan proyek tersebut.

Isi laporan bulanan mencakup hal-hal sabagai berikut :

1. Rangkuman pekerjaan selama satu bulan dan perbandingannya terhadap

rencana yang telah ditentukan.

2. Status gambar yang telah selesai dikerjakan.

3. Pengaturan biaya anggaran proyek dan biaya pengeluran proyek.

4. Pengeluaran biaya dan  progress pelaksanaan selama satu bulan yang

disesuaikan dengan kurva s.


5. Penjelasan mengenai usaha yang dilakukan untuk meminimalisir

ketidaksesuaian agar realisasi dapat tercapai sesuai dengan rencana.

6. Rangkuman ijin pelaksanaan.

7. Foto-foto dokumentasi bangunan.

8. Rencana kerja untuk bulan selanjutnya.

34

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 52/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3.5 PENGENDALIAN MUTU, WAKTU DAN BIAYA

Pengendalian proyek merupakan suatu kegiatan pengawasan atau

monitoring suatu proyek seperti penggunaan biaya dan waktu serta evaluasi atau

pengambilan langkah-langkah yang diperlukan pada saat pelaksanaan agar proyek 

tersebut dapat berjalan dengan lancar, mendapatkan mutu yang baik dan dapat

selesai sesuai dengan yang direncanakan. Tujuan dari kegiatan pengendalian

proyek ini adalah:

1. Memperoleh kualitas bangunan yang sesuai dengan perencanaan

(pengendalian mutu).

2. Waktu pelaksanaan sesuai dengan time schedule sehingga pihak  owner 

maupun kontraktor pelaksana tidak merasa dirugikan karena adanya

keterlambatan (pengendalian waktu).

3. Meningkatkan efisiensi pekerjaan sehingga dapat meminimalisir

pengeluaran proyek (pengendalian biaya).

3.5.1 Pengendalian Mutu Proyek

Pengendalian mutu proyek adalah mengendalikan jalannya pelaksanaan

proyek agar mendapatkan mutu yang baik dan sesuai dengan syarat yang
ditentukan dalam kontrak. Pengendalian mutu dilaksanakan dengan dua macam

cara, yaitu pengawasan pekerjaan dan uji mutu dari setiap pekerjaan yang

dilakukan. Pengendalian mutu ini mutlak diperlukan untuk memperoleh hasil

yang diinginkan sesuai dengan spesifikasi dan kualitas mutu yang telah

disepakati. Kegiatan pengawasan dilakukan untuk memperoleh mutu pekerjaan

35

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 53/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

dan bahan material yang berkualitas sesuai dengan sistem pengujian dan

persyaratan mutu yang telah disepakati, seperti berikut :

1. Mutu Beton

Pelaksanaan pengendalian mutu beton dilakukan dengan semua

bahan beton yang akan digunakan harus bahan-bahan yang terbaik dan

sudah teruji kualitasnya serta harus memenuhi persyaratan SNI 03-2847-

2002. Beton yang digunakan adalah ready mix dengan mutu beton fc’ 30

Mpa, fc’ 35 Mpa, fc’ 40 Mpa, fc’ 45 Mpa, dan fc’ 50 Mpa . Beton harus

mencapai lima tepat logistik, yaitu :

a. Tiba di tempat

b. Jumlah yang tepat

c. Harga yang tepat

d. Kualitas yang tepat

e. Pada saat yang tepat.

Menyediakan tenaga kerja, bahan material, tempat kerja, peralatan,

dan alat pendukung lain yang digunakan mengacu dari spesifikasi dan

gambar yang telah ditentukan dengan memperhatikan waktu, biaya,

kualitas dan keamanan pekerjaan.


2. Mutu Baja Tulangan

Semua bahan dan konstruksi yang akan digunakan harus memenuhi

standar umum yang dipakai di Indonesia, yaitu SNI 03-1729-2002 tentang

Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung. Untuk 

36

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 54/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

mengetahui syarat mutu baja terpenuhi atau tidak, maka terlebih dahulu

diadakan pengujian, yaitu :

a. Pengujian sample baja tulangan yang dilakukan di laboratorium

penguji yang berwenang terdiri dari tes tarik dan tes tekuk.

b. Semua baja tulangan harus bersih dan sesuai dengan ukuran pabrik.

c. Tidak boleh melakukan pengecoran jika besi yang terpasang belum

ada persetujuan dari pengawas.

d. Mutu Air, Air yang digunakan harus bersih, tidak mengandung

minyak. Bebas dari bahan organik, asam, alkali, garam, dan kotoran

lain dalam jumlah yang besar karena dapat mempengaruhi kualitas

beton dan besi tulangan. Jika terdapat keraguan, maka harus dilakukan

pengujian di laboratorium untuk memastikan kelayakan air.

3. Pembesian

Besi beton yang digunakan adalah besi beton ulir (deformamed 

2
bar ) tegangan leleh 4000 kg/cm (BJTD-40). Persyaratan besi tersebut

sesuai dengan SII 0136-84.

4. Pengujian Kekuatan Beton

Pengujian kekuatan beton ini bertujuan untuk mengetahui nilai kuat


tekan karakteristik suatu campuran beton pada umur tertentu. Selain itu

untuk mengetahui nilai perbandingan campuran yang akan menghasilkan

beton sesuai dengan mutu yang telah direncanakan.

Penetapan kekuatan beton dalam satuan MPa dilakukan dengan uji

kekuatan beton (crushing test ) pada benda uji silinder berukuran 15 x 30

37

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 55/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

cm. Cara pembuatan dan jumlah benda uji silinder tersebut harus

berdasarkan syarat dan sesuai dengan SNI 03-2847-2002. Setiap

pengiriman beton ready mixed  dari suatu batch yang dipilih secara acak 

harus diambil :

Truk pertama : 1 x 4 benda uji

Truk ke-2 sampai ke-5 : 2 x 4 benda uji

Truk ke-6 sampai ke-10 : 3 x 4 benda uji

Truk ke 10 sampai berikutnya : 1 x 4 benda uji

Pada Proyek Izzara  Apartment  GTU, dari setiap set benda uji (4

silinder), satu benda uji digunakan untuk percobaan kekuatan beton umur

7 hari, dua benda uji untuk percobaan kekuatan beton umur 28 hari, dan

satu benda uji disimpan untuk test cadangan jika diperlukan. Pengujian

beton dengan crushing test memiliki beberapa prosedur, yaitu :

a. Menyiapkan cetakan beton silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi

30 cm.

b. Memasukkan sebagian dari adukan beton yang telah diuji slump ke

dalam cetakan yang dibagi menjadi 3 bagian yang sama. Kemudian

ditusuk-tusuk sebanyak 25 kali pada tiap bagian.


c. Meratakan bagian atasnya dan memberi kode pengecoran tiap silinder

beton.

d. Setelah didiamkan dan direndam sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan, beton tersebut dibawa ke laboratorium untuk uji kuat tekan

beton.

38

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 56/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

e. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat ditentukan nilai kuat

tekan rata-rata dari benda uji.

f. Menghitung standar deviasi dan kuat tekan karakteristik.

5. Pengujian Slump Test 

Pengujian Slump Test  dimaksudkan untuk mengukur kekentalan

dari beton dengan tujuan mempermudah dalam pengerjaannya

(workability ). Pengujian Slump Test  dilakukan pada setiap truck mixer 

yang datang sebelum pengecoran dilakukan. Pengujian Slump Test  dengan

menggunakan Kerucut Abrams (Abrams Cone) dengan diameter atas 10

cm, diameter bawah 20 cm, dan tinggi 30 cm. Prosedur pengujian Slump

Test adalah sebagai berikut:

a. Mengambil adukan beton yang baru dikeluarkan dari truck mixer .

b. Meletakkan Kerucut Abrams di atas alas yang rata dan tidak menyerap

air.

c. Memasukkan adukan beton ke dalam kerucut secara bertahap

sebanyak 3 lapis dengan ketebalan yang sama.

d. Setiap lapisan ditusuk-tusuk sebanyak 25 kali dengan batang pemadat.

Kemudian meratakan bagian atas.


e. Membersihkan adukan beton yang berada di sekitar kerucut.

f. Menarik kerucut ke arah vertikal secara perlahan-lahan.

g. Mengukur segera penurunan puncak kerucut terhadap tingginya. Hasil

pengukuran ini yang disebut sebagai slump dan merupakan ukuran

kekentalan adukan beton.

39

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 57/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

h. Adukan beton dengan hasil slump yang tidak memenuhi syarat maka

tidak boleh digunakan.

6. Perawatan Beton

Tujuan perawatan beton adalah untuk mencegah penguapan yang

berlebihan, karena dapat mengakibatkan terjadinya hambatan dan

gangguan dalam proses hidrasi. Perawatan ini dimulai sejak bekisting

mulai dibuka. Pelaksanaan perawatan beton (curing) dapat dilakukan

dengan berbagai cara, yaitu dengan menggunakan karung yang basah,

penyiraman beton, dan penambahan zat adiktif pada saat pengecoran. Pada

Proyek Izzara  Appartment  GTU, untuk area parkir, area hunian

menggunakan  floor hardener  agar memperkuat permukaan lantai beton

terhadap gesekan, khususnya beban berat dan benturan.

3.5.2 Pengendalian Waktu Proyek

Pengendalian waktu pada suatu proyek biasanya dilakukan dengan sistem

penjadwalan dengan pembuatan time schedule. Time schedule merupakan sistem

pengendalian waktu dengan menetapkan pembagian waktu untuk masing-masing

tahap pekerjaan yang disesuaikan dengan urutan logika pekerjaan. Pengendalian


waktu dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Pengendalian jumlah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan. Apabila ada

keterlambatan maka perlu penambahan tenaga kerja atau jam kerja

tambahan (kerja lembur).

40

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 58/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

2. Pengecekan pengadaan material dan peralatan yang selalu siap jika suatu

pekerjaan akan berlangsung.

3. Menempatkan tenaga ahli pada setiap pekerjaan dengan keahlian masing-

masing.

Sebelum melaksanakan suatu pekerjaan, maka pihak kontraktor pelaksana

harus membuat rencana kerja (master schedule) sebagai pengontrol dan

pengendali. Fungsi master schedule adalah:

1. Sebagai pedoman bagi kontraktor agar dapat memperkirakan segala hal

yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan.

2. Sebagai kontrol terhadap durasi waktu pelaksanaan proyek.

3.5.3 Pengendalian Biaya Proyek

Pengendalian biaya pada suatu proyek dimaksudkan agar biaya yang

dikeluarkan oleh proyek tidak melebihi anggaran yang sudah direncanakan.

Pengendalian biaya di proyek dilakukan oleh bagian Cost Control dengan cara

membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Besarnya biaya yang

dikeluarkan selanjutnya akan dibandingkan dengan Rencana Anggaran Biaya

(RAB). Pengendalian biaya dilakukan secara rutin selama pelaksanaan proyek.


Pengendalian biaya proyek sangat erat dan dipengaruhi oleh hal-hal sebagai

berikut :

1. Pengendalian waktu pelaksanaan proyek.

2. Pengendalian mutu dan hasil pelaksanaan proyek.

41

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 59/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3. Pengendalian sistem manajemen operasional proyek yang bersangkutan,

yang tidak konsisten dalam pelaksanaannya.

3.6 KONTRAK KERJA

Kontrak kerja konstruksi dibuat sebagai dasar hukum dan pedoman

pelaksanaan bagi kontraktor yang diberikan oleh pemilik proyek. Kontrak kerja

 juga berfungsi sebagai rambu-rambu bagi kontraktor maupun pemilik proyek 

mengenai hal-hal yang menjadi kewajiban dan haknya dalam sebuah hubungan

kerja pelaksanaan kontrak kerja konstruksi. Kontrak kerja dalam bidang

konstruksi dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa hal, yaitu :

1. Berdasarkan cara penunjukannya, kontrak kerja dibedakan menjadi dua

 jenis, yaitu :

a. Kontrak kerja langsung (penunjukan langsung).

b. Kontrak kerja tender (penunjukan melalui lelang).

2. Berdasarkan cara penentuan harga, kontrak kerja dibedakan menjadi

beberapa jenis, antara lain :

a.  Lump Sump Fixed Price Contract 

Kontrak kerja sistem lump sump adalah kontrak pengadaan


barang atau jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas

waktu tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua

resiko yang mungkin terjadi dalam proses penyelesaian pekerjaan

sepenuhnya ditanggung oleh penyedia barang atau jasa.

42

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 60/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

b. Fixed Unit Price Contract 

Fixed unit price contract  adalah pengadaan barang atau jasa atas

penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu

berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan

pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu yang volume

pekerjaannya masih bersifat sementara. Sedangkan pembayarannya

didasarkan pada hasil perhitungan bersama atas volume pekerjaan

yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang atau jasa.

c. Cost Plus Fee Contract 

Cost plus fee contract  adalah kontrak kerja dimana kontraktor

mendapat  fee yang telah disepakati jumlahnya sebelum pekerjaan

dilakukan selain mendapat penggantian dana yang telah dikeluarkan.

d. Target Estimate with Penalty and Incentive Fee Contract 

Kontrak dengan sistem ini kontraktor dimungkinkan untuk 

mendapatkan sejumlah tambahan  fee atau incentive  jika bisa

menyelesaikan pekerjaan dengan jumlah biaya kurang dari biaya

rencana. Akan tetapi jika biaya lebih dari biaya rencana makan

kontraktor bisa saja dikenakan sejumlah sanksi.


3. Berdasarkan cara penyediaan dana setiap tahun anggaran, kontrak kerja

dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

a. Kontrak konstruksi dalam satu tahun anggaran.

b. Kontrak konstruksi lebih dari satu tahun anggaran (multi years

contract).

43

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 61/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3.6.1 Tipe Kontrak yang Digunakan

Proyek Izzara  Apartment  GTU, dalam perjanjian kontrak kerjanya

menggunakan kontrak kerja  Lump Sump Fixed-Price (Lump Sump Contract)

antara owner  (PT. Grage Trimitra Usaha) dan kontraktor pelaksana (PT.PP

(persero), Tbk) yaitu kontraktor menawarkan untuk menyelesaikan seluruh

pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan biaya tetap meskipun terjadi

perubahan volume pekerjaan dan semua resiko yang terjadi dalam proses

penyelesaian pekerjaan ditanggung oleh kontraktor.

Pembayaran yang dilakukan oleh pemilik proyek dilakukan dengan

mengukur hasil kerja yang sudah dilaksanakan dalam proyek, tidak ada batasan

berapa kali dan berapa persen yang akan dibayar. Penagihan harus memiliki izin

dan persetujuan dari pemilik proyek, setelah adanya kemajuan fisik proyek baik di

lapangan maupun dilihat dari laporan progress.

Progress tersebut dilihat dari laporan mingguan dan bulanan yang

diajukan oleh kontraktor dan konsultan pengawas setelah adanya pengecekan

terlebih dahulu. Jika  progress yang telah diajukan sesuai dengan keadaan yang

ada di lapangan, maka proses penagihan bisa dilanjutkan setelah mendapat

persetujuan dari owner .

44

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 62/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

BAB 4

PELAKSANAAN PEKERJAAN DI LAPANGAN

4.1 KONDISI EKSISTING DI LAPANGAN

Pelaksanaan pekerjaan yang sedang berlangsung pada waktu pengamatan

yang dilakukan saat tugas kerja praktek di Tower 2 Izzara Apartment GTU, adalah

sedang berlangsungnya pembangunan struktur atas di lantai 5. Adapun

pelaksanaan pekerjaan yang sedang berlangsung meliputi pekerjaan struktur

kolom, pekrjaan balok, pekerjaan pelat, dan pekerjaan pengecoran. Pembangunan

Tower 2 Izzara   Apartment  GTU direncanakan akan dibangun 30 lantai dan

direncanakan akan selesai pada bulan oktober 2015.

4.2 PERALATAN YANG DIGUNAKAN

Saat ini proyek konstruksi bangunan bertingkat semakin berkembang,

dalam pelaksanaannya segala sesuatu harus direncanakan dengan tepat dan

cermat. Salah satunya adalah perencanaan penggunaan peralatan konstruksi yang

tepat agar dapat menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Dalam

pemilihan alat konstruksi yang terpenting adalah mengidentifikasi alat untuk 

mengetahui fungsi serta dapat memperkirakan produktifitas suatu alat.

Pemilihan jenis dan jumlah peralatan yang akan digunakan pada suatu

proyek diperlukan beberapa pertimbangan, diantaranya adalah sebagai berikut :

45

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 63/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

1. Biaya yang tersedia

2. Jenis pekerjaan yang dilaksanakan

3. Jangka waktu pelaksanaan

4. Kondisi lapangan

5. Spesifikasi dan kapasitas alat

6. Kondisi alat

7. Kemampuan sumber daya yang ada

Adapun alat-alat yang digunakan pada proyek pembangunan Izzara

 Apartment GTU adalah sebagai berikut :

4.2.1 Theodolite

Melakukan survei tanah adalah hal yang harus dilakukan pada tahap awal

pembangunan proyek gedung. Dalam proyek pembangunan Izzara   Apartment 

GTU   theodolite digunakan untuk menentukan titik as bangunan, ketegaklurusan

bangunan, menentukan elevasi bangunan, dan membuat sudut-sudut bangunan.

Dalam penggunaannya, theodolite didirikan pada tripod.

46

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 64/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.1 Theodolite

4.2.2 Waterpass

Waterpass digunakan untuk menentukan elevasi untuk lantai, balok, dan

lain-lain yang membutuhkan elevasi berdasarkan ketinggian titik yang diketahui.

Alat ini digunakan untuk mengecek ketinggian penulangan agar tidak melebihi

tinggi rencana dan mengecek ketebalan lantai saat pengecoran, sehingga lantai

yang dihasilkan datar. Selain itu juga dapat digunakan untuk pembuatan tanda/ 

marking pada kolom atau dinding sebagai acuan pekerjaan lain, seperti acuan

untuk pekerjaan dinding panel  precast , serta dapat digunakan dalam pengecekan

settlement bangunan.

47

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 65/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.2 Waterpass

4.2.3  Excavator

 Exavator  berfungsi untuk menggali tanah (digging), memuat material ke

dump truck (loading ), mengangkat material (lifting), meratakan (grading) dan lain


- lain. Tujuannya adalah untuk membantu dalam melakukan pekerjaan yang sulit

dikerjakan dengan tangan manusia, sehingga pekerjaan konstruksi menjadi lebih

ringan dan dapat mempercepat waktu pengerjaan serta dapat menghemat waktu.

 Excavator  yang digunakan pada proyek Izzara Apartment adalah jenis backhoe.

48

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 66/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.3 Excavator 

4.2.4 Tower Crane (TC )

Hampir semua proyek gedung bertingkat tinggi menggunakan alat ini,

fungsi utamanya adalah sebagai alat lalu lintas material dari bawah menuju atas
atau sebaliknya. Misalnya digunakan saat melakukan pekerjaan pengecoran beton

dengan cara mengangkat beton dengan   bucket  dari   truck mixer  menuju area

pengecoran, fungsi lainya misalnya untuk mobilisasi besi tulangan ke area

pekerjaan. Penggunaan TC ini perlu direncanakan dengan baik dari sisi

penempatan, pondasi TC dan pengaturan jadwal penggunaan alat sehingga  tower 

crane dapat terpakai secara maksimal. Dalam proyek pembangunan Izzara

 Apartment  GTU menggunakan 2   tower crane dengan kapasitas 2,5 ton di ujung

lengan.

49

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 67/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.4 Tower Crane

4.2.5  Passenger Hoist

Passenger hoist  banyak dibutuhkan pada proyek bangunan bertingkat

tinggi. Selain digunakan untuk mengangkut pekerja proyek, juga dapat digunakan
untuk mengangkut bahan/ material kebutuhan lapangan, seperti bahan untuk 

pekerjaan MEP dan alat bantu (travo las,   concrete vibrator , alat ukur, dll).

Passenger hoist  memakai sistem modular dan konstruksinya sederhana, sehingga

sangat praktis bongkar pasangnya.   Passenger hoist  yang digunakan pada proyek 

Izzara   Apartment  adalah tipe   double cage (dua cabin/ ruangan) yang memiliki

kapasitas 2 ton dan mampu menampung hingga 20 orang.

50

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 68/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.5 Passenger Hoist 

4.2.6  Bar Bender

 Bar Bender  adalah alat yang digunakan untuk membengkokkan baja

tulangan dalam berbagai macam sudut sesuai dengan perencanaan. Cara kerja alat
ini adalah baja yang akan dibengkokkan dimasukkan di antara poros tekan dan

poros pembengkok kemudian diatur sudutnya sesuai dengan sudut bengkok yang

diinginkan dan panjang pembengkokkannya. Ujung tulangan pada poros

pembengkok dipegang dengan kunci pembengkok. Kemudian pedal ditekan

sehingga roda pembengkok akan berputar sesuai dengan sudut dan

pembengkokkan yang diinginkan.   Bar bender  dapat mengatur sudut

pembengkokan tulangan dengan mudah dan rapi.

51

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 69/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.6 Bar Bender 

4.2.7  Bar Cutter

 Bar cutter  yaitu alat pemotong baja tulangan sesuai ukuran yang

diinginkan. Pada proyek ini digunakan   bar cutter  listrik. Keuntungan dari   bar 
cutter  listrik dibandingkan   bar cutter  manual adalah   bar cutter  listrik dapat

memotong besi tulangan dengan diameter besar dan dengan mutu baja cukup

tinggi, disamping itu juga dapat mempersingkat waktu pengerjaan.

Cara kerja dari alat ini yaitu baja yang akan dipotong dimasukkan ke

dalam gigi   bar cutter , kemudian pedal pengendali dipijak, dan dalam hitungan

detik baja tulangan akan terpotong. Pemotongan untuk baja tulangan yang

mempunyai diameter besar dilakukan satu persatu. Sedangkan untuk baja yang

diameternya lebih kecil, pemotongan dapat dilakukan beberapa buah sekaligus

sesuai dengan kapasitas dari alat.

52

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 70/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.7 Bar Cutter 

4.2.8  Air Compressor

 Air compressor  adalah alat penghasil atau penghembus udara bertekanan

tinggi yang digunakan untuk membersihkan kotoran-kotoran yang dapat


mengurangi mutu dan daya lekatan tulangan pada beton seperti: debu-debu,

potongan-potongan kawat bendrat, dan serbuk-serbuk kayu. Alat ini digunakan

setelah proses pekerjaan pembesian selesai. Berikut adalah gambar   air 

compressor pada proyek Izzara Apartment yang terlampir pada Gambar 4.8.

53

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 71/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.8 Air Compressor 

4.2.9 Concrete Bucket

Concrete bucket  adalah tempat pengangkutan beton dari   mixer truck 

sampai ke tempat pengecoran. Setelah dilakukan pengetesan   slump dan telah


memenuhi persyaratan yang ditetapkan, maka beton dari   mixer truck  dituangkan

kedalam   concrete bucket , kemudian pengangkutan dilakukan dengan bantuan

tower crane. Dalam pengerjaannya dibutuhkan satu orang sebagai operator

concrete bucket  yang bertugas untuk membuka atau mengunci agar coran beton

tidak tumpah pada saat dibawa ke area pengecoran dengan  tower crane. Concrete

3
bucket  yang digunakan pada proyek ini mempunyai kapasitas sebesar ± 0,8 m

dan berat   concrete bucket  adalah ± 300 kg. Pada proyek ini, pengecoran dengan

concrete bucket hanya untuk pengecoran kolom, shear wall dan core wall.

54

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 72/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.9 Concrete Bucket 

4.2.10  Mixer Truck

 Mixer truck  adalah suatu truk yang digunakan untuk mengangkut beton

segar dari tempat pencampuran bahan ke lokasi yang akan dicor. Karena
fungsinya untuk mengangkut beton segar, maka truk ini dilengkapi dengan

concrete mixer  yang bentuknya seperti molen, tujuannya yaitu agar beton segar

tidak cepat mengeras dan tetap homogen. Cara kerja  mixer truck  adalah sebagai

berikut :

a. Apabila arah putaran   concrete mixer  searah jarum jam maka truk ini

berfungsi untuk mengeluarkan beton ready mixed .

b. Apabil arah putaran  concrete mixer  berlawanan arah jarum jam maka

truk ini berfungsi untuk mengaduk beton ready mixed .

55

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 73/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.10 Mixer Truck 

4.2.11 Scaffolding

Scaffolding adalah suatu struktur sementara yang berfungsi untuk 

menyangga beban yang ada diatasnya. Contohnya untuk menunjang bekisting


pada saat beton belum dapat memikul beratnya sendiri. Biasanya   scaffolding

berbentuk suatu sistem modular dari pipa atau tabung logam.   Scaffolding ini

memiliki bagian-bagian sebagai berikut :

1.   Frame; adalah rangka utama dari   scaffolding berupa portal dengan dua

kaki.

2.   Cross Brace; adalah rangka menyilang yang menghubungkan antar  frame.

3.   Jack base; dapat dikatakan sebagai bagian kaki dari   scaffolding yang

menahan supaya dapat berdiri.

4.   U   –   head ; adalah bagian atas atau kepala dari   scaffolding yang

menggunakan sistem ulir dan berfungsi sebagai landasan untuk 

meletakkan kayu-kayu penyangga bekisting.

56

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 74/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.11 Scaffolding

4.2.12 Vibrator

Vibrator  adalah alat yang digunakan untuk memadatkan beton pada saat

pengecoran. Penggetaran ini dimaksudkan agar saat pengecoran, beton dapat lebih
padat sehingga pengeroposan dapat berkurang. Ketika beton segar dituang

kedalam bekisting, hal yang perlu diperhatikan adalah kepadatan beton tersebut.

Mengingat beton yang tidak padat akan menjadikan beton keropos dan beton

akhirnya memiliki kuat tekan yang lemah. Kekeroposan terjadi akibat banyaknya

udara-udara yang terjebak didalam beton segar yang tidak dipadatkan.

57

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 75/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.12 Vibrator 

4.2.13 Concrete Pump

Concrete pump adalah sebuah mesin/ alat yang digunakan untuk 

menyalurkan beton segar ke tempat pengecoran yang letaknya sulit dijangkau oleh

truck mixer .

Gambar 4.13 Concrete Pump

58

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 76/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

4.2.14  Placing Boom

Placing boom adalah alat bantu untuk menyalurkan beton  readymix dari

mixer truck ke tempat yang akan dicor dengan dibantu menggunakan alat concrete

 pump sebagai pendorong beton  readymix dari  mixer truck .  Placing boom sendiri

digunakan untuk pengecoran dengan ketinggian lebih dari 50 m dan pengecoran

3
yang dilakukan minimal 50 m , hal ini di karenakan wise atau kehilangan beton di

3
pipa bisa mencapai 1 m lebih.

Gambar 4.14 Placing Boom

4.2.15  Dump Truck

 Dump truck  berbentuk seperti mobil pada umumnya namun dibuat lebih

besar dengan bak dibelakngnya sehingga dapat digunakan untuk mengangkut

barang semacam pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan konstruksi. Secara

umum,   dump truck  dilengkapi dengan bak terbuka yang dioperasikan dengan

bantuan hidrolik, bagian depan dari bak itu bisa diangkat keatas sehingga

59

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 77/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

memungkinkan material yang diangkut bisa melorot turun ke tempat yang

diinginkan.

Gambar 4.15 Dump Truck 

4.3 MATERIAL YANG DIGUNAKAN DI LAPANGAN


Material yang digunakan dalam proyek pembangunan Izzara   Apartment 

GTU harus sesuai dengan spesifikasi yang tertera dalam kontrak kerja yang telah

disepakati oleh kontraktor dan  owner . Berikut ini material yang digunakan dalam

proyek Izzara Apartment GTU ini adalah:

4.3.1 Beton Ready Mix

Pada proyek Izzara Apartment  GTU ini digunakan beton bertulang untuk 

pekerjaan strukturnya. Karena skala proyek yang sangat besar maka untuk 

mempercepat proses pengerjaan dipakai beton   ready mix. Pada proyek Izzara

 Apartment  GTU mutu beton yang digunakan adalah fc’ 30 Mpa, fc’ 35 Mpa, fc’

60

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 78/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

40 Mpa, fc’ 45 Mpa dan fc’ 50 Mpa. Pengunaan   ready mix dipilih karena

beberapa alasan, diantaranya yaitu :

a. Penghematan waktu dalam pengecoran

b. Pemakain beton  ready mix dapat mengontrol kualitas beton.

Gambar 4.16 Beton Ready Mix

4.3.2 Baja Tulangan

Baja tulangan adalah baja yang berbentuk bulat panjang, dan digunakan

untuk pekerjaan penulangan beton. Mengingat proyek Izzara Apartment  GTU ini

merupakan proyek pembangunan gedung dengan beton bertulang, maka

kebutuhan baja sangatlah penting karena baja merupakan material tulangan beton

yang selama ini dikenal yang paling efektif.

61

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 79/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.17 Baja Tulangan

4.3.3 Tulangan Kaki Ayam

Tulangan kaki ayam digunakan sebagai  separator  antara tulangan pelat

agar tidak saling berhimpit. Tulangan kaki ayam terbuat dari besi ulir dengan

diameter 10 mm.

Gambar 4.18 Kaki Ayam

62

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 80/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

4.3.4 Beton Decking

Beton decking adalah beton atau spesi yang dibentuk sesuai dengan ukuran

selimut beton yang diinginkan. Biasanya berbentuk kotak-kotak atau silinder.

Dalam pembuatannya, diisikan kawat bendrat pada bagian tengah yang nantinya

dipakai sebagai pengikat pada tulangan. Beton   decking digunakan untuk 

mengganjal tulangan besi agar pada saat pemasangan tidak berihimpit dengan

bekisting. Selain itu beton decking ini berfungsi untuk mengatur ketebalan selimut

beton agar sesuai dengan yang direncanakan.

Gambar 4.19 Beton Decking

4.3.5 Smartdek

Smartdek  merukan pelat lantai cor metal yang digunakan sebagai lapisan

paling dasar pada pengecoran pelat lantai. Pelat yang memiliki tebal 0,7 mm

terbuat dari baja   high tensile G550. Permukaannya bergelombang menyerupai

huruf W dan smartdek ini digunakan pada konstruksi pelat lantai.

63

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 81/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.20 Smartdek 

4.3.6  Plywood 

Plywood  yaitu sejenis papan pabrikan yang terdiri dari lapisan kayu yang

direkatkan bersama-sama.   Plywood  ini digunakan sebagai bekisting pada pelat

lantai dan kolom. Plywood yang digunakan pada proyek ini yaitu Plywood dengan

ketebalan 15 mm untuk pelat lantai dan 18 mm untuk kolom.

Gambar 4.21 Plywood 

64

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 82/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

4.3.7 Bata Powerblock

Bata powerblock  adalah beton ringan yang dibuat dari bahan baku seperti

pasir silika, semen dan bahan campuran lain yang dikategorikan sebagai bahan-

bahan untuk beton ringan.

Gambar 4.22 Bata Powerblock 

4.3.8 Kawat Bendrat

Kawat bendrat digunakan sebagai pengikat rangkaian tulangan-tulangan

antara satu tulangan dengan yang lainnya baik untuk tulangan kolom, balok,  slab,

shearwall , atau pun rangkaian tulangan lainnya sehingga membentuk sutau

rangkaian rangka elemen struktur yang siap dicor. Selain itu, kawat ini juga dapat

digunakan untuk hal-hal lain, seperti pengikatan beton decking pada tulangan serta

mengikat material-material lain.

65

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 83/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.23 Kawat Bendrat

4.4 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pembangunan gedung diselenggarakan melalui berbagai tahapan pekerjaan

konstruksi. Pekerjaan konstruksi adalah rangkaian kegiatan perencanaan dan

pelaksanaan serta pengawasan yang meliputi pekerjaan arsitektural, struktur,

mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan beserta kelengkapannya masing-masing

dalam mewujudkan suatu bangunan.

Penerapan metode pelaksanaan konstruksi, selain terkait erat dengan

kondisi lapangan dimana suatu proyek konstruksi dikerjakan juga tergantung dari

 jenis proyek yang dikerjakan. Metode pelaksanaan pekerjaan untuk bangunan

gedung akan berbeda dengan metode pekerjaan bangunan irigasi, bangunan

pembangkit listrik, konstruksi dermaga, maupun konstruksi jalan dan jembatan.

Dalam melakukan suatu proyek konstruksi, diperlukan adanya suatu

sistem manajemen yang baik agar proyek tersebut berhasil tercapai. Berbagai

metode dilakukan oleh pihak pelaksana untuk tercapainya tujuan proyek. Metode-

66

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 84/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

metode tersebut kemudian dikenal dengan istilah metode pelaksanaan konstruksi,

dimana semua metode tersebut mempunyai suatu tujuan yang penting yaitu

bagaimana menggabungkan semua sumber daya untuk mencapai tujuan proyek 

tersebut.

4.3.1 Pekerjaan Struktur Atas (Upper Structure)

Dalam pekerjaan struktur atas di proyek pembangunan Izzara Apartment 

GTU, ada tiga pekerjaan utama yaitu pekerjaan kolom, pekerjaan balok dan

pekerjaan pelat lantai. Ketiga pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan beton,

sehingga dalam metode pelaksanaan pekerjaannya tidak jauh berbeda satu sama

lainnya. Berikut ini adalah pekerjaan struktur atas pada proyek Izzara  Apartment 

GTU yang diamati selama kerja praktek, antara lain:

4.3.1.1 Pekerjaan Kolom

Kolom adalah komponen struktur bangunan yang bertugas menyangga

beban aksial tekan vertikal dengan bagian tinggi yang ditopang paling tidak tiga

kali dimensi laterial terkecil (Dipohisodo,1994). Fungsi kolom adalah sebagai

penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.

Prosedur pelaksanaan pekerjaan kolom pada proyek ini secara keseluruhan

sama, meskipun dimensi dan jumlah tulangan pada masing-masing tipe kolom

berbeda-beda. Adapun dimensi dari masing-masing tipe kolom adalah sebagai

berikut :

67

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 85/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Tabel 4.1. Tipe dan Ukuran Kolom

No. Tipe Kolom Dimensi (mm)

1. K21 500 x 3000

2. K22 500 x 3200

3. K23 500 x 2000

4. K24 500 x 1200

5. K25 500 x 1200

Sumber : PT. PP (Persero) Tbk, 2014

Langkah teknis pekerjaan kolom pada proyek Izzara   Apartment  GTU

adalah sebagai berikut :

a. Penentuan As Kolom

Langkah awal yang dilakukan yaitu pengukuran atau   marking pada daerah

yang akan dibuat kolom dengan menggunakan   theodolite. Hal ini dilakukan

untuk menentuan as kolom dan guna memastikan letak kolom sesuai dengan

gambar yang telah direncanakan.

b. Penulangan Kolom

Proses pekerjaan pembesian atau perakitan tulangan dalam proyek ini

dilakukan ditempat fabrikasi agar lebih aman dalam pembuatannya. Perakitan


tulangan kolom harus sesuai dengan gambar kerja. Setelah tulangan selesai

dirakit, kemudian tulangan tersebut diangkut dengan menggunakan   Tower 

Crane ke lokasi yang akan dipasang.

68

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 86/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.24 Penulangan Kolom

c. Pemasangan Beton Decking

Setelah besi tulangan terpasang pada posisinya, kemudian dipasang beton

decking sesuai ketentuan. Beton decking ini berfungsi sebagai selimut beton.

Gambar 4.25 Pemasangan Beton Decking

d. Pengecekan Dan Pembersihan

Pengecekan dan pembersihan ini dilakukan oleh  Quality Control (QC). QC

melakukan pengecekan apakah tulangan yang dipasang sudah sesuai dengan

69

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 87/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

rencana dan telah bersih dari kotoran-kotoran yang menempel sebelum

dipasang bekisting.

e. Pemasangan Bekisting Kolom

Selanjutnya pemasangan bekisting pada kolom, pekerjaan ini dilakukan

apabila pihak QC sudah memastikan tulangan yang dipasang sesuai dengan

gambar kerja.

Gambar 4.26 Pemasangan Bekisting Kolom

f. Pekerjaan Pengecoran Kolom

Pekerjaan pengecoran kolom dilakukan apabila pekerjaan diatas telah selesai


dan sesuai dengan rencana, dan telah lulus   check list  dari QC. Pengecoran

kolom dilakukan dengan menggunakan   concrete bucket  yang dihubungkan

dengan pipa tremi.   Bucket  tersebut diangkut menggunakan   Tower Crane

untuk memudahkan pengerjaan.

70

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 88/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Penuangan beton dilakukan secara bertahap, hal ini dilakukan untuk 

menghindari terjadinya segregasi yaitu pemisahan agregat yang dapat

mengurangi mutu beton. Selama proses pengecoran berlangsung, beton

dipadatkan menggunakan   vibrator . Hal ini dilakukan untuk menghilangkan

rongga-rongga udara serta untuk mencapai pemadatan yang maksimal pada

beton tersebut.

Gambar 4.27 Pengecoran Kolom

g. Pelepasan Bekisting Kolom

Setelah proses pengecoran selesai, kemudian dilakukan pelepasan bekisting


kolom 8 jam setelah pengecoran.

71

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 89/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.28 Pelepasan Bekisting Kolom

h. Perawatan (Curing )

Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap

terjaga dilakukan perawatan beton (curing ). Perawatan beton pada proyek 

Izzara   Apartment  GTU dilakukan dengan cara menyiram atau membasahi

beton 2 kali sehari selama 3 hari.

4.3.1.2 Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai

Pekerjaan balok dan pelat dilaksanakan setelah pekerjaan kolom telah


selesai dikerjakan. Pada proyek Izzara Apartment  GTU sistem balok yang dipakai

adalah konvensional. Dalam pengerjaannya balok dan pelat tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Semua perkerjaan balok dan pelat dilakukan langsung

di lokasi yang direncanakan, mulai dari pembesian, pemasangan bekisting,

pengecoran sampai perawatan.

72

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 90/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Prosedur pelaksanaan pekerjaan balok dan pelat pada proyek ini secara

keseluruhan sama, meskipun dimensi pada masing-masing tipe balok dan pelat

berbeda-beda. Adapun dimensi dari masing-masing tipe balok dan pelat adalah

sebagai berikut :

Tabel 4.2. Tipe dan Ukuran Balok 

No. Tipe Balok Dimensi (mm)

1. B21 300 x 600

2. B22 300 x 600

3. B23 300 x 600

4. B24 200 x 400

Sumber : PT. PP (Persero) Tbk, 2014

Tabel 4.3. Tipe dan Tebal Pelat

No. Tipe Pelat Tebal (mm)

1. S21 130

2. S22 125

Sumber : PT. PP (Persero) Tbk, 2014

Tahapan-tahapan atau prosedur pekerjaan balok dan pelat lantai adalah

sebagai berikut :

a. Pengukuran ( Marking)

Pertama dilakukannya pengukuran pada daerah yang akan dibuat   slab atau

pelat dengan menggunakan alat ukur. Sehingga tinggi pada pelat lantai yang

ada bisa diketahui dan disesuaikan dengan rencana.

73

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 91/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

b. Pemasangan Scaffolding

Pemasangan scaffolding berfungsi untuk menyangga beban dari bekisting,

tulangan, beban beton, beban pekerja selama proses pekerjaan pelat lantai

berlangsung.

Gambar 4.29 Pemasangan Scaffolding

c. Memasang Bekisting Balok dan Pelat

Bekisting berguna untuk memberi bentuk pada balok dan pelat sesuai dengan

gambar kerja. Pada proyek ini bekisting yang digunakan untuk balok yaitu

bekisting dari   plywood . Sedangkan untuk bekisting pelat lantai yang

digunakan yaitu bekisting dari plywood dan smartdek .

74

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 92/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.30 Pemasangan Bekisting Balok dan Pelat

d. Memasang Tulangan Balok dan Pelat

Penulangan pada balok dilakukan berdasarkan gambar kerja. Setelah tulangan

balok terpasang, tahap selanjutnya yaitu penulangan pelat. Penulangan pelat

dilakukan langsung diatas bekisting pelat yang sudah terpasang.

Gambar 4.31 Pemasangan Tulangan Balok dan Pelat

75

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 93/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

e. Memasang Beton Decking

Pemasangan beton  decking agar beton memiliki kulit beton yang berfungsi

untuk melindungi tulangan dari udara bebas dan kondisi air lembab dari luar.

Gambar 4.32 Pemasangan Beton Decking

f. Melakukan Pengecekan (Checklist ) Tulangan

Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, selanjutnya diadakan

checklist  atau pengecekan pada tulangan. Pengecekan ini bertujuan untuk 

memastikan pemasangan tulangan pada balok dan pelat sesuai dengan yang

direncanakan.

g. Membersihkan Area Pengecoran

Setelah pengecekan atau  checklist  selesai dilakukan, tahap selanjutnya yaitu


melakukan pembersihan pada area pengecoran balok dan pelat lantai dari

debu dan puing-puing yang menempel. Pekerjaan ini dilakukan secara manual

dan menggunakan alat   air compressor  dengan cara menghembuskan udara

bertekanan tinggi ke area pengecoran balok dan pelat lantai.

76

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 94/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 4.33 Pembersihan Area Pengecoran

h. Melakukan Pengecoran Balok dan Pelat

Pekerjaan pengecoran dilakukan apabila pekerjaan pembersihan area

pengecoran telah selesai dan sesuai dengan rencana. Pekerjaan pengecoran

balok dan pelat lantai dilakukan secara bersamaan. Beton   readymix

dimasukkan perlahan kedalam bekisting yang telah terpasang tulangan

kemudian dilakukan penggetaran dengan menggunakan vibrator . Penggetaran

ini dilakukan agar beton readymix masuk keseluruh luasan yang akan dicor

sehingga tidak terdapat rongga udara yang dapat mengurangi kualitas beton.

Gambar 4.34 Proses Pengecoran Balok dan Pelat

77

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 95/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

i. Perawatan (Curing )

Setelah dilaksanakan pengecoran, maka untuk menjaga agar mutu beton tetap

terjaga dilakukan perawatan beton. Perawatan beton yang dilakukan adalah

dengan menyiram atau membasahi beton 2 kali sehari dilakukan selama 3 hari

berturut-turut.

 j. Pembongkaran Bekisting Balok dan Pelat

Pembongkaran atau pelepasan bekisting dilakukan setelah beton berumur 7

hari. Setelah bekisting selesai dibongkar langkah selanjutnya yaitu pemberian

support pada pelat lantai (reshoring ) tiap jarak 2-3 m.

78

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 96/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

BAB 5

MASALAH KHUSUS

METODE PELAKSANAAN DAN ESTIMASI BIAYA

PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI 11 TOWER 2

5.1 URAIAN UMUM

Dalam pelaksanaan suatu proyek konstruksi, semakin besar proyek 

yang dikerjakan maka semakin besar pula kendala yang akan dihadapi oleh

perusahaan jasa konstruksi. O leh karena itu, perusahaan jasa konstruksi harus

memiliki pertimbangan yang matang dalam perencanaan maupun dalam

pelaksanaan suatu proyek konstruksi.


Struktur bangunan merupakan sarana untuk menyalurkan beban yang

diakibatkan penggunaan dan atau kehadiran sebuah bangunan. Struktur terdiri dari

unsur-unsur yang terintergrasi dan berfungsi sebagai satu kesatuan utuh untuk 

menyalurkan semua jenis beban yang diantisipasi ke tanah.

Pelat lantai merupakan salah satu komponen struktur konstruksi pada

suatu bangunan, baik itu gedung perkantoran maupun rumah tinggal biasa.

Umumnya, pelat lantai dibangun dengan konstruksi beton bertulang sebagai dasar

utamanya. Pelat lantai merupakan struktur yang pertama kali menerima beban,

baik itu beban mati maupun beban hidup yang kemudian beban tersebut

disalurkan kesistem struktur rangka yang lain. Pelat lantai mempunyai tugas

ganda, selain menerima dan menyalurkan beban, pelat lantai juga berfungsi

79

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 97/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

sebagai pembagi ruang. Kualitas struktur gedung mempengaruhi sistem pelat

lantai yang akan dipilih.

5.2 TUJUAN MASALAH KHUSUS

Tujuan dari pemilihan masalah khusus “Metode Pelaksanaan dan Estimasi

Biaya Pelaksanaan Pekerjaan Pelat Lantai 11 Tower 2” adalah :

1. Mengetahui metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 11 Tower 2 pada

Proyek Izzara Apartment GTU.

2. Menghitung jumlah kebutuhan baja tulangan, kebutuhan volume beton

ready mix serta kebutuhan   plywood  dan   smartdek  pada pelat lantai 11

Tower 2.

3. Menghitung estimasi biaya pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 11 Tower 2.

5.3 BATASAN MASALAH KHUSUS

Batasan masalah diperlukan agar topik yang disampaikan tidak 

menyimpang dari tujuan masalah yang dibahas. Batasan masalah pada masalah

khusus ini adalah membahas mengenai metode pelaksanaan pekerjaan pelat lantai,

menghitung jumlah kebutuhan baja tulangan, menghitung jumlah kebutuhan


volume beton   ready mix, menghitung jumlah kebutuhan   plywood  dan   smartdek 

serta menghitung estimasi biaya pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 11 Tower 2

pada Proyek Izzara Apartment GTU.

80

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 98/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.4 TEORI PENUNJANG

5.4.1 Beton

Beton didapat dari pencampuran bahan-bahan agregat halus dan kasar

yaitu pasir, batu pecah, atau bahan semacam lainnya, dengan menambahkan

semen secukupnya, dan air sebagai bahan pembantu guna keperluan reaksi kimia

selama proses pengerasan dan perawatan beton berlangsung. Agregat halus dan

kasar, disebut sebagai bahan susun kasar campuran, merupakan komponen utama

beton. Nilai kekuatan serta daya tahan (durability ) beton merupakan fungsi dari

banyak faktor, diantaranya ialah nilai banding campuran dan mutu bahan susun,

metode pelaksanaan pengecoran, pelaksanaan   finishing, temperatur dan kondisi

perawatan pengerasannya.

Nilai kuat tekan beton relatif tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya,

dan beton merupakan bahan bersifat getas. Nilai kuat tariknya hanya berkisar 9% -

15% dari kuat tekannya. Pada penggunaan sebagai komponen struktural

bangunan, umumnya beton diperkuat dengan batang tulangan baja sebagai bahan

yang dapat bekerja sama dan mampu membantu kelemahannya, terutama pada

bagian yang menahan gaya tarik.

5.4.2 Baja Tulangan

Baja tulangan dapat menahan gaya tarik melebihi nilai tertentu tanpa

mengalami retak-retak. Supaya beton dapat bekerja dengan baik dalam suatu

sistem struktur, beton tersebut perlu dibantu dengan memberinya perkuatan

penulangan yang akan menahan gaya tarik yang timbul di dalam sistem. Untuk 

81

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 99/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

keperluan penulangan tersebut, digunakan bahan baja yang memiliki sifat teknis

menguntungkan, dan baja tulangan yang digunakan dapat berupa batang baja

lonjoran ataupun kawat rangkaian las (wire mesh) yang berupa batang kawat baja

yang dirangkai dengan teknik pengelasan.

Dalam setiap struktur beton bertulang, tulangan baja dan beton harus

mengalami deformasi secara bersamaan, dengan maksud agar terjadi

kompatibilitas regangan. Ada dua jenis baja tulangan yaitu, baja tulangan polos

dan baja tulangan ulir (deformed ). Baja tulangan ulir berfungsi untuk menambah

lekatan antara beton dengan baja. Baja tulangan ulir yaitu batang tulangan baja

yang permukaannya dikasarkan secara khusus, diberi sirip teratur dengan pola

tertentu atau batang tulangan yang dipilin pada proses produksinya (R.Park and

T.Paulay, 1975).

5.4.3 Pelat Beton Bertulang

Pelat beton bertulang yaitu struktur tipis yang dibuat dari beton bertulang

dengan bidang yang arahnya horizontal dan beban yang bekerja tegak lurus pada

bidang struktur tersebut. Ketebalan bidang pelat ini relatif sangat kecil apabila

dibandingkan dengan bentang panjang atau lebar bidangnya. Pelat beton bertulang
ini sangat kaku dan arahnya horizontal, sehingga pada bangunan gedung pelat ini

berfungsi sebagai diafragma atau unsur pengaku horizontal yang sangat

bermanfaat untuk mendukung ketegaran balok portal.

Pelat beton bertulang banyak digunakan pada bangunan sipil baik sebagai

lantai bangunan, lantai atap dari suatu gedung, lantai jembatan maupun lantai

82

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 100/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

pada dermaga. Beban yang bekerja pada pelat umumnya diperhitungkan terhadap

beban gravitasi yaitu beban mati dan beban hidup.

5.4.4 Bekisting

Bekisting adalah cetakan sementara yang digunakan untuk menahan beton

selama beton dituang dan dibentuk sesuai dengan bentuk yang diinginkan

(Stephens, 1985) Bekisting merupakan suatu sarana pembantu struktur beton

untuk pencetak beton sesuai dengan ukuran, bentuk, rupa ataupun posisi yang

direncanakan. Karena bersifat sementara, bekisting akan dilepas atau dibongkar

setelah beton mencapai kekuatan yang cukup. Berdasarkan Peraturan Beton

Indonesia 1971, dijelaskan lebih lanjut tentang persyaratan yang harus dipenuhi

oleh konstruksi sebagai acuan (bekisting/ cetakan) adalah sebagai berikut :

a. Bekisting/ cetakan harus menghasilkan konstruksi akhir yang mempunyai

bentuk, ukuran dan batas-batas yang seuai dengan gambar kerja dan uraian

pekerjaan.

b. Bekisting/ cetakan harus kokoh dan kaku serta cukup rapat sehingga dapat

dicegah kebocoran adukan.

c. Bekisting/ cetakan harus diberi ikatan secukupnya, sehingga dapat


terjamin kedudukan dan bentuknya yang tetap.

d. Bekisting/ cetakan harus terbuat dari bahan baik dan tidak mudah meresap

air dan direncanakan sedemikian sehingga mudah lepas dari beton tanpa

menyebabkan kerusakan pada beton.

83

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 101/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

e. Pada acuan (bekisting/ cetakan) kolom, dinding dan balok tinggi harus

disediakan perlengkapan untuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk 

gergaji, potongan-potongan kawat pengikat dan lainnya.

5.4.5   Plywood 

Plywood  adalah suatu produk yang diperoleh dengan cara menyusun

bersilangan tegak lurus bersilangan lembaran vinir yang diikat dengan perekat,

minimal 3 lapis (SNI, 1992). Pada kebanyakan tipe kayu lapis, serat setiap dua

lapisan sekali diletakan sejajar yang pertama. Hal ini untuk menjaga

keseimbangan dari satu sisi panil ke yang lainnya. Jumlah vinir yang digunakan

biasanya ganjil (3, 5, 7, dst).

Keunggulan dari kayu lapis ( plywood ) dibandingkan dengan kayu solid

adalah dimensinya lebih stabil, tidak pecah/ retak pada pinggirnya jika dipaku,

keteguhan tarik tegak lurus serat lebih besar, ringan dibandingkan luas

permukaannya, bidang yang luas dapat ditutup dalam waktu yang singkat, kuat

pegang sekrupnya relatif tinggi serat warna, tekstur dan serat dapat diseragamkan

sehingga corak atau polanya bisa simetris.

5.4.6   Smartdek

Smartdek  adalah sistem   decking baja baru yang diluncurkan oleh

BlueScope Lysaght Indonesia.   Smartdek  dengan struktur profil “W” merupakan

pengembangan dari profil yang telah ada sebelumnya yaitu Lysaght Bondek.

Smartdek  menggunakan bahan pelapis   hot dipped galvanized , mempunyai

84

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 102/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

beberapa keunggulan, diantaranya adalah terbuat dari baja   High-Tensile G550

yang dapat meningkatkan kekuatan profil  Smartdek , tinggi tonjolan (embossment )

sebesar 3 mm dapat meningkatkan kuat rekat (bonding strength) antara beton dan

Smartdek setelah beton mengering.

Penggunaan sistem decking baja juga akan memberikan keuntungan bagi

struktur secara keseluruhan karena penghematan dalam penggunaan bekisting dan

beton. Selain itu, penggunaan bekisting metal deck  (smartdek ) dapat mengurangi

tenaga kerja sampai 20% dan juga dapat mempercepat pelaksanaan pekerjaan

serta mengurangi sampah akibat penggunaan material kayu/  plywood .

5.5 METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI 11

TOWER 2 PADA PROYEK IZZARA APARTMENT GTU

Metode pelaksaaan pekerjaan pelat lantai 11 tower 2 pada Proyek Izzara

 Apartment  GTU menggunakan gabungan metode konvensional dan metode metal

deck . Pelat lantai 11 ini berukuran 54,15 m x 23,9 m dengan luas kurang lebih

2
1.383,28 m . Pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 11 ini dibagi menjadi 3 zona,

2
yaitu zona I, zona II, dan zona III. Luas zona I yaitu 494,37 m , luas zona II yaitu

2 2
462,11 m , luas zona III yaitu 337,71 m .

85

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 103/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Gambar 5.1 Denah Pelat Lantai 11 dan Pembagian Zona


Sumber : PT. PP (Persero) Tbk, 2014

5.5.1 Material dan Alat yang Digunakan

Material dan alat yang digunakan dalam pengerjaan pelat lantai antara lain

sebagai berikut :

a. Beton Ready ix f.   Concrete Pu  p

b. Baja Tulanga g.   Bar Bender 

c. Kayu Plywoo h.   Bar Cutter 

d.   Smartdek  i. Papan Perata

e.   Concrete Mixer Truck   j. Alat-alat lapangan seperti

f.   Placing  Boo palu, gergaji an lain-lain.

5.5.2 Tahapan Pelaksanaan  Pekerjaan Pelat Lantai 11 Tower 2 pada

Proyek Izzara Apartment GTU

Urutau  pekerjaan yang dilaksanakan pada pekerjaan pelat lantai 11 dapat

dilihat pada gambar erikut :

86

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 104/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Mulai

 Marking

Pemasangan
Scaffolding

Pekerjaan Beksiting

Pekerjaan Pembesian

Tidak

Checklist
Tulangan

Ya

Pembersihan Area

Pengecoran

Perawatan (Curing)

Pembongkaran bekisting

Selesai

Gambar 5.2 Skema Pekerjaan Pelat Lantai

Sumber : PT. PP (Persero) Tbk, 2014

87

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 105/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.5.3   Marking

Proses pertama yang dilakukan yaitu   marking atau pengukuran pada

daerah yang akan dibuat  slab atau pelat dengan menggunakan alat ukur theodolite.

Pengukuran ini bertujuan untuk mengatur/ memastikan kerataan ketinggian balok 

dan pelat. Sehingga tinggi pada pelat lantai yang ada bisa diketahui dan

disesuaikan dengan rencana.

5.5.4 Pemasangan Scaffolding

Pemasangan scaffolding / perancah berfungsi untuk menyangga beban dari

bekisting, tulangan, beban beton, beban pekerja selama proses pekerjaan pelat

lantai berlangsung. Pada Proyek Izzara   Apartment  GTU scaffolding / perancah

yang digunakan adalah perancah baja bersekrup. Penyetelan dari   scaffolding

memerlukan persyaratan seperti di bawah ini :

1.   Scaffolding harus berdiri tegak lurus. Hal ini berguna untuk mencegah

perubahan bekisting akibat dari gaya-gaya horisontal. Penyetelan dalam

arah tegak lurus harus dengan  waterpass.

2. Bila beberapa lantai bertingkat akan dicor berurutan, maka lendutan akibat

dari lantai yang telah mengeras harus dihindarkan dengan menempatkan


scaffolding diperpanjangannya sebaik mungkin.

3. Tempat dari   scaffolding perlu dipilih sedemikian rupa sehingga

beban beban dapat terbagi serata mungkin. Hal ini berguna untuk 

mencegah perubahan bentuk yang berbeda-beda akibat dari perpendekan

88

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 106/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

elastis   scaffolding yang timbul karena pembebanan dan perbedaan

penurunan tanah.

Gambar 5.3 Pemasangan Scaffolding

5.5.5 Pekerjaan Bekisting

Pekerjaan bekisting balok dan pelat merupakan satu kesatuan pekerjaan,

kerena dilaksanakan secara bersamaan. Pembuatan bekisting balok dan pelat harus

sesuai dengan gambar kerja (shop drawing). Dalam pemotongan   plywood  harus

cermat dan teliti sehingga hasil akhirnya sesuai dengan luasan pelat atau balok 

yang akan dibuat. Pekerjaan balok dilakukan langsung di lokasi dengan

mempersiapkan material utama seperti kaso 5/7, balok kayu 6/12, papan plywood ,

dan smartdek .

89

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 107/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.5.5.1 Pekerjaan Bekisting Balok 

Tahap pekerjaan bekisting pada balok adalah sebagai berikut :

1.   Scaffolding disusun berjajar sesuai dengan kebutuhan di lapangan, baik 

untuk bekisting balok maupun pelat.

2. Memperhitungkan ketinggian   scaffolding balok dengan mengatur   base

 jack atau U-head jack nya.

3. Pada U-head dipasang balok kayu (girder ) 6/12 dan diatas girder dipasang

suri-suri tiap jarak 50 cm (kayu 5/7) dengan arah melintangnya, kemudian

dipasang  plywood diatas suri-suri sebagai alas balok (bodeman).

4. Setelah itu, dipasang dinding bekisting balok (tembereng) dan dikunci

dengan siku yang dipasang di atas suri-suri.

Gambar 5.4 Pekerjaan Bekisting Balok 

90

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 108/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.5.5.2 Pekerjaan Bekisting Pelat

Tahap pekerjaan bekisting pada pelat adalah sebagai berikut :


1.   Scaffolding disusun berjajar bersamaan dengan   scaffolding untuk balok.

Karena posisi pelat lebih tinggi daripada balok maka  Scaffolding untuk 

pelat lebih tinggi daripada balok dan diperlukan   main frame tambahan

dengan menggunakan Joint pin.

2. Pada U-head dipasang balok kayu (girder ) 6/12 dan diatas girder dipasang

suri-suri dengan arah melintangnya.

3. Kemudian dipasang plywood dan smartdek  sebagai alas pelat. Pasang juga

dinding untuk tepi pada pelat dan dijepit menggunakan siku.   Plywood 

dipasang serapat mungkin, sehingga tidak terdapat rongga yang dapat

menyebabkan kebocoran pada saat pengecoran

4. Setelah semua bekisting terpasang rapat, kemudian diolesi pelumas agar

beton tidak menempel pada bekisting, sehingga dapat mempermudah

dalam pekerjaan pembongkaran dan bekisting masih dalam kondisi layak 

pakai untuk pekerjaan berikutnya.

Gambar 5.5 Pekerjaan Bekisting Pelat

91

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 109/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.5.6 Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan pemotongan dan pembengkokan besi dilakukan sesuai

kebutuhan dengan   bar cutter  dan   bar bender . Pemotongan dan pembengkokan

besi dilakukan ditempat pabrikasi besi, sedangkan pemasangannya dilakukan

langsung dilapangan.

5.5.6.1 Pembesian balok 

Tahap pembesian balok adalah sebagai berikut :

1. Untuk pembesian balok pada awalnya pemotongan dan pembengkokan

besi dilakukan ditempat pabrikasi besi kemudian besi tersebut diangkat

menggunakan  tower crane ke lokasi yang akan dipasang.

2. Besi tulangan balok yang sudah dipotong dan bengkokan dipasang pada

bekisting balok dan ujung besi balok dimasukkan ke kolom.

3. Memasang beton decking untuk jarak selimut beton pada alas dan samping

balok lalu diikat dengan kawat bendrat.

Gambar 5.6 Pekerjaan Pembesian Balok 

92

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 110/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.5.6.2 Pembesian pelat

Setelah tulangan balok terpasang. Selanjutnya adalah tahap pembesian

pelat, antara lain :

1. Pembesian pelat dilakukan langsung di atas bekisting pelat yang sudah

siap. Besi tulangan diangkat menggunakan   tower crane dan dipasang

diatas bekisting pelat.

2. Merakit pembesian dengan tulangan bawah terlebih dahulu. Kemudian

memasang tulangan ukuran D10-250.

3. Selanjutnya secara menyilang dan diikat menggunakan kawat bendrat.

4. Meletakkan beton  decking antara tulangan bawah pelat dan bekisting alas

pelat. Pasang juga tulangan kaki ayam antara untuk tulangan atas dan

bawah pelat.

Gambar 5.7 Pekerjaan Pembesian Pelat

93

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 111/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.5.7   Checklist Tulangan

Setelah pembesian balok dan pelat dianggap selesai, lalu diadakan

checklist 
 / pemeriksaan tulangan sesuai dengan rencana yang ada pada gambar.

Adapun yang diperiksa untuk pembesian balok adalah diameter dan jumlah

tulangan utama, jarak sengkang, jumlah sengkang, ikatan kawat, dan beton

decking. Untuk pembesian pelat lantai yang diperiksa adalah diameter, jarak antar

tulangan, ikatan kawat, beton decking dan kaki ayam.

Apabila tulangan telah sesuai dengan gambar kerja (shop drawing) maka

dapat dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pembersihan area. Apabila tulangan

tidak sesuai dengan  shop drawing maka tulangan tersebut harus diatur kembali

sesuai dengan gambar kerja yang sudah direncanakan.

Gambar 5.8 Checklist Tulangan

5.5.8 Pembersihan Area Pengecoran

Setelah semua tahapan selesai dilakukan maka sebelum dilakukan

pengecoran, area yang akan dicor harus dibersihkan terlebih dahulu. Hal bertujuan

94

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 112/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel pada area balok dan pelat

yang akan dicor seperti kawat, kayu, puing-puing dan lain-lain. Pembersihan ini

dilakukan secara manual dan dengan bantuan alat air compressor .

Gambar 5.9 Pembersihan Area Pengecoran

5.5.9 Pengecoran

Pelaksanaan pengecoran balok dan pelat lantai dilaksanakan secara

bersamaan, karena pekerjaan ini menjadi satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Nilai   slump pada balok dan pelat adalah 12 ± 2 cm (10 cm s/d 14 cm). Pada

proyek Izzara   Apartment  GTU metode pengecoran yang dipakai adalah dengan

menggunakn  concrete pump dan placing boom. Adapun proses pengecoran balok 

dan pelat adalah sebagai berikut :

1. Menuangkan beton dari   truck mixer  kedalam   concrete pump, kemudian

concrete pump memompa beton dan dialirkan melalui pipa yang terhubung

dengan placing boom, kemudian placing boom menyalurkan beton ke area

pengecoran.

95

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 113/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

2. Melakukan pemadatan beton dengan vibrator  kedalam beton kurang lebih

5-10 menit di setiap bagian yang dicor. Pemadatan tersebut bertujuan

untuk mencegah terjadinya rongga udara pada beton yang akan

mengurangi kualitas beton.

3. Setelah balok dan pelat telah terisi beton, lalu permukaan beton segar

tersebut diratakan dengan menggunakan papan perata dengan

memperhatikan batas ketebalan pelat yang telah ditentukan sebelumnya.

4. Tahap selanjutnya yaitu melakukan check level menggunakan waterpass.

5. Pekerjaan ini dilakukan berulang sampai beton memenuhi area cor yang

telah ditentukan.

Gambar 5.10 Proses Pengecoran

5.5.10 Perawatan (Curing)

Setelah beton mengeras, maka untuk menjaga mutu beton agar tetap

terjaga dilakukan perawatan beton (curing ). Perawatan beton yang dilakukan

adalah dengan menyiram/ membasahi beton 2 kali sehari selama 3 hari.

96

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 114/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

5.5.11 Pembongkaran Bekisting

Pembongkaran atau pelepasan bekisting dilakukan setelah beton berumur 7

hari. Setelah bekisting selesai dibongkar langkah selanjutnya yaitu pemberian

support pada pelat lantai (reshoring ) tiap jarak 2-3 m.

5.6 PERHITUNGAN KEBUTUHAN DAN ESTIMASI BIAYA

PELAKSANAAN PEKERJAAN PELAT LANTAI 11 TOWER 2

PADA PROYEK IZZARA APARTMENT GTU

5.6.1 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Baja Tulangan :

Gambar 5.11 Tulangan Pelat Lantai


Sumber : www.ilmusipil.com, 2014

1. Spesifikasi pelat lantai dan harga satuan baja tulangan :

a. Ukuran pelat lantai : 54,15 m × 23,9 m

b. Baja yang digunakan : Diameter 10 mm

c. Jarak pemasangan baja : 250 mm

d. Pemasangan tulangan : 2 lapis

e. Berat baja D10 : 0,617 kg/m

f. Harga baja tulangan : Rp. 8.600,- /kg

97

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 115/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

2. Menghitung kebutuhan baja tulangan :

a. Menghitung kebutuhan baja tulangan arah X (panjang 54,15 m) :

Panjang pelat arah X


  Panjang pelat arah Y  2 lapis
Jarak pemasangan tulangan

54,15 m
  23,9 m  2 lapis
0,25 m

= 10.373 m

b. Menghitung kebutuhan baja tulangan arah Y (panjang 23,9 m):

Panjang pelat arah Y


  Panjang pelat arah X  2 lapis
Jarak pemasangan tulangan

23,9 m
  54,15 m  2 lapis
0,25 m

= 10.397 m

c. Total panjang baja yang dibutuhkan untuk arah X dan arah Y :

10.373 m + 10.397 m = 20.770 m

d. Jumlah kebutuhan baja dalam kg :

20.770 m × 0,617 kg/m = 12.816 kg

e. Untuk menghindari kekurangan baja tulangan, maka disediakan

cadangan baja tulangan (spare) sebesar 5% dari berat total :


12.816 kg × 5% = 641 kg

f. Total kebutuhan baja tulangan :

12.816 kg + 641 kg = 13.457 kg

g. Total kebutuhan baja tulangan dalam batang :

Panjang 1 batang baja D10 yang tersedia di pasaran yaitu 12 m

98

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 116/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Berat baja tulangan D10 yaitu 7,404 kg/batang

Total kebutuhan baja tulangan 


13.457 kg
Berat baja tulangan per batang 7,404 kg

= 1.818 batang

3. Menghitung biaya pengadaan baja tulangan :

Biaya pengadaan baja tulangan = Total kebutuhan baja × Harga baja

= 13.457 kg × Rp. 8.600,-

= Rp. 115.730.200,-

5.6.2 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Beton Ready mix :

1. Spesifikasi pelat lantai dan harga satuan beton Ready mix :

2
a. Luas pelat lantai 11 : 1.383,28 m

b. Tebal pelat lantai : 13 cm = 0,13 m

c. Mutu beton yang digunakan :  Fc’  45

3
d. Harga beton  Fc’  45 : Rp. 977.000,- / m

2. Menghitung kebutuhan beton Ready mix :

a. Volume pelat lantai = Luas pelat × Tebal pelat

2
= 1.383,28 m × 0,13 m

3
= 180 m

b. Untuk menghindari kekurangan beton   Ready mix, maka disediakan

cadangan (spare) sebesar 5% dari total kebutuhan beton Ready mix :

3 3
180 m × 5% = 9 m

c. Total kebutuhan beton Ready mix :

180 m3 + 9 m3 = 189 m3

99

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 117/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3. Menghitung biaya pengadaan beton :

Biaya pengadaan beton  Fc’  45 = Total kebutuhan beton × Harga beton


3
= 189 m × Rp. 977.000,-

= Rp. 184.653.000,-

5.6.3 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Plywood :

1. Spesifikasi dan harga satuan Plywood :

2
a. Luas Plywood yang dibutuhkan : 579,57 m

2
b. Ukuran Plywood  : 1,22 m × 2,44 m = 2,9768 m

c. Tebal Plywood  : 15 mm

d. Harga Plywood  : Rp. 335.000,- / lembar

2. Menghitung Kebutuhan Plywood :

Luas Kebutuhan Plywood 


a. Kebutuhan Plywood  
Ukuran Plywood 

579,57 m 2

2,9768 m 2

= 195 lembar

b. Untuk menghindari kekurangan  Plywood , maka disediakan cadangan

(spare) sebesar 5% dari total kebutuhan Plywood :

195 lembar × 5% = 10 lembar

c. Total Kebutuhan Plywood :

195 lembar + 10 lembar = 205 lembar

100

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 118/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

3. Menghitung biaya pengadaan Plywood :

Biaya Pengadaan Plywood  = Total Kebutuhan Plywood × Harga

= 205 lembar × Rp. 335.000,-

= Rp. 68.675.000,-

5.6.4 Menghitung Kebutuhan dan Estimasi Biaya Smartdeck :

1. Spesifikasi dan harga satuan Smartdeck :

2
a. Luas Smartdeck yang dibutuhkan : 501,51 m

2
b. Ukuran Smartdeck  : 3,725 m × 0,96 m = 3,6 m

c. Harga Smartdeck  : Rp. 378.000,- / lembar

2. Menghitung Kebutuhan Smartdeck :

Luas Kebutuhan Smartdeck 


a. Kebutuhan Smartdeck  

Ukuran Smartdeck 

501,51 m 2

3,6 m 2

= 139 lembar

b. Untuk menghindari kekurangan   Smartdeck , maka disediakan

cadangan (spare) sebesar 5% dari total kebutuhan Smartdeck :

139 lembar × 5% = 7 lembar

c. Total kebutuhan Smartdeck :

139 lembar + 7 lembar = 146 lembar

d. Biaya pengadaan Smartdeck  = Total kebutuhan Smartdeck × Harga

= 146 lembar × Rp. 378.000,-

= Rp. 55.188.000,-

101

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 119/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

Didapat total biaya dari keseluruhan biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan

pekerjaan pelat lantai 11 Tower 2 pada Proyek Izzara   Apartment  GTU adalah

sebagai berikut :

1. Biaya pengadaan baja tulangan D10 = Rp. 115.730.200,-

2. Biaya pengadaan beton  Fc’  45 = Rp. 184.653.000,-

3. Biaya pengadaan Plywood 15 mm = Rp. 68.675.000,-

4. Biaya pengadaan Smartdeck  = Rp. 55.188.000,-


+
Total = Rp. 424.246.200,-

Jadi, total estimasi biaya pelaksanaan pekerjaan pelat lantai 11 Tower 2 pada

Proyek Izzara Apartment GTU adalah sebesar Rp. 424.246.200,-.

102

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 120/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan kerja praktek pada Proyek Izzara Apartment 

GTU dan penyusunan laporan kerja praktek dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut :

1. Kegiatan kerja praktek merupakan kegiatan yang bermanfaat bagi

mahasiswa untuk memahami berbagai bentuk penerapan di lapangan

dengan didasari ilmu rekasaya teknik sipil yang didapat selama

perkuliahan.

2. Pelaksanaan suatu proyek sangat didukung oleh alat dan material yang

digunakan untuk memudahkan pekerjaan di lapangan, sehingga setiap

pekerjaan mampu diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat.

3. Metode pelaksanaan pekerjaan yang digunakan pada pelat lantai 11 Tower

2 Proyek Izzara   Apartment  GTU adalah menggunakan gabungan metode

konvensional dan metode metal deck .

4. Berdasarkan hasil perhitungan, kebutuhan material yang diperlukan untuk 

pelat lantai 11 yaitu :

a. Kebutuhan baja tulangan : 13.457 kg

3
b. Kebutuhan volume beton  readymix : 189 m

103

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 121/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

c. Kebutuhan  Plywood  : 205 lembar

d. Kebutuhan  Smartdek  : 146 lembar

5. Berdasarkan hasil perhitungan, total estimasi biaya pelaksanaan pekerjaan

pelat lantai 11 tower 2 pada proyek Izzara Apartment  GTU adalah sebesar

Rp. 424.246.200,-.

6.2 SARAN

Dari hasil pengamatan serta pengalaman selama mengikuti kegiatan kerja

praktek pada proyek Izzara   Apartment  GTU didapat beberapa saran yang

diharapkan dapat menjadi masukan yang baik dan dapat bermanfaat ke depannya,

antara lain :

1. Kegiatan kerja praktek sebaiknya perlu disediakan waktu khusus agar

Mahasiswa dapat mengikuti kegiatan kerja praktek dengan lebih fokus.

2. Mahasiswa sebaiknya mempelajari metode pelaksanaan pekerjaan terlebih

dahulu sebelum melakukan kegiatan kerja praktek agar mahasiswa dapat

memahami pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

3. Mahasiswa sebaiknya membuat jadwal kerja praktek yang teratur dan

membuat resume kegiatan yang ingin diamati di lapangan setiap datang ke


proyek.

4. Mahasiswa sebaiknya merangkum semua hasil pengamatan kegiatan di

setiap kedatangan ke proyek agar dapat menjadi ilmu pengetahuan

tambahan yang mungkin tidak dipelajari di perkuliahan.

104

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 122/123
 

5/18/2018 La pora n Ke r ja Pra kte k - Ar i Muha ma d AAFB (Unive rsita s Guna da r ma ) - slide pdf.c om

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. Lysaght Smartdek. http://lysaghtpoint.com/smartdek/  (diakses

tanggal 21 Desember 2014).

Asroni, Ali. 2010,  Balok dan Pelat Beton Bertulang , Edisi Pertama. Graha Ilmu,

Yogyakarta.
Ilmusipil.com. 2013. Contoh Hitung Kebutuhan Besi Untuk Cor Dak Lantai

Beton. http://www.ilmusipil.com/contoh-hitung-kebutuhan-besi-untuk-cor-

dak-lantai-beton (diakses tanggal 27 Desember 2014).

Iswanto, Apri Heri, “Kayu Lapis ( Plywood )”, Fakultas Pertanian Universitas

Sumatera Utara, 2010.

Romadhon, Rahmadi. 2014. Pelaksanaan Pekerjaan Kolom, Balok, Plat Lantai,

dan Tangga. http://rromadhonunj.blogspot.com/2014/02/pelaksanaan-

pekerjaan-kolom-balok-plat.html (diakses tanggal 19 Desember 2014).

Widhyawati, Yana, dan Asmara, “Analisa Biaya Pelaksanaan Antara Pelat

Konvensional Dan Sistem Pelat Menggunakan Metal Deck ”,  Jurnal Ilmiah

Teknik Sipil, Vol. 14, No. 1, Hal. 20, 2010.

Widiasanti, Irika., Lenggogeni. 2013,  Manajemen Konstruksi , PT Remaja

Rosdakarya, Bandung.

xix

http://slide pdf.c om/re a de r/full/la pora n-ke r ja -pra kte k-a r i-muha ma d-a a fb-unive rsita s-guna da r ma 123/123

Anda mungkin juga menyukai